1
BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK
Laboratorium Teknologi Hasil Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
PENGOLAHAN DAGING
SOSIS
Materi 4
TATAP MUKA ke 4
2
1. Sausage Manufacture, Principles and Practices (E. Eissen, 2003, Woodhead Publishing, UK)
CONTOH PRODUK
Materi Kuliah THT 3
Salami Bratwurst Hotdog
Materi Kuliah THT 4
• Sausage, dari bahasa latin salsus yang artinya digarami
atau diawetkan
• SNI 01-3820-1995. Sosis daging adalah produk
makanan yang diperoleh dari campuran daging halus
(mengandung daging tidak kurang dari 75%) dengan
tepung atau pati dengan atau tanpa penambahan bumbu
dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan dan
dimasukan ke dalam selubung sosis
• Terdapat berbagai jenis sosis dengan nama yang
beraneka seperti: summer sausage, bologna, hotdog, dan
salami
• Diameter 2-15 cm
JENIS SOSIS
1. Sosis segar (fresh sausage)
2. Sosis masak (cooked sausage)
3. Sosis tipe emulsi (emulsion sausage)
4. Sosis fermentasi (fermented sausage)
Sosis juga dapat dikelompokan berdasarkan jenis daging yang digunakan: sosis sapi, sosis ayam, sosis babi dll
6
SOSIS SEGAR (FRESH SAUSAGE)
• Jenis yang paling populer di beberapa negara, misalnya di Inggris
• Dipasarkan dalam bentuk belum dimasak (fresh/uncooked) dalam kondisi beku maupun tidak beku, isinya berupa daging dan lemak yang digiling kasar
Contoh:
Sosis segar Inggris (tidak banyak dipasarkan di Indonesia)
7
8
SOSIS MASAK (COOKED SAUSAGE)
• Sosis yang telah dimasak setelah proses filling (pengisian daging
dan bumbu-bumbu) ke dalam selongsong.
• Daging dan lemak telah digiling halus, namun tidak harus sampai
membentuk emulsi
• Metode pemasakan dapat berupa oven, panggang, goreng dll
• Memiliki masa simpan yang lebih panjang dibanding sosis segar
Contoh populer: Sozis
SOSIS TIPE EMULSI (EMULSION SAUSAGE)
• Daging dan lemak telah digiling halus sehingga membentuk emulsi
(emulsi minyak dalam air)
• Protein daging berperan sebagai pengemulsi (emulsifier) karena
dapat “menyatukan” lemak dan air (protein memiliki lengan
hidrofobik yang dapat berikatan dengan lemak dan lengan
hidrofilik yang berikatan dengan air).
• Protein daging yang berperan sebagai pengemulsi adalah protein
miofibril yaitu miosin dan aktin.
• Sosis tipe emulsi biasanya juga merupakan sosis masak,
sebagian juga di-asap
Contoh:
10
Materi Kuliah THT 11
SOSIS FERMENTASI (FERMENTED SAUSAGE)
• Dalam pembuatannya melibatkan pembentukan asam laktat
melalui proses fermentasi
• Asam laktat dihasilkan oleh bakteri asam laktat
• Memiliki masa simpan yang cukup panjang (1- 2 tahun) tanpa
pembekuan; merupakan efek kombinasi dari kadar air yang
rendah dan kondisi asam.
• Dikelompokan menjadi: dry (kering) dan semi-dry (setengah
kering)
Contoh:
Dry: salami, peperoni, genoa
KOMPOSISI ZAT GIZI
• Komposisi zat-zat gizi sangat bervariasi tergantung komposisi bahan-bahan yang digunakan.
• Contoh komposisi zat gizi sosis sapi dan ayam yang beredar di Indonesia
Zat Gizi Sosis Sapi (54 g) p: 10 cm
Sosis Ayam (57 g) p: 10 cm
Energi 42 kkal 49 kkal
Protein 1.44 g 5.05 g
Lemak 3.78 g 2.83 g
Karbohidrat 0.52 g 0.43 g
Materi Kuliah THT 13
Bahan Jumlah
Daging sapi 500 g
Tepung tapioka 200 g Putih telur 3 butir Merica bubuk 1 sdt
Bawang putih 3 siung dihaluskan Garam dapur secukupnya
Gula pasir ½ sdm
Es serut 150 g
Contoh komposisi bahan untuk membuat sosis daging sapi (skala rumah tangga)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
SOSIS
Materi Kuliah THT 14
Berbagai faktor mempengaruhi kualitas sosis, misalnya:
1. Jenis daging
2. Proses yang diterapkan (fresh, fermentasi, metode
pemasakan)
3. Jenis bahan dan diameter selongsong
4. Bahan pengisi dan bumbu-bumbu
PERALATAN
15 Penggiling daging (grinder) Mesin pencampur (mixer) Mesin pengemulsi (silent cutter) Mesin pengisi (stuffer) Ruang asap (smoking room) Pengemas vakumPROSES PEMBUATAN SOSIS
(untuk sosis masak & tipe emulsi)
17
Proses pembuatan sosis meliputi beberapa tahap, yaitu:
1. Persiapan bahan dan bumbu-bumbu
2. Penggilingan daging (meat grinding)
3. Pencampuran daging dan bumbu-bumbu (mixing)
4. Proses emulsifikasi
5. Pengisian adonan ke dalam selongsong
6. Pemasakan (perebusan atau pengasapan)
7. Pengeluaran dari selongsong (peeling)
8. Pengemasan (packing)
PROSES PEMBUATAN SOSIS (sosis masak dan tipe emulsi)
BUMBU PENGGILINGAN
DAGING
PENCAMPURAN BUMBU & DAGING
GILING Daging Giling EMULSIFIKASI PENGISIAN KE DALAM SELONGSONG Adonan PENGASAPAN PENGELUPASAN SELONGSONG Sosis Masak SELONGSONG (Casing) PENGEPAKAN
BUMBU DAN BAHAN (selain daging)
19 • Telur, tepung tapioka, garam,
bawang putih, penyedap rasa, saltpeter (nitrit/nitrat), emulsifier • Produk terbaik akan dihasilkan jika
digunakan bahan-bahan terbaik juga Industri Pengolahan Daging di Salatiga
20
PROSES PENGGILINGAN DAGING
(GRINDING/MINCING)
• Alat: Penggiling Daging atau meat grinder/meat mincer • Tujuan: memperkecil ukuran daging sehingga mudah
21
Alat pengiling daging skala rumah tangga dengan motor listrik
• Plate memiliki ukuran lubang yang berbeda-beda sesuai ukurang
daging giling yang dihasilkan • Mampu menggiling daging 12
lbs/menit a
b
Mesin penggiling daging skala industri
a
b
a. Daging masuk, biasanya ditambah dengan serpihan es untuk mengurangi panas. Sifat fungsional protein daging akan rusak (protein terdenaturasi)jika terlalu panas
22
PROSES PENCAMPURAN BAHAN (MIXING)
Alat: Mixer
• Gambar: Mixer skala industri, dengan motor listrik
• Tujuan: mencampur bumbu-bumbu dan daging cincang secara merata
Materi Kuliah THT 23
PROSES EMULSIFIKASI (EMULSIFYING)
• Alat: Silent Cutter
• Pada proses ini juga ditambah sepihan es untuk mengurangi efek panas
• Terjadinya emulsi yang stabil sangat ditentukan oleh sifat fungsional protein daging sebagai pengemulsi (emulsifier).
• Selain daging, sumber pengemulsi lain adalah telur dan juga emulsifier berupa konsentrat protein
Bentuk pisau (blade) yang ada di dalam silent cutter
Tempat adonan
PROSES PENGISIAN ADONAN KE DALAM SELONGSONG
• Alat: Sausage Stuffer
• Proses: Stuffing atau casing
• Selongsong sosis atau casing atau skin terbuat dari bahan alami (usus hewan) atau bahan buatan pabrik atau artifisial seperti selulosa, kolagen atau plastik (Lihat Materi
Tentang Selongsong)
• Setelah selongsong terisi adonan maka langsung dilakukan pengikatan sesuai dengan ukuran sosis yang dikehendaki. Pengikatan dapat dilakukan manual atau menggunakan mesin
Contoh ikatan pada sosis
Materi Kuliah THT 25 SAUSAGE STUFFER a b a a: tempat adonan
b: tempat adonan keluar dan langsung masuk dalam selongsong
Mesin digerakan dengan motor listrik Adonan ditekan sehingga akan keluar melalui lubang/corong, dan dengan cepat mengisi selongsong
Materi Kuliah THT 26
PROSES PENGASAPAN (SMOKING)
• Alat: Ruang Asap atau Smokehouse • Tujuan: memasak, mengawetkan,
meningkatkan citarasa (flavor), rasa (taste) dan aroma
a
b
a: sumber asap, berupa kayu atau sekam, atau serbuk gergajian yang dibakar
b: rak tempat menggantung sosis
Materi Kuliah THT 27
SEBELUM PENGASAPAN SETELAH PENGASAPAN
• Sudah masak • Lebih kenyal • Lebih mengkilat • Aroma lebih sedap
28
Selulosa Natural/alami Kolagen
Jenis selongsong menentukan penampilan sosis setelah
dimasak/diasap
29
PROSES PENGELUARAN SOSIS DARI SELONGSONG (PEELING)
• Tidak semua sosis dikeluarkan dari selongsong/skin
• Sosis yang telah dikupas perlu dikemas lagi • Beberapa jenis sosis menggunakan selongsong
yang edible, artinya bisa dimakan isi + selongsongnya
30
PROSES PENGEPAKAN (PACKING)
Pengemasan dilakukan dengan mesin pengepak vakum
• Sosis yang telah dikupas dimasukan dalam kemasan plastik
SELONGSONG SOSIS (CASING)
• Selongsong sosis diperlukan sebagai wadah/tempat
adonan
• Berdasarkan bahan dasarnya, selongsong sosis
dibagi menjadi 2 yaitu (a) selongsong alami dan (b)
selongsong buatan
Selongsong alami (natural casing)
•
Terbuat dari saluran pencernaan hewan (sapi, kambing,
domba, babi)
•
Dapat dimakan bersama dengan isinya (edible)
•
Ukuranya tidak bisa selalu sama, mudah sobek
Selongsong buatan (Artificial casing)
• Bahan: Selulosa (non edible), kolagen (edible & non edible), plastik
(non edible)
• Ukuran bisa dibuat seragam dalam berbagai ukuran (diameter 17
mm-35 mm)
PENGEMASAN
37
Plastik vakum Kaca/gelas/mika
Kaleng Plastik-karton