• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA NOMOR 520/PP/2012 TENTANG NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA NOMOR 520/PP/2012 TENTANG NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA

NOMOR 520/PP/2012

TENTANG

NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2012

(2)

PERATURAN

REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA NOMOR 520/PP/2012

TENTANG

NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA,

Menimbang : a. bahwa dengan adanya dinamika perkembangan dan pembaharuan di dalam penyelenggaraan pendidikan, menuntut adanya penyesuaian norma dan tolok ukur;

b. bahwa SK Rektor Nomor 62/KL/2003 tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa Cendana tidak sesuai lagi, dan karena itu dipandang perlu untuk diperbaiki dan disempurnakan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas maka perlu menetapkan Keputusan Rektor tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa Cendana.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

(3)

8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nusa Cendana.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi.

14. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang

Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 38/Kep/MK.WASPAN/8/1999

tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

15. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

16. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Undana tanggal 27 Juli 2012 tentang peninjauan kembali dan penyempurnaan Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Undana.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA.

(4)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah pendidikan menengah yang dapat berupa program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

2. Perguruan Tinggi adalah institusi pendidikan di atas lembaga pendidikan menegah yang menyelenggarakan pendidikan tinggi pada jalur formal, dan salah satu bentuk perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas.

3. Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi seperti yang disebutkan dalam butir (1). Selanjutnya, Universitas Nusa Cendana, yang seterusnya disebut Undana, adalah perguruan tinggi negeri dalam lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

4. Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan semua pejabat di bawahnya yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh pejabat berwenang atau ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat yang memimpin pengelolaan pendidikan dengan sebutan Rektor untuk universitas atau institut, Ketua untuk sekolah tinggi, dan Direktur untuk politeknik/akademi.

6. Senat Akademik/organ lain yang sejenis adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan bidang akademik baik di tingkat universitas maupun di tingkat fakultas.

7. Fakultas, atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan/program studi/bagian, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi, dan lain-lain dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

8. Program Pascasarjana, selanjutnya disebut PPs, merupakan unit pelaksana pendidikan akademik yang mengelola dan melaksanakan satu atau lebih program studi Magister dan Doktor atau bidang ilmu monodisiplin dan multidisiplin antar Fakultas.

9. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung Program Studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

10. Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu

(5)

kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

11. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan yang harus dicapai pada tingkat pendidikan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

12. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

13. Kompetensi adalah outcome pembelajaran (outcome based education) berupa kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

14. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada perguruan tinggi dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

15. Profesor atau Guru Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkanluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.

16. Mahasiswa adalah peserta didik/pembelajar yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.

17. Sivitas Akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi.

18. Pembelajaran adalah proses aktif-interaktif peserta didik dengan pendidik dan/atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

19. Pendidikan Akademik diarahkan untuk menguasai, menerapkan, dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga yang berfokus pada disiplin ilmu, baik murni maupun terapan, lewat proses pembelajaran matakuliah-matakuliah yang terdesain dalam kurikulum dan dirinci menurut semester. Pendidikan akademik mencakup pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana (magister dan doktor).

20. Pendidikan Profesi adalah pendidikan yang diselenggarakan dalam jangka waktu relatif singkat yang bertujuan mempersiapkan lulusan S-1, yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. Pendidikan Profesi terdiri atas program sertifikasi umum dan program kekhususan. Program sertifikasi umum dalam bentuk kursus-kursus atau pelatihan keterampilan tertentu untuk masyarakat akademik atau masyarakat umum. Program Sertifikasi Kekhususan dilakukan untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan yang relevan dalam bidang keilmuan yang sudah dipelajari.

21. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi jenjang Diploma (D-1, D-2, D-3, D-4) yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan

(6)

22. Perguruan Tinggi Komunitas (community college) adalah bentuk pendidikan berbasis masyarakat yang berfokus pada pendidikan terapan bagi masyarakat luas untuk meningkatkan kemampuan teknis sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah, mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dan memperluas peluang masyarakat umum untuk mengenyam pendidikan tinggi.

23. Pendidikan Jarak Jauh yang selanjutnya disebut PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi dan media lainnya.

24. Suasana akademik adalah suasana yang mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

25. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja melawan hukum dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

26. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang melakukan plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.

27. Pencegahan Plagiat adalah upaya tindakan preventif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi tindakan plagiat di lingkungan perguruan tingginya.

28. Penanggulangan plagiat adalah upaya tindakan represif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan.

29. Karya Ilmiah adalah hasil karya akademik (non skripsi, skripsi, tesis, disertasi) mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga pendidik di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan.

30. Kalender Akademik adalah jadwal kegiatan akademik diterbitkan oleh Universitas yang mengatur keseluruhan aktivitas mahasiswa dan dosen dalam satu tahun akademik berdasarkan tata urutan waktu tertentu.

31. Tahun Akademik dinyatakan dalam 1 (satu) tahun akademik yang terdiri dari Semester Gasal, Semester Pendek dan Semester Genap. Semester Gasal dimulai dari bulan September sampai dengan bulan Januari. Semester pendek dimulai dari bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Semester Genap, dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni.

(7)

Pasal 2

(1) Pendidikan tinggi bertujuan untuk membentuk insan yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; sehat, berilmu, dan cakap; kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha; serta toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggung jawab; menghasilkan produk-produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, atau olahraga yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, negara, umat manusia, dan lingkungan.

(2) Tujuan Undana adalah:

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu trampil, ahli, dan profesional yang mampu bersaing secara internasional; berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan, dan disiplin;

b. meningkatkan hasil penelitian yang berkualitas dan memiliki manfaat yang tinggi;

c. meningkatkan kegiatan pengabdian untuk kesejahteraan masyarakat;

d. membina dan mengembangkan pribadi mahasiswa sebagai individu yang berbudi luhur dan menjunjung nilai mulia kemanusiaan, cerdas, berwawasan kebangsaan yang luas, disiplin, memiliki prakarsa dan rasa tanggung jawab serta mampu memimpin;

e. meningkatkan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada penalaran, minat, bakat, dan kesejahteraan mahasiswa;

f. meningkatkan jejaring kerjasama dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi; dan

g. mengembangkan sistem manajemen yang dinamis dan profesional, efektif, efisien, dan akuntabel.

(3) Tujuan Pendidikan Tinggi Undana adalah memperkaya dan menerapkan IPTEKS secara berkelanjutan sesuai tuntutan global dengan melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian sesuai kebutuhan masyarakat, serta mempersiapkan dan/atau menghasilkan lulusan sesuai standar nasional pendidikan lewat proses pendidikan dan atau pembelajaran baku, yaitu lulusan yang mampu berkarya secara professional dan mandiri sesuai tuntutan global berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

Pasal 3

(1) Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal (2), Undana menyelenggarakan pendidikan akademik, pendidikan jarak jauh, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, dan perguruan tinggi komunitas.

(2) Penyelenggaraan pendidikan akademik, pendidikan jarak jauh, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan perguruan tinggi komunitas dilaksanakan oleh Fakultas/Program Studi dan atau lembaga sesuai peraturan yang berlaku secara nasional maupun di tingkat universitas.

(8)

(3) Teknis penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan rambu-rambu disiplin ilmu pada masing-masing Jurusan/Program Studi yang ada di Undana, baik di jenjang Program Sarjana, Program Pascasarjana maupun Program Vokasi yang diatur secara tersendiri.

(4) Program Studi wajib memiliki izin operasional dan mengurus perpanjangan izin 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku berakhir. Program Studi yang tidak memiliki legalitas, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(5) Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana disebutkan pada pasal (1) harus memenuhi standar nasional pendidikan dalam rangka menjamin mutu produk dan lulusan.

(6) Dalam melaksanakan penjaminan mutu, PPs/Fakultas/Jurusan/Program Studi wajib mengacu dan mematuhi dokumen mutu yang terdiri dari kebijakan mutu, manual mutu dan standar mutu yang telah disusun dan ditetapkan di tingkat universitas.

(7) Hal-hal lain yang belum tertampung dalam pelaksanaan penjaminan mutu akan diatur dengan peraturan lain.

(8) Program Studi wajib berstatus terakreditasi dan mengurus pembaruan status terakreditasi ke BAN-PT 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku berakhir.

Program Studi yang tidak atau belum berstatus terakreditasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(9) PPs/Fakultas/Jurusan/Program Studi wajib memiliki media publikasi akademik (jurnal, bulletin, dan lain-lain).

BAB II

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI, VOKASI, DAN PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS

Bagian Kesatu

Tugas, Kewenangan, Beban Kerja Dosen, dan Kompetensi Lulusan

Paragraf 1

Tugas, Kewenangan, dan Beban Kerja Dosen

Pasal 4

(1) Tugas utama dosen (termasuk Guru Besar) adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit setara dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya.

(9)

(2) Tugas melakukan pendidikan merupakan tugas di bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat berupa:

a. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktek keguruan, praktek bengkel/studio/ kebun percobaan/teknologi pengajaran;

b. membimbing seminar Mahasiswa;

c. membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktek kerja nyata (PKN), praktek kerja lapangan (PKL);

d. membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir;

e. menguji pada ujian akhir;

f. membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;

g. mengembangkan program perkuliahan;

h. mengembangkan bahan pengajaran;

i. menyampaikan orasi ilmiah;

j. membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;

k. membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya; dan l. melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen.

Pasal 5

(1) Kewenangan dosen berdasarkan jenjang jabatan dalam melaksanakan tridharma diatur sebagai berikut:

Tabel Kewenangan Dosen

NO JABATAN PEND. S-1 S-2 S-3

B.a B.b B.c B.a B.b B.c B.a B.b B.c 1 Asisten Ahli S-2/Sp.I M M M (-) (-) (-) (-) (-) (-)

S-3/SP.II M M M M M M B M M

2 Lektor S-2/Sp.I M M M (-) (-) (-) (-) (-) (-)

S-3/SP.II M M M M M M D M M

3 Lektor Kepala S-2/Sp.I M M M (-) (-) (-) (-) (-) (-)

S-3/SP.II M M M M M M M M M

4 Guru Besar S-3/SP.II M M M M M M M M M

Catatan:

1 S-2/Sp. I = Pendidikan Magister / Spesialis I.

2 S-3/Sp. II = Pendidikan Doktor / Spesialis II.

3 B = Membantu dosen yang lebih senior.

4 D = Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih senior yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh dalam bidang tugasnya.

5 M = Melaksanakan tugas secara mandiri.

6 B.a = Melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

7 B.b = Melaksanakan penelitian.

(10)

Paragraf 2 Kompetensi Lulusan

Pasal 6

(1) Standar kompetensi lulusan merupakan standar nasional pendidikan tentang kualifikasi lulusan yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan, yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan mahasiswa dari program studi pada strata tertentu.

(2) Semua program studi wajib merumuskan kompetensi lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku kepentingan.

(3) Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri dari kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi umum. Kompetensi Utama yaitu penciri program studi berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah penciri program studi. Kompetensi Khusus yaitu penciri universitas berupa rumusan kompetensi yang selaras dengan visi dan misinya. Kompetensi Umum yaitu penciri nasional berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris/bahasa Asing, dan Matematika/Statistika/Logika.

(4) Kompetensi lulusan tersebut mengandung minimal lima elemen kompetensi yaitu:

a. Landasan kepribadian;

b. penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga;

c. kemampuan dan ketrampilan berkarya;

d. sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai; dan

e. penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

(5) Kompetensi program pendidikan akademik (sarjana, magister, dan doktor) adalah sebagai berikut:

a. Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Sarjana adalah:

1. Menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu dalam bidang ilmu tertentu sehingga mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya;

2. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya;

3. Bersikap dan berperilaku/berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat; dan

4. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.

(11)

b. Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Magister adalah:

1. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang ilmu tertentu;

2. Memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah; dan

3. Mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif.

c. Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Doktor adalah:

1. Mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam bidang disiplin keilmuannya;

2. Melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian;

3. Melaksanakan pendekatan interdisipliner dalam berkarya; dan 4. Menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan berkarya.

(6) Kompetensi program pendidikan profesi (dokter, pengacara, notaris, konselor, guru, dll.) adalah sebagai berikut:

a. Mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab, motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya;

b. menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun;

c. mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktek keahlian khusus profesional dengan penguasaan keterampilan keahlian yang tinggi;

d. mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan perikehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan dan substansi profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan organisasi profesi; dan

e. mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi, berkenaan dengan kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan antar individu dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi lain, yaitu dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan kerjasama dan tanggung jawab bersama profesional.

(7) Kompetensi program pendidikan vokasi (D-1, D-2, D-3, D-4) adalah sebagai berikut:

(12)

a. Program Pendidikan Diploma Satu

Kompetensi utama yang dikembangkan adalah kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu dan mampu memecahkan masalah yang bersifat rutin di bawah bimbingan.

b. Program Pendidikan Diploma Dua

Kompetensi utama yang dikembangkan adalah kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu dan mampu memecahkan masalah yang bersifat rutin dan bertanggung jawab secara mandiri.

c. Program Pendidikan Diploma Tiga

Kompetensi utama yang dikembangkan adalah kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu yang bersifat rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun konstekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.

d. Program Pendidikan Diploma Empat

Kompetensi utama yang dikembangkan adalah kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu yang kompleks, dengan dasar kemampuan keahlian terapan tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan, pengetahuan, dan teknologi di bidang keahliannya.

(8) Kompetensi program perguruan tinggi komunitas adalah meningkatkan kualitas pelayanan teknis kepada masyarakat umum dalam bidang:

a. Industri yang terdiri dari:

1. Konstruksi 2. Manufaktur 3. Perikanan 4. Pertanian 5. Peternakan 6. Perkebunan 7. Informasi

b. Kesehatan yang terdiri dari:

1. Perawat dan asisten perawat 2. Medical personel

3. Medical record keepers 4. Perawat orang tua.

5. Teknisi peralatan kesehatan 6. dll.

c. Jasa yang terdiri dari:

1. Perbankan 2. Transportasi

(13)

3. Pariwisata 4. Pendidikan 5. dll.

d. Pengembangan Potensi Kekhasan Masyarakat yang terdiri dari:

1. Agama 2. Sosial 3. Budaya 4. Aspirasi 5. dll.

sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Bagian Kedua

Kurikulum, Pendekatan Pembelajaran, Penilaian Kemampuan Peserta Didik

Pasal 7

(1) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu. Kerangka dasarnya adalah rambu-rambu yang ditetapkan dan dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.

(2) Dalam standar ini yang dimaksud dengan tujuan adalah kompetensi atau learning outcomes; isi dan bahan pelajaran adalah bahan kajian; cara adalah metoda pembelajaran dan cara penilaian; dan, kegiatan pembelajaran adalah implementasi dari semua komponen di atas, yang realisasinya diwujudkan dalam mata kuliah program studi.

(3) Kurikulum pendidikan tinggi pada semua program studi di lingkungan Undana dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi.

(4) Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum, setiap program studi harus melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis.

(5) Kurikukum Berbasis Kompetensi untuk program pendidikan akademik dan pendidikan jarak jauh (sarjana, magister, doktor), pendidikan profesi (guru, notaris, dokter, dll.), pendidikan vokasi (D-1, D-2, D-3, D-4) dan pendidikan perguruan tinggi komunitas diatur tersendiri dengan Keputusan Rektor.

(6) Elemen kompentensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi terdiri dari:

landasan kepribadian, penguasaan ilmu dan keterampilan, kemampuan berkarya, sikap dan perilaku dalam berkarya, pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat.

(7) Komponen kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah:

(14)

a. Kompetensi utama (penciri program studi) ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi;

b. kompetensi khusus (penciri universitas) ditetapkan oleh perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan; dan

c. kompetensi umum (penciri nasional) ditetapkan oleh negara sebesar 10 sks meliputi mata kuliah: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris/bahasa asing, matematika atau statistika atau logika.

(8) Mata kuliah keahlian dalam kompetensi utama dan kompetensi khusus adalah mata kuliah yang dikembangkan oleh setiap program studi dan universitas untuk mencapai kompetensi yang menjadi ciri lulusan program studi dan kompentensi

yang merupakan ciri suatu perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misinya.

(9) Komponen kompetensi umum dan kompentensi khusus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (ayat 8) disusun oleh program studi/bagian di tingkat fakultas dan program pascasarjana, di bawah tanggung jawab Dekan masing- masing fakultas dan Direktur Pascasarjana, dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Rektor.

(10) Kurikulum untuk program pendidikan profesi, vokasi dan perguruan tinggi komunitas (pendidikan berbasis masyarakat) diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

Pasal 8

1. Pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah pembelajaran berbasis mahasiswa (student-centered learning).

2. Pendekatan pembelajaran yang dimaksud dalam ayat (1), diantaranya adalah:

diskusi kelompok, 5-10 orang (small group discussion), bermain peran dan simulasi (role-play and simulation), studi kasus (Case Study), belajar menemukan (discovery learning), belajar mandiri (self-directed learning), belajar bersama/kelompok (cooperative learning), pembelajaran kolaborasi (collaborative learning), pembelajaran kontekstual (contextual instruction), belajar berbasis tugas (project-based learning), dan belajar berbasis masalah (problem-based learning).

Pasal 9

1. Penilaian kemampuan afektif (soft skill) peserta didik berdasarkan pendekatan pembelajaran student-centered learning (SCL) didasarkan pada model penilaian non tes yaitu secara rubrik (panduan penilaian). Sementara penilaian kognitif dan psikomotor (hard skill) menggunakan instrumen tes (tes obyektif, uraian, dll.).

(15)

2. Secara konseptual rubrik memiliki 3 (tiga) macam bentuk penilaian, yaitu (a) rubrik deskriptif; (b) rubrik holistik; dan (c) rubrik skala persepsi. Di dalam pembelajaran sering menggunakan rubrik deskriptif dan rubrik holistik.

3. Rubrik deskriptif memiliki empat komponen, yaitu deskripsi tugas, skala nilai, dimensi, dan deskripsi dimensi. Rubrik holistik memiliki satu skala nilai, yaitu skala tertinggi dimana isi dari deskripsi dimensinya adalah kriteria dari suatu kinerja untuk skala tertinggi. Model penilaian non tes secara rubrik ini disusun dan dikembangkan oleh masing-masing Program Studi.

4. Penilaian kemampuan hard skill (kognitif dan psikomotor) diatur tersendiri dalam pasal yang terkait dengan Perkuliahan dan Penilaian Hasil Belajar.

Bagian Ketiga

Sistem Kredit Semester (SKS), Kode Mata Kuliah

Pasal 10

(1) Sistem Kredit Semester merupakan penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan.

(2) Semester adalah satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama minimal 16 minggu efektif. Untuk program magister dimungkinkan untuk menyelenggarakan pembelajaran terjadwal trisemester, yaitu satu tahun terdiri dari tiga semester dengan beban minimal 16 minggu efektif.

(3) Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap beban belajar atau pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu. Perbedaan takaran untuk tugas terstruktur dan tugas mandiri mempertimbangkan tingkat kedalaman kompetensi yang harus dicapai untuk masing-masing program

(4) Pengertian satu sks menurut bentuk kegiatannya:

a. Kuliah/teori adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri dari:

1. Tatap muka = 50 menit 2. Tugas terstruktur = 60 menit 3. Belajar mandiri = 60 menit;

b. responsi/tutorial/seminar, adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri dari :

1. tatap muka = 100 menit 2. belajar mandiri = 100 menit;

c praktikum adalah kegiatan belajar di laboratorium/bengkel/studio/lapangan selama 4 jam (240 menit) per minggu, per semester;

(16)

d Praktek Lapangan/Kerja Praktek/Magang, adalah kegiatan praktek di lapangan selama 60 jam per semester atau 10 jam (600 menit) per minggu;

e skripsi/tugas akhir/karya seni atau bentuk lain yang setara, adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/pembuatan dan atau pergelaran karya seni/perencanaan/perancangan, setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester; dan

f tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester.

(5) Beban belajar program pendidikan akademik adalah sebagai berikut:

a. Program Sarjana:

1. Jumlah sks beban belajar minimal: 144 sks, termasuk skripsi, Mata kuliah keahlian minimal 134 sks. Matakuliah umum sepuluh (10) sks, yang terdiri dari:

a. Mata kuliah Pendidikan Agama 2 sks;

b. mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan 2 sks;

c. mata kuliah Bahasa Indonesia 2 sks;

d. mata kuliah Bahasa Asing/ Bahasa Inggris 2 sks; dan e. mata kuliah Matematika atau Statistika atau Logika 2 sks.

2. Program studi yang bidang kajian utamanya sama dengan bahan kajian salah satu mata kuliah wajib di atas, mata kuliah tersebut tidak diwajibkan dan hanya wajib mencantumkan 4 mata kuliah lainnya dengan jumlah sks minimal 8 sks.

3. Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 5-8 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Lama studi 4-7 tahun.

4. Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan studi Program Sarjana dalam waktu sekurang- kurangnya 3,5 tahun.

5. Wajib menulis artikel yang dimuat dalam jurnal ber-ISSN b. Program Magister:

1. Jumlah sks beban belajar 36-42 sks, termasuk tesis.

2. Beban sks matrikulasi ditetapkan oleh program studi maksimal 12 sks, sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi lulusan, atau diberikan untuk calon peserta didik yang belum memenuhi standar mutu input. Beban sks matrikulasi ini di luar 36-42 sks beban Program Magister.

3. Mata kuliah umum (minimal 4 sks), yang terdiri dari mata kuliah filsafat ilmu dan metode penelitian. Mata kuliah ini hanya wajib bagi program studi bukan bidang Filsafat, dan atau kedua mata kuliah tersebut belum merupakan bagian dari program Sarjananya.

4. Mata kuliah keahlian minimal 32 sks. Tesis/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 6-8 sks, dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian.

(17)

5. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian tesis/karya seni/bentuk lain yang setara, dari peserta didik yang bersangkutan, yang menurut pembimbing layak muat dalam jurnal terakreditasi.

6. Lama studi 2-4 tahun. Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan studi Program Magister dalam waktu sekurang-kurangnya satu (1) tahun

c. Program Doktor:

1. Jumlah sks beban belajar peserta didik sebidang, minimal 42 sks, termasuk disertasi, dan peserta didik tidak sebidang minimal 54 sks termasuk disertasi dan matrikulasi.

2. Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi sendiri.

Program Doktor dapat ditempuh melalui:

a. program perkuliahan dan penelitian; dan b. program penelitian (by research).

3. Disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 8-10 sks.

Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan.

4. Untuk program perkuliahan dan penelitian, artikel dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional. Sementara untuk program penelitian (by research), artikel telah dimuat dalam jurnal internasional.

5. Lama studi: 3–5 tahun. Matrikulasi dilakukan sebelum memasuki program pembelajaran secara normal (3-5 tahun).

6. Untuk mengikuti Program Doktor, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Magister dan untuk mengikuti Program Magister, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Sarjana.

7. Bagi yang memiliki prestasi luar biasa yang ditetapkan oleh Senat Perguruan Tinggi dapat mengikuti Program Doktor bersamaan dengan penyelesaian Program Magisternya.

(6) Beban belajar program pendidikan jarak jauh diatur tersendiri oleh jurusan/program studi, fakultas, dan universitas, dengan lama belajar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(7) Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan profesi (dokter, guru, notaris, dll.) adalah jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. Lama studi: 1-3 tahun. Semua mata kuliah program profesi merupakan mata kuliah keahlian.

Untuk Pendidikan Profesi akan diatur secara tersendiri.

(8) Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan vokasi adalah sebagai berikut:

(18)

a Program Diploma Satu

Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks, komposisi mata kuliah: mata kuliah umum: 10 sks, mata kuliah keahlian minimal: 26 sks, dan lama studi:

1–2 tahun;

b Program Diploma Dua

Jumlah sks beban belajar minimal 72 sks, Komposisi mata kuliah: mata kuliah umum: 10 sks, mata kuliah keahlian minimal: 62 sks, lama studi: 2-3 tahun; dan

c Program Diploma Tiga

Jumlah sks beban belajar minimal 108 sks, Komposisi mata kuliah: Mata kuliah umum: 10 sks, mata kuliah keahlian minimal : 98 sks, lama studi: 3 - 5 tahun.

d Program Diploma Empat

Jumlah sks beban belajar minimal 144 sks, Komposisi mata kuliah: Mata kuliah umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 134 sks, Lama studi : 4 – 7 tahun.

(9) Beban belajar program pendidikan tinggi komunitas diatur tersendiri oleh jurusan/program studi, fakultas, dan universitas, dengan lama belajar hingga 1 sampai 2 tahun.

(10) Tahun Akademik terdiri atas dua semester, ganjil dan genap termasuk semester peralihan dan ujian. Semester ganjil dimulai dari 1 September dan berakhir pada 31 Januari. Semester genap dimulai dari 1 Februari dan berakhir pada 30 Juni.

Semester peralihan dimulai dari 1 Juli dan berakhir 31 Agustus (dimungkinkan untuk dilaksanakan trisemester bagi fakultas/program studi yang siap).

Pasal 11

(1) Identifikasi matakuliah yang ditawarkan oleh fakultas/jurusan/program studi ditandai dengan pemberian kode yang terdiri atas huruf dan angka (digit).

(2) Kode huruf ditulis dengan huruf besar (kapital), menunjukkan bidang ilmu yang diasuh oleh fakultas dan jurusan/program studi.

(3) Dua huruf pertama menunjukkan nama fakultas sedangkan huruf ketiga, dan seterusnya menunjukkan nama jurusan/program studi.

(4) Digit menunjukkan strata, urutan semester matakuliah, beban sks dan sebagai penunjuk nomor kegiatan pendidikan.

(5) Kode angka (digit) pertama di belakang kode huruf menunjukkan strata, digit kedua menunjukkan perurutan semester sedangkan digit ketiga menunjukkan beban sks serta digit keempat dan kelima menunjukkan nomor urut matakuliah.

(6) Kode Fakultas dan Program Studi di lingkungan Undana diatur seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:

(19)

Tabel Kode Matakuliah

Fakultas Kode Jurusan/Program Studi Kode

Jurusan/PS MK Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

KP Pend.Bhs. Ind. & Sastra Daerah IND KPIND

Pend. Bhs. Inggris ING KPING

Pend. Matematika MAT KPMAT

Pend. Biologi BIO KPBIO

Pend. Fisika FIS KPFIS

Pend. Kimia KIM KPKIM

PPKn PKN KPPKN

Pend. Ekonomi EKO KPEKO

Pend. Geografi GEO KPGEO

Pend. Sejarah SEJ KPSEJ

Pend. Teknik Bangunan TBG KPTBG

Pend. Teknik Mesin TMN KPTMN

Pend. Teknik Elektro TEL KPTEL

PGSD Guru Kelas GSD KPGSD

Pend. Jaskesrek JKR KPJKR

Bimb.& Konseling BKS KPBKS

Pend. Luar Sekolah PLS KPPLS

Pend Guru Anak Usia Dini AUD KPAUD

Hukum HK Bagian Huk. Keperdataan HKP HKHKP

Bagian Huk. Pidana HPD HKHPD

Bagian Huk. Tata Negara HTN HKHTN

Bagian Huk. Acara HAC HKHAC

Bagian Huk. Adm. Negara HAN HKHAN

Hukum Internasional HIT HKHIT

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

SP Adm. Negara ANA SPANA

Adm. Bisnis ABI SPABI

Sosiologi SOS SPSOS

Ilmu Komunikasi KMK SPKMK

Ilmu Politik POL SPPOL

Akuntasi KUN SPKUN

Studi Pembangunan SPB SPSPB

Pertanian PN Agroteknologi AGT PNAGT

Agribisnis AGB PNAGB

Budidaya Perairan BDP PNBDP

Peternakan PT Ilmu Peternakan PET PTPET

Sains dan Teknik ST Matematika MAT STMAT

Biologi BIO STBIO

Fisika FIS STFIS

Kimia KIM STKIM

Ilmu Komputer KOM STKOM

Teknik Sipil SIP STSIP

Teknik Mesin MES STMES

Teknik Elektro ELK STELK

Teknik Arsitektur ARS STARS

Teknik Pertambangan PTB STPTB

Fak.Kes.Masyarakat KM Ilmu Kesehatan Masyarakat IKM KMIKM

Kedokteran KD Dokter DOK KDDOK

(20)

(7) Kode mata kuliah selanjutnya diatur di tingkat jurusan/program studi dengan merujuk pada komposisi dan distribusi kelompok mata kuliah.

(8) Kode MK untuk Program Pascasarjana diatur tersendiri sesuai peraturan internal yang berlaku di Pascasarjana.

(9) Kode dan digit matakuliah umum di Undana diatur seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel Kode dan Digit Matakuliah Umum

No Kode MK Matakuliah

1 MPK 4101 Pendidikan Pancasila 2 MPK 4202 Pendidikan Agama

3 MPK 4403 Pendidikan Kewarganegaraan

4 MPK 4504 ISBD

5 MPK 4605 IAD

6 MPK 4606 Bahasa Indonesia 7 MPK 4607 Bahasa Inggris

8 MPK 4609 KKN

Pasal 12

(1) Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Magang adalah kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan secara terbimbing dan terpadu antara teori dengan praktek dalam kurun waktu tertentu dengan besaran sks yang diatur tersendiri oleh program studi.

(2) Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan, Praktek Kerja Lapangan atau Magang adalah untuk memperoleh pengalaman praktis dan memperkuat ketrampilan kerja mahasiswa yang menunjang pengembangan kompetensi agar menjadi profesional dalam bidang keahliannya.

(3) Praktek Pengalaman Lapangan, Praktek Kerja Lapangan atau Magang dilakukan di sekolah-sekolah, masyarakat, dinas/institusi, laboratorium dan lain- lain yang pelaksanaannya diatur oleh program studi, fakultas, dan unit terkait.

Pasal 13

(1) Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah matakuliah berbobot 4 sks sebagai suatu bentuk pengalaman pengabdian seluruh mahasiswa kepada masyarakat secara terpadu dalam kurun waktu yang ekuivalen dengan besaran sks tersebut.

(2) Tujuan KKN bagi mahasiswa adalah memperoleh pengalaman dengan terlibat langsung di masyarakat dalam menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang dimiliki masyarakat tertentu secara pragmatis, dengan menerapkan IPTEKS dan keterampilan. Sebagai dampak ikutan dengan

(21)

pengalaman itu adalah terbentuknya dan tumbuhnya pribadi yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan sikap profesional.

(3) KKN dilaksanakan pada periode semester pendek (Juli dan Agustus) dan periode bukan semester pendek (Semester gasal dan genap)

(4) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode semester pendek, minimal telah mengumpulkan jumlah sks lebih besar dari 100 sks, dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.

(5) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode bukan semester pendek, minimal telah mengumpulkan jumlah sks lebih besar dari 120 sks, dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.

Pasal 14

(1) Biaya pendidikan adalah unit-unit biaya pendidikan yang menjadi tanggungjawab setiap mahasiswa, masyarakat maupun swasta dan pemerintah.

(2) Unit-unit biaya yang dimaksud ditentukan oleh SK Rektor berdasarkan pertimbangan senat universitas.

(3) Besaran biaya per unit biaya yang dimaksud ayat (1) atau ayat (2) bervariasi dan ditentukan oleh SK Rektor berdasarkan pertimbangan senat universitas.

Pasal 15

(1) Dosen dan mahasiswa melaksanakan kuliah tatap muka sesuai kontrak perkuliahan dan jadwal kuliah.

(2) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kuliah tatap muka minimal 80 % dari 16 kali kuliah tatap muka. Jika tidak memenuhi batas minimal kuliah tatap muka, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

(3) Ujian Tengah Semester (UTS) dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke tujuh atau ke delapan, yang dilaksanakan sesuai jadwal perkuliahan.

(4) UAS dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke empat belas (14) atau ke enam belas (16) dan dijadwalkan oleh Program Studi.

(5) Mata kuliah dengan jumlah tatap muka kurang dari 80% kuliah tatap muka, tidak dapat dilakukan UTS dan UAS.

(6) Mahasiswa wajib memenuhi norma kepatutan dalam mengikuti kegiatan akademik (di kelas, praktek lapangan atau laboratorium) yang diatur dalam ketentuan tersendiri.

(7) Fakultas dengan karakteristik penyelenggaraan akademik tertentu, diatur dalam ketentuan tersendiri

(8) Bagi dosen dan mahasiswa yang tidak mengindahkan tata tertib akademik, dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

(22)

Pasal 16

(1) Dalam penyelenggaraan akademik, Undana mengemban misi untuk mencari, menemukan, mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran. Untuk memenuhi misi tersebut, mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang berkarya di bidang akademik di Undana memiliki otonomi keilmuan dan kebebasan akademik.

(2) Pelaksanaan otonomi keilmuan dan kebebasan akademik, mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan Undana wajib menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik, terutama larangan untuk melakukan plagiat dalam menghasilkan karya ilmiah, sehingga kreativitas dalam bidang akademik dapat tumbuh dan berkembang.

(3) Kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat dan hal-hal yang terkait dengan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan, diatur dalam peraturan tersendiri dan ditetapkan Senat Undana.

(4) Pimpinan Undana wajib mengawasi pelaksanaan dan mendesiminasi kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh senat pada butir 3 (tiga).

(5) Dalam hal telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan, Pimpinan Undana wajib menjatuhkan sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

Bagian Keempat Standar Suasana Akademik

Pasal 17

(1) Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan menghasilkan kualitas keluaran (lulusan) yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi maka semua pimpinan universitas, pimpinan fakultas, ketua program studi, dan dosen bertanggung jawab dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif, yaitu:

a) Dosen dan tenaga kependidikan harus berusaha maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi terciptanya atmosfer akademik yang efisien.

b) Dosen dan tenaga kependidikan harus berusaha maksimal untuk memberikan lingkungan psikologis kepada mahasiswa, sehingga mendukung proses pembelajaran.

c) Dosen harus berusaha maksimal untuk mengembangkan intelektualitas, sikap, dan perilaku mahasiswa.

d) Kegiatan penelitian yang dilakukan Dosen harus melibatkan mahasiswa.

e) Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk mempublikasikan karya ilmiah melalui media ilmiah.

f) Mahasiswa seharusnya diberi kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan, baik melalui perpustakaan

(23)

(jumlah buku dan judul yang memadai, jam pelayanan yang cukup, sistem penelusuran judul elektronik) maupun melalui media elektronik (internet).

g) Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler (kunjungan lapangan) yang mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan (khususnya untuk mata kuliah keahlian) dan mendorong mereka untuk menghasilkan karya ilmiah.

h) Kegiatan seminar, diskusi kelompok harus dilakukan secara berkala bagi dosen maupun mahasiswa.

(2) Pimpinan universitas menyelenggarakan tersedianya sarana dan prasarana pendukung suasana akademik yang kondusif ditingkat universitas.

(3) Dekan, ketua jurusan, ketua program studi menyelenggarakan koordinasi dengan dosen dan perwakilan mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pendukung suasana akademik yang kondusif ditingkat Fakultas, jurusan dan program studi.

BAB III

KEGIATAN AKADEMIK

Pasal 18

(1) Kalender Akademik memuat jenis dan waktu kegiatan akademik yang akan dilaksanakan dalam satu tahun akademik.

(2) Kalender Akademik ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

(3) Ketua Jurusan/Program Studi/Bagian wajib sosialisasikan kalender akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada dosen dan mahasiswa.

(4) Mahasiswa wajib memahami dan mentaati kelender akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 19

(1) Penerimaan mahasiswa baru Program S-1 dilakukan melalui jalur Seleksi Nasional dan Seleksi Mandiri dan diatur sebagai berikut:

a. Penerimaan mahasiswa baru secara Nasional, melalui jalur ujian tulis dan Penjaringan Prestasi Akademik sesuai aturan yang berlaku; dan

b. penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri:

1. Seleksi penerimaan mahasiswa dilaksanakan secara mandiri oleh Undana, dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis.

2. Persyaratan penerimaan mahasiswa jalur mandiri terdiri dari:

a. Lulusan SMTA tiga tahun terakhir;

b. sehat jasmani dan rohani;

c. WNA seizin Dirjen Dikti Kemendikbud; dan d. membayar biaya ujian masuk.

(24)

c. mahasiswa alih Program Diploma ke Program Sarjana (S-1):

1. Setiap tamatan program pendidikan D-2 dan D-3 dapat melanjutkan studi ke jenjang program Sarjana (S-1) dengan syarat tertentu.

2. Peserta yang ingin melanjutkan studi ke jenjang sarjana wajib memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut:

a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju;

b. berijazah Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta terakreditasi atau Program Studi yang terakreditasi secara nasional;

c. menyerahkan foto kopi ijazah dan transkrip nilai yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

d. lulusan program D-3 dengan IPK  2.50 dan masa studi maksimum 3 tahun dapat melanjutkan studi ke jenjang program S-1 secara langsung;

e. lulusan D-2 dan D-3 dengan IPK ≥ 2,50 dan telah bekerja minimal 2 tahun dapat melanjutkan studi ke S-1; dan

f. syarat-syarat khusus ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas masing- masing dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain:

1. Hasil akreditasi matakuliah:

a. Memiliki IPK hasil akreditasi mata kuliah ≥ 2,50; dan b. memiliki SKSD hasil akreditasi berstatus:

1. Semester III dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 24 sks 2. Semester V dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 48 sks.

3. Semester VII dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 74 sks.

2. Lama masa kerja minimal dua tahun bagi calon mahasiswa yang berstatus karyawan.

(2) Penerimaan mahasiswa Pascasarjana diatur sebagai berikut:

a. Pendaftaran Program Pascasarjana:

1. Pendaftaran ke Program Pascasarjana dilakukan pada semester genap/ganjil dan pelamar dapat memperoleh kelengkapan melamar di Undana.

2. Kelengkapan pendaftaran dan persyaratan adalah sebagai berikut:

a. Salinan ijazah yang disyahkan oleh Perguruan Tinggi asal atau Kopertis;

b. salinan transkrip yang disyahkan oleh Perguruan Tinggi asal atau Kopertis;

c. mengisi formulir identitas diri (CV);

d. mengisi formulir rekomendasi (referensi) kelayakan akademis dari 2 (dua) orang dosen saat kuliah di program sarjana asal disertai alamat (Telepon/HP) supaya mudah dikonfirmasi oleh PPs;

e. surat izin atasan bagi pelamar yang sudah bekerja;

f. membayar biaya pendaftaran;

(25)

g. mengisi formulir surat jaminan biaya (pribadi, instansi, dan lain- lain);

h. pas foto terbaru dengan ukuran 2x3, 3x4, dan 4x6 cm, masing- masing 6 (enam) lembar; dan

i. penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana dilaksanakan lewat syarat umum dan syarat khusus. Syarat umum adalah lewat praseleksi yaitu legalitas ijazah S-1 dan transkrip akademiknya dengan IPK minimal 2,75. Ijazah D4 tidak dapat disetarakan dengan S-1. Penyetaraan calon mahasiswa dengan ijazah D4 dapat dilakukan PPs melalui matrikulasi dan atau kuliah pengumpulan kredit yang mekanismenya diatur tersendiri. Sementara syarat khusus adalah dengan menunjukkan sertifikat TOEFL equivalence dengan skor minimal 450 dan sertifikat TPA.

Pasal 20

(1) Penerimaan mahasiswa pindahan dari luar lingkungan Undana, diatur dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Calon mengajukan permohonan kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju;

b. permohonan harus disertai lampiran surat pindah dari pimpinan Perguruan Tinggi asal disertai transkrip nilai yang telah disyahkan;

c. berasal dari jurusan atau Program Studi yang relevan dan telah terakreditasi;

d. masih aktif kuliah pada Perguruan Tinggi asal sampai saat pindah dan tidak terkena sanksi, terancam “drop out”; atau tidak aktif kuliah;

e. mahasiswa pindahan diterima pada :

1. Semester III bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 24 sks; IPK

≥ 2,50.

2. Semester V bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 48 sks; IPK

≥ 2,50.

3. Semester VII bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 74 sks; IPK

≥ 2,50.

f. lama studi dari Perguruan Tinggi asal tetap diperhitungkan sebagai masa studi lanjutan di Undana;

g. penerimaan mahasiswa pindahan dilaksanakan pada herregistrasi awal semester ganjil dan genap;

h. mahasiswa pindahan yang diterima menjadi mahasiswa Undana ditetapkan dengan Keputusan Rektor;

i. Undana menerima perpindahan mahasiswa Program Pascasarjana dari Perguruan Tinggi lain yang telah terakreditasi; dan

j. Prosedur Operasional Baku perpindahan mahasiswa ke Undana sesuai persyaratan disusun oleh Biro Administrasi Akademik Perencanaan dan

(26)

(2) Perpindahan Mahasiswa dalam Lingkungan Undana:

a. Perpindahan mahasiswa antar fakultas dalam lingkungan Undana tidak diperkenankan;

b. perpindahan mahasiswa antar Program Studi dalam lingkungan fakultas dapat diperkenankan dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengajukan permohonan kepada Dekan yang diketahui oleh Dosen Wali dan Jurusan/Program Studi.

2. Permohonan pindah harus dilampiri transkrip nilai.

3. Perpindahan mahasiswa antar Jurusan/Program Studi di lingkungan Fakultas dapat dilakukakan apabila hasil akreditasi matakuliah fakultas/jurusan/Program Studi tujuan sebagai berikut:

a. Memiliki minimal IPK ≥ 2.00;

b. mahasiswa semester III apabila memiliki SKSD minimal 24 sks;

c. Mahasiswa semester V apabila memiliki SKSD minimal 48 sks.

4. Mahasiswa tidak berada dalam keadaan di bawah hukuman disiplin.

5. Persetujuan pindah diberikan oleh Dekan berdasarkan pertimbangan dari Ketua Jurusan/ Program Studi yang dituju.

6. Persetujuan pindah ditujukan kepada Kepala BAAKPSI Undana dengan tembusan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

7. Seorang mahasiswa hanya diperkenankan satu kali pindah.

8. Lama studi di Jurusan/Bagian/Program Studi asal tetap diperhitungkan baik pada jenjang program yang sama maupun pada jenjang program yang lebih rendah.

9. Perpindahan mahasiswa dalam lingkungan Fakultas hanya diadakan pada awal tahun akademik.

10. Mahasiswa reguler dapat pindah ke program ekstensi, sedangkan mahasiswa ekstensi tidak dapat pindah ke program reguler.

11. Perpindahan antar program studi bagi mahasiswa Program Pascasarjana tidak diperkenankan.

12. Prosedur Operasional Baku perpindahan mahasiswa antar Jurusan/Program Studi di lingkungan fakultas dibuat BAAKPSI.

(3) Perpindahan Mahasiswa ke luar Undana.

Setiap mahasiswa Undana berhak pindak ke Perguruan Tinggi lain dengan syarat-syarat sebagai berikut:

a. Masih terdaftar sebagai mahasiswa Undana dan aktif kuliah;

b. telah mengikuti kuliah minimal dua semester;

c. mengajukan permohonan pindah ke Rektor, dengan tembusan kepada Dekan dan Ketua Jurusan/Program Studi;

d. surat keterangan pindah diberikan oleh Rektor disertai transkrip nilai yang telah dicapai sebagai lampiran; dan

e. Prosedur Operasional Baku perpindahan mahasiswa keluar Undana dibuat oleh BAAKPSI.

(27)

Pasal 21

(1) Registrasi mahasiswa diadakan setiap semester sesuai dengan Kalender Akademik Universitas, yang dibedakan atas registrasi administratif dan registrasi akademik.

(2) Registrasi administrasi dan registrasi akademik wajib bagi mahasiswa.

(3) Registrasi administrasi akademik program sarjana dan program pascasarjana dapat dilakukan secara manual dan On-line. Prosedur Operasi Baku (POB) disusun oleh BAAKPSI

(4) Prosedur registrasi administrasi secara manual bagi mahasiswa program sarjana dan program pascasarjana menempuh prosedur sebagai berikut:

a. Mahasiswa baru Program Sarjana:

1. Menunjukkan surat keterangan lulus seleksi sebagai mahasiswa baru Undana.

2. Menyerahkan fotocopy STTB dan/atau NEM yang telah dilegalisasi oleh yang berwenang.

3. Menyerahkan fotocopy rapor SMTA yang telah dilegalisasi oleh Kepala Sekolah.

4. Menyerahkan pas foto dalam jumlah dan ukuran yang ditentukan.

5. Menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah.

6. Menyerahkan surat keterangan berkelakuan baik dari POLRI setempat.

7. Membayar biaya pendidikan termasuk SPP untuk semester yang akan berlangsung.

8. Menandatangani surat pernyataan menaati semua ketentuan yang berlaku di Undana.

9. Menandatangani kontrak studi dengan pihak Universitas.

b. Mahasiswa baru Program Pascasarjana:

1. Menyerahkan fotocopy Ijazah Sarjana dan Transkrip Akademik yang telah dilegalisasi oleh yang berwenang.

2. Menyerahkan pas foto dalam jumlah dan ukuran yang ditentukan.

3. Menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah.

4. Membayar biaya pendidikan termasuk SPP untuk semester yang akan berlangsung.

5. Menandatangani surat pernyataan menaati semua ketentuan yang berlaku di Undana.

6. Menandatangani kontrak studi dengan pihak Universitas.

(5) Apabila di kemudian hari ditemukan kepalsuan dokumen, mahasiswa yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 22

(1) Heregistrasi administratif bagi mahasiswa dilaksanakan pada setiap awal

(28)

(2) Heregistrasi Administrasi dapat dilakukan secara manual dan On Line.

(3) Prosedur registrasi administratif secara manual bagi mahasiswa lama Program Sarjana dan Program Pascasarjana adalah sebagai berikut:

a. Menunjukkan kartu mahasiswa semester terakhir;

b. menunjukkan kwitansi asli bukti pembayaran SPP semester sebelumnya atau semester terakhir;

c. menunjukkan surat keterangan masih aktif kuliah dari fakultas/PPs;

d. mahasiswa yang cuti pada semester sebelumnya harus menyerahkan fotocopy surat keterangan cuti kuliah yang dilegalisasi oleh Ketua Jurusan/Program Studi;

e. mahasiswa yang sedang menjalani skorsing akademik diwajibkan mendaftar kembali dengan menunjukkan surat keterangan Pimpinan Fakultas; dan f. mahasiswa yang tidak melakukan registrasi pada semester sebelumnya

harus membawa surat keterangan dari Pimpinan Fakultas dan membayar SPP untuk semester yang akan diikuti termasuk semester sebelumnya.

(4) Heregistrasi administratif secara manual bagi mahasiswa yang melanjutkan studi ke jenjang program yang lebih tinggi dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

a. Menyerahkan surat keterangan lulus seleksi sebagai mahasiswa transfer Undana;

b. menandatangani pernyataan bersedia menaati semua ketentuan yang berlaku di Undana;

c. membayar SPP sesuai ketentuan; dan d. menandatangani kontrak studi di Undana.

(5) Registrasi administratif secara manual bagi mahasiswa pindahan dari luar Undana dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

a. Menyerahkan surat persetujuan Rektor universitas asal untuk pindah ke Undana dengan dilampiri transkrip nilai;

b. membayar SPP sesuai ketentuan; dan

c. menandatangani pernyataan bersedia menaati semua ketentuan di Undana.

(6) Prosedur Operasional Baku Heregistrasi Administrasi dibuat BAAKPSI.

(7) Heregistrasi Administrasi Akademik Program Sarjana dan Pascasarjana dapat dilakukan secara On-line. Prosedur Operasi Baku dibuat oleh BAAKPSI.

Pasal 23

(1) Setiap mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana Undana wajib mendaftar diri sebagai anggota Perpustakaan Undana dengan mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku.

(2) Setiap mahasiswa yang sudah sah menjadi anggota perpustakaan Undana wajib menaati segala peraturan yang berlaku.

(29)

Pasal 24

(1) Semester peralihan (semester pendek) sebagai satuan waktu dilaksanakan pada antara akhir semester genap dan awal semester gasal, yaitu bulan Juli s/d Agustus dapat digunakan untuk pelaksanaan kegiatan akademis.

(2) Pelaksanaan kegiatan akademis pada semester pendek sesuai dengan sistem kredit semester.

(3) Peserta kegiatan akademis pada semester pendek adalah mahasiswa yang ingin:

a. Mempercepat penyelesaian studi; dan

b. memperbaiki nilai atau indeks prestasi kumulatif.

(4) Beban studi mahasiswa pada semester pendek maksimal 9 sks termasuk 2-4 sks matakuliah baru untuk mahasiswa program sarjana dan maksimal 4 sks untuk program pascasarjana.

(5) Perkuliahan semester pendek dapat dilaksanakan apabila peserta setiap matakuliah minimal 5 orang.

(6) Untuk mengikuti semester pendek, mahasiswa harus mendaftar di BAAKPSI.

(7) Biaya penyelenggaraan semester pendek diatur tersendiri dengan SK Rektor.

(8) Penyelenggaraan semester pendek meliputi kegiatan tatap muka, praktikum, tugas terstruktur, tugas mandiri dan ujian akhir.

(9) Nilai perbaikan matakuliah yang diambil pada semester pendek maksimal B+

sedangkan nilai matakuliah baru sesuai nilai akhir yang diperoleh mahasiswa.

(10) Hal-hal lain tentang semester pendek yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur melalui SK Rektor.

(11) Prosedur Operasional Baku semester pendek disusun oleh BAAKPSI.

Pasal 25

(1) Matrikulasi sebagai kegiatan pembelajaran untuk menyetarakan kemampuan akademik awal (entry behavior) mahasiswa baru, khususnya mata kuliah dasar.

(2) Semua mahasiswa baru wajib mengikuti program matrikulasi.

(3) Pelaksanaan matrikulasi oleh fakultas/jurusan/program studi.

(4) Materi matrikulasi terdiri atas materi tingkat universitas (umum) dan materi dasar fakultas (khusus) atas persetujuan Rektor.

(5) Materi dan instrumen penilaian matrikulasi tingkat universitas, disusun dan dikembangkan oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran (LP3).

(6) Pelaksanaan program matrikulasi pada bulan Juli s/d Agustus setiap tahun dan lamanya setara 12 s/d 16 minggu pertemuan efektif termasuk ujian.

(7) Pendaftaran mahasiswa matrikulasi dilaksanakan di BAAKPSI.

(8) Matrikulasi mahasiswa baru program Pascasarjana diatur oleh PPs.

(9) Biaya penyelenggaraan matrikulasi dibebankan kepada mahasiswa baru dengan besaran biaya ditetapkan oleh universitas.

Gambar

Tabel Kewenangan Dosen
Tabel Kode Matakuliah
Tabel Kode dan Digit Matakuliah Umum
Tabel Beban Studi Mahasiswa S1 Menurut Indeks Prestasi Semester
+5

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan penelitian dalam penelitian ini ditujukan untuk mencari tahu apakah ditemukan adanya pengaruh inovasi produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian M2M

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri

Implikasi kebijakan berdasarkan hasil analisis land rent pemanfaatan lahan tambak di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir ini antara lain adalah bahwa faktor

Peserta didik dapat menghitung nilai limit fungsi aljabar dengan menggunakan teore- ma limit?. Peserta didik dapat menentukan koefisien yang belum diketahui dengan menggunakan

Berdasarkan kategori di paternal responsibility yang dikaitkan dengan usia anak, partisipan yang tergolong dalam kategori sangat tinggi terdapat 17 orang (11,03%), yang terdiri

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana kreativitas dan hasil belajar Peserta Didik fisika sebelum diajar dengan metode resitasi di kelas IX MTs Negeri Balang-Balang

Karakter Mickey Mouse (Miki Tikus) muncul pertama kali dalam film animasi bersuara “Steamboat Willie” buatan Walt Disney, pada 18 November 1928.. Sejak itu, Mickey Mouse

Paling banyak hasil penelitian adalah kategori cukup, pengetahuan yang cukup tersebut dikarenakan informasi yang diperoleh responden dari orang lain atau media masa