• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI STRATEGI BAGI PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) UNTUK MERAIH KEUNGGULAN BERSAING (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS MERDEKA MALANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI STRATEGI BAGI PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) UNTUK MERAIH KEUNGGULAN BERSAING (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS MERDEKA MALANG)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

102

EVALUASI STRATEGI BAGI PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) UNTUK MERAIH KEUNGGULAN BERSAING (STUDI KASUS

PADA UNIVERSITAS MERDEKA MALANG)

Siti Khotimah

Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Antakusuma Jl. Iskandar No. 63 Telp/Fax. 0532 – 22287 Kode Pos 74112 Pangkalan Bun

Abstract

The Strategic evaluation in The Private Higher Education to Achieve Competitive Advantage (A Case Study at University of Merdeka Malang). Education plays a very important role to improve the human resource quality. The higher education rate in a country is related to the higher wealthy rate. In recent years, number of new students in the private higher education is fluctuated. Such phenomenon may have a risk or impact on the organizational finance and teaching-learning cost. Therefore, the organization must have its strategy reevaluated and reformulated to increase its competitive advantage. The objective of research is to evaluate the change of condition intemal and external University of Merdeka Malang, and also evaluate and analyse according to strateg] exist in University of Merdeka Malang . Result of strategic evaluation analysis indicates that the internal and external assumptions of some variables used by University of Merdeka Malang are greatly changed. This change is requiring University of Merdeka Malang to formulate new strategy. Some analysis tools are involved in the strategic evaluation such as evaluation strategic framework david model.

The conclusion, the strategic evaluation produces different variable assumptions in the recent and future internal and external conditions at University of Merdeka Malang.

Key words: strategic evaluation, strategic management model review, David Model.

PENDAHULUAN

Dimulianya era globalisasi, mengakibatkan setiap organisasi berusaha

untuk mempertahankan keberadaannya.

Persaingan yang muncul menjadi semakin ketat. Untuk menghadapi

persaingan tersebut, organisasi harus memiliki strategi yang sesuai untuk menghadapinya. Strategi tersebut pada dasarnya dapat memberi arahan kepada organisasi untuk menghadapi tantangan dan ancaman yang muncul pada saat ini maupun masa yang akan datang dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Dalam beberapa tahun terakhir terdapat fenomena pada PTS yaitu adanya kenaikan-penurunan (fluktuasi) jumlah mahasiswa baru. Dengan adanya fenomena tersebut yang berkepanjangan akan menimbulkan risiko atau dampak yang berpengaruh pada keuangan organisasi dan biaya belajar-mengajar.

Penyebab menurunnya jumlah minat calon mahasiswa baru pada Perguruan

Tinggi Swasta, salah satunya adalah perguruan tinggi negeri dari tahun ke tahun terus membuka banyak jurusan atau program studi baru. Adapun tantangan lain bagi Perguruan Tinggi Swasta, salah satunya dengan adanya penambahan kreteria akreditasi perguruan tinggi dari enam puluh sembilan komponen menjadi seratus lima puluh lima komponen.

Dalam sebuah artikel harian Republika Jumat tertanggal 24 September 2010 menyatakan bahwa ada beberapa PTS mempunyai keuangan yang tidak sehat. Dalam artikel pada harian Kompas menyebutkan bahwa, hanya 50 % dari 2.756 PTS di Indonesia saat ini yang dinyatakan sehat dalam hal jumlah rasio dosen-mahasiswa, dan ketersediaan fasilitas. Dalam artikel menyatakan

(2)

103

bahwa sekitar 40% PTS tutup pada tahun 2009 (www.wonosari.com). Dalam artikel LINTASJAKARTA.com yang berjudul Tahun ini, peminat PTS mulai berkurang menyatakan bahwa minat masyarakat untuk mendaftar di PTS semakin berkurang, karena setelah di berlakukannya otonomi bagi Perguran Tinggi Negeri (PTN).

Demikian juga kondisi jumlah mahasiswa baru di kota Malang juga mengalami fluktuasi. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang peneliti lakukan pada beberapa Perguruan Tinggi Swasta di kota Malang antara lain: STIE Indonesia, Universitas Gajayana, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka, Universitas Islam Malang, Universitas Wisnu Wardana selama satu bulan (Desember,2010) bahwa jumlah mahasiswa baru selama lima tahun terakhir, dari tahun ajaran 2005/2006 sd. 2010/2011 jumlah mahasiswa baru mengalami fluktuasi.

Dengan adanya fluktuasi jumlah mahasiswa baru yang terjadi secara terus- menerus, maka diperlukan evaluasi dan perumusan strategi bagi organisasi.

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

 Mengevaluasi perubahan kondisi intemal dan eksternal perusahaan.

 Mengevaluasi dan menganalisis kesesuaian strategi yang ada.

LANDASAN TEORI Penelitian Terdahulu

Kettunen (2010), penelitian ini mengkaji tentang evaluasi lintas program pada pendidikan tinggi. Metodologi atau pendekatan yang digunakan adalah benchmarking approach untuk memproduksi informasi yang berguna bagi pengembangan degree programme berdasarkan pada self-evaluation, evaluation visit dan analysis. Hasilnya, evaluasi lintas program dapat menghasilkan rekomendasi, tidak hanya untuk perbaikan program, tetapi juga untuk perbaikan lembaga dan proses evaluasi.

Nayeri et al (2008) penelitian ini menggunakan pendekatan balance scorecard (BSC) dalam mengevaluasi strategi universitas. BSC digunakan untuk menganalisis posisi lingkungan yang terbaik pada Iranians Business Schools. Hasil penelitian, menyatakan bahwa BSC dapat digunakan dalam mengembangkan rencana strategi universitas.

Pouder & Clark (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada pertanyaan penting yang harus dipertimbangkan bagaimana individu dalam community-nya yang dihadapkan pada peluang eksternal dan ancaman seperti kecenderungan demografi, kondisi ekonomi, dan persaingan dengan community lain. Dalam hal ini, dapat menggunakan perencanaan strategi sebagai cara menilai kelemahan dan kekuatan mereka, dan untuk merespon peluang dan ancaman.

Anggara Hayun A (2005), dalam penelitian yang dilakukan di perusahaan jasa telekomunikasi di Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini, bahwa ada beberapa variabel yang mempengaruhi kondisi eksternal dan internal yang terjadi.

Berdasarkan hasil temuannya bahwa strategi yang dimiliki Telkom saat ini harus diubah.

Pengertian Manajemen Strategik Manajemen strategi didefenisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan organisasi mencapai tujuannya (David, 2009:51). Manajemen strategik, menurut Dess et al (2007:9) “strategic management consist of the analyses, decision, and action an organization undertakes in order to create and sustain competitive advantage”.

Menurut Pearce & Robinson (2003:3) manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang hasilnya dituangkan kedalam perumusan

(3)

104

dan implementasi dari rencana-rencana yang didesain untuk mencapai tujuan perusahan.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi sangat menekankan perhatian pada lingkungan untuk mengantisipasi berbagai perubahan, baik internal maupun eksternal untuk menentukan posisi dan strategi perusahaan dalam industri pada masa yang akan datang.

Klasifikasi Strategi

Strategi perusahaan diklasifikasikan atas dasar tingkatan tugas, yaitu strategi generik yang dijabarkan menjadi strategi utama atau induk. strategi utama (Grand strategy) selanjutnya dijabarkan menjadi strategi di tingkat fungsional perusahaan, yang disebut dengan strategi fungsional (Umar, 2003:31). Penjabaran strategi generik dan strategi utama disajikan dalam Tabel 1. berikut:

Tabel 1. Alternatif Strategi Strategi

Generik

Strategi Utama Strategi

Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy)

 Strategi Integrasi ke Depan (Forward Integration Strategy)

 Strategi Integrasi ke Belakang (Backward Integration Strategy)

 Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy) Strategi

Intensif (Intensive Strategy)

 Strategi Pengembangan Pasar (Market

Development Strategy)

 Strategi Pengembangan Produk (Product

Development Strategy)

 Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)

Strategi Diversifikasi (Diversificati on Strategy)

 Strategi Diversifikasi Konsentrik (Concentric Diversification Strategy)

 Strategi Diversifikasi

Konglomerat (Conglongmerat

Diversification Strategy)

 Strategi Diversifikasi Horinsontal (Horizontal Diversification Strategy) Strategi

Bertahan (Defensive Strategy)

 Strategi Patungan (Joint Venture Strategy)

 Strategi Penciutan Biaya (Retrenchment Strategy)

 Strategi Penciutan Usaha (Divestiture Strategy)

 Strategi Likuidasi (Liquidation Strategy) Sumber: David dalam Umar (2003:43) Penjelasan:

1. Kelompok Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy)

a. Forward Integration Strategy Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer, bila perlu dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian barang atau jasanya, sehingga mengganggu pendistribusian tersebut dengan sumberdaya yang dimiliki.

Alasan lain, karena distribussi tersebut memiliki prospek yang baik untuk dimasuki.

b. Backward Integration Strategy Ini merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan perusahaan. Seperti keterlambatan dalam penggadaan bahan, kualitas bahan yang menurun, biaya yang meningkat, sehingga tidak lagi dapat diandalkan.

c. Horizontal Integration Strategy Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan walaupun harus dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan

(4)

105

jika perusahaan memiliki posisi monopoli seizin pemerintah, bersaing di industri yang berkembang, skala ekonomi meningkat, serta modal dan sumberdaya yang dimiliki mampu melakukan ekspansi.

2. Strategi Intensif (Intensive Strategy) a. Market Development Strategy

Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ada sekarang kedaerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru atau dengan kata lain untuk memperbesar pangsa pasar.

b. Product Development Strategy Strategi ini bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang atau dengan kata lain memperbaiki dan/atau mengembangkan produk yang sudah ada.

c. Market Penetration Strategy Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Tujuan dari strategi ini untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal.

3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)

a. Concentric Diversification Strategy

Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk atau jasa yang baru tetapi masih berhubungan. Tujuan strategi ini untuk membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama.

b. Conglomerate Diversification Strategy

Merupakan strategi dengan menambahkan produk atau jasa yang tidak saling berhubungan. Tujuan strategi ini untuk menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda.

c. Horizontal Diversification Strategy Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan kepada konsumen yang ada sekarang.

4. Strategi Bertahan (Defensive Strategy)

a. Joint Venture Strategy

Strategi dimana terjadi saat atau lebih perusahaan membentuk suatu perusahaan temporer atau konsorsium untuk tujuan kapitalisasi modal.

b. Retrenchment Strategy

Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan. Retrenchment disebut juga turnaround yang dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya.

c. Divestiture Strategy

Strategi ini merupakan strategi menjual satu devisi atau bagian dari perusahaan. Strategi ini sering digunakan dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk menindaklanjuti strategi akuisisi yang telah diputuskan untuk proses selanjutnya.

d. Liquidation Strategy

Strategi ini merupakan strategi menjual seluruh asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya. Strategi ini bertujuan untuk menghentikan operasi perusahaan atau menutup perusahaan daripada meneruskan akan tetapi rugi.

Kerangka Analisis Perumusan Strategi Analisis dan pilihan strategi merupakan langkah dalam manajemen strategi yang dilakukan manajer untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif strategi yang mana akan digunakan oleh organisasi. Alat yang dapat diterapkan untuk semua ukuran dan jenis organisasi serta dapat membantu para penyusun strategi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi.

Pada tahap satu, yaitu tahap masukan (input stage), terdapat tiga alat

(5)

106

analisis yang dapat dipakai sebagai masukan dalam proses perumusan strategi, antara lain External Factor evaluation (EFE) Matrix, Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix, dan Competitive Profil Matrix (CPM). Ketiga matrik ini bertugas menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.

Pada tahap kedua yaitu matching stage/tahap pencocokan berfokus pada pembangkitan strategi-strategi alternatif yang dapat dilaksanakan melalui penggabungan penilaian faktor eksternal dan faktor internal utama. Terdapat lima alat analisis yang dapat digunakan pada tahap ini, antara lain Threat Opportunities Weaknesses Strenght (TOWS) Matrix, Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix, Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Internal External (IE) Matrix, dan Grand Strategy Matrix.

Pada tahap ketiga yaitu tahap keputusan (decision stage), hanya terdapat satu alat analisis berupa Quantitive Strategic Planning Matrix ( QSPM). Matrik ini menggunakan input informasi dari tahap pertama untuk mengevaluasi secara obyektif strategi- strategi alternatif hasil dari tahap kedua yang dapat diimplementasikan, sehingga ia memberikan suatu dasar yang obyektif bagi pemilihan strategi yang paling sesuai.

Kerangka Kerja Evaluasi Strategi Menurut David (2009:506) terdapat tiga buah kerangka kerja strategi, yaitu:

a. Mengkaji landasan strategi perusahaan

Peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang menjadi landasan strategi saat ini harus terus-menerus dimonitor untuk mengetahui adanya perubahan.

Karenanya, penting bagi perusahaan untuk selalu mengkaji landasan strategi

perusahaan agar mampu menyesuaikan terhadap perubahan.

b. Membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan

Aktivitas ini menjadi sarana untuk mengukur kinerja organisasi individu, dan mengkaji kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian tujuan yang diterapkan.

Tujuan jangka panjang maupun tahunan biasanya dipakai sebagai dasar dalam proses ini.

c. Mengambil tindakan koreksi adalah kegiatan terakhir dalam proses evaluasi strategi. Kegiatan ini menuntut perubahan posisi perusahaan agar lebih berdaya saing dimasa depan.

Agar penelitian ini dapat terarah dengan sistematis maka perlu kerangka pemikiran. Menurut Sekaran (2006) kerangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah penelitian. Kerangka konseptual ini dibangun berdasarkan fakta, teori, penelitian terdahulu, dan landasan empiris. Keberadaan organisasi selalu dilingkupi oleh lingkungan yang berkembang secara dinamis. Berdirinya sebuah organisasi tentu mempunyai visi dan misi , dan visi misi ini menjadi arah kegiatan organisasi.

Lingkungan organisasi ini terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi. Sedangkan, lingkungan eksternal berkaitan dengan peluang dan ancaman dari luar organisasi. Menghadapi kedua lingkungan tersebut, organisasi harus mempunyai strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan.

Sehingga dengan demikian perusahaan/organisasi harus selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Jika organisasi tidak mampu menyesuaikan diri maka akan tertinggal

(6)

107

dengan organisasi lain yang menjadi pesaingnya.

Dalam manajemen strategic (David) ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk merumuskan strategi. Pertama, tahap input yaitu dengan menggunakan Matriks IFE dan EFE. Tahap kedua, yaitu tahap pencocokan dapat berupa Matrik SWOT/TOWS, SPACE, dan IE. Tahap ketiga, yaitu tahap keputusan dengan menggunakan matriks QSPM. Setelah merumusan strategi alur berikutnya adalah mengimplementasikan strategi yang telah dibuat, kemudian alur yang terakhir mengevaluasi strategi yang telah berjalan. Kerangka pikir ini dibuat berdasarkan dari teori (David:2009).

Adapun kerangka pikir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

METODE Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Yin (2011:29) menyatakan bahwa studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian memiliki fokus pada peristiwa kontemporer dan berkenaan dengan

“how” atau “why”. Obyek penelitian di Universitas Merdeka Malang.

Penelitian ini difokuskan pada bidang- bidang manajemen strategies baik sisi internal maupun eksternal organisasi.

Pada tahap pengungkapan fenomena tentang fluktuasi jumlah mahasiswa baru di Universitas Merdeka Malang, kehadiran peneliti sangat penting, karena peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Rektor; Wakil Rektor I; Wakil Rektor II; Wakil Rektor III.

Untuk menentukan informan digunakan teknik purposive. Teknik purposive digunakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari orang yang memiliki kapasitas dalam pengambilan keputusan.

Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam dengan para informan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara;

observasi; dokumentasi. Validitas dan reabilitas data dengan: a). standar kredibilitas, dengan melakukan trianggulasi sumber; data melibatkan teman sejawat. b). standar transferabilitas, merupakan standar yang dinilai oleh pembaca. Penelitian memiliki tingkat transferabilitas.

Metode Studi Kasus Tunggal

Yin (2011:47) menyatakan bahwa penelitian studi kasus tunggal merupakan desain yang cocok untuk beberapa keadaan dengan beberapa argumen rasional, yakni; 1) studi kasus tunggal

Fenomena Bisnis a. Landasan

Empiris b. Tinjauan

Teori c. Hasil

Penelitian Pendahulua n

d. Jurnal Pendukung

Lingkungan Persaingan Pendidikan: lingkungan global, analisis

persaingan industri &

persaingan

Permasalahan: Fluktuasi jumlah mahasiswa baru

pada PTS

Perumusan strategi Evaluasi Strategi

Implementasi strategi

Keunggulan Bersaing Kualitas/ Mutu

(7)

108

memiliki analog dengan tunggal, dan banyak kondisi yang sama membenarkan studi kasus tunggal, 2) kasus tunggal merupakan kasus yang ekstrim atau unik, 3) studi kasus tunggal merupakan suatu kasus penyingkapan.

Alat Analisis Data

Adapun alat analisis untuk mengevaluasi strategi menggunakan kerangka kerja evaluasi strategi dari David (2007:336) yaitu membandingkan IFE masa lalu dibandingkan dengan IFE saat ini, membandingkan EFE masa lalu dengan EFE saat ini.. Adapun analisis data dengan reduksi data; sajian data, dan penarikan kesimpulan (Sutopo, 2002).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Perubahan Internal dan Eksternal

Analisa perubahan internal dan eksternal merupakan langkah meningkatkan organisasi untuk menyesuaikan diri pada keadaan yang berubah. Aktivitas analisis perubahan internal dan eksternal ini harus dilakukan secara kontinyu bukan hanya pada periode waktu tertentu, misalnya akhir tahun, karena perubahan yang terjadi pada saat ini dapat berlangsung secara mendadak dan cepat. Proses menganalisis perubahan internal dan eksternal dilakukan dengan membandingkan asumsi kondisi internal dan eksternal pada saat strategi ditetapkan dengan pada saat sekarang dan masa mendatang.

Asumsi kondisi internal terdapat pada Tabel 5.4, asumsi kondisi eksternal terdapat pada Tabel 5.5, kondisi internal pada saat ini dan masa mendatang terdapat pada Tabel 5.6, sedangkan kondisi eksternal pada saat ini dan masa mendatang terdapat pada Tabel 5.7.

Tabel 2.Asumsi Kondisi Internal Universitas Merdeka Malang

No Unsur Asumsi Tahun 2007- 2009

1. Segmentasi Masyarakat

pasar berpenghasilan menengah kebawah 2. Kualitas

karyawan

Baik, berpengalaman dibidang pendidikan 3. Modal/keuang

an

Baik 4. Biaya

pendidikan

Terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah, karena menggunakan sistem paket.

5. Jumlah mahasiswa

Jumlah Mahasiswa pada tahun 2007 sebanyak krg lebih 4.759 orang mahasiswa.

6. Pangsa pasar yang ingin dicapai

Seluruh kota dan kabupaten di daerah Jawa Timur

7. Variasi prodi yang

ditawarkan

Jenjang Diploma, Strata Satu, Strata Dua & Strata Tiga 8. Penggunaan

tehnologi/SIM oleh Unmer

Penggunaan

tehnologi/SIM masih bersifat parsial (bagian-bagian tertentu)

9. Pesaing Sudah ada pesaing yang memiliki tehnologi yang sama(

menggunakan computer)

Sumber: Hasil wawancara dengan Rektor dan beberapa Wakil Rektor Unmer Malang Tahun 2011.

Adapun pernyataan-pernyataan dari Wakil Rektor III, tentang asumsi kondisi internal Universitas Malang dibuat pada tahun 2007-2009, Adapun untuk unsur yang digunakan adalah segementasi pasar, pangsa pasar yang dicapai, pesaing. Pernyataan Wakil Rektor III,menyatakan “bahwa pasar yang dibidik Universitas Merdeka Malang pada tahun 2007-2009” adalah seluruh kota dan kabupaten di Jawa Timur.

(8)

109

Adapun pernyataan dari Wakil Rektor II, tentang asumsi untuk unsur kualitas karyawan, modal/keuangan, serta biaya pendidikan. Adapun pernyataan dari Wakil Rektor I, bahwa asumsi yang digunakan dari asumsi kondisi internal adalah unsur jumlah mahasiswa, variasi program studi yang ditawarkan, penggunaan sistem informasi manajemen. Wakil Rektor II mengatakan ,bahwa kualitas karyawan sudah tergolong baik, karena adanya pelatihan yang diberikan secara bergiliran kepada semua karyawan dan kontinyu.

Tabel 3.Asumsi Kondisi Eksternal Universitas Merdeka Malang

No. Unsur Asumsi Tahun 2007- 2009

1. Tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga pada tahun 2007 sebesar 8,00%

2. Peraturan pemerintah tentang pendirian Perguruan Tinggi

Mengijinkan Univ.

Merdeka Malang menyelenggarakan pendidikan

3. Kondisi perekonomian Negara

Perekonomian negara tidak stabil 4. Kondisi

persaingan yang terjadi

Ada pesaing yang menggunakan teknologi informasi 5. Fluktuasi

harga

Adanya fluktuasi harga yang berarti karena adanya krisis ekonomi

6. Pengaruh persaingan terhadap Unmer

Persaingan

berpengaruh karena tehnologi yang dimiliki kurang memadai yang dimilik Unmer 7. Perubahan

teknologi yang terjadi

Terjadi perubahan teknologi informasi dari yang kurang canggih menjadi lebih canggih

Sumber: Hasil wawancara dengan Rektor dan beberapa Wakil Rektor Unmer Malang Tahun 2011.

Adapun asumsi kondisi eksternal Universitas Merdeka Malang, menurut Rektor Universitas Merdeka Malang, meliputi:

- Tingkat suku bunga, bahwa tingkat suku bunga pada tahun 2007 sebesar 8%.

- Peraturan pemerintah tentang pendirian Perguruan Tinggi, bahwa pemerintah mengijinkan Universitas Merdeka menyelenggarakan pendidikan

- Kondisi perekonomian negara, bahwa perekonomian tidak stabil

- Kondisi persaingan yang terjadi, bahwa ada pesaing yang menggunakan teknologi informasi

- Fluktuasi harga, bahwa adanya fluktusi harga yang berarti

- Pengaruh persaingan terhadap Unmer, bahwa persaingan berpengaruh karena teknologi yang dimiliki kurang memadai yang dimilik Unmer

- Perubahan teknologi yang terjadi, bahwa terjadi perubahan teknologi informasi dari yang kurang canggih menjadi lebih canggih.

Tabel 4.Kondisi Internal pada Saat ini dan Mendatang Universitas Merdeka Malang No. Unsur Pada Saat ini dan

Masa Mendatang (Tahun 2011) 1. Segmentasi

pasar

Masyarakat berpenghasilan menengah keatas 2. Kualitas

karyawan

Baik, lebih berpengalaman 3. Modal/keuanga

n

Adanya peningkatan 4. Biaya

pendidikan

Biaya pendidikan dibagi dengan dua sistem: sistem paket untuk mahasiswa

(9)

110

angkatan 2010 kebawah, dan sistem SKS untuk mahasiswa

angkatan 2010 keatas.

5. Jumlah mahasiswa

Jumlah mahasiswa tahun 2011

sebanyak 5.800 orang mahasiswa.

6. Pangsa pasar yang ingin dicapai

Jawa Timur, luar Jawa Timur, dan keseluruh wilayah Indonesia.

7. Variasi prodi yang

ditawarkan

Diploma, stata satu (S1),strata dua (S2) 8. Penggunaan

teknologi/SIM oleh Unmer

Penggunaan tehkologi informasi secara komprehensif dengan Sistem Informasi

Manajemen/SIM AKUA (akademik, keuangan, umum, dan asset).

9. Pesaing Ada pesaing yang memiliki teknologi yang sama dengan membuat website

& komputerisasi Sumber: Hasil wawancara dengan Rektor dan beberapa Wakil Rektor Unmer Malang Tahun 2011

Adapun pernyataan Wakil Rektor III, tentang asumsi kondisi internal Universitas Malang pada tahun 2011, adapun untuk segementasi pasar, menyatakan bahwa segmentasi pasar pada tahun 2011 dan mendatang mensasar/mensegmen masyarakat berpenghasilan menengah keatas.

Untuk pangsa pasar yang dicapai, menyatakan bahwa pangsa pasar yang ingin dicapai pada tahun 2011 dan mendatang Jawa Timur, luar Jawa Timur, dan keseluruh wilayah Indonesia. Adapun untuk unsur pesaing, bahwa tahun 2011

Ada pesaing yang memiliki tehnologi yang sama dengan membuat website &

komputerisasi.

Pernyataan Wakil Rektor II tentang asumsi untuk unsur kualitas karyawan, bahwa kualitas karyawan pada tahun 2011 dinyatakan baik dan lebih berpengalaman. Pernyataan tentang modal/keuangan, bahwa pada tahun 2011 mengalami peningkatan. Adapun untuk variabel biaya pendidikan, dinyatakan bahwa biaya pendidikan mengalami kenaikkan setiap tahun ajaran baru.

Pernyataan Wakil Rektor I tentang asumsi dari jumlah mahasiswa, bahwa jumlah mahasiswa Universitas Merdeka Malang tahun 2011 sebanyak 5.800 orang mahasiswa. Adapun pernyataan Wakil Rektor I terkait dengan variasi program studi yang ditawarkan, bahwa pada tahun 2011 ini tidak mengalami penambahan program (diploma, strata satu, strata dua, strata tiga). Adapun pernyataan Wakil Rektor I, terkait penggunaan sistem informasi manajemen, bahwa untuk tahun 2011, penggunaan teknologi informasi secara komprehensif dengan Sistem Informasi Manajemen/SIM AKUA (akademik, keuangan, umum, dan asset).

Tabel 5.Kondisi Eksternal Pada Saat ini dan Masa Mendatang

Unmer Malang

No. Unsur Asumsi Tahun

20011 1. Tingkat suku

bunga

Tingkat suku bunga tahun 2011 sebesar 6.75%

2. Peraturan pemerintah tentang pendirian Perguruan Tinggi

Mengijinkan Unmer untuk menyelenggarakan pendidikan

3. Kondisi perekonomian negara

Perekonomian negara mulai stabil tetapi dengan adanya

(10)

111

berbagai masalah di negara

mengakibatkan berbagai macam anarkis.

4. Kondisi persaingan yang terjadi

Jika dapat berinovasi akan lebih longgar 5. Fluktuasi harga Adanya fluktuasi

harga, karena adanya kenaikkan harga BBM, kenaikkan tarif dasar listrik pada bulan April 2011 6. Pengaruh

persaingan terhadap Unmer

Persaingan akan mempengaruhi organisasi secara keseluruhan karena pesaing yang muncul dengan teknologi ang sama.

7. Perubahan Tehnologi yang terjadi

Terjadi perubahan teknologi yang cepat

Sumber: Hasil wawancara dengan Rektor dan beberapa Wakil Rektor Unmer Malang Tahun 2011.

Pernyataan Rektor Universitas Merdeka Malang mengenai asumsi kondisi eksternal Universitas Merdeka Malang, terdiri dari tingkat suku bunga, peraturan pemerinah tentang pendirian perguruan tinggi, kondisi perekonomian negara, kondisi persaingan yang terjadi, fluktuasi harga, pengaruh persaingan terhadap Universitas Merdeka Malang, dan perubahan teknologi yang terjadi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Dari hasil evaluasi strategi yang telah dilakukan, strategi yang saat ini diterapkan oleh Univeritas Merdeka Malang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Ada sembilan unsur yang mempengaruhi kondisi internal dan tujuh unsur yang mempengaruhi kondisi eksternal organisasi. Kondisi internal yang mempengaruhi adalah segmentasi pasar, kualitas karyawan, modal/keuangan, biaya pendidikan, jumlah mahasiswa, pangsa pasar yang ingin dicapai, variasi program studi yang ditawarkan, penggunaan teknologi/SIM, dan pesaing.

b. Sedangkan kondisi eksternal yang mempengaruhi adalah tingkat suku bunga, peraturan pemerintahan tentang pendirian perguruan tinggi, kondisi perekonomian negara, kondisi persaingan yang terjadi, fluktuasi harga, perngaruh persaingan terhadap Unmer Malang, serta perubahan teknologi yang terjadi. Berdasarkan perbandingan asumsi kondisi internal dan eksternal dengan kondisi internal dan eksternal pada saat ini dan masa mendatang, dapat diketahui ada enam unsur kondisi internal yang berubah dan ada lima variable kondisi eksternal yang berubah. Kondisi internal yang berubah segmentasi pasar, modal/keuangan, biaya pendidikan, jumlah mahasiswa, pangsa pasar yang ingin dicapai, penggunaan teknologi/SIM. Sedangkan kondisi eksternal yang berubah adalah tingkat suku bunga, kondisi perekonomian negara, kondisi persaingan yang terjadi, pengaruh persaingan, dan perubahan teknologi yang terjadi. Setelah dilakukan analisis ternyata tidak adanya kesesuaian antara perumusan strategi pada masa lalu dengan Implementasi saat ini

Saran

Saran untuk Universitas Merdeka Malang:

Berdasarkan perubahan kondisi internal dan eksternal yang terjadi,

(11)

112

maka sebaiknya Universitas Merdeka Malang merubah strategi yang dimiliki saat ini.

Saran untuk penelitian selanjutnya,:

 Agar membuatkan perumusan strategi yang baru bagi Universitas Merdeka Malang.

 Agar menambah obyek penelitian yang lain (PTS lain) yang berada diluar kota Malang, sehingga bisa dibandingkan.

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah & Cantika, Sri, B. 2002.

Manajemen Strategik. Graha Ilmu.

Yogyakarta

Andersen, J. 2011. Strategic Resources and Firm Performance. Journal of Management Decision. 49 (1): 87- 98.

Barth.Matthias et al. 2007. Developing Key Competencies for Sustainable Development in Higher Education. Journal of Sustainability in Higher Education 8 (4): 416-430.

Creswell, John W. 2003, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches, Sage Publication, California.

Dali, Dadang. 2010. Balanced Scorecard:

Suatu Pendekatan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. PT Remaja Rosdakarya.

Bandung

David, Fred.R. 2003, Manajemen Strategies; Konsep-konsep, terjemahan oleh Kresno Saroso, 2004, indeks, Jakarta

David, Fred. R. 2007. Strategic Management: Concept and cases.

Elevent Edition. Pearson Prentice Hall, New York

David, Fred. R, 2007, Strategic Management concept and Cases, Elevent Edition,Pearson Prentice Hall, New Jersey

David, Fred R. 1998. Manajemen Strategies: Konsep (Edisi Dua Belas), Terjemahan oleh Dono Sunardi. 2009, Salemba Empat, Jakarta.

Gregory G. Dess, G.T. Lumpkin dan Alan B. Eisner. 2007. Strategic Management text and cases.

McGraw-Hill, America. New York.

Glaister. W & Hughes.2007. Corparate Strategy Formulation and Taxation:

Evidence from UK Firm. Journal of Management 19, 33-48.

Husein, Umar. 2003, Strategic Management in Action: Konsep, Teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategies Strategic Business Unit berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-Hunger, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hariadi, Bambang. 2003. Strategi Manajemen; Strategi Memenangkan Perang Bisnis, Bayumedia Publishing. Malang

Hayun, Anggara. A, 2005. Evaluasi dan Perumusan Strategi PT Telkom Flexi Dengan Menggunakan Model David, jurnal INASEA, Vol. 6: 143 -158. Jakarta.

Hitt, Michael A, Ireland, Duane R, and Hoskisson R.E. 1997. Manajemen Strategies: Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi, alih bahasa Armand Hediyanto, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Karpagam & Suganthy, 2010. A Strategic Framework for Managing Higher Education Institutions, Advanced in Management 3 (10)15-21.

(12)

113

Kettunen. 2010. Cross-evaluation of Degree Programmes in Higher Education. Journal of Quality Assurance in Education 18 (1):

34-46.

Ko & Lee. 2000. Implementing the Strategic Formulation Framework for the Banking Industry of Hongkong. Journal of Managerial Auditing 269 -477.

Marzuki. 2005, Metodologi Riset, Ekonisia, Yogyakarta

Moleong, Lexy, J. 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Remaja Rosda, Bandung.

Mooney, Ann & Hoboken. 2007, Core Competence, Distintive Competence, and Competitive Advantage: What Is the Diffrence, Journal of Education for Business Nayeri et al. 2008. Universities Strategic

Evaluation Using Balanced Scorecard, World Academy of Science, journal of Engineering and Technology 37.

Porter, Michael.E. 1994. Keunggulan Bersaing, Menciptakan dan Mempertahan Kinerja Unggul, alih bahasa tim penerjemah Binarupa Aksara, Jakarta

Porter. Michael.E.1990. Strategi Bersaing; Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, alih bahasa Ir Agus Maulana PT Gelora Aksara Pratama

Pouder, W & Clark. 2009.Formulating Strategic Direction for a Gated Residental Community 27 (4): 216 - 227.

Pearce & Robinson. 2003. Strategic Management: Formulation, Implementation and Control. Eight Edition. McGraw-Hill, America, New York

Petruzzelis & Romanazzi. 2010.

Educational Value: how Students Choose University. Journal of Educational Management 24 (2):

139-158.

Riduwan.2009. Metode dan Teknik Menyusun proposal penelitian (untuk Mahasiswa S-1,S-2,S-3).

Alfabeta. Bandung

Sunarto. 1994. Manajemen Strategi. STIE Malang Kucecwara. Malang

Sugiono. 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Jakarta Sarkis.Joseph, et al. 1997. The Strategic

Evaluation of Candidat Business Process Reengineering Projects.

Journal of Production Economic 50: 261-274.

Secundo. Giustina, et al. 2010. Intangible Assets in Higher Education and Research: Mission, Performance or both?. Journal of Intelectual Capital 11 (2): 140-157.

Wheleen And Hunger, 2001, Strategic Management edisi kelima, diterjemahkan oleh Julianto Agung, edisi pertama,penerbit Andi, Yogyakarta

Wheleen and Hunger, 2008, Strategic Management and Business Policy, Elevent Edition, Pearson Prentice Hall, United State

www.economicexpert.com, 2010, Sustainable competitive advantage, http://www.economicexpert.com/s ustainable:competitive:advantage.h tm) diakses 20 November 2010

www.pts.co.id, 2010,

http://www.pts.co.id, diakses 2 September 2010.

www.evaluasi.or.id, 2010, http://www.evaluasi.or.id, diakses 2 September 2010

(13)

114

www.kandiknas.go.id, 2010, http://www.kandiknas.go.id,

diakses 2 September 2010

www.dikti.org, 2010,

http://www.dikti.org, diakses 2 September 2010)

www.kopertis7.go.id, 2010, http://www.kopertis7.go.id, diakses 2 September 2010

www.ptn-pts.org, 2010,

http://www.ptn_pts.org, diakses 2 September 2010

www.jurnal.pdii.lipi.go.id,

http://www.jurnal.pdii.lipi.go.id, diakses 30 Juli 2010

www.malangkota.go.id, 2010, http://www.malangkota.go.id, diakses 30 Juli 2010

www.okezone.com, 2010, Perguruan Tinggi Swasta Minta Tak Didiskriminasikan,

http://www.okezone.com, diakses 29 September 2010

www.Batavia.co.id, 2010, Penambahan Kreteria Jadi Tantangan Bagi PTS, http://www.Bataviase.co.id,

diakses 29 Juli 2010

www.LINTASJAKARTA.com, 2010, Tahun ini, peminat PTS mulai berkurang,

http://www.LINTASJAKARTA.co m , diakses 29 September 2010.

www.kompastehno.com, 2010, http://www.kompastehno.com, diakses 29 September 2010.

www.kemendiknas.go.id, 2010, Undang- undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

http://www.Kemendiknas.go.id, diakses 16 November 2010.

Yin. Robert.K, Studi Kasus Desain dan Metode, Edisi I, Penerjemah Mudzakir,Djauzi,M, Jakarta, Rajawali, 2011.

Gambar

Tabel 1. Alternatif Strategi  Strategi  Generik  Strategi Utama  Strategi  Integrasi  Vertikal  (Vertical  Integration  Strategy)    Strategi Integrasi ke Depan (Forward  Integration Strategy)   Strategi Integrasi ke Belakang (Backward  Integration Strat
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada uraian-uraian terdahulu seperti yang telah disinggung diatas, hukum internasional pada intinya diberi pengertian sebagai kumpulan kaidah, asas-asas, atau

Adanya masukan bahan-bahan organik dan buangan lumpur lapindo pada perairan sungai Porong dapat menyebabkan tingkat kekeruhan yang terjadi pada muara sungai tersebut sangat

Partisipasi ibu rumahtangga dalam tahap konfirmasi pada keputusan usahatani dalam penelitian ini merupakan tahap dimana para ibu rumah tangga mencari

Penggabungan pendekatan Arsitektur Simbolisme dengan objek Tengger Volcano Center akan menghasilkan fasilitas bagi kegiatan pengamatan dan penelitian Gunung di Kawasan Tengger

Justeru, program intergenerasi antara kumpulan warga emas dan golongan muda menjadi suatu yang penting apabila ia dilihat sebagai salah satu medium pelaksanaan yang

Pengujian toksisitas formulasi ekstrak biji Barringtonia asiatica dilakukan dengan metode pencelupan daun ke dalam formulasi ekstrak biji Barringtonia asiatica setelah

Kristiadi (1994:93) dalam Pasolong (2011,hlm 67), mengatakan bahwa birokrasi adalah merupakan struktur organisasi di sektor pemerintahan, yang memiliki ruang lingkup

Krisis keuangan dapat bersumber dari permasalahan yang terjadi dalam berbagai elemen terkait dengan sistem keuangan yakni lembaga keuangan itu sendiri yakni bank, lembaga