Prosiding Konferensi N
Prof.D
Pro
Prof.
Dra. Ida A
Prof. D
Prof.D
Prof. Ir.
Prof.Ir
Prof.Ir. IA Dwi Giri
Ir. IN Ary
Dr. I
Hak Cipta @ 2013 oleh KNEP I
Dilarang mereproduksi dan me
media apapun tanpa seijin Jurus
Dipublikasikan dan didistri
Udayana, Kampus Bukit Jim
i
IS
erensi Nasional Engineering Perhotelan
27 – 28 Juni, 2013
Ketua Editor
Dr. Ir. I K. G. Sugita, MT.
Editor Pelaksana
Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D.
I Made Gatot Karohika, S.T., M.T.
I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T.
I G. Teddy Prananda, ST., MT.
Dr. I Made Parwata, ST., MT.
Penyunting Ahli
Prof.Dr. Tjok Gd. Tirta Nindhia (UNUD)
Prof.Dr. ING Antara M.Eng. (UNUD)
Prof.Dr.Ir. IGB Wijaya Kusuma (UNUD)
Prof Johny Wahyuadi M, DEA (UI)
Fauzun, S.T., M.T., Ph.D. (UGM)
ra. Ida Ayu Suryasih, M.Par .(Pariwisata,UNUD)
Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST,MT. (UNS)
Dr Sularjoko (UNDIP)
Dr Caturwati (UNTIRTA)
Prof.Dr.Ing. Mulyadi Bur (Sekjen BKSTM)
Prof. Ir. I Nyoman Sutantra M.Sc., Ph.D. (ITS)
Prof.Ir. ING Wardana, M.Eng., Ph.D. (UB)
Dwi Giriantari, MEng.Sc., Ph.D. (Teknik Elektro, UNU
Ir. IN Arya Thanaya, ME, Ph.D. (T. Sipil, UNUD)
Dr. Ir. I Wayan Surata, MErg (UNUD)
KNEP IV – 2013 Jurusan Teknik Mesin – Universitas U
mendistribusi bagian dari publikasi ini dalam
ijin Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana.
didistribusikan oleh Jurusan Teknik Mesin
ukit Jimbaran, Bali 80362, Indonesia.
ISSN 2338 - 414X
rhotelan IV – 2013
tro, UNUD)
versitas Udayana.
i dalam bentuk maupun
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmatNya acara Konferensi Engineering Perhotelan IV (KNEP-IV) bisa
terselenggara dengan sukses pada tanggal 27-28 Juni 2013 di Bali. KNEP-IV ini
diselenggarakan oleh jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana dalam rangkaian
kegiatan BKFT ke 48 dan Dies Natalis ke 51 Universitas Udayana, didukung oleh
Badan Kerjasama Teknik Mesin (BKSTM) seluruh Indonesia.
KNEP IV – 2013 ini merupakan forum untuk mendiskusikan dan
mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian terkini engineering dalam konteks
perhotelan; dan topik-topik pendukung lain dalam lingkup Teknik Mesin. Disamping
itu untuk meningkatkan kerja sama dengan organisasi profesi engineering perhotelan.
Hasil yang dihapakan adalah meningkatnya mutu riset-riset yang akan dilakukan,
meningkatnya daya kompetisi untuk mendapatkan grant penelitian, hubungan yang
baik inter akademisi dan antara akademisi dengan praktisi.
Konferensi ini mengangkat beberapa Grup topik yang meliputi:
1. Engineering perhotelan (EP): manajemen dan optimasi energi, manajemen
air, AC dan Chiller, pompa, perpipaan, maintenance, elektrikal, sistem
pengamanan, boiler, building service, bangunan hemat energi, dll.
2. Konversi energi (KE): Perpindahan panas, mekanika fluida, termodinamika,
sumber energi alternatif.
3. Teknik
dan
manajemen
manufaktur
(TMM): proses permesinan,
pembentukan, fabrikasi, sistem manufaktur, CAD-CAM, otomasi industri,
sistem pengontrolan.
4. Teknologi, pengujian dan pengembangan material (TPPM): Korosi,
pengelasan, pengecoran, polimer dan komposit, analisis kegagalan.
5. Bidang umum (BU): pendidikan Teknik Mesin, metode pengajaran, kebijakan
energi, pengelolaan dampak lingkungan.
Adapun jumlah artikel yang dipresentasikan dalam konferensi ini adalah
sebanyak 87 makalah yang mencakup ke lima topik di atas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Keynote speaker, para akademisi,
peneliti, praktisi dan professional di bidang perhotelan yang telah mengirimkan
artikelnya, serta semua pihak yang meliputi panitia pengarah, panitia pelaksana,
scientific committee dan sponsor yang telah terlibat dan membantu terselenggaranya
kegiatan ini dengan sukses.
Denpasar, Bali 28 Juni 2013
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
Makalah KNEP IV - 2013
iii
Grup Engineering Perhotelan
EP02
Studi perencanaan atap panel surya di hotel The Royale Krakatau Cilegon - Zawahar Islamy, Agung Sudrajad.
1
EP04
Aplikasi teknologi radio frequency identification (RFID) pada sistem monitoring kehadiran karyawan terintegrasi dengan teknologi informasi (TI) - N.M.A.E.D. Wirastuti, IGAK Diafari Djuni
5
Grup konversi energi
KE01
Kaji eksperimental penurunan tekanan air dalam filter pasir aktif - Toto Supriyono, Herry Sonawan, Rizal A. P.
13
KE02
Koefisien Perpindahan Panas dan Kerugian Jatuh Tekanan Aliran di dalam Pipa - Rr. Sri Poernomo Sari, T. Aswinsyah Hassan, D. Saputra, R. Malau
21
KE03
Pengaruh variasi pembebanan terhadap efisiensi ideal dan aktual trubin gas unit Y.Z pada PLTGU X - Yusvardi Yusuf, Santoso Budi, dan Ian Hardiyanto
27
KE04
Metoda pengukuran performansi pengujian turbin angin di terowongan angin - Subagyo
33
KE05
Studi Eksperimental Medan Aliran Hilir Dibelakang Internal Flow Double Skewed Wall Cyclone (IFC2SW) - Gede Widayana, Herman Sasongko
37
KE06
analisa performa mesin dengan biodiesel terbuat dari virgin coconut oil pada mesin diesel -
Annisa Bhikuning
43
KE07
Pengaruh bentuk mur pengunci impeller terhadap karakteristik pompa sentrifugal tipe aliran radial - Allo Sarira Pongsapan, Syamsul Arifin, Syukri Himran, Hafrison Salamba
49
KE08
Studi eksperimental pemanfaatan temperatur gas buang dari kendaran bermotor roda dua untuk pemanas kotak makanan pada layanan pesan antar (delivery service box) - Ismail Thamrin, Surya Hadi
59
KE09
Analisa karakteristik kebisingan yang ditimbulkan oleh rem drum kendaraan bermotor -
Zulkarnain
iv
KE11Frekuensi pola aliran Vortex disekitar geometri dek jembatan - Subagyo
71
KE12
Peningkatan Kinerja Sepeda Motor 4 Tak Dengan Menambahkan Bubble Water Injection Pada Ruang Bakar Motor - NK. Caturwati
79
KE13
Studi karakteristik bahan bakar solar emulsi air - Agung Sudrajad, Ahmad Gofur.
85
KE14
Studi kemampuan tanaman rumah dalam penyerapan panas matahari untuk mengatasi panas local - Ahmad Syuhada dan Dharma Dawood
89
KE15
Waktu Ekstraksi Polutan Formaldehyde oleh Ventilasi Mekanik Aliran Sederhana, Bagian Kamar Tidur 1 untuk Rumah Tinggal dengan Menggunakan Simulasi untuk Kondisi Cuaca Perancis dan Indonesia - Dwinanto, Erni Listijorini
97
KE16
Analysis of rewetting time and temperature distributions during cooling process in vertical rectangular narrow channel - IGN. Bagus Catrawedarma, Indarto, Mulya Juarsa
103
KE17
Pemanfaatan energi angin pantai Anyer sebagai pembangkit listrik skala kecil – Erwin,Slamet Wiyono,Andri nofa
109
KE18
Simulasi numerik pemisahan aliran dingin-panas di dalam tabung vortex - Radi Suradi K, Sugianto
115
KE19
Karakterisasi sifat biolistrik lengkeng diamond river (dimocarpus longan) tambulampot terhadap perbedaan cuaca hujan dan tidak hujan - Hamdan Akbar Notonegoro, Rina Lusiani, Najmi Firdaus
123
Ke20
Pengujian nozzle flow meter sederhana dengan variasi rasio diameter - Ainul Ghurri, AA Adhi Suryawan dan IG Teddy Prananda Surya
129
KE21
Analisis performansi kolektor surya terkonsentrasi menggunakan receiver berbentuk silinder -
Ketut Astawa, I Ketut Gede Wirawan, I Made Budiana Putra
137
KE22
The influence of compression ratio to performance of four stroke engine with used arak bali as a fuel - IGK. Sukadana, IKG. Wirawan
145
KE23
Study eksperimental geometri sirif kondensor terhadap unjuk kerja refrigerator - IGA Kade Suriadi, IGK. Sukadana
153
KE24
Pengaruh Besar Butiran Biji Jarak Dan Arang Sekam Padi Pada Briket Dengan Perekat Kanji Dan Tanah Liat Terhadap Kadar Air, Nilai Kalor Dan Laju Pembakarannya - Panca Sunu Pamungkas , I Wayan Joniarta, Made Wijana
v
KE25Pengaruh Penggunaan Cdi Standard Dangan Programmable Cdi terhadap Performance Sepeda Motor Empat Langkah 100 Cc - I GNP Tenaya, I GK Sukadana, Hendra Cipta
167
KE26
Kecepatan Api Laminar Pada Pembakaran Premixed Minyak Jatropha - I.K.G. Wirawan,I.N.G. Wardana, Rudy Soenoko, Slamet Wahyudi
175
KE27
Studi gasifikasi downdraft berbahan bakar biomasa - I Nyoman Suprapta Winaya, Made Sucipta, Nur Khotim Romadan
181
KE28
Evaluasi Sistem Pompa Booster
(Studi Kasus : di PDAM Kota Denpasar) - Made Suarda, I Putu Yasa
189
Grup Teknik dan Manajemen Manufaktur
TMM01
Redesain traktor capung meningkatkan kesehatan dan kepuasan petani di Subak Teba Mengwi Badung - I Ketut Widana
199
TMM02
Proses bubut pada berbagai jenis kayu untuk furniture - Rusnaldy, Achmad Widodo, Norman Iskandar, Berkah Fajar T.K
205
TMM03
Analisa kinerja traksi transmisi standar dan modifikasi pada berbagai kondisi jalan dengan kendaraan Suzuki Escudo 2.0 - Ketut Gunawan, I.N. Sutantra
211
TMM04
Analisa Stabilitas Kendaraan Dalam Rangka Meningkatkan Keamanan dan Kenyamanan Pengendara - Kadek Rihendra Dantes, I.N. Sutantra
219
TMM06
Pengaruh Perubahan Bentuk Bead Panel Kendaraan terhadap Frekuensi Alamiah pada Kondisi Batas Bebas-bebas - Sukanto I Made Miasa, R. Soekrisno
227
TMM07
Kaji Teoritik dan Eksperimental Defleksi Balok Dengan Penampang Yang Tidak Seragam - Mukhtar Rahman, Hammada Abbas,Ivonne Fredrika Yunita Polii
233
TMM08
Mesin pengasah batu permata - M. Yusuf dan Made Anom Santiana
241
TMM09
Online monitoring keausan cutting tool menggunakan audio signal - Ahmad Atif Fikri dan Muslim Mahardika, Teguh Pudji Purwanto, Andi Sudiarso, Herianto
247
TMM10
Pendekatan baru penentuan kemudahan proses m-EDM dengan menggunakan analisis dimensional teorema Buchingham π - Nidia Lestari dan Muslim Mahardika
vi
TMM11Identifikasi, pemodelan dan kompensasi ketidaktelitian pada konstruksi mesin CNC milling mini 5-axis tipe tilt – rotary table - Eri Yulius Elvys, Herianto, Subarmono
259
TMM12
Analisa bentuk profil dan dimensi supporting profile terhadap defleksi dan tegangan pada base kondensor unit - Purna Anugraha Suarsana , Ahmad Hanif Firdaus, Ismi Choirotin, Moch. Agus Choiron
265
TMM13
Simulasi 2D dan 3D pada proses multi-pass equal channel angular pressing (ECAP) - Khairul Anam, Moch. Agus Choiron
273
TMM14
Pemodelan hyper elastic material untuk pengembangan desain baru gasket karet - Fikrul Akbar Alamsyah, Moch. Agus Choiron
279
TMM15
Analisa lebar kontak dan tegangan kontak untuk pengembangan desain gasket tipis - Moch. Agus Choiron, Avita Ayu Permanasari, I Made Gatot Karohika
285
TMM16
Analisis kekuatan struktur pallet menggunakan metode elemen hingga - Tria Mariz Arief, Sugianto
291
TMM17
Analisa kekuatan desain meja kursi lipat dengan simulasi computer - Jatmoko Awali, Dicky Adi Tyagita, dan Moch. Agus choiron
299
TMM19
Perancangan trolli barang yang ergonomis dan efisien untuk pramuniaga pertokoan Glodok Jakarta - I Wayan Sukania, Silvi Ariyanti, Ivan Wibowo
305
TMM20
Proses produksi pembuatan kapal layar phinisi untuk meminimalkan waktu produksi dengan model pert ( programming evaluation dan review technique ) - dirgahayu lantara
311
TMM21
karakteristik traksi dan kinerja transmisi pada sistem gear transmission dan gearless transmission - A.A.I.A. Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika
319
TMM22
analisis sistem pengapian : distributor ignition system dan distributorless ignition system sebagai upaya meningkatkan kualitas pembakaran - Liza Rusdiyana, Bambang Sampurno, Syamsul hadi, I.N. Sutantra
325
TMM23
the dexterous of smooth motion for a three fingered robot gripper – Wayan Widhiada, S.S.Douglasand J.B.Gomm
333
TMM24
Teknologi Tepat Guna Peralatan Sterilisasi Baglog untuk Meningkatkan Kualitas Produk Jamur Tiram pada UKM Jamur Tiram Pacet Mojokerto - Liza Rusdiyana, Eddy Widiyono, Suhariyanto
vii
TMM25Aplikasi Electronic Control MODULE (ECM) pada pengendalian emisi gas buang - I Ketut Adi Atmika
349
Grup Teknologi, Pengujian dan Pengembangan Material
TPPM01
Pengaruh perlakuan quench temper 600oC ,640oC, 690oC dan pengelasan terhadap sifat mekanik dan struktur mikro baja perkakas untuk aplikasi mold dan dies - Abdul Azis
355
TPPM02
Analisis karakteristik getaran pada balok jepit bebas yang terbuat dari material komposit serat bamboo - Hammada Abbas dan Mukhtar Rahman
361
TPPM03
Penerapan metode sentrifugal pada proses pengecoran produk komponen otomotif dalam rangka peningkatan fasilitas praktikum di Laboratorium Bahan dan Metalurgi Polban - Waluyo M Bintoro, Undiana B, dan Duddy YP
369
TPPM04
Kekuatan tarik komposit matrik polimer berpenguat serat alam bambu gigantochloa apus jenis anyaman diamond braid dan plain weave - Sofyan Djamil, Sobron Y Lubis, dan Hartono
377
TPPM05
Analisis perubahan laju korosi dan kekerasan pada pipa baja ASTM A53 akibat tegangan dalam dengan metode C-ring - Johannes Leonard
385
TPPM06
Pengaruh proses penghalusan butir dengan metode pengerolan panas terkontrol dan pengerolan dingin-anil terhadap struktur mikro baja SCM 445 - I Gusti Bagus Eka Nitiya
389
TPPM07
Penambahan cil pada desain sistem saluran (gating system) low pressure die casting (LDPC) untuk mereduksi kebocoran akibat hole pada produk kran hotel dengan simulasi Procast V2008 -
Muhammad Fitrullah, Koswara, dan Ricky Parmonangan
395
TPPM08
Analisis J-Integral dengan ADVENTURE System - Irsyadi Yani
405
TPPM09
Aplikasi Multichart Diagram Dalam Desain Dan Manufaktur Tungku Pengecoran Kuningan CuZn30 Menggunakan Bahan Bakar Briket Batubara Kalori Rendah - Diah Kusuma Pratiwi
411
TPPM10
Seal performance of centrifugal pump mechanical seals - Cokorda Prapti Mahandari, Ariyanto
419
TPPM11
Pengaruh komposisi larutan, variasi arus dan waktu proses pelapisan Chrome pada plastik ABS terhadap kekerasannya - Ahmad Zohari, Kusmono, Soekrisno
425
TPPM12
Pengaruh Perlakuan Alkali pada Kekuatan Tarik Serat Kenaf - Henny Pratiwi, R. Soekrisno, Harini Sosiati
viii
TPPM13Peningkatan kekuatan tekan dan impak material rotan dengan proses laminasi resin epoksi -
Agustinus P.Irawan, Frans J. Daywin, Fanando, Tommy A.
433
TPPM14
Perancangan dan pembuatan cetakan sampel multi komposisi untuk aplikasi blok rem komposit kereta api - Agus Triono, IGN Wiratmaja Puja, Satryo Soemantri B., Aditianto R.
437
TPPM16
Sifat mekanik dan struktur mikro paduan cu-sn bahan genta dengan metode investment casting – I Made Gatot Karohika, I Nym Gde Antara
.
441
TPPM17
Sifat Mekanis Komposit Berpenguat Serat Tapis Kelapa Sebagai Bahan Alternatif Bumbung Gender Wayang - I Putu Lokantara, Ngakan Putu Gede Suardana, I Made Gatot Karohika
449
TPPM18
Pengaruh Komposisi Penguat SiC Wisker dan Al2O3 pada Aluminium Matrix Composite (AMC) terhadap Kekerasan Setelah Proses Sintering - Ketut Suarsana, Rudy Soenoko, Agus Suprapto, Anindito Purnowidodo, Putu Wijaya Sunu
459
TPPM19
Karakterisasi serbuk hasil produksimenggunakan metode atomisasi - M. Halim Asiri
465
TPPM20
identifikasi unsur utama penyusun permukaan bahan baja ringan dengan laser-induced breakdown spectroscopy (libs) - Hery Suyanto
473
TPPM21
Karakteristik kekuatan bending komposit polyester diperkuat serat pandan wangi dengan filler serbuk gergaji kayu 5% - Nasmi Herlina Sari, IGNK Yudhyadi, Emmy Dyah S
477
TPPM22
Analisa kekuatan impact komposit serat pandan wangi-polyester dengan filler serbuk gergaji kayu - IGNK Yudhyadi, Nasmi Herlina Sari
487
TPPM23
Distribusi Kekerasan Baja AISI 1045 Akibat Pemberian Proses Pack Carburizing dengan Media Karburasi Arang Batok Kelapa dan Arang Tulang Sapi - Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Ketut Gde Sugita, I Dewa Made Kirshna Muku
495
TPPM24
uji fourier transform infrared spectroscopy tentang pengaruh perlakuan naoh dan koh pada serat arenga pinnata - Nitya Santhiarsa,Eko Marsyahyo, Achmad Assad Sonief, Pratikto
503
TPPM25
Keausan cylinder liner blok mesin kendaraan roda dua akibat beban kontak ring piston - I Made Widiyarta, Tjok Gde Tirta Nindhia dan Arif Widyanto
513
TPPM26
Analisis kegagalan Korosi Pada Tangki Penyimpan Air Panas Terbuat Dari Baja Nirkarat - Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Putu Widya Semara , I Wayan Putra Adnyana, I Putu Gede Artana
ix
TPPM27Kekuatan Tarik dan Lentur Komposit Berpenguat Serat Bambu Orientasi Acak yang Dicetak dengan Teknik Hand Lay-Up - I Wayan Surata, I Putu Lokantara, Adhika Rakhmatullah
523
TPPM28
Fenomena beating padagamelan Bali sebagai local genius akustik musik tradisionalBali. -
I Ketut Gede Sugita, I Made Kartawan
529
TPPM29
Karakteristik sifat tarik dan mode patahan komposit polimer dengan penguat serat sabut kelapa -
I Made Astika, I Putu Lokantara, I Made Gatot Karohika dan I Gusti Komang Dwijana
535
TPPM30
Penerapan model ergo termal injektor udara pembakaran dapat mempercepat proses peleburan perunggu serta mengurangi kadar polutan pada perajin gamelan Bali di desa Tihingan –
Priambadi,Si Putu Gede Gunawan Tista
543
TPPM31
Sifat tarik komposit unsaturated polyester serat sisal local - NPG. Suardana, I Made Astika , Ikhsan Dwi Gusmanto
549
Grup Bidang Umum
BU01
Analisis profesionalisme lulusan Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali yang bekerja pada industry - Made Anom Santiana dan M. Yusuf
555
BU02
Tingkat Pencemaran Udara Pada Areal Parkir Bawah Tanah
Di Kota Denpasar - Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati dan AAIA Sri Kumala Dewi
561
BU03
Penerapan desain sistem pembelajaran melalui model contextual teaching learning (CTL) untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran mata kuliah fisika dasar II - I Made Dwi Budiana Penindra, I Gede Teddy Prananda Surya
565
BU04
Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer guna meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah aljabar linier – I Made Gatot Karohika dan I Gusti Ngurah Putu Tenaya
571
BU05
Pembelajaran Ilmu Metrologi Industri Dengan Student Centered Learning Dan Multimedia - I Gede Putu Agus Suryawan
577
Prosiding Konferensi Nasional Engineering Hotel IV, Universitas Udayana, Bali, 27-28 Juni 2013
181
Studi gasifikasi
downdraft
berbahan bakar biomasa
I Nyoman Suprapta Winaya
1), Made Sucipta
1), Nur Khotim Romadan
1)1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana University, Bali-Indonesia 80361 ins.winaya@me.unuc.ac.id
Abstrak
Gasifikasi biomasa bertujuan untuk memanfaatkan energi yang terkandung pada biomassa dengan mengkoversinya menjadi bahan bakar gas yang mampu bakar. Gasifikasi dengan reaktor downdraft mampu menghasilkan gas dengan kualitas baik karena tar yang dihasilkan relatif sedikit. Dalam penelitian ini telah didesain dan dianalisa performansi reaktor downdraft pada gasifikasi biomassa bonggol jagung dengan memvariasikan laju udara primer. Variasi laju udara yang digunakan adalah 8,7; 10,5; dan 12,2 liter/menit. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik suatu kesimpulan, pada laju udara primer 12,2 liter/menit menghasilkan suhu operasi paling tinggi dan waktu operasi paling cepat. Semakin tinggi laju udara maka kandungan CO semakin meningkat sedangkan CO2 dan HC menurun.
Katakunci : reaktor downdraft, bonggol jagung, suhu dan waktu operasi, laju udara primer
Abstract
Biomass gasification aims to use biomass energy content by converting it into flameable gas fuel. Downdraft gasifier type is well known technology to produce high gas quality with relatively small number of tar. The laboratory scale of downdraft gasifier has been designed in this research by using a corn cob biomass as a fuel. The primary air flow rate was varieted at 8.7, 10.5, and 12.2 liters/min. The results showed that at the primary air rate of 12.2 liters/min, the operating temperature was found the highest and the operating time was the fastest. As the higher of the air flow rate the CO content was
found to increase while the CO2 and HC contents were found to decrease.
Keywords : downdraft reactor, corn cobs, temperature and time operating, primary air rate
1. Latar belakang
Gasifikasi adalah proses yang mengkonversi bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas. Proses gasifikasi ini hampir sama dengan proses pembakaran, hanya saja udara yang dimasukkan ke sistem gasifikasi sangat terbatas. Berdasarkan arah aliran gasifikasi dibedakan menjadi tiga jenis mode operasional,
yaitu aliran gas ke atas (updraft), aliran gas ke bawah (downdraft) dan aliran gas silang (cross flow). Yang
menbedakan ketiga jenis ini adalah arah keluaran gas hasil dari gasifikasi. Pada proses gasifikasi downdraft
kandungan tar yang dihasilkan lebih sedikit sehingga kualitas gas yang dihasilkan lebih baik dibandingkan tipe
updraft dan crossdraft [1]
Bonggol jagung merupakan biomassa yang bisa dimanfaatkan dengan proses gasifikasi. Karena kurangnya pengetahuan , jumlah bonggol jagung yang berlimpah sering tidak dimanfaatkan padahal ini merupakan salah satu sumber energi alternatif. Potensi jagung di Bali khususnya, sangatlah besar sehingga bonggol jagung yang dihasilkan besar pula. Tanaman jagung tumbuh di sebagian besar kabupaten di Bali. Tanaman palawija khususnya jagung juga dapat mengembalikan kesuburan tanah setelah dua kali berturut-turut ditanami padi sehingga mendorong petani untuk menanam jagung. Produksi jagung di Bali selama 2011 diperkirakan bisa melampaui target yang sudah ditetapkan 85,852 ton karena pada catur wulan pertama sudah mencapai 68,144 ton atau 79,37 persen [2].
Dalam pemanfaatan bonggol jagung sebagai bahan baku gasifikasi ini perlu dilakukan beberapa percobaan dan analisa sehingga dapat memperoleh unjuk kerja reaktor yang baik. Pada proses gasifikasi
dengan reaktor gasifikasi (gasifier) tipe downdraft biasanya dibuat suatu daerah penyempitan yang berfungsi
untuk membuat suatu konsentrasi pembakaran sehingga menghasilkan suhu diatas 10000C yang berguna
untuk memecah tar dalam yang tercampur didalam bahan baku [3].
Bambang dan Kadarisman 2010 [4], telah melakukan penelitian tentang pengaruh faktor suhu rekator
dan ukuran partikel terhadap karakterisasi gasifikasi biomassa bonggol jagung pada reaktor downdraft,
dimana dari penelitian tersebut didapat bahwa produksi syngas pada proses gasifikasi dipengaruhi secara
signifikan oleh kedua factor tersebut. Suhu reaktor yang tinggi dan ukuran partikel biomassa yang kecil
menghasilkan produksi syngas yang maksimum. Pada suhu reaktor diatas 800 0C, pengaruh ukuran partikel
biomassa menjadi kurang signifikan. Pada penelitian tersebut pengaruh laju udara primer belum diamati sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Pada dasar proses gasifikasi dibagi dalam empat zona yaitu zona pengeringan, zona pirolisis, zona oksidasi, zona reduksi. Fungsi penting dari zona oksidasi, selain penghasil panas, adalah untuk mengkonversi dan mengoksidasi hampir semua produk terkondensasi dari zona pirolisis. Laju udara primer yang masuk ke dalam reaktor mempengaruhi proses oksidasi karena mempengaruhi jumlah udara yang bidutuhkan pada proses oksidasi.
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka akan dilakukan perancangan gasifier dan penelitian secara
eksperimental pada gasifier jenis downdraft berbahan bakar biomassa bonggol jagung untuk mengetahui
Prosiding KNEP IV
• ISSN
8 - 414X
182
2. Perancangan
downdraft gasifier
Dasar perancangan mengacu pada jumlah panas yang harus dipasok oleh sebuah unit
gasifier
. Untuk contoh sederhana dapat ditentukan berdasarkan jumlah makanan yang dimasak
atau air yang direbus. Jumlah energi yang diperlukan dapat dihitung dengan persamaan:
Qn =
……….………(1)Dimana :
Qn
= Energi yang dibutuhkan (kcal/hr)
Mf
= Massa (kg)
Es
= Energi spesifik (kcal/kg)
t
= Waktu proses (hr)
2.1 Kebutuhan bahan bakar
Energi input ini mengacu pada jumlah energi yang diperlukan dalam hal bahan bakar yang akan dimasukkan
ke dalam gasifier. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
FCR =
………..(2)
Dimana :
FCR = Laju konsumsi bahan bakar (kg/hr)
Qn = Energi panas yang dibutuhkan kcal/hr
HVf = Nilai kalor bahan bakar, kcal/kg
= Efisiensi gasifier
2.2. Diameter
gasifier
Diameter gasifier mengacu pada ukuran reaktor yaitu diameter penampang silinder sebagai tempat bahan bakar biomasa. Diameter adalah fungsi dari jumlah bahan bakar yang dikonsumsi per satuan waktu untuk tingkat gasifikasi spesifik biomasa dengan persamaan sebagai berikut:
D =
………..………...…(3)
Dimana :
D = Diameter (m)
SGR = Laju gasifikasi spesifik (kg/m2-hr)
2.3.Tinggi
gasifier
Tinggi gasifier (H) adalah jarak total dari atas dan ujung bawah reaktor. Dimensi ini menentukan berapa lama
kompor mampu dioperasikan yang ditentukan oleh volume bahan bakar yang dapat dimasukkan. Pada dasarnya, ini adalah fungsi sejumlah variabel seperti waktu yang dibutuhkan untuk mengoperasikan gasifier, laju gasifikasi spesifik dan kepadatan bahan bakar. Sehingga seperti ditunjukkan di bawah, ketinggian sebuah reaktor dihitung dengan menggunakan rumus:
H = …….………..………(4)
Dimana:
t = Waktu konsumsi bahan baku (hr)
= Massa jenis bahan baku (kg/m3)
2.4. Waktu konsumsi bahan baku
Hal ini mengacu pada total waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar mengubah bahan bakar padat di dalam reaktor menjadi gas. Ini termasuk waktu untuk menyalakan bahan bakar dan waktu untuk menghasilkan gas, serta waktu untuk menghabiskan semua bahan bakar dalam reaktor. Kerapatan bahan bakar padat, volume reaktor dan laju konsumsi bahan bakar adalah faktor yang digunakan dalam menentukan total waktu untuk mengkonsumsi bahan bakar padat dalam reaktor. Seperti ditunjukkan di bawah, waktu konsumsi bahan baku dapat dihitung menggunakan rumus:
t =
……….……….………(5)
Dimana
Vr = Volume reaktor (m3)
Prosiding Konferensi Nasional Engineering Hotel IV, Universitas Udayana, Bali, 27-28 Juni 2013
183
2.5 Jumlah udara dibutuhkan
Hal ini mengacu pada laju aliran udara yang diperlukan untuk mengubah bahan bakar padat menjadi gas . Hal ini sangat penting dalam menentukan kapasitas blower/kompresor yang dibutuhkan untuk reaktor. Seperti ditunjukkan di bawah, laju udara yang dibutuhkanb dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
AFR =
……….………(6)
Dimana:
AFR = Lajualiran udara (m3/jam)
= Massa jenis udara (1,25 kg/m3)
ε = Rasio ekivalensi (0,3-0,4)
SA = Udara stoikiometri
2.6. Kecepatan udara
Diameter reaktor sebagai tempat reaksi dan tingkat aliran udara menentukan kecepatan udara gasifier.
Kecepatan udara dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Vs = ………(7) Dimana:
Vs = Kecepatan udara, (m/s)
AF = Rasio udara dengan bahan bakar
3. Metode penelitian
Pada penelitian ini dirancang
downdraft gasifier
skala laboratorium seperti rancangan
perhitungan sebelumnya. Setelah merancang reaktor dilakukan penelitian dengan cara eksperimental
untuk mengetahui performansi dan kualitas gas yang dihasilkan dengan menggunakan bahan baku
bonggol jagung. Variasi laju udara yang digunakan adalah laju udara pada udara stoikiometri, laju
udara pada
excess air
20% dan 40%. Dari perhitungan didapat variasi laju udara yaitu: 8,7 liter/menit,
10,5 liter/menit dan 12,2 liter/menit.Dengan kapasitas untuk mendidihkan 2 kg air maka dari
perhitungan diperoleh dimensi reaktor (dalam mm) seperti di bawah
Gambar 1. Skematik alat uji
gasifier
Produk gas terdiri atas karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2), hidrogen (H2), metan (CH4), sedikit
hidrokarbon berantai lebih tinggi (etena, etana), air, nitrogen (apabila menggunakan udara sebagai oksidan), dan berbagai kontaminan seperti partikel arang, debu, tar, hidrokarbon rantai tinggi, alkali, amoniak, asam, dan
Prosiding KNEP IV
• ISSN
8 - 414X
184
4. Hasil dan Pembahasan
4.1
Analisis waktu penyalaan dan waktu operasi
Pengujian pada reaktor gasifikasi untuk mengetahui waktu mulai menyala, waktu penyalaan dan waktu operasi dari reaktor. Waktu mulai menyala adalah waktu yang dibutuhkan gas hasil gasfikasi dapat terbakar. Waktu operasi adalah lama waktu operasi gasifier dari awal mulai memasukkan udara sampai gasifier tidak memproduksi gas yang tidak dapat terbakar. Waktu Penyalaan adalah waktu lamanya gasifier menghasilkan gas yang dapat dibakar. Setelah dilakukan penelitian maka didapatkan data sebagai berikut
Gambar 2. Grafik hubungan antara laju udara dengan waktu mulai menyala, penyalaan dan operasi
Dari gambar 3 disimpulkan bahwa waktu penyalaan yang paling cepat pada laju udara primer 8.7 liter/menit. Hal ini dapat dijelaskan karena laju udara primer yang lebih kecil sehingga gas yang terbentuk awal kandungan oksigennya lebih rendah menyebabkan gas yang awal terbentuk tidak terbakar seluruhnya diproses pembakaran.
Waktu operasi yang paling lama terjadi pada laju 8.7 liter/menit. Hal ini dikarenakan laju udara yang lebih kecil menyebabkan udara pembakaran lebih sedikit, bahan bakar yang terbakar lebih sedikit namu waktu operasi terjadi lebih lama karena bahan bakar lebih lama habis.
Waktu produksi gas yang paling lama terjadi pada laju udara yang lebih kecil karena bahan bakar yang terbakar lebih sedikit sehingga bahan bakar lebih lama terbakar sampai habis.
4.2. FCR (
Fuel Consumtion Rate
) Aktual
Dari data waktu operasi di atas dapat ditentukan laju pemakaian bahan bakar aktual (FCRactual) pada
masing-masing laju udara primer dengan cara membagi massa bahan bakar dengan waktu operasi :
Gambar 3. Grafik hubungan laju udara dengan FCR
Prosiding Konferensi Nasional Engineering Hotel IV, Universitas Udayana, Bali, 27-28 Juni 2013
185
4.3. Distribusi suhu reaktor gasifikasi
Dalam penelitian ini pada reaktor gasifikasi downdraft ini dipasang empat buah termokopel untuk
mengetahui distribusi suhu yang terjadi pada reaktor. T1 diletakkan pada titik tengah reaktor untuk menunjukan
zona pengeringan yang terjadi, T2 dipasang pada zona pembakaran yaitu sejajar denga lubang saluran udara
primer, T3 dipasang pada zona reduksi untuk mengetahui suhu zona reduksi dan T4 dipasang pada saluran gas
keluaran agar kita dapat pengetahui suhu dari gas yang dihasilkan Untuk mempermudah melakukan analis maka data-data hasil pengujian dan perhitungan digambarkan dalam bentuk grafik. Gambar 4 - 7 menunjukkan distribusi suhu pada reaktor.
Gambar 4. Grafik hubungan suhu terhadap waktu operasi pada variasi laju udara
Gambar 5. Grafik hubungan suhu terhadap waktu operasi pada variasi laju udara
Prosiding KNEP IV
• ISSN
8 - 414X
186
Gambar 7. Grafik hubungan suhu T
4terhadap waktu operasi pada variasi laju udara
Dari gambar 4 sampai 7 dapat dilihat bahwa pada masing-masing posisi termokopel pada laju udara 12,2 liter/menit meliki suhu yang paling tinggi. Hal ini disebabkan udara pada zona oksidasi lebih banyak sehingga panas yang dihasilkan paling tinggi, namun waktu operasi pada laju tersebut lebih pendek karena semakin banyak laju udara yang masuk laju konsumsi bahan bakarnya semakin tinggi sehingga waktu operasi menjadi lebih pendek.
4.4. Analisis laju udara primer dan kandungan gas
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kandungan gas CO, CO2 dan HC untuk mengetahui kualitas dari
gas gasifikasi.
Gambar 8. Grafik hubungan antara laju udara dengan CO dan CO
2Dari Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa Kandungan CO2 tertinggi dan CO terendah dihasilkan pada
laju udara 8.7 liter/menit karena panas yang dihasilkan lebih rendah sehingga CO2 lebih sedikit yang bereaksi
dengan karbon panas sehingga CO yang terbentuk lebih sedikit dan CO2 lebih banyak. Karena dalam udara
mengandung H2O, maka semakin kecil laju udara semakin sedikit H2O yang masuk dan berekasi dengan carbon
panas untuk menghasilkan CO.
Gambar 9. Grafik hubungan antara laju udara dengan HC
Dalam biomassa terdapat kandungan hidrokarbon, jadi HC pada gas hasil menunjukkan
hidrokarbon pada biomassa tidak terbakar sempurna sehingga menghasilkan HC. Apabila hidrokarbon
terbakar sempurna akan mengasilkan CO2 dan H2O.
Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa nilai HC terendah terdapat pada laju udara primer
12,2 liter/menit ini dikarenakan semakin banyak udara yang masuk maka pembakaran yang terjadi
lebih baik sehingga hidrokarbon dari bomassa lebih banyak terbakar.
0
5
10
15
8.7
10.5
12.2
%
v
(
C
O
d
a
n
C
O2
)
Laju Udara (ltr/mnt)
CO
CO2
0
500
1000
1500
8.7
10.5
12.2
H
C
(p
p
m
)
Prosiding Konferensi Nasional Engineering Hotel IV, Universitas Udayana, Bali, 27-28 Juni 2013
187
4.5 Api dari gas hasil gasifikasi
Pada Proses gasifikasi laju udara primer sangat mempengaruhi api yang dihasilkan dari permbakaran gas hasil gasifikasi. Gambar 10 sampai 12 menunjukkan perbedaan api dari pembakaran gas hasil gasifikasi.
Gambar 10. Api pada laju udara primer 8,7 liter/menit
Gambar 11. Api pada laju udara primer 10.5 liter/menit
Gambar 12. Api pada laju udara primer 12,2 liter/menit
Dari ketiga gambar api di atas dapat dilihat bahwa pada laju udara primer 8,7 liter/menit api yang dihasilkan memiliki laju yang paling kecil sedangkan pada laju udara 12,2 liter/menit memiliki laju api yang lebih tinggi. Dari gambar juga dapat dilihat bahwa api pada laju udara yang tinggi mengasilkan warna api yang lebih biru.
5. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan pada performansi reaktor downdraft pada gasifikasi biomassa bonggol
jagung terhadap variasi laju udara primer dapat disimpulkan beberapa hal:
1. Semakin tinggi laju udara primer maka semakin cepat waktu operasi dari gasifikasi dan suhu maksimal yang bisa dicapai semakin tinggi.
2. Semakin cepat laju udara primer maka waktu mulai nyala dari gas hasil gasifikasi semakin lama dan waktu penyalaannya semakin lebih pendek.
3. Semakin tinggi laju udara primer maka kandungan CO dari gas hasil gasifikasi semakin tinggi, sedangkan
gas CO2 dan HC semakin rendah.
4. Semakin tinggi laju udara primer laju nyala api dari gas hasil gasifikasi semakin tinggi pula dan pada laju udara yang lebih tinggi menghasilkan nyala api yang lebih biru.
Daftar Pustaka
[1] Basu, Prabir, (2010),”Biomass gasification and pyrolysis”, Elsevier Inc, USA.
[2] Teneng, Ketut, (2011),”Bali Produksi Jagung 45.381 Ton”,
http://bali.antaranews.com/berita/12420/bali-produksi-jagung-45381-ton, Bali.
[3] Jean and Badeau Pierre, (2009),“Biomass Gasification, Chemistry Processes and Applications, Nova
Science”, Publisher, Inc, New York.
[4] Sudarmanta Bambang dan Kadarisman, (2010), ”Pengaruh Suhu Reaktor dan Ukuran Partikel Terhadap
Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Tongkol Jagung Pada Reaktor Downdraft”. Jurusan Teknik