BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alur Penelitian
Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian analisa power loss pada engine bus Hino R260 yang diakibatkan kesalahan pemindahan gigi transmisi yang dilakukan pengemudi. Diagram alur penelitian ini diperlukan untuk mempermudah penulis dalam melakukan tahapan-tahapan penelitian, sehingga tujuan penelitian bisa tercapai dengan benar. Diagram alur penelitian ini merupakan gambaran secara umum proses penelitian dari mulai persiapan, proses pengambilan data penelitian, sampai pada tahap akhir kesimpulan penelitian.
Langkah-langkah pengujian :
1. Persiapan pengujian dimana kendaraan bus Hino R260 yang bertempat di Bengkel Pusat Penyimpanan Barang Daerah DKI Jakarta kerjasama service dengan PT. Anugerah Sarana Dinamika, telah dipastikan tersedia bahan bakar secukupnya dan sudah dalam kondisi operasional normal. Untuk melakukan pengujian pengoperasian bus, penulis mengambil empat sample bus Hino R260
dan empat pengemudi yaitu pengemudi A, B, C dan D. Dimana masing-masing pengemudi melakukan pengujian pada satu bus Hino R260.
2. Rute lokasi pengujian terhadap empat bus Hino R260 yang dilakukan pengemudi A, B, C dan D tersebut, terdiri dari empat rute lokasi yang berbeda- beda.
3. Melakukan pencatatan nilai RPM engine tertinggi dan kecepatan maksimal pada setiap posisi gigi transmisi sebelum melakukan perpindahan gigi transmisi selanjutnya.
4. Masukkan data yang diperoleh kedalam tabel dan grafik hasil pengujian untuk dilakukan pengolahan data dan analisa.
5. Pengujian selesai dan bus kembali ke Bengkel Pusat Penyimpanan Barang Daerah DKI Jakarta kerjasama service dengan PT. Anugerah Sarana Dinamika.
Secara garis besar metode penelitian dan pengujian dapat digambarkan seperti dibawah ini :
Gambar 3.1 Skema alur pengujian Mulai
Persiapan
Uji Jalan I Bus I Bus II
Data Hasil Uji
Analisa
Kesimpulan Pengujian
Kondisi Operasional Normal Bus
Kesesuaian Data Pengoperasian Standard Bus Hino
R260 Sebagai Acuan
NO
YES
Uji Jalan II Bus III Bus IV
3.2 Peralatan Pengujian
Pada saat melakukan pengujian yang diperlukan adalah :
3.2.1 Kendaraan
A. Tipe : Hino R260
B. Bus Hino R260 jumlahnya 4 (empat) dengan kondisi bus dalam kondisi operasional normal.
C. Spesifikasi bus yang akan dilakukan pengujian :
Tabel 3.1 Spesifikasi Bus Hino R260 [Daftar Acuan 10]
HINO R260
Kemampuan Kekuatan Tanjakan (tan %) 35,7
Mesin
Model J08E-UF
Tipe
Mesin 4 langkah Segaris;
Direct Injection;
Turbo Charge Intercooler Tenaga Maks. (PS/rpm) 260/2.500 Momen Puntir Maks. (Kgm/rpm) 76/1.500
Jumlah Silinder 6
Diameter x Langkah Piston (mm) 112 x 130 Isi Silinder (cc) 7.684
Kopling
Tipe
Pelat Kering Tunggal dengan Coil Spring;
Hydraulic Operation;
Dilengkapi Clutch Booster.
Diameter (mm) 380
Transmisi
Tipe MF06S
Perbandingan Gigi (ke-1) 8,189
(ke-2) 5,34
(ke-3) 3,076
(ke-4) 1,936
(ke-5) 1,341
(ke-6) 1
(mundur) 7,142
Kemudi
Tipe Integral Power
Steering Radius Putar Min. (m) 9,2
Sumbu
Depan
Reverse Elliot, I-Section Beam Belakang
Full-floating, single reduction,
single speed by hypoid gearings
Perbandingan Gigi Akhir 4,3
Rem
Rem Utama
Full Air dengan Sirkuit Ganda;
Lead & Trail Shoe Rem Pelambat
Terletak Pada Pipa Gas Buang.
Rem Parkir
Spring Brake Pada Roda Belakang
Roda & Ban Ukuran Rim 20 x 7,00t
Ukuran Ban 10,00 - 20 - 14PR
Sistem Listrik Aki (V - Ah) 12V - 120Ah x 2 Tangki Solar Kapasitas (L) 270
Dimensi
Jarak Sumbu Roda WB (mm) 6.000 Total
Panjang OL (mm) 11.270 Lebar OW (mm) 2.440 Tinggi OH (mm) 1.865 Lebar Jejak
Depan FR Tr (mm) 2.040 Belakang RR Tr (mm) 1.840 Julur Depan FOH (mm) 2.200 Belakang ROH (mm) 3.070
Suspensi
Depan & Belakang Rigid axel dengan
Pegas Daun semi-
elliptical;
Couble Acting Shock Absorber dengan
Stabilizer
Berat Chassis
Depan (Kg) 1.270 Belakang (Kg) 3.780 Total (Kg) 5.050 GVWR (Kg) 14.200
3.2.2 Data Pengemudi
Berikut adalah tabel data pengemudi A, B, C dan D yang melakukan pengoperasian bus.
Tabel 3.2 Data Pengemudi Data Pengemudi
Pengemudi No.Pol Bus Usia Pekerjaan Pengalaman Bekerja Pengemudi A
28 Supir Bus Antar Jemput
Karyawan Pemda DKI Jakarta 4 Tahun B 7144 IQ
Pengemudi B
31 Supir Bus Antar Jemput
Karyawan Pemda DKI Jakarta 4,5 Tahun B 7122 EQ
Pengemudi C
29 Supir Bus Antar Jemput
Karyawan Pemda DKI Jakarta 2 Tahun B 7576 EQ
Pengemudi D
33 Supir Bus Antar Jemput
Karyawan Pemda DKI Jakarta 3 Tahun B 7320 EQ
3.2.3 Tachometer dan Speedometer
Gambar 3.2 Tachometer (tengah) dan Speedometer (kanan) Bus Hino R260
3.2.4 Alat Tulis
Buku, Ballpoint, Pensil.
3.3 Rute Lokasi dan Jarak Pengujian
Rute lokasi dan jarak tempuh yang dilakukan pengemudi A, B, C dan D berbeda-beda. Berikut adalah tabel rute lokasi dan jarak tempuh yang dilakukan pengemudi A, B, C dan D.
Tabel 3.3 Rute Lokasi dan Jarak Pengujian Rute Lokasi dan Jarak Pengujian
Pengemudi Rute Pengujian Jarak Waktu Kecepatan
Tempuh Tempuh Maksimal
Pengemudi A
Pulo Mas Ciputat Balai Kota DKI
Pulo Mas
88 Km 2 Jam 24 Menit 84 Km/Jam
Pengemudi B
Pulo Mas Bogor Balai Kota DKI
Pulo Mas
104 Km 2 Jam 40 menit 80 Km/Jam
Pengemudi C
Pulo Mas Bekasi Balai Kota DKI
Pulo Mas
34 Km 1 Jam 20 Menit 84 Km/Jam
Pengemudi D
Pulo Mas Tj.Priuk
Balai Kota DKI Pulo Mas
24 Km 1 Jam 5 Menit 88,5 Km/Jam
3.4 Metode Pengujian
Uji jalan bus Hino R260 dilakukan dengan praktek langsung di lapangan, dalam hal ini pemilihan lokasi pengujian dilakukan di rute berbeda-beda yang bertujuan untuk memaksimalkan data-data yang diperoleh selama proses pengujian. Jarak yang ditempuh dan traffic di sepanjang perjalanan menjadi faktor penting bagi penulis untuk
mendapatkan data-data yang diperoleh, dikarenakan pengemudi sering mengganti posisi gigi transmisi.
Sebelum pengujian dilakukan, penulis menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kelancaran dan validitas pengujian diantaranya alat tulis yang dibutuhkan, persiapan fisik kendaraan dan melakukan pengujian kondisi operasional normal bus untuk memastikan bus siap dilakukan pengujian.
Gambar 3.3 Persiapan Pengujian
Apabila bus Hino R260 yang akan melakukan uji jalan dalam kondisi operasional tidak normal (NO), maka bus akan diperiksa kembali sampai bus tersebut dalam kondisi operasional normal (YES) untuk melakukan uji jalan.
Gambar 3.4 Bus Hino R260 Siap Melakukan Uji Jalan.
3.4.1 Uji Jalan I
Gambar 3.5 Penulis dan Pengemudi Melakukan Uji Jalan Bus
3.4.1.1 Uji Jalan Bus I
Terdapat empat rute lokasi pengujian yang dilakukan penulis bersama pengemudi A, B, C dan D. Uji jalan bus I dilakukan penulis bersama pengemudi A dengan rute lokasi Pulo Mas Ciputat Balai Kota DKI Pulo Mas. Dimulai dari kondisi mesin bus mati, kemudian pengemudi A menghidupkan mesin bus dan mulai
menjalankan bus pada gigi 1 sampai gigi 6, sampai penulis memperoleh data yang dibutuhkan. Semua data tiap RPM engine tertinggi dan kecepatan maksimal disetiap posisi gigi transmisi dicatat oleh penulis. Uji jalan bus I selesai, penulis dan pengemudi A kembali ke lokasi awal pengujian.
3.4.1.2 Uji Jalan Bus II
Uji jalan bus II dilakukan penulis bersama pengemudi B dengan rute lokasi Pulo Mas Bogor Balai Kota DKI Pulo Mas. Dimulai dari kondisi mesin bus mati, kemudian pengemudi B menghidupkan mesin bus dan mulai menjalankan bus pada gigi 1 sampai gigi 6, sampai penulis memperoleh data yang dibutuhkan. Semua data tiap RPM engine tertinggi dan kecepatan maksimal disetiap posisi gigi transmisi dicatat oleh penulis. Uji jalan bus II selesai, penulis dan pengemudi B kembali ke lokasi awal pengujian.
Gambar 3.6 Kondisi pada saat Pengujian
3.4.2 Uji Jalan II
3.4.2.1 Uji Jalan Bus III
Uji jalan bus III dilakukan penulis bersama pengemudi C dengan rute lokasi Pulo Mas Bekasi Balai Kota DKI Pulo Mas. Dimulai dari kondisi mesin bus mati, kemudian pengemudi C menghidupkan mesin bus dan mulai menjalankan bus pada gigi 1 sampai gigi 6, sampai penulis memperoleh data yang dibutuhkan. Semua data tiap RPM engine tertinggi dan kecepatan maksimal disetiap posisi gigi transmisi dicatat oleh penulis. Uji jalan bus III selesai, penulis dan pengemudi C kembali ke lokasi awal pengujian.
3.4.2.2 Uji Jalan Bus IV
Uji jalan bus IV dilakukan penulis bersama pengemudi D dengan rute lokasi Pulo Mas Tanjung Priuk Balai Kota DKI Pulo Mas. Dimulai dari kondisi mesin bus mati, kemudian pengemudi D menghidupkan mesin bus dan mulai menjalankan bus pada gigi 1 sampai gigi 6, sampai penulis memperoleh data yang dibutuhkan. Semua data tiap RPM engine tertinggi dan kecepatan maksimal disetiap posisi gigi transmisi dicatat oleh penulis. Uji jalan bus IV selesai, penulis dan pengemudi D kembali ke lokasi awal pengujian.
Pengujian selesai, semua data pengamatan yang diperoleh penulis dimasukkan kedalam tabel dan grafik hasil pengujian.