PENGGUNAAN TWITTER TERHADAP INTERAKSI SOSIAL PADA KALANGAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
NUR RACHMADINA LUBIS 090904105
Program Studi : Hubungan Masyarakat
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Twitter Terhadap Interaksi Sosial pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU”, guna melengkapi syarat memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir selesai skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr Badaruddin, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU
3. Ibu Dra. Dayana Manurung, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU
4. Bapak Dr. Humaizi M.A selaku dosen pembimbing peneliti yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Seluruh staf di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, khususnya Kak Maya, Bang Ria, dan Pak Tangkas yang telah mempermudah peneliti didalam mengurus berbagai keperluan administrasi selama peneliti menuntut ilmu di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU>
7. Teristemewa untuk kedua orangtua peneliti terkasih, Ayahanda (H. Abdul Rachman Lubis SE) dan Ibunda (Hj. Anizar Nasution) yang senantiasa memberikan doa, pengertian, kasih sayang dan dukungan yang tiada henti-hentinya kepada peneliti selama ini, serta Adik tercinta (Nur Hasanah Lubis. SKM, Dendy Prihambodo, SE dan Tatjana Nabillah) yang bersedia meluangkan waktunya untuk turut membantu dan memberikan doa serta dukungan kepada peneliti.
8. Terkhusus untuk Rizki Ramadhan Nasution, SP yang selalu sabar dan bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, dukungan serta motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh rekan-rekan angkatan 2009 Ilmu Komunikasi FISIP USU yang telah banyak memberikan dukungan dan saran kepada peneliti dalam menyelesaikan \skripsi ini.
11.Semua pihak yang turut membantu kelancaran skripsi ini baik disadari ataupun tidak.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini belum mencapai kesempurnaan, namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya dengan baik. Dengan kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Medan, Oktober 2015 Peneliti
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Penggunaan Twitter Terhadap Interaksi Sosial Pada Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara “. Objek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU yang masih aktif dalam perkuliahan dan merupakan pemilik account Twitter.
Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, teori komunikasi massa, internet, new media, twitter, dan teori uses and effect. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4098 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh sampel 90 orang.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara penggunaan situs jejaring sosial Twitter terhadap interaksi sosial mahasiswa FISIP USU. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Sampling Stratifikasi Proporsional dan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan (library research) dan metode kuesioner (field research) dengan kuesioner yang berisi 28 pertanyaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang dengan menggunakan Statistical Product abd System Solution (SPSS) 16.0
Dari hasil penelitian, terbukti bahwa hubungan antara penggunaan Twitter terhadap interaksi sosial adalah cukup berarti dengan angka korelasi sebesar 0,625. Untuk mengetahui tingkat signifikan hasil hipotesis, dilakukan dengan menghitung nilai tabel temuan. Nilai abel untuk mahasiswa FISIP USU adalah 0,000. Pernyataan t hitung < t tabel yang berarti bahwa hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan.
ABSTRACT
This research entitled “The usage twitter for social interaction among Faculty of Social and Political Science of North sumatra’s Students”. The objects in this research were all students of the FISIP USU which is still actively under going the course and is a member of Twitter.
Theories that the considered relevant to this study are : Communication, Mass Communication, New Media, Twitter, and Theory Uses and Effect. The population in this research a mounted to 4098 men. To determine the number of sample used Taro Yamane formula with a precision of 10% and a confidence level of 90% the nobtained a sample of 90 students.
This research aims to see how the relantionship betweenthe usage twitter for social interaction among Faculty of Social and Political Science of North sumatra’s Students. The sampling techniques using approportional stratified sampling and purposive sampling. Data collections techniques researchers used a questionnaire method (Field Research) and the methods of literature (Library Research) with a questionnaire containing 28 questions in writing. The data analysis technique using a single table analysis and cross table analysis, with use of the Statistical Product and System Solutions SPSS 16.0.
The research results, it is evident that relationship between the use Twitter for social interaction was significant with a correlation of 0,0625. To determine the level of significant results of the hypothesis, made by calculating the value of findings table. Value table for students FISIP USU is 0,000. T statement < t table means that relations between the two variables is not significant.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II URAIAN TEORITIS ... 7
2.1 kerangka Teori ... 7
2.1.1 Komunikasi ... 7
2.1.2 Komunikasi Massa ... 8
2.1.3 Internet ... 12
2.1.4 New Media ... 14
2.1.5 Twitter ... 18
2.1.6 Teori Uses and Effect ... 24
2.2 Kerangka Konsep ... 29
2.3 Model Teoritis ... 30
2.4 Operasional Variabel ... 31
2.5 Defenisi Operasional ... 32
2.6 Hipotesa ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
3.1 Metodologi Penelitian ... 35
3.1.1 Metode Penelitian... 35
3.2 Lokasi Penelitian ... 35
3.2.1 Visi dan Misi FISIP USU ... 37
3.2.2 Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU ... 38
3.3 Populasi dan Sampel ... 39
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 40
3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 41
3.4.1 Sampling Stratifikasi Proporsional ... 41
3.4.2 Purposive Sampling ... 43
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.6 Teknik Analisi Data ... 44
BAB IV ANALISIS DATA ... 45
4.1 Pengumpulan Data ... 45
4.3 Analisis Tabel Tunggal ... 47
4.4 Analisis Tabel Silang ... 86
4.5 Uji Hipotesis ... 90
4.6 Pembahasan ... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
5.1 Kesimpulan ... 96
5.2 Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL Tabel 1 Operasional Variabel
Tabel 2 Direktori Mahasiswa Mei 2015 Tabel 3 Populasi dan Sampel
Tabel 4 Jenis Kelamin Tabel 5 Usia Responden Tabel 6 Pekerjaan Orang Tua Table 7 Uang Saku
Tabel 8 Pengetahuan Aplikasi Dasar Twitter Tabel 9 Informasi Kegiatan Pengguna Lainnya Tabel 10 Informasi Berita-berita Terbaru dari Twitter Tabel 11 Informasi Tanggapan Pengguna Lainnya
Tabel 12 Penambahan Pengetahuan Setelah Mengakses Twitter Tabel 13 Twitter Membantu Mendapatkan Informasi
Tabel 14 Mengakses Twitter Saat Sedang Bosan Tabel 15 Mengakses Twitter Saat Sedang Sedih Tabel 16 Mengakses Twitter Saat Sedang Senang Tabel 17 Mengakses Twitter Kapan Saja
Tabel 18 Mengakses Twitter Merupakan Salah Satu Hobby Tabel 19 Kepuasan dengan Aplikasi Twitter
Tabel 20 Perasaan Setelah Mengakses Twitter Tabel 21 Mengakses Twitter 1-2 Jam
Tabel 24 Mem-Follow Account Twitter Lain Tabel 25 Me-Retweet Isi Timeline di Twitter Tabel 26 Melihat Profil Pengguna Lainnya Tabel 27 Anggota Keluarga yang di Follow
Tabel 28 Frekuensi Melakukan Kontak Dengan Keluarga Tabel 29 Twitter Membantu Interaksi Dengan Teman Tabel 30 Berinteraksi Dengan Teman Melalui Twitter Tabel 31 Me-Retweet Postingan Following
Tabel 32 Mem-Follow Teman di Twitter Tabel 33 Membantu Menjalin Persahabatan Tabel 34 Twitter Membantu Menjalin Kerjasama
Tabel 35 Membantu Teman dalam Memecahkan Persoalan di Twitter Tabel 36 Mem-Follow atau Follback Teman yang Dikenal
Tabel 37 Mem-Follow atau Follback Teman Tidak Dikenal Tabel 38 Mem-Follow atau Follback Teman Siapa Saja Tabel 39 Twitter Membantu Menemukan Teman Lama Tabel 40 Mengalami Konflik di Twitter
Tabel 41 Menyelesaikan Konflik di Twitter
Tabel 42 Hubungan Antara Frekuensi Berinteraksi Dengan Teman di Twitter dengan Informasi yang Didapatkan dari Twitter
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo Twitter 15 Juni 2006 – 14 September 2010 Gambar 2 Logo Twitter 14 September 2010 – 5 Juni 2012 Gambar 3 Logo Twitter 5 Juni 2012 – Sekarang
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Tabel Pengolahan Data
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Penggunaan Twitter Terhadap Interaksi Sosial Pada Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara “. Objek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU yang masih aktif dalam perkuliahan dan merupakan pemilik account Twitter.
Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, teori komunikasi massa, internet, new media, twitter, dan teori uses and effect. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4098 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh sampel 90 orang.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara penggunaan situs jejaring sosial Twitter terhadap interaksi sosial mahasiswa FISIP USU. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Sampling Stratifikasi Proporsional dan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan (library research) dan metode kuesioner (field research) dengan kuesioner yang berisi 28 pertanyaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang dengan menggunakan Statistical Product abd System Solution (SPSS) 16.0
Dari hasil penelitian, terbukti bahwa hubungan antara penggunaan Twitter terhadap interaksi sosial adalah cukup berarti dengan angka korelasi sebesar 0,625. Untuk mengetahui tingkat signifikan hasil hipotesis, dilakukan dengan menghitung nilai tabel temuan. Nilai abel untuk mahasiswa FISIP USU adalah 0,000. Pernyataan t hitung < t tabel yang berarti bahwa hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan.
ABSTRACT
This research entitled “The usage twitter for social interaction among Faculty of Social and Political Science of North sumatra’s Students”. The objects in this research were all students of the FISIP USU which is still actively under going the course and is a member of Twitter.
Theories that the considered relevant to this study are : Communication, Mass Communication, New Media, Twitter, and Theory Uses and Effect. The population in this research a mounted to 4098 men. To determine the number of sample used Taro Yamane formula with a precision of 10% and a confidence level of 90% the nobtained a sample of 90 students.
This research aims to see how the relantionship betweenthe usage twitter for social interaction among Faculty of Social and Political Science of North sumatra’s Students. The sampling techniques using approportional stratified sampling and purposive sampling. Data collections techniques researchers used a questionnaire method (Field Research) and the methods of literature (Library Research) with a questionnaire containing 28 questions in writing. The data analysis technique using a single table analysis and cross table analysis, with use of the Statistical Product and System Solutions SPSS 16.0.
The research results, it is evident that relationship between the use Twitter for social interaction was significant with a correlation of 0,0625. To determine the level of significant results of the hypothesis, made by calculating the value of findings table. Value table for students FISIP USU is 0,000. T statement < t table means that relations between the two variables is not significant.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Kehadiran internet memberikan andil yang sangat besar dalam mengubah cara pandang sekaligus perilaku manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Manusia pada hakikatnya membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Mempertahankan hidup bukan hanya menjaga kebutuhan fisik akan tetapi juga kebutuhan saling berinteraksi. Satu-satunya cara untuk dapat berinteraksi dengan manusia lain adalah dengan berkomunikasi. Komunikasi merupakan aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia (Morisson.2009:1). Manusia dapat dipengarui oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal, komunikasi tersebut dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal dibagi menjadi dua, yakni komunikasi langsung maupun tidak langsung. Kedua komunikasi ini sama-sama membutuhkan media agar pesan dapat tersampaikan dengan sempurna kepada komunikan. Pada komunikasi langsung, komunikator dan komunikan saling bertatap muka sehingga respon tidak tertunda.
Sejak awal tahun 2000, teknologi informasi telah memasuki pasar utama dan dikembangkan lebih jauh menjadi apa yang disebut new wave technology. New wave technology adalah teknologi yang memungkinkan konektivitas antar individu dan kelompok. New wave technology meliputi tiga kekuatan utama, yaitu : komputer, telepon genggam murah dan internet murah. Teknologi ini memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dan berkolaborasi dengan orang lain. Kemunculan new wave technology ini menandai suatu era yang oleh Scott Mc.Nealy direktur utama Sun Microsystem disebut sebagai masa partisipasi. Dimasa partisipasi, orang membuat ide, berita, dan hiburan sekaligus mengkonsumsinya.
Perkembangan inteenet diawali dengan kelahiran ARPANET ( Advanced Research Project Agency Network ) pada tahun 1969. Suatu proyek eksperimen dari Kementrian Pertahan Amerika Serikat bernama DARPA ( Department of Defense Advanced Research Project Agency ). Misi utamanya adalah menerapkan teknologi canggih dilembaga pertahanan AS tersebut. Internet adala sebuah jaringan komunikasi yang diupayakan dengan berbagai jaringan satelit dan radio untuk mendukung riset militer AS. Dengan internet jarak seakan tidak terlihat lagi, informasi dan pesan dapat secara sepat tersampaikan pada dunia. Perkembangan terbaru internet adalah dengan munculnya media sosial.
pribadi, para pengguna dapat menuliskan kemudian mempublikasikan karya maupun tanggapannya kepada khalayak. Inilah yang menjadi daya tarik media sosial, ketika apa yang ditulis dapat dibaca , dipahami kemudian komentar dari orang lain. Beberapa media sosial tersebut anatara lain Friendster, Facebook, Twitter, Skype, Whatsapp, Youtube yang telah digunakan masyarakat Indonesia.
Salah satu bentuk media sosial yang paling cepat pertumbuhannya adalah twitter. Twitter dianggap lebih sederhana dibandingkan dengan blog, karena pengguna dapat mengirim kalimat singkat melalui smartphone seperti Blackberry atau Iphone. Menurut penelitian lembaga semiocast, Indonesia masuk diperingkat kelima sebagai negara pengguna akun Twitter terbanyak didunia dibawah Amerika Serikat. Jumlah pengguna akun Twitter di Indonesia mencapai 29 juta user mengalahkan negara-negara maju dengan kapasitas akses internet yang lebih cepat seperti Korea Selata, Prancis dan Jerman. Indonesia menempati urutan kedua dalam perkembangan user (pengguna) didunia, yakni 9 juta akun dibawah Amerika Serikat dengan 30 juta akun. Twitter dengan cepat mengambil perhatian masyarakat Indonesia, remaja pada khusunya. Kebanyakan isi dalam twitter adalah hal-hal pribadi dimana seseorang berbagi cerita, opini, aktivitasnya kepada orang-orang pilihan. Twitter hanya dapat member ruang 140 karakter bagi penggunanya untuk mengirim pesan. Jumlah pesan yang pernah diposting pengguna ditampilkan dalam halaman profil pengguna, sehingga siapapun yang melihat profil dapat mengetahui jumlah postingannya.
dan diklik oleh pengguna Twitter diseluruh dunia. Jika mengacu pada angka hasil riset Sycomos akhir tahun lalu, pengguna Twitter di negara-negara Asia sekitar 7,74% dari total pengguna Twitter diseluruh dunia. Indonesia merupakan negara pengguna Twitter terbesar di Asia menyumbang 2,34% dari total pengguna diseluruh dunia, disusul oleh Jepang 1,47% dan India 0,09%. Menurut ComScore, seperti dilaporkan oleh TechCrunch pengguna Twitter global sudah mencapai 60 juta pada November 2009.
Namun, pengguna Twitter bukan hanya mengakses Twitter via web, sebagian besar menggunakan via aplikasi desktop seperti TweetDeck, aplikasi mobile seperti UberTwitter atau via API lain seperti bit.ly dan Facebook. Itulah sebabnya, Fred Wilson menyimpulkan bahwa pengguna Twitter sesungguhnya 3 sampai 5 pengguna yang mengakses langsung via web ke Dengan logika itulah GreyReview memperkirakan per November 2009 pengguna Twitter di Indonesia sudah mencapai 5,6 juta akun.
Aktivitas antara pengguna dengan akun inilah yang menjadi daya tarik dan fenomena unik untuk ditelitin lebih dalam. Melihat begitu luasnya jangkauan media sosial, fenomena dan keterkaitan mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah terdapat hubungan penggunaan Twitter terhadapinteraksi sosial mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui motif penggunaan Twitter dikalangan mahasiswa FISIP USU
2. Untuk mengetahui hubungan penggunaan Twitter terhadap interaksi sosial mahasiswa FISIP USU
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi dan memperkaya khasanah penelitian tentang manfaat penggunaan media sosial.
BAB II
URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicates yang berarti berbagi atau milik bersama. Dimana komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), menunjukkan pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan (Marhaeni Fajar,2009:31)
Manusia sebagai makhluk sosial sangat memerlukan komunikasi sebagai hal yang paling mendasar dalam berinteraksi. Hal ini dilakukan untuk kebutuhan dirinya sendiri maupun orang lain. Tentunya komunikasi juga dilakukan dengan berbagai tujuan tertentu. Sebab komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dengan keinginan dari pelakunya.
Marhaeni Fajar (2009:39) menyatakan tujuan dari komunikasi, diantaranya:
1. Untuk mengubah sikap (to change the attitude)
2. Untuk mengubah opini , pendapat atau pandangan (to change the opinion) 3. Untuk mengubah perilaku (to change the behavior)
4. Untuk mengubah masyarakat (to change the society)
atau proporsional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia yang saling timbal balik dan berkelanjutan.
2.1.2 Komunikasi Massa
Istilah komunikasi massa yang muncul pertama kali pada akhir tahun 1930-an memiliki banyak pengertian sehingga sulit bagi para ahli untuk secara sederhana mendefenisikan komunikasi massa. Kata massa sendiri memliki banyak arti dan bahkan controversial, dan istilah komunikasi sendiri masih belummemiliki defenisi yang dapat disetujui bersama. Namun demikian, defenisi Gebner (1967) mengenai komunikasi, yaitu interaksi sosial melalui pesan (social interaction through messages), tampaknya merupakan defenisi yang paling sulit dipatahkan. Istilah massa menggambarkan sesuatu (orang atau barang) dalam jumlah besar, sementara komunikasi mengacubpada pemberian dan penerimaan arti, pengiriman dan penerimaan pesan.
balik. Kemampuan untuk menjangkau ribuan, atau bahkan jutaan orang merupakan ciri dari komunikasi massa, yang dilakukan melalui mediaum massa seperti televisi atau koran. Komunikasi massa dapat didefenisikan sebagai proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan kepada audien yang luas untuk tujuan memberi informasi, menghibur atau membujuk.
Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luas, tersebar, heterogen, dan anonym melalui media massa., sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Ardianto&Komala,2004:7). Dari pengertian tersebut, maka sejumlah karakteristik komunikasi massa dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Komunikatornya terlembagakan, dimana komunikasi massa melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. 2. Pesannya bersigat umum, yang dimaksudkan komunikasi massa bersifat
terbuka yang ditujukan sekelompok orang tertentu, sehingga menghasilkan pesan yang bersifat umum, fakta dan peristiwa atau opini.
3. Komunikatornya anonym dan heterogen, dimana dalam komunikasi massa komunikator tidak mengenal komunikannya (anonim). Pesan disampaikan melalui media massa dan tidak tatap muka komunikasinya bersifat heterogen, yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat berbeda dan dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonominya.
komunikator dengan sejumlah penduduk dalam jarak yang jauh dan penduduk tersebut dalam keadaan terpisah antara satu dengan yang lainnya.
5. Komunikasinya mengutamakan isi dibandingkan hubungan. Pesan yang dismpaikan sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan berdasarkan karakteristik media massa yang akan digunakan.
6. Bersifat satu arah. Komunikasi massa dilakukan tanpa kontak langsung komunikator dengan komunikan. Komunikasi terjadi melalui media massa, dimana komunikator aktif menyampaikan pesan dan komunikan aktif menerima pesan. Namun keduanya tidak melakukan feedback dalam proses komunikasinya, sehingga dikatakan bersifat satu arah.
7. Stimulasi alat indra terbatas. Penyampaian pesan dalam komunikasi massa bersifat terbatas sesuai denga media massa yang digunakan komunikan. Seperti media cetak, radio, televisi, atau bahkan film yang masing-masing memiliki stimulasi indra manusia yang bersifat terbatas.
8. Umpan baliknya tertunda. Penyampaian pesan dalam komunikasi massa yang dilakukan media massa tidak mampu menjalankan fungsi umpan balik, karena sifatnya yang satu arah.
berbeda sekalipun. Menurut (Ardianto&Komala,2004:19) adapun fungsi komunikasi massa secara umum yaitu :
1. Fungsi informasi, media massa sebagai penyebar informasi untuk pembaca dan pendengar
2. Fungsi pendidikan, media massa mampu menyajikan hal-hal yang bersifat mendidik melalui nilai norma, etika, serta aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan khalayak.
3. Fungsi mempengaruhi, media massa mampu mempengaruhi khalayak sesuai dengan apa yang diinginkan media.
4. Fungsi proses pengembangan mental, media massa mampu menambah wawasan serta mengembangkan intelektualitas khalayak.
5. Fungsi adaptasi lingkungan, proses penyampaian pesan dari komunikator kepda komunikan memrlukan penyesuaian agar tetap tercipta tujuan komunikasi berupa kesamaan makna diantara pelaku komunikasi.
Adapun fungsi komunikasi massa secara khusus, yaitu untuk meyakinkan Khalayak, menganugerahkan status sehingga prestige meningkat, membius, menciptakan rasa kebersatuan privatisasi (kecenderungan menarik diri) serta hubungan parasional (Ardianto&Komala, 2004:23)
2.1.3 Internet
serta topology jaringan yang berbeda. Dalam mengatur intergrasi dan komunikasi jaringan, digunakan standar protocol internet yaitu TCP/IP. TCP bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan baik, sedangkan IP bertugas untuk mentransmisikan paket data dari satu komputer ke komputer lainnya.
Sejarah internet berasal dari proyek ARPA yang dibentuk tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Proyek ini kemudian dikenal dengan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang melakukan riset tentang cara menghubungkan komputer satu dengan lainnya agar dapat saling berkomunikasi. Adapun manfaat internet adalah sebagai berikut :
1. Internet sebagai sumber informasi tentang hal apapun tentu akan sangat membantu kehidupan masyarakat. Bagi mereka yang bekerja dibidang pendidikan, bidang literasi, atau bidang kesenian dapat mencari berbagai informasi dari internet
2. Keberadaan internet dapat mempermudah atau mempercepat suatu pekerjaan.
3. Dalam hal pergaulan, internet juga mempunyai peranan yang sangat besar. Banyak forum dan jejaring sosial saat ini yang dapat membantu siapa saja untuk menambah pergaulan ini juga merupakan salah satu manfaat internet bagi masyarakat. Manfaat jejaring sosial tidak hanya menambah pergaulan, namun juga mempererat pertemanan dan membuat kita berlatih sosialisasi dengan baik
dibutuhkan karena kita dapat secara langsung mendapatkan informasi secara cepat.
Selain memiliki manfaat, internet juga memili dampak positif dan negatif yang diuraikan sebagai berikut :
1. Dampak positif. Pada awalnya orang awam dengan teknologi informasi menggunakan internet untuk saran hiburan saja, tetapi dalam perkembangannya, pengguna lebih cerdas dalam memanfaatkan teknologi dunai tanpa batas ini. Internet telah menyentuh aspek kehidupan manusia. Adanya jejaring sosial pun memungkinkan terjadi pertukaran informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pelajar. Begitu pula dengan transaksi perbankan, listrik, pembelian tiket, took online dan lain-lain. Tempat dan waktu bukanlah masalah lagi bagi para user untuk melakukan transaksi
2.1.4 New Media
New media (media baru) adalah media yang berbasis internet dengan menggunakan komputer dan tetelpon genggam canggih. Dua kekuatan utama perubahan awalnya adalah komunikasi satelit dan pemanfaatan komputer. Kunci untuk kekuatan komputer yang besar sebagai sebuah mesin komunikasi terletak pada proses digitalisasi yang memungkinkan segala bentuk informasi dibawa dengan efisien dan saling berbauk.
New media atau media baru disebut juga new media digital. Media digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic broadband, satelit dan sistem gelombang mikro. Mengacu pada pendapat Flew (2008:4), konsep perkembangan new media tidak terlepas dari kemunculan internet dan World Wide Web akibat globalisasi teknologi informasi. Ciri-ciri utama internet sebagai media adalah :
a. Teknologi berbasis komputer
b. Karakteristik hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel c. Potensi interaktif
d. Fungsi public dan privat e. Peraturan tidak ketat f. Saling terhubung
Melalui internet, surat kabar telah bisa di akses sebagai teks, dan pengguna dapat menjelajah kabar terbaru dari belahan dunia secara cepat. Salah satu alasan konten yang sedang berkembang dan menjadi alasan menggunakan internet adalah adanya media sosial. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenaen mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas ideology dan teknologi web 2.0 dan yang memungkinkan pemciptaan dan pertukaran user generated content.
(McQuail,2011:151) menjelaskan tentang perbedaan media baru dan media lama adalah :
a. Media baru mengabaikan batasan pencetakan dan modal penyiaran dengan memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak
b. Memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran kembali obyek-obyek budaya.
c. Mengganggu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan kewilayahan dari modernitas.
d. Menyediakan obyek global secara instan.
e. Memasukkan subjek modern atau akhir modern kedalam mesin aparat yang berjaringan .
Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan konsumen., dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online. Sosial media dapat menjadi bagian dari keseluruhan e-marketingstrategy yang digabungkan melalui sosial media lainnya. Serta sebagai jalan menentukan atau menciptakan para brand evangelist. Sosial media memberikan peluang masuk komunitas yang telah ada sebelumnya dan memberikan kesempatan mendapatkan feedback secara lansung (Puntoadi,2011:21-31).
Seiring dengan ditemukannya World Wide Web, sebuah sistem jaringan lebar (network-wide), peta periklanan mulai berubah (Morrisan,2006:246). Sosial media menjadi lebih mudah bagi kepentingan bisnis untuk menyebarkan informasi dan meraih pelanggan. Sosial media memiliki kelebihan untuk bookmarking, content and sharing dan creating opinion. Untuk jenis sosial media seperti Twitter dapat menciptakan serta menggerakkan komunitas, mengendalikan traffic di blog, website. Twitter juga bersifat real time, mengembangkan jaringan yang tidak terbatas, dapat menyebarkan ide, membuka peluang pasar, menciptakan personal brand, dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen. (Puntoadi,2011:129-131) menyatakan bahwa kekuatan twitter adalah :
a. Following : twitter dapat mengidentifikasi jumlah akun yang diikuti b. Followers : twitter dapat mengidentifikasi jumlah akun yang mengikuti c. Updates : twitter mendeteksi seberapa sering orang melakukan posting
(menulis konten)
e. Retweet ; dengan me-retweet status followers lain menunjukkan tweet tersebut menarik untuk dibahas. Tweet tersebut dapat dibaca oleh seluruh followers
f. Keterlibatan : brand harus mampu untuk meningkatkan keterlibatan para konsumen dalam berbagai percakapan.
g. Kecepatan ; konsistensi dan frekuensi diperlukan untuk mengimbangi kecepatan perubahan informasi yang beredar di twitter.
Dalam pandangan Dennis McQuail, kelebihan media sosial disbanding media konvensional adalah sebagai berikut ;
a. Interactivity, kemampuan sifat interaktif yang hampir sama dengan kemampuan interaktif komunikasi antarpersonal
b. Social presence (sociability) yaitu berperan besar membangun sense of personal contact dengan partisipan komunikan lain
c. Media richness, yaitu menjadi jembatan bila terjadi perbedaan kerangka referensi, mengurangi ambiguitas, memberikan isyarat-isyarat serta lebih peka dan lebih personal.
d. Autonomy , yaitu memberikan kebebasan tinggi bagi pengguna untuk mengendalikan isi dan penggunanya. Melalui new media, pengguna dapat bersikap independen terhadap sumber komunikasi.
e. Playfulness, yaitu sebagai hiburan dan kenikmatan.
f. Privacy, yaitu fasilitas yang dapat membuat peserta komunikasi menggunakan media dan isi sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Hadi Purnama media sosial mempunyai beberapa karakteristik khusus, diantaranya :
a. Jangkauan (reach) yaitu daya jangkauan sosial media dari skala kecil hingga khalayak global.
b. Aksebilitas (accessibility) yaitu sosial media lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya terjangkau.
c. Penggunaan (usability) yaitu sosial media relative mudah digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan oelatihan khusus.
d. Aktualitas ( immediacy) sosial media dapat memancing respon khalayak lebih cepat.
e. Tetap (permanence) sosial media dapat menggantikan komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.
2.1.5 Twitter
ini telah dimanfaatkan untuk berbagai aspek. Twitter juga dihadapkan pada berbagai masalah dan kontroversi seperti masalah keamanan dan privasi pengguna, gugatan hukum dan penyensoran. Asal mula twitter berawal dari acara diskusi yang diselenggarakan oleh perusahaan podcast bernama Odeo. Jack Dorsey, seorang mahasiswa sarjana di Universitas New York, mengemukakan gagasannya mengenai penggunaan layanan pesan singkat untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Nama kode proyek asli untuk layanan ini adalah twitter, gagasan yang kemudian diungkapkan oleh Evan Williams dikemukakan oleh Noah Glass, terinspirasi oleh Flickr dan kode singkat SMS Amerika yang jumlahnya lima digit. Para pengembang awalnya memutuskan angka “10958” sebagai kode singkat untuk layanan ini, namun kemudian diubah menjadi “40404” untuk kemudahan “penggunaan dan pengingatan”. Twitter pertama kali digunakan sebagai layanan internal bagi karyawan Odeo, dan versi lengkapnya diperkenalkan kepada public pada tanggal 15 Juli 2006. Pada bulan Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Dorsey dan staf Odeo lainnya membentuk perusahaan baru, mengakuisisi Odeo dan semua asetnya termasuk Odeo.com dan Twitter.com.
Celtics. Pada Juni 2012, twitter meluncurkan logo ketiga yang di desain ulang, menggantikan “Larry the Bird” dengan logo baru yang dinamakan “Twitter Bird”. Pada revisi logo ini, kata “twitter” dengan huruf “t” kecil, tidak lagi digunakan, dan burung menjadi satu-satunya symbol yang digunakan sebagai logo perusahaan. Menurut Douglas Bowman, desainer grafis twitter, logo baru ini terinspirasi dari gunung Bluebird. Berikut merupakan logo twitter dari tahun 2006 sampai dengan saat ini :
Gambar 1
Logo twitter 15 Juli 2006 – 14 September 2010
Gambar 2
Logo twitter 14 September 2010 – 5 Juni 2012
Gambar 3
Bagi kamu yang baru mengenal twitter dan bingung terutama istilah-istilah yang digunakan, berikut merupakan arti dari istilah tersebut. Banyak istilah yang berupa singkatan dikarenakan memang twitter hanya membatasi 140 karakter dalam menuliskan status. Sekarang Twitter membatasi penggunanya agar hanya dapat memfollow 2000 orang.Twitter memiliki bahasa sendiri, berikut ini adalah beberapa istilah dalam Twitter yang perlu anda ketahui dan fahami yaitu :
1. DM/Direct Message: Adalah pesan pribadi antara kedua pengguna/pemilik akun Twitter. Penerima pesan haruslah mengikuti (follow) pengirim pesan. Pesan yang dikirimkan terbatas oleh 140 karakter pesan.
2. Follow: maksudnya mengikuti pengguna Twitter lainnya. Pengguna akun Twitter yang mengikuti akan melihat semua tweet terbari dari pengguna akun Twitter yang diikutinya pada Timelinenya Anda bisa mengikuti (following) siapa saja, tapi jangan bingung jika ada simbol seperti “Gembok” disamping nama orang yang akan Anda follow artinya orang tersebut tidak sembarang menerima Follower karena alasan-alasan tertentu (misal: takut di follow spammer atau menghindari follower yang memakai gambar profil kurang sopan).
3. Following: Maksudnya memilih untuk melihat Tweet orang lain pada timeline kita. Pilih dan ikutilah orang-orang atau perusahaan yang benar-benar diperlukan.
@PakarOnlineID. Simbol @ digunakan untuk menunjuk ke pengguna akun spesipik, dalam contoh disini adalah Twitternya Pakar Online.
5. Lists: Adalah cara untuk menggabungkan beberapa tweet dari orang-orang atau perusahaan yang anda ikuti di satu tempat. List bisa berisikan tweet dari teman dekat, kompetitor, orang-orang dari komunitas tertentu ataupun yang lainnya. List adalah cara yang bagus untuk fokus ke berita atau tweet tertentu.
6. RT/Retweet: sama dengan kita melanjutkan (forward) tweet yang kita terima di timeline kita ke teman-teman kita di Twitter. Ketika anda atau orang lain menemukan sesuatu yang menarik anda dapat me-retweet untuk kemudian tampil di timeline orang-orang yang mengikuti anda. disingkat RT, artinya mengulang, menulis kembali apa yang ditulis seseorang, bisa jadi karena kata-kata tersebut Indah. RT ditambahkan pada tweet diikuti dengan @(username) ditambah dengan kata-kata yang ingin anda ulang. 7. Search: adalah kolom untuk mencari sesuatu yang anda butuhkan di dunia
Twitter, karena kebanyakan tweet adalah bersifat untuk umum atau untuk publik, maka anda dapat mencari tweet apapun melalui search ini.
8. Timeline: Adalah daftar kronologi dari tweet anda, orang yang anda ikuti atau list.
9. Trending Topics: Adalah tweet yang sedang tren yang ada di Twitter berbasis web.
dinamakan Tweet. Dalam Bahasa Indonesia, Tweet memiliki terjemahan kicauan.
11.Tweetup: Adalah bahasa yang digunakan oleh pengguna Twitter jika mereka ingin bertemu didunia nyata, yang biasanya si pemimpin Tweetup membuat hashtag tertentu.
12.Unfollow: Maksudnya, dengan meng-unfollow, anda tidak akan menerima tweet terbaru lagi di timeline anda dari pengguna Twitter yang sebelumnya ada ikuti.
13.Hashtag: pengertian Hashtag simbol # di Twitter. gunanya agar pengguna lain yang melihat bisa mencari topik sejenis yang ditulis orang lain dengan mudah. Misal #FollowFriday , #Blogging dan lain-lain. #FollowFriday : adalah tradisi setiap hari Jumat dimana Anda dapat merekomendasikan orang lain untuk menjadi follower dari teman Anda yang menyenangkan. Silahkan tulis @(namatemanAnda) yang Anda rekomendasikan pada tweet Anda.
14.@ : Fungsinya bisa untuk me-reply tweet teman, membuat link kepada nama yang dimaksud.
topik tersebut bertahan pada Halaman depan Twitter dan dilihat oleh seluruh dunia.
16.OverHeard : disingkat OH, artinya Anda mendengar (melihat) tweet milik orang lain yang sangat menarik, tetapi Anda tidak ingin menyebutkan siapa yang menulis tweet tersebut. (Berbeda dengan RT yang menyebutkan sumber tweet).
17.Heard Trough: dilambangkan dengan HT , tiba-tiba Anda teringat dengan kata-kata menarik yang diucapkan teman Anda kemarin. Anda dapat menulisnya pada tweet dengan HT (singkatan Heard Trough). HT berbeda dengan RT, karena HT adalah kata-kata yang Anda dengar pada kehidupan nyata. OMG : Oh My God ; LOL : Lots of Laugh.
2.1.6 Teori Uses & Effect
Teori Uses and Effect pertama kali dipikirkan oleh Sven Windahl pada tahun 1979. Adanya teori ini merupakan sintesis dari teori sebelumnya, yaitu teori uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Asumsi dasar dari teori ini lebih menekankan bagaimana penggunaan media menghasilkan banyak efek terhadap suatu individu. Hasil dari sebuah proses komunikasi massa dan beberapa kaitannya dengan penggunaan media akan membawa pada bagian penting berikutnya dari teori ini. Hubungan antara pengguna dan hasilnya dapat disajikan dalam beberapa bentuk yang berbeda, sebagai berikut :
1. Penggunaan media hanya dianggap berperan sebagai perantara, dan hasil dari prosesnya dinamakan efek
2. Penggunaan media dapat mengecualikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya
3. Penggunaan media dapat melakukan dua proses secara serempak dan akan menerima efek dan konsekuensi.
Efek komunikasi massa dapat dibagi menjadi beberapa bagian, namun Leith R Stamm dan John E. Bowes (1990) membaginya menjadi dua bagian dasar yaitu efek primer meliputi terpaan, perhatian dan pemahaman, dan efek sekunder meliputi perubahan sifat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih).
1. Efek Primer
cara untuk mengecek apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami, untuk mengurangi dampak ketidakpahaman. Dalam perkembangan media massa, tidak hanya difokuskan pada media cetak saja tetapi juga media elektronik seperti televisi. Efek primer ini terjadi pada saat kita memperhatikan orang yang sedang berbicara. Berarti ada juga efek yang terjadi pada diri kita atau pada saat kita mendengarkan radio, maka efek primer juga telah melekat pada diri kita.
2. Efek Sekunder
Ada beberapa jenis efek yang disebabkan oleh media massa. Salah satunya adalah efek Uses and Gratifications (kegunan dan kepuasan) dan dalam efek sekunder ini yang akan dibahas adalah efek kegunaan dan kepuasan. Efek ini sangat nyata terjadi di masyarakat. Seperti yang telah dikemukan sebelumnya bahwa hal yang melatar belakangi efek adalah audiens yang aktif dalam memanfaatkan media massa untuk memenuhi tujuan mereka dlaam usaha menikmati media massa tersebut. Biasanya masing-masing audiens atau individu menyesuaikan keinginannya dengan kebutuhannya dan jika kebutuhan tersebut telah terpenuhi melalui saluran komunikasi massa, berarti individu tersebut telah mencapai tingkat kepuasan.
Ada tiga efek yang dikenal dalam komunikasi massa sejak tahun 1930 yaitu :
Agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan maka komunikator harus menetapkan sasaran terhadap audiens yang dituju , namun penerimaan pesan oleh komunikan atau audiens tidak begitu saja dapat diterima seluruhnya, walaupun pesan yang disampaikan tetap mempunyai dampak atau efek, hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses penerimaan pesan, yaitu :
1. Pendidikan
2. Lingkungan sosial 3. Kebutuhan
4. Sistem nilai yang dianut.
1. Faktor Individu
Faktor individu ini ikut berpengaruh terhadap proses penerimaan pesan. Faktor pribadi seseorang sangat menentukan proses efek yang terjadi seperti motivasi dan pengetahuan, kpercayaan, pendapat, nilai-nilai dan kebutuhan, kepribadian serta penyesuain diri.
2. Faktor Sosial
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka monsep merupakan hasil pemikiran yang bersifat kritis dalam memperkirakan hasil penelitian yang akan dicapai. Dalam kerangka konsep harus dapat menunjukkan secara sistematis variabel-variabel penelitian yang menjadi kerangka operasional (Nawawi,1995:40). Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (independent variabel)
Variabel bebas adalah suatu variabel yang bervariasi memperngaruhi variabel lain, atau dengan kata lain variabel bebas merupakan variabel lain yang pengaruhnya terhadap variabel yang ingin diukur. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motif Penggunaan Situs jejaring Sosial Twitter.
2. Variabel Terikat (dependent variabel)
2.3 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut :
Gambar 4 Model Teoritis
Motif Penggunaan Situs Jejaring Sosial Twitter
Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)
Pengaruh Interaksi Sosial Twitter pada mahasiswa
FISIP USU
Karakteristik Responden - Jenis kelamin - Usia
- Uang saku
2.4 Operasional Variabel
Operasional variable berguna untuk memudahkan penggunaan kerangka konsep yang telah disusun dalam operasipnalisasinya. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat dibuat operasional variable yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yakni sebagai berikut:
Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas (X)
Motif Penggunaan Situs Jejaring Sosial Twitter
1. Kebutuhan Kognitif a) Informasi b) Pengetahuan 2. Kebutuhan Afektif
a) Kesenangan b) Kepuasan 3. Kebutuhan Pribadi 4. Kebutuhsan Sosial
a) Interaksi kepada keluarga b) Interaksi kepada rekan
Variabel Terikat (Y) Interaksi Sosial Twitter pada
mahasiswa FISIP USU
1. Sosial
2. Hubungan yang erat 3. Kerja sama
Tabel 1
2.5 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional juga merupakan suatu inovasi operasional juga merupakan suatu informasi ilmiah yang sama (Singarimbun, 2011:46). Defenisi operasional diperlukan sebab data mengenai tabel yang bersangkutan akan diambil melalui prosedur pengukuran, dimana pengukuran yang valid hanya dapat dilakukan terhadap atribut yang sudah didefinisikan secara tegas dan operasional. Dalam penelitian ini, variabel-variabel dapat didefenisikan sebagai berikut :
1. Kebutuhan Kognitif yaitu pemenuhan kebutuhan informasi yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap fasilitas jejaring sosial Twitter.
a) Informasi, yaitu informasi mengenai adanya fitur-fitur yang disediakan situs jejaring sosial Twitter
b) Pengetahuan, yaitu pengetahuan yang diperoleh setelah mengakses situs jejaring sosial Twitter.
2. Kebutuhan afektif yaitu kebutuhan mahasiswa yang berkaitan dengan pengalaman yang menyenangkan dalam mengakses situs jejaring sosial Twitter.
a) Kesenangan, yaitu rasa senang yang muncul saat mengakses atau menggunakan fitur pada jejaring sosial Twitter.
3. Kebutuhan pribadi yaitu kebutuhan mahasiswa terhadap penggunaan situs jejaring sosial Twitter. Menyangkut suasana emosional yang melatarbelakangi mahasiswa menggunakan situs jejaring sosial Twitter. 4. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan mahasiswa terhadap jiwa sosial.
a) Interaksi kepada keluarga, yaitu interaksi yang dilakukan mahaiswa kepada keluarga dengan menggunakan fitur-fitur jejaring sosial Twitter.
b) Interaksi kepada rekan, yaitu interaksi yang dilakukan kepada mahasiswa keluarga dengan menggunakan fitur-fitur jejaring sosial Twitter.
5. Sosial, yaitu melibatkan diri dalam kegiatan yang diseleranggarakan dalam Twitter
6. Hubungan yang erat, yaitu membina hubungan persahabatan yang mendalam, tidak hanya sebatas tweet dalam Twitter.
7. Kerja sama, yaitu bentuk tindakan yang dilakukan sesame teman dalam Twitter dalam melakukan sesuatu.
2.6 Hipotesa
Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan situs jejaring sosial Twitter terhadap interaksi sosial mahasiswa FISIP USU
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian
Metode dalam pembuatan penelitian ini menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada dalam kegiatan ilmiah. Metodologi merupakan hal yang penting untuk menentukan secara teoritis teknik operasional yang dipakai sebagai pegangan dalam mengambil langkah-langkah sehingga diketahui tentang:
3.1.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Metode ini digunakan untuk meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel yang lain (Rakhmat,2004:27). Metode ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan, dan apabila ada, seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknya hubungan tersebut.
3.2 Lokasi Penelitian
terbentuk pada 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/c.80, pada tanggal 1 juli 1980. Perkuliahan pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang. Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan SK Mendikbud R.I itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (Enam) jurusan dengan urutan sebagai berikut :
1. Jurusan Sosiologi
2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 3. Jurusan Antropologi
4. Jurusan MKDU
5. Jurusan Ilmu Administrasi 6. Jurusan Ilmu Komunikasi
Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi, Departemen Antropologi dan Departemen Ilmu Politik.
3.2.1 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Adapun Visi dan Misi dari FISIP USU ini di uraikan sebagai berikut
a. Visi : “Menjadi pusat pendidikan dan rujukan bidang-bidang ilmu sosial dan politik di wilayah barat”
b. Misi :
1. Menghasilkan alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset dalam kajian bidang ilmu sosial dan ilmu politik.
2. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.
tersebut. Prinsip profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.
4. Menjadi institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3.2.2 Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU
Tujuan: Sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang bernaung di bawah Universitas Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika dan atau profesional yang mampu menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan dan keterampilan tinggi, disertai budi yang luhur, mencintai bangsa dan sesama manusia sesuai dengan falsafah.
2. Mengembangkan dan menebarkan ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional sesuai dengan Pancasila.
Tugas: Menyelenggarakan kegiatan untuk mencapai tujuan sebagaimana tersebut diatas dengan berpedoman pada:
1. Tujuan pendidikan nasional.
3. Kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.
Fungsi:
1. Melaksanakan pengembangan pendidikan dan pengajaran.
2. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan kebudayaan, khususnya ilmu pengetahuan sosial.
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Tabel 2
Sumber : Direktori Mahasiswa Mei 2015
3.3.2 Sampel
Secara sederhana sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain smmpel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan memiliki sifat yang sama dengan sifat populasi, khususnya dalam hal pendataan (Bulaeng, 2004:156). Untuk mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang cukup besar dan heterogen, maka digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% (Kriyantono,2006:160), sebagai berikut:
Departemen Jumlah Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Ilmu Politik Administrasi Negara
Administrasi Bisnis Administrasi Perpajakan DIII
�= �
��2+ 1
Keterangan : n = Sampel N = Populasi d = Presisi
Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut :
n =
40984098(�,1)2+1
=
409840,98+1
=
409841,98
=
90Jadi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 orang
3.4 Teknik Penarikan Sampel
yang terdapat pada FISIP USU yang telah dipilih sebelumnya. Proporsional sampling memungkinkan untuk memberikan peluang kepada populasi yang lebih kecil tetap dipilih menjadi sampel (Rakhmat, 2007:79)
N = ����
Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung sampel yang terpilih setiap Departemen yaitu :
Populasi dan Sampel
Tabel 3
Departemen Populasi Sampel
Ilmu Komunikasi Ilmu Politik
3.4.2 Purposive Sampling
Teknik Purposive Sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap memiliki hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian.
Adapun kriteria yang dimaksud adalah:
a. Mahasiswa FISIP USU yang terdaftar dan masih aktif mengikuti perkuliahan di FISIP USU.
b. Mahasiswa FISIP USU yang merupakan anggota (pemilik account) Twitter.
c. Frekuensi penggunaan atau posting pesan di Twitter minimal 5 tweets per hari. Jumlah tersebut sudah dapat dikatakan pengguna yang eksis
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang objektif, maka peneliti menggunakan teknik untuk memperoleh data tersebut melalui cara:
2. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu pengumpulan data dengan melakukan survey ke lokasi penelitian melalui kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden (Soehartono, 2006:65).
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2006:263). Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis dan diinterpretasikan.
1. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dan persentase. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2006:266). Data yang terkumpul diproses sesuai dengan tahapantahapan yang telah ditetapkan, kemudian ditabulasi dan dianalisis.
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian yang digunakan dengan mengumpulkan data-data dan literatur serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini. Dapat juga didapat dari buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar dan internet yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
b. Penelitian Lapangan ( Field Research)
Dalam penelitian ini, untuk menghimpun data hasil penelitian, peneliti menggunakan kuesioner. Pertanyaan melalui kuesioner disusun secara lebih sistematis. Adapun model pertanyaan yang digunakan adalah dalam bentuk “projective questionnaire” , yaitu suatu model pertanyaan yang mengajukan pilihan jawaban kepada responden.
Tahapan penelitian lapangan adalah :
- Penyebaran kuesioner penelitian pada tanggal 17 dan 18 September 2015.
4.2 Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data hasil jawaban mahasiswa dalam kuesiner penelitian. Pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Penomoran kuesioner, proses ini dilakukan dengan memberikan nomor dalam kotak yang tersedia di sebelah kanan kuesioner.
b. Editing, tahap ini dilakukan untuk memperbaiki apabila terdapat kesalahan dalam pengisian.
c. Tabulasi data, tahap ini dilakukan dengan memasukkan data kuesioner penelitian kedalam tabel frekuensi, persentase dan selanjutnya dianalisa kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang menunjukkan keadaan umumnya.
4.3 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan suatu langkah awal dalam menganalisis kolom-kolom yang merupakan sejumlah frekuensi dan persentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995:226).
Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal penelitian ini masing-masing sebagai berikut
Tabel 4 Jenis Kelamin
Frecuency Percent Cumulative Persent Laki-laki
Perempuan
27 63
30,0 70,0
30.0 100,0
Total 90 100,0
Gambar 4 Jenis Kelamin
Tabel 5 Usia Responden
Frequency Percent Cumulative Percent <= 18 tahun
Usia dari responden dalam penelitian ini didominasi oleh mahasiswa yang berusia 19-25 tahun yang berjumlah 86 orang dengan persentase 95,6% , serta responden yang berusia <= 18 tahun dan >= 25 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase 4,4%. Berdasarlan analisa deskriptif dari variabel usia responden dapat diilustrasikan dengan maksud memudahkan pemahaman akan variabel yang ditelititersebut diatas melalui “pie chart
laki-laki 30% perempuan
70%
Gambar 5
2%
96% 2%
Usia Responden
Tabel 6
Pekerjaan Orang Tua
Frequency Percent Cumulative Percent
Pegawai negeri sipil
Pegawai Swasta Wiraswasta
22 40 28
24,4 44,4 31,1
24,4 68,9 100,0
Total 90 100,0
Gambar 6
Tabel 7 Uang Saku
Frequency Percent Cumulative Percent <=50000/ minggu
50000-100000/minggu >=100000/ minggu
5 21 64
5,6 23,3 71,1
5,6 28,9 100,0
Total 90 100,0
Tabel 4 menjelaskan responden yang memiliki uang saku >=100000 merupakan yang paling banyak dan berjumlah 64 orang dengan persentase 71,1%, dan respponden yang memliki uang saku <=50000/minggu dan 50000-100000/ minggu berjumlah 26 orang dengan persentase 28,9%. Berdsarkan analisa deskriptif dari variabel uang saku responden dapat diilustrasikan dengan maksud
23%
45% 32%
Pekerjaan Orang Tua
memudahkan pemahaman akan variabel yang diteliti tersebut diatas melalui “pie chart”
Gambar 7
6%
23%
71%
Uang Saku
Tabel 8
Pengetahuan Aplikasi Dasar Twitter
Frequency Percent Cumulative Percent
Tidak tahu Kurang tahu Tahu
Sangat tahu
3 21 59 7
3,3 23,3 65,6 7,8
3,3 26,7 92,2 100,0
Total 90 100,0
Tabel 9
Informasi Kegiatan Pengguna Lainnya
Frequency Percent Cumulative percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
- 30 53 7
- 33,3 58,9 7,8
- 33,3 92,2 100,0
Total 90 100,0
Tabel 10
Informasi Berita-Berita Terbaru dari Twitter Frequency Percent Cumulative Percent
Tidak pernah Jarang Sering
Sangat sering
- 26 57 7
- 28,9 63,3 7,8
- 28,9 92,2 100,0
Total 90 100,0
Tabel 11
Informasi tentang Tanggapan Pengguna Lainnya
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Tabel 12
Penambahan Pengetahuan Setelah Mengakses Twitter Frequency Percent Cumulative Percent Tidak bertambah
Tabel 13
Twitter Membantu Mendapatkan Informasi Frequency Percent Cumulative Percent Tidak membantu
Kurang membantu Membantu
Sangat membantu
- 19 56 15
- 21,1 62,2 16,7
- 21,.1 83,3 100,0
Total 90 100,0
Tabel 14
Mengakses Twitter Saat Sedang Bosan
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
1 23 58 8
1,1 25,6 64,4 8,9
1,1 26,7 91,1 100,0
Total 90 100,0
Tabel 15
Mengakses Twitter Saat Sedang Sedih
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Tabel 16
Mengakses Twitter Saat Sedang Senang
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
4 28 55 3
4,4 31,1 61,1 3,3
4,4 35,6 96,7 100,0
Total 90 100,0
Tabel 17
Mengakses Twitter Kapan Saja
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
9 39 37 5
10,0 43,3 41,1 5,6
10,0 53,3 94,4 100,0
Total 90 100,0
Tabel 18
Mengakses Twitter Merupakan Salah Satu Hobby Frequency Percent Cumulative Percent Tidak setuju
Tabel 19
Kepuasan dengan Aplikasi Twitter
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak puas
Kurang puas Puas
Sangat puas
2 22 64 2
2,2 24,4 71,1 2,2
2,2 26,7 97,8 100,0
Total 90 100,0
Tabel 20
Perasaan Setelah Mengakses Twitter
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak senang
Kurang senang Senang
Sangat senang
2 16 66 6
2,2 17,8 73,3 6,7
2,2 20,2 93,3 100,0
Total 90 100,0
Tabel 21
Mengakses Twitter 1-2 Jam
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
1 31 51 7
1,1 34,4 56,7 7,8
1,1 45,6 92,2 100,0
Total 90 100,0
Tabel 22
Mengakses Twitter 2-4 Jam
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
23 50 17 -
25,6 55,6 18,9 -
25,6 81,1 100,0 -
Total 90 100,0
Tabel 23
Mengakses Twitter >4 Jam
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
90 - - -
100,0 - - -
100,0 - - -
Total 90 100,0
Tabel 24
Mem-follow Account Twitter Lain
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
1
Tabel 25
Me-retweet Isi Tweet di Timeline
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
2 43 43 2
2,2 47,8 47,8 2,2
2,2 50,0 97,8 100,0
Total 90 100,0
Tabel 26
Melihat Profil Pengguna Lain
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
- 34 51 5
- 37,8 56,7 5,6
- 37,8 94,4 100,0
Total 90 100,0
Tabel 27
Anggota Keluarga yang di-Follow
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak ada
Sedikit Banyak
Sangat banyak
5
Tabel 28
Frekuensi Melakukan Kontak dengan Keluarga Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Tabel 29
Twitter Membantu Interaksi dengan Teman
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak membantu
Tabel 30
Berinteraksi dengan Teman Melalui Twitter
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak sering
Tabel 31
Meretweet Postingan Following
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
10
Tabel 32
Memfollow Teman di Twitter
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
5
Tabel 33
Membantu Menjalin Persahabatan
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak membantu
Tabel 34
Twitter Membantu Menjalin Kerjasama
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak membantu
Kurang membantu Membantu
Sangat membantu
1 23 54 12
1,1 25,6 60,0 13,3
1,1 26,7 86,7 100,0
Total 90 100,0
Tabel 35
Membantu Teman dalam Memecahkan Persoalan di Twitter Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Tabel 36
Mem-follow atau Follback Teman yang Telah Dikenal Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
3 14 68 5
3,3 15,6 75,6 5,6
3,3 18,9 94,4 100,0
Total 90 100,0
Tabel 37
Mem-follow atau Follback Teman yang Tidak Dikenal Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Tabel 38
Mem-follow atau Follback Teman Siapa Saja
Frequency Percent Cumulative Percent Tidak pernah
Jarang Sering
Sangat sering
42 32 16 -
46,7 35,6 17,8 -
46,7 82,2 100,0 -
Total 90 100,0