1
POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN
MAHASISWA FISIP USU
SKRIPSI
ANINDITA PUTRI ASMARANI
100904109
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
2
POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN
MAHASISWA FISIP USU
(Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Pola Penggunaan Twitter di
Kalangan Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelarsarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara
Anindita Putri Asmarani
100904109
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3 ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif, intensitas, dan manfaat Twitter di kalangan mahasiswa FISIP USU. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) Twitter.
Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, komunikasi massa, new media, internet, situs Twitter dan Uses and Gratifications. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4025 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh sampel sebanyak 98 mahasiswa.
Teknik penarikan sampel mengunakan Proposional Stratified Samplingdan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner(Field Research) dan metode kepustakaan (Library Research)dengan kuesioner yang berisi 24 pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh para responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal dan tabel silang dengan menggunakan Statistical Product and System Solution (SPSS) 13.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat frekuensi penggunaan jejaring sosial Twitter mahasiswa FISIP USU dalam seminggu tergolong sering. Mereka sering menggunakannya ketika memiliki waktu luang dan mereka bisa mengatur waktu penggunaan Twitter sesuai kebutuhan mereka. Motif mahasiswa FISIP USU mengakses Twitter yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai pengguna lainnya, untuk memiliki account di Twitter, untuk dapat berbagi masalah dan mendapatkan feedback, untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagai wadah untuk pelepasan emosi. Serta manfaat yang mahasiswa FISIP USU dapatkan dari Twitter yaitu mendapatkan berita-berita lokal maupun internasional yang ter-update, mendapatkan informasi mengenai pengguna lain, menambah teman, mengetahui tanggapan pengguna lain mengenai suatu hal, dan juga menjadi hiburan.
4
ABSTRACT
This research entitled “The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students” (Quantitative Descriptive Study to Know The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students. This research wasconducted to determine themotive, the intensity, andthe benefits ofTwitter among FISIP USU’s students. The objects in this research were allstudents oftheFISIPUSU which is stillactivelyundergoingthe courseand is a member of Twitter.
Theories that are considered relevant to this study are: Communication, Mass Communication, New Media, Internet, Twitter, and Uses and Gratifications. The population in this research amounted to 4025 men.Todetermine thenumber of
samplesusedTaro Yamane formulawitha precisionof 10%and aconfidencelevel of90%, thenobtained a sample of98students.
The sampling techniques using aproportionalstratified samplingandpurposivesampling. Data collection techniques, researchers used aquestionnairemethod(Field Research) and themethods of literature(Library Research), witha questionnaire containing24questionsin writing, whichmustbe answeredbytherespondents.Thedata analysis techniqueusinga singletableanalysis and cross table analysis, withuse ofthe StatisticalProduct andSystem Solution(SPSS) 13.0.
The results showedthat thelevel offrequency ofuse of social networkingTwitterFISIPUSU’sstudentsare oftenclassifiedin a week.Theyoftenuse itwhentheyhave free timeandcanset the timeaccording to the needsof theiruse ofTwitter. The motive for access Twitteristoobtaininformation aboutotherusers, tohave an accounton Twitter, tobe able toshareproblemsandgetfeedback, toforgerelationshipswithother peopleandas a placetoreleaseemotions.The benefits that students get from Twitteris getting local news and international that was updated, get information about other users, add friends, see what the other users on a matter, and also be an entertainment.
5 DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II URAIAN TEORITIS ... 6
2.1 Komunikasi Massa ... 7
2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa ... 7
2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi Massa ... 8
2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa ... 9
2.1.4 Media Komunikasi Massa ... 9
2.2 Internet ... 10
2.2.1 Pengertian Internet ... 10
2.2.2 Manfaat Internet ... 12
2.2.3 Dampak Internet ... 13
2.3 New Media ... 14
6
2.4.1 Asal Mula Twitter ... 19
2.4.2 Konten Twitter ... 20
2.4.3 Manfaat Twitter ... 21
2.5 Uses and Gratifications Theory ... 22
2.6 Kerangka Konsep ... 26
2.6.1 Pola Penggunaan ... 26
2.6.2 Twitter ... 26
2.6.3 Karakteristik Responden ... 27
2.7 Model Teoritis ... 27
2.8 Operasional Variabel ... 28
2.9 Definisi Operasional ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
3.1 Metodologi Penelitian ... 38
3.1.1 Metode Penelitian ... 31
3.1.2 Lokasi Penelitian ... 31
3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31
3.2.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU ... 31
3.2.2 Program Studi ... 39
3.2.3 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU ... 39
3.2.4 Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU ... 40
3.3 Populasi dan Sampel ... 41
3.3.1 Populasi ... 41
3.3.2 Sampel ... 42
3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 43
3.4.1 Sampel Stratifikasi Proporsional ... 43
7
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.5.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research) ... 45
3.5.2 Penelitian Lapangan (Field Research) ... 45
3.6 Teknik Analisis Data ... 45
3.6.1 Analisis Tabel Tunggal ... 45
3.6.2 Analisis Tabel Silang ... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 47
4.1.1 Tahap Awal ... 47
4.1.2 Pengumpulan Data ... 48
4.2 Teknik Pengolahan Data ... 48
4.3 Analisis Tabel Tunggal ... 48
4.4 Analisis Tabel Silang ... 83
4.5 Pembahasan ... 89
BAB V KESIMPULAN dan SARAN ... 91
5.1 Kesimpulan ... 91
5.2 Saran ... 92
8
KATA PENGANTAR
Pertama-tama dan paling utama dengan mengucapkan rasa syukur
kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah serta rezeki akhirnya
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi dan melengkapi
prasyarat untuk menyelesaikan program Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Pola Penggunaan Twitter
di Kalangan Mahasiswa FISIP USU”. Hasil yang diperoleh dari penulisan skripsi
ini diharapakan dapat dijadikan sebagai suatu sumbangan pemikiran bagi
masyarakat luas dan khususnya bagi para pengguna jejaring sosial Twitter dan
dapat menjadi pedoman dalam melakukan penelitian di masa-masa yang akan
datang.
Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam
skripsi ini, untuk itu berbagai saran dan kritik sangat peneliti harapkan untuk
perbaikan skripsi ini. Peneliti juga menyadari bahwa banyak pihak yang berperan
dan telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada kedua
Orang Tua tercinta Dr. H. Muhammad Haidir SpOG MHA dan Hj. Yuliana Lubis
yang telah membesarkan, mendidik dan membimbing saya, memberikan motivasi
baik moril maupun materil yang tidak ternilai harganya dengan apapun, serta
seluruh doa yang tiada hentinya ditujukan kepada peneliti. Semoga Allah SWT
selalu melimpahkan berkah untuk Mama dan Papa.
Selain itu, peneliti juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu peneliti selama proses penyelesaian skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu
9
3. Ibu Dra. Dayana Manurung, M.Si selaku Sekretaris Departemen
Ilmu Komunikasi FISIP USU.
4. Bapak Haris Wijaya, S.Sos, M. Comm selaku dosen pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar
membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang
telah memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, arahan, dan
bimbingan selama peneliti menimba ilmu di Departemen Ilmu
Komunikasi FISIP USU.
6. Seluruh staf di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU,
khususnya Kak Maya, Kak Cut, Bang Ria dan Pak Tangkas yang
telah mempermudah peneliti di dalam mengurus berbagai
keperluan administrasi selama peneliti menuntut ilmu di
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.
7. Kak Hanim dan Kak Puan, yang dengan sabar memberi bimbingan
dan arahan kepada peneliti.
8. Untuk Abang Gafur dan Mbak Tin terima kasih atas perhatian dan
motivasinya.
9. Muhammad Fadhil Hakim, ST yang selalu memberi perhatian,
dukungan, dan selalu sabar menemani peneliti dalam proses
penyusunan skripsi ini hingga selesai.
10. Untuk Fanny Aulia Putri, Wan Tria Baros, Rara Siregar, Lia
Atikah, Irene Fara, Melisa Siregar dan Lisfi Iswana terima kasih
sayang-sayang atas hiburan, canda tawa selama di bangku kuliah
dan segala pertolongan kalian selama ini, semoga kebaikan kalian
dibalas Allah SWT dan semoga kita semua sukses kedepannya!!!
11. Untuk seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi stambuk 2010 yang
cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Peneliti bangga dan senang
10
12. Seluruh abang/kakak,teman-teman,adik-adik yang telah membantu
dalam pengisian kuesioner. Terima kasih atas waktunya.
13. Untuk Hafiza Adlina, Ezza, Saras, Nica Larissa, terima kasih atas
bantuan dan support yang diberikan kepada peneliti.
14. Dan semua pihak yang turut membantu kelancaran skripsi ini baik
disadari maupun tidak.
Peneliti
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif, intensitas, dan manfaat Twitter di kalangan mahasiswa FISIP USU. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) Twitter.
Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, komunikasi massa, new media, internet, situs Twitter dan Uses and Gratifications. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4025 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh sampel sebanyak 98 mahasiswa.
Teknik penarikan sampel mengunakan Proposional Stratified Samplingdan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner(Field Research) dan metode kepustakaan (Library Research)dengan kuesioner yang berisi 24 pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh para responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal dan tabel silang dengan menggunakan Statistical Product and System Solution (SPSS) 13.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat frekuensi penggunaan jejaring sosial Twitter mahasiswa FISIP USU dalam seminggu tergolong sering. Mereka sering menggunakannya ketika memiliki waktu luang dan mereka bisa mengatur waktu penggunaan Twitter sesuai kebutuhan mereka. Motif mahasiswa FISIP USU mengakses Twitter yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai pengguna lainnya, untuk memiliki account di Twitter, untuk dapat berbagi masalah dan mendapatkan feedback, untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagai wadah untuk pelepasan emosi. Serta manfaat yang mahasiswa FISIP USU dapatkan dari Twitter yaitu mendapatkan berita-berita lokal maupun internasional yang ter-update, mendapatkan informasi mengenai pengguna lain, menambah teman, mengetahui tanggapan pengguna lain mengenai suatu hal, dan juga menjadi hiburan.
ABSTRACT
This research entitled “The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students” (Quantitative Descriptive Study to Know The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students. This research wasconducted to determine themotive, the intensity, andthe benefits ofTwitter among FISIP USU’s students. The objects in this research were allstudents oftheFISIPUSU which is stillactivelyundergoingthe courseand is a member of Twitter.
Theories that are considered relevant to this study are: Communication, Mass Communication, New Media, Internet, Twitter, and Uses and Gratifications. The population in this research amounted to 4025 men.Todetermine thenumber of
samplesusedTaro Yamane formulawitha precisionof 10%and aconfidencelevel of90%, thenobtained a sample of98students.
The sampling techniques using aproportionalstratified samplingandpurposivesampling. Data collection techniques, researchers used aquestionnairemethod(Field Research) and themethods of literature(Library Research), witha questionnaire containing24questionsin writing, whichmustbe answeredbytherespondents.Thedata analysis techniqueusinga singletableanalysis and cross table analysis, withuse ofthe StatisticalProduct andSystem Solution(SPSS) 13.0.
The results showedthat thelevel offrequency ofuse of social networkingTwitterFISIPUSU’sstudentsare oftenclassifiedin a week.Theyoftenuse itwhentheyhave free timeandcanset the timeaccording to the needsof theiruse ofTwitter. The motive for access Twitteristoobtaininformation aboutotherusers, tohave an accounton Twitter, tobe able toshareproblemsandgetfeedback, toforgerelationshipswithother peopleandas a placetoreleaseemotions.The benefits that students get from Twitteris getting local news and international that was updated, get information about other users, add friends, see what the other users on a matter, and also be an entertainment.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia pada hakikatnya membutuhkan manusia lain untuk bertahan
hidup. Mempertahankan hidup bukan hanya menjaga kebutuhan fisik akan tetapi
juga kebutuhan untuk saling berinteraksi. Satu-satunya cara untuk dapat
berinteraksi dengan manusia lain adalah dengan berkomunikasi. Komunikasi
merupakan aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia (Morrisan,
2009:1).Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan
manusia lain, baik yang dikenal maupun tidak dikenal (Littlejohn,2008:2).
Komunikasi tersebut bisa melalui media verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal
terbagi menjadi dua, yakni komunikasi langsung dan tidak langsung. Kedua
komunikasi sama-sama membutuhkan media agar pesan yang ditransformasikan
bisa tersampaikan dengan sempurna kepada komunikan.
Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi telah
mempermudah aktivitas untuk berinteraksidan mengalami perkembangan yang
cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media massa, yang diawali
dengan munculnya surat kabar, radio dan televisi. Pengiriman maupun
penerimaan pesan dan informasi tersebut kini bisa dilakukan dengan
menggunakan beragam media yakni audio, visual, audiovisual serta
digital.Hingga hari ini, terbentuklah sebuah bentuk media massa baru yang
dikenal dengan sebutan New Media.Editor dari buku Handbook of New Media, Lievrouw dan Livingstone, pada tahun 2006 mendefinisikan New Media sebagai gabungan dari teknologi komunikasi dan informasi (Information Communication
Technology) yang terkait dengan beberapa konteks sosialnya yang tergabung ke
dalam tiga elemen, yaitu: peralatan dan perlengkapan teknologi; aktivitas, praktek
dan penggunaan; serta susunan sosial dan organisasinya yang terbentuk di sekitar
peralatan dan penggunaannya (McQuail, 2010: 39).Banyak koran dan sumber
siaran berita sekarang ini memiliki website untuk menyalurkan berita. Seiring
dengan berkembangnya internet, semakin banyak pula situs maupun website yang
mempromosikan suatu produk, mengirimkan pesan, memberikan informasi,
sampai pada fungsi lainnya yaitu jejaring sosial. Banyak situsjejaring sosial yang
kita ketahui bisa diakses di internet secara cuma-cuma. Dalam melakukan
aktivitasnya melalui new media, para pengguna internet kerap mengaksesjejaring
sosial yang merupakan suatu akun sosial dimana para anggota akun dapat saling
berkomunikasi.
Jejaring sosial menjadi primadona baru dalam perkembangan media dunia
dan menyita perhatian masyarakat Indonesia khususnya remaja. Jejaring sosial
dinilai bisa menjadi wadah bagi karya, ide, tanggapan, opini, bahkan media untuk
mengekspresikan keadaan yang terjadi. Hanya dengan membuat akun pribadi,
para pengguna bisa menuliskan kemudian mempublikasikan karya maupun
tanggapannya pada khalayak. Inilah yang menjadi daya tarik jejaring sosial, ketika
apa yang ditulis bisa dibaca, dipahami, kemudian mendapatkan komentar dari
orang lain.
Salah satu bentuk jejaring sosial yang paling cepat pertumbuhannya adalah
Twitter. Jumlah pengguna akun Twitter di Indonesia di tahun 2013 mencapai 29
juta pengguna dan menempati urutan kelima sebagai negara pengguna akun
Twitter terbanyak didunia setelah Amerika, Brazil, Jepang dan Inggris, menurut
grup analis bernama Semiocast.
Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog micro, yang didirikan oleh 3 orang yaitu Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams pada bulan Maret tahun
2006 dan baru diluncurkan bulan Juli ditahun yang sama. Twitter adalah sebuah
jejaring sosial dan micro-blogging dimana kita sebagai pengguna (user) dapat berbagi informasi, opini, cerita, statusdan lain sebagainya dengan batasan 140
karakter untuk setiap update. Dikarenakan format update dari Twitter yang singkat seperti halnya opini singkat seseorang akan suatu kejadian dan didukung
dengan tingkat penyebarannya yang cepat, menyebabkan populasi pengguna akun
Twitter semakin bertambah.
Fasilitas utama dari Twitter disebut Tweet, yang merupakan pernyataan
sebanyak 140 karakter di Twitter. Isi dari tweet biasanya memuat mengenai
kejadian terkini di wilayah internasional, regional nasional maupun lokal. Isi
akhirnya di-update dan disebarkan kepada para pengguna Twitter khususnya follower-nya sendiri sebagai audiens.
Twitter Indonesia semakin mudah mendobrak Trending Topics di Twitter,
yang merupakan topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam
suatu waktu yang bersamaan. Beberapa kata kunci berhasil didorong menjadi
kehebohan dan kemudian menjadi 10 kata kunci paling hot di Twitter, sehingga
berpotensi dilirik, dibaca, disebarkan dan diklik oleh pengguna Twitter di seluruh
dunia. Berdasarkan data versi situs Sycomos, Indonesia sendiri merupakan negara
pengguna Twitter terbesar di Asia, menyumbang 2,34% dari total pengguna
Twitter di seluruh dunia, disusul oleh Jepang (1,47%) dan India (0,97%).
Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat saat ini cenderung lebih
bersikap terbuka dengan blog pribadi ataupun status di sebuah microblogging
untuk menuliskan kejadian yang sedang dialaminya daripada harus bercerita
dengan lingkungan sekitarnya. Secara psikologis, kita memang terkadang merasa
ini cukup aneh. Namun, begitulah fenomena yang terjadi belakangan ini. Para
pengguna blog atau situs microblogging merasa lebih leluasa dalam menceritakan
keluh kesahnya melalui microblogging dengan asumsi bahwa orang yang melihat
tulisannya tersebut dapat memberikan masukan kepada dirinya, tanpa harus
bertatap muka langsung dengan yang bersangkutan. Cukup sederhana dan sangat
membantu dalam bertukar pikiran.Twitter dengan cepat mengambil perhatian
masyarakat Indonesia, remaja pada khususnya. Kebanyakan isi dalam Twitter
adalah hal-hal pribadi dimana seseorang bisa berbagi cerita, opini, dan
aktivitasnya kepada orang-orang pilihan. Twitter hanya memberi ruang 140
karakter bagi penggunanya untuk mengirim pesan. Twitter dirasa wadah yang
pantas untuk menyalurkan aspirasi, melihat karakter mahasiswa yang kritis, penuh
aktivitas, ide, karya dan opini. Mahasiswa FISIP USU, tidak terlepas dari demam
Twitter dan punya cara sendiri untuk membentuk citra dan mengeksistensikan
keberadaan mereka didunia maya.
Atas dasar itulah maka peneliti tertarik untuk meneliti pola penggunaan
Twitter dan memilih mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara sebagai objek
di FISIP USU memiliki account Twitternya masing-masing yang menunjukkan
bahwa Twitter dirasa penting dan memiliki banyak manfaat.
Mulai dari sekedar bersosialisasi melalui situs-situs jejaring sosial, bahkan
lewat media internet dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi melalui jarak jauh.
Melihat begitu luasnya jangkauan jejaring sosial, fenomena pola penggunaan
mahasiswa FISIP USU di Twitterinilah yang menjadi daya tarik untuk diteliti
lebih lanjut.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai
berikut: “Bagaimanakah Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU?”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat
mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan
diteliti.
Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif.
2. Sampel penelitian dibatasi pada mahasiswa FISIP USU yang masih
aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) di Twitter.
3. Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari 2013 sampai bulan April
2014.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas penggunaan
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motifpenggunaanTwitter di
kalangan mahasiswa FISIP USU.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat yang diperoleh
mahasiswa FISIP USU setelah menggunakan Twitter.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan mengenai perkembangan media baru.
2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan
memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di
lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang
berguna bagi mahasiswa, pengelola media massa, atau pihak-pihak
yang memberikan perhatian terhadap pengetahuan yang berhubungan
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa
Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin
“Communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “Communis” yang berarti sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi
terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan
oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2004:30). Dari hal
tersebut dapatlah diartikan jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator
dan komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi.
Menurut Harold Laswell (Mulyana, 2005:62) cara yang baik untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa?).
Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Laswell merupakan unsur-unsur proses
komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek
(Effendy, 2004:253). Pesan yang disampaikan oleh komunikator merupakan suatu
informasi yang mungkin diperolehnya dari pengalaman hidup, melalui orang lain
atau bahkan media massa. Segala pengetahuan dan informasi mengenai berbagai
kejadian di berbagai wilayah baik lokal, regional maupun internasional dapat
diperoleh melalui media massa. Media massa sendiri memiliki tindak komunikasi
yang akhirnya disebut sebagai komunikasi massa.
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik
(radio, televisi dan internet) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di
banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum,
disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik)
Komunikasi massa mempunyai efek tertentu.Menurut Liliweri, (2004:39),
secara umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu: (a) efek kognitif,
dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal
pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya. Efek
ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau
informasi (b) efek afektif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan
berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah dan
berkurang rasa tidak senangnya terhadap sesuatu akibat membaca surat kabar,
mendengarkan radio atau menonton televisi. Efek ini ada hubungannya dengan
emosi, sikap atau nilai (c) efek konatif, dimana pesan komunikasi massa
mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada perilaku nyata yang tidak dapat
diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatanatau kebiasaan berperilaku.
Menurut Freidson (Ardianto, 2004: 4), komunikasi massa dibedakan dari
jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa
dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya
satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa
juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk
menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang
sama semua orang dengan mewakili berbagai lapisan masyarakat. Khalayak yang
banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi
tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan
tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua
orang. Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa yang lain yaitu adanya
unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai
pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan
2.1.2 Unsur - unsur Komunikasi Massa
Wiryanto, dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2004:70)
mengatakan bahwa komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur sumber (source),
pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), serta efek (effect).
a. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau bisa juga
dalam bentuk kelompok misalnya seperti partai, organisasi atau lembaga.
b. Pesan
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atapun melalui media
komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan informasi,
nasihat, opini atau propaganda.
c. Saluran/ Media
Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat
menghubungkan antara sumber dan penerima dengan sifatnya terbuka,
dimana semua orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya.
d. Penerima
Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen terpenting dalam
proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi.
e. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
seseorang. Oleh karena itu, pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau
penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang
2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa
Dalam merumuskan fungsi dari komunikasi massa, Alexis S. Tan
menyederhanakannya ke dalam Tabel 2.1 (Nurudin, 2007:65) sebagai berikut:
Tabel 2.1
Fungsi Komunikasi Massa menurut Alexis S. Tan
Tujuan Komunikator Tujuan Komunikan
Memberi informasi
Mempelajari ancaman dan peluang,
memahami lingkungan, menguji
kenyataan, meraih keputusan
Mendidik
Memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang berguna
memfungsikan dirinya secara efektif
dalam masyarakatnya, mempelajari
nilai, tingkah laku yang cocok agar
diterima dalam masyarakatnya.
Mempersuasi
Memberi keputusan, mengadopsi nilai,
tingkah laku, dan aturan yang cocok
agar diterima dalam masyarakatnya.
Menyenangkan, memuaskan kebutuhan
komunikan
Menggembirakan, mengendorkan urat
saraf, menghibur, dan mengalihkan
perhatian dari masalah yang dihadapi.
2.1.4 Media Komunikasi Massa
Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004:74), saluran atau
media menyangkut peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan
pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran tersebut pesan tidak dapat
menyebar secara tepat dan luas. Media yang mempunyai kemampuan tersebut
a. Media cetak, seperti surat kabar, majalah, buku, brosur, bulletin, poster,
spanduk dan sebagainya.
b. Media elektronik, seperti radio, film, televisi, komputer, electronic board,
audio cassette dan sebagainya.
Media komunikasi massa disebut juga sebagai media massa, yang
merupakan saluran-saluran atau cara pengiriman pesan-pesan massa. Media massa
dapat berupa surat kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, radio dan sebagainya
(West, dan Turner 2009:41). Mereka pun menuliskan bahwa meskipun
komunikasi massa merujuk pada surat kabar, video, CD-ROM dan radio, diskusi
mengenai media massa akan melebar pada media baru (new media), yang terdiri
dari teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail,
internet, televisi, kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan dan
telepon genggam.
Maka dari itu, pembahasan mengenai Twitter akan berhubungan pula
dengan media baru yaitu internet, sebagai koneksinya.
2.2 Internet
2.2.1 Pengertian Internet
Internet berasal dari kata Interconnected-networking yang mempunyaiarti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang
mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur
telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Selain itu, internet
merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang
diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti
untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras. Alasan penggunaannya
beraneka ragam, mulai dari sekedar untuk berkomunikasi hingga untuk
mengakses data yang penting (Ardianto, 2004:141).
Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini
digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP
rute alternatif jika suatu rute tidak dapat digunakan, mengatur dan mengirimkan
paket-paket pengiriman data.
Istilah Internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari
berasal dar
kosakata internet yang paling luas.
Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan
pertama kali untuk keperluan militer. Pada saat itu DARPA (Defense, Advance
Research Projects Agency) suatu bagian dari Departemen Pertahanan Amerika
Serikat, bekerja sama dengan beberapa universitas dan beberapa fasilitas
penelitian membangun sistem jaringan komputer yang disebut ARPANet.
Jaringan ini menghubungkan semua computer di daerah – daerah vital untuk
mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir. Pada mulanya jaringan
interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi lama kelamaan disebut sebagai
internet saja (Febrian, 2005: 21).
Faktor utama yang berperan dalam pesatnya pertumbuhan internet adalah
potensi transaksi jual beli melalui internet, disamping itu internet memungkinkan
semua orang di belahan dunia untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan
mudah. Keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi,
ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran
pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis
serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya.
2.2.2 Manfaat Internet
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai
akses internet, yaitu (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61):
a) Komunikasi
Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara
suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan
waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan Internet yang telah
meng-global. Asal kita mengetahui alamat seseorang atau satu lembaga di
Internet, kita dapat mengirim informasi kapan saja dan ke mana saja di
sangat mudah. Internet juga dapat menghemat biaya komunikasi yang
dikeluarkan.
b) Informasi
Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke Internet, di mana
masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka
gabungan seluruh informasi di Internet sangatlah luar biasa. Internet
merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang
terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya Internet itu
sendiri.
c) Kolaborasi
Kolaborasi yang dimaksudkan disini adalah suatu proses menyelesaikan
suatu pekerjaan secara bersama-sama (teamwork). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai
negara di dunia. Internet merupakan media yang sangat membantu suatu
kolaborasi yang biasanya terhambat oleh ruang dan waktu. Melalui
Internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak dimanapun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan
suatu pekerjaan secara bersamaan melalui Internet.
2.2.3 Dampak Internet
Perkembangan internet yang begitu memukau dan begitu cepat dengan
varian-varian programmnya menjadikan bumi ini berada dalam cengkeraman
teknologi (Bungin, 2006:135). Secara umum fungsi internet adalah menyediakan
suatu sarana yang memiliki standarisasi dan mendefinisikan prosedur jaringan
sehingga informasi dapat saling dipertukarkan. Adapun dampak internet yaitu:
Dampak Positif
a. Mengalirnya informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) baik ilmu sosial, eksakta kedokteran, filsafat, teknik dan
sebagainya. Semua ini dapat menambah dan meningkatkan sumber daya
manusia karena motto yang terkenal pada dua dasawarsa terakhir adalah
b. Kini adalah era globalisasi dan informasi. Dunia seperti sebuah kota.
Kejadian di luar negeri bisa disaksikan di tanah air. Internet membuat
semua makin mudah, cepat, tepat dan tanpa batas. Dalam sekejap
informasi dapat tersebar luas.
c. Internet dapat menyadarkan umat manusia bahwasanya kita saling
membutuhkan. Tak seorangpun di dunia ini dapat hidup sendiri tanpa
bantuan dari orang lain meski bantuan itu tidak disadarinya. Dengan
internet orang bisa saling berkenalan, tukar pikiran, membagi pengalaman
dan sebagainya.
Dampak Negatif
a. Karena internet telah memasuki segala kehidupan manusia maka muncul
banyak resiko terlebih bagi kaum muda yang masih labil. Sebab dalam
internet banyak hal-hal yang dapat merusak moral misalnya, situs porno
dan maraknya kejahatan dalam dunia maya (cybercrime).
b. Pola hidup yang semakin individualistis. Orang kini merasa gengsi jika
tidak berinternet, padahal belum tentu dia membutuhkan informasi.
Karena penjelajahan lewat internet sangat mengasyikkan sehingga
membuat orang lalai dari kehidupan sosial. Orang lebih suka bermain
game atau melakukan chat yang menghabiskan begitu banyak pulsa
telepon hanya sekedar mencari kesenangan.
c. Konsumerisme yang makin tinggi. Banyak orang kini melakukan online shopping lewat internet. Semakin sering akses ke internet dan mengunjungi web-web komersial semakin banyak barang-barang yang
dilihat, yang pada akhirnya tergoda dan terpikat untuk membeli. Dengan
adanya kartu kredit semuanya semakin mudah saja dan inilah kombinasi
yang ampuh untuk menghamburkan uang.
2.3 New Media
Perkembangan teknologi komunikasi belakangan ini telah mengalami
praktek komunikasi, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi
maupun negara, telah banyak memanfaatkan new media sebagai salah satu alat untuk mendukung proses komunikasi. Sama halnya dengan media cetak dan
media elektronik, new media pun memiliki kemampuan untuk menyampaikan
informasi kepada target komunikasi (audiens). Mungkin hal yang dipertanyakan
disini adalah media seperti apa yang dikategorikan sebagai new media, yang pada akhirnya dapat membedakannya dengan media lainnya.
New media atau media baru adalah media yang berbasis internet dengan menggunakan komputer dan telepon genggam canggih. Dua kekuatan utama
perubahan awalnya adalah komunikasi satelit dan pemanfaatan komputer. Kunci
untuk kekuatan komputer yang besar sebagai sebuah mesin komunikasi terletak
pada proses digitalisasi yang memungkinkan segala bentuk informasi dibawa
dengan efisien dan saling berbaur(McQuail, 2010:43).
Editor dari buku Handbook of New Media, Lievrouw dan Livingstone,
pada tahun 2006 mendefinisikan new media sebagai gabungan dari teknologi komunikasi dan informasi (Information Communication Technology) yang terkait
dengan beberapa konteks sosialnya yang tergabung ke dalam tiga elemen, yaitu:
peralatan dan perlengkapan teknologi; aktivitas, praktek dan penggunaan; serta
susunan sosial dan organisasinya yang terbentuk di sekitar peralatan dan
penggunaannya (McQuail, 2010:39).
New media menurut Miles, Rice dan Barr dalam Media: An Introduction 3rdEdition (Flew, 2008:2) merupakan suatu media yang merupakan hasil dari
integrasi maupun kombinasi antara beberapa aspek teknologi yang digabungkan,
antara lain teknologi komputer dan informasi, jaringan komunikasi serta media
dan pesan informasi yang digital.New media sendiri diawali dengan perkembangan dari salah satu aspek yang telah disebutkan sebelumnya yang
kemudian berkonvergensi. Konvergensi media adalah bergabungnya atau
terkombinasinya berbagai jenis media yang sebelumnya dianggap terpisah dan
berbeda, seperti media cetak, radio, televisi dan internet, ke dalam sebuah media
tunggal. Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi
menyatukan “The Three C’s of Convergent Media” (Computing, Communication dan Content) yang dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1
The Three Cs of Convergent Media
COMPUTING/
INFORMATION CONTENT
TECHNOLOGY (MEDIA)
Sumber: Barr, Newmedia.com.au (Flew, 2008: 3)
Mengacu pada pendapat Flew (2008:4), konsep dari perkembangan new mediatidak dapat terlepas dari kemunculan internet dan World Wide Web akibat globalisasi teknologi informasi. Ciri-ciri utama internet sebagai media adalah:
a. Teknologi berbasis komputer
b. Karakteristiknya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel
c. Potensi interaktif
d. Fungsi publik dan privat
e. Peraturan yang tidak privat
COMMUNICATION
NETWORKS
Cable TV,
Interactive
TV Mobile
telephony Internet& World Wide Web
f. Kesalingterhubungan
g. Ada dimana-mana/ tidak tergantung lokasi
h. Dapat diakses individu sebagai komunikator
i. Media komunikasi massa dan pribadi
Kemunculan media baru turut memberikan andil akan perubahan pola
komunikasi masyarakat. Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak
mempengaruhi cara individu bekomunikasi dengan individu lainnya. Internet di
kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berfungsi sebagai jaringan
global untuk komunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia.
Internet juga berfungsi sebagai aspek penyedia informasi yang tidak ada batasan.
Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat.
Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat
mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan
oleh sejumlah provider telepon seluler.
2.4 Twitter
Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh
Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut
tweets. Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada
halaman profil pengguna. Tweets bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat
membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat
melihat tweets penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (followers). Twitter termasuk salah satu situs social networking dan microblogging yang sangat populer di internet. Fungsi utama dari Twitter ini adalah sebagai
media bagi kita untuk men-share sesuatu apapun itu melalui sebuah pesan (tidak lebih dari 140 karakter) yang biasa disebut tweet. Kita bisa menulis tweet ini
dengan cara login ke account Twitter kita, menggunakan software-software yang
dibuat khusus untuk keperluan meng-update Twitter seperti TwitterDeck, atau
Di Twitter kita bisa mengikuti tweet-tweet yang ditulis oleh orang lain
dengan cara mem-follow account Twitter mereka dan sebaliknya orang lain pun
bisa mem-follow account Twitter kita. Tingkat kepopuleran seseorang di Twitter
bisa dilihat dari berapa banyak orang yang mem-follow account Twitter orang
tersebut.
Para artis, tokoh politik, bahkan organisasi pemerintahan di Indonesia pun
banyak memanfaatkan Twitter untuk melakukan komunikasi yang mudah, cepat,
dan tepat di dunia maya. Kemudahan dalam beraktivitas, mengubah tampilan, dan
berbagi dengan siapa pun didunia, menjadikan Twitter mengalami pertumbuhan
yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia.
Kata Twitter secara harafiah berarti “berkicau”. Kesuksesan Twitter
membuat banyak situs lain meniru konsepnya, kadang menawarkan layanan
spesifik lokal suatu negara atau menggabungkan dengan layanan lainnya. Suatu
sumber tahunan menyebutkan bahwa paling tidak terdapat 111 situs web yang
memiliki layanan mirip dengan Twitter.
Di dalam website resmi Twitter, dikatakan bahwa:“Twitter is real-time information network that connects you to the latest stories, ideas, opinions and news about what you find interesting. Simply find the accounts you find most compelling and follow the conversations.” yang dimaknai sebagai jaringan informasi dengan waktu nyata yang menghubungkan anda dengan cerita, ide,
opini dan berita terbaru yang anda pikir menarik. Pengguna Twitter hanya perlu
2.4.1 Asal Mula Twitter
Gambar 2.2 Halaman Depan Twitter
Kemunculan Twitter digagas pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey.
Namun nama pertama yang diberikan pada layanan ini ternyata tidak langsung
Twitter, melainkan Twttr. Beberapa bulan setelah layanan diluncurkan, barulah
Dorsey mengganti nama semula Twttr dengan sebutan Twitter. Sosok lain yang
berjasa dalam pendirian Twitter selain Jack adalah Noah Glass, Evan Williams
dan Biz Stone.
Tertulis di dalam buku Twitter: Best Social Networking (Waloeyo,
2010:2-7), ide Twitter berasal dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh
anggota dewan dari Podcasting perusahaan Odeo dalam rangka menampilkan
ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk. Dalam pertemuan tersebut, Jack
Dorsey memperkenalkan ide Twitter dimana individu bisa menggunakan SMS
layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek
mengembangkan Twitter ini dimulai pada tanggal 21 Maret 2006. Jack Dorsey
adalah orang yang pertama memiliki akun Twitter dan juga orang pertama yang
melakukan tweet di Twitter. Dorsey mencoba untuk mengirimkan pesan untuk
pertama kalinya hanya dengan kata-kata: “Just Setting My Twittr”.
Prototype pertama Twitter diluncurkan hanya untuk layanan internal para
Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Dorsey, dan anggota lain dari
perusahaan Odeo membentuk Obvious Corporation dan memperoleh saham Odeo
beserta seluruh asetnya, termasuk odeo.com dan Twitter.com dari para investor
dan pemegang saham Odeo Group, tetapi kemudian Twitter membentuk
perusahaan sendiri pada bulan April 2007.Lambang Twitter sendiri
melambangkan sesuatu yang kecil, lucu dan menyenangkan bagi semua orang dan
menyiratkan komunikasi.
2.4.2 Konten Twitter a. Tweet / Status
Adalah pernyataan sebanyak 140 karakter di microblogging Twitter.
b. Timeline
Adalah halaman utama dalam twitter, berisi deretan tweet yang dikirimkan
oleh orang-orang yang menjadi teman kita.
c. Mentions
Adalah balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung
menandai orang yang akan diajak bicara.
d. Following
Adalah ketika pengguna akun twitter mengikuti akun pengguna lain agar
tweets yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam
Timeline.
e. Followers
Adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila
pengguna lain menjadi follower akun seseorang, maka tweets seseorang yang
ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam Timeline.
f. Direct Message
Adalah pengiriman pesan langsung di antara pengguna tanpa ada pengguna
lain yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan.
g. Trending Topics
Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu
2.4.3 Manfaat Twitter
Mengacu pada buku Welcome To Twitterland oleh Ali Akbar (2012:6-7),
terdapat 8 manfaat dari Twitter, sebagai berikut:
a. Media Silaturahmi
Melalui Twitter, pengguna dapat bersilaturahmi dengan saudara, teman ataupun
kerabat yang jauh jaraknya. Komunikasi bisa menjadi lebih akrab dan tidak
terbatas pada ruang dan waktu.
b. Mendapatkan Berita Terkini
Banyak berita terkini yang dapat diperoleh melalui Twitter. Misalnya saja melalui
akun Twitter @detikcom, para follower dapat mengakses berita terkini yang
di-update oleh akun tersebut secara langsung setiap saat.
c. Motivasi
Melalui akun Twitter, follower pun dapat mendapatkan motivasi dan semangat
hidup. Misalnya saja dengan mem-follow motivator terkenal @marioteguh,
dimana para follower-nya bisa mendapatkan berbagai nasehat dan motivasi hidup
yang dapat membangkitkan semangat dan pikiran positif.
d. Informasi
Informasi yang bermanfaat pun dapat diperoleh melalui Twitter. Misalnya ketika
ingin mencari informasi produk yang halal, maka pengguna Twitter dapat
mem-follow @halalcorner.
e. Pemecahan Masalah/Konseling
Pengguna Twitter bisa saja mendapatkan pemecahan/konseling atas masalah yang
dihadapinya dengan ketika pengguna meng-update status yang berhubungan
dengan masalahnya dan mendapatkan beragam feedback/jawaban dari
followersnya yang dapat berupa masukan dan saran yang dapat dijadikan sebagai
alternatif atas masalahnya.
f. Media Hiburan
Manfaat hiburan pun merupakan salah satu manfaat Twitter yang sangat dirasakan
sebagai salah satu pengguna Twitter. Berbagai lelucon yang memberikan
penghiburan dapat didapatkan melalui @pepatahgombal, @rajagombal ataupun
g. Cari Jodoh
Biasanya pengguna Twitter yang merasa tertarik dengan pengguna akun Twitter
lainnya akan mem-follow akun tersebut dan berusaha berkenalan dengan pemakai
akun Twitter tersebut.
h. Sumber Rejeki
Sampai saat ini, telah banyak sekali perusahaan dan pebisnis (konvensional
maupun online) yang memanfaatkan Twitter sebagai salah satu media untuk
mencari keuntungan, dengan melakukan berbagai tindakan promosi baik melalui
pemasangan iklan, update status yang berbau “bisnis” dan penawaran lainnya.
2.5 Uses and Gratifications Theory
Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan
Teori uses and gratifications pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communications: Current Perspectives on Gratification Research.Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak
yang aktif dalam proses komunikasi dengan berusaha mencari sumber media yang
paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Katz mengemukakan bahwa penelitiannya
diarahkan kepada jawabanterhadap pernyataan apa yang dilakukan media untuk
khalayak (What do the media do to people?). Teoriuses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah media
memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak (Effendy, 2004:89).
Teori ini digambarkan sebagai A dramatic break with effects traditions of the past , yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Teori ini tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Anggota khalayak
dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari
khalayak sebenarnya kepala batu (Stubborn). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap
sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. (Effendy, 2004:90).
Teori uses and gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai
otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya
bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media.
Sebaliknya, ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut
teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana
(lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan
berdampak pada dirinya.
Dalam pemenuhan kebutuhannya, masyarakat menjadi selektif dalam
memilih media massa yang akan dikonsumsi. Kebutuhan akan jenis informasi
tertentu, kebutuhan akan hiburan, akses dan kemudahan dalam mendapatkan
media tersebut, dan lain sebagainya merupakan pertimbangan tersendiri bagi
seseorang dalam memilih media massa yang akan dikonsumsinya. Hal ini
kemudian akan memberikan persaingan di kalangan media massa itu sendiri.
Internet hadir di antara persaingan media massa tersebut. Dengan menawarkan
berbagai jenis informasi dan kemudahan dalam mengaksesnya, menjadikan
internet sebagai media yang mampu bersaing dengan media massa yang telah ada
sebelumnya. Setiap individu berharap bahwa penggunaan media tertentu akan
memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ini menghasilkan gratifikasi kebutuhan, tetapi
dapat pula menimbulkan ketergantungan pada perubahan kebiasaan individu.
Dalam hal ini, penggunaan media dapat dikatakan merupakan alternatif fungsional
bagi interaksi sesungguhnya (Ardianto, 2004:72). Selain itu teori ini lebih
menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media (Nurudin,
2004:181).
Katz, Blumer dan Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori
uses and gratifications, yaitu:
1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari
2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan
dengan pemilihan media terletak pada khalayak
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas.
Bagaimana kehidupan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat
bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan
4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk
melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. Penelitian
tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti
lebih dahulu orientasi khalayak (Ardianto, 2004:70).
Teori uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi
kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan
sebagai berikut:
1. Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi,
pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini
didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan,
juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.
2. Affective needs (Kebutuhan Afektif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pengetahuan
pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3. Personal integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pemenuhan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh
dari hasrat akan harga diri.
4. Social integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat
5. Escapist needs (Kebutuhan Pelepasan)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri dari
kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan dan kebutuhan akan hiburan
(Effendy, 2004:294)
Salah satu model uses and gratifications yang banyak digunakan dalam penelitian dapat dilihatdibawah ini:
Bagan 1
Model Uses and Gratifications
Anteseden Motif Penggunaan Media Efek
-Variabel Individu - Kognitif - Hubungan - Kepuasan -Variabel Lingkungan- Personal Diversi - Macam isi - Pengetahuan
- Personal Identity - Hubungan dengan isi
Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis
seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel
lingkungan seperti organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. Blumer
menyebutkan tiga orientasi motif, yaitu: orientasi kognitif (kebutuhan informasi,
surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, serta identitas personal (menggunakan isi
media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam
kehidupan atau situasi orang itu sendiri). Penggunaan media terdiri dari jumlah
waktu yang dipergunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi
atau media secara keseluruhan. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai
evaluasi kemampuan media untuk memberi kepuasan (Rakhmat, 1998:66).
2.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis
dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dalam
kerangka konsep harus dapat menunjukkan secara sistematis variabel-variabel
penelitian yang menjadi kerangka operasional (Nawawi, 1995:40). Kerangka
2.6.1 Pola Penggunaan
Pola penggunaan merupakan kecenderungan seseorang untuk
menggunakan suatu fasilitas yang telah ada sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya dengan seharusnya. Tentu saja sesuai kalau kita menggunakan
sesuatu dengan kegunaan yang dimilikinya, tapi hal ini sudah dikesampingkan
oleh beberapa orang yang cenderung keluar dari fungsi awal fasilitas yang telah
diberikan, dalam hal ini Twitter sebagai fungsi Social Networking.
Penyebab penggunaan media terletak dalam lingkungan sosial atau
psikologis yang dirasakan sebagai masalah dan media digunakan untuk
menanggulangi masalah itu (pemuas kebutuhan). Sejumlah masalah dan
kebutuhan khas yang berkaitan dengan informasi, hubungan sosial, hiburan,
pembelajaran dan pembangunan sosial. Apabila penggunaan media hampir
seluruhnya tidak selektif, maka ia tidak menyandang arti yang terkait pemakai dan
dalam kadar apapun yang signifikan sehingga tidak dapat dianggap sebagai alat
pemecahan masalah (McQuail, 2010: 217).
2.6.2 Twitter
Twitter adalah salah satu situs social networking dan microblogging yang saat ini sangat populer di internet. Fungsi utama dari Twitter ini adalah sebagai
media bagi kita untuk men-share sesuatu apapun itu melalui sebuah pesan (tidak lebih dari 140 karakter) yang biasa disebut tweet. Kita bisa menulis tweet ini
dengan cara login ke account Twitter kita, menggunakan software-software yang dibuat khusus untuk keperluan meng-update Twitter seperti TwitterDeck, atau bisa juga melalui aplikasi Blackberry.
Di Twitter kita bisa mengikuti tweet-tweet yang ditulis oleh orang lain
dengan cara mem-follow account Twitter mereka dan sebaliknya orang lain pun bisa mem-follow account Twitter kita. Tingkat kepopuleran seseorang di Twitter bisa dilihat dari berapa banyak orang yang mem-follow account Twitter orang tersebut.
Para artis, tokoh politik, bahkan organisasi pemerintahan di Indonesia pun
banyak memanfaatkan Twitter untuk melakukan komunikasi yang mudah, cepat
berbagi dengan siapa pun didunia, menjadikan Twitter mengalami pertumbuhan
yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia.
2.6.3 Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah faktor yang mendukung sekaligus sebagai
penguat dan pelemah antara pola penggunaan dan situs Twitter yang terdiri atas usia, jenis kelamin danuang saku mahasiswa.
2.7 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan
dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut:
Gambar 2.4 Model Teoritis
Pola Penggunaan
Karakteristik
2.8 Operasional Variabel
Komponen Teoritis Komponen Operasional
KomponenPolaPenggunaan a.Intensitaspenggunaan
b.Frekuensipenggunaan
c. Tempatmenggunakan
d.Motifmenggunakan
e.Manfaatsetelahmenggunakan
f.Kepuasansetelahmenggunakan
KomponenSitus Twitter a.Tweet
b.Timeline KarakteristikRespondenMahasiswa
FISIPUSU
a.Usia
b.Jenis Kelamin
c.Uang Saku Mahasiswa
2.9 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep
yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah
suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara untuk mengukur variabel-variabel.
Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang amat
membantu peneliti yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun,
2006:46).
Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
Komponen Pola Penggunaan
a. Intensitas penggunaan
b. Frekuensi penggunaan
Seberapa sering seseorang melihat, men-cek atau membuka account Twitter nya. c. Tempat menggunakan
Lokasi maupun wadah dimana si pengguna membuka, masuk atau log-in menggunakan account Twitternya.
d. Motif menggunakan
Tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam menggunakan account Twiiternya. e. Manfaat setelah menggunakan
Keuntungan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau
menggunakanaccount Twitternya. f. Kepuasan setelah menggunakan
Kepuasan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau menggunakana ccount Twitternya.
Komponen Situs Twitter
a. Tweet / Status
Adalah pernyataan sebanyak 140 karakter di microblogging twitter.
b. Timeline
Adalah halaman utama dalam twitter, berisi deretan tweet yang dikirimkan oleh
orang-orang yang menjadi teman kita.
c. Mentions
Adalah balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai
orang yang akan diajak bicara.
d. Following
Adalah ketika pengguna akun twitter mengikuti akun pengguna lain agar tweets
yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam Timeline. e. Followers
Adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna
lain menjadi follower akun seseorang, maka tweets seseorang yang ia ikuti
Adalah pengiriman pesan langsung di antara pengguna tanpa ada pengguna lain
yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan.
g. Trending Topics
Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang
bersamaan.
Karakteristik Responden Mahasiswa FISIP USU
a. Usia
Tingkatumurresponden.
b. JenisKelamin
Jeniskelaminresponden,pria/wanita.
c. Uang Saku
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Metode dalam pembuatan penelitian ini menggambarkan tentang tata cara
pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada dalam
kegiatan ilmiah. Metodologi merupakan hal yang penting untuk menentukan
secara teoritis teknik operasional yang dipakai sebagai pegangan dalam
mengambil langkah-langkah sehingga diketahui tentang:
3.1.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode ini menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada
saat sekarang ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak
mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi. Selain itu, metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana
alamiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, hanya membuat kategori
perilaku, mengamati gejala, dan mencatat dalam buku observasinya (Rakhmat,
2007:4).
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara, yang berada di jalan Dr. A.Sofyan No. 1 Kampus USU Medan.
3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian
3.2.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi fakultas pada
tahun 1982 berdasar surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 1982. SK Presiden RI tersebut menetapkan FISIP merupakan fakultas ke 9
terbentuk pada 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun
1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/c.80, pada
tanggal 1 juli 1980. Perkuliahan pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Agustus
1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980
sebanyak 75 orang.
Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah
jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan SK Mendikbud R.I itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (Enam)
jurusan dengan urutan sebagai berikut :
1. Jurusan Sosiologi
2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
3. Jurusan Antropologi
4. Jurusan MKDU
5. Jurusan Ilmu Administrasi
6. Jurusan Ilmu Komunikasi
Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan
berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I Nomor : 0535/0/83 itu, karena
pembukaan jurusan pada tahap awal dilakukan pada semester tujuh yang
didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan
staf pengajar.
Dewasa ini FISIP USU mempunyai 7 departemen, satu program diploma
III, yaitu sebagai berikut: Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Administrasi
Bisnis dan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, Departemen Ilmu
Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi,
Departemen Antropologi dan Departemen Ilmu Politik(Bagian Pendidikan FISIP
USU, 2014).
3.2.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik