• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

1

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN

MAHASISWA FISIP USU

SKRIPSI

ANINDITA PUTRI ASMARANI

100904109

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

(2)

2

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN

MAHASISWA FISIP USU

(Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Pola Penggunaan Twitter di

Kalangan Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelarsarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara

Anindita Putri Asmarani

100904109

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

3 ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif, intensitas, dan manfaat Twitter di kalangan mahasiswa FISIP USU. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) Twitter.

Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, komunikasi massa, new media, internet, situs Twitter dan Uses and Gratifications. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4025 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh sampel sebanyak 98 mahasiswa.

Teknik penarikan sampel mengunakan Proposional Stratified Samplingdan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner(Field Research) dan metode kepustakaan (Library Research)dengan kuesioner yang berisi 24 pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh para responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal dan tabel silang dengan menggunakan Statistical Product and System Solution (SPSS) 13.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat frekuensi penggunaan jejaring sosial Twitter mahasiswa FISIP USU dalam seminggu tergolong sering. Mereka sering menggunakannya ketika memiliki waktu luang dan mereka bisa mengatur waktu penggunaan Twitter sesuai kebutuhan mereka. Motif mahasiswa FISIP USU mengakses Twitter yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai pengguna lainnya, untuk memiliki account di Twitter, untuk dapat berbagi masalah dan mendapatkan feedback, untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagai wadah untuk pelepasan emosi. Serta manfaat yang mahasiswa FISIP USU dapatkan dari Twitter yaitu mendapatkan berita-berita lokal maupun internasional yang ter-update, mendapatkan informasi mengenai pengguna lain, menambah teman, mengetahui tanggapan pengguna lain mengenai suatu hal, dan juga menjadi hiburan.

(4)

4

ABSTRACT

This research entitled “The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students” (Quantitative Descriptive Study to Know The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students. This research wasconducted to determine themotive, the intensity, andthe benefits ofTwitter among FISIP USU’s students. The objects in this research were allstudents oftheFISIPUSU which is stillactivelyundergoingthe courseand is a member of Twitter.

Theories that are considered relevant to this study are: Communication, Mass Communication, New Media, Internet, Twitter, and Uses and Gratifications. The population in this research amounted to 4025 men.Todetermine thenumber of

samplesusedTaro Yamane formulawitha precisionof 10%and aconfidencelevel of90%, thenobtained a sample of98students.

The sampling techniques using aproportionalstratified samplingandpurposivesampling. Data collection techniques, researchers used aquestionnairemethod(Field Research) and themethods of literature(Library Research), witha questionnaire containing24questionsin writing, whichmustbe answeredbytherespondents.Thedata analysis techniqueusinga singletableanalysis and cross table analysis, withuse ofthe StatisticalProduct andSystem Solution(SPSS) 13.0.

The results showedthat thelevel offrequency ofuse of social networkingTwitterFISIPUSU’sstudentsare oftenclassifiedin a week.Theyoftenuse itwhentheyhave free timeandcanset the timeaccording to the needsof theiruse ofTwitter. The motive for access Twitteristoobtaininformation aboutotherusers, tohave an accounton Twitter, tobe able toshareproblemsandgetfeedback, toforgerelationshipswithother peopleandas a placetoreleaseemotions.The benefits that students get from Twitteris getting local news and international that was updated, get information about other users, add friends, see what the other users on a matter, and also be an entertainment.

(5)

5 DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS ... 6

2.1 Komunikasi Massa ... 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa ... 7

2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi Massa ... 8

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa ... 9

2.1.4 Media Komunikasi Massa ... 9

2.2 Internet ... 10

2.2.1 Pengertian Internet ... 10

2.2.2 Manfaat Internet ... 12

2.2.3 Dampak Internet ... 13

2.3 New Media ... 14

(6)

6

2.4.1 Asal Mula Twitter ... 19

2.4.2 Konten Twitter ... 20

2.4.3 Manfaat Twitter ... 21

2.5 Uses and Gratifications Theory ... 22

2.6 Kerangka Konsep ... 26

2.6.1 Pola Penggunaan ... 26

2.6.2 Twitter ... 26

2.6.3 Karakteristik Responden ... 27

2.7 Model Teoritis ... 27

2.8 Operasional Variabel ... 28

2.9 Definisi Operasional ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Metodologi Penelitian ... 38

3.1.1 Metode Penelitian ... 31

3.1.2 Lokasi Penelitian ... 31

3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31

3.2.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU ... 31

3.2.2 Program Studi ... 39

3.2.3 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU ... 39

3.2.4 Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU ... 40

3.3 Populasi dan Sampel ... 41

3.3.1 Populasi ... 41

3.3.2 Sampel ... 42

3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 43

3.4.1 Sampel Stratifikasi Proporsional ... 43

(7)

7

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research) ... 45

3.5.2 Penelitian Lapangan (Field Research) ... 45

3.6 Teknik Analisis Data ... 45

3.6.1 Analisis Tabel Tunggal ... 45

3.6.2 Analisis Tabel Silang ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 47

4.1.1 Tahap Awal ... 47

4.1.2 Pengumpulan Data ... 48

4.2 Teknik Pengolahan Data ... 48

4.3 Analisis Tabel Tunggal ... 48

4.4 Analisis Tabel Silang ... 83

4.5 Pembahasan ... 89

BAB V KESIMPULAN dan SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

(8)

8

KATA PENGANTAR

Pertama-tama dan paling utama dengan mengucapkan rasa syukur

kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah serta rezeki akhirnya

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi dan melengkapi

prasyarat untuk menyelesaikan program Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Pola Penggunaan Twitter

di Kalangan Mahasiswa FISIP USU”. Hasil yang diperoleh dari penulisan skripsi

ini diharapakan dapat dijadikan sebagai suatu sumbangan pemikiran bagi

masyarakat luas dan khususnya bagi para pengguna jejaring sosial Twitter dan

dapat menjadi pedoman dalam melakukan penelitian di masa-masa yang akan

datang.

Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam

skripsi ini, untuk itu berbagai saran dan kritik sangat peneliti harapkan untuk

perbaikan skripsi ini. Peneliti juga menyadari bahwa banyak pihak yang berperan

dan telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada kedua

Orang Tua tercinta Dr. H. Muhammad Haidir SpOG MHA dan Hj. Yuliana Lubis

yang telah membesarkan, mendidik dan membimbing saya, memberikan motivasi

baik moril maupun materil yang tidak ternilai harganya dengan apapun, serta

seluruh doa yang tiada hentinya ditujukan kepada peneliti. Semoga Allah SWT

selalu melimpahkan berkah untuk Mama dan Papa.

Selain itu, peneliti juga mengucapkan banyak terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu peneliti selama proses penyelesaian skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu

(9)

9

3. Ibu Dra. Dayana Manurung, M.Si selaku Sekretaris Departemen

Ilmu Komunikasi FISIP USU.

4. Bapak Haris Wijaya, S.Sos, M. Comm selaku dosen pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar

membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang

telah memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, arahan, dan

bimbingan selama peneliti menimba ilmu di Departemen Ilmu

Komunikasi FISIP USU.

6. Seluruh staf di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU,

khususnya Kak Maya, Kak Cut, Bang Ria dan Pak Tangkas yang

telah mempermudah peneliti di dalam mengurus berbagai

keperluan administrasi selama peneliti menuntut ilmu di

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

7. Kak Hanim dan Kak Puan, yang dengan sabar memberi bimbingan

dan arahan kepada peneliti.

8. Untuk Abang Gafur dan Mbak Tin terima kasih atas perhatian dan

motivasinya.

9. Muhammad Fadhil Hakim, ST yang selalu memberi perhatian,

dukungan, dan selalu sabar menemani peneliti dalam proses

penyusunan skripsi ini hingga selesai.

10. Untuk Fanny Aulia Putri, Wan Tria Baros, Rara Siregar, Lia

Atikah, Irene Fara, Melisa Siregar dan Lisfi Iswana terima kasih

sayang-sayang atas hiburan, canda tawa selama di bangku kuliah

dan segala pertolongan kalian selama ini, semoga kebaikan kalian

dibalas Allah SWT dan semoga kita semua sukses kedepannya!!!

11. Untuk seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi stambuk 2010 yang

cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Peneliti bangga dan senang

(10)

10

12. Seluruh abang/kakak,teman-teman,adik-adik yang telah membantu

dalam pengisian kuesioner. Terima kasih atas waktunya.

13. Untuk Hafiza Adlina, Ezza, Saras, Nica Larissa, terima kasih atas

bantuan dan support yang diberikan kepada peneliti.

14. Dan semua pihak yang turut membantu kelancaran skripsi ini baik

disadari maupun tidak.

Peneliti

(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif, intensitas, dan manfaat Twitter di kalangan mahasiswa FISIP USU. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) Twitter.

Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, komunikasi massa, new media, internet, situs Twitter dan Uses and Gratifications. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4025 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh sampel sebanyak 98 mahasiswa.

Teknik penarikan sampel mengunakan Proposional Stratified Samplingdan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner(Field Research) dan metode kepustakaan (Library Research)dengan kuesioner yang berisi 24 pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh para responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal dan tabel silang dengan menggunakan Statistical Product and System Solution (SPSS) 13.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat frekuensi penggunaan jejaring sosial Twitter mahasiswa FISIP USU dalam seminggu tergolong sering. Mereka sering menggunakannya ketika memiliki waktu luang dan mereka bisa mengatur waktu penggunaan Twitter sesuai kebutuhan mereka. Motif mahasiswa FISIP USU mengakses Twitter yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai pengguna lainnya, untuk memiliki account di Twitter, untuk dapat berbagi masalah dan mendapatkan feedback, untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagai wadah untuk pelepasan emosi. Serta manfaat yang mahasiswa FISIP USU dapatkan dari Twitter yaitu mendapatkan berita-berita lokal maupun internasional yang ter-update, mendapatkan informasi mengenai pengguna lain, menambah teman, mengetahui tanggapan pengguna lain mengenai suatu hal, dan juga menjadi hiburan.

(12)

ABSTRACT

This research entitled “The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students” (Quantitative Descriptive Study to Know The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students. This research wasconducted to determine themotive, the intensity, andthe benefits ofTwitter among FISIP USU’s students. The objects in this research were allstudents oftheFISIPUSU which is stillactivelyundergoingthe courseand is a member of Twitter.

Theories that are considered relevant to this study are: Communication, Mass Communication, New Media, Internet, Twitter, and Uses and Gratifications. The population in this research amounted to 4025 men.Todetermine thenumber of

samplesusedTaro Yamane formulawitha precisionof 10%and aconfidencelevel of90%, thenobtained a sample of98students.

The sampling techniques using aproportionalstratified samplingandpurposivesampling. Data collection techniques, researchers used aquestionnairemethod(Field Research) and themethods of literature(Library Research), witha questionnaire containing24questionsin writing, whichmustbe answeredbytherespondents.Thedata analysis techniqueusinga singletableanalysis and cross table analysis, withuse ofthe StatisticalProduct andSystem Solution(SPSS) 13.0.

The results showedthat thelevel offrequency ofuse of social networkingTwitterFISIPUSU’sstudentsare oftenclassifiedin a week.Theyoftenuse itwhentheyhave free timeandcanset the timeaccording to the needsof theiruse ofTwitter. The motive for access Twitteristoobtaininformation aboutotherusers, tohave an accounton Twitter, tobe able toshareproblemsandgetfeedback, toforgerelationshipswithother peopleandas a placetoreleaseemotions.The benefits that students get from Twitteris getting local news and international that was updated, get information about other users, add friends, see what the other users on a matter, and also be an entertainment.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia pada hakikatnya membutuhkan manusia lain untuk bertahan

hidup. Mempertahankan hidup bukan hanya menjaga kebutuhan fisik akan tetapi

juga kebutuhan untuk saling berinteraksi. Satu-satunya cara untuk dapat

berinteraksi dengan manusia lain adalah dengan berkomunikasi. Komunikasi

merupakan aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia (Morrisan,

2009:1).Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan

manusia lain, baik yang dikenal maupun tidak dikenal (Littlejohn,2008:2).

Komunikasi tersebut bisa melalui media verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal

terbagi menjadi dua, yakni komunikasi langsung dan tidak langsung. Kedua

komunikasi sama-sama membutuhkan media agar pesan yang ditransformasikan

bisa tersampaikan dengan sempurna kepada komunikan.

Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi telah

mempermudah aktivitas untuk berinteraksidan mengalami perkembangan yang

cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media massa, yang diawali

dengan munculnya surat kabar, radio dan televisi. Pengiriman maupun

penerimaan pesan dan informasi tersebut kini bisa dilakukan dengan

menggunakan beragam media yakni audio, visual, audiovisual serta

digital.Hingga hari ini, terbentuklah sebuah bentuk media massa baru yang

dikenal dengan sebutan New Media.Editor dari buku Handbook of New Media, Lievrouw dan Livingstone, pada tahun 2006 mendefinisikan New Media sebagai gabungan dari teknologi komunikasi dan informasi (Information Communication

Technology) yang terkait dengan beberapa konteks sosialnya yang tergabung ke

dalam tiga elemen, yaitu: peralatan dan perlengkapan teknologi; aktivitas, praktek

dan penggunaan; serta susunan sosial dan organisasinya yang terbentuk di sekitar

peralatan dan penggunaannya (McQuail, 2010: 39).Banyak koran dan sumber

siaran berita sekarang ini memiliki website untuk menyalurkan berita. Seiring

dengan berkembangnya internet, semakin banyak pula situs maupun website yang

(14)

mempromosikan suatu produk, mengirimkan pesan, memberikan informasi,

sampai pada fungsi lainnya yaitu jejaring sosial. Banyak situsjejaring sosial yang

kita ketahui bisa diakses di internet secara cuma-cuma. Dalam melakukan

aktivitasnya melalui new media, para pengguna internet kerap mengaksesjejaring

sosial yang merupakan suatu akun sosial dimana para anggota akun dapat saling

berkomunikasi.

Jejaring sosial menjadi primadona baru dalam perkembangan media dunia

dan menyita perhatian masyarakat Indonesia khususnya remaja. Jejaring sosial

dinilai bisa menjadi wadah bagi karya, ide, tanggapan, opini, bahkan media untuk

mengekspresikan keadaan yang terjadi. Hanya dengan membuat akun pribadi,

para pengguna bisa menuliskan kemudian mempublikasikan karya maupun

tanggapannya pada khalayak. Inilah yang menjadi daya tarik jejaring sosial, ketika

apa yang ditulis bisa dibaca, dipahami, kemudian mendapatkan komentar dari

orang lain.

Salah satu bentuk jejaring sosial yang paling cepat pertumbuhannya adalah

Twitter. Jumlah pengguna akun Twitter di Indonesia di tahun 2013 mencapai 29

juta pengguna dan menempati urutan kelima sebagai negara pengguna akun

Twitter terbanyak didunia setelah Amerika, Brazil, Jepang dan Inggris, menurut

grup analis bernama Semiocast.

Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog micro, yang didirikan oleh 3 orang yaitu Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams pada bulan Maret tahun

2006 dan baru diluncurkan bulan Juli ditahun yang sama. Twitter adalah sebuah

jejaring sosial dan micro-blogging dimana kita sebagai pengguna (user) dapat berbagi informasi, opini, cerita, statusdan lain sebagainya dengan batasan 140

karakter untuk setiap update. Dikarenakan format update dari Twitter yang singkat seperti halnya opini singkat seseorang akan suatu kejadian dan didukung

dengan tingkat penyebarannya yang cepat, menyebabkan populasi pengguna akun

Twitter semakin bertambah.

Fasilitas utama dari Twitter disebut Tweet, yang merupakan pernyataan

sebanyak 140 karakter di Twitter. Isi dari tweet biasanya memuat mengenai

kejadian terkini di wilayah internasional, regional nasional maupun lokal. Isi

(15)

akhirnya di-update dan disebarkan kepada para pengguna Twitter khususnya follower-nya sendiri sebagai audiens.

Twitter Indonesia semakin mudah mendobrak Trending Topics di Twitter,

yang merupakan topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam

suatu waktu yang bersamaan. Beberapa kata kunci berhasil didorong menjadi

kehebohan dan kemudian menjadi 10 kata kunci paling hot di Twitter, sehingga

berpotensi dilirik, dibaca, disebarkan dan diklik oleh pengguna Twitter di seluruh

dunia. Berdasarkan data versi situs Sycomos, Indonesia sendiri merupakan negara

pengguna Twitter terbesar di Asia, menyumbang 2,34% dari total pengguna

Twitter di seluruh dunia, disusul oleh Jepang (1,47%) dan India (0,97%).

Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat saat ini cenderung lebih

bersikap terbuka dengan blog pribadi ataupun status di sebuah microblogging

untuk menuliskan kejadian yang sedang dialaminya daripada harus bercerita

dengan lingkungan sekitarnya. Secara psikologis, kita memang terkadang merasa

ini cukup aneh. Namun, begitulah fenomena yang terjadi belakangan ini. Para

pengguna blog atau situs microblogging merasa lebih leluasa dalam menceritakan

keluh kesahnya melalui microblogging dengan asumsi bahwa orang yang melihat

tulisannya tersebut dapat memberikan masukan kepada dirinya, tanpa harus

bertatap muka langsung dengan yang bersangkutan. Cukup sederhana dan sangat

membantu dalam bertukar pikiran.Twitter dengan cepat mengambil perhatian

masyarakat Indonesia, remaja pada khususnya. Kebanyakan isi dalam Twitter

adalah hal-hal pribadi dimana seseorang bisa berbagi cerita, opini, dan

aktivitasnya kepada orang-orang pilihan. Twitter hanya memberi ruang 140

karakter bagi penggunanya untuk mengirim pesan. Twitter dirasa wadah yang

pantas untuk menyalurkan aspirasi, melihat karakter mahasiswa yang kritis, penuh

aktivitas, ide, karya dan opini. Mahasiswa FISIP USU, tidak terlepas dari demam

Twitter dan punya cara sendiri untuk membentuk citra dan mengeksistensikan

keberadaan mereka didunia maya.

Atas dasar itulah maka peneliti tertarik untuk meneliti pola penggunaan

Twitter dan memilih mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara sebagai objek

(16)

di FISIP USU memiliki account Twitternya masing-masing yang menunjukkan

bahwa Twitter dirasa penting dan memiliki banyak manfaat.

Mulai dari sekedar bersosialisasi melalui situs-situs jejaring sosial, bahkan

lewat media internet dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi melalui jarak jauh.

Melihat begitu luasnya jangkauan jejaring sosial, fenomena pola penggunaan

mahasiswa FISIP USU di Twitterinilah yang menjadi daya tarik untuk diteliti

lebih lanjut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai

berikut: “Bagaimanakah Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU?”

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat

mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan

diteliti.

Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif.

2. Sampel penelitian dibatasi pada mahasiswa FISIP USU yang masih

aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) di Twitter.

3. Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari 2013 sampai bulan April

2014.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas penggunaan

(17)

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motifpenggunaanTwitter di

kalangan mahasiswa FISIP USU.

3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat yang diperoleh

mahasiswa FISIP USU setelah menggunakan Twitter.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan mengenai perkembangan media baru.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan

memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di

lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang

berguna bagi mahasiswa, pengelola media massa, atau pihak-pihak

yang memberikan perhatian terhadap pengetahuan yang berhubungan

(18)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Komunikasi Massa

2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa

Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin

“Communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “Communis” yang berarti sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi

terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan

oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2004:30). Dari hal

tersebut dapatlah diartikan jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator

dan komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi.

Menurut Harold Laswell (Mulyana, 2005:62) cara yang baik untuk

menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa?).

Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Laswell merupakan unsur-unsur proses

komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek

(Effendy, 2004:253). Pesan yang disampaikan oleh komunikator merupakan suatu

informasi yang mungkin diperolehnya dari pengalaman hidup, melalui orang lain

atau bahkan media massa. Segala pengetahuan dan informasi mengenai berbagai

kejadian di berbagai wilayah baik lokal, regional maupun internasional dapat

diperoleh melalui media massa. Media massa sendiri memiliki tindak komunikasi

yang akhirnya disebut sebagai komunikasi massa.

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik

(radio, televisi dan internet) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang

dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di

banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum,

disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik)

(19)

Komunikasi massa mempunyai efek tertentu.Menurut Liliweri, (2004:39),

secara umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu: (a) efek kognitif,

dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal

pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya. Efek

ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau

informasi (b) efek afektif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan

berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah dan

berkurang rasa tidak senangnya terhadap sesuatu akibat membaca surat kabar,

mendengarkan radio atau menonton televisi. Efek ini ada hubungannya dengan

emosi, sikap atau nilai (c) efek konatif, dimana pesan komunikasi massa

mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada perilaku nyata yang tidak dapat

diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatanatau kebiasaan berperilaku.

Menurut Freidson (Ardianto, 2004: 4), komunikasi massa dibedakan dari

jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa

dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya

satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa

juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk

menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang

sama semua orang dengan mewakili berbagai lapisan masyarakat. Khalayak yang

banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi

tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan

tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua

orang. Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa yang lain yaitu adanya

unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai

pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan

(20)

2.1.2 Unsur - unsur Komunikasi Massa

Wiryanto, dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2004:70)

mengatakan bahwa komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur sumber (source),

pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), serta efek (effect).

a. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat

atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau bisa juga

dalam bentuk kelompok misalnya seperti partai, organisasi atau lembaga.

b. Pesan

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan

dapat disampaikan dengan cara tatap muka atapun melalui media

komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan informasi,

nasihat, opini atau propaganda.

c. Saluran/ Media

Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber

kepada penerima. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat

menghubungkan antara sumber dan penerima dengan sifatnya terbuka,

dimana semua orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya.

d. Penerima

Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk

kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen terpenting dalam

proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi.

e. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima

pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku

seseorang. Oleh karena itu, pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau

penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang

(21)

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Dalam merumuskan fungsi dari komunikasi massa, Alexis S. Tan

menyederhanakannya ke dalam Tabel 2.1 (Nurudin, 2007:65) sebagai berikut:

Tabel 2.1

Fungsi Komunikasi Massa menurut Alexis S. Tan

Tujuan Komunikator Tujuan Komunikan

Memberi informasi

Mempelajari ancaman dan peluang,

memahami lingkungan, menguji

kenyataan, meraih keputusan

Mendidik

Memperoleh pengetahuan dan

keterampilan yang berguna

memfungsikan dirinya secara efektif

dalam masyarakatnya, mempelajari

nilai, tingkah laku yang cocok agar

diterima dalam masyarakatnya.

Mempersuasi

Memberi keputusan, mengadopsi nilai,

tingkah laku, dan aturan yang cocok

agar diterima dalam masyarakatnya.

Menyenangkan, memuaskan kebutuhan

komunikan

Menggembirakan, mengendorkan urat

saraf, menghibur, dan mengalihkan

perhatian dari masalah yang dihadapi.

2.1.4 Media Komunikasi Massa

Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004:74), saluran atau

media menyangkut peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan

pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran tersebut pesan tidak dapat

menyebar secara tepat dan luas. Media yang mempunyai kemampuan tersebut

(22)

a. Media cetak, seperti surat kabar, majalah, buku, brosur, bulletin, poster,

spanduk dan sebagainya.

b. Media elektronik, seperti radio, film, televisi, komputer, electronic board,

audio cassette dan sebagainya.

Media komunikasi massa disebut juga sebagai media massa, yang

merupakan saluran-saluran atau cara pengiriman pesan-pesan massa. Media massa

dapat berupa surat kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, radio dan sebagainya

(West, dan Turner 2009:41). Mereka pun menuliskan bahwa meskipun

komunikasi massa merujuk pada surat kabar, video, CD-ROM dan radio, diskusi

mengenai media massa akan melebar pada media baru (new media), yang terdiri

dari teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail,

internet, televisi, kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan dan

telepon genggam.

Maka dari itu, pembahasan mengenai Twitter akan berhubungan pula

dengan media baru yaitu internet, sebagai koneksinya.

2.2 Internet

2.2.1 Pengertian Internet

Internet berasal dari kata Interconnected-networking yang mempunyaiarti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang

mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur

telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Selain itu, internet

merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang

diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti

untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras. Alasan penggunaannya

beraneka ragam, mulai dari sekedar untuk berkomunikasi hingga untuk

mengakses data yang penting (Ardianto, 2004:141).

Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini

digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP

(23)

rute alternatif jika suatu rute tidak dapat digunakan, mengatur dan mengirimkan

paket-paket pengiriman data.

Istilah Internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari

berasal dar

kosakata internet yang paling luas.

Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan

pertama kali untuk keperluan militer. Pada saat itu DARPA (Defense, Advance

Research Projects Agency) suatu bagian dari Departemen Pertahanan Amerika

Serikat, bekerja sama dengan beberapa universitas dan beberapa fasilitas

penelitian membangun sistem jaringan komputer yang disebut ARPANet.

Jaringan ini menghubungkan semua computer di daerah – daerah vital untuk

mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir. Pada mulanya jaringan

interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi lama kelamaan disebut sebagai

internet saja (Febrian, 2005: 21).

Faktor utama yang berperan dalam pesatnya pertumbuhan internet adalah

potensi transaksi jual beli melalui internet, disamping itu internet memungkinkan

semua orang di belahan dunia untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan

mudah. Keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi,

ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran

pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis

serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya.

2.2.2 Manfaat Internet

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai

akses internet, yaitu (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61):

a) Komunikasi

Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara

suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan

waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan Internet yang telah

meng-global. Asal kita mengetahui alamat seseorang atau satu lembaga di

Internet, kita dapat mengirim informasi kapan saja dan ke mana saja di

(24)

sangat mudah. Internet juga dapat menghemat biaya komunikasi yang

dikeluarkan.

b) Informasi

Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke Internet, di mana

masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka

gabungan seluruh informasi di Internet sangatlah luar biasa. Internet

merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang

terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya Internet itu

sendiri.

c) Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksudkan disini adalah suatu proses menyelesaikan

suatu pekerjaan secara bersama-sama (teamwork). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai

negara di dunia. Internet merupakan media yang sangat membantu suatu

kolaborasi yang biasanya terhambat oleh ruang dan waktu. Melalui

Internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak dimanapun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan

suatu pekerjaan secara bersamaan melalui Internet.

2.2.3 Dampak Internet

Perkembangan internet yang begitu memukau dan begitu cepat dengan

varian-varian programmnya menjadikan bumi ini berada dalam cengkeraman

teknologi (Bungin, 2006:135). Secara umum fungsi internet adalah menyediakan

suatu sarana yang memiliki standarisasi dan mendefinisikan prosedur jaringan

sehingga informasi dapat saling dipertukarkan. Adapun dampak internet yaitu:

Dampak Positif

a. Mengalirnya informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi (iptek) baik ilmu sosial, eksakta kedokteran, filsafat, teknik dan

sebagainya. Semua ini dapat menambah dan meningkatkan sumber daya

manusia karena motto yang terkenal pada dua dasawarsa terakhir adalah

(25)

b. Kini adalah era globalisasi dan informasi. Dunia seperti sebuah kota.

Kejadian di luar negeri bisa disaksikan di tanah air. Internet membuat

semua makin mudah, cepat, tepat dan tanpa batas. Dalam sekejap

informasi dapat tersebar luas.

c. Internet dapat menyadarkan umat manusia bahwasanya kita saling

membutuhkan. Tak seorangpun di dunia ini dapat hidup sendiri tanpa

bantuan dari orang lain meski bantuan itu tidak disadarinya. Dengan

internet orang bisa saling berkenalan, tukar pikiran, membagi pengalaman

dan sebagainya.

Dampak Negatif

a. Karena internet telah memasuki segala kehidupan manusia maka muncul

banyak resiko terlebih bagi kaum muda yang masih labil. Sebab dalam

internet banyak hal-hal yang dapat merusak moral misalnya, situs porno

dan maraknya kejahatan dalam dunia maya (cybercrime).

b. Pola hidup yang semakin individualistis. Orang kini merasa gengsi jika

tidak berinternet, padahal belum tentu dia membutuhkan informasi.

Karena penjelajahan lewat internet sangat mengasyikkan sehingga

membuat orang lalai dari kehidupan sosial. Orang lebih suka bermain

game atau melakukan chat yang menghabiskan begitu banyak pulsa

telepon hanya sekedar mencari kesenangan.

c. Konsumerisme yang makin tinggi. Banyak orang kini melakukan online shopping lewat internet. Semakin sering akses ke internet dan mengunjungi web-web komersial semakin banyak barang-barang yang

dilihat, yang pada akhirnya tergoda dan terpikat untuk membeli. Dengan

adanya kartu kredit semuanya semakin mudah saja dan inilah kombinasi

yang ampuh untuk menghamburkan uang.

2.3 New Media

Perkembangan teknologi komunikasi belakangan ini telah mengalami

(26)

praktek komunikasi, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi

maupun negara, telah banyak memanfaatkan new media sebagai salah satu alat untuk mendukung proses komunikasi. Sama halnya dengan media cetak dan

media elektronik, new media pun memiliki kemampuan untuk menyampaikan

informasi kepada target komunikasi (audiens). Mungkin hal yang dipertanyakan

disini adalah media seperti apa yang dikategorikan sebagai new media, yang pada akhirnya dapat membedakannya dengan media lainnya.

New media atau media baru adalah media yang berbasis internet dengan menggunakan komputer dan telepon genggam canggih. Dua kekuatan utama

perubahan awalnya adalah komunikasi satelit dan pemanfaatan komputer. Kunci

untuk kekuatan komputer yang besar sebagai sebuah mesin komunikasi terletak

pada proses digitalisasi yang memungkinkan segala bentuk informasi dibawa

dengan efisien dan saling berbaur(McQuail, 2010:43).

Editor dari buku Handbook of New Media, Lievrouw dan Livingstone,

pada tahun 2006 mendefinisikan new media sebagai gabungan dari teknologi komunikasi dan informasi (Information Communication Technology) yang terkait

dengan beberapa konteks sosialnya yang tergabung ke dalam tiga elemen, yaitu:

peralatan dan perlengkapan teknologi; aktivitas, praktek dan penggunaan; serta

susunan sosial dan organisasinya yang terbentuk di sekitar peralatan dan

penggunaannya (McQuail, 2010:39).

New media menurut Miles, Rice dan Barr dalam Media: An Introduction 3rdEdition (Flew, 2008:2) merupakan suatu media yang merupakan hasil dari

integrasi maupun kombinasi antara beberapa aspek teknologi yang digabungkan,

antara lain teknologi komputer dan informasi, jaringan komunikasi serta media

dan pesan informasi yang digital.New media sendiri diawali dengan perkembangan dari salah satu aspek yang telah disebutkan sebelumnya yang

kemudian berkonvergensi. Konvergensi media adalah bergabungnya atau

terkombinasinya berbagai jenis media yang sebelumnya dianggap terpisah dan

berbeda, seperti media cetak, radio, televisi dan internet, ke dalam sebuah media

tunggal. Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi

(27)

menyatukan “The Three C’s of Convergent Media” (Computing, Communication dan Content) yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1

The Three Cs of Convergent Media

COMPUTING/

INFORMATION CONTENT

TECHNOLOGY (MEDIA)

Sumber: Barr, Newmedia.com.au (Flew, 2008: 3)

Mengacu pada pendapat Flew (2008:4), konsep dari perkembangan new mediatidak dapat terlepas dari kemunculan internet dan World Wide Web akibat globalisasi teknologi informasi. Ciri-ciri utama internet sebagai media adalah:

a. Teknologi berbasis komputer

b. Karakteristiknya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel

c. Potensi interaktif

d. Fungsi publik dan privat

e. Peraturan yang tidak privat

COMMUNICATION

NETWORKS

Cable TV,

Interactive

TV Mobile

telephony Internet& World Wide Web

(28)

f. Kesalingterhubungan

g. Ada dimana-mana/ tidak tergantung lokasi

h. Dapat diakses individu sebagai komunikator

i. Media komunikasi massa dan pribadi

Kemunculan media baru turut memberikan andil akan perubahan pola

komunikasi masyarakat. Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak

mempengaruhi cara individu bekomunikasi dengan individu lainnya. Internet di

kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam

berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berfungsi sebagai jaringan

global untuk komunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia.

Internet juga berfungsi sebagai aspek penyedia informasi yang tidak ada batasan.

Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat.

Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat

mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan

oleh sejumlah provider telepon seluler.

2.4 Twitter

Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh

Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga

memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut

tweets. Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada

halaman profil pengguna. Tweets bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat

membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat

melihat tweets penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (followers). Twitter termasuk salah satu situs social networking dan microblogging yang sangat populer di internet. Fungsi utama dari Twitter ini adalah sebagai

media bagi kita untuk men-share sesuatu apapun itu melalui sebuah pesan (tidak lebih dari 140 karakter) yang biasa disebut tweet. Kita bisa menulis tweet ini

dengan cara login ke account Twitter kita, menggunakan software-software yang

dibuat khusus untuk keperluan meng-update Twitter seperti TwitterDeck, atau

(29)

Di Twitter kita bisa mengikuti tweet-tweet yang ditulis oleh orang lain

dengan cara mem-follow account Twitter mereka dan sebaliknya orang lain pun

bisa mem-follow account Twitter kita. Tingkat kepopuleran seseorang di Twitter

bisa dilihat dari berapa banyak orang yang mem-follow account Twitter orang

tersebut.

Para artis, tokoh politik, bahkan organisasi pemerintahan di Indonesia pun

banyak memanfaatkan Twitter untuk melakukan komunikasi yang mudah, cepat,

dan tepat di dunia maya. Kemudahan dalam beraktivitas, mengubah tampilan, dan

berbagi dengan siapa pun didunia, menjadikan Twitter mengalami pertumbuhan

yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia.

Kata Twitter secara harafiah berarti “berkicau”. Kesuksesan Twitter

membuat banyak situs lain meniru konsepnya, kadang menawarkan layanan

spesifik lokal suatu negara atau menggabungkan dengan layanan lainnya. Suatu

sumber tahunan menyebutkan bahwa paling tidak terdapat 111 situs web yang

memiliki layanan mirip dengan Twitter.

Di dalam website resmi Twitter, dikatakan bahwa:“Twitter is real-time information network that connects you to the latest stories, ideas, opinions and news about what you find interesting. Simply find the accounts you find most compelling and follow the conversations.” yang dimaknai sebagai jaringan informasi dengan waktu nyata yang menghubungkan anda dengan cerita, ide,

opini dan berita terbaru yang anda pikir menarik. Pengguna Twitter hanya perlu

(30)

2.4.1 Asal Mula Twitter

Gambar 2.2 Halaman Depan Twitter

Kemunculan Twitter digagas pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey.

Namun nama pertama yang diberikan pada layanan ini ternyata tidak langsung

Twitter, melainkan Twttr. Beberapa bulan setelah layanan diluncurkan, barulah

Dorsey mengganti nama semula Twttr dengan sebutan Twitter. Sosok lain yang

berjasa dalam pendirian Twitter selain Jack adalah Noah Glass, Evan Williams

dan Biz Stone.

Tertulis di dalam buku Twitter: Best Social Networking (Waloeyo,

2010:2-7), ide Twitter berasal dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh

anggota dewan dari Podcasting perusahaan Odeo dalam rangka menampilkan

ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk. Dalam pertemuan tersebut, Jack

Dorsey memperkenalkan ide Twitter dimana individu bisa menggunakan SMS

layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek

mengembangkan Twitter ini dimulai pada tanggal 21 Maret 2006. Jack Dorsey

adalah orang yang pertama memiliki akun Twitter dan juga orang pertama yang

melakukan tweet di Twitter. Dorsey mencoba untuk mengirimkan pesan untuk

pertama kalinya hanya dengan kata-kata: “Just Setting My Twittr”.

Prototype pertama Twitter diluncurkan hanya untuk layanan internal para

(31)

Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Dorsey, dan anggota lain dari

perusahaan Odeo membentuk Obvious Corporation dan memperoleh saham Odeo

beserta seluruh asetnya, termasuk odeo.com dan Twitter.com dari para investor

dan pemegang saham Odeo Group, tetapi kemudian Twitter membentuk

perusahaan sendiri pada bulan April 2007.Lambang Twitter sendiri

melambangkan sesuatu yang kecil, lucu dan menyenangkan bagi semua orang dan

menyiratkan komunikasi.

2.4.2 Konten Twitter a. Tweet / Status

Adalah pernyataan sebanyak 140 karakter di microblogging Twitter.

b. Timeline

Adalah halaman utama dalam twitter, berisi deretan tweet yang dikirimkan

oleh orang-orang yang menjadi teman kita.

c. Mentions

Adalah balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung

menandai orang yang akan diajak bicara.

d. Following

Adalah ketika pengguna akun twitter mengikuti akun pengguna lain agar

tweets yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam

Timeline.

e. Followers

Adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila

pengguna lain menjadi follower akun seseorang, maka tweets seseorang yang

ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam Timeline.

f. Direct Message

Adalah pengiriman pesan langsung di antara pengguna tanpa ada pengguna

lain yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan.

g. Trending Topics

Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu

(32)

2.4.3 Manfaat Twitter

Mengacu pada buku Welcome To Twitterland oleh Ali Akbar (2012:6-7),

terdapat 8 manfaat dari Twitter, sebagai berikut:

a. Media Silaturahmi

Melalui Twitter, pengguna dapat bersilaturahmi dengan saudara, teman ataupun

kerabat yang jauh jaraknya. Komunikasi bisa menjadi lebih akrab dan tidak

terbatas pada ruang dan waktu.

b. Mendapatkan Berita Terkini

Banyak berita terkini yang dapat diperoleh melalui Twitter. Misalnya saja melalui

akun Twitter @detikcom, para follower dapat mengakses berita terkini yang

di-update oleh akun tersebut secara langsung setiap saat.

c. Motivasi

Melalui akun Twitter, follower pun dapat mendapatkan motivasi dan semangat

hidup. Misalnya saja dengan mem-follow motivator terkenal @marioteguh,

dimana para follower-nya bisa mendapatkan berbagai nasehat dan motivasi hidup

yang dapat membangkitkan semangat dan pikiran positif.

d. Informasi

Informasi yang bermanfaat pun dapat diperoleh melalui Twitter. Misalnya ketika

ingin mencari informasi produk yang halal, maka pengguna Twitter dapat

mem-follow @halalcorner.

e. Pemecahan Masalah/Konseling

Pengguna Twitter bisa saja mendapatkan pemecahan/konseling atas masalah yang

dihadapinya dengan ketika pengguna meng-update status yang berhubungan

dengan masalahnya dan mendapatkan beragam feedback/jawaban dari

followersnya yang dapat berupa masukan dan saran yang dapat dijadikan sebagai

alternatif atas masalahnya.

f. Media Hiburan

Manfaat hiburan pun merupakan salah satu manfaat Twitter yang sangat dirasakan

sebagai salah satu pengguna Twitter. Berbagai lelucon yang memberikan

penghiburan dapat didapatkan melalui @pepatahgombal, @rajagombal ataupun

(33)

g. Cari Jodoh

Biasanya pengguna Twitter yang merasa tertarik dengan pengguna akun Twitter

lainnya akan mem-follow akun tersebut dan berusaha berkenalan dengan pemakai

akun Twitter tersebut.

h. Sumber Rejeki

Sampai saat ini, telah banyak sekali perusahaan dan pebisnis (konvensional

maupun online) yang memanfaatkan Twitter sebagai salah satu media untuk

mencari keuntungan, dengan melakukan berbagai tindakan promosi baik melalui

pemasangan iklan, update status yang berbau “bisnis” dan penawaran lainnya.

2.5 Uses and Gratifications Theory

Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan

Teori uses and gratifications pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communications: Current Perspectives on Gratification Research.Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan

menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak

yang aktif dalam proses komunikasi dengan berusaha mencari sumber media yang

paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Katz mengemukakan bahwa penelitiannya

diarahkan kepada jawabanterhadap pernyataan apa yang dilakukan media untuk

khalayak (What do the media do to people?). Teoriuses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah media

memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak (Effendy, 2004:89).

Teori ini digambarkan sebagai A dramatic break with effects traditions of the past , yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Teori ini tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Anggota khalayak

dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari

(34)

khalayak sebenarnya kepala batu (Stubborn). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap

sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. (Effendy, 2004:90).

Teori uses and gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai

otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya

bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media.

Sebaliknya, ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut

teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana

(lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan

berdampak pada dirinya.

Dalam pemenuhan kebutuhannya, masyarakat menjadi selektif dalam

memilih media massa yang akan dikonsumsi. Kebutuhan akan jenis informasi

tertentu, kebutuhan akan hiburan, akses dan kemudahan dalam mendapatkan

media tersebut, dan lain sebagainya merupakan pertimbangan tersendiri bagi

seseorang dalam memilih media massa yang akan dikonsumsinya. Hal ini

kemudian akan memberikan persaingan di kalangan media massa itu sendiri.

Internet hadir di antara persaingan media massa tersebut. Dengan menawarkan

berbagai jenis informasi dan kemudahan dalam mengaksesnya, menjadikan

internet sebagai media yang mampu bersaing dengan media massa yang telah ada

sebelumnya. Setiap individu berharap bahwa penggunaan media tertentu akan

memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ini menghasilkan gratifikasi kebutuhan, tetapi

dapat pula menimbulkan ketergantungan pada perubahan kebiasaan individu.

Dalam hal ini, penggunaan media dapat dikatakan merupakan alternatif fungsional

bagi interaksi sesungguhnya (Ardianto, 2004:72). Selain itu teori ini lebih

menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media (Nurudin,

2004:181).

Katz, Blumer dan Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori

uses and gratifications, yaitu:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari

(35)

2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan

dengan pemilihan media terletak pada khalayak

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk

memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas.

Bagaimana kehidupan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat

bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan

4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan

anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk

melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. Penelitian

tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti

lebih dahulu orientasi khalayak (Ardianto, 2004:70).

Teori uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi

kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan

sebagai berikut:

1. Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi,

pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini

didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan,

juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.

2. Affective needs (Kebutuhan Afektif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pengetahuan

pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.

3. Personal integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pemenuhan kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh

dari hasrat akan harga diri.

4. Social integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan

keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat

(36)

5. Escapist needs (Kebutuhan Pelepasan)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri dari

kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan dan kebutuhan akan hiburan

(Effendy, 2004:294)

Salah satu model uses and gratifications yang banyak digunakan dalam penelitian dapat dilihatdibawah ini:

Bagan 1

Model Uses and Gratifications

Anteseden Motif Penggunaan Media Efek

-Variabel Individu - Kognitif - Hubungan - Kepuasan -Variabel Lingkungan- Personal Diversi - Macam isi - Pengetahuan

- Personal Identity - Hubungan dengan isi

Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis

seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel

lingkungan seperti organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. Blumer

menyebutkan tiga orientasi motif, yaitu: orientasi kognitif (kebutuhan informasi,

surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, serta identitas personal (menggunakan isi

media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam

kehidupan atau situasi orang itu sendiri). Penggunaan media terdiri dari jumlah

waktu yang dipergunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi

atau media secara keseluruhan. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai

evaluasi kemampuan media untuk memberi kepuasan (Rakhmat, 1998:66).

2.6 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis

dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dalam

kerangka konsep harus dapat menunjukkan secara sistematis variabel-variabel

penelitian yang menjadi kerangka operasional (Nawawi, 1995:40). Kerangka

(37)

2.6.1 Pola Penggunaan

Pola penggunaan merupakan kecenderungan seseorang untuk

menggunakan suatu fasilitas yang telah ada sesuai dengan fungsi dan

kegunaannya dengan seharusnya. Tentu saja sesuai kalau kita menggunakan

sesuatu dengan kegunaan yang dimilikinya, tapi hal ini sudah dikesampingkan

oleh beberapa orang yang cenderung keluar dari fungsi awal fasilitas yang telah

diberikan, dalam hal ini Twitter sebagai fungsi Social Networking.

Penyebab penggunaan media terletak dalam lingkungan sosial atau

psikologis yang dirasakan sebagai masalah dan media digunakan untuk

menanggulangi masalah itu (pemuas kebutuhan). Sejumlah masalah dan

kebutuhan khas yang berkaitan dengan informasi, hubungan sosial, hiburan,

pembelajaran dan pembangunan sosial. Apabila penggunaan media hampir

seluruhnya tidak selektif, maka ia tidak menyandang arti yang terkait pemakai dan

dalam kadar apapun yang signifikan sehingga tidak dapat dianggap sebagai alat

pemecahan masalah (McQuail, 2010: 217).

2.6.2 Twitter

Twitter adalah salah satu situs social networking dan microblogging yang saat ini sangat populer di internet. Fungsi utama dari Twitter ini adalah sebagai

media bagi kita untuk men-share sesuatu apapun itu melalui sebuah pesan (tidak lebih dari 140 karakter) yang biasa disebut tweet. Kita bisa menulis tweet ini

dengan cara login ke account Twitter kita, menggunakan software-software yang dibuat khusus untuk keperluan meng-update Twitter seperti TwitterDeck, atau bisa juga melalui aplikasi Blackberry.

Di Twitter kita bisa mengikuti tweet-tweet yang ditulis oleh orang lain

dengan cara mem-follow account Twitter mereka dan sebaliknya orang lain pun bisa mem-follow account Twitter kita. Tingkat kepopuleran seseorang di Twitter bisa dilihat dari berapa banyak orang yang mem-follow account Twitter orang tersebut.

Para artis, tokoh politik, bahkan organisasi pemerintahan di Indonesia pun

banyak memanfaatkan Twitter untuk melakukan komunikasi yang mudah, cepat

(38)

berbagi dengan siapa pun didunia, menjadikan Twitter mengalami pertumbuhan

yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia.

2.6.3 Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah faktor yang mendukung sekaligus sebagai

penguat dan pelemah antara pola penggunaan dan situs Twitter yang terdiri atas usia, jenis kelamin danuang saku mahasiswa.

2.7 Model Teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan

dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut:

Gambar 2.4 Model Teoritis

Pola Penggunaan

Twitter

Karakteristik

(39)

2.8 Operasional Variabel

Komponen Teoritis Komponen Operasional

KomponenPolaPenggunaan a.Intensitaspenggunaan

b.Frekuensipenggunaan

c. Tempatmenggunakan

d.Motifmenggunakan

e.Manfaatsetelahmenggunakan

f.Kepuasansetelahmenggunakan

KomponenSitus Twitter a.Tweet

b.Timeline KarakteristikRespondenMahasiswa

FISIPUSU

a.Usia

b.Jenis Kelamin

c.Uang Saku Mahasiswa

2.9 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep

yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah

suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara untuk mengukur variabel-variabel.

Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang amat

membantu peneliti yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun,

2006:46).

Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

Komponen Pola Penggunaan

a. Intensitas penggunaan

(40)

b. Frekuensi penggunaan

Seberapa sering seseorang melihat, men-cek atau membuka account Twitter nya. c. Tempat menggunakan

Lokasi maupun wadah dimana si pengguna membuka, masuk atau log-in menggunakan account Twitternya.

d. Motif menggunakan

Tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam menggunakan account Twiiternya. e. Manfaat setelah menggunakan

Keuntungan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau

menggunakanaccount Twitternya. f. Kepuasan setelah menggunakan

Kepuasan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau menggunakana ccount Twitternya.

Komponen Situs Twitter

a. Tweet / Status

Adalah pernyataan sebanyak 140 karakter di microblogging twitter.

b. Timeline

Adalah halaman utama dalam twitter, berisi deretan tweet yang dikirimkan oleh

orang-orang yang menjadi teman kita.

c. Mentions

Adalah balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai

orang yang akan diajak bicara.

d. Following

Adalah ketika pengguna akun twitter mengikuti akun pengguna lain agar tweets

yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam Timeline. e. Followers

Adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna

lain menjadi follower akun seseorang, maka tweets seseorang yang ia ikuti

(41)

Adalah pengiriman pesan langsung di antara pengguna tanpa ada pengguna lain

yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan.

g. Trending Topics

Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang

bersamaan.

Karakteristik Responden Mahasiswa FISIP USU

a. Usia

Tingkatumurresponden.

b. JenisKelamin

Jeniskelaminresponden,pria/wanita.

c. Uang Saku

(42)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metode dalam pembuatan penelitian ini menggambarkan tentang tata cara

pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada dalam

kegiatan ilmiah. Metodologi merupakan hal yang penting untuk menentukan

secara teoritis teknik operasional yang dipakai sebagai pegangan dalam

mengambil langkah-langkah sehingga diketahui tentang:

3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode ini menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada

saat sekarang ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak

mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat

prediksi. Selain itu, metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana

alamiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, hanya membuat kategori

perilaku, mengamati gejala, dan mencatat dalam buku observasinya (Rakhmat,

2007:4).

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara, yang berada di jalan Dr. A.Sofyan No. 1 Kampus USU Medan.

3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian

3.2.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi fakultas pada

tahun 1982 berdasar surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36

Tahun 1982. SK Presiden RI tersebut menetapkan FISIP merupakan fakultas ke 9

(43)

terbentuk pada 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun

1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/c.80, pada

tanggal 1 juli 1980. Perkuliahan pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Agustus

1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980

sebanyak 75 orang.

Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah

jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan SK Mendikbud R.I itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (Enam)

jurusan dengan urutan sebagai berikut :

1. Jurusan Sosiologi

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

3. Jurusan Antropologi

4. Jurusan MKDU

5. Jurusan Ilmu Administrasi

6. Jurusan Ilmu Komunikasi

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan

berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I Nomor : 0535/0/83 itu, karena

pembukaan jurusan pada tahap awal dilakukan pada semester tujuh yang

didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan

staf pengajar.

Dewasa ini FISIP USU mempunyai 7 departemen, satu program diploma

III, yaitu sebagai berikut: Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Administrasi

Bisnis dan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, Departemen Ilmu

Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi,

Departemen Antropologi dan Departemen Ilmu Politik(Bagian Pendidikan FISIP

USU, 2014).

3.2.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Gambar

Gambar 2.2
Gambar 2.4 Model Teoritis
Tabel 3.3 Populasi
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut: Bahwa alasan utama perusahaan lebih melakukan merger dan akuisisi adalah sebagai strategi

[r]

In this study the across track surface geostrophic currents obtained from along track SARAL altimeter data are directly compared (qualitatively) with high

Hamsal Rabit,

The present landslide has brought large amount of sediment to the river bed and if the slide continues in future, it will further add to the sediment load of Sunkoshi that

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian. Organisasi

Aplikasi Penilaian Harga Pokok Persediaan Kain Batik Dengan Metode Harga Rata-rata Menggunakan Php dan Mysql Pada Toko Batik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi atau langkah yang dilkukan untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten samosir.. Adapun metode penelitian ini