• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penggunaan Facebook Di Kalangan Mahasiswa USU (Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pola Penggunaan Facebook Di Kalangan Mahasiswa USU (Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU)"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU

(Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di

Kalangan Mahasiswa USU)

Disusun oleh :

ABDU RAHMAN LUMBAN TOBING

060904105

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Abdu Rahman Lumban Tobing

NIM : 060904105

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : POLA PENGGUNAAN FACEBOOK DI

KALANGAN MAHASISWA USU

(Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan

Facebook di Kalangan Mahasiswa USU)

Dosen Pembimbing Medan, 07 Juni 2010

Ketua Departemen

Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A Drs. Amir Purba, M.A

NIP. 196208281986012001 NIP. 19510219 198701 1 001

Dekan

(3)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul, Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (Sebuah Studi Deskriptif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU). Secara spesifik tujuannya adalah untuk mengetahui intensitas, motif, serta manfaat Facebook di kalangan mahasiswa USU. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa tidak menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Objek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara stambuk 2008-2009 yang masih aktif kuliah. Dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak stratifikasi proporsional dan simple random sampling, maka diperoleh populasi yang berasal dari enam Fakultas yaitu: ISIP, Ekonomi, Kedokteran, Psikologi, Pertanian, dan MIPA. Sedangkan sampel nya sebanyak 99 orang yang ditetapkan berdasarkan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Media Massa, Internet, Facebook, dan Teori Uses & Gratification.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat memulai, menjalankan dan menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Adapun judul skripsi ini adalah “Pola Penggunaan Facebook dikalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara” (Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di

Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara) guna memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar sarjana dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang setinggi-tinggi nya kepada kedua orang tua penulis, untuk Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. J. L. Tobing, SP dan Hj. H. M. Br. Hutagalung yang telah mencurahkan segala kasih sayang nya, mendidik, mendoakan, menjaga, memberikan nasehat, memberikan semangat serta dukungan moril dan materiil. “Kalian berdua adalah karunia terbesar dalam hidup ku.”

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, MA, selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, MA, selaku dosen pembimbing skripsi penulis, dengan sabar memberikan masukan yang sangat berguna dan telah banyak meluangkan waktu nya dalam penyusunan skripsi ini.

(5)

6. Skripsi ini penulis persembahkan kepada Opung Boru dan Tulang penulis yang telah berpulang, Chloria Br. Silitonga dan Tulang penulis Goldfried Hutagalung.

7. Kakak ku tercinta Maya Sari Lumban Tobing, SP yang selama ini telah memberikan semangat serta dukungan nya kepada penulis.

8. Keluarga besar penulis, Tante Anda sekaligus Ibu ke dua bagi penulis “Vera Anda” yang telah mengasuh penulis sedari kecil, Tante Aya “Raya Kesuma” yang telah merawat dan menjaga penulis ketika tinggal di Medan, Tante Icik “Marisi Daemeria”, Pak Tengah “Liston Perangin-angin”, Om Toleng “Ruslan Abdul Gani”, Tante Nora “Nora Godiva”, dan Om Bangun “Budiman Bangun”.

9. Adik-adik ku Putri Pratama dan Anggita Dewi Afuliza Perangin-angin.

10. Kepada para dosen Departemen Ilmu Komunikasi yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat berguna kepada penulis.

11. Kak Icut, Kak Maya, dan Kak Ros yang telah membantu dalam segala hal yang berkaitan dengan proses administrasi.

12. Teman dan sahabat ku yang selama ini memberikan warna, canda, tawa, serta semangat di hari-hari penulis, Ruth Caroline Meliala, Mawaddah Adlan, Sari Yovika, Kak Tapi Tenera Sari Siregar, Kak Adinda Juwita sari, Astrid Indy Dwisty Anwar serta adik-adik saya Kartika Sari Anggraini dan Irfan Maulana.

13. Teman-teman dan manajemen di Radio 107,7 USUKOM FM dari angkatan pertama hingga akhir, Kak Windi Adwina Siregar, Kak Erika, Bang Rudi, Ezzy, Nenda dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas keceriaaan, dan support nya selama ini.

(6)

15. Teman-teman UKM FOTOGRAFI USU dari angkatan pertama hingga akhir, Windy Febrina Hasibuan, Apri, Bang Willy, Dewi dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

16. Kak Rotua Nuraini yang menjadi tempat bertanya penulis mengenai penyusunan skripsi dan sudah banyak membantu penulis dalam proses pengolahan data. Kak Kibo “Dania Gustyra” semoga selalu ceria dan berbahagia, serta teman seperjuangan satu bimbingan saya Kak Irena Fanny Saragih.

17. Teman-teman PKL di Jakarta: Febrina Meliala, Imaniuri Silaban, Erin Stella Butar-butar, Maydop Tiur Elfrina serta para Crew Program “Hitam Putih Presiden” Trans TV, Kak Iki, Mas Dodi, Mas Rony, Mbak Maw-Maw, Mas Taufan, dan semua pihak yang terkait.

18. Teman-teman Departemen Ilmu Komunikasi stambuk 2006, semoga cepat menyusul. Terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.

19. Para senior dan junior saya di Ilmu komunikasi FISIP USU.

20. Teman-teman yang telah membantu saya dalam proses penyebaran dan pengolahan data kuesioner: Shanti Levanita Tahmasebian - Kedokteran, Rico Pranata Tarigan - MIPA, Enok - Psikologi, Aji dan Rizky - Ekonomi, kak Menak, El, Kem-Kem - Pertanian serta Kak Titin.

(7)

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis, Juni 2010

(8)

DAFTAR ISI

II.1.1) Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi Massa ... 25

(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51

III.1. Metode Penelitian ... 51

III.2. Deskripsi Penelitian ... 51

III.2.1) Keunggulan Kompetitif ... 52

III.2.2) Visi dan Misi ... 53

III.2.3) Tujuan ... 53

III.3. Populasi ... 54

III.4. Sampel ... 55

III.5. Teknik Penarikan Sampel ... 56

III.5.1) Sampel Acak Stratifikasi Proporsional (Proportional- Stratifie Random Sampling) ... 56

III.5.2) Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)... 57

III.6. Teknik Pengumpulan Data ... 57

III.6.1) Penelitian kepustakaan (Library Research)... 57

III.6.2) Penelitian Lapangan (Search Research) ... 58

III.7. Teknik Analisis Data ... 58

III.7.1) Analisis Tabel Tunggal ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59

IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 59

IV.1.1) Tahap Awal ... 59

IV.1.2) Pengumpulan Data ... 59

IV.2. Pembahasan ... 93

BAB V PENUTUP ... 96

V.1. Kesimpulan ... 96

V.2. Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

10. Tempat Mengakses Facebook... 65

11. Alasan Mengakses Facebook ... 66

12. Ketertarikan Akan Fasilitas Wall ... 67

13. Ketertarikan Akan Fasilitas Message ... 67

14. Ketertarikan Akan Fasilitas Status Up-date ... 68

15. Ketertarikan Akan Fasilitas Profile ... 69

16. Ketertarikan Akan Fasilitas Foto ... 69

17. Ketertarikan Akan Fasilitas Chat ... 70

18. Frekuensi Mengakses Facebook ... 71

19. Motif Untuk Mendapat Status ... 73

20. Motif Menggunakan Untuk Menjalin Hubungan... 73

21. Motif Menggunakan Untuk Pelepasan Emosi ... 74

22. Kebutuhan Informasi Dari Kegiatan Para Pengguna ... 75

23. Kebutuhan Informasi Dari Calendar Event ... 75

24. Kebutuhann Informasi Dari Berita Terbaru ... 76

25. Seberapa Memiliki Account Facebook ... 77

26. Seberapa Lama Waktu Yang Digunakan Untuk Mengakses Facebook ... 78

27. Waktu Yang Digunakan Untuk Mengakses Facebook ... 79

28. Frekuensi Meng Up-date Status Facebook... 81

29. Membuka Situs Jejaring Sosial Lain ... 82

30. Chatting Ketika Membuka Facebook ... 82

31. Meng Up-load Foto Ketika Membuka Facebook ... 83

32. Melihat Page User Lain Ketika Membuka Facebook ... 83

33. Memberikan Komentar di Page User Lain Ketika Membuka Facebook .... 84

34. Up-date Status Ketika Membuka Facebook ... 85

35. Dampak Negatif Yang di Timbulkan Facebook ... 85

36. Bahaya Facebook Bagi Kehidupan ... 86

37. Kerugian Yang Ditimbulkan Facebook Apabila Data nya di Palsukan ... 87

38. Akibat Dari Pembohongan Data Pribadi ... 88

39. Penyesalan Setelah Menggunakan Facebook ... 88

40. Keinginan Untuk Tetap Mengakses Facebook ... 89

41. Kepuasan Mengetahui Informasi Mengenai Pengguna Lain ... 90

42. Kepuasan Terhadap Tampilan Design Facebook ... 90

43. Kepuasan Dalam Pemberian Tanda Likes Pada Aktifitas Facebook ... 91

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Izin Pra Penelitian 2. Surat Izin Pra Penelitian

3. Data Jumlah Mahasiswa USU T. A 2008/2009 4. Data Jumlah Mahasiswa USU T. A 2009/2010 5. Kuesioner Penelitian

6. Tabel Forton Cobol

(14)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul, Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (Sebuah Studi Deskriptif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU). Secara spesifik tujuannya adalah untuk mengetahui intensitas, motif, serta manfaat Facebook di kalangan mahasiswa USU. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa tidak menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Objek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara stambuk 2008-2009 yang masih aktif kuliah. Dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak stratifikasi proporsional dan simple random sampling, maka diperoleh populasi yang berasal dari enam Fakultas yaitu: ISIP, Ekonomi, Kedokteran, Psikologi, Pertanian, dan MIPA. Sedangkan sampel nya sebanyak 99 orang yang ditetapkan berdasarkan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Media Massa, Internet, Facebook, dan Teori Uses & Gratification.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang Masalah

Perubahan terbesar dalam bidang komunikasi terjadi sejak 40 tahun terakhir. Dalam sejarah perkembangannya, media massa mengalami kemajuan yang begitu cepat. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi massa. Penyebaran informasi yang awalnya hanya dimonopoli oleh media cetak, kini sudah bertambah dengan hadir nya media elektronik seperti televisi dan radio. Bahkan, sekarang sudah ditemukan media yang baru yang kita kenal dengan nama media internet (Nurudin, 2004:13).

Internet adalah rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Jadi, apabila media-media lain, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi, bentuk fisik medianya tampak jelas, Internet disebut juga sebagai dunia maya karena bentuk fisiknya tidak terlihat langsung melainkan diakses melalui komputer. Internet disebut juga media massa kontemporer karena memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah media massa, antara lain ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan serta melewati media cetak atau elektronik sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh khalayaknya.

(16)

berpendapat seperti itu. Jika diamati dari segi konten, internet tidak hanya berisi informasi, tetapi juga hiburan. Isi informasi yang disampaikan oleh internet tidak terbatas oleh ruang dan waktu seperti halnya pada koran atau televisi.

Internet merupakan jaringan komputer dunia yang mengembangkan ARPANET. Sebuah sistem komunikasi yang terkait dengan pertahanan keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Manfaat sistem komunikasi yang berjaringan ini dengan cepat ditangkap oleh para peneliti dan pendidik secara umum.Kemudian, melalui komputer di rumah, modem, dan warnet, serta melalui layanan-layanan seperti Web-TV, Internet hadir untuk publik.

Tidak dapat dipungkiri lagi kalau Internet merupakan sebuah media baru dalam bidang Ilmu Komunikasi.Internet telah berkembang secara fenomenal, baik dari segi jumlah host computer (komputer induk) maupun dari segi jumlah penggunanya. Salah satu

pengukuran terbaik mengenai besarnya Internet adalah jumlah host-computer. Host-computer adalah sebuah komputer yang menyimpan informasi yang dapat diakses melalui jaringan.

Dari tahun 1995-1999 jumlah host computer meningkat dari 5,9 juta menjadi 43,2 juta (Supardi, 2009:5). Internet memungkinkan hampir semua orang dibelahan dunia mana pun dapat saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Fitur Internet paling populer adalah e-mail, sebuah fitur yang dipakai oleh para pengguna internet untuk bertukar pesan dengan

(17)

potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh media massa sebelumnya. Internet memberikan perangkat praktis untuk menjadi penerbit tingkat dunia, yang dengan sendirinya merupakan sebuah perkembangan revolusioner. Ia juga memberikan kekuatan besar bagi anggota audien perorangan, yang dapat menemukan informasi-informasi yang sebelumnya tidak tersedia dan melakukan kontrol terhadap pesan-pesan yang akan terekspos padanya.

Perkembangan baru dalam teknologi komunikasi seperti internet juga meyebabkan perbedaan antara media massa semakin tipis dibandingkan sebelumnya. Banyak koran dan sumber siaran berita sekarang ini memiliki website untuk menyalurkan berita. Rangkainan komputer dan televisi juga mulai berpadu, contohnya Web-TV, sebuah sistem yang di dalamnya bisa melengkapi TV dengan keyboard lalu dapat digunakan untuk Web/Internet. Seiring dengan berkembangnya media internet, semakin banyak pula situs maupun website yang dibuat sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya, mulai dari mempromosikan suatu produk, mengirimkan pesan, memberikan informasi, sampai pada fungsi lainnya yaitu jejaring sosial. Salah satu fungsi media internet yang sangat menonjol di era informasi sekarang ini adalah fungsi jejaring sosial. Banyak website jejaraing sosial yang kita ketahui bisa diakses di internet secara cuma-cuma seperti; Friendster, Myspace, Flickr, Twitter dan yang paling fenomenal saat ini adalah Facebook.

Facebook merupakan jejaring sosial yang sangat populer beberapa tahun belakangan

(18)

digunakan oleh masyarakat di kota kecil. Kemudahan akses internet yang disediakan oleh berbagai provider seluler membuat Facebook menjadi lebih populer dibandingkan situs jejaring sosial lainnya. Di tahun 2008, Indonesia merupakan negara negara Asia Tengara yang paling cepat perkembangan pengguna Facebook nya, yakni 645 persen menjadi 831.000 pengguna Facebook, dan tertinggi kelima di dunia setelah Amerika, Inggris, Prancis dan Italia, dan berpotensi meningkat dalam skala besar. Sekarang, pada tahun 2010 Indonesia merupakan negara ke dua terbanyak pengguna Facebook setelah Amerika Serikat (Kapang, 2009:14). Hal ini mungkin karena Facebook termasuk situs yang “bersih dan tertutup”, artinya kita bisa menyeleksi siapa saja yang kita ijinkan masuk dalam daftar friend list atau daftar teman kita. Facebook biasa disingkat FB merupakan situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004, FB ini didirikan oleh Mark Zuckerberg yang waktu itu berusia 21 tahun, seorang lulusan dari Universitas Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Anggota FB pada awalnya dibatasi hanya untuk siswa dari Harvard College. Dalam

dua bulanberikutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, New York University,

Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League (Gunadhie, 2009:18).

Banyak perguruan tinggi lain selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat di suatu universitas dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.

(19)

dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs yang paling banyak dikunjungi. Facebook ini merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lainnya seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.

Facebook merupakan salah satu layanan jaringan sosial internet yang gratis dimana

kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dari jaringa n yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan aktifitas mereka, mengikuti permainan/join game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau membentuk jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili, dan seterusnya, atau Facebook dapat dijadikan media komunikasi dalam membina kehidupan sosial. dan membina kehidupan sosial. Mark Zurkerberg tidak pernah menduga Facebook begitu popular bagi pengguna internet (user) dan mampu menggeser Frindster, Twitter, juga My Space yang terlebih dahulu populer. Dalam membentuk jejaring sosial di dunia maya Facebook memiliki kelebihan dari segi desainya, yakni ebih cerah dan bisa meng-upload video serta memiliki fitur Chatting membuat penggunanya betah berlama-lama berkomunikasi melalui media tersebut. Saat ini tidak ada satu pun situs jejaring sosial lainnya yang mampu menandingi daya tarik Facebook terhadap user. Setiap harinya terjadi penambahan user sekitar 2000 account baru dan lebih dari 25 juta

user aktif menggunakan Facebook. Sedangkan, rata-rata waktu yang digunakan oleh user sekitar 19 menit untuk melakukan berbagai aktifitas di Facebook (Supardi, 2009:12).

Facebook berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam memperluas jaringan

(20)

semakin populer dalam peranan nya pada proses pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2008. Kehebatan internet amat penting bagi kampanye Obama yang dimulai dari nol, dengan dana minimal dan pengetahuan masyarakat yang minim akan dirinya. Melalui internet. Kelincahan kubu Obama memanfaatkan internet dalam hal ini menggunakan Facebook pada awal masa kampanye yang memungkinkan dirinya mengejar ketinggalan sangat jauh dari pesaingnya dari partai Republik yaitu Hillary Clinton. Teknologi informasi (ET) bukan lagi suatu kemewahan tapi beralih pada konteks kebutuhan. Akibatnya, semua termotivasi untuk memiliki pengetahuan yang memadai dibidang IT tersebut.

Namun demikian, tidak dapat dipungkiri ada pihak dengan kapabilitas yang lebih dari yang lainnya melakukan tindakan ilegal. Fenomena ini membuka peluang bagi pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab untuk melakukan apa yang kemudian dikenal dengan nama Cyber crime (Kejahatan dunia Internet). Seperti beberapa kejadian yang belakangan ini

sedang marak terjadi di Indonesia, yaitu penculikan serta peluang prostitusi lewat Facebook. Pemberitaan yang cukup menyita perhatian adalah, kasus dari Merieta Nova Triani, gadis muda yang sejak 6 Februari lalu dikabarkan hilang dan diduga diculik kenalannya via Facebook, telah ditemukan petugas Polda Metro Jaya di kawasan Jatiuwung - Tangerang,

Selasa (9/2) dini hari. Nova ditemukan tengah bersama seorang pemuda bernama Ari yang diduga membujuknya untuk kabur. Nova mengenal Ari dari situs jejaring sosial Facebook. Kemudian ada lagi penculikan lewat Facebook juga menimpa seorang mahasiswi kedokteran di Semarang, Sejak dua minggu lalu Sylfia Russa Rina, 23 tahun, mahasiswi kedokteran di Universitas Dipenogoro Semarang, menghilang tanpa kabar. Pihak keluarga menduga hilangnya Sylfia setelah ia berkenalan dengan seorang pria di situs jejaring sosial Facebook.

(21)

rapat majelis guru, kepala sekolah sudah meminta kepada guru yang bersangkutan untuk memberikan maaf pada murid-muridnya. Tapi guru tersebut tidak bisa memberikan permintaan maaf nya. Dan hampir sepekan guru tersebut tidak berani mengajar ke sekolah. Jiwa nya sangat terpukul akan hal ini, maka atas dasar itulah majelis guru memutuskan empat siswa dikeluarkan dari sekolah tersebut.

Semakin banyak juga orang yang memanfaatkan Facebook untuk kepentingan negatif lainnya seperti penipuan dan prostitusi yang baru-baru ini terbongkar di Surabaya. Padahal Facebook adalah situs di internet dan internet merupakan salah satu media komunikasi massa

yang memiliki fungsi sama dengan media massa yang lain nya yaitu, menginformasikan (to inform), mendidik (to educated), menghibur (to entertaint), dan mempengaruhi (to influence)

Atas dasar itulah, maka penulis tertarik untuk meneliti pola penggunaan Facebook dan memilih mahasiswa Universitas Sumatera Utara sebagai objek penelitian karena berdasarkan hasil pengamatan penulis, banyak mahasiswa di USU memiliki ketergantungan terhadap Facebook dan khususnya media internet. Mulai dari sekedar bersosialisasi melalui situs-situs jejaring sosial, tugas-tugas yang diberikan melalui e-mail, referensi, bahkan lewat media internet dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi melalui jarak jauh.

I. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Bagaimanakah Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU ?”

I. 3. Pembatasan Masalah

(22)

a. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

b. Objek penelitian adalah mahasiswa USU yang memiliki account di Facebook. c. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret – Juni 2010.

I. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. 4. 1.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan Facebook dikalangan mahasiswa USU. Secara spesifik ingin diketahui sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui intensitas penggunaan Facebook di kalangan mahasiswa USU. 2. Untuk mengetahui motif mahasiswa USU menggunakan Facebook.

3. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh mahasiswa USU setelah menggunakan Facebook.

I. 4. 2. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah dan untuk memperluas cakrawala pengetahuan khususnya di bidang komunikasi massa.

2. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian khusus nya bagi Departemen Ilmu Komunikasi.

(23)

I. 5. Kerangka Teori

Kerlinger menyebutkan, teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6). Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti dapat melihat masalah yang akan diteliti. Teori merupakan generalisasi yang menjelaskan pola-pola tetap, seperti prilaku komunikasi. Teori juga merupakan perangkat pernyataan yang menjelaskan suatu hubungan antara dua atau lebih fenomena komunikasi (Bulaeng, 2004:29).

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2004:39). Fungsi dari teori itu sendiri adalah membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya (Kriyantono, 2006:43), serta memberikan ketajaman analisis peneliti akan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah, komunikasi massa, teknologi komunikasi, media massa, internet, Facebook, serta Uses and gratification. 5. 1. Komunikasi Massa

(24)

Menurut Harold Lasswell (Mulyana, 2005:62) cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa

Kepada Siapa Dengan Efek Apa?). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan dan efek (Effendy, 2004:253).

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik) (Mulyana, 2005:75).

(25)

I. 5. 2. Teknologi Komunikasi

Penemuan teknologi komunikasi telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia.Misalnya, dalam melakukan informasi transaksi maupun transportasi. Perkembangan teknologi ini juga meningkatkan standard hidup manusia.

“Teknologi” antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. ”Teknologi komunikasi” adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. ”komunikasi” adalah upaya untuk menciptakan ”kebersamaan dalam makna” (commoness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat (Lubis, 2005:42).

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1990:6).

Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya. Yang mendasari suatu hal dapat digolongkan ke dalam teknologi komunikasi adalah: 1. Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat.

(26)

3. Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar dan melihat.

I. 5. 3. Media Massa

Pada dasarnya pengertian media atau saluran adalah merupakan perangkat yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada komunikator. Sedangkan media massa adalah untuk umum yang terbit atau terjadwal berisi berita aktual dan menarik. Media massa terbagi atas : a. Media cetak, terdiri dari surat kabar dan majalah

b. Media elektronik, meliput i televisi, radio dan internet.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan defenisi media massa secara keseluruhan, yaitu alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, radio, televisi dan internet (on-line). Media massa juga memiliki karakteristik yang hampir sama dengan komunikasi massa, antara lain:

1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak Orang. Mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalaupun terjadi reaksi ataupun umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.

2. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak karena

media massa memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

3. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surtakabar, dan

sebagainya.

4. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.Media massa digunakan dalam proses komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh.

(Cangara, 2004:134-135).

I. 5. 4. Internet

(27)

alamat-alamat sentral, banyaknya pengguna yang berinteraksi dengan satu website) dan “banyak untuk banyak” (e-mail, milis dan kelompok-kelompok baru). Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan yang ditawarkan oleh media massa sebelumnya.

Menurut Laquey (dalam Ardianto dkk, 2004:141), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Menurut Laquey pula, asal mula internet adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Departement of Defense Advanced Research Projects Agency).

Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi menjadi pembatas. Berbagai orang dari Negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet menyebabkan terbentuknya begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok; jenis interaksi pada skala besar ini merupakan hal yang tidak mungkin terwujud tanpa jaringan komputer.

(28)

Tukle (1995) dalam (Severin & Tankard, 2005:446), menyebutkan istilah komprehensif untuk World Wide Web, internet, milis elektronik, kelompok-kelompok dan forum diskusi, ruang ngobrol (chatting), permainan interaktif multi-player dan bahkan email adalah dunia maya. Komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul didunia komunikasi elektronik (dunia maya) dari pada dunia nyata disebut dengan komunitas maya. (Severin & Tankard, 2005:447), menjelaskan bahwa komunitas maya saling berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua orang yang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama, dapat berkumpul untuk membicarakannya.

I. 5. 5. Facebook

mahasiswa Harvard University bernama Mark Zuckerberg. Nama Facebook sendiri diinspirasi oleh Zuckerberg dari sebuah istilah di kalangan kampus seantero AS untuk saling mengenal antar sesama mahasiwa di kampus Awalnya para penggunanya hanya dikhususkan bagi para mahasiswa di kampus Harvard University. Lalu kemudian diperluas ke sejumlah kampus di wilayah Boston (Boston College, Boston University, Northeastern University, Tufts University) dan kampus-kampus lainnya seperti Rochester, Stanford, NYU,

Northwestern, and Ivy League. Menyusul kemudian sejumlah kampus lain di AS. Akhirnya,

penggunanya lebih diperluas lagi ke sejumlah kampus lain di seluruh dunia. Tanggal 11 September 2006, Facebook membuat satu langkah penting dengan mengizinkan aksesnya ke seluruh netter yang mempunyai alamat e-mail valid. Facebook juga mempunyai beberapa fasilitas pendukung yang tidak dapat dipisahkan seperti: Wall, message, status up-date, profile, foto, serta chat sebagai sarana publikasi bagi para pengguna nya.

(29)

Facemash.com. Metode situs ini yaitu menampilkan dua foto pasangan (pria dan wanita), di

mana selanjutnya dua pasangan ini akan dipilih oleh para anggota situs mana pasangan yang paling cocok. Untuk menampilkan foto-foto pasangan di situs ini, Zuckerberg berupaya dengan segala cara mencari foto-foto rekannya dengan cara keliling “Door to door” untuk meminta foto.

Zuckerberg membobol akses jaringan komputer kampusnya untuk mendapatkan foto-foto tambahan. Namun aksi ini diketahui pihak kampus dan mereka selanjutnya memblokir situs Facemash.com diikuti dengan tindakan sanksi kepada Zuckerberg dengan ancaman akan memecatnya dari kampus, namun ancaman ini tidak jadi direalisasikan.

I. 5. 6. Teori Uses and Gratifications

Model Uses and Gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Khalayak dianggap secara aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya dan mempunyai tujuan. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang. Dari sinilah timbul istilah uses and gratifications (Penggunaan dan pemenuhan kebutuhan). Sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto dkk, 2004:71). Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini.

(30)

berbagai jenis informasi dan kemudahan dalam mengaksesnya, menjadikan internet sebagai media yang mampu berasing dengan media massa yang telah ada sebelumnya. Setiap individu berharap bahwa penggunaan media tertentu akan memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ini menghasilkan gratifikasi kebutuhan, tetapi dapat pula menimbulkan ketergantungan pada perubahan kebiasaan individu. Dalam hal ini, penggunaan media dapat dikatakan merupakan alternatif fungsional bagi interaksi sesungguhnya (Ardianto dan Erdinaya, 2004:72). Selain itu teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media (Nurudin, 2004:181). Model Usses and gratificatons dapat dilukiskan seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.

Model ”Uses and Gratificatons”

Anteseden Motif Penggunaan Media Efek

- Variabel individual

- Variabel Lingkungan

- Personal

Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Motif dapat dioperasionalkan dengan berbagai cara : unfungsioinal (hasrat melarikan diri, kontak sosial, atau bermain), bifungsional (informasi-edukasi, fantasistescapist, atau gratifikasi segera-tertangguhkan), empat fungsional (diversi, hubungan personal, identitas personal dan surveillance; atau surveillance (bentuk-bentuk pencarian informasi), korelasi, hiburan, transmisi budaya), dan multifungsional.

(31)

dioperasionalkan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan, sebagai depedensi media, dan sebagai pengetahuan (Rakhmat, 2007:65).

I. 6. Model Teoritis

Komponen-komponen yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:

Gambar 2. Model Teoritis

I. 7. Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil dari pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai (Nawawi, 2004:40).

Konsep adalah suatu makna yang berada di alam pikiran atau dunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang perkataan atau kata-kata (Suryanto & Sutinah, 2005:49).

Pola Penggunaan

(32)

I. 7. 1. Pola Penggunaan

Pola penggunaan merupakan kecenderungan seseorang untuk menggunakan suatu fasilitas yang telah ada sesuai dengan fungsi dan kegunaanya dengan seharusnya. Tentu saja sesuai kalau kita menggunakan sesuatu dengan kegunaan yang dimiliki nya, tapi hal ini sudah dikesampingkan oleh beberapa orang yang cenderung keluar dari fungsi awal fasilitas yang telah diberikan, dalam hal ini Facebook sebagai fungsi Social Networking. Banyak orang yang tidak mengunakan situs jejaring sosial ini sesuai dengan dampak postif nya, tetapi belakangan ini penggunaan nya cenderung lebih ke ke arah yang bersifat negatif.

Facebook telah menjadi menu penting online jutaan orang di Indonesia. Apalagi Indonesi

merupakan pengguna ke dua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Jumlah yang cukup membanggakan jika diukur dari sisi teknologi. Tapi jika dilihat dari kaca mata moral dan agama belakangan ini, adanya pengguna yang memanfaatkan Facebook untuk kegiatan transaksi penipuan, transaksi seksual, dan transaksi kejahatan yang lain atau biasa dikenal dengan istilah Cyber Crime (Kejahatan dunia maya).

I. 7. 2. Situs Facebook

Pada awalnya Facebook merupakan sebuah situs social networking. Facebook dapat menghubungkan para penggunanya dengan pengguna lain yang tersebar diseluruh belahan dunia. Facebook juga membuat pengguna nya dapat saling berkirim pesan hingga mengetahui aktifitas terakhir para penggunanya. Namun sekarang, dengan segala fitur yang dimiliki oleh Facebook memposisikan situs ini bukan hanya sekedar situs social networking, bahkan bisa

lebih dari itu.

Sehubungan dengan meluasnya fungsi Facebook tadi membuat situs ini dapat digunakan untuk mensupport kegiatan-kegiatan browsing yang pengguna nya lakukan diantaranya: Blogging, mengirimpesan, meng up-load foto, dan aplikasi-aplikasi lain seperti Facebook

(33)

halaman yang menarik kepada teman, seperti website maupun video dari Youtube), dan Facebook Connect (Mempermudah dalam membuat blog dan berbagi network dengan

website yang telah bekarjasama dengan Facebook).

I. 7. 3. Karekteristik Responden

Karakteristik responden adalah faktor yang mendukung sekaligus sebagai penguat dan pelemah antara pola penggunaan dan situs Facebook yang terdiri atas usia, jenis kelamin, pendidikan serta faktor pendukung lainnya.

I. 8. Variabel Operasional

Tabel 1.

Variabel Operasional

Komponen Teoritis Komponen Operasional

Komponen Pola Penggunaan a. Intensitas penggunaan b. Frekuensi penggunaan c. Tempat menggunakan d. Motif menggunakan e. Tujuan menggunakan

f. Manfaat setelah menggunakan g. Kepuasan setelah menggunakan Komponen Situs Facebook a. Wall

b. Message c. Status Up-date d. Profile

e. Foto f. Chat Karakteristik Responden Mahasiswa USU a. Usia

(34)

I. 9. Defenisi Variabel Operasional

Defenisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang amat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2006:46). Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

- Komponen Pola Penggunaan

a. Intensitas penggunaan

Seberapa lama seseorang mengakses Account Facebook yang dimiliki nya. b. Frekuensi penggunaan

Seberapa sering seseorang melihat, men-cek atau membuka account Facebook nya. c. Tempat menggunakan

Lokasi maupun wadah dimana si pengguna membuka, masuk atau log-in menggunakan account Facebook nya.

d. Motif menggunakan

Tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam menggunakan Account Facebook nya. f. Manfaat setelah menggunakan

Keuntungan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau menggunakan Account Facebook nya.

g. Kepuasan setelah menggunakan

(35)

- Komponen Situs Facebook

a. Wall

Adalah bagian dari Facebook dimana pengguna lain dapat menulis pesan kepada account yang kita miliki. Wall juga merupakan ruang menulis publik, sehingga orang lain

dapat membaca secara langsung wall yang telah ditulis ter up-date di home page mereka atau bias langsung membalas melalui wall to wall. Ketika seseorang menerima pesan maka si pengguna dapat merespon langsung wall tersebut atau langsung menghapusnya

b. Message

Tempat dimana para pengguna situs Facebook dapat berkirim pesan yang bersifat pribadi atau personal tanpa di ketahui oleh user yang lain.

c. Status Up-date

Adalah tempat dimana pengguna Facebook dapat mengganti atau meng up-date berita mengenai dirinya di kolom halaman yang telah disediakan Facebook sesuai dengan apa yang dirasakan serta keinginannya.

d. Profile

Merupakan halaman, tempat dimana seseorang mengisi data-data pribadi nya seperti alamat, no telepon, pendidikan pekerjaan informasi lainnya.

e. Foto

Pengguna dapat meng up-load foto-foto pribadi serta foto yang apapun yang ingin dimasukan dalam account Facebook nya. Bisa juga membuat album foto dan memberikan nama albun sesuai dengan yang diinginkan, mengganti profile picture, serta menerima foto hasil tag dari teman.

f. Chat

(36)

- Karakteristik Responden Mahasiswa USU

a. Usia

Tingkat umur responden. b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden, pria/wanita. c. Pekerjaan Orang Tua

Jenis perkerjaan orang tua responden d. Status Tempat Tinggal

(37)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II. 1. Komunikasi Massa

Istilah komunikasi massa merupakan sebuah istilah yang diadopsi dari bahasa Inggris yaitu mass communication. Istilah tersebut merupakan kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa) yang berarti komunikasi yang menggunakan

media massa atau komunikasi yang ”mass mediated”. Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yangjauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bitter yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang, bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik, surat kabar dan majalah keduanya disebut sebagai media cetak serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop (Ardianto, 2004:3).

(38)

beberapa bentuk komunikasi massa antara lain: televisi, radio, internet, majalah, koran, tabloid, buku dan Film (Nurudin, 2004:5). Komunikasi massa dapat juga dikenali dari karakter yang dimiliki yaitu :

1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan organisasi formal dan pengirim seringkali merupakan komunikator atau orang yang profesional

2. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam serta dapat diperkirakan. Pesan tersebut seringkali diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak sehingga merupakan suatu produk yang mengandung nilai kegunaan

3. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan biasanya bersifat satu arah dan jarang bersifat interaktif, impersonal, dan pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada para individu dan pesan yang diperjualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian tertentu. Unsur impersonalitas tersebut sebagian bersumber dari adanya jarak fisik dan sosial antara pengirim dan penerima pesan. (Mc.Quail, 2004:33).

Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antarpersonal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan atau tertunda (delayed). Untuk lebih jelasnya lagi, Michale W.Gamble dan Teri Kwal Gamble memberikan batasan komunikasi massa jika mencakup:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan di antara media tersebut.

2. Komunikator dalarn komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.

3. Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun bisanya berorientasi pada keuntungan bukan organisasi suka rela atau nirlaba.

(39)

sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rlibrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.

(Nurudin, 2004:18).

Menurut (Bungin, 2008:71) komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah :

a) Komunikator b) Media massa

c) Informasi (pesan) massa d) Gatekeeper

e) Khalayak (publik), dan f) Umpan balik

Sementara Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri, yaitu :

1) Komunikasi massa yang diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim

2) Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa menapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara

3) Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

(Severin, 2005:4).

II. 1. 1. Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi Massa

(40)

mengenai komunikasi massa. Dari pengertian-pengertian yang ada maka dapat diketahui karakteristiknya yaitu :

1) Komunikator terlembaga 2) Pesan bersifat umum

3) Komunikannya anonim dan heterogen 4) Media massa menimbulkan keserempakan

5) Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan 6) Komunikasi bersifat satu arah

7) Stimuasi alat indra ”terbatas” 8) Umpan balik tertunda (delayed)

Robert K.Merton dalam (Bungin, 2008:78) mengemukakan bahwa fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function), yaitu fungsi yang tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional.

Fungsi komunikasi media massa sebagai bagian dari komunikasi massa terdiri atas: a. Fungsi Pengawasan

Berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Fungsi persuasif sebagai upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukannya.

b. Fungsi Social Learning

Melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat di mana komunikasi massa itu berlangsung.

c. Fungsi Penyampaian Informasi

Yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Yang memungkinkan informasi dari sebuah institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat.

d. Fungsi Transformasi Budaya

(41)

e. Hiburan

Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa.

(Nurudin, 2004:206)

Adapun efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana Keith R. Stamm dan John E. Bowes (1990) membagi kedua bagian dasar. Pertama, efek primer meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan perilaku (menerima dan memilih) (Nurudin, 2004:207).

II. 2. Teknologi Komunikasi

Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, yang berarti teknik, seni atau keterampilan. Menurut M.T. Zein adalah teknologi mencakup ilmu pengetahuan, sehingga teknologi digolongkan sebagai suatu applied science, yaitu penerapan ilmu pengetahuan bagi peningkatan kesejahteraan manusia (Effendy, 2004:339). “Teknologi” antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. ”Teknologi komunikasi” adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. ”Komunikasi” adalah upaya untuk menciptakan ”kebersamaan dalam makna” (commoness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat (Lubis, 2005:42).

Haag dkk, (dalam Bungin, 2008:113) membagi teknologi komunikasi informasi menjadi 6 kelompok, yaitu :

Teknologi masukan (input technology)

Teknologi keluaran (output technology)

(42)

Teknologi penyimpanan (stroge technology)

Teknologi telekomunikasi (telecomunication technology)

Temuan di bidang teknologi pada dasarnya diarahkan untuk menjawab tantangan dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang dalam hidupnya membutuhkan kemudahan. Peningkatan penggunaan teknologi disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi tersebut yang dapat memudahkan manusia untuk melakukan sesuatu atau memungkinkan manusia untuk melakukan sesuatu yang secara alamiah tidak dapat dilakukan.

Teknologi adalah cara untuk melakukan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware and software) sehingga dapat seolah memperpanjang, memperkuat dan membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak. Manusia memiliki keterbatasan alamiah. namun kebutuhan manusia cenderung bergerak tidak memiliki keterbatasan, sehingga untuk memnuhi kebutuhan ini, kita ketahui bahwa pembaruan/perubahan positif tidak mungkin dicapai tanpa teknologi komunikasi.

Sementara itu, teknologi komunikasi dirumuskan sebagai peralatan keras, struktur organisasional dan nilai-nilai sosial dimana individu mengumpulkan, mengolah dan saling bertukar informasi dengan individu lainnya. Teknologi di bidang telekomunikasi merupakan prasarana dari segala perangkat teknologi komunikasi. Jika berbicara bidang ini, maka akan erat kaitannya dengan telecompunication yaitu gabungan antara telekomunikasi dengan komputer untuk menunjuk pada perwujudan teknologi baru di bidang komunikasi dengan kapasitas yang luar biasa. (Nasution, 1990:6)

(43)

negara-negara di seluruh dunia akan mendapat pertumbuhan ekonomi mereka yang ditentukan oleh dan tergantung pada investasi yang dilakukan di bidang teknologi komunikasi yang inovatif (Nasution, 1990:7).

Kemajuan teknologi komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini: 1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat

untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan "berat", yang profesional, dan mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih "ringan", metode yang hanya memerlukan ketrampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.

2. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan infonnasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut.

3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi. (Nasution, 1990:11).

Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.

Evertt M. Rogers, dalam (Bungin, 2008:111) mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yaitu era media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Roger itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan cetak.

Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah videotape recorder, video cassette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi komputer dengan

(44)

ini mempunyai dampak dramatis yaitu memberikan pengguna control yang jauh lebih banyak pada proses telekomunikasi dan informasi yang diterima (Severin, 2005:305).

Melalui teknologi telekomunikasi, maka kita akan dapat menjangkau sasaran relasi lebih jauh dan lebih banyak, seakan kita dapat berada dimana saja dalam waktu yang bersamaan/hampir bersamaan. Dengan demikian manusia dapat berbuat lebih banyak, lebih berkualitas, dan lebih bervariasi di dalam waktu yang singkat. Teknologi komunikasi merupakan sarana bagi manusia untuk dapat melakukan aktifitas lebih banyak dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya (termasuk agama dan pendidikan) serta pertahanan dan keamanan. Oleh karena itu produk teknologi komunikasi dalam kehidupan manusia sangat jelas dan nyata. Teknologi komunikasi dapat berlangsung dan berkembang dengan pesat sebagai sebuah revolusi. Hal ini karena bebrbagai kemampuan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tak terbatas. Sifat inilah yang mengakibatkan hal tersebut menjadi perhatian dan minat semua pihak yang pada umumnya dan generasi muda pada khususnya. Internet merupakan salah satu produk teknologi komunikasi yang sangat besar peran dan manfaatnya dalam peningkatan kualitas pendidikan dan kemudahan informasi saat ini.

II. 3. Media Masssa

(45)

adalah sebutan yang lumrah di kalangan akademis untuk studi ‘media massa’. Ada beberapa bentuk media massa yang kita kenal sekarang ini, yaitu:

a. Surat Kabar

Secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder yang sangat berkaitan yaitu:

Fungsi utamanya adalah,

(a) to inform, menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas Negara dan dunia.

(b) to comment, mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya kedalam focus berita.

(c) to provide, menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang danjasa melalui pemasangan iklan dimedia.

Sedangkan fungsi sekunder nya adalah,

(a) untuk kampanye royek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.

(b) memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun, dan cerita-cerita khusus.

(c) Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak

(Ardianto, 2004:98). b. Majalah

(46)

- Penyajian lebih dalam, dikarenakan terbitnya dalam jangka waktu tertentu penyajian

informasi dan berita dalam suatu majalah biasanya dibahas secara lebih mendalam. Berita-berita yang disajikan dalam majalah selalu lebih lengkap dengan menonjolkan unsure why dan how yang dikemukakan secara kronologis.

- Nilai aktualitas lebih lama, berbeda dengan suratkabar yang aktualitas nya hanya satu

hari nilai aktualitas majalah bisa sampai satu minggu.

- Gambar atau foto lebih banyak, dikarenakan memiliki jumlah halaman yang Lebih

banyak majalah juga dapat menampilkan gambar-gambar atau foto yang lengkap dan terkadang dengan ukuran yang besar serta kualitas kertas yang digunakan pun lebih baik dibanding suratkabar dan kadang-kadang gambar yang dimuat berwama. Foto-foto memiliki daya tarik tersendiri apalagi bila foto tersebut sifatnya eksklusif. Majalah mode

dan majalah hiburan sangat bergantuk pada foto-foto, karena foto dengan kualitas dan yang bagus menjadi daya tarik bagi pembacanya.

- Cover, menarik atau tidak nya cover suatu majalah sangat tergantung pada tipe dari

ajalahnya serta konsistensi majalah tersebut dalam menampilkan cirri khas majalahnya.

Cover suatu majalah dapat menggambarkan apa yang menjadi bahan pembicaraan utama alam majalah tersebut.

c. Radio

(47)

diberbagai daerah untuk melawan Belanda. Dibawah ini ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi radio siaran, yaitu:

- Daya Langsung, lain hal nya dengan suratkabar dan majalah yang membutuhkan waktu

untuk menyebarkan suatu informasi, radio dapat langsung menyebarkan berita atau informasi saat suatu peristiwa sedang berlangsung melalui siaran reportase atau pandangan mata.

- Daya Tembus, melalui radio kita dapat mendengarkan siaran berita dari stasiun radio mana

saja yang masih dalam jangkauan frekuensi dengan memindahkan channel dari stasiun radio satu ke stasiun radio lainnya. Melalui radio kita juga dapat mendengar siaran berita dari BBC London atau ABC di Australia.

- Daya Tarik, daya tarik pada radio disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat ketiga

unsur yang ada padanya yaitu musik, kata-kata, dan efek suara (sound effect). d. Televisi

Menurut Agee dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Sebanyak 99% orang Amerika memiliki televisi dirumahnya. Tayangan telavisi mereka dijejeli hiburan, berita, dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari (Ardianto, 2004:128).Sama dengan fungsi media massa lainnya, fungsi televisi juga memberi informasi, menghibur, mendidik, dan membujuk.

e. Film

(48)

edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building (Ardianto, 2004:136).

f. Komputer dan Internet

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangakau jutaan orang diseluruh dunia (Ardianto, 2004:142). Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat diabaikan.

Dampak sosial media massa ialah media dapat membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan. Kampanye nasional larangan merokok ditempat-tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita tentang bahaya merokok kesehatan bagi perokok pasif. Kampanye serupa tentang pencegahan penyakit AIDS dilakukan media massa. Disini secara instan media massa dapat membentuk kristalisasi opini publik untuk melakukan tindakan tertentu (Ardianto, 2004:57-58).

II. 4. Internet

(49)

istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa Inggris, karena dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas. Istilah internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai (Akbar, 2005:10).

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer, yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif (Ardianto, 2004:141). Selain itu, internet juga merupakan kumpulan dari manusia-manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga (Febrian, 2005:22).

Pada awalnya internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk sebuah jaringan (network). Kemudian jaringan-jaringan tersebut saling dihubungkan lagi sehingga

(50)

tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi lama kelamaan disebut sebagai internet saja (Febrian, 2005 : 21).

Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dimana sebelumnya pada tahun 1980-an telah berdiri suatu jaringan yang menghubungkan 5 Universitas yang disebut dengan UNInet. Dan pada Juni 2004 jaringan Iptek nasional IPTEK net menjadi Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia. Saat ini, terdapat lebih dari 4 juta host internet di

seluruh dunia. Sejak tahun 1988, internet tumbuh secara eksponensial, yang ukurannya kira-kira berlipat ganda setiap tahunnya (Febrian, 2005:22).

Faktor utama yang berperan dalam pesatnya pertumbuhan internet adalah potensi transaksi jual beli melalui internet, di samping itu internet memungkinkan semua orang di belahan dunia untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Dengan internet komunikasi diubah dengan beberapa cara yang fundamental. Media massa tradisional pada dasarnya menawarkan model komunikasi ”satu untuk banyak” sehingga dapat diatur potensi komunikasi lebih terdesentralisasikan dan demokratis. Internet adalah milik publik tidak ada direksi yang mengatur dan tidak memiliki otoritas tunggal. Cara untuk mengakses internet dapat melalui perangkat PC (personal computer) dengan perangkat lunak komunikasi (software communication) yang dihubungkan melalui modem ke jaringan internet, atau

melalui koneksi server LAN (Local Area Network) nirkabel yaitu melalui perangkat lunak komunikasi (Software communication) khusus tanpa sambungan kabel (wireless).

(51)

dapat menyadari semua ini, maka perbedaan di antara kita dapat dipecahkan bersama-sama pula tanpa memandang perbedaan yang ada.

Internet telah membentuk ruang dan waktu baru, yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Hampir semua media komunikasi saat ini yang kita kenal akhirnya berkonvergensi menyatu membuat internet disebut sebagai multimedia. Sebagian buku mengelompokkan Internet yang multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkategorikannya sebagai media antar pribadi. Kedua pandapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Karena, kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakikat Internet yang multimedia. Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antar pribadi, ketika seseorang mengirim surat elektornik ke seorang teman, misalnya. Jadi, karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi juga antar pribadi, tergantung dalam konteks apa kita menggunakan atau mengkajinya (Verdiansyah, 2004:106).

Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia di Internet :

a. Informasi untuk kehidupan pribadi, meliputi: kesehatan, rekrasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, dan sosial

b. Informasi untuk kehidupan professional/pekerja, meliputi: sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi.

(52)

II. 4. 1. Manfaat Internet

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke Internet, yaitu :

a) Komunikasi

Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan Internet yang telah meng-global. Asal kita mengetahui alamat seseorang atau satu lembaga di Internet, kita dapat mengirim informasi kapan saja dan ke mana saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara yang sangat mudah. Internet jug adapt menghemat biaya komunikasi yang dikeluarkan.

b) Informasi

Begitu banyaknya komputer yang trerhubung ke Internet, di mana masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di Internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya Internet itu sendiri.

c) Kolaborasi

(53)

II. 4. 2. Dampak Internet

Secara umum fungsi internet adalah menyediakan suatu sarana yang memiliki standarisasi dan mendefinisikan prosedur jaringan sehingga informasi dapat saling dipertukarkan. Adapun dampak internet yaitu:

a. Dampak Positif

 Mengalirnya informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) baik ilmu sosial, eksakta kedokteran, filsafat, teknik, dan sebagainya. Semua ini dapat menambah dan meningkatkan sumber daya manusia karena motto yang terkenal pada dua dasawarsa terakhir adalah "Siapa yang menguasai informasi dialah yang kuat".

 Kini adalah era globalisasi dan informasi. Dunia seperti sebuah kota. Kejadian di luar negeri bisa disaksikan di tanah air. Internet membuat semua makin mudah, cepat, tepat, dan tanpa batas. Dalam sekejap informasi dapat tersebar luas.

 Internet dapat menyadarkan umat manusia bahwasanya kita saling membutuhkan. Tak seorangpun di dunia ini dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain meski bantuan itu tidak disadarinya. Dengan internet orang bisa saling berkenalan, tukar pikiran, membagi pengalaman, dan sebagainya.

b. Dampak Negatif

 Karena internet telah memasuki segala sektor kehidupan manusia maka muncul banyak resiko terlebih bagi kaum muda yang masih labil. Sebab dalam internet banyak hal-hal yang dapat merusak moral misalnya, situs porno dan maraknya kejahatan dalam dunia maya (cybercrime).

Gambar

Gambar 3.
Tabel tersebut terdiri dari tabulasi tunggal. Sebaran data dalam tabel secara rinci
Tabel 4 menunjukan bahwa 42 orang (42,2%) pengakses situs Facebook orang tua
Tabel 6 menunjukkan bahwa mayoritas responden, yaitu sebanyak 62 orang (62,6%),
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan kesehatan merupakan aspek penting dalam meningkatkan pengetahuan keluarga tentang garam beryodium dengan melakukan pendidikan kesehatan berarti petugas kesehatan

Frekuensi menggoreng terhadap kenaikan angka asam Batas angka peroksida yang

Kegiatan yang dipilih dalam Praktek Kerja Nyata adalah Bagian Akuntansi Keuangan yang mana salah satunya berfungsi dalam Prosedur Dana Kas Kecil dengan Virtual

Benar kata Wapres bahwa untuk bisa menjadi bangsa yang maju arus ada kerja keras. Namun pertanyaannya, apakah sekolah dan sistem ujian sekarang ini sudah

” 75 Untuk barang konsinyasi yang tidak laku terjual pihak supplier memberikan kebijakan kepada pihak distro untuk tetap menjadikan barang tersebut sebagai

Dari tabel 5 diatas, ringkasan perhitungan rata-rata masing-masing indikator penilaian K3 menunjukkan secara rata-rata tanggapan buruh wanita terhadap pelaksanaan K3

Hasil penelitian menunjukkan sejumlah unsur dari variabel internal dan eksternal, yaitu self efficacy , sikap wirausaha, motivasi berprestasi, lingkungan keluarga berpengaruh

[r]