• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan."

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas

Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan

Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1)

Diajukan Oleh: Tinensi F. Simatupang

070922004

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Ini Disetujui Dan Dipertahankan Oleh: NAMA : Tinensi F. Simatupang

NIM : 070922004

JUDUL : Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan

Medan, 19 Juni 2009 Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Emilia Ramadhani, S.Sos. Drs. Amir Purba, M.Si.

NIP. 132 316 972 NIP. 131 654 104

DEKAN

(3)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan. Tujuannya adalah untuk melihat sejauhmana Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU MEDAN. Dengan demikian perumusan masalah adalah sejauhmana Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU MEDAN.

Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang mencari hubungan diantara kedua variabel. Dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation.

Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah komunikasi massa, kebutuhan dan motif penggunaan media, teknologi informasi, komputer dan internet, sikap, dan teori efek komunikasi massa teori S-O-R.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 920 Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2007/2008. Penarikan sampel sebanyak 90 responden diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90% presisi 10% dan teknik pengambilan sampel yaitu stratified proportional sampling dan

purposive sampling. Pengumpulan data responden, dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, sedangkan untuk menguji korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation melalui software SPSS 15.0

for windows. Harga r yang diperoleh adalah sebesar 0,233.

Untuk melihat kuat lemahnya korelasi diantara kedua variabel, digunakan skala Guilford yang nilai korelasi 0,233 berada pada tingkat 0,20 – 0,40 yang menunjukkan adanya hubungan rendah tapi pasti

Untuk mengetahui tingkat uji signifikansi hasil hipotesa, dilakukan dengan membandingkan tingkat probabilitas < 0,05. Uji signifikansi 0,027 < 0,05. Ho ditolak, dan Ha diterima.

Ini berarti Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan memiliki hubungan yang signifikan.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan anugerah-Nya yang tak berkesudahan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih kepada kedua orang tua terhormat dan terkasih Bapak Ir. N. Simatupang dan Ibu Ir. T. Sitepu yang selalu setia menemani, mendukung, memberikan perhatian dan bimbingan kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian dan skripsi ini

Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, M.Si. selaku Ketua Departemen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Emilia Ramadhani, S.sos. selaku Dosen Pembimbing yang sangat membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dari setiap bab yang ada, waktu yang diberikan kepada peneliti, serta candatawa yang dihadirkan.

4. Seluruh Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(5)

6. Kedua adik peneliti Vinesa dan Gusto yang telah banyak mendukung dan membantu peneliti.

7. Teman-teman peneliti yang terkasih, terima kasih atas perhatian, bantuan dan dukungannya. Terkhusus buat Erry, Shanty, Sri, Rere, Riri, Zulia, Didi, Farha, Titin, Elok, Widya, Amy, dan Dhea.

8. Teman terbaik peneliti yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa masih adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu, peneliti juga mengharapkan adanya saran dan kritik. Semoga peneulisan skripsi ini bermanfaat bagi setiap pembaca.

Medan, Juni 2009

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 4

I.3. Pembatasan Masalah ... 5

I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

I.5. Kerangka Teori ... I.5.1. Komunikasi Massa ... 6

I.5.2. Kebutuhan dan Motif Penggunaan Media 7

I.5.3. Teknologi Informasi ... 9

I.5.4. Komputer dan Internet ... 10

I.5.5 Sikap ... 13

I.5.5. Teori Efek Komunikasi Massa Teori S-O-R ... 13

I.6. Kerangka Konsep ... 15

I.7. Model Teoritis ... 17

I.8. Operasional Variabel ... 18

I.9. Definisi Operasional ... 19

(7)

BAB II URAIAN TEORITIS

II.1. Komunikasi Massa ... 21

II.1.1. Pengertian Komunikasi ... 21

II.1.2. Unsur-unsur Komunikasi... 21

II.1.3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi... 22

II.1.4. Komunikasi Massa ... 23

II.1.5. Karakteristik Komunikasi Massa ... 24

II.1.6. Fungsi Komunikasi Massa ... 25

II.1.7. Unsur-unsur Komunikasi Massa ... 27

II.2. Kebutuhan dan Motif Penggunaan Media ... 28

II.3. Teknologi Informasi ... 30

II.4. Komputer dan Internet ... 33

II.4.1. Sejarah Internet ... 33

II.4.2. Informasi Internet ... 40

II.4.3. Pemanfaatan Internet ... 42

II.4.4. Keamanan Internet ... 44

II.5. Sikap ... 46

II.5.1. Komponen Sikap ... 46

II.5.2. Karakteristik Sikap ... 47

II.5.3. Fungsi Sikap ... 48

II.5.4. Pembentukan dan Perubahan Sikap... 48

II.6. Teori Efek Komunikasi Massa Teori S-O-R ... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 54

III.2. Metode Penelitian ... 59

III.3. Populasi dan Sampel ... 59

III.4. Teknik Penarikan Sampel ... 62

III.5. Teknik Pengumpulan Data ... 64

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 68

IV.2. Proses Pengolahan Data ... 69

IV.3. Analisis Tabel Tunggal ... 70

IV.4. Analisi Tabel Silang ... 85

IV.5. Uji Hipotesa ... 89

IV.6. Pembahasan ... 91

BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan ... 97

V.2. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

1. Operasional Variabel Penelitian ... 18

2. Tabel Jumlah Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2007/2008 ... 60

3. Jenis Kelamin ... 71

4. Usia ... 71

5. Frekuensi ... 72

6. E-mail merupakan fasilitas internet yang dibutuhkan ... 72

7. E-mail dapat mengirim dan menerima data/pesan ... 73

8. Chatting dapat mengirim dan menerima pesan dengan cepat di- banding e-mail ... 74

9. Chatting merupakan fasilitas yang disenangi dan dapat mengo- brol menemukan banyak teman ... 74

10. Website dapat mengakses berbagai informasi ... 75

11. Tampilan website menarik perhatian ... 75

12. Up-load memudahkan dalam memindahkan dokumen... 76

13. Up-load dapat melihat dokumen atau foto ... 77

14. Download merupakan fasilitas untuk mengambil/menyimpan data yang diinginkan ... 77

15. Browsing dapat menjelajah dunia dalam waktu singkat ... 78

16. Browsing berfungsi mendapatkan informasi yang menarik per- hatian ... 79

17. Internet merupakan hal yang dibutuhkan/suatu kebutuhan ... 79

18. Fasilitas internet di Perpustakaan USU dapat menambah pe- ngetahuan dan pengalaman ... 80

(10)

20. Penggunaan internet di Perpustakaan USU sangat efektif da-

lam mencari informasi... 82

21. Fasilitas internet di Perpustakaan USU sudah didukung de- ngan pelayanan yang baik ... 82

22. Fasilitas internet di Perpustakaan USU sangat lengkap ... 83

23. Kecepatan “loading” di Perpustakaan USU cukup baik ... 84

24. Layanan gratis 1 (satu) jam memberi manfaat ... 84

25. Up-load memudahkan dalam memindahkan dokumen dengan fasilitas internet di Perpustakaan USU mendukung kegiatan perkuliahan ... 86

26. Website dapat mengakses berbagai informasi dengan Fasilitas internet di Perpustakaan USU menambah pengetahuan dan pengalaman. ... 87

27. Download fasilitas untuk mengambil/menyimpan data yang diinginkan dengan Kecepatan "loading" di Perpustakaan USU cukup baik. ... 88

28. Correlations ... 90

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pengantar Permohonan Penelitian. 2. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi. 3. Daftar pertanyaan (kuesioner).

4. Tabel Tunggal Hasil SPSS 15.0 For Windows. 5. Tabel Silang Hasil SPSS 15.0 For Windows

6. Tabel r dari variabel X dam Y 7. Biodata Penulis.

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(13)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan. Tujuannya adalah untuk melihat sejauhmana Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU MEDAN. Dengan demikian perumusan masalah adalah sejauhmana Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU MEDAN.

Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang mencari hubungan diantara kedua variabel. Dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation.

Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah komunikasi massa, kebutuhan dan motif penggunaan media, teknologi informasi, komputer dan internet, sikap, dan teori efek komunikasi massa teori S-O-R.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 920 Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2007/2008. Penarikan sampel sebanyak 90 responden diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90% presisi 10% dan teknik pengambilan sampel yaitu stratified proportional sampling dan

purposive sampling. Pengumpulan data responden, dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, sedangkan untuk menguji korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation melalui software SPSS 15.0

for windows. Harga r yang diperoleh adalah sebesar 0,233.

Untuk melihat kuat lemahnya korelasi diantara kedua variabel, digunakan skala Guilford yang nilai korelasi 0,233 berada pada tingkat 0,20 – 0,40 yang menunjukkan adanya hubungan rendah tapi pasti

Untuk mengetahui tingkat uji signifikansi hasil hipotesa, dilakukan dengan membandingkan tingkat probabilitas < 0,05. Uji signifikansi 0,027 < 0,05. Ho ditolak, dan Ha diterima.

Ini berarti Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan memiliki hubungan yang signifikan.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Komunikasi antarmanusia (human communications) merupakan ciri pokok kehidupan manusia sebagai makhluk sosial pada tingkat kehidupan sederhana maupun pada tingkat kehidupan modern yang lebih kompleks seperti sekarang ini. Komunikasi pada hakikatnya merupakan wahana utama bagi kehidupan manusia dan merupakan jantung dalam segala kehidupan sosial. Sejak dahulu perubahan-perubahan sosial yang terjadi di bumi ini tidak bisa terlepas dari peranan komunikasi, melalui komunikasilah terjadi kontak dan interaksi sosial, baik antarpribadi, antarkelompok, antarsuku, maupun antarbangsa. Kebutuhan untuk mengadakan komunikasi dengan orang lain itu adalah wajar, karena melalui komunikasi manusia dapat mengadakan pertukaran pengetahuan, informasi, pengalaman, dan mengembangkan kerjasama. Hal ini didorong oleh keinginan manusia untuk mengembangkan diri menuju kehidupan yang lebih baik. Daniel Lerner memandang komunikasi sebagai “means of exchange and the measure of value in social life” komunikasi antar berbagai masyarakat dan bangsa adalah setua umur manusia dan bangsa di dunia (Rachmadi, 1988:1).

(15)

Dengan melihat begitu banyak media yang hadir ditengah masyarakat dengan penampilan, bentuk, dan pesan yang berbeda. Kondisi ini menuntut masyarakat untuk memilih media massa yang mampu memenuhi kebutuhannya, karena masyarakat sebagai sasaran media massa mempunyai kebebasan untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhannya baik itu dalam hal edukasi, informasi, dan hiburan.

Perkembangan media massa begitu pesat, yang mana dimulai oleh media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya serta media elektronik televisi, radio, film yang kemudian berkembang pada internet. Hal inilah yang menandai lahirnya era komunikasi interaktif (Bungin, 2006:113).

Hal ini menunjukkan bahwa peran media massa sangatlah besar, apalagi dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari peranan media massa baik itu media cetak, elektronik, maupun internet.

Internet merupakan media komunikasi yang mempunyai banyak manfaat, melalui internet, khalayak dapat mengetahui hal-hal baru, informasi-informasi baru yang terjadi di seluruh dunia. Dengan internet, khalayak dapat menjangkau keseluruhan yang terjadi atau sedang berlangsung di seluruh dunia.

(16)

Kemajuan teknologi manusia, khususnya teknologi informasi secara sadar membuka ruang kehidupan manusia semakin luas tanpa batas. Perkembangannya dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi, sekalipun kemajuan tersebut masih mengalami perkembangan.

Melalui internet, kita dapat memenuhi kebutuhan terhadap isi media, seperti mencari informasi, memperoleh wawasan, berhubungan dengan banyak orang di seluruh dunia, menjalin persahabatan, penyaluran hobi khususnya dalam hal musik, mencari informasi tentang lowongan kerja, sampai berbisnis melalui internet. Keberadaan teknologi-teknologi baru lainnya juga telah membantu mempermudah pengaksesan tanpa kabel.

Kehadiran pengaksesan tanpa kabel atau yang biasa dikenal dengan wi-fi

(wireless-fidelity) kini telah dihadirkan hampir di tiap-tiap fakultas di Universitas Sumatera Utara (USU) termasuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Selain di setiap faklultas, fasilitas wi-fi juga tersedia di perpustakaan universitas.

(17)

dengan fasilitas internet. Oleh karena itu, Perpustakaan USU menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa yang ingin membaca atau mengakses internet termasuk Mahasiswa FISIP. Berdasarkan pertimbangan perolehan informasi yang peneliti dapatkan, telah diketahui bahwa beberapa Mahasiswa FISIP yang berkunjung ke perpustakaan tidak hanya membaca atau meminjam buku, tetapi juga menggunakan fasilitas internet di perpustakaan, guna menemukan hal-hal baru di bidang informasi, pengetahuan sebagai kebutuhan atau hanya untuk mencari hiburan.

Berdasarkan hal inilah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna menggali lebih jauh tentang sejauhmana Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di kalangan mahasiswa FISIP USU Medan..

I.2. Perumusan Masalah

(18)

I.3. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat lebih jelas dan terarah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2007/2008.

2. Penelitian dilakukan di Kampus FISIP USU pada Bulan Mei-Juni 2009.

I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejauhmana tanggapan mahasiswa FISIP USU mengenai penggunaan Fasilitas Internet

2. Untuk melihat tingkat kebutuhan mahasiswa terhadap perkembangan teknologi informasi.

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Fasilitas Internet dalam pemenuhan kebutuhan informasi di kalangan mahasiswa FISIP USU.

I.4.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara akademis, penelitian ini sebagai pertimbangan antara teori dan praktis serta dapat memperkaya khazanah penelitian di Bidang Ilmu Komunikasi. 2. Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa

terhadap perkembangan teknologi informasi dan internet.

(19)

I.5. Kerangka Teori

Dalam penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berpikir untuk mendukung pemecahan permasalahan dengan jelas dan sistematis. Hal ini sesuai dengan pengertian teori itu sendiri, yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep (Singarimbun, 2006:37).

Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini

adalah:

I.5.1. Komunikasi Massa

Kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris berasal dari Kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005:41).

Komunikasi memiliki peranan penting di dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antarmanusia terjadi dengan melakukan komunikasi baik itu secara lisan, tulisan, maupun gerakan-gerakan.

(20)

Berdasarkan definisi di atas, ketika kegiatan komunikasi itu dilakukan melalui saluran tertentu yaitu dengan media massa, dan ditujukan kepada sejumlah khalayak maka dapat diartikan komunikasi massa.

Komunikasi Massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar, penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka (Nurudin, 2004:1).

I.5.2. Kebutuhan dan Motif Penggunaan Media

Penggunaan media massa didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan, kita mengalami goncangan batin, media massa memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kita kesepian, media massa berfungsi sebagai sahabat. Tentu saja, hiburan, ketenangan, dan persahabatan dapat juga diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti kawan, hobi atau tempat ibadah (Rakhmat, 1991:205).

(21)

Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan:

1. Kebutuhan Kognitif (Cognitive Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan Pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.

2. Kebutuhan Afektif (Affective Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.

3. Kebutuhan Pribadi Secara Integratif (Personal Integratve Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.

4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif (Social Integrative Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi.

5. Kebutuhan Pelepasan (Escapist Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat keanekaragaman.

(22)

I.5.3. Teknologi Informasi

Menurut Indrajit (2001:11), kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai pengganti alternatif minicomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan

mainframe).

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antarnegara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antarnegara tidak dikenal dalam dunia maya. Penerapan teknologi, seperti LAN, WAN,

Globalnet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat (Bungin, 2006:143).

(23)

I.5.4. Komputer dan Internet

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur komunikasi.

Jalur komunikasi ini berfungsi mengatur integrasi dan komunikasi jaringan internet adalah sebuah protokol yang biasa disebut TCP/IP, TCP singkatan dari

Transfer Control Protocol sementara IP singkatan dari Internet Protocol. TCP berguna untuk memastikan bahwa semua koneksi bekerja secara semestinya, sementara IP berfungsi melakukan transfer data dari sebuah komputer ke komputer lainnya sehingga TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik untuk transmisi data atau memilih rute alternatifnya jika suatu rute tidak fisibel untuk transmisi data (Akbar, 2005:10).

Setelah penemuan komputer pada tahun 1980-an dan terus berkembang sampai pada tahun 1990-an sehingga melahirkan teknologi internet. Internet begitu cepat berkembang dengan varian-varian programnya yang menjadikan bumi ini dalam cengkraman teknologi. Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang tercipta dalam dunia maya.

(24)

Para pengguna dapat memasuki situs yang diinginkan dan memilih hubungan dengan suatu topik. yang lebih spesifik, hingga dapat mengakses muatan seketika.

Macam-macam aplikasi software pada internet, yaitu: a. Surat elektronis (e-mail)

b. Surat bersuara (voice mail) c. Forum diskusi

d. Sistem percakapan tertulis (chat) e. Konferensi suara

f. Konferensi video, dan

g. Sistem pertemuan elektronis (GSS) (Bungin, 2006:137).

Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Top Level Domain

ID Primer yang dibangun di server UUNET. Pada Bulan Juli 1992 dipindahkan ke ADFA. Kemudian server domain tingkat dua (Second Level Domain) dibangun pula untuk mendaftar domain ac.id, co.id, go.id, dan or.id (Febrian, 2008:31).

Pada Bulan Juni 1994 jaringan IPTEK Nasional IPTEKnet sebagai

Internet Service Provider (ISP) yang pertama di Indonesia terhubung ke internet dengan kapasitas bandwidth sebesar 64 Kbps.

(25)

Ada beragam hal yang dapat dilakukan di internet, dan jika didaftar, daftarnya akan bertambah setiap hari. Berikut ini ada beberapa layanan yang tersedia di internet yaitu, e-mail, Bulletin Board Services (Network News), File Transfer (FTP), Remote Login (Telnet), Information Browsing (Gopher),

Advanced Browsing (WWW, Mosaic), automated title search (Archi, Veronica),

automated contents search (WAIS), web, komunikasi audio dan video, sampai

teleconferencing, download, serta upload (Febrian, 2008:36).

Dalam penggunaan internet ada begitu banyak istilah salah satunya

browser. Browser merupakan aplikasi yang digunakan untuk berselancar di dunia internet. Browser dapat memandu pengguna internet untuk berpindah antar situs

web dengan mudah (Akbar, 2005:13)

Ada juga pendapat lain mengenai internet browser. Internet browser

merupakan sebuah software yang digunakan untuk mengakses halaman situs atau

(26)

I.5.5. Sikap

Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar (Sherif, 1956:489). Adapula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf (neural setting) sebelum memberika respon (Allport, 1924). Dari berbagai definisi kita dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap, berupa benda, orang, tempat, gagasan situasi, atau kelompok (Rakhmat, 1991:39).

I.5.6. Teori Efek Komunikasi Massa

Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.

(27)

Elemen-elemen utama dari teori ini adalah: a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R)

Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate dalam hal how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.

Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia”, Perubahan serta Pengukurannya mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu:

a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan

Stimulus

Organisme: - Perhatian - Pengertian - Penerimaan

(28)

Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya.

Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2003:254).

Prinsip teori ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik, teori klasik mengenai terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh. Dalam masyarakat massa, prinsip ini mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan didistribusikan secara sistematis dan dalam skala yang luas. Sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar individu, bukan ditujukan pada orang perorang. Kemudian sejumlah besar individu itu akan merespon pesan informasi itu (Bungin, 2006:275).

I.6. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan hasil penelitian yang akan dicapai. Kerangka konsep akan menuntut penelitian dalam menentukan uji hipotesa (Nawawi, 1991:40).

(29)

kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat penenlitian ilmu sosial (Singarimbun, 2006:33).

Dalam penelitian ini, kerangka konsep ditetapkan dalam bentuk variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah sejumlah gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut dengan variabel terikat. Tanpa variabel ini, maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul (Nawawi, 1991:57). Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah Penggunaan Fasilitas Internet.

2. Variabel Terikat (Y)

(30)

I.7. Model Teoritis

Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan terkait antara satu dengan yang lainnya. Variabel-variabel yang dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:

Variabel Terikat (Y) Pemenuhan Kebutuhan Variabel Bebas (X)

Penggunaan Fasilitas Internet

(31)

I.8. Operasional Variabel

[image:31.595.113.519.266.681.2]

Berdasarkan konsep yang telah disusun, maka dibuatlah operasional variabel untuk memudahkan penggunaan kerangka konsep. Adapun operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Bebas (X)

Penggunaan Fasilitas Internet

1. Surat Elektronis (e-mail)

2. Sistem Percakapan Tertulis (chat) 3. Website

4. Upload

5. Download

6. Information Browsing Variabel Terikat (Y)

Pemenuhan Kebutuhan Informasi

1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan

4. Respon (Efek/Perubahan Sikap)

Karakteristik Responden 1. Usia

2. Jenis Kelamin

(32)

I.9. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara untuk mengukur variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2006:46).

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini

adalah:

1. Variabel Bebas (Penggunaan Fasilitas Internet)

1. Surat Elektronis (e-mail), yaitu Fasilitas untuk mengirim teks, suara, video, dan grafis. Dalam hal ini, diperlukan adanya alamat mail

2. Sistem Percakapan Tertulis (chat), yaitu Percakapan yang dilakukan secara

online

3. Website, yaitu Penyedia informasi yang ada di internet.

4. Upload, yaitu Proses pemindahan teks, suara, video, dan grafis dari internet 5. Download, yaitu Proses pemindahan teks, suara, video, dan grafis dari internet 6. Information Browsing, yaitu Proses untuk menemukan informasi pada internet

2. Variabel Terikat (Pemenuhan kebutuhan informasi)

1. Perhatian, yaitu Perhatian responden terhadap Fasilitas Internet yang ada di Perpustakaan USU.

2. Pengertian, yaitu pengertian atau pemahaman responden terhadap penggunaan Fasilitas Internet

(33)

Karakteristik Responden:

1. Usia, yaitu usia responden.

2. Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin responden (Laki-laki dan Perempuan) 3. Frekuensi mengakses internet, yaitu kuantitas mengakses internet

I.10. Hipotesa Penelitian

Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrument kerja dan teori (Singarimbun, 2006:43).

Berdasarkan masalah yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat hubungan antara Penggunaan Internet terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi

(34)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1. Komunikasi Massa

II.1.1. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris berasal dari Kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005:41).

Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Komunikasi itu juga sebagai penyampaian pesan (berupa lambang, suara, gambar, dan lain-lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran tertentu (Suprapto, 2006:3).

II.1.2. Unsur-unsur Komunikasi

(35)

definisi, akan semakin memerlukan unsur-unsur atau elemen komunikasi yang semakin kompleks pula.

Formula Laswell melengkapi unsur-unsur yang ada dengan memfokuskan analisis pada komunikasi massa dengan menjawab who (siapa), says what (berkata apa), in which channel (saluran apa), to whom (kepada siapa), with what effect

(dengan efek apa). Elemen yang ditambahkan dalam proses ini dari tiga menjadi lima, yaitu media (saluran) dan efek atau pengaruh yang diharapkan (Purba dkk, 2006:39).

II.1.3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Adapun fungsi dari komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Menginformasikan (to inform)

2. Mendidik (to educate) 3. Menghibur (to entertain) 4. Mempengaruhi (to influence)

Berdasarkan tujuannya, komunikasi terbagi empat, yakni: 1. Untuk mengubah sikap (to change the attitude) 2. Untuk mengubah opini (to change the opinion) 3. Untuk mengubah perilaku (to change the behavior)

(36)

II.1.4. Komunikasi Massa

Komunikasi Massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar, penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka (Nurudin, 2004:1).

Pengertian komunikasi massa merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri. 1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.

Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut:” This new form can be distinguished from older types by the following major characteristic: it is directed toward relatively large, heterogenous, and anonyms audienes; message are transmitted publicity, often-times to reach most audience members simultaneously, and are transient in character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization that may involve great expense” (Rakhmat dalam Komala, dkk. 1999).

(37)

II.1.5. Karakteristik Komunikasi Massa

Adapun Karakteristik Komunikasi massa adalah: 1. Komunikator Terlembagakan

Ciri komunikasi yang pertama adalah komunikatornya. Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik. Dengan mengingat kembali pendapat Wright, bahwa komunikasi itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.

2. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum.

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikannya heterogen, karena terdiri dari lapisan masyarakat yang berbeda.

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

(38)

5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpesona, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada komunikasi massa, yang penting adalah unsur isi. Pesan disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikan dan komunikator tidak dapat melakukan kontak langsung karena menggunakan media massa. Diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog.

7. Stimulasi Alat Indra “Terbatas”

Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media. Pada media cetak, pembaca hanya melihat.

8. Umpan Balik Tertunda “Delayed

Komponen ini merupakan hal yang penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan (Ardianto dan Erdinaya, 2004:7).

II.1.6. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi Komunikasi Massa bagi masyarakat menurut Dominic (2001), terdiri dari:

a. Surveillance (Pengawasan)

(39)

b. Interpretation (Penafsiran)

Fungsinya untuk memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.

c. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

d. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-nilai)

Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi), yang mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

e. Entertaintment (Hiburan)

Hampir semua media massa menjalankan fungsi hiburan. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur, tujuannya untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak (Ardianto dan Erdinaya, 2004:15).

II.1.7. Unsur-unsur Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:

(40)

- Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar tanpa diketahui jelas keberadaan mereka.

- Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran informasi tersebut.

b. Media Massa

Media massa merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula.

Media Massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya, media massa berperan:

a. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi.

b. Sebagai media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat.

c. Terakhir media massa sebagai media hiburan (Bungin, 2006:85) c. Informasi Massa

(41)

d. Gatekeeper

Gatekeeper merupakan penyeleksi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan disiarkan atau tidak disiarkan.

e. Khalayak

Khalayak merupakan massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa.

f. Umpan Balik

Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda sedangkan dalam komunikasi tatap muka bersifat langsung. Akan tetapi, konsep umpan balik tertunda dalam komunikasi massa ini telah dikoreksi karena semakin majunya media teknologi, maka proses penundaan umpan balik menjadi sangat tradisional. (Bungin, 2006:71).

II.2. Kebutuhan dan Motif Penggunaan Media

(42)

dari sumber-sumber lain, seperti kawan, hobi atau tempat ibadah (Rakhmat, 1991:205).

Semua tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu, demikian halnya dengan penggunaan media. Kita menggunakan media karena didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media massa. Ketika ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan. Ketika mengalami goncangan batin, media massa dapat memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Ketika kesepian, media massa dapat berfungsi sebagai sahabat.

Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan:

1. Kebutuhan Kognitif (Cognitive Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan Pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.

2. Kebutuhan Afektif (Affective Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.

3. Kebutuhan Pribadi Secara Integratif (Personal Integratve Needs)

(43)

4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif (Social Integrative Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi.

5. Kebutuhan Pelepasan (Escapist Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat keanekaragaman.

Dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dari diri khalayak, membuat khalayak menjadi produktif dalam mengkonsumsi media. Sehingga khalayak akan memilih media yang diinginkannya (Effendy, 2003:294).

II.3. Teknologi Informasi

Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunannya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya, teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpananya.

(44)

terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali. Setelah itu, teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu, informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.

Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alphabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik, seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan (http://id.wikipedia.org/wiki/teknologi_informasi)

Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology;

The New Media Society, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal dengan empat era komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terkahir media komunikasi interaktif dikenal dengan media komputer, videotext

(45)

Berdasarkan apa yang dijelaskan oleh Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan cetak.

Menurut Indrajit (2001:11), kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai pengganti alternatif minicomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan

mainframe).

Perkembangan di bidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial.

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antarnegara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antarnegara tidak dikenal dalam dunia maya. Penerapan teknologi, seperti LAN, WAN,

(46)

II.4. Komputer dan Internet

II.4.1. Sejarah Internet

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur komunikasi.

Jalur komunikasi ini berfungsi mengatur integrasi dan komunikasi jaringan internet adalah sebuah protokol yang biasa disebut TCP/IP, TCP singkatan dari

Transfer Control Protocol sementara IP singkatan dari Internet Protocol. TCP berguna untuk memastikan bahwa semua koneksi bekerja secara semestinya, sementara IP berfungsi melakukan transfer data dari sebuah komputer ke komputer lainnya sehingga TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik untuk transmisi data atau memilih rute alternatifnya jika suatu rute tidak fisibel untuk transmisi data (Akbar, 2005:10).

(47)

Seperti yang dijelaskan oleh Sayling Wen (2001), sekarang yang terpenting dan paling luas adalah internet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi yang paling sederhana hingga yang tercanggih. Inilah struktur jaringan komputer yang saling berhubungan. Layanan yang diberikan internet mencakup e-mail, Netnews, Telnet, FileTransfer Protocol (FTP), dan World Wide Web (WWW), dimana yang paling banyak digunakan adalah e-mail serta WWW. Para pengguna dapat memasuki situs yang diinginkan dan memilih hubungan dengan suatu topik. yang lebih spesifik, hingga dapat mengakses muatan seketika. Macam-macam aplikasi software pada internet, yaitu:

a. Surat elektronis (e-mail) b. Surat bersuara (voice mail) c. Forum diskusi

d. Sistem percakapan tertulis (chat) e. Konferensi suara

f. Konferensi video, dan

g. Sistem pertemuan elektronis (GSS) (Bungin, 2006:137).

Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Top Level Domain

(48)

Pada Bulan Juni 1994 jaringan IPTEK Nasional IPTEKnet sebagai

Internet Service Provider (ISP) yang pertama di Indonesia terhubung ke internet dengan kapasitas bandwidth sebesar 64 Kbps.

Lembaga yang berusaha memperkirakan pengguna internet di negeri ini adalah APJII. APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) memperkirakan sampai akhir tahun 2005 pengguna internet Indonesia mencapai 12 juta dan perkiraan pengguna internet seluruh dunia mencapai angka 709 juta sampai 945 juta orang (Febrian, 2008:33).

Ada beragam hal yang dapat dilakukan di internet, dan jika didaftar, daftarnya akan bertambah setiap hari. Berikut ini ada beberapa layanan yang tersedia di internet yaitu, e-mail, Bulletin Board Services (Network News), File Transfer (FTP), Remote Login (Telnet), Information Browsing (Gopher),

Advanced Browsing (WWW, Mosaic), automated title search (Archi, Veronica),

automated contents search (WAIS), web, komunikasi audio dan video, sampai

teleconferencing, download, serta upload (Febrian, 2008:36).

(49)

Dalam penggunaan internet ada begitu banyak istilah salah satunya

browser. Browser merupakan aplikasi yang digunakan untuk berselancar di dunia internet. Browser dapat memandu pengguna internet untuk berpindah antar situs

web dengan mudah (Akbar, 2005:13)

Ada juga pendapat lain mengenai internet browser. Internet browser

merupakan sebuah software yang digunakan untuk mengakses halaman situs atau

website di internet. Tanpa internet browser, otomatis kita tidak akan dapat membuka halaman website. Terdapat banyak software internet browser pada saat ini, misalnya Netscape, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Flock, Safari, Green Browser, dan sebagainya (Agung, 2008:1).

Bagaimana internet bekerja. Setiap komputer yang terhubung dengan jaringan tersebut, diberikan sebuah nomor yang unik, dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya dengan bahasa komunikasi yang sama. Ini disebut protokol. Sedangkan protokol yang digunakan di internet adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Interenet Protocol).

(50)

Pada era teknologi saat ini, informasi yang cepat dan mudah didapat sangat diperlukan sekali. Penggunaan internet juga didukung oleh saluran komunikasi yang sudah memadai dimana hampir setiap rumah mempunyai saluran komunikasi telepon sampai dengan perusahaan yang sudah menggunakan saluran komunikasi yang khusus. Hal lain yang timbul di Indonesia saat ini adalah mulai banyaknya Internet Services Provider (Penyedia Layanan Internet) yang menyediakan fasilitas internet kepada para pelanggannya.

Sesuai dengan kemajuan di bidang perangkat keras dan perangkat lunak, terminal yang ada dalam jaringan lokal tersebut dapat disambungkan melalui berbagai media di antaranya adalah saluran telepon (remote terminal).

Sebuah jaringan lokal yang dihubungkan dengan jaringan lain, biasanya menggunakan perusahaan telekomunikasi (Febrian, 2008:32).

Industri media komputer memiliki beberapa bidang utama, antara lain: pabrik perangkat keras komputer, pembuat perangkat lunak komputer (pembuatan program-program yang menjalankan mesin komputer). Content provider adalah yang mengembangkan isi dan data base yang didistribusikan melalui jaringan komputer. Bagian dari perangkat lunak komputer terdapat pula internet service provider (ISPs), yakni perusahaan yang menjual akses internet.

Bisnis perangkat keras komputer terbagi menjadi empat bidang umum: 1.

the computer (terdiri dari supercomputers, mainframes, minicomputers,

workstations, dan personal computers), 2. storage devices (seperti disk drives), 3.

(51)

Industri perangkat lunak komputer terbagi ke dalam tiga bidang utama: 1. perusahaan yang menjual prepackaged software (yang merancang sistem komputer otomatis), 2. pabrik yang memproduksi prepackaged software (yang menyediakan aplikasi-aplikasi program popular, seperti word processing,

electronic spreadsheets, computer games untuk personal computer), 3. software industry (untuk pembuatan gambar bergerak atau film).

Content provider adalah orang-orang atau perusahaan yang menciptakan isi yang dapat dilihat pada layar komputer. Sejumlah content provider merupakan perkembangan dari pembuatan software. Misalnya Microsoft memiliki majalah

online, disebut slate. Perusahaan computer games adalah perpaduan antara

software dan content provider. Contoh provider lainnya yang sudah dikenal sebagai perusahaan media massa papan atas seperti New York Time, Majalah

Time, dan jaringan televisi ESPN, Americana Online (Internet Service Providers

(ISPs) bertindak sebagai content provider untuk penyebaran informasi media massa melalui media maya (internet). Industri pelayanan informasi ini, termasuk pula perusahaan yang membuat data base yang didistribusikan melalui internet atau CD-Rom. Perusahaan papan atas bidang data base ini adalah IBM, Dun Broadsheet dan Electronic Data System. Bagi orang-orang yang memiliki home page pada World Wide Web (WWW), termasuk kepada content provider

(Straubhaar dan LaRose dalam Ardianto dan Erdinaya, 2004:141).

(52)

telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.

Informasi penting yang tersedia di internet jumlahnya terus meningkat. Ini mencakup berbagai arsip gratis dan arsip umum, katalog perpustakaan, layanan pemerintah, dan berbagai pangkalan-data komersial.

Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tidak lagi menjadi pembatas. Berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya.

Internet menyebabkan terbentuknya begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok; jenis interaksi pada skala besat ini merupakan hal yang tak mungkin terwujud tanpa jaringan komputer (Ardianto dan Erdinaya, 2004:141).

II.4.2. Informasi Internet

Penyebaran informasi di internet biasaya dalam bentuk halaman website, dan dibuat dengan format HTML (Hypertext Markup Language). Jadi, teknisnya perintah dasar yang dikirimkan ke komputer sebenarnya adalah berbentuk teks biasa. Teks inilah yang diolah dan akhirnya muncul halaman-halaman yang menarik seperti yang dilihat di internet.

(53)

Browser sendiri memiliki beberapa fungsi, yaitu: mendapatkan informasi yang diminta, dan menampilkannya; Berinteraksi dengan server; Menampilkan dokumen-dokumen yang disimpan secara elektronik; Download dan upload information, Sistem yang memungkinkan kita untuk mengambil informasi yang disimpan secara digital lalu menampilkannya atau memperdengarkan suara kepada kita terutama video, musik serta mampu melayani terhadap pengiriman data (upload) ke server; E-mail untuk mengirim dan menerima surat secara elektronik; Newsgroup untuk berpartisipasi dalam suatu kelompok diskusi yang disediakan secara online; mengunjungi berbagai perguruan tinggi; mengunjungi berbagai perusahaan di dunia; mendengarkan berbagai lagu-lagu terbaru; menonton dan melihat berbagai film; Berbelanja secara online; melihat berbagai lokasi di dunia melalui foto satelit; Mendengar lagu yang diputar di berbagai radio di dunia; Mengirim dan menerima ucapan dari kerabat dan keluarga; Belajar dari berbagai literatur tentang suatu keilmuan; Mengirimkan bahan-bahan dan dokumen bisnis secara online, dan sebagainya (Febrian, 2008:118).

Penyedia informasi di internet disebut dengan website dan halaman utama disebut dengan homepage. Pada Tahun 1996, terdapat sebanyak 30.000 website. Perkembangannya dan peningkatannya cukup menakjubkan, yaitu sebesar 200% setiap 53 Hari.

(54)

browsing (WWW, Mosaic), automated title search (Archie, Veronica), automated contents search (WAIS), komunikasi audio, dan video, sampai dengan

teleconferencing).

E-mail adalah fasilitas untuk mengirim teks, suara, video, dan grafis melalui internet, untuk itu diperlukan alamat mail.

BBS adalah layanan yang paling terkenal di internet yang memungkinkan pemakai individual melakukan diskusi tentang suatu topik. FTP (File Transfer Protocol) digunakan untuk mentransfer suatu salinan file dari sebuah disk di sebuah komputer ke komputer lain melalui internet. Remote login (telnet) sebenarnya merupakan perluasan dari fasilitas login yang dipakai pada komputer

timesharing lama.

Gopher adalah software untuk menemukan informasi pada internet.

WWW, dan Mosaic juga seperti Gopher tetapi tidak hanya berupa teks melainkan grafis, suara dan video dapat ditampilkan. Archie dan Veronica adalah fasilitas pencarian di internet.

WAIS (Wide Area Information Server) dapat melakukan pencarian otomatis yang meneliti isi dokumen.

Data base misalnya, data base katalog sebuah perpustakaan, database

arsip surat kabar, data base data personal dan lainnya.

(55)

keperluan, sebagai contoh program yang menerjemahkan sebuah kalimat dari satu bahasa ke bahasa lain, dan sebagainya.

Citra atau gambar, sebuah gambar kadang bisa menceritakan lebih banyak dari pada sebuah tulisan. Misalkan gambar permukaan sebuah planet, binatang langka, sampai para bintang film terkenal, semuanya memungkinkan sekali untuk ditemukan di internet.

Rekaman suara juga dapat di dengar melalui internet. Selain itu, banyak sekali kumpulan lagu-lagu dengan kualitas sangat baik dapat kita ambil (‘download’) dari internet untuk didengarkan.

Multimedia, tidak sedikit pembuat film menyimpan ‘sneak preview’ sebuah film baru yang akan dipasarkan di internet.

Aplikasi jaringan, saat ini sudah banyak terdapat aplikasi jaringan yang digunakan melalui internet, misalnya ngobrol atau nge-break di internet yang dikenal dengan istilah chatting, ‘collaboration’ atau bekerjasama beberapa orang mengerjakan sesuatu pada saat yang bersamaan di tempat yang berjauhan. Bahkan sekarang ini sudah bisa bertatap muka dengan teman bicara melalui ‘internet videophone’.

II.4.3. Pemanfaatan Internet

(56)

Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi perlu mencari buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Cukup dengan memanfaatkan search engine, materi-materi yang relevan dapat segera ditemukan.

Selain menghemat tenaga dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up-to-date. Buku-buku teks konvensional memiliki rentang waktu antara proses penulisan, penerbitan, sampai ke tahap pemasaran. Kalau ada perbaikan maupun tambahan, itu akan dimuat dalam edisi cetak ulangnya, dan itu jelas membutuhkan waktu. Kendala semacam ini nyaris tidak ditemui dalam publikasi materi ilmiah di internet mengingat meng- upload

sebuah halaman web tidaklah sesulit menerbitkan sebuah buku. Akibatnya, materi ilmiah yang diterbitkan melalui internet cenderung lebih aktual dibandingkan yang diterbitkan dalam bentuk buku konvensional.

Kelebihan sarana internet yang tidak mengenal batas geografis, juga menjadikan internet sebagai sarana ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baik melalui kursus tertulis maupun perkuliahan. Tentu saja ini menambah keuntungan bagi mereka yang memanfaatkan sarana internet.

(57)

Internet juga merambah bidang keagamaan, bidang yang biasanya jarang mengadaptasi perkembangan teknologi. Disini internet dimanfaatkan untuk sarana dakwah, dan diskusi keagamaaan.

Bagi mereka yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat, internet menawarkan berjuta kesempatan. Baik melalui e-mail maupun chatroom, para pengguna internet dapat menjalin komunikasi dengan rekan-rekannya di segala penjuru dunia dalam waktu singkat dan biaya yang relatif murah.

Bagi yang berniat mencari hiburan, internet menawarkan pilihan yang berlimpah. Dengan memanfaatkan game server, seseorang dapat bermain game

bersama lawan dari negara lain melalui jaringan internet. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip-klip MP3 dari lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dunia entertainment, internet adalah surga dengan berlimpahnya situs-situs web para artis, baik nasional maupun internasional (Febrian, 2008:34).

II.4.4. Keamanan Internet

(58)

Disamping itu, ada beberapa kejadian yang berhubungan dengan kejahatan di dunia internet seperti pencurian dan penggunaan account orang lain. Dengan menggunakan internet orang lain yang berlangganan di salah satu internet service provider (ISP), maka si pencuri dapat melakukan koneksi sepuasnya tanpa terbebani tagihan, karena semua tagihan akan dibebankan kepada si pelanggan resmi tanpa ia menyadarinya. Kejahatan lainnya adalah membajak situs web, pelanggaran terhadap hak cipta masyarakat, perlakuan penyerangan dan perusakan jaringan, pencurian, penipuan, problem hak membela diri, eksploitasi perempuan dan penyebaran pornografi dan pornoteks serta erotisme, maupun problem hak dan kebebasan mengakses informasi (Bungin, 2006:178)

Dunia Internet merupakan sebuah tempat kita “hidup” secara maya (virtual, digital). Dunia maya ini juga memiliki aturan yang difenisikan bersama.

Pengguna internet Indonesia saat ini diperkirakan baru mencapai 1,5 Juta orang. Mereka adalah “penduduk” atau Netizen Indonesia. Namun, jumlah yang sedikit ini memiliki keuntungan dimana dapat mulai menata aturan dunia cyber

Indonesia ini dengan baik.

Aturan di dunia virtual (Internet) dapat dibuat. Banyak orang berpendapat bahwa pengaturan di dunia virtual ini harus melalui cyberlaw. Tanpa adanya

cyberlaw, pengaturan tidak mungkin dilakukan. Pengamanan secara teknis juga harus disertai dengan social pressure. Adanya banyak orang yang mengawasi membuat seseorang mengurungkan diri untuk melakukan kejahatan. Pendidikan etika dan moral nampaknya harus kita aktifkan kembali, khususnya untuk dunia

(59)

II.5. Sikap

Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar (Sherif, 1956:489). Adapula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf (neural setting) sebelum memberikan respon (Allport, 1924). Dari berbagai definisi kita dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap, berupa benda, orang, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok (Rakhmat, 1991:39).

Thurstone berpandangan bahwa sikap merupakan suatu tindakan afek, baik itu bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis (Dayakisni dan Hudaniah, 2003:1).

II.5.1. Komponen Sikap

Pada hakikatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar’at, 1981) ada tiga sikap, yaitu:

1. Komponen Kognitif

(60)

2. Komponen Afektif

Komponen yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi, sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.

3. Komponen Konatif

Kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikapnya.

Dengan demikian sikap seseorang pada suatu objek sikap merupakan manifestasi dari konstelasi ketiga komponen tersebut yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap objek sikap. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan lainnya (Dayakisni dan Hudaniah, 2003:96).

II.5.2. Karakteristik Sikap

Menurut Brigham (1991) ada beberapa ciri sifat (karakteristik) dasa dari sikap, yaitu:

1. Sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku

2. Sikap ditunjukkan mengarah kepada objek psikologis atau kategori 3. Sikap dipelajari

(61)

II.5.3. Fungsi Sikap

Menurut Katz (1960 dalam Worchel, dkk., 2000) ada empat fungsi sikap: 1. Utilitarian function. Sikap memungkinkan seseorang untuk memperoleh atau

memaksimalkan ganjaran (reward) atau persetujuan dan meminimalkan hukuman. Dengan kata lain, sikap dapat berfungsi sebagai penyesuaian sosial, misal seseorang dapat memperbaiki ekspresi dari sikapnya terhadap sesuatu objek tertentu untuk mendapatkan dukungan.

2. Knowledge function. Sikap membantu dalam memahami lingkungan (sebagai skema) dengan melengkapi ringkasan evaluasi tentang objek dan kelompok objek atau segala sesuatu yang dijumpai di dunia ini.

3. Ego defensive function. Sikap melindungi diri, menutupi kesalahan, agresi, dan sebagainya dalam rangka mempertahankan diri. Sikap ini mencerminkan kepribadian individu yang bersangkutan dan masalah-masalah yang belum mendapatkan peyelesaian secara tidak wajar karena ia merasa takut kehilangan statusnya (Brigham dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2003:97).

II.5.4. Pembentukan dan Perubahan Sikap

Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Faktor pengalaman besar peranannya dalam pembentukan sikap.

(62)

pembentukan sikap senantiasa akan berlangsung dalam interaksi manusia berkenaan dengan objek tertentu.

Lebih tegas, menurut Bimo Walgito (1980) bahwa pembentukan dan perubahan sikap akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu:

1. Faktor Internal (individu itu sendiri), yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak semua yang datang akan diterima atau ditolak.

2. Faktor Eksternal, yaitu keadaan-keadaan yang ada diluar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.

Sementara itu Mednick, Higgins dan Kirschenbaum (1975) menyebutkan bahwa pembentukan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

a. Pengaruh sosial, seperti norma dan kebudayaan b. Karakter kepribadian individu

c. Informasi yang selama ini diterima individu

(63)

II.6. Teori Efek Komunikasi Massa

Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.

Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Elemen-elemen utama dari teori ini adalah: a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R)

Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate dalam hal how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.

(64)

Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia”, Perubahan serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu:

[image:64.595.110.353.242.436.2]

a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan

Gambar: Teori S-O-R

Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya.

Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2003:254).

Stimulus

O

Gambar

Tabel 1
Gambar: Teori S-O-R
Tabel 2  Tabel Jumlah Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2007/2008
Tabel 3 Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan memegang peranan penting dalam membentuk kepercayaan yang akan mempengaruhi seseorang dalam memberikan persepsi terhadap suatu kenyataan, sehingga

Selain itu, belum adanya tempat menginap yang memperbolehkan membawa binatang peliharaan ke dalam hotel bagi pengunjung dari luar kota kesulitan untuk mencari tempat

[r]

Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan budaya populer dengan sikap pada identitas generasi muda Sikap; perilaku nonverbal 1,2 (ceramah/kuli ah pakar, Problem Based

Berdasarkan tabel representasi diatas dalam meyelesaikan soal matematika dengan langkah Polya maka dapat disimpulkan bahwa representasi yang digunakan oleh subyek

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi atau langkah yang dilkukan untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten samosir.. Adapun metode penelitian ini

Penciptaan lingkungan kerja bagi karyawan di Kantor Camat dalam meningkatkan produktivitas dan gairah semangat kerja karyawan memang tidak mudah.Kantor Camat perlu

2 Struktur Neuron Jaringan Syaraf Tiruan (Kusumadewi, 2010) Informasi yang disebut dengan masukkan dikirim ke neuron dengan bobot. kedatangan