• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Pengguna komputer tidak terbatas pada golongan tertentu saja. Baik anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Pengguna komputer tidak terbatas pada golongan tertentu saja. Baik anak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komputer merupakan salah satu contoh alat teknologi yang paling banyak digunakan saat ini. Pengguna komputer tidak terbatas pada golongan tertentu saja. Baik anak – anak, orang dewasa, siswa, mahasiswa, pekerja kantoran, sampai ibu rumah tangga pun juga menggunakan komputer. Komputer dapat digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Biasanya komputer banyak digunakan untuk mengerjakan tugas, baik tugas sekolah, kuliah, mau pun tugas kantor. Tidak hanya itu saja, komputer juga banyak digunakan untuk bermain games, internet, berkomunikasi, membuat desain, dan lain sebagainya.

Semakin meningkatnya kebutuhan dan tuntutan pengguna komputer, semakin banyak pula orang yang berusaha mengembangkan komputer, baik dari segi fisik, fungsionalitas, desain, fitur, dan lain – lain. Mengembangkan komputer tidak dapat dilakukan oleh semua orang dengan mudah. Dibutuhkan orang – orang yang terampil dan ahli di bidang komputer untuk dapat melakukan hal tersebut. Hal ini menyebabkan semakin banyak lowongan pekerjaan yang terbuka di bidang komputer. Oleh karena itu, banyak orang yang tertarik untuk mempelajari ilmu komputer lebih dalam agar mereka mudah mendapatkan pekerjaan.

Salah satu ilmu komputer yang paling penting adalah pemrograman. Sayangnya, tidak semua orang merasa pemrograman adalah sesuatu yang mudah. Banyak mahasiswa komputer yang mengalami kesulitan dalam mempelajari pemrograman. Mereka berusaha mengatasi masalah tersebut dengan membaca, bertanya, berdiskusi, mengikuti

(2)

kursus, dan lain – lain. Mengikuti kursus dapat sangat membantu mahasiswa karena dengan mengikuti kursus, mereka bisa mendapat bimbingan yang tidak mereka dapatkan dengan membaca saja.

Sudah banyak tempat kursus komputer yang berdiri sejak dulu dan menawarkan program – program yang berbeda antara satu tempat kursus dengan tempat kursus yang lainnya. Dengan banyaknya tempat kursus komputer yang sudah ada, persaingan antar tempat kursus komputer pun semakin ketat. Evo adalah salah satu tempat kursus komputer yang masih baru dan menawarkan kursus komputer, terutama di bidang pemrograman. Sebagai tempat kursus komputer yang masih baru, masih banyak yang perlu dikembangkan oleh Evo. Salah satunya adalah meningkatkan kepuasan peserta yang kursus di Evo. Kepuasan bisa dinilai dari berbagai faktor, misalnya saja dari faktor jasa pelayanan, fasilitas yang disediakan, biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang mereka dapatkan, lingkungan belajar, dan lain sebagainya. Evo harus bisa memberikan kepuasan pada peserta - pesertanya agar dapat meningkatkan nama baik Evo sehingga peserta yang telah ada tidak pindah ke tempat kursus komputer yang lain. Selain itu, dengan tingkat kepuasan yang tinggi, maka peserta - peserta tersebut juga dapat merekomendasikan Evo kepada teman – teman atau relasi mereka yang lain sehingga dapat menambah jumlah peserta Evo. Oleh karena itu, penulis akan meneliti kepuasan peserta – peserta Evo dengan menggunakan metode CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detector). Penulis memilih metode CHAID karena metode CHAID dapat menunjukan keterkaitan antara variabel respon dan variabel penjelas yang bertipe kategorik.

Penulis memilih topik ini karena Evo yang merupakan tempat kursus komputer baru masih membutuhkan banyak pembangunan di berbagai bidang. Jika Evo dapat

(3)

memberikan kepuasan pada peserta yang telah ada, maka diharapkan Evo dapat dipercaya sebagai tempat kursus komputer yang berkualitas dan dengan sendirinya nama Evo akan semakin terkenal dan mengundang banyak orang untuk memilih Evo sebagai tempat kursus komputer.

Penulis tertarik untuk mengangkat topik ini karena penulis peduli akan perkembangan pendidikan dan teknologi di Indonesia. Jika masyarakat Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam bidang komputer, diharapkan Indonesia juga dapat menghasilkan teknologi yang tidak kalah berkualitas dengan teknologi dari luar.

Dengan bantuan tempat kursus komputer, diharapkan orang – orang memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bidang komputer dan dapat memajukan teknologi di Indonesia

Ada beberapa penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya. Yang pertama oleh Sri Resmawati Budi Prabawani dengan judul STUDI PEMASARAN SABUN MANDI BATANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CHAID pada tahun 2002. Hasil dari penelitian ini adalah peubah yang pengaruhnya signifikan terhadap merek yang paling sering digunakan konsumen adalah peubah kota, TOM iklan, TOM merek, dan merek paling sering digunakan sebelumnya. Usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan status sosial ekonomi pengaruhnya tidak signifikan. Interaksi antar peubah penjelas menghasilkan konsekuensi tidak dapat diberlakukannya kebijakan dan strategi pemasaran yang sama bagi masing – masing kelompok kota.

Yang kedua oleh Didik Prianto dengan judul SEGMENTASI PEMBACA KORAN TEMPO MENGGUNAKAN METODE CHAID pada tahun 2004. Hasil dari penelitian ini adalah pembaca koran Tempo dapat dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan intensitas pembelian, yaitu konsumen yang berlangganan dan konsumen yang membeli

(4)

secara eceran. Sementara untuk konsumen yang meminjam sulit dibedakan karena samarnya kategori ini. Peubah pertama yang berperan dalam membedakan intensitas pembelian adalah perlakuan responden terhadap koran Tempo. Peubah – peubah lain yang perlu diperhatikan dan berpengaruh dalam membedakan intensitas pembelian adalah pengeluaran per bulan, penggunaan jasa asuransi, kepemilikan kendaraan, kepemilikan HP, dan pendidikan.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Yuniah dengan judul FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA TPB IPB DENGAN METODE CHAID pada tahun 2006. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah nilai UAN SMU merupakan peubah pertama yang signifikan dalam membedakan prestasi akademik mahasiswa TPB IPB. Peubah – peubah lainnya yang juga berperan dalam membedakan prestasi akademik mahasiswa adalah kepemilikan sahabat, metode belajar, jenis kelamin, jalur masuk IPB, dan pengaruh 4 orang dalam satu kamar asrama. Dari hasil karakteristik mahasiswa TPB bahwa metode belajar sendiri dan memiliki sahabat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mendukung prestasi mahasiswa yang tinggi.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Yohanes Sondang Kunto dan Siti Nurul Hasana dengan judul ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK SEGMENTASI PASAR (Studi Kasus pada Koperasi Syari’ah Al-Hidayah) pada tahun 2006. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu analisis CHAID mendapatkan empat segmen yang berbeda, yaitu:

• Nasabah dengan keluarga yang mempunyai penghasilan rata – rata sebesar < Rp 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, serta berusia < 30 tahun.

(5)

• Nasabah dengan keluarga yang mempunyai penghasilan rata – rata sebesar < Rp 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, serta berusia > 30 tahun.

• Nasabah dengan keluarga yang mempunyai penghasilan rata – rata sebesar < Rp 1.500.000,00, berjenis kelamin laki - laki

• Nasabah dengan keluarga yang mempunyai penghasilan rata – rata sebesar > Rp 1.500.000,00

Untuk meminumkan jumlah pinjaman dengan status macet di masa mendatang maka Koperasi Syari’ah Al-Hidayah sebaiknya memprioritaskan calon nasabah dengan karakteristik nasabah dengan keluarga yang mempunyai penghasilan rata – rata sebesar

< Rp 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, serta berusia > 30 tahun.

Selanjutnya ada penelitian yang dilakukan oleh Yohanes Sondang Kunto dan Inggried Kurniawan Khoe dengan judul ANALISIS PASAR PELANGGAN PRIA PRODUK FACIAL WASH DI KOTA SURABAYA pada tahun 2007. Ada beberapa kesimpulan yang didapat, yaitu:

1. Toko dan supermarket memberikan kontribusi 72% sebagai tempat pilihan user untuk mendapatkan produk facial wash khusus pria.

2. User umumnya menggunakan facial wash khusus pria terutama karena pengaruh teman (36%) dan iklan di media massa (34%). Peluang untuk mengakusisi user baru dari non-user masih terbuka. Hanya 22% non-user saja yang menyatakan tidak berminat untuk menggunakan facial wash khusus pria.

3. Secara psikografis, responden dapat dibagi menjadi 3 segmen yaitu segmen metroseksual 13%, pria rata-rata 58%, dan pria konservatif 29%. Keputusan

(6)

untuk menjadi user dan non-user tidak tergantung dari segmen psikografis responden

4. Kepuasan dan loyalitas user facial wash khusus pria belum cukup tinggi.

5. Kepuasan user berhubungan erat dengan kemampuan facial wash untuk melembutkan wajah dan kekhususan facial wash untuk pria.

Yang terakhir ada penelitian yang dilakukan oleh Ni Nyoman Yuliarmi dan Putu Riyasa dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN PDAM KOTA DENPASAR pada tahun 2007. Hasil uji F dan uji t menghasilkan:

1. Tingkat kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar yang diukur berdasarkan kontinuitas air berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah, pencatatan meter air berada dalam kategori tingkat kepuasan sedang, lokasi pembayaran berada dalam kategori tingkat kepuasan tinggi, dan kecepatan penanganan keluhan berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah.

2. Secara bersama-sama atau simultan seluruh variabel, yaitu faktor keandalan (reliability) (X1), faktor ketanggapan (responsiveness) (X2), faktor keyakinan (assurance) (X3), faktor empati (emphaty) (X4), dan faktor berwujud (tangible) (X5) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar.

3. Secara parsial faktor ketanggapan (responsiveness) (X2), faktor keyakinan (assurance) (X3), faktor empati (emphaty) (X4), dan faktor berwujud (tangible) (X5) berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar. Sebaliknya, faktor keandalan (reliability) (X1) dalam model ini tidak

(7)

berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar.

1.2 Perumusan Masalah

Evo yang baru berdiri beberapa tahun masih membutuhkan pengembangan di berbagai area. Nama Evo pun belum banyak dikenal orang. Orang – orang biasanya akan memilih tempat kursus yang sudah lama berdiri karena banyak orang berpikir, semakin lama suatu tempat kursus telah berdiri, semakin banyak pula pengalaman mereka dan membuat orang – orang lebih percaya pada tempat kursus tersebut. Salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan tersebut adalah dengan memberikan kepuasan pada orang – orang yang saat ini telah menjadi peserta di Evo.

Kepuasan peserta Evo dapat dilihat dari berbagai faktor, seperti fasilitas, biaya, tenaga pengajar, metode pengajaran, jadwal atau waktu penyelenggaraan kursus, dan lokasi Evo. Fasilitas bisa dinilai dari segi jasa maupun non jasa. Jasa seperti forum diskusi, konsultasi, sedangkan non jasa seperti ruang kelas dan perlengkapan (komputer, AC, toilet, dll) yang digunakan. Dari faktor biaya, apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan apa yang mereka dapatkan atau tidak. Lalu dari faktor tenaga pengajar yang ada, apakah tenaga pengajar berkompeten dan mampu menyampaikan materi dengan baik. Sedangkan untuk metode pengajaran yang digunakan, apakah metode yang digunakan dapat diterima dengan baik dan menyenangkan atau tidak. Selanjutnya dari faktor jadwal atau waktu penyelenggaraan kursus, apakah ada masalah pada durasi dan waktu penyelenggaraan kursus atau tidak. Dari faktor lokasi, apakah lokasi Evo sudah strategis atau belum.

(8)

Perumusan masalah yang sesuai untuk penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan terhadap fasilitas berdasarkan identitas peserta kursus?

2. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan terhadap biaya kursus berdasarkan identitas peserta kursus?

3. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan terhadap tenaga pengajar berdasarkan identitas peserta kursus?

4. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan terhadap metode pengajaran berdasarkan identitas peserta kursus?

5. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan terhadap waktu kursus berdasarkan identitas peserta kursus?

6. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan terhadap lokasi berdasarkan identitas peserta kursus?

1.3 Ruang Lingkup

Penelitian ini dibatasi hanya pada:

• Faktor fasilitas, biaya, tenaga pengajar, metode pengajaran, waktu kursus, dan lokasi, karena faktor – faktor tersebut dianggap sebagi faktor yang paling penting dan berpengaruh terhadap kepuasan peserta kursus

• Evo sebagai tempat studi kasus dengan waktu penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012

• Menggunakan statistik deskriptif untuk mengolah data dari responden

• Ms. Excel untuk merekapitulasi data

(9)

• Menggunakan metode CHAID untuk analisis data

• Bahasa pemrograman Java untuk membuat program

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kepuasan peserta kursus dengan menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan mereka yang diukur berdasarkan variabel penjelas. Secara lebih jelasnya, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis hubungan antara identitas peserta kursus dengan tingkat kepuasan terhadap fasilitas

2. Untuk menganalisis hubungan antara identitas peserta kursus dengan tingkat kepuasan terhadap biaya kursus

3. Untuk menganalisis hubungan antara identitas peserta kursus dengan tingkat kepuasan terhadap tenaga pengajar

4. Untuk menganalisis hubungan antara identitas peserta kursus dengan tingkat kepuasan terhadap metode pengajaran

5. Untuk menganalisis hubungan antara identitas peserta kursus dengan tingkat kepuasan terhadap waktu kursus

6. Untuk menganalisis hubungan antara identitas peserta kursus dengan tingkat kepuasan terhadap lokasi

(10)

1.4.2 Manfaat

Hasil penelitian ini memiliki manfaat bagi beberapa pihak. Berikut ini adalah manfaat penelitian ini:

1. Bagi pemilik tempat kursus

• Pemilik dapat mengkaji dan merencanakan pengembangan tempat kursus berdasarkan pengelompokan karakteristik peserta.

• Tempat kursus tersebut akan lebih dipercaya dan dengan sendirinya nama tempat kursus tersebut akan lebih terkenal dan orang – orang akan lebih tertarik untuk kursus di tempat tersebut

2. Bagi peserta kursus

• Mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang lebih baik

• Merasa nyaman belajar di tempat kursus tersebut 3. Bagi penulis

• Menambah pengetahuan mengenai metode yang dipakai serta penerapannya

• Mengaplikasikan teori yang telah didapatkan sebelumnya

• Melatih kemampuan dalam bidang Statistika dan Teknik Informatika 4. Bagi pembaca

• Pembaca dapat menambah wawasan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini dan penerapannya

• Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kompetensi peserta PEDAMBA: Kelas Pemanfaatan Software Tracker dalam pelajaran Fisika Tahap ke-I” dapat dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

• dalam satu public class java akan mencari sebuah method (subprogram) yang bersifat statis dan public yang bernama main.. • method main ini menerima parameter

Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep sekufu dalam masyarakat suku Rawayan dan bagaimana tinjauan hukum Islam menyikapi

KB ISLAM BINA BANGSA DESA TAMBAKROTO KECAMATAN SAYUNG 12,000,000. KB PURWOSARI JL RAYA SAYUNG NO.195 DESA

Di sini peneliti akan menggunakan metode wawancara yang terstruktur untuk menghimpun data mengenai gambaran umum, pelaksanaan bimbingan konseling dalam membentuk karakter

Oleh itu, amat penting bagi ASEAN mempertahankan prinsip tersebut bagi memastikan perkara tersebut tidak berulang pada masa akan datang (Cothay, 2016) dan ia menjadi doktrin teras

Hasil ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian di SMK Kartika Surabaya tahun 2011 yang menyatakan tidak adanya hubungan antara pengetahuan siswa tentang kanker

Data yang diambil dari penelitian yaitu dengan menggunakan kuesioner kepada sejumlah responden yang telah ditentukan, kuesioner tersebut berisi tentang pertanyaan-pertanyaan