Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015
BAB VIII
RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI
8.1. Mekanisme dan Prosedur Monitoring dan Evaluasi
Agar dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi, dapat berjalan dengan baik maka prosedur yang harus diikuti dimulai dari pengumpulan data, pelaporan, diseminasi informasi, pemanfaatan dan umpan balik.
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah mendasar dari upaya pemantauan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan. Data dan informasi yang dikumpulkan mencakup berbagai indikator sosial ekonomi yang dapat memberikan pemahaman akurat tentang kondisi masyarakat miskin, dan data/informasi kinerja kebijakan/program penanggulangan kemiskinan yang dapat memberikan gambaran status dan pencapaian upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin, karena penyediaan data secara baik dan valid menunjukkan bahwa pemantauan dan evaluasi kegiatan telah terlaksana dengan baik.
Adapun data dan informasi yang diperlukan dalam rangka monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan diperoleh dari:
1. Hasil laporan rutin SKPD pelaksana kebijakan dan program;
2. Hasil pendataan oleh Kantor Badan Pusat Statistik, Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan lembaga pengumpul data lainnya;
3. Hasil penelitian dan kajian kemiskinan partisipatif yang dilakukan oleh perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penelitian;
4. Hasil pemberitaan media;
5. Hasil laporan dari masyarakat.
b. Pelaporan
Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi kemiskinan dan kinerja kebijakan/program secara obyektif dan sistematik. Pelaporan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat sebagai pelaku monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan, baik institusi pemerintah maupun non pemerintah.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015
Laporan yang dihasilkan oleh berbagai pihak tersebut harus diverifikasi dan dikonsolidasi agar menghasilkan informasi yang akurat dan sistematis. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok (TKPK) memfasilitasi kegiatan verifikasi dan konsolidasi laporan monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun non pemerintah.
Laporan tersebut akan disampaikan kepada Forum Konsultasi Monev KPK (yang merupakan forum lintas-pelaku), sebagai bahan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan strategi, kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan nasional, untuk kemudian diambil rekomendasi kebijakan untuk menyikapinya. Selanjutnya hasil-hasil monev dilaporkan kepada Walikota untuk kemudian dibahas bersama DPRD.
Disamping itu laporan hasil-hasil monev disampaikan ke berbagai lembaga terkait, baik lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah maupun lembaga donor, serta dipublikasikan kepada masyarakat luas.
Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan dilakukan secara teratur dan berkala serta disusun dalam bentuk laporan lengkap dan laporan populer yang sederhana, menarik, dan mudah dipahami serta mudah diakses oleh publik. Pelaporan hasil-hasil monev disesuaikan dengan proses perencanaan pembangunan nasional, baik Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
c. Diseminasi
Hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan menjadi hak publik yang dapat diakses secara terbuka, cepat dan mudah. Oleh sebab itu, hasil laporan monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan perlu didesiminasikan kepada para pengambil keputusan, media massa dan masyarakat luas melalui berbagai saluran informasi seperti media cetak, media elektronik, dan media komunikasi lain yang mudah diakses oleh publik.
d. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut
Hasil temuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan:
1. Memberikan umpan balik bagi perbaikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
2. Melakukan pengarusutamaan dan sinkronisasi berbagai kebijakan dan program.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015
3. Meningkatkan keterbukaan pengelolaan pertanggungjawaban publik terhadap pelaksanaan kebijakan dan program.
Keberhasilan pelaksanaan monitoring dan evaluasi perlu dilandasi oleh kejujuran, motivasi dan kesungguhan yang kuat dari para pelaku. Selain itu, prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah:
1. Obyektif dan profesional
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara profesional berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan penilaian secara obyektif dan masukan yang tepat terhadap pelaksanaan kebijakan penanggulangan kemiskinan.
2. Transparan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara terbuka dan dilaporkan secara luas melalui berbagai media yang ada agar masyarakat dapat mengakses dengan mudah tentang informasi dan hasil kegiatan monitoring dan evaluasi.
3. Partisipatif
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melibatkan secara aktif dan interaktif para pelaku penanggulangan kemiskinan, termasuk masyarakat miskin itu sendiri.
4. Akuntabel
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dapat dipertanggungjawabkan secara internal maupun eksternal.
5. Tepat waktu
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dilakukan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
6. Berkesinambungan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkesinambungan agar dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan kebijakan.
7. Berbasis indikator kinerja
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria atau indikator kinerja, baik indikator masukan, proses, keluaran, manfaat maupun dampak.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan strategi penanggulangan kemiskinan memerlukan data dan informasi yang akurat, relevan dan lengkap. Kegiatan monitoring diperlukan untuk mencatat perkembangan kondisi kemiskinan, memantau proses dan kemajuan pelaksanaan kebijakan secara terus-menerus, mengidentifikasi masalah dan penyimpangan yang muncul, merumuskan pemecahan masalah, dan membuat laporan kemajuan secara rutin dalam kurun waktu yang pendek.
Tatanan kelembagaan monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan di Kota Solok pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan daerah lain ataupun di pusat, dimana Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) menjadi penanggung jawabnya. TKPK memfasilitasi forum konsultasi monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan daerah yang merupakan institusi tertinggi untuk pengkajian dan pengambilan kebijakan atas hasil-hasil monitoring dan evaluasi peanggulangan kemiskinan, baik yang dilakukan secara internal oleh lembaga pemerintah maupun secara independen oleh lembaga non pemerintah di daerah.
Forum monitoring dan evaluasi daerah adalah sebuah forum lintas pelaku yang unsur-unsurnya melibatkan lembaga-lembaga non pemerintah. Sedangkan untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional konsolidasi hasil-hasil monitoring dan evaluasi di daerah, TKPK menjalankan fungsi perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan di daerah, didukung oleh kantor statistik dan lembaga lain.
Adapun kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengkaji relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak suatu kebijakan penanggulangan kemiskinan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk memberikan peninjauan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan dalam pencapaian indikator kondisi kemiskinan, apakah kondisi ini telah tercapai menjadi lebih baik atau tidak.
Kegiatan evaluasi ini merupakan kegiatan tahap akhir suatu program/kegiatan untuk menilai atau mengevaluasi apakah sebuah program dinilai berhasil atau gagal, sehingga dapat dilihat efektif atau tidaknya program/kegiatan dengan output dan outcomenya yang telah dilaksanakan dengan kategori prioritas intervesi terhadap capaian indikator masing-masing bidang yang diperoleh pada satu tahun.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015
Kategori prioritas 1 adalah yang sangat memerlukan penanganan yang lebih intensif yaitu bidang kesehatan dengan indikator penduduk dengan keluhan kesehatan dan angka morbiditas. Kedua indikator ini jika diperhatikan pada perbandingan antar waktunya maka terdapat tren capaian yang belum efektif dimana capaian ini mengalami percepatan peningkatan sedangkan untuk indikator tersebut sebaiknya mengalami percepatan penurunan. Dan jika dibandingan dengan wilayah selevel, capaiannya bukanlah yang terbaik. Kondisi ini juga lebih buruk capaiannya dan tidak relevan jika dibandingkan dengan capaian provinsi dan nasional.
Prioritas 2 adalah indikator yang harus diberikan perhatian setelah prioritas 1 yaitu untuk bidang pendidikan pada indikator APK SMP/MTs, APK SMA/MA dan APM SMA/MA serta untuk bidang infrastruktur dasar pada indikator proporsi rumah tangga tanpa sanitasi layak dan proporsi rumah tangga dengan air minum layak. Indikator- indikator ini jika diperhatikan pada perbandingan antar waktunya maka terdapat tren capaian yang kurang efektif dimana capaian tersebut mengalami kebalikan dari yang sebaiknya dicapai. Dan jika dibandingan dengan wilayah selevel, capaiannya tidaklah buruk namun jika dibandingkan dengan capaian provinsi dan nasional, kondisi ini lebih baik capaiannya akan tetapi kurang relevan.
Untuk prioritas 3 adalah indikator dimana kondisi capaiannya sudah cukup baik.
Walaupun demikian, prioritas 3 ini tetap wajib dimaksimalkan perlakuannya agar bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan capaiannya karena jika diperhatikan masih terdapat tren capaian yang belum dan kurang efektif serta juga masih ada capaian yang kurang relevan jika dibandingkan dengan capaian provinsi dan nasional. Bidang pada prioritas 3 ini adalah bidang kemiskinan dan ketenagakerjaan dengan semua indikatornya, bidang pendidikan yaitu APK dan APM SD/MI, APM SMP/MTs dan angka putus sekolah ketiga jenjang pendidikan, bidang kesehatan yaitu angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, penduduk dengan pengobatan sendiri, kelahiran ditolong dengan tenaga kesehatan terlatih serta pada bidang infrastruktur dasar adalah proporsi rumah tangga dengan akses listrik. Jika dilihat pada perbandingan antar waktunya maka indikator-indikator ini capaiannya mengalami kestabilan dan cenderung membaik. Apabila dibandingan dengan wilayah selevel, rata-rata capaiannya adalah yang terbaik dan juga lebih baik jika dibandingkan dengan capaian provinsi dan nasional.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB VIII - 6
Tabel 8.1
Tabel Efektivitas Program/Kegiatan dan Kategori Prioritas Intervensi per Bidang Program Kegiatan Indikator Output Indikator Outcome Efektifitas Kategori
Prioritas
Lokasi Bidang Pendidikan
1. Pendidikan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
1. Penyediaan beasiswa SD/MI dan SMP/MTs.
1. Terlaksananya fasilitasi pemberian Bea Siswa Miskin dan berprestasi SD/MI
1. Meminimalkan Putus sekolah bagi siswa SD/MI
Efektif Prioritas 3 Dinas Pendidikan
2. Penyediaan beasiswa SMP/MTs.
1. Terlaksananya fasilitasi pemberian Bea Siswa Miskin dan berprestasi SMP/MTs
1. Meminimalkan Putus sekolah bagi siswa SMP/MTs
Efektif Prioritas 3 Dinas Pendidikan
2. Pendidikan menengah
1. Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu
1. Terlaksananya pemberian beasiswa kepada siswa miskin berprestasi
2. Terlaksananya pemberian beasiswa kepada siswa SMA cendikia agam
1. Berkurangnya angka putus sekolah
Belum Efektif Prioritas 2 Dinas Pendidikan
3. Pembinaan anak terlantar
1. Pemberian beasiswa bagi anak terlantar
1. Terealisasinya Pemberian Beasiswa kepada Anak Terlantar dan Panti
1. Meningkatnya pembinaan bagi anak terlantar di Rumah Singgah
Efektif Prioritas 3 Dinas Sosnaker
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB VIII - 7
Program Kegiatan Indikator Output Indikator Outcome Efektifitas Kategori
Prioritas
Lokasi Bidang Kesehatan
1. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
1. Peningkatan Pelayanan kesehatan miskin melalui jamkesda
1. Terlaksananya pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kota Solok yang belum mempunyai jaminan kesehatan
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Kota Solok yang belum
mempunyai jaminan kesehatan
Efektif Prioritas 3 Dinas Kesehatan
2. Perbaikan gizi masyarakat
1. Pemberian
makanan tambahan dan vitamin.
1. Terlaksananya Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan Posyandu 2. Terlaksananya Pemberian
Makanan Tambahan bagi balita gizi kurang bagi keluarga miskin
3. Terlaksananya Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu hamil KEK dari keluarga miskin
4. Terlaksananya Pertemuan pola asuh gizi
1. Menurunnya jumlah balita gizi kurang
2. Menurunnya jumlah ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK)
3. Terampilnya ibu-ibu balita dan ibu hamil KEK dalam penatalaksanaan gizi sesuai dengan standar/anjuran
Efektif Prioritas 3 Dinas Kesehatan
5. Terlaksananya Pemberian Makanan Tambahan bagi anak SD dan PAUD 6. Pertemuan Forum PMT AS 7. Pembinaan ke Sekolah-
sekolah
8. Fasilitasi penilaian sekolah terbaik tingkat propinsi dan nasional
4. Meningkatnya status gizi, Semangat belajar dan prestasi Siswa SD
Efektif Badan KBPMP
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB VIII - 8 2. Penanggulangan
KEP, Anemia, GAKY, KVA, dan Gizi Mikro lainnya.
1. Terlaksananya penanganan balita gizi buruk melalui TFC 2. Terlaksananya Pertemuan
integrasi pelayanan gizi, KIA dan Promkes
3. Terlaksananya survey bindawas pelayanan kesehatan gizi/PMT-AS 4. Terlaksananya pembinaan
gernasdarzi di sekolah dan masyarakat
1. Tertanganinya kasus gizi buruk melalui TFC
2. Tertanganinya masalah gizi secara terintegrasi dalam rangka gernasdarzi
Efektif Dinas
Kesehatan
3. Penyusunan peta informasi
masyarakat kurang gizi
1. Terlaksananya Penimbangan Massal dan bulan vitamin A 2. Pertemuan orientasi
penangulangan gizi darurat dan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak)
3. Pemantauan konsumsi garam tingkat RT
1. Tergambarnya dan tertanganinya masalah status gizi balita Kota Solok 2. Cakupan balita gizi kurang
yang tertangani hasil penimbangan massal 3. Cakupan balita gizi buruk
mendapatkan perawatan 4. Terpantaunya konsumsi
garam iodium tingkat RT (2x/th )
Efektif Prioritas 3 Dinas Kesehatan
3. Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
1. Keg. Perawatan secara berkala bagi ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu
Belum Efektif Prioritas 1 Dinas Kesehatan
2. Pelatihan dan Perawatan Bagi Ibu Hamil
Belum Efektif Prioritas 1 Dinas Kesehatan 4. Program KB 1. Penyediaan
pelayanan Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin
1. Terlaksananya pelayanan KB pada Bhakti IPKB, Bhakti IBI, TNI KB Kesehatan, PKK, KB, Kesehatan
1. Terlayaninya Pus Gakin Efektif Prioritas 3 Badan KBPMP
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB VIII - 9
Program Kegiatan Indikator Output Indikator Outcome Efektifitas Kategori
Prioritas
Lokasi Bidang Ketenagakerjaan
1. Pemberdayaan fakir miskin komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
1. Pelatihan keterampilan berusaha keluarga miskin
1. Terlaksananya Pembinaan monitoring & evaluasi KUBE-FM
1. Termonitornya perkembangan KUBE - FM dilapangan
Efektif Prioritas 3 Dinas Sosnaker 2. Pelayanan dan
perlindungan sosial, hukum bagi korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak
1. Terlaksananya Penanggulangan orang/pekerja migran terlantar dalam perjalanan 2. Terselenggaranya pelayanan
terhadap mayat terlantar
1. Tertanggulanginya orang/pekerja migran terlantar dan terselenggaranya pelayanan terhadap mayat terlantar
Efektif Prioritas 3 Dinas Sosnaker
2. Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
1. Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro di pedesaan
1. Terlaksananya Pembinaan kelompok UEM-SP dan BMT
1. Meningkatnya Usaha Ekonomi Masyarakat
Efektif Prioritas 3 Badan KBPMP
3. Penciptaan iklim usaha kecil dan menengah yang kondusif
1. Perencanaan, koordinasi dan pengembangan usaha kecil menengah
1. Fasilitasi pemulihan, pembinaan dan
pengembangan usaha mikro dan keluarga
2. Pembinaan kelompok masyarakat dalam mendukung kegiatan P2WKSS, PKK dan penilaian keluarga berprestasi 3. Pendataan usaha mikro,
kecil dan menengah
1. Terciptanya usaha mikro yang produktif dari keluarga miskin
Efektif Prioritas 3 Dinas Koperindag
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB VIII - 10
Program Kegiatan Indikator Output Indikator Outcome Efektifitas Kategori Prioritas Lokasi
Bidang Ketahanan Pangan 1.Peningkatan
Ketahanan pangan
1. Koordinasi Kebijakan perberasan
1. Terdistribusinya raskin kepada RTM dan terlaksananya OP beras dan sembako lainnya kepada masyarakat umum, PNS, dan pasaran umum
1. Terlaksananya koordinasi penyaluran raskin bagi gakin
2. Terlaksananya
pelaksanaan operasional pasar beras dan sembako lainnya bagi masyarakat umum
Efektif Prioritas 3 Bagian perekonomian Setda
2. Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
1. Termanfaatkannya pekarangan guna penyediaan pangan 3B
1. Meningkatnya kemampuan keluarga dalam pemenuhan pangan P3B
Efektif Prioritas 3 Kantor Ketahanan Pangan
3. Pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KPRL)
1. Terlaksananya identifikasi dan penataan pekarangan percontohan
1. Terwujudnya penataan pekarangan percontohan
Efektif Prioritas 3 Kantor Ketahanan Pangan
2. Peningkatan kesejahteraan petani
1. Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktifitas lahan tidur
1. Terlaksananya bintek pemanfaatan lahan tidur 2. Terlaksananya
pendistribusian paket bantuan terhadap keluarga miskin
1. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan kk miskin tentang pemanfaatan lahan tidur
2. Termanfaatkannya lahan tidur k miskin yang mempunyai produksi pertanian secara optimal
Efektif Prioritas 3 Dinas Pertanian
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB VIII - 11
Program Kegiatan Indikator Output Indikator Outcome Efektifitas Kategori
Prioritas
Lokasi Bidang Infrastruktur Dasar
1. Pembangunan jalan dan jembatan
1. Pembangunan jalan 1. Terlaksananya jalan lingkar payo 1 2. Terlaksananya jalan lingkar payo 2 3. 3. Drainase dan trotoar di jalan
cindua mato
1. Lancarnya lalu lintas orang dan barang
Efektif Prioritas 3 Dinas Pekerjaan Umum 2. Pembangunan jembatan 1. Terlaksananya pembangunan
jembatan payo III
2. Lanjutan pembangunan jembatan gelanggang betung-gurun
1. Tersedianya jembatan yang representatif di Kota Solok
Efektif Prioritas 3 Dinas Pekerjaan Umum 2. Pembangunan
saluran
drainase/gorong- gorong
1. Pembangunan saluran drainase/gorong- gorong
1. Pembangunan saluran drainase kawasan pasar
2. Pembuatan banda di samping KUD batang gawan
1. Tersedianya drainase/gorong- gorong yang representatif di Kota Solok
Belum Efektif Prioritas 2 Dinas Pekerjaan Umum
3. Lingkungan sehat perumahan
1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
1. Pembuatan hydran air dan bak penampung
2. Pembuatan MCK umum dekat stasiun kereta api
1. Meningkatnya kualitas lingkungan dan prasarana lingkungan
Belum Efektif Prioritas 2 Dinas Pekerjaan Umum 2. Peningkatan fasilitasi
lingkungan pemukiman
1. Terlaksananya pembangunan jalan lingkungan dan saluran lingkungan SD 07 Kampung Jawa
2. Penanggulangan longsong perumahan baru
1. Meningkatnya kualitas lingkungan dan prasarana lingkungan
Efektif Prioritas 3 Dinas Pekerjaan Umum
3. Fasilitasi dan stimulasi perbaikan perumahan masyarakat
1. Terlaksananya perbaikan rumah tidak layak huni bagi gakin
1. Meningkatnya jumlah keluarga miskin yang memiliki rumah sehat
Efektif Prioritas 3 Dinas Sosnaker
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015
8.2. Mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat
Pengaduan masyarakat merupakan aspirasi, keluhan ataupun ketidakpuasan terhadap implementasi pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan.
Pengaduan dapat disampaikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk suatu Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat yang berfungsi untuk perumusan dan penyiapan penanganan aspirasi dan pengaduan masyarakat terkait kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Penanganan pengaduan dilakukan melalui proses investigasi, konfirmasi, rekomendasi dan informasi. Hasil investigasi yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat harus dikonfirmasikan kepada pihak terkait yang tepat.
Berdasarkan hasil konfirmasi selanjutnya Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat membuat rekomendasi kepada pihak yang berwenang menanganani masalah tersebut.
Bila jalur fasilitasi oleh Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat tidak tuntas dan tidak menyelesaikan masalah serta terdapat indikasi permasalahan yang terjadi berkaitan dengan pelanggaran hukum (pidana atau perdata) maka penyelesaian dilanjutkan secara hukum.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dalam melaksanakan tugasnya yaitu mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Solok, sesuai dengan Keputusan WaliKota Solok Nomor Nomor 188.45/137/KPTS/WSL-2013 dalam menyelenggarakan fungsi diantaranya adalah pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang penanggulangan kemiskinan yang dibantu dalam Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat. Dengan tugas memfasilitasi penanganan pengaduan masyarakat dalam program penanggulangan kemiskinan.
Kelompok kerja ini dikoordinir oleh Badan KBPMP yang beranggotakan, Inspektorat Daerah, Bagian Humas Sekretariat Daerah, Camat dan Lurah. Jika terdapat aspirasi, keluhan ataupun ketidakpuasan terhadap implementasi pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan dapat disampaikan langsung kepada anggota kelompok kerja tersebut. Sangat diharapkan partisipasi masyarakat dalam hal peningkatan peran serta masyarakat untuk percepatan penanggulangan kemiskinan.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015
Adapun keluhan yang diterima adalah ketidaktepatan penerima manfaat yang memperoleh bantuan baik bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Untuk mengatasi hal ini, Badan KBPMP bersama pihak kelurahan diharapkan dapat berkerjasama dan berkoordinasi dengan baik dalam rangka menentukan rumah tangga miskin sesuai kriteria yang ditetapkan agar tercipta masyarakat yang berderajat dan sejahtera.