• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKAPUR SIRIH ILPPD (INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKAPUR SIRIH ILPPD (INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

SEKAPUR SIRIH

ILPPD (INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 27 ayat (3) menyebutkan bahwa Kepala Daerah berkewajiban menyampaikan pelaporan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun pada akhir tahun anggaran, sebagai upaya pemantapan penyelenggaraan pemerintahan yang berkemampuan serta bertanggung jawab.

Kemasan LPPD senantiasa diolah sesuai dengan regulasi terbaru, seperti LPPD 2011 ini mengacu pada format sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor SE.120/ 313/ OTDA tanggal 24 Januari 2011 perihal Penyusunan LPPD Tahun 2010. LPPD 2011 disusun oleh Tim Penyusunan LPPD 2011 untuk Kabupaten Semarang, dengan melibatkan personil dari dinas/ instansi terkait.

Selain LPPD juga disusun ILPPD yang isinya tentang ringkasan dari LPPD dimaksud. ILPPD Kabupaten Semarang 2011 ini dimuat dalam website Pemkab Semarang menjadi bagian dari paparan ini. Dengan tujuan agar dapat diakses oleh semua kalangan secara terbuka, mudah dan jelas. Hal ini dilakukan guna memenuhi keinginan masyarakat yang menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih dan bertanggungjawab.

Dengan demikian laporan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Semarang dimaksud adalah laporan secara utuh capaian kinerja selama satu tahun anggaran 2011.

Demikian untuk menjadi perhatian

Ungaran, Maret 2012 BUPATI SEMARANG

M U N D J I R I N

(2)

1 BAB. I

PENDAHULUAN 1.1. DASAR HUKUM

Peraturan perundang-undangan yang mendasari terbentuknya Pemerintah Kabupaten Semarang adalah :

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas-batas wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang.

1.2. GAMBARAN UMUM DAERAH 1.2.1. Kondisi Geografis

A. Batas Adminitrasi

Kabupaten Semarang sebagai salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, terletak pada posisi 110o 14’ 54,75” - 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7 o 3’ 57” - 7 o 30’ 0” Lintang Selatan, dengan batas administratif sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

2. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan.

3. Sebelah selatan berbatasan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang.

4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung.

5. Di tengah Wilayah Kabupaten Semarang terdapat Kota Salatiga.

B. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,67 hektar atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, secara administratif terdiri dari 19 wilayah Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan.

C. Topografis

Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berada pada kisaran antara 318 – 1.450 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan wilayah terendah berada di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat dan wilayah tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan. Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 6.169 Hektar; wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 57.659 Hektar; wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 21.725 Hektar;

dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 9.467,67 Hektar.

D. Penggunaan Lahan dan Iklim

Dari luas wilayah Kabupaten Semarang 95.020,67 ha, sebagian besar digunakan untuk lahan bukan sawah sekitar 74,5%(70.814,80 ha) dan sisanya adalah lahan sawah 25,5% (24.205,87 ha). Dari tahun ke tahun penggunaan sawah berkurang, hal ini terjadi karena terjadi alih fungsi lahan dari sawah menjadi lahan permukiman, pekarangan, bangunan dan lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi jalan (jalan tol dan jalan lingkar).

Wilayah Kabupaten Semarang memiliki iklim tropis, dengan suhu udara berkisar antara 17,20C – 31,630C.Rata-rata hari hujan per tahun 178 hari dengan curah hujan rata-rata 3.643 mm. Kecamatan Getasan merupakan daerah dengan suhu udara terendah dan curah hujan yang tinggi.

1.2.2. Gambaran Umum Demografis

Berdasarkan data sementara dari BPS, penduduk Kabupaten Semarang pada akhir tahun 2011 berjumlah 938.802 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 284.018 KK. Dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2010 yang

(3)

2 tercatat sebesar 933.764 jiwa terdapat penambahan netto sebanyak 5.038 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,54%.

Jika pada tahun 2010 kepadatan penduduk Kabupaten Semarang rata- rata sebesar 983 jiwa per km2 luas wilayah, maka pada tahun 2011 dengan data sementara sebesar 988 jiwa/ km2 dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Ungaran Barat, Ambarawa dan Ungaran Timur.

Berdasarkan data sementara dari BPS Kabupaten Semarang dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 penduduk Kabupaten Semarang yang belum/

tidak bekerja sebesar 46,55% sedangkan yang bekerja sekitar 53,45%. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan (35,89%), berikutnya pada sektor industri pengolahan (22,26%) serta pada sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi (16,04%).

Berdasarkan pendidikan yang dimiliki penduduk, Kabupaten Semarang masih tergolong rendah karena hanya sekitar 2,36% yang memiliki ijazah DIV/S1 keatas, sementara persentase terbesar penduduk memiliki ijazah SD sederajat yaitu sebesar 29,63%, SMP sederajat sebesar 17,81% dan yang tidak memiliki ijazah SD sebesar 17,18%.

1.2.3. Kondisi Ekonomi

A. Potensi Unggulan Daerah

Potensi unggulan daerah dapat dilihat dari kontribusi sektoral terhadap PDRB. Perkembangan kontribusi masing-masing sektor PDRB Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2011 itunjukkan oleh tabel berikut :

NO SEKTOR

Distribusi ADHB

(%) Distribusi ADHK (%) 2010 2011*

) 2010 2011*)

1 Pertanian 14,97 14,20 12,75 12,31

2 Pertambangan dan

Penggalian 0,13 0,13 0,12 0,12

3 Industri Pengolahan 42,82 43,96 46,50 46,53 4 Listrik, Gas dan Air

Minum 1,32 1,30 0,19 0,94

5 Konstruksi/Bangunan 3,98 3,95 3,71 3,79 6 Perdagangan, Hotel

dan Restoran 20,65 20,33 21,76 21,94

7 Pengangkutan dan

Komunikasi 2,60 2,56 2,15 2,12

8 Lemb.Keu, Persewaan

dan Jasa Perusahaan 4,21 4,25 3,57 3,65

9 Jasa – jasa 9,32 9,32 8,53 8,60

TOTAL PDRB 100.0

0 100.0

0 100.00 100.00 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2011*) Angka Sementara

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2011 diperkirakan masih sama seperti tahun 2010, yaitu sumbangan terbesar PDRB didominasi oleh sektor industri pengolahan disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian.

B. Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang pada tahun 2011 menurut data sementara dari BPS sebesar 5,15%, terjadi kenaikan bila dibandingkan tahun 2010 sebsar 4,90%. Namun pertumbuhan ekonomi tersebut masih di bawah Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 6%.

Dari sisi produksi (sektoral), semua sektor mengalami pertumbuhan positif, dimana pertumbuhan tertinggi adalah sektor listrik, gas dan air minum (9,25%), sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (7,44%) serta sektor konstruksi/ bangunan (7,43%), sedangkan sektor pertanian mengalami pertumbuhan terendah yaitu 1,50%.

Pendapatan perkapita dapat dijadikan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pendapatan perkapita

(4)

3 Kabupaten Semarang tahun 2011 berdasarkan harga berlaku diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 9,19% dari tahun 2010. Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2000 pendapatan perkapita tahun 2011 diperkirakan naik 2,71% dari tahun 2010.

Apabila pada tahun 2010 pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp.10.299.214 per tahun atau Rp.858.267 per bulan, maka pada tahun 2011 naik menjadi Rp.11.636.930 per tahun atau Rp.969.744 per bulan. Perkembangan pendapatan perkapita dari tahun 2007 – 2011 dapat terlihat dalam gambar berikut :

Gambar Pertumbuhan Pendapatan perkapita Tahun 2007 – 2011*)

*) Angka Sementara

2007 2008 2009 2010 2011

ADHB 8,030,714 8,895,647 9,621,070 10,299,214 11,636,930 ADHK 4,738,868 4,875,510 5,056,033 5,188,248 5,390,216

Rupiah

(5)

4 BAB. II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH ( R P J M D )

1.2.1. VISI DAN MISI 2.1.1. V I S I

Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2005 – 2025, dengan mempertimbangkan kondisi dan permasalahan serta kebutuhan yang dihadapi oleh masyarakat 5 (lima) tahun ke depan, maka ditetapkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2015 sebagai berikut :

TERWUJUDNYA KABUPATEN SEMARANG YANG MANDIRI, TERTIB DAN SEJAHTERA

Dengan Visi tersebut Bupati Semarang periode 2010-2015 hendak mewujudkan Kabupaten Semarang dengan kondisi :

Mandiri : artinya mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar, sederajat serta saling berinteraksi dengan daerah lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Kemandirian mengenal konsep saling ketergantungan melalui kerjasama yang saling mendukung dan menguntungkan dalam kehidupan bermasyarakat baik secara vertikal maupun horizontal.

Tertib : artinya mampu mewujudkan perilaku aparatur pemerintah dan masyarakat yang selalu berpegang pada aturan dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Perilaku tertib dapat di tunjukkan dengan menurunnya angka pelanggaran hukum baik oleh aparat pemerintah maupun masyarakat.

Sejahtera : artinya mampu mewujudkan kondisi masyarakat yang terpenuhi hak-hak dasarnya baik dari aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang didukung dengan terwujudnya kebebasan kehidupan beragama dan bernegara.

Meningkatnya tingkat kesejahteraan dapat ditunjukkan dengan terjadinya penurunan angka kemiskinan dan jumlah keluarga Pra Sejahtera.

2.1.2. M I S I

Guna mewujudkan Visi tersebut, misi yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas SDM yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Meningkatkan kualitas SDM dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, kreatif, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahe Esa serta berbudaya dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan memiliki kemampuan untuk bersaing dalam memperoleh pekerjaan. Guna keperluan tersebut perlu didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendidikan, kesehatan, lingkungan perumahan dan permukiman yang memadai.

2. Mengembangkan produk unggulan berbasis potensi lokal (intanpari) yang sinergi dan berdaya saing serta berwawasan lingkungan untuk menciptakan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan.

Pengembangan produk unggulan daerah meliputi produk industri, pertanian dan pariwisata dimaksudkan untuk mendorong masyarakat meningkatkan kegiatan usaha ekonomi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal, sehingga dapat membuka lapangan kerja bagi dirinya dan orang lain dalam rangka meningkatkan pendapatan. Pengembangan produk tersebut dilakukan secara sinergis dengan sektor-sektor lain seperti perdagangan dan keuangan sehingga akan didapatkan produk daerah yang memiliki daya saing. Pemanfaatan sumberdaya daerah terutama yang rentan terhadapan kelestarian/kerusakan lingkungan seperti air, bahan tambang dan lain-lain dilakukan secara terpadu sehingga dapat dijaga kelestariannya.

3. Menciptakan pemerintahan yang katalistik dan dinamis dengan mengedepankan prinsip good governance didukung kelembagaan yang efektif dan kinerja aparatur yang kompeten, serta pemanfaatan teknologi informasi.

(6)

5 Pemerintahan yang katalis dan dinamis merupakan pemerintahan yang dapat menjadi fasilitator pembangunan bagi masyarakat, agar masyarakat mampu berperan sebagai pelaku sekaligus sebagai sasaran pembangunan, sehingga proses pencapaian tujuan pembangunan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang demikian dibutuhkan sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel yang didukung dengan sistem pengawasan yang efektif.

4. Menyediakan infrastruktur daerah yang merata guna mendukung peningkatan kualitas pelayanan dasar dan percepatan pembangunan.

Infrastruktur yang memadai, layak dan merata di seluruh wilayah dibutuhkan dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik dan memperkuat pembangunan daerah. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur dapat meningkatkan kemandirian perekonomian daerah dan investasi.

Tersedianya infrastruktur sumberdaya air akan mendorong upaya peningkatan produktifitas pertanian, sedangkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, akan menjamin kelancaran distribusi orang dan barang, serta mendorong investasi di daerah.

5. Mendorong terciptanya partisipasi dan kemandirian masyarakat, kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan.

Pada dasarnya keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan akan sangat tergantung pada adanya kerja sama yang sinergi antar semua pelaku pembangunan, yaitu pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat. Oleh karena itu perlu didorong dengan terciptanya peran serta dan kemandirian masyarakat di semua lapisan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak-hak tumbuhkembangnya anak.

6. Mendorong terciptanya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya.

Potensi sumberdaya alam yang besar dan beraneka ragam harus dapat dikelola secara benar dengan tetap mengedepankan asas keseimbangan lingkungan, efisiensi dan terjaga kelestariannya.

1.2.2. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH 2.2.1. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi pembangunan Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2015, mengacu pada upaya pencapaian sasaran pokok kebijakan pembangunan tahapan ke-2 RPJPD Kabupaten Semarang Tahun 2005 – 2025, dan dirumuskan sebagai berikut :

a. Strategi untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia.

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tercermin dari meningkatnya derajat kesehatan dan kecerdasan masyarakat serta tersedianya tenaga terdidik, sehingga mampu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan dapat menciptakan lapangan kerja serta menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja.

Strategi peningkatan sumberdaya manusia diwujudkan dalam program- program yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan baik formal maupun non formal

b. Strategi untuk penguatan daya saing perekonomian daerah.

Penguatan daya saing perekonomian daerah tercermin dari meningkatnya investasi daerah baik oleh swasta maupun masyarakat yang dapat mendorong berkembangnya potensi daerah dan percepatan pertumbuhan ekonomi.

Strategi ini diwujudkan pada program-program yang berkaitan dengan upaya peningkatan pelayanan perijinan dan penyediaan infrastruktur daerah baik berupa sarana dan prasarana umum, penataan ruang maupun pengelolaan lingkungan hidup. Penguatan daya saing daerah juga tidak terlepas dari upaya pengembangan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah.

c. Strategi perwujudan kondisi aman dan damai.

(7)

6 Perwujudan kondisi aman dan damai tercermin dari menurunnya pelanggaran hukum baik oleh masyarakat maupun aparatur daerah.

Strategi ini diwujudkan dalam program-program yang berkaitan dengan upaya menciptakan pemerintahan yang baik (good governance), peningkatan pelayanan publik, penegakan hukum dan penegakan hak asasi manusia.

2.2.2. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kebijakan pembangunan daerah yang dipilih dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai visi – misi Bupati Semarang periode 2010 – 2015 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, melalui :

a. Peningkatan upaya promosi kesehatan dan monitoring terhadap gizi ibu hamil, balita dan perbaikan gizi masyarakat termasuk penanaman tanaman obat keluarga.

b. Peningkatan budaya hidup bersih dan sehat, serta upaya penyehatan lingkungan melalui penyediaan kebutuhan permukiman dan lingkungan sehat termasuk penyediaan air bersih.

c. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata antara desa dan kota, melalui peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas, RSU dan revitalisasi Pos Kesehatan Desa dan Posyandu.

d. Penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan penyandang cacat, lanjut usia dan masalah sosial lainnya.

e. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang memadai dan merata.

2. Meningkatkan pelayanan pendidikan baik formal maupun non formal.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan mewujudkan masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan ketaqwaan, melalui :

a. Penyediaan infrastruktur pendidikan yang merata dan berkualitas guna wujudkan pendidikan murah dan terjangkau untuk pendidikan yang setingkat SD, SMP, SMA maupun SMK.

b. Peningkatan jumlah, kualifikasi dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan sesuai kebutuhan.

c. Penyediaan sarana peningkatan mutu pendidikan berupa laboratorium dan perpustakaan.

d. Perbaikan sistem pendidikan, termasuk metode penyampaian materi dalam proses kegiatan belajar-mengajar.

e. Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka pembentukan karakter anak-anak/ anak usia dini.

f. Pengembangan pendidikan formal maupun non formal dalam rangka pembentukan karakter bangsa (muatan lokal).

g. Pengembangan pendidikan non formal dalam upaya mengatasi anak putus sekolah dan penyediaaan tenaga terampil berupa pelatihan ketrampilan, magang dan pendampingan, dengan melibatkan instansi terkait.

3. Menyediakan infrastruktur daerah sebagai pendorong investasi dan perekonomian.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan terwujudnya infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah, melalui :

a. Fasilitasi pembangunan kawasan industri yang dapat menyerap tenaga kerja lokal yang didukung dengan penyediaan air bersih dan listrik.

b. Penyediaan infrastruktur jalan dan pengembangan moda transportasi yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah.

c. Penyediaan fasilitas umum perdesaan yang memadai berupa jalan, jembatan, irigasi, embung, sarana air bersih, perumahan dan permukiman, sanitasi lingkungan, sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, penerangan, pemerintahan dan pasar tradisional serta lainnya.

d. Penataan infrastruktur perkotaan berupa trotoar, drainase, manajemen trafik, ruang terbuka hijau, lampu penerangan jalan dan lain-lain.

(8)

7 e. Penyediaan prasarana dan ruang publik perkotaan seperti gedung olah

raga, taman, gedung olah raga serta ruang publik lainnya.

f. Peningkatan pengelolaan persampahan dan limbah.

4. Mengoptimalkan pengelolaan potensi daerah yang berwawasan lingkungan.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya kegiatan usaha ekonomi daerah dan termaanfakannya sumberdaya alam secara secara optimal dan berkelanjutan, melalui :

a. Pembentukan sentra/klaster usaha skala UMKM dengan produk khas daerah yang memiliki daya saing.

b. Peningkatan akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran serta teknologi pertanian.

c. Diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis, agroindustri dan agrowisata rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sektor pertanian

d. Fasilitasi pengembangan objek-objek wisata yang berbasis masyarakat dan budaya lokal, dengan memanfaatkan sumberdaya alam (agrowisata).

e. Penerapan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan jenis dan kualitas produk industri lokal serta pelestarian sumberdaya alam

f. Pembentukan jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan berkelanjutan.

g. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam dan kerusakan lingkungan serta pelestarian sumber – sumber air.

5. Mengembangkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak - hak anak, melalui :

a. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/kelurahan dan peran serta masyarakat serta organisasi kemasyarakatan dalam proses pembangunan daerah.

b. Pemberdayaan penyandang masalah sosial guna peningkatan kualitas hidup.

c. Pemberdayaan perempuan dalam proses pembangunan, serta pemenuhan kebutuhan dan perlindungan terhadap hak-hak anak dan perempuan melalui sinergitas pemerintah, masyarakat dan swasta.

d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menumbuhkan minat baca masyarakat melalui penyediaan bahan bacaan.

6. Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dan kepastian hukum.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka terlaksanakannya pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel, serta terciptanya iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan investasi, melalui :

a. Penerapan jaringan Information Comunication and Technology (ICT) melalui E-Gov dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan publik.

b. Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik.

c. Peningkatan disiplin, kompetensi, profesionalisme dan pemerataan penempatan aparatur pemerintah yang responsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan.

d. Peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintah.

e. Peningkatan kemampuan manajemen pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal.

f. Penerapan pelayanan perizinan yang tertib, tepat waktu, transparan dan akuntabel yang mengacu pada dokumen tata ruang yang telah ditetapkan.

g. Pengembangan budaya tertib, penegakan keadilan dan supremasi hukum.

1.2.3. PRIORITAS DAERAH

(9)

8 Prioritas Pembangunan Kabupaten Semarang 2010 – 2015 dirumuskan ke dalam 9 (sembilan) prioritas sebagai berikut :

1. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan formal dan non formal yang dititik beratkan pada aspek keterjangkauan, peningkatan mutu dan relevansi terhadap kebutuhan dunia usaha, serta efisien dan akuntabel dalam pengelolaan pendidikan guna peningkatan kecerdasan, keluhuran budi pekerti dan kemandirian masyarakat serta penguatan karakter bangsa menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat.

2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dengan menitikberatkan pada pendekatan promotif dan preventif serta memberdayakan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.

3. Penyediaan infrastruktur daerah dalam rangka mewujudkan keseimbangan antara pedesaan dan perkotaan, yang dititik beratkan pada pembangunan sarana dan prasarana yang memiliki daya dukung dan daya dorong terhadap pertumbuhan ekonomi dan pelayanan kebutuhan dasar yang berkeadilan, serta mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi swasta dan masyarakat.

4. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang meliputi pengembangan SDM aparatur, kelembagaan dan sistem manajemen pemerintahan.

5. Peningkatan ketahanan pangan dan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam.

6. Pemberdayaan lembaga desa/ kelurahan dan masyarakat serta perluasan kesempatan berusaha bagi masyarakat yang berbasis pada potensi lokal.

7. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha yang dititikberatkan pada perbaikan dan penyederhanaan prosedur perijinan, kepastian rencana tata ruang, kepastian hukum dan perbaikan sistem informasi.

8. Pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana.

9. Pengembangan dan perlindungan budaya, karya seni, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memperkuat jati diri.

Dari agenda pembangunan tahunan RPJMD Kabupaten Semarang 2010-2015, dinyatakan bahwa tahun 2011 merupakan tahun pemantapan konsolidasi dan pembenahan infrastruktur dasar dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar menuju masyarakat yang mandiri, tertib dan sejahtera. Pada tahun ini difokuskan pada dua hal, yaitu:

1. Konsolidasi dan penyiapan instrumen perencanaan pembangunan daerah sebagai acuan pemanfaatan secara optimal sumberdaya alam maupun buatan sesuai dengan RTRW Kabupaten Semarang, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, sehingga mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Serta penyiapan penerapan teknologi komunikasi dan informasi melaui electronic government di lingkungan Kabupaten Semarang dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kebebasan akses informasi bagi masyarakat.

2. Pembenahan sarana dan prasarana pelayanan dasar diprioritaskan pada :

1)

Pemenuhan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.

2)

Melengkapi secara bertahap sarana dan prasarana pendidikan dasar yang menjamin proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan baik.

3)

Memantapkan administrasi pemerintahan dengan penerapan teknologi komunikasi dan informasi melalui electronic government di lingkungan Kabupaten Semarang dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kebebasan akses informasi bagi masyarakat.

.

(10)

9 BAB. III

URUSAN DESENTRALISASI 3.1. RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI

3.1.1. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Wajib.

No Urusan,

Rincian Belanja Anggaran Realisasi SKPD Pelaksana 1 Pendidikan 148,118,928,000 104,432,851,974

- Dinas Pendidikan Belanja Pegawai 28,580,857,000 26,683,612,780

Belanja Barang & Jasa 40,763,694,000 39,485,548,727 Belanja Modal 78,774,377,000 38,263,690,467

2 Kesehatan 74,945,553,000 71,815,677,905 - Dinas Kesehatan - Sekretariat

Daerah

- RSUD Ambarawa - RSUD Ungaran Belanja Pegawai 3,009,781,000 2,982,214,900

Belanja Barang & Jasa 60,485,411,000 58,731,619,763 Belanja Modal 11,450,361,000 10,101,843,242

3 Pekerjaan Umum 78,243,837,000 76,850,951,120 - Dinas Bina Marga, SDA & ESDM.

- Dinas Cipta Karya, P & K - Bappeda Belanja Pegawai 2,287,668,000 2,267,872,000

Belanja Barang & Jasa 7,263,406,000 7,058,831,070 Belanja Modal 68,692,763,000 67,524,248,050 4 Perumahan 12,329,752,000 11,926,132,443

- Dinas Cipta Karya, P dan K - Bappeda Belanja Pegawai 1,464,800,000 1,454,872,000

Belanja Barang & Jasa 4,473,038,000 4,193,260,443 Belanja Modal 6,391,914,000 6,278,000,000

5 Penataan Ruang 1,981,000,000 1,437,589,650 - Dinas Cipta Karya, P dan K - Bappeda - Sekretariat

Daerah Belanja Pegawai 26,429,000 25,229,000

Belanja Barang & Jasa 1,954,571,000 1,412,360,650 Belanja Modal 0 0 6 Perencanaan

Pembangunan 2,377,546,000 2,239,017,601

- Bappeda - Sekretariat

Daerah Belanja Pegawai 399,919,000 383,923,000

Belanja Barang & Jasa 1,975,377,000 1,852,844,601 Belanja Modal 2,250,000 2,250,000 7 Perhubungan 2,432,301,000 2,402,006,864

- Dinas

Perhubungan, Kominfo Belanja Pegawai 366,088,000 361,492,000

Belanja Barang & Jasa 1,349,656,000 1,337,022,864 Belanja Modal 716,557,000 703,492,000

8 Lingkungan Hidup 5,158,675,000 4,982,156,604 - Badan Lingkungan Hidup - Dinas Cipta

Karya, P dan K Belanja Pegawai 477,934,000 471,722,000

Belanja Barang & Jasa 3,326,621,000 3,194,968,804 Belanja Modal 1,354,120,000 1,315,465,800

9 Pertanahan 13,783,229,000 7,202,032,411 - Dinas Cipta Karya, P dan K - Sekretariat

Daerah Belanja Pegawai 25,635,000 25,105,000

Belanja Barang & Jasa 527,429,000 527,180,722 Belanja Modal 13,230,165,000 6,649,746,689 10 Kependudukan &

Capil

1,579,824,000

1,491,366,992

- Din. Kependudukan dan Capil

Belanja Pegawai 190,710,000 182,932,000 Belanja Barang & Jasa 1,354,100,000 1,274,731,992 Belanja Modal 35,014,000 33,703,000 11 Pemberdayaan

Perempuan & PA

498,521,000

478,000,166 - Badan Keluarga Berencana dan PP - Sekretariat

Daerah Belanja Pegawai 84,482,000 81,507,000

Belanja Barang & Jasa 412,944,000 395,398,166

(11)

10 No Urusan,

Rincian Belanja Anggaran Realisasi SKPD Pelaksana Belanja Modal 1,095,000 1,095,000

12 Keluarga Berencana

& KS

1,369,137,000 1,323,653,000

- Badan Keluarga Berencana dan PP Belanja Pegawai 11,975,000 11,975,000

Belanja Barang & Jasa 243,897,000 242,709,000 Belanja Modal 1,113,265,000 1,068,969,000

13 Sosial 853,584,000 810,544,000 - Dinas Sosial, Nakertrans - Sekretariat

Daerah Belanja Pegawai 107,434,000 106,534,000

Belanja Barang & Jasa 746,150,000 704,010,000 Belanja Modal 0 0 14 Tenaga Kerja 1,290,627,000 1,274,676,650

- Dinas Sosial, Nakertrans Belanja Pegawai 284,372,000 283,298,000

Belanja Barang & Jasa 906,255,000 892,378,650 Belanja Modal 100,000,000 99,000,000 15 Koperasi dan UKM 976,972,000 963,040,179

- Dinas Koperasi UMKM

Belanja Pegawai 160,841,000 158,341,000 Belanja Barang & Jasa 811,967,000 800,535,179 Belanja Modal 4,164,000 4,164,000 16 Penanaman Modal

Daerah

476,251,000 441,486,384

- Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Belanja Pegawai 55,000,000 53,857,500

Belanja Barang & Jasa 253,066,000 243,343,884 Belanja Modal 168,185,000 144,285,000 17 Kebudayaan 818,635,000 810,696,695

- Dinas Pemuda, Olahraga Budpar Belanja Pegawai 128,278,000 127,953,000

Belanja Barang & Jasa 686,784,000 679,170,695 Belanja Modal 3,573,000 3,573,000

18 Pemuda & Olahraga 13,211,861,000 13,130,126,170 - Dinas Pemuda, Olahraga Budpar - Sekretariat

Daerah Belanja Pegawai 97,634,000 95,734,000

Belanja Barang & Jasa 1,192,067,000 1,178,958,170 Belanja Modal 11,922,160,000 11,855,434,000 19 Kesatuan Bangsa &

Politik DN

1,967,221,000 1,907,717,064

- Kantor Kesatuan Bangsa, Pol &

Linmas - Satpol. PP - Sekretariat

Daerah Belanja Pegawai 224,231,000 224,231,000

Belanja Barang & Jasa 1,707,727,000 1,648,286,064 Belanja Modal 35,263,000 35,200,000 20 Otda, Pem. Umum,

Adm. Keuangan, Perangkat Daerah, Kepegawaian &

Persandian 30,306,216,000

27,634,591,505

- Sekretariat Daerah

- Sekretariat DPRD - DPPKD

- BKD - Inspektorat - Kecamatan - Kelurahan - Bapermasdes Belanja Pegawai 2,210,829,000 1,980,878,650

Belanja Barang & Jasa 25,201,264,000 22,813,739,280 Belanja Modal 2,894,123,000 2,839,973,575

21 Ketahanan Pangan 438,001,000 428,000,595 - Kantor Ketahanan Pangan

- Sekretariat Daerah Belanja Pegawai 51,435,000 51,423,000

Belanja Barang & Jasa 381,566,000 371,577,595 Belanja Modal 5,000,000 5,000,000 22 Pemberdayaan

Masyarakat & Desa

979,232,000 952,874,218 - Bapermasdes Belanja Pegawai 86,940,000 82,910,000

(12)

11 No Urusan,

Rincian Belanja Anggaran Realisasi SKPD Pelaksana Belanja Barang & Jasa 885,052,000 862,724,218

Belanja Modal 7,240,000 7,240,000 23 Statistik 165,000,000 163,318,000

- Bappeda Belanja Pegawai 71,815,000 71,750,000

Belanja Barang & Jasa 93,185,000 91,568,000 Belanja Modal 0 0 24 Kearsipan 437,195,000 403,927,614

- Kantor Arsip Daerah

- Sekretariat DPRD Belanja Pegawai 40,740,000 40,113,500

Belanja Barang & Jasa 368,033,000 335,514,114 Belanja Modal 28,422,000 28,300,000 25 Komunikasi &

Informatika

2,293,349,000

2,217,552,658 - Dinas Perhubungan Kominfo

- Sekretariat Daerah

- Sekretariat DPRD Belanja Pegawai 157,000,000 154,860,000

Belanja Barang & Jasa 1,484,793,000 1,420,689,796 Belanja Modal 651,556,000 642,002,862 26 Perpustakaan 777,281,000 758,671,028

- Kantor Perpustakaan Daerah Belanja Pegawai 128,195,000 126,795,000

Belanja Barang & Jasa 427,875,000 411,669,928 Belanja Modal 221,211,000 220,206,100

J U M L A H 397,809,728,000 338,478,659,490

3.1.2. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Pilihan.

No Urusan,

Rincian Belanja Anggaran Realisasi SKPD Pelaksana 1 Pertanian 16,689,607,000 16,323,806,500 - Dinas Pertanian,

Bunhut

- Dinas Peternakan dan Perikanan - Sekretariat

Daerah - Bappeda Belanja Pegawai 1,240,423,000 1,214,152,000

Belanja Barang & Jasa 13,145,136,000 12,894,012,500 Belanja Modal 2,304,048,000 2,215,642,000

2 Kehutanan 1,501,305,000 1,403,596,030

- Dinas Pertanian, Bunhut

Belanja Pegawai 261,806,000 251,394,000 Belanja Barang & Jasa 924,757,000 882,333,030 Belanja Modal 314,742,000 269,869,000

3 Energi dan SDM 24,793,272,000 24,132,963,817 - Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM - Dinas Cipta

Karya, P dan K Belanja Pegawai 124,410,000 117,765,000

Belanja Barang & Jasa 19,359,085,000 18,845,147,767 Belanja Modal 5,309,777,000 5,170,051,050 4 Pariwisata 3,451,247,000 3,406,277,200

- Dinas Pemuda, Olahraga Budpar Belanja Pegawai 196,337,000 194,043,500

Belanja Barang & Jasa 566,765,000 553,962,500 Belanja Modal 2,688,145,000 2,658,271,200 5 Kelautan dan

Perikanan

2,853,320,000 2,798,051,000

- Dinas Peternakan dan Perikanan Belanja Pegawai 18,140,000 16,840,000

Belanja Barang & Jasa 1,592,086,000 1,578,275,500 Belanja Modal 1,243,094,000 1,202,935,500

6 Perdagangan 1,663,937,000 1,630,717,250 - Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Belanja Pegawai 249,758,000 249,748,000

Belanja Barang & Jasa 501,915,000 486,966,250

(13)

12 No Urusan,

Rincian Belanja Anggaran Realisasi SKPD Pelaksana Belanja Modal 912,264,000 894,003,000 - Sekretariat

Daerah 7 Perindustrian 1,415,027,000 1,352,349,195 - Dinas

Perindustrian dan Perdagangan - Sekretariat

Daerah Belanja Pegawai 244,659,000 243,836,000

Belanja Barang & Jasa 860,229,000 806,803,695 Belanja Modal 310,139,000 301,709,500 8 Transmigrasi 309,824,000 309,080,000

- Dinas Sosial, Nakertrans Belanja Pegawai 2,645,000 2,445,000

Belanja Barang & Jasa 307,179,000 306,635,000 Belanja Modal 0 0

J U M L A H

52,677,539,000 51,356,840,992 3.1.3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaksana.

A. Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

1. Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari : a. Sekretaris Daerah;

b. Asisten Pemerintahan, membawahi :

a) Bagian Tata Pemerintahan, membawahi :

 Subbagian Pemerintahan Umum;

 Subbagian Otonomi Daerah; dan

 Subbagian Pertanahan.

b) Bagian Hukum membawahi :

 Subbagian Perundang-undangan;

 Subbagian Bantuan Hukum; dan

 Subbagian Pengkajian, Dokumentasi dan Publikasi Produk Hukum.

c) Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol membawahi :

 Subbagian Analisis Media dan Informasi;

 Subbagian Publikasi dan Dokumentasi; dan

 Subbagian Protokol.

c. Asisten Pembangunan membawahi :

a) Bagian Administrasi Pembangunan, yang membawahi :

 Subbagian Pengendalian Pembangunan ;

 Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;

 Subbagian Administrasi Prasarana Daerah b) Bagian Perekonomian, membawahi :

 Subbagian Bina Pertanian dan Sumber Daya Alam;

 Subbagian Bina Usaha Daerah; dan

 Subbagian Bina Perekonomian Daerah.

c) Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahi :

 Subbagian Bina Sosial;

 Subbagian Bina Kesejahteraan; dan

 Subbagian Bina Pemberdayan Perempuan.

d. Asisten Administrasi Umum, membawahi : a) Bagian Organisasi, membawahi :

 Subbagian Kelembagaan;

 Subbagian Ketatalaksanaan; dan

 Subbagian Pendayagunaan Aparatur Daerah.

b) Bagian Pengelolaan Barang Daerah, membawahi :

 Subbagian Perencanaan Kebutuhan Barang Daerah;

 Subbagian Inventarisasi dan Evaluasi

 Subbagian Pemeliharaan dan Pemberdayaan.

c) Bagian Pengelolaan Data Elektronik, membawahi :

 Subbagian Pengelolaan Data;

 Subbagian Aplikasi Program Perangkat Lunak; dan

(14)

13

 Subbagian Infrastruktur Jaringan.

d) Bagian Umum, membawahi :

 Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

 Subbagian Rumah Tangga; dan

 Subbagian Tata Usaha dan Sandi dan Telekomunikasi.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

f. Staf Ahli Bupati terdiri dari :

a) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik;

b) Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan; dan c) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia;

2. Susunan Organisasi Sekretariat DPRD terdiri dari : a. Sekretaris DPRD, membawahi :

a) Bagian Umum, membawahi :

 Subbagian Perencanaan;

 Subbagian Keuangan;

 Subbagian Tata Usaha.

b) Bagian Persidangan, membawahi :

 Subbagian Rapat dan Risalah;

 Subbagian Humas dan Protokol.

c) Bagian Perundang-undangan, membawahi :

 Subbagian Pengkajian Perundang-undangan;

 Subbagian Dokumentasi d) Kelompok Jabatan Fungsional.

B. Dinas Daerah

1. Dinas Pendidikan : a. Kepala;

b. Sekretariat membawahi : a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Keuangan; dan

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pendidikan Dasar, membawahi : a) Seksi TK dan SD;

b) Seksi SMP; dan

c) Seksi Prasarana dan Sarana.

d. Bidang Pendidikan Menengah, membawahi : a) Seksi SMA dan SMK; dan

b) Seksi Prasarana dan Sarana.

e. Bidang Tenaga Pendidik , membawahi :

a) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pendidik;

b) Seksi Mutasi Tenaga Pendidik TK dan SD; dan

c) Seksi Mutasi Tenaga Pendidik SMP, SMA, SMK, dan Tenaga Pendidik Non Guru .

f. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, membawahi : a) Seksi Pendidikan Masyarakat; dan

b) Seksi Kesetaraan dan Pendidikan Anak Usia Dini.

g. UPTD terdiri dari :

a) UPTD Pendidikan Kecamatan;

b) UPTD Persekolahan SMK;

c) UPTD Persekolahan SMA;

d) UPTD Persekolahan SMP; dan e) UPTD Sanggar Kegiatan Belajar.

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Dinas Kesehatan : a. Kepala;

b. Sekretariat membawahi : a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Keuangan; dan

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi :

(15)

14 a) Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian

Luar Biasa; dan

b) Seksi Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

d. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi : a) Seksi Pelayanan Kesehatan Masyarakat; dan b) Seksi Upaya Kesehatan Keluarga dan Gizi.

e. Bidang Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan, membawahi : a) Seksi Promosi Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan; dan b) Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kesehatan.

f. Bidang Farmasi, Perbekalan Kesehatan dan Pengawasan Obat dan Makanan, membawahi :

a) Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan; dan b) Seksi Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Dinas Sosial Tenaga Kerja, dan Transmigrasi : a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi : a) Subbagian Perencanaan b) Subbagian Keuangan; dan

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian;

c. Bidang Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, membawahi :

a) Seksi Pencegahan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ; b) Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Masyarakat. dan

d. Bidang Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, membawahi :

a) Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial ; dan b) Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial.

e. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, membawahi :

a) Seksi Pelatihan dan Produktivitas Kerja;

b) Seksi Perluasan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja; dan c) Seksi Penempatan Transmigrasi.

f. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan, membawahi :

a) Seksi Hubungan Industrial;

b) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; dan c) Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

4. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika : a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi : a) Subbagian Perencanaan b) Subbagian Keuangan;

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Lalu Lintas, membawahi : a) Seksi Manajemen Lalu Lintas;

b) Seksi Rekayasa Lalu Lintas.

d. Bidang Angkutan, membawahi : a) Seksi Angkutan Orang;

b) Seksi Angkutan Barang.

e. Bidang Keselamatan Lalu Lintas, membawahi : a) Seksi Uji Kendaraan;

b) Seksi Bina Ketertiban Lalu Lintas.

f. Bidang Komunikasi dan Informatika, membawahi : a) Seksi Pos dan Telekomunikasi;

b) Seksi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi.

(16)

15 g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil : a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Kependudukan, membawahi :

a) Seksi Identitas dan Perpindahan Penduduk;

b) Seksi Pengelolaan Data dan Informasi.

d. Bidang Pencatatan Sipil, membawahi : a) Seksi Kelahiran dan Kematian;

b) Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengakuan Anak;

c) Seksi Pengelolaan Dokumen.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata : a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan b) Subbagian Umum dan Kepegawaian;

c. Bidang Pemuda dan Olahraga, membawahi : a) Seksi Pemuda; dan

b) Seksi Olahraga;

d. Bidang Kebudayaan, membawahi : a) Seksi Nilai-Nilai Budaya;

b) Seksi Kesenian dan Perfilman; dan

c) Seksi Kesejarahan, Museum dan Kepurbakalaan.

e. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata membawahi : a) Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata; dan

b) Seksi Sarana dan Usaha Jasa Pariwisata;

f. Bidang Pemasaran membawahi : a) Seksi Promosi; dan

b) Seksi Informasi dan Kerjasama;

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral :

a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, membawahi : a) Seksi Pembangunan Jalan ;

b) Seksi Pembangunan Jembatan.

d. Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, membawahi : a) Seksi Pemeliharaan Jalan;

b) Seksi Pemeliharaan Jembatan;

c) Seksi Alat Berat.

e. Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral, membawahi : a) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan;

b) Seksi Eksploitasi dan Bina manfaat;

c) Seksi Energi Sumber Daya Mineral.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

8. Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kebersihan : a. Kepala ;

b. Sekretariat, membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Bangunan Gedung, membawahi : a) Seksi Bangunan Kantor;

(17)

16 b) Seksi Bangunan Non Kantor.

d. Bidang Perumahan dan Permukiman membawahi : a) Seksi Lingkungan Permukiman;

b) Seksi Perumahan;

c) Seksi Pengendalian Tata Ruang.

e. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahi : a) Seksi Pertamanan;

b) Seksi Pengelolaan Sampah;

c) Seksi Penerangan Jalan dan Desa.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

9. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah : a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Koperasi, membawahi : a) Seksi Kelembagaan;

b) Seksi Seksi Usaha.

d. Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, membawahi : a) Seksi Permodalan;

b) Seksi Kemitraan.

e. Bidang Pengawasan, membawahi:

a) Seksi Pengawasan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b) Seksi Pengendalian.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

10. Dinas Perindustrian Perdagangan : a. Kepala;

b. Sekretariat membawahi:

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Perindustrian, membawahi :

a) Seksi Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan;

b) Seksi Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Aneka;

c) Seksi Pengembangan.

d. Bidang Perdagangan, membawahi : a) Seksi Usaha Perdagangan;

b) Seksi Pengembangan Perdagangan;

c) Seksi Perlindungan Konsumen.

e. Bidang Pasar, membawahi :

a) Seksi Pasar Tradisional dan Sektor Informal;

b) Seksi Sarana dan Prasarana Pasar dan Sektor Informal.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

11. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan : a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi : c) Subbagian Perencanaan;

d) Subbagian Keuangan;

e) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pertanian, membawahi : a) Seksi Tanaman Pangan;

b) Seksi Hortikultura;

c) Seksi Penanggulangan Organisme Pengganggu Tanaman dan Pengelolaan Lahan dan Air.

d. Bidang Perkebunan, membawahi : a) Seksi Tanaman Semusim;

b) Seksi Tanaman Tahunan.

e. Bidang Kehutanan, membawahi : a) Seksi Aneka Usaha Kehutanan;

b) Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

(18)

17 f. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, membawahi :

a) Seksi Pemasaran dan Pelayanan Usaha;

b) Seksi Pengembangan dan Pengolahan Hasil.

g. UPTD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan terdiri dari : a) UPTD Sub Terminal Agrobisnis;

b) UPTD Perbibitan Tanaman Perkebunan;

c) UPTD Perbibitan Tanaman Hortikultura;

d) UPTD Perbibitan Tanaman Pangan, Alat Produksi Pertanian dan Laboratorium Pertanian;

e) UPTD Perbibitan Tanaman Kehutanan.

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

12. Dinas Peternakan dan Perikanan : a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi : a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Keuangan;

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Produksi Peternakan, membawahi : a) Seksi Perbibitan;

b) Seksi Budidaya.

d. Bidang Produksi Perikanan, membawahi : a) Seksi Perikanan Budidaya;

b) Seksi Perikanan Tangkap dan Pelestarian Sumber Daya Ikan.

e. Bidang Kesehatan Hewan, membawahi :

a) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit;

b) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.

f. Bidang Pengelolaan dan Pemasaran, yang membawahi : a) Seksi Pelayanan Usaha dan Permodalan;

b) Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

13. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah : a. Kepala ;

b. Sekretariat membawahi : a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Umum dan Kepegawaian;

c) Subbagian Keuangan.

c. Bidang Anggaran, membawahi : a) Seksi Perencanaan Anggaran;

b) Seksi Penyusunan Anggaran d. Bidang Pendapatan, yang membawahi :

a) Seksi Pendaftaran dan Penetapan;

b) Seksi Penagihan, Keberatan dan Pelanggaran.

e. Bidang Perbendaharaan, yang membawahi:

a) Seksi Pengendalian Anggaran;

b) Seksi Verifikasi;

c) Seksi Pembayaran.

f. Bidang Pertanggungjawaban, membawahi : a) Seksi Akuntansi;

b) Seksi Evaluasi dan Informasi Keuangan Daerah.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pelayanan PBB;

C. Lembaga Teknis Daerah

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah : a. Kepala;

b. Sekretariat, membawahi : a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Keuangan;

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Ekonomi, membawahi : a) Subbidang Pertanian;

b) Subbidang Non Pertanian.

(19)

18 d. Bidang Pemerintahan dan Sosial, membawahi :

a) Subbidang Pemerintahan;

b) Subbidang Sosial.

e. Bidang Pengembangan Wilayah, membawahi : a) Subbidang Prasarana Wilayah;

b) Subbidang Tata Ruang, Sumbar Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

f. Bidang Statistik, Pengendalian dan Evaluasi, membawahi : a) Subbidang Statistik;

b) Subbidang Pengendalian dan Evaluasi.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Inspektorat : a. Inspektur;

b. Sekretariat, membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi : a) Seksi Pengawas Pemerintah Bid. Pemerintahan;

b) Seksi Pengawas Pemerintah Bid. Pembangunan dan Kemasyarakatan.

d. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi : a) Seksi Pengawas Pemerintah Bid. Pemerintahan;

b) Seksi Pengawas Pemerintah Bid. Pembangunan dan Kemasyarakatan.

e. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi : a) Seksi Pengawas Pemerintah Bid. Pemerintahan;

b) Seksi Pengawas Pemerintah Bid. Pembangunan dan Kemasyarakatan.

f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahi : a) Seksi Pengawas Pemerintah Bid. Pemerintahan;

b) Seksi Pengawas Pemerintah Bid. Pembangunan dan Kemasyarakatan.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Badan Kepegawaian Daerah : a. Kepala ;

b. Sekretariat, membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pengadaan dan Mutasi, membawahi :

a) Subbidang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian;

b) Subbidang Kepangkatan dan Penggajian.

d. Bidang Pembinaan Pegawai dan Pengembangan Kepegawaian, membawahi :

a) Subbidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai;

b) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan.

e. Bidang Data dan Formasi Pegawai, membawahi : a) Subbidang Formasi dan Jabatan;

b) Subbidang Data dan Informasi Kepegawaian.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa : a. Kepala ;

b. Sekretariat, membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa membawahi : a) Subbidang Kelembagaan Pemerintahan Desa;

b) Subbidang Administrasi Kekayaan Desa.

d. Bidang Kelembagaan dan Usaha Ekonomi Masyarakat, membawahi :

a) Subbidang Kelembagaan Masyarakat;

b) Subbidang Usaha Ekonomi Masyarakat.

(20)

19 e. Bidang Pengembangan Desa, Sumber Daya Alam dan Teknologi

Tepat Guna, membawahi :

a) Subbidang Pengembangan Desa;

b) Subbidang Pengembangan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

5. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan : a. Kepala ;

b. Sekretariat, membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

b) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Keluarga Berencana membawahi :

a) Subbidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;

b) Subbidang Kesehatan Reproduksi Remaja dan Hak Reproduksi.

d. Bidang Keluarga Sejahtera, membawahi :

a) Subbidang Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas dan Kependudukan;

b) Subbidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga.

e. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawahi :

a) Subbidang Pengarusutamaan Gender;

b) Subbidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak.

f. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Badan Lingkungan Hidup : a. Kepala ;

b. Sekretariat, membawahi :

a) Subbag Perencanaan dan Keuangan;

b) Subbag Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Penataan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup membawahi :

a) Subbidang Tata Lingkungan dan Penegakan Hukum Lingkungan;

b) Subbidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup.

d. Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan membawahi : a) Subbidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup;

b) Subbidang Pengawasan, Pemantauan, dan Pengujian Lingkungan Hidup.

e. Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup membawahi :

a) Subbidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Keanekaragaman Hayati;

b) Subbidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa : a. Direktur;

b. Bagian Tata Usaha, membawahi : a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Keuangan;

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, membawahi : a) Seksi Pelayanan Medik;

b) Seksi Penunjang Medik dan Rekam Medik.

d. Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik, membawahi : a) Seksi Keperawatan;

b) Seksi Penunjang Non Medik.

e. Bidang Sarana dan Sanitasi, membawahi : a) Seksi Sarana;

b) Seksi Higiene dan Sanitasi.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(21)

20 8. Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran :

a. Direktur;

b. Bagian Tata Usaha, membawahi : a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Keuangan;

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, membawahi : a) Seksi Pelayanan Medik;

b) Seksi Penunjang Medik dan Rekam Medik.

d. Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik, membawahi : a) Seksi Keperawatan;

b) Seksi Penunjang Non Medik.

e. Bidang Sarana dan Sanitasi, membawahi : a) Seksi Sarana;

b) Seksi Higiene dan Sanitasi.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

9. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat : a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Kesatuan Bangsa;

d. Seksi Bina Politik;

e. Seksi Perlindungan Masyarakat;

f. Kelompok Jabatan Fungsional 10. Kantor Perpustakaan Daerah :

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Akuisisi dan Pengolahan;

d. Seksi Pelayanan;

e. Seksi Pengembangan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

11. Kantor Arsip Daerah : a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Pembinaan dan Pengembangan;

d. Seksi Pengolahan dan Akuisisi;

e. Seksi Penyimpanan dan Pemeliharaan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

12. Kantor Ketahanan Pangan : a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;

d. Seksi Distribusi Pangan;

e. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

13. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu : a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Promosi;

d. Seksi Pelayanan Perijinan Dasar dan Khusus;

e. Seksi Pelayanan Perijinan Usaha;

f. Seksi Informasi dan Pengendalian;

g. Kelompok Jabatan Fungsional D. Kecamatan dan Kelurahan

1. Kecamatan : a. Camat;

b. Sekretaris Kecamatan;

c. Seksi Tata Pemerintahan;

d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;

(22)

21 f. Seksi Pembangunan;

g. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Susunan Organisasi Kelurahan : a. Lurah;

b. Sekretaris Kelurahan;

c. Seksi Tata Pemerintahan;

d. Seksi Pembangunan;

e. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

E. Satuan Polisi Pamong Praja

1. Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja : a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Penegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;

d. Seksi Bina Ketetramn dan Ketertiban;

e. Seksi Pengawasan,, Pengendalian dan Pengembangan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

3.2. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 2.1.1. URUSAN PENDIDIKAN

A. Program Pendidikan Anak Usia Dini 1. Kegiatan :

 Pembangunan gedung sekolah.

 Pengadaan alat praktek dan peraga siswa.

 Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.

 Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran pendidikan anak usia dini.

 Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Pendidikan.

3. Alokasi anggaran Rp.245.000.000,- realisasi anggaran Rp.244.930.000,-

B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 1. Kegiatan :

 Penambahan ruang kelas sekolah.

 Pembangunan perpustakaan sekolah.

 Pengadaan buku buku dan alat tulis siswa.

 Pengadaan alat praktek dan alat peraga siswa.

 Pengadaan mebelair sekolah.

 Pengadaan perlengkapan sekolah.

 Pemeliharaan rutin/ berkala sarana air bersih dan sanitary.

 Rehabilitasi sedang/ berat bangunan sekolah.

 Rehabilitasi sedang/ berat ruang kelas sekolah.

 Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.

 Pelatihan kompetensi siswa berprestasi.

 Pelatihan penyusunan kurikulum.

 Penyediaan bantuan operasional sekolah jenjang SD/ MI/ SDLB dan SMP/ MTs serta pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan non islam setara SD dan SMP.

 Penyediaan buku pelajaran untuk SD/ MI/ SDLB dan SMP/ MTs.

 Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/ MI/ SDLB dan SMP/ MTS.

 Penyelenggaraan Paket B Setara SMP.

 Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen sekolah dengan penerapan manajemen berbasis sekolah di satuan pendidikan dasar.

 Pembinaan minat bakat dan kreatifitas siswa.

 Pengembangan materi belajar mengajar denan metode

(23)

22 pembelajaran dengan menggunakan TIK.

 Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu.

 Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Pendidikan 3. Alokasi anggaran Rp.88.018.876.000,- realisasi anggaran

Rp.47.501.389.542,-

C. Program Pendidikan Menengah 1. Kegiatan :

 Pembangunan gedung sekolah.

 Penambahan ruang kelas sekolah.

 Pembangunan perpustakaan sekolah.

 Pengadaan alat praktek dan alat peraga siswa.

 Pengadaan buku dan alat tulis siswa.

 Pengadaan perlengkapan sekolah.

 Rehabilitasi sedang/ berat bangunan sekolah.

 Penyediaan bea siswa bagi keluarga tidak mampu.

 Penyelenggaraan Paket C Setara SMU.

 Pengembangan materi belajar mengajar dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

 Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan industri.

 Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah.

 Pembinaan minat, bakat, kreatifitas dan kompetensi siswa.

 Pengembangan pelayanan pendidikan untuk sekolah menengah.

 Monitoring dan evaluasi.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Pendidikan 3. Alokasi anggaran Rp.3.891.634.000,- realisasi anggaran

Rp.3.734.364.860,-

D. Program Pendidikan Non Formal 1. Kegiatan :

 Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan.

 Penyediaan sarana prasarana pendidikan non formal.

 Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal.

 Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Pendidikan 3. Alokasi anggaran Rp.333.930.000,- realisasi anggaran

Rp.324.719.500,-

E. Program Pendidikan Luar Biasa

1. Kegiatan : Pengadaan perlengkapan sekolah.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Pendidikan.

3. Alokasi anggaran Rp.2.367.000,- realisasi anggaran Rp.2.367.000,- F. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Kegiatan :

 Pelaksanaan sertifikasi pendidik.

 Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

 Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan.

 Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Pendidikan.

3. Alokasi anggaran Rp.4.583.278.000,- realisasi anggaran Rp.4.358.224.687,-

G. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1. Kegiatan :

 Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan.

 Penerapan sistem dan informasi manajemen pelayanan pendidikan.

 Penyelenggaraan pelatihan, seminar, lokakarya serta diskusi ilmiah tentang berbagai isu pendidikan.

 Monitoring Dan Evaluasi.

 Penyediaan Jasa Pendidik Non PNS.

(24)

23 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Pendidikan.

3. Alokasi anggaran Rp.44.900.047.000,- realisasi anggaran Rp.42.730.651.773,-

2.1.2. URUSAN KESEHATAN

A. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1. Kegiatan :

 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.

 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.

 Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan.

 Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Kesehatan, RSUD Ambarawa.

3. Alokasi anggaran Rp.9.014.288.000,- realisasi anggaran Rp.8.988.381.644,-

B. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1. Kegiatan :

 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya.

 Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya.

 Peningkatan kesehatan masyarakat.

 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan.

 Penyelenggaraan penyehatan lingkungan.

 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

 Pelayanan penunjang laboratorium.

 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan pasien ICU.

 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan pasien IBS.

 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan pasien IGD.

 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan pasien One Day Care.

 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan pasien rawat inap dan perinatologi.

 Pelayanan penunjang radiologi.

 Pelayanan kesehatan pasien Jamkesmas/ Jamkesda.

 Pelayanan kesehatan pasien Askes.

 Pelayanan pemulasaraan jenasah tidak dikenal.

 Pengembangan pelayanan dan informasi medis.

 Pengembangan pelayanan dan informasi keperawatan.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Kesehatan, RSUD Ambarawa, RSUD Ungaran, Sekretariat Daerah.

3. Alokasi anggaran Rp.47.509.019.000,- realisasi anggaran Rp.37.972.765.187,-

C. Program Pengawasan Obat dan Makanan 1. Kegiatan :

 Peningkatan pemberdayaan konsumen/ masyarakat di bidang obat dan makanan.

 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.

 Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Kesehatan.

3. Alokasi anggaran Rp.88.070.000,- realisasi anggaran Rp.82.952.500,- D. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

1. Kegiatan : Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara : Dinas Kesehatan.

3. Alokasi anggaran Rp.5.914.000,- realisasi anggaran Rp.5.894.000,- E. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Kegiatan :

 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.

Gambar

Gambar Pertumbuhan Pendapatan perkapita Tahun  2007 – 2011*)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan ancaman kekerasan dimana terdakwa membawa saksi korban ketempat yang sunyi yaitu disebuah semak-semak dimana

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018 merupakan ringkasan dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,

Untuk mengakses SIMAK sebagai level mahasiswa, dapat dilakukan dengan memilih sub menu Data Mahasiswa pada menu Depan. Hal ini dilakukan untuk memastikan mahasiswa

Berdasarkan data pretest maupun posttest tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan metode inkuiri di kelas V SD Katolik Nita I pada mata pelajaran IPA

agian baratdaya Kalimantan tersusun atas kerak yang stabil (Kapur Awal) sebagai bagian dari Lempeng Asia Tenggara meliputi baratdaya Kalimantan, Laut Jawa bagian

Mulsa ketebalan 3 cm dengan frekuensi irigasi 8 hari sekali memiliki nilai evapotranspirasi paling rendah saat tanaman berumur lebih dari 8 MST, namun interaksi tersebut tidak

Perbedaan ini disebut korespondensi sangat sempurna apabila perbedaan-perbedaan yang disebabkan oleh perubahan bunyi itu terjadi pada semua data yang disyarati oleh

Setelah menyelesaikan pengambilan data, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan prototipe website agregasi produk dengan fungsi yang spesifik terhadap direktori