• Tidak ada hasil yang ditemukan

1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE

1. N a m a

Golongan

Halogen

Sinonim / Nama Dagang

3-chloro-1,2-dibromopropane; dibromochloropropane; DBCP.

Nomor Identifikasi :

Nomor CAS : 96-12-8 Nomor RTECS : TX8750000 UN : 2872

EC : 602-021-00-6

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan

Aloe Pharmaceutical

Deskripsi

Cairan tidak berwarna sampai coklat gelap dengan bautajam,

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya

Peringkat NFPA (Skala 0-4):

Kesehatan 4 = Tingkat keparahan sangat tinggi Kebakaran 0 = Mudah terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif Klasifikasi EC :

T+ = Beracun

Karsinogenik Kategori 2 Mutagenik Kategori 2

R 45 = Dapat menyebabkan kanker

R 46 = Dapat menyebabkan kerusakan genetik keturunan R 25 = Beracun jika tertelan

R 48/20/22 = Berbahaya karena kerusakan serius pada kesehatan akibat pemaparan jangka panjang melalui saluran pernafasan dan kontak dengan kulit.

Xn = Berbahaya

(2)

3. Penggunaan

Fumigan tanah, nematosida, fumazon, nemafume, nemagon.

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ

Bahaya utama terhadap kesehatan: Mata, kulit, sistim pernapasan Sistem saraf pusat, liver, ginjal, limpa, sistim reproduksi dan sistuim pernafasanOrgan sasaran: Sistem saraf

Rute paparan

Paparan jangka pendek

Terhirup

depresi susunan saraf pusat, iritasi sisitim saluran pernapasan, sering sakit kepala, batuk dan susah bernapas.

Kontak dengan kulit

Iritasi berat yang ditandai dengan radang epidermis dan jaringan dibawah kulit .

Kontak dengan mata

merah, iritasi, sakit, pandangan kabur.

Tertelan

rasa panas seperti terbakar, mual, sakit tenggorokan, muntah.

Paparan jangka panjang

Terhirup

Paparan yang panjang atau berulang dapat berpotensi karsinogenik.

Kontak dengan kulit

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek.

Kontak dengan mata

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek.

Tertelan

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek .

(3)

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal

Tancampurkan : bahan pengoksidasi kuat, logam aktif secara kimia seperti aluminum, magnesium

logam campuran : dapat merusak bahan berdasis karet

6. Penyimpanan

Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

standard yang berlaku.

dalam ruangan yang tahan api, terpisah dari basa kuat

Lindungi dari kerusakan fisik.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan makanan hewan.

7. Toksikologi

Toksisitas :

Berbahaya jika terhirup, tertelan atau terabsorsi melalui kulit, diduga bersifat karsinogenik pada manusia, irritasi berat

Data pada manusia : ada kemungkinan bersifat karsinogenik.

Data pada hewan :

LD50 oral-tikus (rat) 170 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (rat) 170 mg/kg; LC50

inhalasi-tikus (rat) 120 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-tikus (rat) 19 mg/kg; LD50

oral-tikus (mouse) 103 ppm/8h; LD50 oral-kelinci (rabbit) 180 mg/kg; LD50 kulit kelinci ( rabbit) 1400 mg/kg;

Karsinogenik

Menyebabkan karsinogen pada tikus (mouse) dengan rute inhalasi Mutagenik : menyebabkan mutagenik pada manusia

Data Reproduksi

kemungkinan terjadinya sterilisasi pada pria

(4)

8. Efek Klinis

Keracunan akut

Terhirup

rasa terbakar, batuk, sakit kepala,napas pendek, luka tenggorokan, lemas.

Kontak dengan kulit kemerahan.

Kontak dengan mata Kemerahan dan perih.

Tertelan

Rasa terbakar, batuk, sakit kepala,napas pendek, luka tenggorokan, lemas.

Keracunan kronik

Terhirup

Sama seperti pada keracunan akut.

Kontak dengan kulit

Sama seperti pada keracunan akut.

Kontak dengan mata

Sama seperti pada keracunan akut.

Tertelan

Sama seperti pada keracunan akut.

9. Pertolongan Pertama

Terhirup

Berikan pada pasien udara yang segar, posisi tubuh setengah tegak ke kanan.

Bila perlu gunakan peralatan pernafasan, tapi jangan dari mulut ke mulut.

Rujuklah ke perawatan medis penyelamatan.

Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

(5)

Kontak dengan mata

pertama-tama bilas mata dengan air yang banyak selama beberapa menit (bila mungkin lepaskan lensa kontak) bawalah ke dokter.

Tertelan

Segera cuci mulut, beri minum air yang banyak. Rujuklah ke perawatan medis.

10. Penatalaksanaan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk

menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi

dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi

darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa : 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak : 200-300 µg/kg BB Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

(6)

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna

Bila pasien sadar dapat diberikan arang aktif. Dapat dipertimbangkan kumbah lambung jika bahan tertelan dalam jumlah sedang sampai banyak. Namun, karena kemungkinan terjadi kejang atau perubahan status mental yang cepat, kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan setelah intubasi.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

Batas paparan : -

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat (local exhaust) atau sistim ventilasi proses tertutup. Pastikan dipatuhinya paparan yang sudah ditentukan.

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

(7)

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Jauhkan dari api terbuka, jangan merokok di tempat kerja. Di atas temperatur 77ºC, gunakan sistem tertutup, ventilasi, alat penyedot udara setempat, peralatan pernafasan buatan. Ventilasi sepanjang lantai. Jaga agar drum tetap dingin dengan cara menyemprotkan air.

Media pemadam kebakaran: Serbuk, karbon dioksida, semprotan air, atau busa.

13. Manajemen Tumpahan

Pelepasan di tempat kerja : Evakuasi daerah berbahaya, konsultasikan dengan tenaga ahli, kumpulkan bocoran atau cairan yang tumpah, masukkan sebanyak mungkin dalam wadah yang tertutup rapat. Sisa cairan diserap dengan pasir atau absorben lain yang inert, dan pindahkan ketempat yang aman. Bila dalam bentuk padat jangan disapukan dalam keadaan kering, vakumkan dengan alat yang dilengkapi penyaring yang sangat efisien dan jangan digunakan cara yang lainBahan kimia ini tidak boleh mencemari lingkungan. Pelindung diri tambahan:

penyaring pernafasan P3 untuk partikel beracun.

14. Daftar Pustaka

The Merck Index, 1989, An Encyclopedia of Chemicals, Drugs and

Biologicals,Ed. 11 th; hal. 133

Richard J. Lewis Sr., 1993, Hawley’s Condensed Chemical Dictionary.

Twelfth Edition. Van Nostrand Reinheld Company. New York

Komisi Pestisida, 1997, Pestisida Untuk Pertanian Dan Kehutanan.

Departmen Pertanian.Jakarta

IPCS. 1992. Poison Information Monografi (Brodifacoum)

IPCS/INTOX/PROJECT

http://msds.chem.ox.ac.uk/DI/ (diunduh tahun 2012)

OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.

Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, Fourth Edition, McGraw Hill

Companies, Inc., USA, 2004, p. 292-296

Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens.

Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991.

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012

---

Referensi

Dokumen terkait

Efek merugikan lainnya Lesi kulit (bintil) khusus dapat terbentuk dengan paparan yang berkepanjangan dan berulang (kontak dengan pakaian yang

H372 menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau berulang H412 berbahaya pada kehidupan perairan dengan efek jangka

H373 dapat menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau berulang H411 toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka

Efek merugikan lainnya Lesi kulit (bintil) khusus dapat terbentuk dengan paparan yang berkepanjangan dan berulang (kontak dengan pakaian yang

H373 dapat menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau berulang H411 toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka

H373 Dapat menyebabkan kerusakan pada organ (Saluran cerna) melalui paparan yang lama atau berulang jika tertelan.. H410 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek

Efek merugikan lainnya Lesi kulit (bintil) khusus dapat terbentuk dengan paparan yang berkepanjangan dan berulang (kontak dengan pakaian yang

Pendidikan formal dan nonformal dapat memiliki efek jangka pendek untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dengan paparan yang tinggi dan informasi yang berulang.12,13 Pada penelitian