Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 60
Perancangan User Experience Aplikasi Mobile Pelayanan Kependudukan Terpadu Kota Malang Menggunakan Metode Human Centered Design
Ferdinan Oky Fahrerri1, Herman Tolle2, Ratih Kartika Dewi3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Dispendukcapil merupakan dinas yang menangani pembuatan berkas kependudukan dan pencatatan sipil Kota Malang. Dalam pelaksanaannya, proses pengurusan berkas di Dispendukcapil Kota Malang masih terdapat kekurangan sehingga menyebabkan banyak keluhan masyarakat. Mulai dari waktu pelayanan yang relative lama, proses pengurusan yang rumit, tidak ada estimasi waktu selesai, hingga keluhan masyarakat untuk harus sering datang ke kantor Dispendukcapil guna mengetahui apakah berkas kependudukan yang diurus sudah selesai. Dispendukcapil pernah mengeluarkan aplikasi pelayanan akta kelahiran pada tahun 2018. Akan tetapi sampai tahun 2020 hanya tercatat lima orang saja yang terdaftar melakukan pengurusan akta kelahiran melalui aplikasi tersebut karena mengalami kesulitan. Sehingga aplikasi pelayanan kependudukan terpadu ini memerlukan perancangan User Experience (UX) untuk dapat digunakan masyarakat secara mudah dan efisien. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah Human Centered Design (HCD). HCD merupakan pendekatan untuk pengembangan sistem interaktif yang bertujuan membuat sistem dengan berfokus pada kebutuhan pengguna serta dapat meningkatkan kepuasan pengguna. Hasil akhir dari perancangan UX ini berupa high-fidelity prototype. Prototype tersebut kemudian dievaluasi menggunakan metode heuristic evaluation dengan melibatkan tiga expert sebagai evaluator. Terdapat enam belas temuan masalah usability setelah dilakukan evaluasi. Setelah dilakukan proses konsolidasi evaluator terdapat sepuluh temuan masalah yang harus diperbaiki Proses perbaikan desain solusi dilakukan sesuai dengan saran yang telah diberikan evaluator
Kata kunci: user experience, human centered design, usability, heuristic evaluation Abstract
Dispendukcapil is the agency that handles the creation of population files and civil registration for Malang City. In its implementation, there are still deficiencies in the process of file processing at the Malang City Administration, causing many complaints from the public. Starting from the relatively long service time, complicated management process, no estimated completion time, to complaints from the public that they have to frequently come to the Dispendukcapil office to find out whether the population files being managed have been completed. Dispendukcapil once issued a birth certificate service application in 2018. However, until 2020 only five people were registered to have registered for birth certificates through the application due to difficulties. So that this integrated population service application requires a User Experience (UX) design so that people can use it easily and efficiently. The approach used in designing this application is Human Centered Design (HCD). HCD is an approach to interactive system development that aims to create a system that focuses on user needs and can increase user satisfaction. The final result of this UX design is a high-fidelity prototype. The prototype is then evaluated using the heuristic evaluation method involving three experts as evaluators. There are sixteen findings of usability problems after evaluation. After the evaluator consolidation process was carried out, there were ten problem findings that had to be fixed. The process of improving the solution design is carried out in accordance with the suggestions given by the evaluator
Keywords: user experience, human centered design, usability, heuristic evaluation
1. PENDAHULUAN
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang adalah dinas yang menangani pembuatan seluuh berkas kependudukan dan pencatatan sipil untuk masyarakat Kota Malang. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dan Permendagri Nomor 7 Tahun 2019 mengatur tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan Terpadu Secara Daring (berbasis elektronik) untuk meningkatkan pelayanan publik pada instansi pemerintahan
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menanggapi peraturan tersebut dan menyampaikan bahwa saat ini Kota Malang intens dan komit melakukan pengembangan smart city dan smart government untuk memberikan pelayanan yang cepat dan maksimal kepada masyarakat. Kepala Dispendukcapil Kota Malang Dra. Eny Hari Sutiarny, MM juga menyampaikan program smart city dan smart government bahwasanya Dispendukcapil Kota Malang akan menargetkan pelayanan administrasi kependudukan masyarakat Kota Malang dapat dijalankan secara online.
Akan tetapi selain dari adanya peraturan tersebut, pelaksanaannya pengurusan berkas di Dispendukcapil Kota Malang masih terdapat kekurangan sehingga menyebabkan banyak keluhan masyarakat. Mulai dari waktu pelayanan yang relative lama, proses pengurusan yang rumit, tidak ada estimasi waktu selesai, hingga keluhan masyarakat untuk harus sering datang ke kantor Dispendukcapil guna mengetahui apakah berkas kependudukan yang diurus sudah selesai. Dispendukcapil pernah mengeluarkan aplikasi pelayanan akta kelahiran pada tahun 2018. Akan tetapi sampai tahun 2020 hanya tercatat lima orang saja yang terdaftar melakukan pengurusan akta kelahiran melalui aplikasi tersebut Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih mempunyai minat yang minim atau mengalami kesulitan penggunaan dalam aplikasi tersebut. Sehingga aplikasi pelayanan kependudukan terpadu ini memerlukan perancangan User Experience (UX) agar masyarakat Malang dapat menggunakan dengan tingkat keberhasilan dan tingkat kepuasan yang baik serta dapat meningkatkan minat masyarakat.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1. User Experience
Menurut (Garrett, 2004) user experience (UX) atau pengalaman pengguna secara umum diartikan sebagai bagaimana perasaan dan pengalaman pengguna dalam menggunakan produk atau layanan berbasis computer seperti situs web, aplikasi dan sistem. Sebuah layanan aplikasi yang mengutamakan aspek user experience akan merancang desain apliksai tersebut dengan berfokus kepada pengguna.
User experience sangat berpengaruh dalam meningkatkan peluang keberhasilan proyek aplikasi yang diluncurkan karena akan menambah kepercayaan pengguna dalam memilih dan menggunakan aplikasi tersebut
Menurut (Garrett, 2004) untuk mengidentifikasi komponen yang membentuk UX dapat menggunakan kerangka sesuai pada Gambar 1
2.2. Human Centered Design (HCD)
Menurut (ISO 9241-210, 2010) Human Centered Design (HCD) adalah suatu pendekatan untuk pengembangan sistem interaktif yang bertujuan untuk membuat sistem dapat digunakan dan berguna dengan berfokus pada pengguna, kebutuhan dan persyaratan pengguna, menerapkan faktor manusia / ergonomi. Pendekatan ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta kepuasan pengguna.
ISO 9241-210 memberikan tahapan untuk digunakan dalam mengelola proses desain dan berkaitan dengan cara-cara di mana komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem interaktif dapat meningkatkan interaksi manusia-sistem
Gambar 1 Struktur Komponen User Experience
Gambar 2 Siklus Hidup Human Centered Design
2.3. Heuristic Evaluation
Menurut (Nielsen, 1994) heuristic evaluation adalah salah satu metode yang digunakan untuk menguji usability user interface, heuristic evaluation harus melibatkan para ahli atau expert untuk melakukan pengujian. Heuristic evaluation juga merupakan metode pengujuan yang efektif dalam segi waktu dan biaya karena tidak perlu menggunakan pengguna asli. Terdapat 10 prinsip heuristik menurut Nielsen yang dapat digunakan dalam proses pengujian
Tabel 1 Prinsip Heurustik Kode
Prinsip Prinsip Heuristik HE01 Visibility of system status
HE02 Match between system and the real world
HE03 User control and freedom HE04 Consistency and standards HE05 Error prevention
HE06 Recognition rather than call HE07 Flexibility and efficiency of use HE08 Aesthetic and minimalist design HE09 Help users recognize, diagnose, and
recover from errors HE10 Help and documentation
3. METODOLOGI.
3.1. Alur Human Centered Design
Gambar 3 Alur Human Centered Design
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pegawai Disendukcapil Kota Malang pada bagian Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan masyarakat Kota Malang yang hendak atau
sudah pernah mengurus berkas kependudukan di Dispendukcapil Kota Malang. Data utama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku atau kebiasaan dari pegawai Dispendukcapil dalam melayani pembuatan berkas kependudukan dan masyarakat dalam mengurus berkas kependudukan di Dispendukcapil Kota Malang
3.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap dalam menumpulkan data. Pengumpulan data tahap pertama menggunakan wawancara. Pada tahap pertama ini, pegawai dari Dispendukcapil Kota Malang bagian Pelayanan Pendaftaran Penduduk akan diwawancarai untuk mengetahui kondisi dan cara mereka dalam menangani data penduduk dalam pengurusan berkas kependudukan. Selain itu masyarakat malang juga akan diwawancarai guna mengetahui bagaimana mereka mengurus berkas kependudukan di Dispendukcapil Kota Malang.
Pengumpulan data tahap kedua adalah pada tahap evaluasi desain solusi. Dalam tahap ini akan dilakukan dengan memberikan instrumen pengujian kepada evaluator untuk mendapatkan hasil pengujian dari rancangan aplikasi
4. ANALISIS KEBUTUHAN 4.1. Penggalian Permasalahan
Pada tahap penggalian permasalahan ditemukan dua kelompok pengguna yang nantinya akan menggunakan aplikasi ini.
Kelompok pengguna yang pertama adalah pengguna atau masyarakat Kota Malang yang hendak melakukan kegiatan administrasi di Dispendukcapil dan kelompok pengguna yang kedua adalah stakeholder Dispendukcapil yang merupakan pegawai bagian Pelayanan Pendaftaran Penduduk. Dua kelompok pengguna tersebut akan di wawancara untuk proses penggalian permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kelompok pengguna masyarakat, terdapat kesimpulan sebagai berikut:
a) Masyarakat sering menggunakan HP untuk keperluan berkomunikasi atau membuka sosial media serta untuk hiburan dengan membuka youtube
b) Berkas yang pernah diurus adalah KTP dan KK dengan mengetahui persyaratan pengurusan tersebut melalui RT tempat mereka tinggal
c) Proses pengurusan yang mereka tempuh relative mudah akan tetapi mereka mengeluhkan proses pengerjaan yang lama dan alur pengurusan yang belum jelas d) Petugas Dispendukcapil Kota Malang yang
cekatan dan ramah sehingga membuat mereka menjadi terlayani dengan baik e) Susahnya mencari waktu luang untuk pergi
ke Dispendukcapil, adanya berkas yang tertinggal yang mengharuskan kembali kerumah dan harus bertanya-tanya terlebih dahulu untuk mengetahui alur pengurusan yang benar
f) Antri yang panjang dan lama serta alur pengurusan yang kurang jelas adalah hal yang tidak mereka sukai
Sedangkan wawancara dengan kelompok pengguna stakeholder terdapat kesimpulan sebagai berikut:
a) Mereka sering menggunakan HP untuk berkomunikasi dengan pegawai lainnya demi kelancaran pelayanan administrasi kependudukan
b) Proses pengurusan berkas administrasi kependudukan secara keseluruhan sudah cukup baik dan rapi karena semua pengurusan berjalan sesuai prosedur yang sudah ada
c) Hal yang sering dikeluhkan pemohon dalam pengurusan berkas kependudukan adalah proses pengurusan yang lama. Hal tersebut dikarenakan pemohon banyak yang belum paham prosedur yang sebenarnya. Selain itu banyak juga yang mengeluhkan proses pengurusan yang ribet karena pemohon sering menyerahkan data yang tidak valid d) Permasalahan utama pada proses
pengurusan berkas administrasi kependudukan saat ini adalah jumlah SDM yang menangani administrasi data penduduk belum cukup ideal. Hal tersebut dikarenakan kebijakan pemerintah Kota Malang dalam pengelolaan pegawai
e) Adanya aplikasi untuk membantu pengurusan berkas kependudukan secara online yaitu dapat membantu dan mempermudah proses pelayanan. Akan tetapi hal yang perlu diperhatikan adalah keakuratan data pemohon. Selain itu berkas asli harus jelas dan harus disertai aturan- aturan yang jelas karena hal tersebut dapat memungkinkan manipulasi data
Pada tahap penggalian permasalahan ini juga dilakukan analisis kompetitor aplikasi SIP
atau Sistem Informasi Pelayanan yang merupakan Sistem Informasi Pelayanan Adminduk dan Pencapil Kabupaten Jember.
Aplikasi tersebut akan di review untuk mendapatkan temuan baru mengenai kebutuhan apa yang harus terdapat dalam aplikasi Kependudukan Terpadu Kota Malang ini
4.2. Identifikasi Karakteristik Pengguna Berdasarkan tahap penggalian permasalahan yang telah dilakukan maka pada tahap ini akan dilakukan pembuatan persona dan empathy maps untuk mengidentifikasi karakterstik pengguna
Persona dibuat dengan skenario kedua kelompok pengguna sedang melakukan pengurusan dan melayani pengurusan berkas admisitrasi kependudukan
Gambar 4 Persona Stakeholder
Gambar 5 Persona Pengguna
Pembuatan empathy maps pada tahap ini digunakan untuk memvisualisasikan perilaku dan sikap pengguna. Empathy Maps dapat menciptakan pemahaman tentang kebutuhan pengguna dan dapat membantu mengambil keputusan
Tabel 2 Empayht maps pengguna Aspek
Empathy maps
Keterangan
Says a) Lebih sering menunda mengurus berkas kependudukan
karena kesibukan saya
b) Belum begitu paham mengenai alur pengurusannya nanti c) Memakan waktu yang cukup
lama
d) Saya tidak bisa mengestimasi berapa lama saya dapat selesai melakukan pengurusan tersebut Thinks a) Kenapa bisa proses
pengurusannya selama itu?
b) Seandainya dulu bisa diadakan pengurusan KTP di SMA 1 tahun sekali sehingga memudahkan apalagi yang rumahnya jauh
c) Dibuat gambar alur pengurusannya
d) Adanya banner untuk cara mengambil nomor antrian
Does
a) Sempat harus memilih UTS susulan karena saat itu saya megurus berkas kependudukan Bersama dengan keluarga b) Bolak-balik karena berkas
persyaratan ada yang tertinggal dirumah
c) Bertanya-tanya dahulu untuk mengetahui alur pengurusan Feels a) Bingung
b) Gelisah c) Kesal d) Takut
Tabel 3 Empayht maps stakeholder
Aspek Empathy
maps
Keterangan
Says
a) Banyak pemohon yang mengeluhkan ribet padahal data yang diserahkan tidak valid b) Banyak pemohon yang
mengeluhkan lama padahal mereka belum mengetahui prosedur yang sebenarnya c) Sebenarnya dengan proses
pengurusan yang manual seperti ini bagian Pelayanan Pendaftaran Penduduk kekurangan personil
d) Kami membutuhkan
peningkatan dalam segi sarana dan prasarana pengurusan online
Thinks a) Saya rasa masyarakat kurang peduli dangan datanya sendiri b) Mengapa kebijakan pemerintah
dalam pengelolaan pegawai Dispendukcapil khususnya bagian Pelayanan Pendaftaran Penduduk itu kurang ideal c) Masyarakat banyak yang
meremehkan pengurusan data Does
a) Memberikan penjelasan bahwa data dalam pengurusan dokumen harus valid
b) Memberikan penjelasan sesuai yang dikeluhkan
c) Menyarankan untuk ke kelurahan setempat agar dibantu oleh petugas OKP di kelurahan setepat
Feels a) Kesal b) Lelah
4.3. Analisis dan Spesifikasi Kebutuhan Pada tahap ini yang pertama dilakukan adalah identifikasi tujuan dan tugas pengguna.
Berdasarkan analisis karakteristik pengguna pada tahap sebelumnya, tujuan dan tugas pengguna atau masyarakat untuk spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibuat sebagai berikut:
a) Sistem dapat digunakan untuk melakukan pengurusan berkas kependudukan dengan cepat
b) Sistem dapat digunakan untuk menampilkan estimasi waktu selesai dan menampilkan update progress untuk memantau dan memastikan waktu selesai sesuai dengan estimasi sebelumnya
c) Sistem dapat digunakan untuk mengirimkan semua persyaratan pemohon dalam pengurusan setiap layanan
d) Sistem dapat digunakan untuk menampilkan alur pengurusan setiap layanan dengan mudah dan jelas
e) Sistem dapat digunakan untuk menerima produk / dokumen berkas kependudukan setelah selesai melakukan pengurusan Sedangkan tujuan dan tugas stakeholder atau Dispendukcapil untuk spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibuat sebagai berikut:
a) Sistem dapat digunakan untuk membuat dan mengelola akun pengguna untuk proses pengurusan berkas kependudukan
b) Sistem dapat digunakan untuk melakukan validasi data pemohon untuk memastikan keakuratan data dan menghindari manipulasi data
c) Sistem harus menampilkan aturan yang tegas dan jelas serta harus disetujui pengguna sebelum menggunakan sistem User journey maps dibuat untuk mengetahui bagaimana interaksi yang dilakukan pengguna dengan produk atau aplikasi Pelayanan Kependudukan Terpadu Kota Malang
Gambar 6 User Journey Maps Pengguna
Gambar 7 User Journey Maps Stakeholder
Analisis proses bisnis dari sembilan layanan yang akan masuk kedalam aplikasi ini perlu dilakukan untuk menyederhanakan proses bisnis yang ada saat ini. Proses bisnis dari layanan tersebut didapatkan dari Standar Pelayanan Publik (SPP). Setelah itu dilakukan penyusunan kebutuhan konten untuk memudahkan proses pengerjaan solusi desain pada tahap selanjutnya. Kebutuhan konten ini akan menjelaskan elemen-elemen pada setiap tampilan yang akan diracang
Selanjutnya adalah penyusunan kebutuhan fungsional yang harus terdapat pada aplikasi ini nantinya. Kebutuhan fungsional tersebut sebagai berikut
Tabel 4 Kebutuhan Fungsional
Fitur Deskripsi
Registrasi Digunakan untuk
mendaftarkan akun pengguna sehingga dapat melakukan proses pengurusan administrasi kependudukan
Login Digunakan untuk mengakses fitur pelayanan kependudukan oleh masyarakat dan halaman admin dinas Dispendukcapil Logout Digunakan untuk menutup
akses fitur pelayanan
kependudukan oleh masyarakat
dan halaman admin dinas Dispendukcapil
Pelayana dokumen biodata penduduk
Digunakan untuk mengurus permohonan dokumen biodata penduduk
Pelayanan KK Digunakan untuk mengurus permohonan KK
Pelayanan KTP Digunakan untuk mengurus permohonan KTP
Pelayanan pendaftaran perpindahan dan kedatangan penduduk
Digunakan untuk mengurus pendaftaran pindah dan datang penduduk
Pelayanan pendaftaran pindah datang orang asing di wilayah NKRI
Digunakan untuk mengurus pendaftaran pindah datang orang asing di wilayah NKRI Pelayanan
pendaftaran WNI pindah ke luar negeri
Digunakan untuk mengurus pendaftaran WNI pindah ke luar negeri
Pelayanan pindah ke luar negeri (SKPLN) untuk orang asing
Digunakan untuk mengurus permohonan pindah ke luar negeri (SKPLN) untuk orang asing
Pelayanan pendaftaran orang asing dari luar negeri
Digunakan untuk mengurus pendaftaran orang asing dari luar negeri
Pelayanan berubah status penduduk orang asing dengan ijin tinggal terbatas menjadi ijin tetap tinggal
Digunakan untuk mengurus permohonan perubahan status orang asing dengan ijin tinggal terbatas menjadi ijin tetap tinggal
Upload berkas Digunakan untuk mengupload berkas yang diperlukan pada setiap pengurusan layanan administrasi kependudukan Download berkas Digunakan untuk
mendownload berkas kependudukan yang telah selesai diurus
Informasi berita Digunakan untuk mengetahui berita-berita seputar
pemerintahan Kota Malang Edit akun Digunakan untuk mengedit
data profil dari akun masyarakat
Edit kata sandi Digunakan untuk mengedit kata sandi pengguna Informasi
pernyaratan setiap layanan
Digunakan untuk informasi tentang masing-masing persyaratan pada setiap layanan
Status pengajuan Digunakan untuk melihat sejauh mana data masyarakat yang melakukan administrasi kependudukan sudah diproses Pengaduan
pelayanan
Digunakan untuk pengaduan masyarakat kepada pihak Dispendukcapil Pelayanan berubah
status penduduk orang asing
Digunakan untuk
mendaftarkan akun pengguna sehingga dapat melakukan
dengan ijin tinggal terbatas menjadi ijin tetap tinggal
proses pengurusan administrasi kependudukan
5. DESAIN SOLUSI
5.1. Rancangan Desain Solusi
Hal pertama yang dilakukan pada tahap rancangan desain solusi adalah pembuatan storyboard. Kemudian pembuatan userflow yang menggambarkan alur pengguna ketika menggunakan aplikasi ini
Gambar 8 Userflow Pengurusan Layanan
Kemudian adalah pembuatan information architecture sebagai gambaran mengenai susunan informasi yang terdapat dalam aplikasi.
Gambar 9 Information Architecture
5.2. Desain Visual
Desain visual adalah tahapan untuk menentukan color palette, typography dan icon yang akan digunakan dalam aplikasi ini
5.3. Wireframe
Pembuatan wireframe dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai desain aplikasi ini dengan desain low-fidelity yang masih hitam putih dan belum ada gambar, icon dan typography
Gambar 10 Wireframe Beranda
5.4. Screen Flow
Pembuatan screenflow akan menjelaskan alur penggunaan aplikasi ini berdasarkan tampilan wireframe yang telah dibuat
Gambar 11 Screenflow Pengurusan Berkas
5.5. Mockup
Pembuatan mockup adalah pembuatan desain high-fidelity yang lengkap dengan gambar warna icon dan typography. Mockup disini sebagai desain akhir yang akan digunakan dalam aplikasi ini.
Gambar 12 Mockup Beranda
6. EVALUASI DESAIN SOLUSI
Evaluasi desain solusi dilakukan dengan metode heuristik. Terdapat tiga orang expert sebagai evaluator. Berdasarkah proses evaluasi terdapat enam belas temuan masalah sesuai pada Tabel 5
Tabel 5 Temuan Masalah No
Heuristik E1 E2 E3 Total
HE01 0 2 0 2
HE02 1 0 0 1
HE03 0 1 1 2
HE04 0 3 1 4
HE05 1 0 1 2
HE06 0 0 0 0
HE07 1 1 1 3
HE08 1 0 1 2
HE09 0 0 0 0
HE10 0 0 0 0
Total 16
Temuan masalah tersebut memiliki nilai severity rating yang berbeda beda. Kemudian tahap selanjutnya adalah konsolidasi evaluator.
dengan menggunakan tabel konversi severity ranting
Tabel 6 Konversi Severity Rating
No Interval Nilai Kategori Severity Rating 1 Nilai SR < 1,5 Cosmetic 2 1,5 ≤ Nilai SR < 2,5 Minor 3 2,5 ≤ Nilai SR < 3,5 Medium 4 3,5 ≤ Nilai SR < 4,5 Major 5 4,5 ≤ Nilai SR ≤ 5 Catastrophic
Setelah dikonversikan ke dalam tabel konversi severity rating maka didapatkan tujuh permasalahan usability yang memiliki nilai
severity rating ≥ 2,5 sehingga masuk dalam ketegori medium dan tiga permasalahan usability memiliki nilai ≥ 3,5 sehingga masuk dalam kategori major. Sepuluh masalah yang perlu diperbaiki dapat dilihat dalam Tabel 7
Tabel 7 Permasalahan yang Harus Diperbaiki
No Temuan Masalah Saran
1 Tidak ada icon yang menggambarkan slider di homepage
Ditambahkan icon titik-titik (sejumlah konten di slider) atau diberikan jeda tiap slider untuk bergeser 2 Tidak ada
keterangan
“required field” di form signup dan keterangan jumlah karakter password
Diberikan keterangan disetiap field yang harus diisi dan keterangan detail tiap field 3 Tidak menampilkan
error message apabila salah memasukkan data di form signup dan form pada setiap halaman pembuatan dokumen
kependudukan
Perlu diberikan error message pada form tersebut
4 Isi konten menu Kebijakan Privasi masih lorem ipsum
Diganti dengan isi sebenarnya 5 Terdapat
inkonsistensi topbar/header aplikasi. Pada screen
“KebijakanPrivasi”, topbar mengikuti scroll. Sementara di form Pengajuan, topbar memiliki posisi fixed ketika dilakukan scrolling.
Lebih baik posisi topbar dibuat fixed, atau mengikuti beberapa aplikasi seperti Facebook, Twitter, Gojek atau aplikasi lain dalam menangani behavior scrolling oleh pengguna
6 Margin konten di list Berita Kota dan Detail Berita tidak konsisten
Harus memiliki standar margin, padding dan jarak antar elemen yang lebih konsisten 7 Judul pada topbar
screen Detail Pengurusan Berkas kurang memiliki konteks yang jelas.
bisa diubah sesuai dengan konteks screen yang sedang ditampilkan.
8 Detail pesan yang dapat dibuka hanya pesan yang belum dibaca
Apabila hal ini memang
direncanakan, lebih baik jika pengguna diberikan
“penanda” pesan mana yang tersedia 9 Pada halaman
utama, terdapat 2 fitur yang penamaannya
Diberikan kategorisasi menu, misalnya Pindah Datang, ketika di
terlalu panjang sehingga memakan waktu berpikir user untuk memahami maksud dari penamaan tersebut
klik baru
menunjukkan menu sejenisnya, bentuknya dapat berupa pop-up menu 10 Saat akan submit
data biodata penduduk dan fitur- fitur lain, user tidak diberikan
kesempatan kedua untuk memastikan data yang telah di input benar atau tidak,
Diberikan
modal/pop-up untuk konfirmasi kembali apakah data yang dimasukkan oleh user telah benar
6.1. Perbaikan Desain Solusi
Sepuluh permasalah usability yang masuk dalam katgori medium dan major diperbaiki sesuai saran yang telah diberikan evaluator pada tahap sebelumnya
Gambar 13 Tampilan Beranda Setalah Diperbaiki
7. KESIMPULAN
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang aplikasi Pelayanan Kependudukan Terpadu Kota Malang dengan memperhatikan user experience menggunakan pendekatan HCD. Hal ini untuk meningkatkan keberhasilan dan meningkatkan kepuasan serta meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan aplikasi ini.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama yaitu penggalian permasalahan. Hal pertama yang dilakukan dalam tahap ini adalah identifikasi stakeholder dan pengguna. Kemudian dilakukan interview kepada lima stakeholder yang merupakan pegawai Dispendukcapil Kota Malang bagian Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan lima pengguna yang merupakan masyarakat Malang
yang akan atau sudah melakukan kegiatan administrasi kependudukan. Lalu dilakukan analisis aplikasi SIP yang merupakan aplikasi pengurusan administrasi kependudukan Kabupaten Jember untuk mendapatkan temuan baru yang diperlukan untuk aplikasi ini. Tahap kedua yaitu identifikasi karakter pengguna. Pada tahap ini dibuat persona dan empathy maps berdasarkan interview yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ketiga yaitu analisis kebutuhan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi tujuan dan tugas pengguna dan pembuatan user journey maps berdasarkan persona dan empathy maps yang telah dibuat. Kemudian dilakukan analisis proses bisnis. Lalu pembuatan kebutuhan konten, kebutuhan fungsional, kebutuhan non fungsional dan kebutuhan sistem untuk mempermudah dalam merancang desain solusi pada tahap berikutnya
Rancangan desain solusi dilakukan dengan mengacu pada analisis konteks penggunaan pada tahap sebelumnya dan kebutuhan pengguna yang telah ditemukan. Dalam merancang desain solusi ini menggunakan Google Material Design sebagai pedoman atau guidelines. Hal pertama yang dilakukan yaitu pembuatan storyboard untuk menggambarkan masyarakat Kota Malang dalam penggunaan aplikasi ini. Lalu dilakukan pembuatan userflow sebagai tahapan interaksi pengguna dengan sistem. Terdapat empat userflow utama yang ditemukan. Selanjutnya melakukan pembuatan information architecture sebagai gambaran sususan informasi dan susunan halaman dalam aplikasi ini. Lalu dilakukan penyusunan desain visual dengan menentukan color palette, typography dan icon.
Tahap selanjutnya adalah pembuatan wireframe berupa desain low-fidelity sebagai gambaran awal aplikasi ini. Terdapat 48 wireframe yang dibuat. Kemudian pembuatan screenflow berdasarkan wireframe sebelumnya. Tahap selanjutnya adalah pembuatan mockup berupa desain high-fidelity dengan mengacu pada tampilan wireframe. Hasil akhir dari rancangan desain solusi ini berupa prototype dari mockup yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan Adobe XD.
Evaluasi desain solusi dilakukan dengan menggunakan metode heuristik yang melibatkan tiga expert sebagai evaluator. Pada evaluasi tahap pertama mendapatkan enam belas temuan masalah usability. Kemudian tahap selanjutnya yaitu dengan melakukan konsolidasi evaluator.
Pada tahap ini setiap evaluator akan memberikan severity rating pada temuan masalah dari
masing-masing evaluator. Berdasarkan nilai rata-rata severity rating dari temuan masalah, terdapat tujuh masalah usability yang masuk kedalam ketegori medium dan tiga masalah usability masuk dalam kategori major. Sepuluh permasalahan usability tersebut diperbaiki sesuai saran yang telah diberikan oleh evaluator
8. DAFTAR PUSTAKA
ameg.tv. (2020). Youtube. Retrieved February 6,
2020, from
https://www.youtube.com/watch?v=ikv b02a4k3o&t=1755s
Aniesiyah, A. N. (2018). Perancangan User Experience Aplikasi Pelaporan Keluhan Masyarakat Menggunakan Metode Human Centered Design.
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer , 9.
Bidang Informasi Publik. (2019, juli rabu).
berita. Retrieved from
malangkota.go.id:
https://malangkota.go.id/2019/07/10/tah un-depan-dispendukcapil-targetkan- pelayanan-berbasis-elektronik/
Dewananto, N. A. (2019). Perancangan User Experience Menggunakan Metode Human Centered Design Pada Aplikasi Mobile Portal Berita Tabloidjubi . Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 7.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang. (2018). Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang.
Retrieved March 27, 2020, from http://dispendukcapil.malangkota.go.id/
layanan/standar-pelayanan-publik-spp/
Esposito, E. (2018). Inside Design. Retrieved February 6, 2020, from https://www.invisionapp.com/inside- design/low-fi-vs-hi-fi-prototyping/
Flavian, C., Gurrea, R., & Orus, C. (2016). A heuristic evaluation of websites design for. Services and Systems.
Garrett, J. J. (2004). Meet the Elements. In The Elements of User Experience (pp. 21- 36). New Riders.
Gibbons, S. (2018). Nielsen Norman Group.
Retrieved April 30, 2020, from https://www.nngroup.com/articles/emp athy-mapping/
Harley, A. (2015). Nielsen Norman Group.
Retrieved March 27, 2015, from
https://www.nngroup.com/articles/pers ona/?lm=personas&pt=course
ISO 9241-210. (2010). Ergonomics of human–
system interaction. Human-centred design for interactive systems.
Minhas, S. (2018). Why You Need UI Guidelines? Retrieved February 8, 2020, from https://uxplanet.org/why- you-need-ui-guidelines-d380e407b759 Monroy, J. A. (2015). Study on Heuristic
Usability Evaluation for Mobile (Master Thesis). Information System Computer Engineering.
Myers, B. A. (2014). User Interface Software Tools. Computer Science Department, IV, 110-150.
Nielsen, J. (1994). How to Conduct a Heuristic Evaluation. Retrieved February 7, 2020, from
https://www.nngroup.com/articles/how- to-conduct-a-heuristic-evaluation/
Nielsen, J. (1994). Severity Ratings for Usability Problems. Retrieved February 7, 2020, from
https://www.nngroup.com/articles/how- to-rate-the-severity-of-usability- problems/
Nielsen, J. (2012). Usability 101: Introduction to Usability. Retrieved February 6, 2020, from
https://www.nngroup.com/articles/usabi lity-101-introduction-to-usability/
Rouse, M. (2019). Search App Architecture.
Retrieved February 5, 2020, from https://searchapparchitecture.techtarget.
com/definition/user-interface-UI Sambat Online. (2018). Tiket Sambat Web.
Retrieved from
sambat.malangkota.go.id:
https://sambat.malangkota.go.id/web/ti ket_selengkapnya
Setiaji, D. (2018, Mei 14). Startup. Retrieved
from techinasia.com:
https://id.techinasia.com/apa-itu-smart- city-dan-penerapan-di-indonesia Yang, M. C. (2005). Design Studies. In A Study
of Prototyptes, Design Activity, and Design Outcome (pp. 649-669). Los Angeles: Elsevier Ltd.
Zhang, J., Johnson, T. R., Patel, V. L., Paige, D.
L., & Kubose, T. (2003). Using usability heuristics to evaluate patient safety of medical devices. Journal of Biomedical Informatics, 36, 23-30