• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1. TINJAUAN LITERATUR 2.1.1. TINJAUAN BUKU 2.1.1.1 Pengertian Buku

“Buku” memiliki arti juga “Buku” dalam bahasa Indonesia, “Book” dalam bahasa Inggris, lalu “Buch” dalam bahasa Jerman, dan “Boek” dalam bahasa Belanda, atau “Biblos” dalam bahasa Yunani memiliki berbagai arti walaupun sebenarnya inti dan makna yang terkandung didalamnya sama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998, hal. 152) buku diartikan sebagai “lembar kertas yang berjilid, berisi atau kosong”. Bahan buku itu adalah kertas yang disusun dalam bentuk jilidan serta berisi tulisan atau kosong.

Berdasarkan pada pengertian ini maka apabila bahannya terbuat bukan dari kertas, misalnya dari kulit kayu, lontar atau kain tidak dikategorikan sebagai buku.

Dilihat dari bentuk dan tampilan isi pada kertas, pengertian buku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini termasuk buku cetakan, buku tulis, dan buku gambar.

Ensiklopedi Indonesia (1980, hal. 538) memberikan pengertian buku secara lebih luas dengan menyebutkan bahwa:

“Dalam arti luas buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papirus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya : berupa gulungan, dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu.”

Pengertiaan buku dalam Ensiklopedi Indonesia (EI) memiliki arti yang lebih luas dari yang diberikan dalam KBBI. Bahan dari buku menurut EI tidak hanya terbatas dari kertas tetapi juga dari bahan lain seperti papirus, lontar, dan perkamen, dengan kata lain sedikit berbanding terbalik dengan yang ada di KBBI.

Bentuk buku tidak dibatasi pada yang terjilid saja tetapi juga yang dalam bentuk gulungan, diikat atau dilubangi. Sedangkan isi buku memuat informasi dalam bentuk tulisan atau gambar. Berbeda dengan KBBI, EI tidak menggolongkan

(2)

kumpulan kertas yang tidak mengandung informasi (kertas kosong biarpun terjilid) sebagai buku. Sama dalam KBBI, pengertian ini juga tidak memberikan batasan jumlah halaman sebuah buku.

Menurut Sumber Unesco pada tahun 1964, dalam H.G. Andriese dkk.

memberikan pengertian buku sebagai “Publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman”. Pengertian Unesco ini lebih memperhatikan buku dari aspek sifat terbitan (bukan sebagai bahan cetakan yang terbit secara berkala seperti majalah) dan jumlah halaman isi (paling sedikit 48 halaman tidak termasuk kulit, halaman judul, daftar isi, dan pengantar). Pengertian ini tidak memberikan alasan yang jelas latar belakang atau alasan tentang sifat terbitan dan jumlah halaman tersebut. Unesco menyebutkan bahwa apabila jumlah halaman kurang dari 48 halaman, publikasi tercetak itu disebut brosur, bukan buku. Sama dengan pengertian yang diberikan oleh EI dan H.G. Andries dkk., Unesco juga tidak menggolongkan kumpulan kertas kosong yang terjilid sebagai buku.

Meskipun dari beberapa pernyataan diatas menjelaskan pengertian buku dengan berbeda, namun ada beberapa kesamaan juga yang terdapat disana.

Semuanya sepakat bahwa buku pada umumnya terdiri atas kertas yang terjilid tanpa pembatasan ukuran (tinggi dan lebar) dan jumlah halaman maksimal.

(Sitepu, B.P. , October 12, 2010, Pendahuluan.)

2.1.1.2 Pengertian Jenis Buku a) Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”.

b) Cergam

Arswendo Atmowiloto (1986) mengungkapkan bahwa cergam sama dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan lain-lain.

c) Komik

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan

(3)

cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.

Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

d) Ensiklopedi

Ensiklopedia atau ensiklopedi, adalah sejumlah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.

e) Nomik

Nomik adalah singkatan dari novel komik.

f) Antologi (kumpulan)

Secara harfiah antologi diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti

“karangan bunga” atau “kumpulan bunga”, adalah sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novelpendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi. KBBI mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis pilihan dr seorang atau beberapa orang pengarang. Antologi dapat pula disebut bunga rampai.

g) Dongeng

Dongeng, merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi, dari pemikiran seseorang yang kemudian di ceritakan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi. Dalam satu buku, bisa terdiri atas satu atau lebih dongeng. Sekarang, banyak buku-buku dongeng yang merupakan saduran dan disesuaikan dengan kehidupan masa kini.

h) Biografi

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.

Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau

(4)

mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian. Biografi yang ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi.

i) Catatan harian (jurnal/diary)

Catatan harian adalah buku yang isinya berdasarkan catatan harian atau catatan harian itu sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank. Buku yang dibuat berdasarkan catatan harian misalnya, Bersaksi di Tengah Badai karya Wiranto.

j) Novelet

Cerita tanggung, untuk dikatakan cerpen dia terlalu panjang, untuk dikatakan novel terlalu pendek. Jumlah halaman novelet diperkira berada di antara 40-50 halaman. Namun, batasan ini sangat relatif, tidak mutlak.

k) Karya ilmiah

Laporan penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya.

l) Kamus

Kamus adalah buku acuan yg memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. Kamus dapat pula diartikan sebagai buku yg memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya (KBBI).

m) Panduan (how to)

Disebut juga buku petunjuk, misalnya buku tentang beternak ayam, berkebun kelapa sawit, kiat memperoleh dan kiat menjalani beasiswa di luar negeri, dan sebagainya.

n) Atlas

Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Selain dalam bentuk buku, atasl juga ditemukan dalam bentuk multimedia, misalnya Google Earth. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, serta ekonomi.

(5)

o) Ilmiah

Buku yang disusun berdasarkan kaidah keilmiahan. Misalnya, buku yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan disampaikan dalam bahasa ilmiah.

p) Teks

Sederhananya adalah buku pelajaran, diktat, modul.

q) Mewarnai

Buku jenis ini identik dengan buku anak-anak, isinya biasanya berupa garis-garis yang membentuk gambar. Fungsinya, adalah membantu anak- anak untuk belajar mewarnia objek.

(Kemayoran, Kampung Urban di Jakarta. Part 1.)

2.1.1.3 Sejarah Buku Bacaan di Indonesia

Pada masa penjajahan Belanda, buku bacaan di dikuasai oleh Belanda.

Jika ada orang Indonesia atau pribumi yang dapat membaca dan menulis, pada umumnya mereka hanyalah orang yang bekerja kepada Belanda, atau orang-orang yang ditunjuk Belanda saja.

Pada tahun 1908, penerbit diubah namanya menjadi Balai Pustaka. Hingga jepang masuk ke Indonesia, Balai Pustaka belum pernah menerbitkan buku pelajaran karena bidang tersebut dikuasai penerbit swasta belanda.

Sekitar tahun 1950-an, penerbit swasta nasional mulai bermunculan.

Sebagian besar berada di pulau Jawa dan selebihnya di Sumatera. Pada awalnya, buku terbitannya berjenis politis dan idealis. Para penerbit swasta ingin mengambil alih dominasi para penerbit Belanda yang setelah penyerahan kedaulatan di tahun 1950 masih diijinkan berusaha di Indonesia.

Pada tahun 1955, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih dan menasionalisasi semua perusahaan Belanda di Indonesia. Kemudian pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha penerbitan buku nasional dengan jalan memberi subsidi dan bahan baku kertas bagi penerbit buku nasional sehingga penerbit diwajibkan menjual buku-bukunya denga harga murah.

Pemerintah kemudian mendirikan Yayasan Lektur yang bertugas mengatur bantuan pemerintah kepada penerbit dan mengendalikan harga buku. Dengan

(6)

adanya yayasan ini, pertumbuhan dan perkembangan penerbitan nasional dapat meningkat dengan cepat. Menurut Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang didirikan 1950, penerbit yang menjadi anggota IKAPI yang semula berjumlah 13 pada tahun 1965 naik menjadi 600-an lebih.

Pada tahun 1965 terjadi perubahan situasi politik di tanah air. Salah satu akibat dari perubahan itu adalah keluarnya kebijakan baru pemerintah dalam bidang politik, ekonomi dan moneter. Sejak akhir tahun 1965, subsidi bagi penerbit dihapus. Akibatnya, karena hanya 25% penerbit yang bertahan, situasi perbukuan mengalami kemunduran.

Setelah itu, pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mashuri, kemudian membuat penetapan baru bahwa semua buku diwajibkan untuk pelajar. (Kumpulan Sejarah, Part 2)

2.1.1.4 Tinjauan Buku Panduan Wisata

Buku panduan wisata adalah buku yang dipergunakan oleh turis atau pelancong, berisi detail tentang lokasi geografis, tujuan wisata ataupun rencana perjalanan. Buku panduan wisata setara dengan pemandu wisata karena berisi tentang segala kebutuhan kita saat berwisata sehingga kita tidak lagi memerlukan pemandu wisata. Buku ini memuat informasi mendetail mengenai nomor telepon, alamat, harga, dan data mengenai hotel dan motel, restaurant serta acara ditempat tujuan wisata. Peta dan detil lain sering termasuk dalam buku ini pula. Beberapa informasi sejarah dan budaya juga diberikan. Buku panduan yang berbeda dapat berbeda pula fokus yang diangkat tergantung pada aspek pariwisatanya, dari wisata dengan tujuan petualangan sampai dengan wisata dengan tujuan relaksasi, dapat pula dibagi menurut biaya yang disediakan besar atau kecil.

Buku panduan wisata dapat mengangkat masalah-masalah faktual, informasi yang terkandung di dalamnya boleh saja bukan informasi yang baru (terutama untuk daerah yang masih berada dalam pertumbuhan), penulis dari buku ini diperbolehkan untuk memiliki agenda tersembunyi (sebagai contohnya makan atau kamar gratis sebagai pertukaran karena telah memasukkan hotel atau restoran mereka sebagai tempat favorit penulis di buku panduan pariwisata tersebut). Buku panduan wisata biasanya bertujuan untuk digunakan dengan perjalanan yang

(7)

sesungguhnya, meskipun ada beberapa orang yang membeli buku panduan wisata tanpa tujuan untuk benar-benar mengunjungi tempat tersebut biasanya disebut sebagai armchair tourism. (Wikipedia)

2.1.1.5 Sejarah dan Perkembangan Buku Panduan Wisata

Karl Baedeker adalah orang pertama yang memproduksi buku panduan wisata. Buku pertama Karl pertama dicetak dalam bahasa Jerman. Ketika ia meninggal pada tahun 1859, ketiga putranya, Ernst, Karl dan Fritz dalam rangka menjalankan bisnis keluarga dan ingin membuat perubahan, mereka mengembangkan buku panduan wisata yang diciptakan Karl dan pada akhirnya akan membawa buku panduan Baedeker menjadi buku pedoman yang memiliki reputasi di seluruh dunia, dan kata Baedeker akan menjadi identik dengan panduan wisata. Karl Baedeker Junior menerbitkan buku pedoman pertama dalam bahasa Inggris, sementara pada tahun 1872, Fritzs pindah Publishing House ke Leipzig.

Selama Perang Dunia Pertama, Baedeker kehilangan editor mereka untuk edisi bahasa Inggris, Dr J. Findlay Muirhead yang akan menjadi editor untuk Blue Guide di Inggris. Perusahaan menghadapi kemunduran yang terbesar selama Perang Dunia Kedua ketika bom sekutu menghancurkan kantor pusat dan arsip yang ada. Hal ini akan membawa buku panduan Baedeker menuju akhir dari buku pedoman yang tua, yang membentang lebih dari seratus tahun. Cucu Karl Baedeker yang hebat mendirikan kembali rumah penerbitan, yang masih menerbitkan panduan wisata Baedeker sampai hari ini. (Baedeker’s Old Guide Books, Monday, 20 March 2006.)

2.1.2. TINJAUAN FOTOGRAFI 2.1.2.1 Sejarah Fotografi

Fotografi, yang dari bahasa Inggris berarti photography, berasal dari bahasa Yunani yaitu "Fos" yang berarti Cahaya dan "Grafo" yang berarti Melukis atau menulis. adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto

(8)

dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya kemudian dialihkan menjadi sebuah gambar.

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed).Kombinasi antara ISO, Diafragma &

Speed disebut sebagai pajanan (exposure). (“The First Photograph”, par. 2)

2.1.2.2 Jenis-jenis Fotografi

Menurut sumber dari www.idseducation.com, ada berbagai jenis fotografi, dan semua jenis tersebut memiliki cirri khas masing-masing. Dengan adanya berbagai macam jenis fotografi ini menunjukkan bahwa fotografi merupakan suatu bentuk seni yang sangat luas dan besar. Beberapa contoh jenis fotografi tersebut seperti :

1. Lanscape Fotografi

Jika kamu mencintai fotografi dan memiliki kecenderungan untuk melihat-lihat pemandangan indah yang ada di sekitar kamu atau traveling ke tempat-tempat yang indah kemudian mengabadikan foto alam tersebut. kamu pasti tertarik dengan landscape fotografi. Landscape fotografi banyak dicari oleh rumah media.

Kamu dapat menemukan karya-karya landscape foto yang keren di “National Geographic”

2. Wildlife Fotografi

Genre fotografi yang berfokus pada hewan dan habitat alami mereka disebut fotografi satwa liar. Perilaku hewan di alam liar juga merupakan objek bagi wildlife photography. sebagian foto-foto ini dicetak dalam jurnal dan pemeran.

Banyak orang berlatih jenis fotografi ini. Namun bukan hal yang mudah karena

(9)

selain kamera yang canggih, lensa yang bagus, senter yang kuat, kamu juga membutuhkan kesabaran ekstra untuk membidik foto yang menawan.

3. Aerial Fotografi (Foto Udara)

Aerial fotografi adalah jenis fotografi di mana foto diambil dari udara dengan menggunakan pesawat, balon udara, parasut atau diambil dari atas gedung pencakar langit. Foto-foto ini memberikan tampilan yang lebih besar dari subjek dan latar belakang.

4. Sports Fotografi

Ini genre fotografi mengkhususkan diri dalam menangkap momen yang menentukan dalam sebuah acara olahraga.Fotografi oelahraga adalah salah satu jenis fotografi yang sulit, karena membutuhkan banyak latihan dan peralatan yang memadahi.

5. Portrait Fotografi

Salah satu jenis fotografi dengan umur paling tua adalah fotografi potrait.

Fotografi potrait adalah segala hal mengenai menangkap suasana hati seseorang dengan penakanan ekspresi. Jenis ini tidak perlu menggunakan model profesional, bisa memotret anggota keluarga. Ada banyak cara untuk membuat hasil foto potrait yang menajubkan.

6. Architectural Fotografi

Fotografi arsitektur adalah fotografi yang berkaitan dengan mengambil foto sebuah struktur rumah atau bangunan dari sudut yang berbeda. Tujuan utama dari fotografi arsitektur adalah untuk menciptakan dampak positif pada pembeli potensial real estate.

7. Wedding /Event Fotografi

Dapat dikatakan bahwa para fotografer pendatang baru memulai karirnya dengan berlatih memotret acara pernikahan atau event fotografi. Tapi hal ini bukan berati bahwa wedding photography tidak memerlukan keterampilan apapun. Apabila sudah terjun dalam wedding fotografi maka harus memiliki kecakapan yang baik soal editing.

8. Fashion Fotografi

Fotografi fashion ialah memotret model dengan pencahayaan yang glamour dan juga selain model fotografer memotret item fashion seperti tas, baju, sepatu,

(10)

aksesoris, atau make up. Fotografi jenis ini biasanya banyak digunakan dalam dunia periklanan dan majalah fashion.

9. Macro Fotografi

Fotografi makro adalah jenis fotografi di mana gambar dibidik dengan kisaran lebih dekat untuk menampilkan rincian materi subjek yang ingin ditonjolkan.

Subyek yang menarik dari fotografi makro adalah bunga, serangga, teksture dari sweater, atau keranjang.

10. Baby/Family Fotografi

Fotografi Bayi / keluarga adalah jenis fotografi lain yang populer. Fotografi Bayi / keluarga dilakukan ketika keluarga biasanya baru saja mendapatkan bayi yang baru lahir. Ekspresi berbeda bayi bersama dengan anggota keluarga yang dibidik dalam fotografi jenis ini. Seluruh keluarga datang bersama-sama untuk membekukan satu sesi pemotretan yang dapat dilakukan secara indoor atau outdoor.

2.2. TINJAUAN PERMASALAHAN TENTANG OBYEK DAN SUBYEK PERANCANGAN

2.2.1. IDENTIFIKASI DATA 2.2.1.1 Pariwisata

Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari suku kata

“pari” berarti berkeliling atau bersama, dan suku kata “wisata” berarti perjalanan.

Jadi secara pengertiannya pariwisata berarti perjalanan keliling dari suatu tempat ke tempat lain.

Kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman.

Perjalanan wisata adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari, yang dilakukan sendiri maupun di atur oleh Biro Perjalanan Umum dengan acara meninjau beberapa kota atau tempat baik di dalam maupun di luar negeri.

Adapun wisatawan menurut definisi International Union of Travel Organization (IUOTO) adalah :

(11)

1. Visitor (pengunjung) : seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu Negara yang bukan Negara tempat ia tinggal, karena suatu alasan yang bukan pekerjaannya sehari-hari.

2. Tourist (wisatawan) : pengunjung yang tinggal sementara di suatu tempat paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi dengan motivasi perjalanannya adalah :

 Berhibur (bersenang-senang, liburan, kesehatan, studi, alasan keagamaan dan olahraga)

 Berdagang,, kunjungan keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.

3. Excursionist (pelancong) : pengunjung sementara di suatu negara tanpa menginap.

Jadi, wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.

Adapun motivasi perjalanan wisatawan dari zaman ke zaman : 1. Di jaman kuno motivasi perjalanan adalah :

 Kebutuhan praktis, misalnya politik dan perdagangan.

 Dambaan ingin tahu misalnya tentang adapt istiadat dan kebiasaan orang atau bangsa lain.

 Dorongan keagamaan misalnya ziarah dan lain-lain.

2. Di abad pertengahan umumnya petugas negara, pedagang besar, peziarah dan mahasiswa.

3. Di zaman modern perjalanan wisata perorangan mula-mula untuk tujuan kesenangan.

4. Di masa kini karena kemajuan teknologi menjadikan faktor pendorong untuk pengembangan pariwisata karena :

 Kecepatan bertamabah

 Kapasitas pengangkutan lebih besar, menambah daya tampung

 Biaya yang menjadi lebih rendah.

 Pelayanan lebih baik dan lebih mudah

 Menimbulkan rasa nyaman dan aman

(12)

Demikian maka kemajuan teknologi membawa suatu era baru dalam bidang kepariwisataan yang semakin tumbuh pesat sehingga dapat menjadikan suatu sumber pendapatan negara dan penghasil devisa suatu industri.

Jika kita ambil kesimpulan dari uraian di atas, maka motivasi wisatawan yang mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan wisata yaitu :

 Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan ber-rekreasi

 Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian

 Dorongan kebutuhan keagamaan

 Dorongan kebutuhan kesehatan

 Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian

 Dorongan kepentingan hubungan keluarga

 Dorongan kepentingan keamanan

 Dorongan kepentingan politik (Warta Warga Student Journalism.)

2.2.1.2 Tinjauan Rumusan Masalah

Pada bab 1, penulis menyebutkan rumusan masalah “Bagaimana merancang buku panduan yang komunikatif, efektif dan menarik agar dapat membantu para wisatawan dari seluruh Indonesia mengenal daerah wisata Karangpandan?”. Sedangkan inti dari tujuan dari perancangan masalah diatas adalah menciptakan panduan yang komunikatif dan menarik. Disini Penulis akan berusaha menciptakan sebuah buku panduan yang Komunikatif, Efektif dan Menarik menurut khalayak umum.

Pengertian Komunikatif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah mudah dipahami, atau mudah dimengerti.

Lalu pengertian Efektif sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab untuk kalimat yang berhubungan dengan obat; dapat membawa hasil; berhasil guna untuk kalimat usaha atau tindakan.

Sedangkan pengertian Menarik sendiri adalah mengajak orang untuk melihatnya menjadi sumber perhatian serta menciptakan perasaan ingin mengetahui lebih dalam.

(13)

2.2.2 TINJAUAN TENTANG KOTA SOLO 2.2.2.1 Tentang Kota Solo

Surakarta atau juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755.

(Wikipedia.)

2.2.3 TINJAUAN TENTANG KABUPATEN KARANGANYAR 2.2.3.1 Tentang Kabupaten Karanganyar dan Desa Karangpandan

Kabupaten Karanganyar (bahasa Jawa: Hanacaraka, Latin, Karanganyar) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat administrasi berlokasi di Karanganyar Kota, sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sragen di utara, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Wonogiri di selatan, serta Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo di barat. Kabupaten Karanganyar memiliki sebuah kecamatan enklave yang terletak di antara Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta yaitu Kecamatan Colomadu. (Wikipedia.)

Desa Karangpandan sendiri berada di kilometer 20 setelah melewati Karanganyar, berada di daerah dataran tinggi pada kaki gunung lawu.

Karangpandan merupakan desa yang cukup kecil namun menyimpan banyak pesona wisata alam dan memiliki hawa yang cukup nyaman karena sejuk (tidak terlalu dingin tapi juga tidak panas). Desa Karangpandan merupakan jalan alternatif menuju kota Sragen, Ngawi, dan perbatasan-perbatasan dari kota Solo.

(sumber wawancara oleh : Narno.)

Berikut adalah foto dokumentasi daerah wisata Karangpandan :

(14)

Gambar 2.1 Loket Masuk Air Terjun Parang Ijo.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.2 Air Terjun Parang Ijo (1) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

(15)

Gambar 2.3 Air Terjun Parang Ijo (2) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.4 Loket Masuk Candi Sukuh (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

(16)

Gambar 2.5 Candi Sukuh (1) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.6 Candi Sukuh (2) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

(17)

Gambar 2.7 Loket Masuk Air Terjun Jumog (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.8 Air Terjun Jumog (1) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

(18)

Gambar 2.9 Air Terjun Jumog (2) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.10 Loket Masuk Candi Cetho (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

(19)

Gambar 2.11 Candi Cetho (1) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.12 Candi Cetho (2) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

(20)

Gambar 2.13 Kebun Teh (1) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.14 Kebun Teh (2) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

(21)

Gambar 2.15 Astana Giribangun (Makam Soeharto) (1) (Sumber : http://jogjatrip.com/id/252/Astana-Giribangun)

Gambar 2.16 Astana Giribangun (Makam Soeharto) (2)

(Sumber : http://www.chanelsatu.com/2012/12/astana-giribangun-wisata-ziarah- yang.html)

(22)

Gambar 2.17 Peta Karangpandan (1)

(Sumber : http://www.weather-forecast.com/locations/Karanganyar- 5/forecasts/latest)

Gambar 2.18 Peta Karangpandan (2)

(Sumber : http://nona.net/features/map/placedetail.1854692/Karangpandan/)

(23)

2.3 ANALISIS DATA 2.3.1 Analisis SWOT

Untuk menganalisis data penulis menggunakan pendekatan SWOT, yang berisi Strenght yaitu kekuatan dari data yang telah didapat, Weakness yaitu kelemahan data yang telah didapat, Opportunity yaitu peluang atau kesempatan dari data yang telah didapat, dan Threat yaitu ancaman-ancaman yang membahayakan data yang didapat.

1. Strenght

Kekuatan dari Wisata Karangpandan ini terletak pada keindahan alam daerahnya, serta hawa pegunungan yang terasa kuat menambah kenyamanan saat berada disana .

2. Weakness

Kekurangan dari Wisata Karangpandan ini adalah medan yang dilalui cukup sulit dan terjal karena berada di daerah perbukitan menuju puncak gunung.

3. Opportunity

Peluang atau Kesempatan yang ada adalah daerah Wisata Karangpandan ini memiliki potensi untuk menjadi daerah yang diperhitungkan, sayangnya daerah ini masih kurang dikenal oleh masyarakat banyak, namun dengan semakin banyaknya orang yang membicarakan tempat ini atau mengenalnya melalui buku, atau internet, maka daerah ini pasti menjadi tempat yang dikenal oleh orang banyak.

4. Threat

Ancaman yang ada untuk daerah Wisata Karangpandan ini adalah dengan semakin berkembangnya jaman, maka daerah-daerah seperti ini ditakutkan akan menghilang karena semakin banyaknya pembangunan dan tempat- tempat wisata yang ada disana tidak akan lagi menjadi semenarik sekarang.

2.4 KESIMPULAN ANALISIS DATA

Melalui data-data yang diperoleh penulis, dapat disimpulkan bahwa wayang daerah Wisata Karangpandan merupakan daerah wisata yang mempesona dan

(24)

memberikan pelajaran mengenai sejarah beberapa daerah-daerah di kawasan wisata tersebut. Meskipun sudah ada beberapa buku yang membahas tentang daerah Wisata Karangpandan, namun sampai saat ini belum ada yang menciptakan buku panduan wisata yang berisikan informasi tentang daerah wisata ini secara lengkap. Oleh karena itu perlu dibuat suatu buku panduan wisata yang dapat memberikan informasi dan menunjukkan kepada masyarakat tentang keindahan dari daerah wisata ini. Melalui Buku Panduan Wisata Karangpandan ini diharapkan penulis dapat lebih memperkenalkan daerah wisata ini kepada masyarakat luas sebagai daerah yang memiliki potensi alam yang patut dilestarikan dan diperkenalkan secara luas.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lama pemanasan dan ukuran serbuk optimum terhadap kadar tanin biji pinang yaitu lama pemanasan 4 jam dengan ukuran

Dari hasil simulasi didapatkan bahwa routing AOMDV lebih baik dibandingkan dengan routing AODV, dimana AOMDV dengan nilai parameter seperti throughput dan PDR yang

(2) Setelah dilakukan penginputan dan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) atau berdasarkan hasil penerusan dari Admin Kementerian sebagaimana

Manfaat ekonomi yang dihitung untuk petugas kebersihan adalah jumlah iuran sampah rumah tangga setiap menyetor sampah ke petugas kebersihan dengan frekuensi

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Penetapan Koperasi

Penyusunan LAKIP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Tahun 2020 dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan

Besarnya tekanan, baik dari dalam maupun luar dirinya yang dihadapi seorang wanita menikah yang tidak memiliki anak tanpa direncanakan (Involuntary childless) dapat menyebabkan

Preheating ini dilakukan selama 180 jam pada sagger 1-5 dan ini dilakukan hingga suhu mencapai 800 o C imana akan terjadi pencairan pitch, penguapan pitch hal ini bertujuan