• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN THT-KL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUKU KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN THT-KL"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BUKU KURIKULUM

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

OKTOBER 2020

(3)

TIM PENYUSUN

Editor : Prof. Dr. dr. Eka Savitri, Sp.T.H.T.K.L(K) dr. Rafidawaty Alwi, Sp. T.H.T.K.L(K)

Kontributor : Prof. Dr. dr. Abdul Qadar Punagi, Sp.T.H.T.K.L(K),FICS Prof. dr. Abdul Kadir Ph.D, Sp. T.H.T.K.L(K), M.Kes Prof. Dr. dr. Sutji Pratiwi Rahardjo, Sp.T.H.T.K.L(K) Dr. dr. Riskiana Djamin, Sp.T.H.T.K.L(K)

Dr. dr. Muhammad Amsyar Akil, Sp.T.H.T.K.L(K) Dr. dr. Muh. Fadjar Perkasa, Sp.T.H.T.K.L(K) Dr. dr. Masyita Gaffar, Sp.T.H.T.K.L(K)

Dr. dr. Nani I. Djufri, Sp.T.H.T.K.L(K),FICS Dr. dr. Nova A. L. Pieter, Sp.T.H.T.K.L(K),FICS Dr. dr. Azmi Mir’ah Zakiah, M.Kes, Sp.T.H.T.K.L(K) Dr. dr. Syahrijuita, M.Kes, Sp.T.H.T.K.L

dr. Aminuddin, Sp.T.H.T.K.L(K),M.Kes

dr. Andi Baso Sulaiman, Sp.T.H.T.K.L(K),M.Kes dr. Trining Dyah, Sp.T.H.T.K.L(K),M.Kes

dr. Mahdi Umar, Sp.T.H.T.K.L dr. Sri Wartati, Sp.T.H.T.K.L

dr. Amira Trini Raihanah, Sp.T.H.T.K.L dr. Yarni Alimah, Sp.T.H.T.K.L

dr. Khaeruddin HA, Sp.T.H.T.K.L

(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR KETUA PROGRAM STUDI ILMU KES. THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT oleh karena atas rahmat dan hidayahNya, program studi Ilmu Kesehatan THT-KL Unhas dapat berjalan hingga saat ini dan memberikan manfaat bagi mahasiswa kedokteran, masyarakat, bangsa dan negara.

Program studi Ilmu Kesehatan THT-KL Unhas memberikan sumbangsih yang komprehensif bagi pengembangan keilmuwan di dunia kedokteran di Indonesia, menghasilkan output yang bermutu di era globalisasi dalam mengembangkan profesi mulai dari kemampuan pendidiknya, penelitiannya, bersaing publikasi Internasional maupun pelayanan kepada masyarakat.

Program studi Ilmu Kesehatan THT-KL Unhas merupakan bagian dari Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Unhas. Program ini didirikan sejak tahun 1982 dalam rangka menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat luas, kebutuhan akan tersedianya dokter THT-KL yang sampai saat ini masih belum mencukupi dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 270 juta dengan mempunyai 1612 dokter spesialis THT-KL dan penempatannya belum merata terutama untuk Indonesia Timur. Terbentuknya program studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi jumlah lulusan dan sangat memperhatikan mutu kualitas.

Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL Unhas mempunyai dosen tetap dan dosen luar biasa yang sebagian besar telah menyelesaikan pendidikan S3 dan guru besar.

Pengembangan pendidikan telah dilakukan dengan sistem pengajaran kurikulum pendidikan Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL Unhas dirancang disesuaikan dengan kurikulum universitas, metode pembelajaran diarahkan menjadi “Student Centered Learning“ yang bermakna peserta didik menjadi objek pembelajaran dan dosen menjadi fasilitator belajar sehingga diharapkan metode pembelajaran dapat memberikan pemahaman dan pengalaman belajar bagi peserta didik PPDS, dilakukan kerjasama dengan Universitas terkemuka dengan mengirimkan PPDS stase ke RS jejaring untuk membuka

(7)

wawasan dan sangat diharapkan membentuk lulusan yang terkemuka berwawasan Internasional.

Dengan mempunyai berbagai peluang dan kesempatan yang ada diharapkan program studi Ilmu Kesehatan THT-KL Unhas dapat terus maju dan mumpuni bagi stakeholder yang terkait.

Akhir kata semoga program studi Ilmu Kesehatan THT-KL Unhas menjadi Rahmatan Lilaalamiin bagi kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Agustus 2020

Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL FK Unhas,

(Prof.Dr.dr. Eka Savitri, Sp.T.H.T.K.L(K))

(8)

KATA PENGANTAR KETUA DEPARTEMEN ILMU KES. THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahNya, Tim Penyusun telah berhasil menerbitkan Buku Kurikulum PPDS Ilmu Kesehatan THT- KL Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Buku kurikulum ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan dan pembelajaran pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin guna mewujudkan dokter spesialis yang handal, berilmu, terampil, etis dan berperilaku baik serta menjunjung tinggi etika profesi kedokteran sehingga mampu bersaing.

Kami sangat menghargai usaha yang dilakukan oleh Tim Penyusun yang telah mengakomodasi dinamika dan perkembangan Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia dan khususnya Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Diharapkan dengan adanya buku kurikulum ini pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan THT-KL dapat berjalan lebih terarah, lebih baik, lebih transparan, dan terukur.

Akhir kata marilah kita selalu memohon petunjuk dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa agar senantiasa selalu meridhoi usaha kita.

Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Agustus 2020

Ketua Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL FK Unhas,

(Prof.Dr.dr. Abdul Qadar Punagi, Sp.T.H.T.K.L(K),FICS)

(9)

DAFTAR ISI

Tim Penyusun i

Sambutan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ii Kata Pengantar Manager Program Pendidikan Dokter Spesialis FK.Unhas iii Kata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL FK.Unhas iv Kata Pengantar Ketua Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL FK.Unhas vi

DAFTAR ISI 1

BAB I. PENDAHULUAN 2

I.1. Sejarah Program Studi 2

I.2. Visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL 7

I.3. Metode dan Mekanisme Revisi Kurikulum 11

BAB II. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN 12

II.1. Profil Lulusan 15

II.2. Capaian pembelajaran lulusan (CPL) 13

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 15

III.1. Penjabaran dan pemetaan CPL ke dalam bahan kajian 15

III.2. Penetapan mata kuliah 23

III.3. Penetapan besarnya SKS mata kuliah 31

III.4. Penyusunan mata kuliah dalam struktur kurikulum 35

BAB IV. STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN 38

BAB V. STRATEGI DAN METODE ASESMEN PEMBELAJARAN 40

BAB VI. SPESIFIKASI PROGRAM STUDI 44

BAB VII. PENUTUP 48

Lampiran : Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 49

BAB I. PENDAHULUAN

(10)

I.1. Sejarah Program Studi

Pada tahun 1982, Universitas Hasanuddin mendirikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Telinga Hidung Tenggorok dalam rangka menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat Indonesia akan pelayanan kesehatan di bidang Telinga Hidung Tenggorok.

Universitas Hasanuddin sebagai salah satu Universitas yang terkemuka di Indonesia mempunyai tanggung jawab dalam menyediakan sumber daya manusia Indonesia yang berpendidikan, yang memiliki kapasitas akademik yang berkualitas, Mandiri, Profesional dan Kompetitif dalam pembangunan Nasional.

Pendirian Program Pendidikan Spesialis Telinga Hidung Tenggorok (THT) Fakultas Kedokteran UNHAS berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 054/DJ/Kep/1982.

Periode Perintisan (1964 – 1971)

Pada saat Fakultas Kedokteran Unhas diresmikan oleh Wakil Presiden Drs. Moh.

Hatta pada tahun 1956, bagian THT belum ada. Pada tahun 1964 datanglah dr. A.R.

Hitijahubessy, staf pengajar FK Universitas Airlangga, Surabaya ke Makassar. Beliaulah perintis Bagian THT FK Universitas Hasanuddin. Namun sayang, pada tahun 1966 beliau hijrah ke Negeri Belanda sampai sekarang. Beliau meninggalkan seorang asisten, yaitu dr.

I.D. Gosal (alm) yang berstatus dokter umum. Pada saat itu kepaniteraan klinik THT bagi para mahasiswa ditempuh di FK Universitas Airlangga, Surabaya.

Pada bulan Februari 1967 datanglah dr. R. Sedjawidada, staf pengajar Bagian THT FK Universitas Airlangga ke Makassar, atas permintaan Dekan FK Universitas Hasanuddin yang pada saat itu dijabat oleh Prof. dr. A.G.J. Kandouw, kemudian FK Universitas Hasanuddin mengangkat dr. R. Sedjawidada menjadi Kepala Bagian THT FK Universitas Hasanuddin sejak 1 Maret 1967. Dengan hanya 1 asisten yaitu dr. I.D. Gosal dirasa tidak cukup untuk tugas mendidik mahasiswa dan koass, karena itu pada tahun 1968 masuklah dr. Ruben Samban (alm) dan pada 1969 dr. Soeroso Wirjowidagdo (kini berdomisili di Jakarta) sebagai asisten THT. Selain mengajar dan bekerja di Poli THT pada lima (5) Rumah Sakit yang saat itu dipakai sebagai tempat Pendidikan Koschap, yaitu : RSU Dadi, RS Akademis, RS Pelamonia, RS Stella Maris, dan RS Labuang Baji, ketiga asisten tersebut menerima bimbingan operasi dari dr. R. Sedjawidada. Maka pada tahun 1970 dengan bantuan FKUI, dr. I.D. Gosal lulus dengan brevet ahli THT dari FKUI. Demikian juga dr. Ruben Samban di tahun 1971 dan dr. Soeroso Wirjowidagdo tahun 1972.

(11)

Periode Stabilisasi (1972 – 1975)

Dengan 4 orang tenaga spesialis THT di tahun 1972 Bagian THT telah mampu mengatasi tugas yang dibebankan dalam mendidik mahasiswa S1 dan Coschap dengan teratur. Untuk mengatasi pengawasan kinerja mahasiswa yang terpencar di beberapa rumah sakit mulai dibuat semacam rapor sederhana bagi koass, yang kemudian disempurnakan bersama dr. R.B. Arfandy pada tahun 1977.

Pada tahun 1972 pusat kegiatan Bagian THT di pindahkan dari RS Akademis ke RSU Dadi karena alasan jumlah dan variasi penderita yang cocok untuk “teaching” ada di RSU Dadi. Pada tahun itu masuklah dr. H. Maimuna MT sebagai asisten, yang dititipkan oleh Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Penelitian pertama yang dibuat di Bagian THT dilaksanakan pada tahun 1969, yaitu tahun pertama Pelita I (Pembangunan Lima Tahun). Dengan dana yang minimal, berhasil meneliti epidemiologi Otitis Media di Makassar dan dipublikasikan pada Kongres Nasional Perhati ke-2 di Jakarta pada tahun 1972. Data mengenai OM di Makassar tersebut sampai sekarang masih sering dipakai sebagai rujukan berbagai penelitian di Indonesia.

Periode Pengembangan (1976 – 1983)

Setelah dirasa cukup stabil dalam mendidik dokter S1 maka Bagian THT FK Universitas Hasanuddin berencana untuk mengembangkan pendidikan spesialis THT. Pada tahun 1976 diterimalah 2 asisten yang pertama yaitu dr. Dominggus Mangape dan dr.

Anton Manukbua (alm). Pada penerimaan kedua tahun 1977 diterima dr. R.B. Arfandy dan dr. B. Mappangara. Setelah itu masuklah satu atau dua dokter sebagai asisten THT baru setiap tahun. Untuk menjawab tantangan kekurangan informasi di bidang Audiologi, pada tahun 1978 diadakan Lokakarya Audiologi dengan staf yang ada yaitu : dr. R.

Sedjawidada, dr. I.D. Gosal, dr. Soeroso Wirjowidagdo (dr. R. Samban telah berpulang pada tahun 1975) dan para asisten : dr. Dominggus Mangape, dr. Anton Manukbua, dr.

R.B. Arfandy dan dr. B. Mappangara. Lokakarya diadakan di RS. Pelamonia. Paper dari staf pengajar maupun para asisten THT telah diedit oleh dr. Anton Manukbua menjadi sebuah buku prosiding, yang sampai kini dipakai untuk rujukan para PPDS di berbagai Universitas lain di Indonesia.

Pada 1979 dr. Eryadi Djamzuli masuk di Universitas Hasanuddin sebagai asisten di susul dr. Margaretha A. Lolo, sampai seterusnya 1 atau 2 asisten setiap tahun. Penyelesaian studi – brevet bagi para asisten saat itu menghadapi masalah. Konsorsium Ilmu Kedokteran

(12)

(CMS) dari PDK pada tahun 1978 mematok syarat bagi mutu pusat pendidikan Spesialis di Indonesia. Bagian THT FK Universitas Hasanuddin termasuk yang belum boleh mendidik penuh, tetapi boleh mendidik sebagian. Maka sambil melengkapi berbagai persyaratan, kerjasama dengan FKUI dilanjutkan, juga dengan FK Universitas Airlangga dalam rangka penyelesaian studi spesialis THT. Kerjasama itu membuahkan brevet spesialis untuk dr.

Anton Manukbua di FKUI (1981) dan dr. H. Maimuna MT di FK Universitas Airlangga (1982).

Pada tahun 1981 CMS mengirim Tim Penilai dan visitasi yang dilakukan oleh Prof.

dr. Pangeran Siregar dan dr. Hendarto Hendarmin yang membuahkan hasil diakuinya Bagian THT FK Universitas Hasanuddin sebagai Pusat Pendidikan Studi THT secara penuh. Untuk melengkapi pendidikan jenjang S3 di tempuh kerjasama dengan luar negeri.

Dr. Dominggus Mangape dikirim ke Jepang pada Hiroshima University, Medical School tahun 1979 dan selesai pada tahun 1984 dan dr Abdul kadir tahun 1997 dengan gelar Ph.D.

dr Sutji Pratiwi R (2007) dan dr. Abdul Qadar Punagi (2008) menyelesaikan pendidikan S3 (DOKTOR) pada PPS Unhas dan masih terdapat 5 staf yang sementara mengikuti program pendidikan S3 PPS Unhas. Akhirnya pendidikan Spesialis THT FK Universitas Hasanuddin telah menelorkan lulusan pertama di tahun 1983 yaitu dr. R.B. Arfandy.

Periode Mapan (1983 – 2000)

Dengan staf pengajar terdiri dari dr. R. Sedjawidada, dan dr. I. D. Gosal, dr.

Soeroso Wiryowidagdo, dr. Maimuna, dr. Dominggus Mangape, Ph.D, dan dr.

R.B.Arfandy serta tenaga luar biasa dr. Eryadi Djamzuli, Bagian THT telah berhasil menyelenggarakan Tridarma dengan lebih mantap. Darma pendidikan telah mencakup S1 dan S2, spesialis THT dan S3 diperoleh dari dalam dan luar negeri. Publikasi penelitian tidak pernah absen pada setiap acara ilmiah pada Kongres Nasional Perhati.

Pada tahun 1986 dr. R. Sedjawidada yang masih menjabat sebagai Kepala Bagian THT, memperoleh jabatan Guru Besar. Dan pada tahun itu juga Bagian THT FK Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Konas Perhati ke VI yang berlangsung dengan sangat sukses, sehingga tetap dikenang oleh para ahli THT setanah air yang hadir pada saat itu, utamanya acara ikan bakar di Pulau Kayangan.

Pada tahun 1993 Bagian THT pindah dari RSU Dadi ke RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pada tahun 1994 sampai 1995 Bagian THT terlibat aktif dalam Penelitian Nasional tentang penyakit THT, utamanya gangguan pendengaran. Hasil penelitian ini begitu penting sehingga mengubah direktorat kesehatan mata menjadi Kesehatan Indera.

(13)

Penyelenggaraan PPDS THT yang mulai teratur, telah menerima dokter-dokter lulusan Universitas Hasanuddin, Universitas Udayana, UKI Jakarta, Universitas Airlangga, USU Medan dan Unsrat sebanyak 4 sampai 5 orang per semester. Pada tahun 2008, jumlah lulusan spesialis THT kurang lebih 71 orang dan jumlah residen THT 38 orang.

Spesialis THT lulusan FK Universitas Hasanuddin telah tersebar di Jayapura, Sorong, Timika, Ternate, Manado, Gorontalo, Palu, Kendari, Larantuka, Mataram, Denpasar, Jakarta dan Tangerang, sebagian besar lulusan tinggal di Makassar serta kota- kota di SulSel seperti Maros, Makale, Pare-Pare, Palopo, Bone dan Gowa. Pada tahun 1995 muncul publikasi yang menyandang nama FK Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang, Indonesia di Majalah THT internasional bergengsi, yaitu Octa Otolaryngologica (Stockholm). Judulnya adalah Minimum calories needed to elicit Vestibulo Ocular Reflex in normal Human Subjects, oleh R. Sedjawidada, Dominggus Mangape dan F.G.

Kuhuwael. Sejauh kami tahu, tulisan ini adalah paper THT pertama yang memakai bendera Indonesia di Majalah tersebut. Publikasi-publikasi sebelumnya yang di buat oleh trainees Indonesia di luar negeri sudah banyak, tetapi memakai payung universitas dan negara asing. Perhatian terhadap karya tersebut datang dari Perancis, Belanda, Austria, Rusia, Canada, Amerika Serikat dan Kepulauan Canary (Spanyol). Sampai sekarang temuan penelitian tersebut, yaitu dibutuhkannya minimal 300 g calori untuk membangkitkan nystagmus, masih dipakai sebagai referensi lembaga penelitian antara lain. oleh dr. Entjep Hajar, Sp.THT dari FKUI Jakarta. Kerjasama dengan luar negeri, selain dengan Universitas Hiroshima di bawah payung Perjajian Kerjasama Universitas Hasanuddin – Hiroshima University, juga dibuka kerjasama dengan Hearing International Jepang (HIJ) melalui Hearing International Indonesia, Jakarta. Dalam kerjasama itu Bagian THT FK Universitas Hasanuddin berhasil mendapatkan hibah alat-alat diagnostik dan alat operasi bedah - mikro telinga senilai Rp. 700.000.000,-. Selain itu telah pula datang ke Makassar ahli-ahli dari Jepang seperti Prof. Yun-ichi Suzuki, Prof. Shun-ichi Sakai dan lain-lain, untuk memberikan bimbingan operasi mikro telinga serta cara-cara menyusun kurikulum pendidikan sub spesialisas Otologi dan Neurotologi. Dalam rangka pendidikan ilmu kedokteran berkelanjutan bagi para spesialis yang telah menyebar jauh dari kampus, diadakanlah kursus-kursus singkat dan lokakarya. Pada tahun 1999 dan 2000 telah diadakan Kursus, Demo Operasi dan Pelatihan FESS ( Functional Endoscopic Sinus Surgery ) melalui kerjasama dengan Perhati dan staf pengajar FKUI. Pada bulan Februari 2001 telah diadakan Kursus dan Pelatihan Diseksi Tulang Temporal yang dilakukan oleh staf Bagian THT dibantu oleh tenaga ahli dari HI Jepang. Dalam kursus-kursus tersebut

(14)

telah ikut para peserta spesialis THT dari Manado, Sorong, Palu, Kendari, Pare-Pare, Palopo, Larantuka, Denpasar dan Surabaya. Kegiatan ilmiah ini sampai tahun 2008 secara berkala tetap dilakukan bekerjasama dengan PERHATI pusat dan daerah, serta melibatkan pembicara luar negeri, nasional dan lokal.

Dalam periode ini peranan Bagian THT FK Universitas Hasanuddin Makassar, semakin diakui oleh kalangan THT Nasional – Perhati, seperti dipilihnya dr. Abdul Kadir, Ph.D, MARS sebagai Ketua III PP Perhati. Dari kalangan Kolegium THT Bagian THT FK Universitas Hasanuddin dinilai telah menyumbangkan soal-soal Ujian terbaik, sehingga banyak soal-soal kami yang dipakai sebagai bahan Ujian Nasional. Tantangan baru yang dihadapi oleh Bagian THT FK Universitas Hasanuddin, selain Ujian Nasional, adalah perluasan bidang kewenangan THT yang mengacu pada negara-negara lain, yaitu tambahan Head and Neck Surgery. Untuk itu dr. F.G. Kuhuwael telah selesai mengikuti Pendidikan Khusus di Inggris dan Belanda, pada tahun 1995. Sejak tahun 1996 Perhati telah memutuskan perubahan nama THT menjadi THT – KL (KL = Kepala Leher).

Dengan semangat yang telah dirintis oleh dr. I.D. Gosal (alm), saat ini Onkologi Head & Neck telah berjalan baik – sambil terus belajar – di bawah Sub bagian Onkologi, yang diketuai dr. F.G. Kuhuwael. Dalam pada saat itu telah pergi mendahului kami 2 orang staf, yaitu dr. Ruben Samban (1975) dan dr. I.D. Gosal (1996). Dua orang lain juga telah berhenti sebagai staf, yaitu dr. Soeroso Wirjowidagdo pindah ke Jakarta (1983) dan yang memasuki masa purna bakti; dr. H. Ny. Maimuna MT (1998), dr. Dominggus Mangape, Ph.D., dan Prof. dr. R. Sedjawidada. Perlu kiranya dicatat bahwa sampai tahun 2002 nanti, Ketua Bagian THT dijabat oleh hanya satu orang, yaitu Prof. R. Sedjawidada.

Periode Regenerasi (2000 – seterusnya)

Mengingat umur staf pendidik rata-rata sudah di atas 50 tahun, maka dipandang perlu menyiapkan generasi penerus. Untuk itu telah di rekrut dari FK Universitas Hasanuddin dr.Abdul Kadir,Ph.D, MARS. dan Dr.dr. Sutji Pratiwi, Dr. dr. Amsyar Akil.

Sedang dari Depkes direkrut adalah Dr. dr. Abdul Qadar Punagi, Dr. dr. Eka Savitri, Dr. dr.

Riskiana Djamin, Dr. dr. Masyita Gaffar dan telah mendapat persetujuan pindah dari DepKes ke DepDikNas. Sementara itu telah diaktifkan tenaga-tenaga dosen luar biasa yaitu dr. Aminuddin Azis, MARS, dr. Eryadi Djamzuli (alm.), dr. Linda Kodrat, dr.A.

Baso Sulaiman, MARS, Dr. dr. Nani I. Djufri, Dr. dr. Nova A.L.Pieter, dr.Rafidawaty Alwi, dr. Mahdi Umar, dr. Trining Dyah, dr. Sri Wartati, dr. Amira Trini Raihanah, dr.

Yarni Alimah, dr. Khaeruddin.

(15)

Pada tahun 2008 tambahan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL yaitu : Prof.dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), M.Kes dan Prof.Dr.dr. Sutji Pratiwi Rahardjo, Sp.THT-KL(K), FICS, tahun 2016 Prof.Dr.dr. Eka Savitri, Sp.THT-KL(K) sedangkan tahun 2017 Prof.Dr.dr. Abdul Qadar Punagi, Sp.THT-KL(K), FICS. Dan mulai menjabat sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L sejak tahun 2014 sampai sekarang.

Untuk Ketua Program Studi, dimulai oleh dr. H. Ny. Maimuna MT Sp.THT-KL, kemudian digantikan oleh Dr.dr. Dominggus Mangape, Ph.D, Sp.THT-KL, selanjutnya oleh Dr.dr. Freddy G. Kuhuwael, Sp.THT-KL(K), kemudian diganti oleh Prof.Dr.dr.Abdul Qadar Punagi, Sp.THT-KL(K), FICS, kemudian digantikan oleh Dr.dr. Riskiana Djamin, Sp.THT-KL(K), dan saat ini yang menjabat sebagai Ketua Program Studi sejak tahun 2019 hingga sekarang adalah Prof. Dr. dr. Eka Savitri, Sp.THT-KL(K).

Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL terdiri dari 9 divisi yaitu : otologi, neurootologi, laring-faring, rinologi, onkologi, bronko-esofagologi, alergi-imunologi, plastik rekonstruksi dan THT Komunitas, sampai saat ini. Dengan kesadaran pentingnya regenerasi ini maka diharapkan sukses Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL FK Universitas Hasanuddin terus berlanjut dengan mundurnya para senior karena memasuki masa purna bakti. Bahkan diharapkan akan semakin meningkat di masa yang akan datang.

1.2. Visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL

1.2.1. Penjabaran Visi Unhas ke dalam visi keilmuan Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL

Universitas Hasanuddin memiliki visi sebagai pusat unggulan dalam pengembangan insani, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan rencana strategi menjadi universitas bereputasi internasional berbasis benua maritim Indonesia.

Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL memiliki potensi besar menyokong visi dan rencana strategis tersebut. Dengan visi menjadi program studi yang unggul dalam bidang pendidikan yang ditunjang oleh sumber daya yang sudah ada saat ini merupakan bidang ilmu yang potensial dalam menyumbangkan karya – karya dan produk ilmiah yang sejalan dengan visi Universitas Hasanuddin sebagai pusat unggulan pengembangan insani, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

(16)

Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi :

1. Formulasi visi, misi, tujuan dan sasaran program studi dilakukan dengan diskusi intensif yang melibatkan Ketua Departemen, Ketua Program Studi, Ketua Divisi, Staf Dosen, Staf Administrasi dan Mahasiswa program studi, untuk mendapatkan masukan dan dukungan serta disosialisasikan kepada seluruh dosen dan mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

2. Visi, misi, tujuan dan sasaran ditetapkan secara realistis, dengan mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher.

3. Visi, misi, tujuan dan sasaran ditetapkan dengan berlandaskan etika professional sebagai landasan moral pergerakan dan pengembangan Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher.

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi tertuang dalam SK Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Pembentukkan panitia penyusunan visi misi dibentuk pada tanggal 24 Oktober 2014 atas dasar SK Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, kemudian dilanjutkkan dengan rapat penyusunan visi misi pada hari Selasa, 4 November 2014 kemudian dilanjutkan dengan rapat berikutnya pada hari Selasa, 18 November 2014 dan Jumat 28 November 2014.

Pihak-pihak yang dilibatkan dalam pertemuan penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher adalah sebagai berikut:

1. Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

2. Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

3. Ketua Divisi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

4. Staf Dosen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

5. Staf Administrasi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

(17)

6. Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

7. Alumni Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Disahkan oleh SK dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin tertanggal 17 September 2015 dan disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika. Visi misi ini berlaku dari tahun 2015 – 2018. Oleh karena visi misi yang sudah ada dengan masa berlaku tersebut, maka ditetapkan untuk melanjutkan visi misi program studi yang akan berlaku mulai tahun 2019 – 2022.

I.2.2. Visi dan Misi Prodi

1.2.2.1. Visi

Program pendidikan Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin menjadi pusat pendidikan dokter spesialis di bidang ilmu THT-KL yang terkemuka, berwawasan internasional dan berorientasi pada peningkatan masyarakat.

I.2.2.2. Misi

Untuk mencapai Visi tersebut di atas , maka misi prodi Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin adalah :

1. Menyelenggarakan dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran kepada mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (MPPDS) THT-KL dalam rangka menghasilkan lulusan yang beretika, humanis, kompeten dan kompetitif baik di tingkat nasional maupun internasional.

2. Melaksanakan dan mengembangkan RISET di bidang keilmuan THT-KL serta IPTEK kedokteran THT-KL dan publikasi di tingkat nasional maupun internasional.

3. Meningkatkan profesionalisme dan wawasan mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (MPPDS) THT-KL dengan keikutsertaan pada simposium,

(18)

seminar, workshop kegiatan fellowship dan alih teehnologi di bidang Ilmu Kesehatan THT-KL, baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

4. Melaksanakan kerjasama dalam bidang pelayanan kesehatan dan pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (MPPDS) THT-KL dalam rangka pengembangan dan sosialisasi prodi ilmu kesehatan THT-KL komunitas sebagai upaya preemtif, promotif, dan preventif di bidang kesehatan telinga, hidung, tenggorok, bedah kepala leher.

I.2.3. Tujuan Umum

Prodi Ilmu Kesehatan THT-KL dapat menyelenggarakan dan melaksanakan proses pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan serta menghasilkan lulusan yang beretika, humanis, kompeten di bidang ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok, bedah kepala leher.

I.2.4. Tujuan Khusus

Setelah melalui proses pembelajaran dengan menyelesaikan kurikulum pada prodi Ilmu Kesehatan THT-KL, maka dapat dicapai tujuan :

1. Menghasilkan lulusan yang beretika, humanis, melalui proses pembelajaran baik secara formal maupun informal.

2. Menghasilkan lulsan yang kompeten melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan THT-KL.

3. Menghasilkan lulusan yang memahami sistem metodologi penelitian ilmiah, dan mampu melaksanakan penelitian dan menghasilkan karya ilmiah serta publikasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

4. Menghasilkan lulusan yang memahami struktur organisasi pelayanan kesehatan masyarakat pada rumah sakit, struktur organisasi pada institusi pendidikan baik di tingkat departemen dan fakultas kedokteran, agar mampu membangun kerja sama dan menjadi pengelola pada tahapan selanjutnya.

5. Menghasilkan lulusan yang dapat berperan serta dalam program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di bidang THT-KL yaitu

(19)

merencanakan melaksanakan program penjaringan dan deteksi dini, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi penyakit telinga, hidung, tenggorok, bedah kepala leher.

I.3. Metode dan Mekanisme Revisi Kurikulum

Penyelarasan kurikulum Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini mengacu pada Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin No. 2784/UN4.1/KEP/2018 tentang Penyelenggaraan Program Magister (S2) Universitas Hasanuddin. Beberapa tahapan pertemuan baik pada tingkat Kelompok Studi (Kodi) dan Kolegium Ilmu Kesehatan THT-KL Indonesia, Program Studi dan hasil rapat kurikulum Kelompok Kerja Dosen (KKD), workshop yang diadakan oleh TK-PPDS pada tanggal 31 Agustus – 1 September 2019 di Hotel Four Points by Sheraton dan workshop pada tanggal 19 – 20 Oktober 2019 di Hotel Novotel, dan arahan dari Sekolah Pascasarjana dilaksanakan mengawali penyusunan dokumen penyelarasan kurikulum ini.

Susunan dokumen kurikulum ini mengacu kepada panduan Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran Tahun 2016. Kurikulum Program Studi T.H.T.K.L Fakultas Kedokteran Unhas disusun dan dikembangkan dengan memperhatikan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta memperhatikan standar kompetensi dokter spesialis THT-KL, standar pendidikan dokter spesialis di Indonesia, standar pendidikan dokter THT-KL tahun 2016, renstra prodi THT-KL dan modul pendidikan THT-KL tahun 2015.

BAB II. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN

II. 1. Profil Lulusan

Profil Kemampuan Pengetahuan

Medical Expert

Deskripsi : lulusan yang Melaksanakan upaya kesehatan

berupa promotif, preventif, kuratif 1. Lingkup pengetahuan tentang

Telinga, Hidung

(20)

memberikan pelayanan kesehatan di bidang THT- KL.

dan rehabilitatif dalam bidang pelayanan THT-KL.

danTenggorok.

2. Penggunaan alat-alat canggih untuk mendiagnosis, contoh : endoskopi.

Pendidik

Deskripsi : lulusan yang memberikan pengetahuan dan pengajaran di bidang ilmu kesehatan THT-KL.

1. Menerapkan teori-teori dan konsep ilmu Kesehatan THT-KL yang merupakan landasan ilmiah penting bagi bidang THT-KL.

2. Merancang, melaksanakan, dan membimbing pelaksanaan penelitian bidang THT-KL untuk pengembangan ilmu.

3. Menerapkan bidang ilmu THT- KL dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

1. Penguasaan filosofi, teori, dan konsep ilmu THT-KL.

2. Etika penelitian, metode ilmiah, dan teknik penelitian.

3. Publikasi hasil penelitian.

Peneliti

Deskripsi : Melakukan kegiatan riset di universitas, lembaga penelitian pemerintah (di luar universitas) maupun swasta (industri).

1. Merancang, melaksanakan, dan mengembangkan penelitian bidang ilmu Kesehatan THT-KL.

2. Menghasilkan produk-produk hasil penelitian di bidang THT- KL yang bermanfaat bagi masyarakat.

1. Etika penelitian, metode ilmiah, dan teknik penelitian.

2. Publikasi hasil penelitian di jurnal Nasional maupun Internasional yang terindeks Scopus.

Enterpreneur

Deskripsi : mengembangkan keilmuannya ke arah industri kedokteran / kesehatan

Mampu mengembangkan diri dan menciptakan lapangan kerja di bidang yang berkaitan dengan THT- KL seperti membuka usaha klinik atau RS khusus THT-KL, pengembangan alat/ metode

diagnostik, dan mampu

menyelenggarakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan THT-KL.

1. Pengetahuan yang

didapatkan pada saat

melakukan kegiatan

fellowship.

2. Pengetahuan manajemen dan pengorganisasian yang didapatkan pada saat terlibat dalam kepanitiaan acara seminar ilmiah, maupun kongres nasional sebagai penyelenggara.

II.2. Capaian pembelajaran lulusan (CPL)

Capaian pembelajaran lulusan (CPL) disusun mengacu kepada dasar hukum penyusunan capaian pembelajaran (CP) yaitu Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan

(21)

mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Berdasarkan peraturan tersebut, maka Program Studi Ilmu THT-KL masuk ke dalam jenjang kualifikasi 8. Di samping peraturan tersebut di atas, penentuan CPL juga mengacu ke Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Berikut ini adalah susunan CPL Program Studi Ilmu THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin :

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

Ranah Kode Rumusan Capaian Pembelajaran

Sikap S1

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, religius, beradab, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, beretika, mandiri, dan berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan masyarakat di bidang kedokteran dan kesehatan.

Keterampilan Umum

KU1

Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah atau penciptaan desain, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis yang dipublikasikan tulisan dalam jurnal ilmiah yang terakreditasi.

KU2

Mampu menyusun ide, hasil pemikiran dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikan melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas.

KU3

Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas.

Pengetahuan

P1

Melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan prinsip ketuhanan, moral yang luhur, etika, disiplin, hukum dan sosial budaya.

P2

Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.

P3

Menerapkan ilmu kedokteran dasar dan klinik yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif serta menerapkan ilmu humaniora, kedokteran komunitas dan kedokteran keluarga pada pengelolaan masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.

Keterampilan Khusus

KK1 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan anamnesis, pemeriksaan klinik, diagnosis dan penatalaksaan klinik masalah kesehatan THT-KL

(22)

dengan menggunakan prinsip keselamatan pasien, serta keselamatan diri sendiri dan orang lain (universal precaution).

KK2 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan Neuro-Otologi.

KK3 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan Onkologi dan Bedah Kepala Leher.

KK4 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan Laringofaringologi.

KK5 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan Alergi-Imunologi.

KK6 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan Rinologi.

KK7 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan Bronkoesofagologi.

KK8 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan Otologi.

KK9

Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan Plastik Rekonstruksi Bedah Kepala Leher.

KK10 Mampu melakukan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan keilmuan THT Komunitas.

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

III.1. Penjabaran dan pemetaan CPL ke dalam bahan kajian

Rumusan CPL yang telah didapat dari proses tahap pertama, dijabarkan dalam batas dan lingkup bidang keilmuan/keahlian yang merupakan rangkaian bahan kajian

(23)

minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan Program Studi Ilmu THT-KL. Bahan kajian mencakup tiga aspek yaitu :

1. Bahan kajian dasar, meliputi materi kuliah yang diberikan pada awal perkuliahan, yaitu :

 Materi Dasar Umum (MDU) - Etikomedikolegal

- Metodologi Penelitian - Biologi Molekuler

 Materi Dasar Khusus (MDK)

- Biostatistik & Komputer Statistik

- Epidemiologi Klinik & Kedokteran Berbasis Bukti

2. Bahan kajian bidang keilmuan / keahlian, meliputi materi yang didapatkan selama menempuh pendidikan di prodi THT-KL, yaitu :

 Materi Keahlian Umum (MKU) / perkuliahan : - Modul Alergi Imunologi I

- Modul Rinologi I

- Modul Laringofaringologi I - Modul Fasial Plastik –

Rekonstruksi dan Maksilofasial

- Modul Onkologi dan Bedah Kepala Leher I

- Modul Bronkoesofagologi I - Modul Otologi I

- Modul Neuro-otologi I - Modul THT Komunitas I

 Materi Keahlian Khusus (MKK) meliputi kegiatan stase di subdivisi masing- masing dan stase di prodi terkait :

- Modul Keterampilan Klinik Neurootologi – Audiologi I - Modul Keterampilan Klinik Onkologi I dan II

- Modul Keterampilan Klinik Alergi Imunologi - Modul Keterampilan Klinik Laring Faring I dan II - Modul Keterampilan Klinik Rinologi I dan II

- Modul Keterampilan Klinik Bronkoesofagologi I dan II - Modul Keterampilan Klinik Otologi I dan II

- Modul Keterampilan Klinik Fasial Plastik-Rekonstruksi dan Maksilofasial - Modul Keterampilan Klinik THT Komunitas II

- Modul Keterampilan Klinik Neurotologi - Vestibulogi

(24)

- Pendalaman Materi Anatomi - Pendalaman Materi Radiologi - Pendalaman Materi Anestesi

- Pendalaman Endoskopi Dep. Pulmo dan Gastrohepatoenterologi Dep. Ilmu Penyakit Dalam

3. Bahan kajian keunikan program studi

Melakukan proses pembelajaran mandiri dengan kegiatan stase di RS lintas daerah dan lintas propinsi, serta rencana stase di luar negeri (LINTAS NEGARA).

(25)
(26)

Capaian Pembelajaran

Kode

Bahan Kajian

Kajian Dasar Ilmu / Keahlian

Etikomedikolegal Metodologi penelitian Biologi - Molekuler Biostatistik & Komputer Statistik Epidemiologi Klinik & Kedokteran Berbasis Bukti Anamnesis / Pemeriksaan Alergi Imunologi Rinologi Laringo- faringologi THT Komunitas Otologi Neuro-otologi Fasial Plastik Rekonstruksi dan Maksilofasial Onkologi Bedah Kepala Bronko- esofagologi

D L D L D L D L D L D L D L D L D L D L D L D L D L D L D L Sikap

Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, religius, beradab, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, beretika, humanis, mandiri, dan berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan masyarakat di bidang kedokteran dan kesehatan.

C 3

A 5

Pengetahuan

Pengetahuan tentang praktek kedokteran yang profesional, sesuai dengan nilai dan prinsip ketuhanan, moral yang luhur, etika, sifat humanis, disiplin, hukum, dan sosial budaya.

C 3

A 5

Pengetahuan tentang ilmu kedokteran klinik yang terkini untuk mengelola masalah

C 3

A 5

C 5

A 5

(27)

kesehatan secara holistik dan komprehensif serta penerapan ilmu humaniora, kedokteran komunitas, pada pengelolaan masalah secara holistik dan komprehensif.

Pengetahuan tentang bahan

kajian dasar. C

5 A

1 Keterampilan Khusus

Mampu melakukan prosedur klinis dan tatalaksana sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis dan penatalaksanaan masalah di bidang Ilmu Kesehatan THT-KL dengan menggunakan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri dan orang lain (universal precaution).

C 3

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

Mampu dan terampil dalam menjelaskan anatomi dan fisiologi penyakit-penyakit di bidang THT-KL.

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

Mampu dan terampil dalam C P C P C P C P C P C P C P C P C P C P

(28)

menjelaskan gambaran klinis dan diagnosis penyakit-penyakit di

bidang THT-KL. 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3

Mampu dan terampil dalam menentukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis penyakit- penyakit di bidang THT-KL.

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

Mampu dan terampil dalam penanganan dan terapi kasus- kasus di bidang THT-KL yang sesuai dengan kompetensinya.

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

Mampu dan terampil dalam mengidentifikasi dan mendiagnosis banding penyakit- penyakit di bidang THT-KL dengan penyakit-penyakit yang ada kaitannya di bidang lain.

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

Mampu dan terampil dalam menjelaskan dan mengedukasi pasien dan masyarakat pada umumnya tentang penyakit- penyakit di bidang THT-KL.

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

C 5

P 3

(29)

Capaian Pembelajaran

Kode

Iptek Pendukung Keunikan PRODI

Etikomedikolegal Metodologi penelitian Biologi - Molekuler Biostatistik & Komputer Epidemiologi Klinik & Kedokteran Berbasis Bukti Basic Surgery Skill, Animal / Kadaver / Manekin Skill Lab Endoskopi Mikroskop untuk operasi di bidang Otologi PTA, OAE, dan Timpanometri Website THT- KL Program Stase Lintas Daerah, Stase Lintas Propinsi, Stase Lintas Negara (Rencana)

D L D L D L D L D L D L D L D L D L D L D L Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

religius, beradab, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, beretika, humanis, mandiri, dan berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan masyarakat di bidang kedokteran dan kesehatan.

A 3 4

Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah atau penciptaan desain, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis yang dipublikasikan tulisan dalam jurnal ilmiah yang terakreditasi.

3 C

4 3 C

4 3

Mampu menyusun ide, hasil pemikiran dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikan melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas.

3 2 2

(30)

Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas.

3 3 3 3 3

Mampu menerapkan konsep-konsep dan prinsip ilmu biomedik klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesahatan di bidang THT-KL.

C

4 3 C

4 3

Mampu menentukan efektifitas dan resiko suatu tindakan di bidang THT-KL dalam rangka keselamatan pasien.

C

3 3 C

4 3 3

Mampu mendemonstrasikan hasil penelitian secara oral, visual, maupun tertulis.

C

3 3 C

3 3 Mampu menerapkan teori dan

keterampilan / psikomotor di bidang Alergi Imunologi, Onkologi, Laringo- faringologi, Rinologi, Otologi, Neurootologi, Bronko-esofagologi, THT Komunitas, dan Bedah Plastik Rekonstuksi Kepala Leher.

C

3 3 C

3 3 C

3 3 C

3 3

Mampu menerapkan teori dan keteramplan / psikomotor serta mengikuti perkembangan terbaru dari penelitian- penelitian di bidang THT-KL.

C 3

P 3 3

C 3

P 2 3

C 3

P 2 3

C 3

P 3 3

(31)

Mampu memahami dan menerapkan teori-teori yang didapatkan dari referensi / bahan ajar yang wajib dipakai pada bidang ilmu THT-KL.

C 2 4 Mampu melaksanakan praktek mandiri

pada saat menjalankan program stase luar, sesuai kompetensinya pada level tertentu.

P3

Mampu mengikuti perkembangan teknologi / menggunakan peralatan diagnostik penunjang.

P 3

P 2

P 3

Keterangan :

D : Kedalaman ; L : Keluasan

C1 : Ingatan A1 : Pengenalan P1 : Melihat 1. Faktual

C2 : Pemahaman A2 : Pemberian respons P2 : Pendampingan 2. Konseptual

C3 : Penerapan A3 : Penghargaan nilai P3 : Mandiri 3. Prosedural

C4 : Analisis A4 : Pengorganisasian 4. Metakognitif

C5 : Evaluasi A5 : Pengalaman C6 : Berkreasi

(32)

III.2. Penjabaran bahan kajian ke dalam mata kuliah

Program pendidikan Ilmu Kesehatan THT-KL memiliki mata kuliah tetap pada setiap semester yang disajikan. Dengan berpedoman pada Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 2784/UN4.1/KEP/2018 tentang Penyelenggaraan Program Magister (S2) Universitas Hasanuddin maka dilakukan beberapa penyelarasan dan evaluasi kurikulum pada Program Pendidikan Ilmu Kesehatan THT-KL. Evaluasi dilakukan dengan mengkaji seberapa jauh keterkaitan setiap mata kuliah dengan CPL yang telah dirumuskan. Kajian ini dilakukan dengan menyusun matriks antara butir-butir CPL dengan mata kuliah yang sudah ada sebagai berikut :

Capaian Pembelajaran Kode

Mata Kuliah dan Kegiatan Terstruktur pada Kurikulum

Semester 1 Semester 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Sikap S1 √ √ √ √

Keterampilan Umum KUI-3 √ √

Pengetahuan P1-3

Mampu menerapkan dan mengamalkan etika profesi, filosofi, dan etika penelitian.

Mampu memahami dan

menerapkan Ilmu

Statistik dan Metodologi Penelitian, ilmu tentang Biologi Molekuler dalam melaksanakan penelitian di bidang THT-KL

√ √ √ √

(33)

Mampu mengembangkan wawasan keilmuan dengan mengakses referensi tentang ilmu kesehatan THT-KL yang terbaru.

√ √

Mampu melakukan

pemeriksaan anamnesis dan fisik diagnostik di bidang THT-KL.

√ √ √

Mampu memahami,

mendalami dan

menerapkan ilmu

pengetahuan di bidang

THT-KL dan

pengetahuan di bidang lain yang terkait.

√ √ √ √ √ √ √

Mampu menerapkan pengetahuan klinis

diagnostik dan

melakukan tatalaksana / penanganan penyakit-

penyakit dan

pembedahan / kasus- kasus di bidang THT- KL.

√ √

Mampu menerapkan metode ilmiah, baik dalam upaya pendekatan pemecahan masalah, pengambilan keputusan,

(34)

dalam penelitian, dan pengorganisasian / manajemen.

Mampu menerapkan keterampilan dalam hubungan interpersonal, berkomunikasi termasuk hubungan dokter-pasien, sesama dokter, mitra profesi lainnya.

√ √

Mampu berkomunikasi dan melakukan transfer ilmu pengetahuan baik secara formal maupun informal.

√ √

Mampu menerapkan pengetahuan klinis dalam tatalaksana gawat darurat / emergensi pada kasus – kasus di bidang THT- KL.

(35)

Capaian Pembelajaran Kode

Mata Kuliah dan Kegiatan Terstruktur pada Kurikulum

Semester 3 Semester 4 Semester 5

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Sikap S1 √ √ √ √ √ √ √

Keterampilan Umum KUI-3

Pengetahuan P1-3

Mampu menerapkan dan mengamalkan etika profesi, filosofi, dan etika penelitian.

Mampu memahami dan

menerapkan Ilmu

Statistik dan Metodologi Penelitian, ilmu tentang Biologi Molekuler dalam melaksanakan penelitian di bidang THT-KL

Mampu mengembangkan wawasan keilmuan dengan mengakses referensi tentang ilmu kesehatan THT-KL yang terbaru.

Mampu melakukan

pemeriksaan anamnesis dan fisik diagnostik di bidang THT-KL.

Mampu memahami, √ √ √ √ √

(36)

mendalami dan

menerapkan ilmu

pengetahuan di bidang

THT-KL dan

pengetahuan di bidang lain yang terkait.

Mampu menerapkan pengetahuan klinis

diagnostik dan

melakukan tatalaksana / penanganan penyakit- penyakit dan pembedahan / kasus-kasus di bidang THT-KL.

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Mampu menerapkan metode ilmiah, baik dalam upaya pendekatan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dalam penelitian, dan pengorganisasian / manajemen.

√ √

Mampu menerapkan keterampilan dalam hubungan interpersonal, berkomunikasi termasuk hubungan dokter-pasien, sesame dokter, mitra profesi lainnya.

√ √

Mampu berkomunikasi

dan melakukan transfer √ √ √

(37)

ilmu pengetahuan baik secara formal maupun informal.

Mampu menerapkan pengetahuan klinis dalam tatalaksana gawat darurat / emergensi pada kasus – kasus di bidang THT-KL.

√ √ √ √ √ √ √ √

Capaian Pembelajaran Kode

Mata Kuliah dan Kegiatan Terstruktur pada Kurikulum

Semester 6 Semester 7 Semester 8

47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

Sikap S1

Keterampilan Umum KUI-3

Pengetahuan P1-3

Mampu menerapkan dan mengamalkan etika profesi, filosofi, dan etika penelitian.

Mampu memahami dan menerapkan Ilmu Statistik dan Metodologi Penelitian, ilmu tentang Biologi Molekuler dalam melaksanakan penelitian di bidang THT- KL.

Mampu mengembangkan wawasan keilmuan dengan mengakses referensi tentang ilmu kesehatan THT-KL yang

√ √

(38)

terbaru.

Mampu melakukan pemeriksaan anamnesis dan fisik diagnostik di bidang THT-KL.

Mampu memahami, mendalami dan menerapkan ilmu pengetahuan di bidang THT-KL dan pengetahuan di bidang lain yang terkait.

Mampu menerapkan pengetahuan klinis diagnostik dan melakukan tatalaksana / penanganan penyakit-penyakit dan pembedahan / kasus-kasus di bidang THT-KL.

√ √ √ √ √ √ √

Mampu menerapkan metode ilmiah, baik dalam upaya pendekatan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dalam penelitian, dan pengorganisasian / manajemen.

√ √ √ √ √ √

Mampu menerapkan keterampilan dalam hubungan interpersonal, berkomunikasi termasuk hubungan dokter-pasien, sesama dokter, mitra profesi lainnya.

√ √ √ √

Mampu berkomunikasi dan melakukan transfer ilmu pengetahuan baik secara formal maupun informal.

√ √

Mampu menerapkan pengetahuan klinis dalam tatalaksana gawat darurat / emergensi pada kasus – kasus di bidang THT-KL.

√ √ √

(39)

Keterangan : 1.

2. Etikomedikolegal 3. Metodologi Penelitian 4. Biologi Molekuler

5. Epidemiologi Klinik & Kedokteran Berbasis Bukti

6. Biostatistik & Komputer Statistik 7. Pengetahuan Klinik Fisik Diagnostik 8. Keterampilan Fisik Diagnostik I 9. Journal Reading I

10. Modul Alergi Imunologi I 11. Modul Rinologi I

12. Modul Laringofaringologi I 13. Pendalaman Materi Anatomi 14. Pendalaman Materi Radiologi 15. Keterampilan Fisik Diagnostik II 16. Journal Reading II

17. Modul THT Komunitas I 18. Modul Otologi I

19. Modul Neurootologi I

20. Modul Fasial Plastik-Rekonstruksi dan Maksilofasial

21. Modul Onkologi dan Bedah Kepala Leher I 22. Modul Bronkoesofagologi I

23. Modul Ket. Klinik Neurootologi – Audiologi I

24. Modul Pembelajaran Kegawatan THT I 25. Modul Ket. Klinik Onkologi I

26. Modul Ket. Klinik Alergi Imunologi

27. Modul Keterampilan Klinik Laring Faring I 28. Pengetahuan Klinik Rawat Inap

29. Keterampilan Klinik Rawat Inap

30. Modul Pembelajaran Kegawatan THT II 31. Proposal Penelitian

32. Laporan Hasil Penelitian 33. Modul Ket. Klinik Rinologi I

34. Modul Ket. Klinik Bronkoesofagologi I 35. Modul Ket. Klinik Laring Faring II 36. Sari Pustaka / Referat I

37. Laporan Kasus I

38. Modul Pembelajaran Kegawatan THT III 39. Ujian Akhir Tesis

40. Presentasi Ilmiah Tingkat Nasional / Internasional

41. Modul Ket. Klinik Rinologi II

42. Modul Ket. Klinik Bronkoesofagologi II 43. Modul Ket. Klinik Otologi I

44. Pengorganisasian Keg. Pelayanan Rawat Jalan

45. Pengorganisasian Keg. Pelayanan Gawat Darurat

46. Konferensi Klinik I

47. Modul Pembelajaran Kegawatan THT IV 48. Modul Ket. Klinik Otologi II

49. Modul Ket. Klinik Onkologi II

50. Modul Ket. Klinik Fasial Plastik- Rekonstruksi dan Maksilofasial

51. Pengorganisasian Keg. Pelayanan Rawat Inap THT

52. Konferensi Klinik II 53. Laporan Kasus II 54. Sari Pustaka / Referat II

55. Modul Pembelajaran Kegawatan THT V 56. Modul Ket. Klinik THT Komunitas II 57. Modul Ket. Klinik Neurotologi –

Vestibulogi

58. Modul Pembelajaran Kegawatan THT VI 59. Pengorganisasian Keg. Pelayanan Lintas

Bagian

60. Pengembangan Wawasan Mandiri / Referat 61. Konferensi Klinik III

62. Laporan Kasus III

63. Pendalaman Endoskopi Dep. Pulmo dan Gastrohepatoenterologi Dep. Ilmu Peny.

Dalam

64. Pendalaman Materi Anestesi

65. Metode Evaluasi Kemampuan Teori &

Psikomotor Secara Komprehensif 66. Pengorganisasian Seluruh Proses Keg.

Pendidikan & Pelayanan

(40)
(41)

III.3. Penetapan besarnya SKS mata kuliah

SKS suatu mata kuliah adalah waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa PPDS untuk dapat memiliki kemampuan yang dirumuskan dalam sebuah mata kuliah tersebut. Unsur penentu perkiraan besaran SKS adalah :

1. Tingkat kemampuan yang harus dicapai

2. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang harus dikuasai

3. Metode / strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai kemampuan tersebut

Dengan mempertimbangkan ketiga unsur di atas maka SKS mata kuliah Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL adalah sebagai berikut :

SEMESTER NO Mata Kuliah Kuliah / Kegiatan

terstruktur WetLab / Praktikum

TP / Case Report / Journal /

Seminar

Kegiatan Poli / Diskusi /

Jaga

BST / OK / Baksos (praktek mandiri)

SKS TOTAL

1

1 Etikomedikolegal 2 - - - - 2

24

2 Metodologi Penelitian 2 - - - - 2

3 Biologi Molekuler 2 - - - - 2

4 Epidemiologi Klinik & Kedokteran

Berbasis Bukti 2 - - - - 2

5 Biostatistik & Komputer Statistik 2 - - - - 2

6 Pengetahuan Klinik Fisik Diagnostik - - - 1 - 1

7 Keterampilan Fisik Diagnostik I - - - 1 - 1

8 Journal Reading I - - 1 - - 1

9 Modul Alergi Imunologi I 2 - - - - 2

10 Modul Rinologi I 3 - - - - 3

11 Modul Laringofaringologi I 2 - - - - 2

12 Pendalaman Materi Anatomi - 2 - - - 2

13 Pendalaman Materi Radiologi - 2 - - - 2

(42)

2

14 Keterampilan Fisik Diagnostik II - - - 1 - 1

18

15 Journal Reading II - - 1 - - 1

16 Modul Fasial Plastik-Rekonstruksi

dan Maksilofasial 2 - - - - 2

17 Modul Onkologi dan Bedah Kepala

Leher I 2 - - - - 2

18 Modul Bronkoesofagologi I 2 - - - - 2

19 Modul Otologi I 3 - - - - 3

20 Modul Neuro-Otologi I 2 - - - - 2

21 Modul THT Komunitas I 2 - - - - 2

22 Modul Keterampilan Klinik

Neurootologi – Audiologi I - - - 2 - 2

23 Modul Pembelajaran Kegawatan

THT I - - - 1 - 1

3

24 Modul Keterampilan Klinik

Onkologi I - - - 1 1 2

11 25 Modul Keterampilan Klinik Alergi

Imunologi - 1 - 1 - 2

26 Modul Keterampilan Klinik Laring

Faring I - - 1 1 1 3

27 Pengetahuan Klinik Rawat Inap - - - 1 - 1

28 Keterampilan Klinik Rawat Inap - - - 1 - 1

29 Modul Pembelajaran Kegawatan

THT II - - - 1 - 1

30 Proposal Penelitian - - 1 - - 1

4 31 Laporan Hasil Penelitian - - 2 - - 2 18

32 Modul Keterampilan Klinik

Rinologi I - - - 1 1 2

33 Modul Keterampilan Klinik

Bronkoesofagologi I - 1 - 1 1 3

34 Modul Keterampilan Klinik Laring - 1 - 1 - 2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil survei cepat yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher Indonesia (PERHATI-KL) dan Departemen Mata FKUI di..

9 Dokter Spesialis THT Spesialis (S2) sesuai dengan kualifikasi pendidikan di bidang Ilmu Kedokteran spesialis Telinga Hidung Tenggorokan. 10 Dokter Spesialis Radiologi Spesialis

Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher.. Indonesia: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran

sebagai seorang dokter spesialis THT-KL sehingga mampu memberikan pelayanan Kesehatan di bidang THT, yang terbaik, serta memiliki kompetensi akademik sehingga mampu

Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IV Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher : Perkembangan Terkini Diagnosis dan Penatalaksanaan

Melalui Modul Praktik Klinik Ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok dan bedah kepala leher yang dijalani pada semester 7-8 selama 4 minggu dengan beban 4 sks, mahasiswa

Anggota Muda Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Indonesia (PERHATI-KL) (2012

Anggota Muda Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Indonesia (PERHATI-KL) (2012