• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LAKIP) TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LAKIP) TAHUN 2020"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LAKIP) TAHUN 2020

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

(2)

Halaman i KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sampai saat ini kita masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Kabupaten Kuningan Tahun 2020.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi, antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan dan wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat kendali dan alat pemacupeningkatan kinerja.

Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2020.

Berdasarkan analisis dan evaluasi objektif yang dilakukan melalui Laporan KinerjaBadan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan ini, diharapkan tahun-tahun selanjutnya dapat terjadi optimalisasi dan peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan, sehingga dapat mendukung kinerja secara keseluruhan dalammewujudkan Good Governance dan Clean Government.

Kuningan, Januari 2020

(3)

Halaman ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Gambaran Umum Organisasi ... I-1 1.3. Aspek Strategis Organisasi ... I-17 1.4. Permasalahan Utama Organisasi ... I-17

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis 2019-2023 ... II-1 2.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Unggulan ... II-1 2.3. Tujuan ... II-6 2.4. Sasaran ... II-6 2.5. Perjanjian Kinerja ... II-9

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Target Kinerja dalam Perjanajian Kinerja ... III-1 3.2. Pengukuran Capaian Kinerja Dibandingkan Dengan Target perjanjian kinerja ... III-7 3.3. Pengukuran Capaian Kinerja Dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya ... III-19 3.4. Pengukuran Capaian Kinerja Dibandingkan Dengan Target Dalam Pembangunan Jangka

Menengah ... III-19

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan ... IV-1 4.2. Langkah-Langkah Perbaikan Kinerja ... IV-1

LAMPIRAN

(4)

Halaman iii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah Terhadap Pencapaian Visi,

Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... II-4 Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Kabupaten Kuningan ... II-8 Tabel 2.3 Target Kinerja dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ... II-9 Tabel 3.1 Target Program, Kegiatan dan Pagu Anggaran BAPPEDA Tahun 2020 dalam Perjanjian

Kinerja ... III-2 Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Kinerja Dibandingkan dengan Target Perjanjian Kinerja ... III-7 Tabel 3.3 Pengukuran Capaian Kinerja Dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya ... III-19 Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Kinerja Dibandingkan Dengan Target Dalam Pembangunan Jangka

Menengah ... III-21

(5)

Halaman iv DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Kuningan ... I-16 Gambar 2.1 Arti Semangat dan Nilai-nilai SAJATI (Santana, Basajan, Santika) ... II-2 Gambar 2.2 Keterkaitan Visi Misi Daerah dengan Visi Misi Nasional ... II-3 Gambar 3.1 Cascading BAPPEDA ... III-24

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan merupakan suatu keharusan dalam upaya memajukan kesejahteraan umum. Mengingat mandat yang sangat penting dan harus dilaksanakan, maka diperlukan adanya suatu perencanaan pembangunan yang berkualitas dan menjamin kegiatan pembangunan berjalan secara efektif, efisien serta tepat bersasaran. Perencanaan pembangunan akan membantu seluruh komponen bangsa untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan prioritas dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) didasarkan pada Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014. Berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan bahwa setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam bentuk dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Sejalan dengan itu, untuk mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan oleh BAPPEDA Kabupaten Kuningan, maka disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini. Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2020.

1.2. Gambaran Umum Organisasi

1.2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kuningan (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2016 Nomor 5, Noreg Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat 5/279/2016). Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan dituangkan dalam Peraturan Bupati No 57 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi dan Uraian Tugas serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah. Lebih lengkap, tugas dan fungsi BAPPEDA Kabupaten Kuningan, dijelaskan sebagai berikut.

(7)

Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengoordinasikan dan mengendalikan Badan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Badan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;

b. Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan dan penelitian dan pengembangan daerah; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Badan mempunyai uraian tugas :

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah sesuai dengan kewenangannya;

b. Memimpin, membina, dan mengendalikan pelaksanaan tugas Badan;

c. Mengoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan dan penelitian dan pengembangan daerah;

d. Membina dan melaksanakan tugas di bidang perencanaan pembangunan dan penelitian dan pengembangan daerah;

e. Mengesahkan dan menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangannya;

f. Memberikan rekomendasi dan pertimbangan teknis di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah sesuai dengan kewenangannya;

g. Melaksanakan pembinaan pegawai di lingkungan Badan;

h. Melaksanakan koordinasi dengan instansi lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas;

i. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

j. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada Bupati dalam pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan sesuai bidang tugasnya; dan

k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati.

Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan dan pembinaan administrasi perencanaan dan evaluasi, keuangan dan aset, umum dan kepegawaian dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Badan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi : a. Pengelolaan dan pembinaan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian;

b. Penyusunan program kerja bagi unit organisasi di lingkungan Badan;

c. Pengoordinasian pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Badan;

(8)

d. Pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan dan laporan kegiatan Badan; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai uraian tugas : a. Menyusun rencana program di Bagian Sekretariat sesuai dengan rencana kerja Badan;

b. Mengelola, membina dan memberikan pelayanan administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan dan kerumahtanggaan di lingkungan Badan;

c. Mengelola, membina dan memberikan pelayanan administrasi keuangan di lingkungan Badan;

d. Mengelola, membina dan memberikan pelayanan administrasi kepegawaian sesuai dengan kewenangan Badan;

e. Melaksanakan dan mengoordinasikan penilaian kinerja terhadap Fungsional Perencana lingkup Kabupaten ;

f. Mengoordinasikan penyusunan program kerja, anggaran serta pelaporan kegiatan Badan;

g. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Badan;

h. Melaksanakan koordinasi dengan instansi lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas;

i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Sekretaris, membawahkan :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Program.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga serta kepegawaian di lingkungan Badan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan dan kearsipan Badan;

b. Pengelolaan dan pelayanan administrasi perlengkapan dan kerumahtanggaan Badan;

c. Pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian Badan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas :

(9)

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sesuai dengan rencana kerja Sekretariat;

b. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi ketatausahaan dan kearsipan yang meliputi surat menyurat, ekspedisi, pencatatan dan penyimpanan arsip naskah dinas;

c. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi perlengkapan dan rumah tangga yang meliputi pencatatan dan pemeliharaan barang inventaris, pengadaan dan pendistribusian barang pakai habis, serta penyediaan kebutuhan rumah tangga di lingkungan Badan;

d. Mengoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keindahan lingkungan kantor;

e. Menghimpun dan mengelola data kepegawaian di lingkungan Badan;

f. Menyiapkan bahan penyusunan formasi pegawai di lingkungan Badan;

g. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi kepegawaian yang meliputi penyiapan berkas kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, serta pelayanan izin dan rekomendasi bidang kepegawaian di lingkungan Badan;

h. Memberikan pelayanan kesejahteraan pegawai yang meliputi pengurusan Tabungan Perumahan, ASKES/BPJS, KORPRI dan pembuatan KARIS/KARSU;

i. Menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan disiplin pegawai di lingkungan Badan;

j. Mengoordinasikan pembuatan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) serta penilaian dan evaluasi kinerja pegawai di lingkungan Badan;

k. Menyiapkan bahan pembinaan dan penyelesaian masalah kepegawaian di lingkungan Badan;

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

m. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan di lingkungan Badan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran Badan;

b. Pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan Badan;

c. Penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan Badan; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas:

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan sesuai dengan rencana kerja Sekretariat;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran Badan;

c. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi keuangan yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, penyiapan administrasi keuangan kegiatan, penerimaan dan penyetoran pajak

(10)

sesuai kewenangan Badan serta pelayanan administrasi keuangan lainnya;

d. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan pembayaran uang untuk keperluan Badan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

e. Melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan Badan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

f. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan pemegang kas di lingkungan Badan;

g. Menghimpun bahan penyusunan pertanggungjawaban keuangan Badan;

h. Melaksanakan pembinaan administrasi keuangan di lingkungan Badan i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan di lingkungan Badan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Program mempunyai fungsi : a. Pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan, program, dan kegiatan di lingkungan Badan;

b. Pengoordinasian bahan dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Badan; dan c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas:

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Program sesuai dengan rencana kerja Sekretariat;

b. Menghimpun bahan dalam rangka perencanaan program dan kegiatan badan;

c. Menyusun bahan dan menyampaikan laporan kegiatan badan, berkala dan tahunan;

d. Mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Badan;

e. Menyiapkan bahan dan mengoordinasikan dokumen perencanaan Badan untuk bahan penyusunan dokumen perencanaan Kabupaten;

f. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data bahan evaluasi kegiatan di lingkungan Badan;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

h. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan

Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan mempunyai tugas pokok merencanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, kependudukan dan pemerintahan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan mempunyai fungsi :

(11)

a. Penyusunan perencanaan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, kependudukan dan pemerintahan;

b. Pengoordinasian perencanaan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, kependudukan dan pemerintahan;

c. Pengendalian perencanaan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, kependudukan dan pemerintahan; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada, Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana program kerja di Bidang Sosial, Budaya dan Pemerintahan sesuai dengan rencana kerja Badan;

b. Mengoordinasikan perencanaan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, kependudukan, dan pemerintahan yang diajukan oleh SKPD yang terkait dan pihak lain, sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPB lingkup Bidang Sosial, Budaya dan Pemerintahan;

c. Melakukan pengendalian perencanaan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, kependudukan, dan pemerintahan yang diajukan oleh SKPD yang terkait dan pihak lain;

d. Menyelenggarakan inventarisasi permasalahan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, kependudukan, dan pemerintahan;

e. Melakukan analisis dan merumuskan alternatif solusi untuk bahan dalam penentuan kebijakan Kepala Badan lebih lanjut;

f. Melakukan evaluasi untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan membawahkan : 1. Sub Bidang Sosial Budaya; dan

2. Sub Bidang Pemerintahan.

Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas pokok menyusun bahan perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian kegiatan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi:

a. Penyusunan bahan perencanaan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial;

b. Penyusunan bahan pengoordinasian perencanaan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial;

c. Penyusunan bahan pengendalian perencanaan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(12)

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Sosial Budaya sesuai rencana kerja Bidang;

b. Menyusun bahan koordinasi perencanaan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial yang diajukan oleh SKPD terkait dan pihak lain;

c. Menyusun bahan pengendalian perencanaan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial;

d. Melakukan inventarisasi permasalahan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial;

e. Melakukan analisis dan merumuskan alternatif solusi untuk bahan dalam penentuan kebijakan Kepala Badan lebih lanjut;

f. Melaksanakan evaluasi untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

h. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Sub Bidang Pemerintahan mempunyai tugas pokok menyusun bahan perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian kegiatan kependudukan dan pemerintahan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan perencanaan kependudukan dan pemerintahan;

b. Penyusunan bahan pengoordinasian perencanaan kependudukan dan pemerintahan;

c. Penyusunan bahan pengendalian perencanaan kependudukan dan pemerintahan; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pemerintahan mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pemerintahan sesuai dengan rencana kerja Bidang;

b. Menyusun bahan koordinasi perencanaan kependudukan dan pemerintahan yang diajukan oleh SKPD terkait dan pihak lain;

c. Menyusun bahan pengendalian perencanaan kependudukan dan pemerintahan;

d. Melakukan inventarisasi permasalahan kependudukan dan pemerintahan;

e. Melakukan analisis dan merumuskan alternatif solusi untuk bahan dalam penentuan kebijakan Kepala Badan lebih lanjut;

f. Melaksanakan evaluasi untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

h. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

(13)

Bidang Ekonomi

Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok merencanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan di bidang ekonomi.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi : a. Penyusunan perencanaan bidang ekonomi;

b. Pengoordinasian perencanaan bidang ekonomi;

c. Pengendalian perencanaan bidang ekonomi; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Bidang Ekonomi mempunyai uraian tugas : a. Menyusun rencana program kerja di Bidang Ekonomi sesuai dengan rencana kerja Badan;

b. Mengoordinasikan perencanaan di bidang ekonomi yang meliputi urusan pangan, perikanan, pertanian, tenaga kerja, koperasi, usaha kecil dan menengah, penanaman modal, pariwisata, perindustrian dan perdagangan, sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPB lingkup Bidang Ekonomi;

c. Menyelenggarakan inventarisasi permasalahan bidang ekonomi;

d. Melakukan analisis dan merumuskan alternatif solusi untuk bahan dalam penentuan kebijakan Kepala Badan lebih lanjut;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan bidang ekonomi;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan

Bidang Ekonomi, membawahkan:

1. Sub Bidang Pertanian; dan

2. Sub Bidang Pengembangan Jasa Usaha.

Sub Bidang Pertanian mempunyai tugas pokok menyusun bahan perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian di bidang pertanian, yang meliputi urusan pangan, perikanan, dan pertanian.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pertanian mempunyai fungsi:

a. Penyusunan bahan perencanaan urusan pangan, perikanan, dan pertanian;

b. Penyusunan bahan pengoordinasian perencanaan urusan pangan, perikanan, dan pertanian;

c. Penyusunan bahan pengendalian perencanaan urusan pangan, perikanan, dan pertanian; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pertanian mempunyai uraian tugas:

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pertanian sesuai rencana kerja Bidang;

(14)

b. Menyusun bahan koordinasi perencanaan urusan pangan, perikanan, pertanian, yang diajukan oleh SKPD yang terkait dan pihak lain;

c. Melakukan inventarisasi data permasalahan urusan pangan, perikanan, dan pertanian;

d. Melakukan analisis serta merumuskan alternatif solusi untuk bahan pertimbangan Kepala Bidang sebagai bahan kebijakan Kepala Badan lebih lanjut;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi urusan pangan, perikanan, dan pertanian;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Pimpinan.

Sub Bidang Pengembangan Jasa Usaha mempunyai tugas pokok menyusun bahan perencanaan, pengoordinasian, dan pengendalian di bidang jasa usaha, yang meliputi urusan tenaga kerja, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, penanaman modal, pariwisata, perindustrian dan perdagangan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pengembangan Jasa Usaha mempunyai fungsi:

a. Penyusunan bahan perencanaan urusan tenaga kerja, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, penanaman modal, pariwisata, perindustrian dan perdagangan;

b. Penyusunan bahan pengoordinasian perencanaan urusan tenaga kerja, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, penanaman modal, pariwisata, perindustrian dan perdagangan;

c. Penyusunan bahan pengendalian perencanaan urusan tenaga kerja, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, penanaman modal, pariwisata, perindustrian dan perdagangan; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pengembangan Jasa Usaha mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pengembangan Jasa Usaha sesuai dengan rencana kerja Bidang;

b. Menyusun bahan koordinasi perencanaan urusan tenaga kerja, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, penanaman modal, pariwisata, perindustrian dan perdagangan yang diajukan oleh SKPD yang terkait dan pihak lain;

c. Melakukan inventarisasi data permasalahan urusan tenaga kerja, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, penanaman modal, pariwisata, perindustrian dan perdagangan;

d. Melakukan analisis serta merumuskan alternatif solusi untuk bahan pertimbangan Kepala Bidang sebagai bahan kebijakan Kepala Badan lebih lanjut;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi urusan tenaga kerja, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, penanaman modal, pariwisata, perindustrian dan perdagangan;

(15)

f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Pimpinan.

Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan pembangunan bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah di Kabupaten Kuningan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan bidang prasarana wilayah;

b. Pelaksanaan koordinasi perencanaan bidang permukiman dan pengembangan wilayah; dan c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Badan.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun program kerja bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah sesuai rencana kerja Badan;

b. Mengoordinasikan perencanaan bidang prasarana wilayah yang diajukan oleh Dinas/Unit Kerja terkait dan pihak lain, sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD;

c. Mengoordinasikan perencanaan bidang permukiman dan pengembangan wilayah yang diajukan oleh Dinas/Unit Kerja terkait dan pihak lain, sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD;

d. Mengoordinasikan dan merumuskan alternatif solusi untuk bahan dalam penentuan kebijakan Kepala Badan lebih lanjut;

e. Mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah sebagai bahan penyempurnaan perencanaan lebih lanjut;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah membawahkan : 1. Sub Bidang Prasarana Wilayah; dan

2. Sub Bidang Permukiman dan Pengembangan Wilayah.

Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas pokok mengoordinasikan perencanaan perhubungan, sumber daya air, bangunan gedung, jalan dan jembatan, jasa konstruksi dan kebencanaan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Prasarana Wilayah

(16)

mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan koordinasi perencanaan perhubungan, sumber daya air, bangunan gedung, jalan dan jembatan, dan jasa konstruksi;

2. Pelaksanaan koordinasi perencanaan infrastruktur Kebencanaan dan mitigasi bencana; dan 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun program kerja Sub Bidang Prasarana Wilayah sesuai rencana kerja Bidang;

b. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan bidang perhubungan, sumber daya air, bangunan gedung, jalan dan jembatan, dan jasa konstruksi;

c. Menyusun bahan koordinasi perencanaan infrastruktur kebencanaan dan mitigasi bencana;

d. Menyiapkan bahan koordinasi dan merumuskan alternative solusi untuk Kepala Bidang;

e. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan evaluasi bidang prasarana wilayah untuk bahan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan lebih lanjut;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Sub Bidang Permukiman dan Pengembangan Wilayah mempunyai tugas pokok mengoordinasikan perencanaan perumahan dan kawasan permukiman, pertanahan, air minum, persampahan, air limbah, drainase, penataan bangunan dan lingkungannya, dan penataan ruang.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Permukiman dan Pengembangan Wilayah mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan perumahan dan kawasan permukiman, pertanahan, penataan bangunan, dan lingkungannya, dan penataan ruang;

b. Pelaksanaan koordinasi perencanaan air minum, persampahan, air limbah, dan drainase; dan;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Permukiman dan Pengembangan Wilayah mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun program kerja Sub Bidang Permukiman dan Pengembangan Wilayah sesuai rencana kerja Bidang;

b. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan perumahan dan kawasan permukiman, pertanahan, penataan bangunan dan lingkungannya, dan penataan ruang;

c. Menyusun bahan koordinasi perencanaan air minum, persampahan, air limbah, dan drainase;

(17)

d. Menyiapkan bahan koordinasi dan merumuskan alternatif solusi untuk Kepala Bidang;

e. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan evaluasi bidang permukiman dan pengembangan wilayah sebagai bahan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan lebih lanjut;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

g. Memberikan saran dan pertimbangaan kepada pimpinan; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Bidang Perencanaan, Data, Evaluasi, dan Penelitian dan Pengembangan

Bidang Perencanaan, Data, Evaluasi, dan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan daerah, pengelolaan data dan informasi pembangunan, melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah kabupaten, serta mengoordinasikan dan melaksanakan fungsi penunjang penelitian dan pengembangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan, Data, Evaluasi, dan Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

b. Pelaksanaan analisa dan pengkajian perencanaan dan pendanaan pembangunan daerah;

c. Pengintegrasian dan pengharmonisasian program-program pembangunan daerah;

d. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan data dan informasi pembangunan;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan lingkup urusan pemerintahan daerah kabupaten;

f. Pelaksanaan koordinasi perencanaan penelitian dan pengembangan, serta inovasi daerah; dan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan, Data, Evaluasi, dan Penelitian dan Pengembangan mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana program kerja di bidang perencanaan, data, evaluasi, dan litbang sesuai dengan rencana kerja Badan;

b. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan daerah jangka panjang, lima tahunan, dan tahunan;

c. Mengoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan kebijakan perencanaan dan pendanaan (bersumber APBD dan Non APBD) di daerah bersama SKPD terkait;

d. Mengidentifikasi permasalahan pembangunan daerah berdasarkan data untuk mengetahui perkembangan pembangunan;

e. Melakukan analisa dan pengkajian perencanaan dan pendanaan pembangunan daerah;

(18)

f. Melakukan pengumpulan dan analisa data dan informasi pembangunan untuk perencanaan pembangunan daerah;

g. Merumuskan kebijakan penyusunan perencanaan dan informasi pembangunan daerah;

h. Menyajikan dan mengamankan data informasi pembangunan daerah;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan lingkup urusan pemerintahan daerah kabupaten, berkala dan tahunan;

j. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan lingkup kabupaten;

k. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah;

l. Melakukan kerja sama penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah dengan SKPD, akademisi, dan stakeholder lainnya;

m. Melaksanakan sosialisasi dan atau publikasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah yang telah dilaksanakan;

n. Menyajikan data hasil litbang dan evaluasi pembangunan sebagai bahan penyusunan expose Bupati dan Kepala Badan;

o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan; dan p. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan.

Bidang Perencanaan, Data, Evaluasi, dan Penelitian dan Pengembangan membawahkan : 1. Sub Bidang Perencanaan;

2. Sub Bidang Data dan Evaluasi; dan 3. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.

Sub Bidang Perencanaan mempunyai tugas pokok mengoordinasikan dan melaksanaan penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Perencanaan mempunyai fungsi:

a. Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

b. Pengintegrasian dan pengharmonisasian program-program pembangunan daerah; dan

c. pengoordinasian dan pensinkronisasian pelaksanaan kebijakan perencanaan dan penganggaran di daerah.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Perencanaan mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana program kerja Sub bidang Perencanaan sesuai dengan rencana kerja Bidang;

b. Menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan perencanaan pembangunan daerah

(19)

jangka panjang, lima tahunan, dan tahunan;

c. Menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan pendanaan (bersumber APBD dan Non APBD) di daerah;

d. Menyusun bahan untuk mengidentifikasi permasalahan pembangunan daerah berdasarkan data untuk mengetahui perkembangan pembangunan;

e. Menyusun bahan untuk pelaksanaan analisa dan pengkajian perencanaan dan pendanaan pembangunan daerah;

f. Memelihara dan mengembangkan sarana prasarana sistem perencanaan daerah bekerjasama dengan pihak terkait; dan

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Sub Bidang Data dan Evaluasi mempunyai tugas pokok mengoordinasikan dan melaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah serta melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan daerah.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Data dan Evaluasi mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan data dan informasi pembangunan yang mencakup bidang sosial budaya dan pemerintahan, ekonomi, infrastruktur dan pengembangan wilayah;

b. Publikasi data dan informasi pembangunan;

c. Pengamanan data dan informasi pembangunan;

d. Pelaksanaan monitoring kegiatan pembangunan;

e. Pelaksanaan evaluasi hasil kegiatan pembangunan;

f. Pelaksanaan pelaporan hasil kegiatan pembangunan; dan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Data dan Evaluasi mempunyai uraian tugas :

a. Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi pembangunan untuk perencanaan pembangunan daerah;

b. Menyusun bahan untuk merumuskan kebijakan penyusunan perencanaan dan informasi pembangunan daerah;

c. Menyiapkan bahan publikasi data dan informasi pembangunan daerah;

d. Melakukan pengamanan data dan informasi pembangunan daerah melalui bahan cetak dan elektronik sebagai bahan dokumentasi;

e. Mengoordinasikan pengisian data Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD);

f. Memelihara dan mengembangkan sarana prasarana sistem informasi data bekerjasama dengan pihak

(20)

terkait;

g. Menyiapkan bahan pelaksanakan monitoring kegiatan pembangunan;

h. Menyusun bahan evaluasi hasil kegiatan pembangunan;

i. Menyusun bahan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan, berkala dan tahunan;

j. Menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan lingkup kabupaten;

k. Menyiapkan data dan informasi hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan sebagai bahan penyusunan expose Bupati dan Kepala Badan;

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

m. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok mengoordinasikan dan melaksanakan penelitian terhadap permasalahan dan pengembangan potensi di bidang sosial budaya dan pemerintahan, ekonomi, infrastruktur dan pengembangan wilayah.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan penelitian dan Penelitian dan Pengembangan pengembangan daerah;

b. Pelaksanaan koordinasi perencanaan inovasi daerah; dan c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan sesuai rencana kerja Bidang;

b. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah;

c. Menyusun bahan pelaksanaan program/kegiatan penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah;

d. Menyusun bahan pelaksanaan kerja sama penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah di bidang sosial budaya dan pemerintahan, ekonomi, infrastruktur dan pengembangan wilayah dengan SKPD, Akademisi dan lembaga terkait lainnya;

e. Menyusun bahan sosialisasi dan atau publikasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah yang telah dilaksanakan;

f. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan atas kegiatan penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah yang telah dilaksanakan;

g. Menyusun bahan perumusan kebijakan hasil penelitian dan pengembangan serta inovasi sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah;

h. Menyiapkan data dan informasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah

(21)

yang telah dilaksanakan sebagai bahan penyusunan expose Bupati dan Kepala Badan;

i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.

Jabatan Fungsional

(1) Kelompok jabatan Fungsional di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah mempunyai tugas menunjang tugas pokok Badan sesuai dengan keahliannya masing-masing.

(2) Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang pejabat fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(3) Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud, terdiri atas jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(4) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada, ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja.

(5) Pembinaan terhadap Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud, dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi BAPPEDA, dijelaskan pada gambar berikut:

Gambar 1.1

(22)

1.3. Aspek Strategis Organisasi

Dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD), SKPD diharuskan mempedomani RPJMD Kabupaten. Renstra SKPD merupakan penjabaran RPJMD sesuai dengan urusan pemerintahan yang ditangani lembaga. Target yang diamanatkan dalam RPJMD bersifat mandatori dan menjadi penyusun utama dalam Renstra SKPD. Dokumen perencanaan strategis memuat tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan. Dalam proses penyusunan Renstra SKPD, BAPPEDA memiliki peran strategis yaitu dalam penyusunan perencanaan strategis SKPD harus berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kuningan, agar dapat terjaga kesinambungan pembangunan, termasuk pencapaian indikator pembangunan oleh SKPD.

1.4. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kabupaten Kuningan Sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 57 tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi Dan Uraian Tugas, Serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan, maka Kepala BAPPEDA bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi perencanaan yang mengemban urusan penunjang pemerintahan.

BAPPEDA Kabupaten Kuningan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Kuningan yang mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan kewenangan dibidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah serta pengembangan dan penelitian daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bappeda memiliki tugas dalam penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah, serta menyelenggarakan 3 fungsi utama, yaitu Perumusan kebijakan teknis perencanaan; Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan dan penelitian dan pengembangan daerah; serta Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dengan adanya perubahan aturan tentang penyusunan perencanaan daerah yaitu Permendagri Nomor 90 tahun 2020, ada tantangan yang harus dihadapi oleh Bappeda Kabupaten Kuningan. Bappeda diharapkan dapat menghasilkan perencanaan yang berkualitas, selaras, konsisten dan akuntabel, yang memerlukan dukungan dari berbagai unsur pembangunan. Peningkatan kualitas perencanaan tersebut tidak terlepas dari kapasitas kelembagaan BAPPEDA yang meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana, serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Sistem perencanaan tersebut meliputi :

• Pertama, Peningkatan kapasitas SDM baik melalui pendidikan formal maupun diklat fungsional;

(23)

• Kedua, penyediaan hasil-hasil teknokratik/kajian/penelitian yang mendukung penyusunan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang terukur;

• Ketiga, Koordinasi, integrasi, konsistensi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah; dan

• Keempat, pemanfaatan teknlogi informasi dalam penyusunan perencanaan, pengolahan data dan informasi berbasis web untuk pengolahan data perencanaan.

Pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda ke depan masih menghadapi beberapa permasalahan dan tantangan antara lain :

1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan;

2. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap perencanaan yang tidak implementatif;

3. Ketidakpahaman Perangkat Daerah/Kecamatan terhadap visi-misi daerah yang harus dicapai dalam pembangunan

4. Kapasitas dan komitmen Perangkat Daerah pada proses perencanaan belum optimal;

5. Keterbatasan anggaran untuk mewudkan implementasi perencanaan prioritas dan target pembangunan;

6. Kompetensi sumber daya manusia di bidang perencanaan belum optimal dalam menganalisis kegiatan yang layak untuk mewujudkan tujuan pembangunan pemerintah daerah dan dalam mengaplikasikan teknologi informasi untuk perencanaan;

7. Hasil evaluasi dan pengendalian belum menjadi input perencanaan pembangunan daerah; serta

8. Pengolahan dan pemanfaatan data serta hasil analisis data, teknologi informasi dan komunikasi belum optimal.

Untuk mewujudkan pembangunan yang sesuai dengan tupoksi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) diharapkan dapat lebih responsif, kreatif dan inovatif agar mampu mengatasi dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan yang berkualitas, selaras, konsisten, dan akuntabel. Oleh karenanya diperlukan keterlibatan pelaku pembangunan secara partisipatif melalui peningkatan kualitas perencanaan teknokratik, peningkatan kapasitas SDM perencanaan, pemantapan kelembagaan perencanaan ditingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :

1. Perencanaan pembangunan dalam kerangka regulasi dan investasi, fokus kepada hasil, yaitu;

kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah.

2. Program disusun berdasarkan kontribusinya terhadap daya ungkit untuk mencapai hasil (Program follow Result).

3. Penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil yang dicapai dari penggunaan sumber daya (money follow program)

4. Tanggung jawab pada level program dan kegiatan, pemberlakuan Perjanjian Kinerja (PK) diseluruh level birokrasi dengan reward and punishment yang jelas.

5. Evaluasi terintegrasi antara perencanaan, pengangguran, dan evaluasi (Holistik, Integratif, Tematik, dan Spasial).

(24)

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) 2014-2018

Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kuningan periode tahun 2014 - 2018, mengacu pada RPJMD Kabupaten Kuningan Tahun 2014-2018. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

2.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Unggulan

Visi Kabupaten Kuningan Tahun 2018-2023 adalah: “Kuningan MAJU (Ma’mur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023” atau dalam makna bahasa sunda dapat diartikan “Kama’muran Kanggo Sadaya Masyarakat, Hirup Kumbuh Nu Agamis Dina Wujud Pangwangunan Nu Pinunjul. Makna yang terkandung dalam kata MAJU dalam visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

M (Ma’mur) : Terjaminnya kebutuhan sandang, pangan, papan, pelayanan pendidikan, kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.

A (Agamis) : Dicirikan dengan kehidupan beragama yang damai, toleran dan harmonis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia..

JU (Pinunjul) : Merupakan ciri keunggulan pembangunan berdasarkan karakter masyarakat Kabupaten Kuningan yang dikenal ulet, pekerja keras, dan pantang menyerah.

Sedangkan pengertian Berbasis Desa yaitu Kuningan sebagai Kabupaten yang memiliki potensi utama berbasis pertanian dan pariwisata, sendi utama penggerak pembangunannya adalah desa. Kesadaran membangun Kuningan dengan membangun desa merupakan warna pembangunan Kuningan Tahun 2018- 2023.

Dalam rangka mewujudkan visi diatas, maka ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kuningan Tahun 2018-2023, yaitu :

1. Membangun tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, efektif, demokratis dan terpercaya dengan jiwa kepemimpinan Nu Sajati;

2. Mewujudkan masyarakat Kuningan nu Sajati dalam kehidupan beragama dan bernegara dalam bingkai kebangsaan dan kebhinekaan;

(25)

dalam menciptakan sumberdaya manusia Nu Sajati;

4. Mewujudkan pembangunan kawasan perdesaan berbasis pertanian, wisata, budaya dan potensi lokal untuk mempercepat pertumbuhan serta pemerataan ekonomi rakyat;

5. Mewujudkan pemerataan infrastruktur untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja dalam lingkungan yang lestari.

Upaya pencapaian visi-misi Kabupaten Kuningan ini dilaksanakan dengan menggelorakan semangat dan nilai-nilai SAJATI (SANTANA, BASAJAN, SANTIKA) yang juga diterapkan dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Gambar 2.1

Arti Semangat dan Nilai-nilai SAJATI (Santana, Basajan, Santika)

.Jika ditelaah lebih dalam, visi misi Kabupaten Kuningan berkaitan erat dengan Misi Nasional (Nawacita 2) yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019 – 2024.

Keterkaitan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2

(26)

“Kuningan MAJU (Ma’mur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023”

Misi :

“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Misi (Nawacita 2) :

Gambar 2.2 Keterkaitan Visi Misi Daerah dengan Visi Misi Nasional

Misi 1 - Membangun tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, efektif, demokratis dan terpercaya dengan jiwa kepemimpinan nu sajati, terkait dengan Nawacita nomor 1 dan 2, dimana Misi 1 ini bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih dapat dipercaya dan dijalankan sesuai aturan yang berlaku.

Misi 2 - Mewujudkan masyarakat Kuningan nu Sajati dalam kehidupan beragama dan bernegara dalam bingkai kebangsaan dan kebhinekaan, terkait dengan Nawacita nomor 3 dan 4, dimana Misi 2 ini bertujuan untuk membangun karakter masyarakat Kuningan yang toleran dan menjunjung nilai kearifan lokal yang selama ini tumbuh, dengan jaminan kondusivitas suasana tertib dan aman oleh pemerintah daerah.

Misi 3 - Mewujudkan manajemen layanan pendidikan, kesehatan yang merata, adil, berkualitas dan berkelanjutan dalam menciptakan sumberdaya manusia nu Sajati, berkaitan dengan Nawacita nomor 5, yang

(27)

kesehatan, gender, ekonomi, dan sebagainya.

Misi 4 – Mewujudkan pembangunan Kawasan perdesaan berbasis pertanian, wisata, budaya dan potensi local untuk mempercepat pertumbuhan serta pemerataan ekonomi rakyat, berkaitan dengan Nawacita nomor 6, dimana tujuan akhir dari misi ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan basis masyarakat perdesaan.

Misi 5 – Mewujudkan pemerataan infrastruktur untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja dalam lingkungan yang lestari, sejalan dengan Nawacita nomor 7 dan 8 , dimana tujuan akhir dari misi ini adalah untuk mewujudkan masyarakat yang produktif serta berdaya dan berdaya saing tinggi.

Jika dilihat dari gambar hanya satu misi nasional yang tidak terkait langsung dengan misi daerah, karena misi tersebut, yaitu “Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan” merupakan kewenangan pemerintah pusat. Tetapi dalam pelaksanaannya pemerintah daerah sebagai objek dari misi tersebut pasti mendukung kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Jika ditelaah dari visi-misi bupati terpilih, Bappeda mendukung terwujudnya misi 1 - Membangun tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, efektif, demokratis dan terpercaya dengan jiwa kepemimpinan Nu Sajati. Jika ditelaah terdapat faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bappeda Kabupaten Kuningan, sebagai prediksi terhadap pencapaian visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2018-2023 seperti yang tercantam pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : Kuningan MAJU (Ma’mur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023 Misi dan Program

KDH dan Wakil KDH terpilih

Permasalahan Pelayanan Perangkat

Daerah

Faktor

Penghambat Pendorong

(2) (3) (4) (5)

Misi 1 : Membangun tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, efektif, demokratis dan terpercaya dengan jiwa kepemimpinan Nu Sajati.

Program unggulan : Peningkatan mutu pelayanan dan transparansi pemerintahan melalui Sistem Informasi Terpadu

1. Kurangnya SDM perencana 2. Kurangnya akurasi

perencanaan dan data kinerja 3. Belum ada

ketentuan spasial yang lebih detail untuk melakukan perencanaan

Belum optimalnya keselarasan perencanaan pembangunan

1. Penggunaan IT yang telah terintegrasi 2. Peraturan baru

yang

“memaksa”

dipenuhinya tata waktu

perencanaan yang terpola dan proses perencanaan yang lebih sistematis

(28)

kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah, serta menyelenggarakan 3 fungsi utama, yaitu Perumusan kebijakan teknis perencanaan; Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan dan penelitian dan pengembangan daerah; serta Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugasdan fungsinya.

Dengan adanya perubahan aturan tentang penyusunan perencanaan daerah yaitu Permendagri Nomor 90 tahun 2020, ada tantangan yang harus dihadapi oleh Bappeda Kabupaten Kuningan. Bappeda diharapkan dapat menghasilkan perencanaan yang berkualitas, selaras, konsisten dan akuntabel, yang memerlukan dukungan dari berbagai unsur pembangunan. Peningkatan kualitas perencanaan tersebut tidak terlepas dari kapasitas kelembagaan BAPPEDA yang meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana, serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Sistem perencanaan tersebut meliputi :

• Pertama, Peningkatan kapasitas SDM baik melalui pendidikan formal maupun diklat fungsional;

• Kedua, penyediaan hasil-hasil teknokratik/kajian/penelitian yang mendukung penyusunan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang terukur;

• Ketiga, Koordinasi, integrasi, konsistensi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah; dan

• Keempat, pemanfaatan teknlogi informasi dalam penyusunan perencanaan, pengolahan data dan informasi berbasis web untuk pengolahan data perencanaan.

Pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda ke depan masih menghadapi beberapa permasalahan dan tantangan antara lain :

1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan;

2. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap perencanaan yang tidak implementatif;

3. Ketidakpahaman Perangkat Daerah/Kecamatan terhadap visi-misi daerah yang harus dicapai dalam pembangunan

4. Kapasitas dan komitmen Perangkat Daerah pada proses perencanaan belum optimal;

5. Keterbatasan anggaran untuk mewudkan implementasi perencanaan prioritas dan target pembangunan;

6. Kompetensi sumber daya manusia di bidang perencanaan belum optimal dalam menganalisis kegiatan yang layak untuk mewujudkan tujuan pembangunan pemerintah daerah dan dalam mengaplikasikan teknologi informasi untuk perencanaan;

7. Hasil evaluasi dan pengendalian belum menjadi input perencanaan pembangunan daerah; serta

8. Pengolahan dan pemanfaatan data serta hasil analisis data, teknologi informasi dan komunikasi belum optimal.

Untuk mewujudkan pembangunan yang sesuai dengan tupoksi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) diharapkan dapat lebih responsif, kreatif dan inovatif agar mampu mengatasi dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan yang berkualitas, selaras, konsisten, dan akuntabel. Oleh

(29)

perencanaan teknokratik, peningkatan kapasitas SDM perencanaan, pemantapan kelembagaan perencanaan ditingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :

1. Perencanaan pembangunan dalam kerangka regulasi dan investasi, fokus kepada hasil, yaitu;

kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah.

2. Program disusun berdasarkan kontribusinya terhadap daya ungkit untuk mencapai hasil (Program follow Result).

3. Penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil yang dicapai dari penggunaan sumber daya (money follow program)

4. Tanggung jawab pada level program dan kegiatan, pemberlakuan Perjanjian Kinerja (PK) diseluruh level birokrasi dengan reward and punishment yang jelas.

5. Evaluasi terintegrasi antara perencanaan, pengangguran, dan evaluasi (Holistik, Integratif, Tematik, dan Spasial).

Berdasarkan permasalahan dan isu strategis Bappeda Kabupaten Kuningan yang telah dituangkan sebelumnya pada bab 3, serta tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Bappeda maka dirumuskan tujuan dan sasaran jangka menengah tahun 2019-2023 yang menjadi tugas Bappeda Kabupaten Kuningan dalam menyelenggarakan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan, koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitas, dan pelaksanaan urusan pemerintah daerah dibidang perencanaan pembangunan.

2.3 Tujuan

Dalam upaya menjawab isu dan permasalahan dalam urusan perencanaan pembangunan, maka tujuan jangka menengah Bappeda Kabupaten Kuningan adalah mewujudkan perencanaan pembangunan yang partisipatif, konsisten dan terintegrasi.

2.4 Sasaran

Sasaran jangka menengah periode tahun 2019-2023 yang ingin dicapai yaitu Dokumen Perencanaan yang berkualitas dan konsisten. Sasaran tersebut diatas diukur keberhasilannya melalui 3 (tiga) indikator yang diklasifikasikan melalui: Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan core business Bappeda Kabupaten Kuningan, yaitu :

1) Tingkat Konsistensi Dokumen Perencanaan

2) Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan daerah 3) Penerapan e-planning dan e-data

(30)

dalam tabel sebagaimana berikut ini :

(31)

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Kabupaten Kuningan

.

Tujuan Indikator

Tujuan

Target Kinerja

Sasaran Indikator

Sasaran Satuan

Target Kinerja

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023

1 Mewujudkan perencanaan pembangunan yang partisipatif, konsisten dan terintegrasi berbasis IT.

1. Tingkat konsistensi antar dokumen perencanaan

80 % 90 % 100% 100 % 100 % 1. Dokumen perencanaan yang berkualitas dan konsisten

Tingkat Konsistensi RKPD terhadap RPJMD, Renstra terhadap RPJMD dan Renja terhadap RKPD.

Persen 80 90 100 100 100

2. Terpenuhinya Dukungan Manajemen Perkantoran

Tingkat Pemenuhan Dukungan

Manajemen Perkantoran

Persen 100 100 100 100 100

2. Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses

perencanaan daerah.

>90 >90 >90 >90 >90 1. Keterlibatan Masyarakat dalam Proses

Perencanaan Pembanguna

Prosentase Partisipasi

Masyarakat dalam Proses

Perencanaan Daerah

Persen >90 >90 >90 >90 >90

3. Penerapan e- planning dan e-data

1 2 2 2 2 1. Pemanfaatan IT

dalam proses perencanaan

Penggunaan Aplikasi E-Planning Dan E-Data Yang Terintegrasi

Jumlah aplikasi

1 2 2 2 2

(32)

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan yang selanjutnya dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2020.

2.5 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment).

Untuk mencapai target sasaran strategis Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2020, maka setelah disahkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun 2020 disusunlah perjanjian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 2.3

Target Kinerja dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Sasaran Indikator

Sasaran Satuan

Target Kinerja 2020 1. Dokumen perencanaan yang

berkualitas dan konsisten

Tingkat konsistensi RKPD terhadap RPJMD, Renstra terhadap RPJMD dan renja terhadap RKPD.

persen 90

2. Terpenuhinya dukungan manajemen perkantoran

Tingkat pemenuhan dukungan manajemen perkantoran

persen 100

3. Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan

Prosentase partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan daerah

persen >90

4. Pemanfaatan IT dalam proses perencanaan

Penggunaan aplikasi e- planning dan e-data yang terintegrasi

Jumlah aplikasi

2

(33)

AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Berdasarkan PP 13/2019)

3.1 Target Kinerja dalam Perjanajian Kinerja

Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Kinerja

Tahun 2020 1 Dokumen perencanaan yang

berkualitas dan konsisten

Tingkat konsistensi RKPD terhadap RPJMD, Renstra terhadap RPJMD dan renja terhadap RKPD.

persen 90

2 Terpenuhinya dukungan manajemen perkantoran

Tingkat pemenuhan dukungan manajemen perkantoran

persen 100

3 Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan

Prosentase partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan daerah

persen >90

4 Pemanfaatan IT dalam proses perencanaan

Penggunaan aplikasi e-planning dan e-data yang terintegrasi

Jumlah aplikasi

2

Tabel di bawah menunjukkan target kinerja yang akan dicapai BAPPEDA pada tahun 2020. Pencapaian target kinerja tersebut dijabarkan ke dalam program/kegiatan yang tergambar pada table berikut.

.

Gambar

Gambar 2.2 Keterkaitan Visi Misi Daerah dengan Visi Misi Nasional
Tabel  di  bawah  menunjukkan  target  kinerja  yang  akan  dicapai  BAPPEDA  pada  tahun  2020
Tabel berikut menggambarkan pencapaian kinerja sebagai penjabaran dari upaya pencapaian target kinerja BAPPEDA pada tahun 2020

Referensi

Dokumen terkait

Lingkup Kegiatan : Pembuatan, Pengembangan, Implementasi, pelatihan Integrasi Sistem Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (target aplikasi : Aplikasi PPDB Online,

melaksanakan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan

Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Pemerintahan. terlaksananya monitoring dan evaluasi pembangunan daerah

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa secara umum realisasi indikator Nilai SAKIP yang menjadi tolok ukur utama dalam rangka pencapaian sasaran meningkatnya

Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Pemerintahan. terlaksananya monitoring dan evaluasi pembangunan daerah

Kami juga ingin melakukan hal yang kami bisa untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan.” Pengemudi bajaj bernama John juga berharap, “Kita tidak bisa selamanya menjadi orang

Berdasarkan hasil analisa pada tahap selanjutnya diperoleh nilai performansi dari biaya investasi pembelian mesin sanding, maka nilai tersebut akan dibandingkan sehingga

Secara keseluruhan, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (a) titer antibodi protektif terhadap ND adalah 4 (HI-log2), (b) status imun dan kerentanan untuk burung