• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyimak Allah melalui Orang Lain (2 Sam 12:1-14)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Menyimak Allah melalui Orang Lain (2 Sam 12:1-14)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan PA Perwalian Jumat, 29 Oktober 2021

Menyimak Allah melalui Orang Lain (2 Sam 12:1-14)

Membaca Teks 2 Samuel 12:1-14

• Bacalah teks 2 Samuel 12:1-14

Memahami Konteks Bacaan

Untuk memahami betapa tidak biasanya dosa Daud, kita perlu mundur sedikit untuk melacaknya. Daud, anak bungsu dari delapan putra Isai, diurapi oleh Samuel sebagai raja bangsa Israel saat Saul masih menjadi raja Israel.

Saat Roh Tuhan pergi dari Saul, Saul menggunakan keahlian Daud sebagai pemain kecapi. Selama pengabdiannya kepada Saul, Daud membunuh raksasa Goliat dalam pertempuran dengan orang Filistin, yang mengilhami orang Israel untuk meneriakkan

“Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi

(2)

Daud berlaksa-laksa” saat mereka merayakan kemenangan Saul atas orang Filistin (1 Sam 18:7b). Ini membuat Saul menjadi sangat cemburu sehingga dia dua kali mencoba membunuh Daud.

Dalam upaya untuk menyingkirkannya, Saul menjanjikan putrinya, Mikhal, kepada Daud, dengan satu ketentuan: Daud harus memotong kulit khatan dari seratus orang Filistin. Daud berhasil, dan “Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya sebagai istrinya.” (18:27). Ketika Saul menyadari bahwa Tuhan menyertai Daud dan bahwa orang Israel mengasihi Daud, Saul menjadi lebih takut kepada Daud dan menganggapnya sebagai musuh (18:28–29).

Karena kemarahan Saul, Daud harus meninggalkan Yerusalem. Daud makin dikenal luas setelah menghindari beberapa kali penangkapan oleh anak buah Saul selama beberapa tahun.

Sekalipun hidup Daud terancam di hadapan Saul, Daud berduka ketika Saul dan putra-putranya—

termasuk Yonatan, yang “mengasihi [Daud]

(3)

seperti jiwanya sendiri” — terbunuh dalam pertempuran lain dengan orang Filistin (1 Sam 18:1c; 31:1–6; 2 Sam 1–12).

Setelah diperintahkan oleh Tuhan untuk pergi ke Hebron di Yehuda, David tinggal di sana bersama kedua istrinya (Ahinoam dan Abigail). Di Hebron orang-orang mengurapinya sebagai “raja atas kaum Yehuda” (2 Sam 2:4). Setelah naik takhta, Daud mulai mengkonsolidasikan seluruh kekuatan Israel. Dia memenangkan perang, menjadi raja atas seluruh Israel, dan pindah ke Yerusalem (ibukota kerajaan Israel bersatu), serta membawa Tabut Perjanjian.

Pada puncak kekuasaannya dan menjadi sangat berpengaruh, Daud melihat Batsyeba, istri Uria orang Het, sedang mandi dan mengingininya. Catatan dalam 2 Samuel hanya mencatat, “Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia.” Wanita itu mengandung; dan dia mengirimi Daud pesan untuk memberi tahu:

“Aku mengandung.”(2 Sam 11:4–5). Untuk menutupi jejaknya, Daud bersmuslihat untuk

(4)

membawa Uria, prajurit dan suami Batsyeba, kembali ke Yerusalem sehingga ia dapat melakukan hubungan seksual dengan istrinya, tetapi Uria menolak untuk meninggalkan pasukan. Maka Daud memerintahkan jenderalnya, Yoab, untuk mengirim Uria ke garis depan sehingga dia akan terbunuh pada pengepungan ke Rabbah. Setelah Uria mati, Daud membawa Batsyeba ke istana sebagai istrinya. Pada titik ini Natan menghadapkan Daud dengan dosanya, sebagaimana bacaan kita ini.

Pertanyaan

1. Renungkan pengalaman pribadi saudara. Pernahkah saudara diberitahu oleh orang lain, bahwa perilaku saudara salah atau memberi tahu orang lain bahwa dia telah berperilaku dengan buruk? Jika pernah, bagaimana perasaan saudara?

2. Menurutmu bagaimana perasaan Natan ketika harus mengatakannya kepada Daud bahwa tindakannya berdosa? Bagaimana reaksi saudara jika saudara adalah Daud?

(5)

Menelisik Lebih Dalam

Saat kita memeriksa bagian ini, pertama-tama kita perhatikan bahwa Natan diutus oleh Tuhan. Tuhan berbicara kepada Natan, seorang nabi, tentang dosa Daud, dan kemudian berbicara melalui Natan kepada Daud. Di sini kita bisa melihat bahwa, “Firman itu sekaligus adalah pesan Tuhan dan juga perkataan manusia.”

Natan berdiri dalam barisan panjang para nabi yang melaluinya Tuhan menyampaikan pesan kepada orang Israel. Dia tidak hanya menaati Tuhan dan menyampaikan pesan kepada Daud, tetapi juga tidak berusaha untuk melunakkan pesan Tuhan, meskipun Daud bisa membunuhnya. Natan berdiri menghadap Daud, sang raja, untuk menyampaikan pesan seperti yang telah diarahkan oleh Tuhan.

Firman Tuhan untuk Daud datang melalui seorang manusia, yakni pikiran, perkataan dan tubuh Natan, dengan gaya komunikasi manusiawi yang khas: melalui cerita umpama/ibarat. Dengan bijaksana, Natan

(6)

menyampaikan sebuah cerita dan membiarkan Daud menarik kesimpulannya sendiri lalu merekomendasikan hukuman untuk orang kaya itu. Natan tidak menuduh Daud apa pun; sebagai gantinya dia membiarkan Daud mendakwa dirinya sendiri.

Yesus juga menggunakan metode ini berkali-kali dalam perumpamaannya. Kadang-kadang orang mengerti arti perumpamaan; di lain kali mereka tidak mau mengerti dan melakukannya. Ketika para murid bertanya kepada Yesus mengapa dia berbicara melalui perumpamaan, Dia menjawab,

“Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti… Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.” (Mat 13:13, 16).

Daud mendengar dan memahami pesan Tuhan.

Hal menarik yang membuat cerita Natan tentang pengambilan domba si miskin oleh si kaya adalah kenyataan bahwaorang kaya itu memiliki segala

(7)

kekuatan dan kekuasaan untuk mengambil apa yang dia inginkan dengan menggunakan metode apa pun yang dia mau, dan si miskin malang itu

tidak berdayauntukmenghentikannya. Meskipun Daud berasal dari latar belakang sebagai seorang gembala, dia jelas-jelas lupa betapa berharganya setiap domba bagi seseorang yang memiliki sangat sedikit uang. Dia telah kehilangan kontak dengan orang biasa.

Pesan Tuhan telah “disesuaikan” untuk keadaan Daud ketika telah menjadi raja dan berkuasa.

Pesan Natan dari Tuhan mendorong Daud untuk bertobat, tetapi dosanya tetap memiliki konsekuensi serius. Seperti yang diprediksi, Daud dan keturunannya mengalami kesedihan yang tak berkesudahan. Anak yang lahir dari Batsyeba meninggal. Masalah datang ke dalam rumah tangga Daud ketika seorang anak laki-laki memperkosa saudara tiri perempuannya dan anak laki-laki lainnya membalas dendam dan membunuh saudara tirinya. Kemudian putra yang sama ingin merebut takhta Daud, memaksanya melarikan diri dari Yerusalem.

(8)

Pesan Tuhan untuk Daud dari Natan mendorong Daud untuk bertobat dari dosanya tetapi tidak dapat menghindar dari masalah di masa depan.

Pertanyaan

• Pernahkah saudara merasa bahwa Tuhan telah memberi saudara pesan untuk disampaikan kepada seseorang?

• Apakah saudara berpikir bahwa saudara akan

memiliki keberanian untuk

mengungkapkannya?

Bergerak Maju

Tuhan menggunakan banyak orang untuk berkomunikasi dengan kita—pendeta, teman, kenalan, mentor, pasangan, keluarga. Kita mendapatkan kebebasan untuk menumbuhkan kebiasaan itu dengan menyimak kata-kata orang lain.

Terkadang pesannya adalah sesuatu yang senang kita dengar, atau jawaban atas pertanyaan yang kita sedang pikirkan, solusi untuk masalah yang kita hadapi, wawasan yang memberi kita lebih

(9)

banyak kepercayaan, konfirmasi bahwa kita sedang berjalan ke arah yang benar, atau peringatan sebelum kita membuat kesalahan.

Di lain waktu, seperti pesan Natan kepada Daud, kata-katanya mungkin sulit dan pedis didengar tetapi bermanfaat dalam jangka panjang. Tuhan menginginkan yang terbaik untuk kita. Karena itu dalam perjalanan hidup kita, Dia akan mengirim orang yang dapat membantu kita untuk menjaga agar kita tetap baik dan mawas dalam hidup kita.

Mendengarkan Tuhan melalui orang lain adalah suatu pengalaman spiritualitas. Kita hanya perlu mendengar. Kedengarannya mudah, bukan?

Tapi seperti semua cara lain untuk mendengarkan Tuhan, dapat menimbulkan pertanyaan penting: bagaimana kita tahu kalau itu adalah suara Tuhan?

Kita harus mempertanyakan pesan apa pun yang kita terima jika itu bertentangan dengan apa yang kita ketahui tentang Tuhan dalam Alkitab. Tapi kita juga bisa mencari sumber lain juga untuk

(10)

menyakinkan kita bahwa itu adalah pesan dari Tuhan. Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang dapat dipertimbangkan: pertama, apakah firman- Nya memberitahukan kepada kita situasi itu sebagaimana tertulis dalam Alkitab, kedua, apakah keadaan kita tampak mengarahkan kita kepada situasi itu, dan ketiga, apakah ada orang lain yang mungkin tidak tahu apa-apa tentang situasi itu memberitahukannya kepada kita.

***

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian dengan menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation telah dilakukan dan menghasilkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval pemerahan tidak memberikan pengaruh yang nyata pada aktivitas seksual setelah beranak yaitu terhadap kandungan hormon progesteron,

Gambar 3 Daud mengingat kesalahannya dan menyesal (dengan berpuasa, setiap malam dia tidur di lantai tanpa alas, pegawainya menyuruh Daud makan tapi dia tidak mau) dan Daud mohon

Kesadaran seperti ini, membuat Daud semakin bergantung kepada Tuhan, karena sebagai manusia yang penuh dengan kelemahan dan keterbatasan, Daud bisa tidak tahu bahwa ada

Tuhan memberi hikmat kepada nabi Natan sehingga ia dapat menegur Daud, orang yang berkuasa pada waktu itu secara tidak langsung, dengan menceritakan kisah yang menggerakkan hati Daud

ke sekolah/madrasah penyelenggara berdasarkan hasil Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/Madrasah. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian menerima blangko ijazah dan memeriksa

Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan  jacket , biasanya berbahan  plastik.  Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk

Hidup Percaya, Berserah dan Bersandar Kepada Tuhan (1 Sam. Setiap orang siapapun dan keadaan apapun pasti punya masalah, Daud adalah seorang pribadi yang berkenan kepada