• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelian sepatu imitasi di Malang, alasan memilih lokasi. orang-orang yang mengerti fashion lebih banyak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelian sepatu imitasi di Malang, alasan memilih lokasi. orang-orang yang mengerti fashion lebih banyak."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada masyarakat kota Malang yang pernah melakukan pembelian sepatu imitasi di Malang, alasan memilih lokasi penelitian di Malang, karena Malang adalah kota pendidikan, di mana salah satu kota yang memiliki universitas/sederajat terbanyak di provinsi Jawa Timur, dengan jumlah total 59 universitas (malangkota.go.id), sehingga orang-orang yang mengerti fashion lebih banyak.

B. Jenis Penelitian

Dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis metode survey, dimana peneliti melakukan observasi dalam pengumpulan data tersebut. Menurut Sugiyono (2016), metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan pelakuan dalam pengumpulan data dengan cara mengedarkan kuesioner kepada responden.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Prof. Dr. Sugiyono (2016) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

(2)

23 dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu.

Populasi menurut Sugiyono (2016) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Selain itu, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Malang yang pernah melakukan pembelian sepetu imitasi..

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi memiliki jumlah yang sangat besar, sehingga peneliti menggunakan sampel untuk memudahkan dalam pengolahan data penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, sehingga jumlah sampel yang diambil harus dapat mewakili populasi pada penelitian. Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan rumus Ferdinand (2006) sebagai berikut:

Jumlah sampel = Jumlah indikator x (5 sampai 10)

Penelitian ini terdapat 20 indikator dan dipilih angka 5 untuk jumlah yang ditentukan, sehingga sampel penelitian seperti berikut:

Jumlah sampel = 20 x 5

(3)

24 Jumlah sampel = 100

Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden. Jadi, peneliti menggunakan 100 responden sesuai dengan pendapat Sugiyono (2016) yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak digunakan dalam melakukan penelitian adalah 30-500 responden.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik sampling digunakan adalah Purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber

data dengan pertimbangan tertentu, Sugiyono (2016). Pertimbangan di sini adalah yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu masyarakat kota Malang yang pernah melakukan pembelian sepatu imitasi yang berumur 16-40 tahun.

E. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan teori, definisi operasional variabel adalah suatu definisi variabel yang memberikan gambaran bagaimana suatu variabel akan diukur, jadi variabel harus mempunyai pengertian yang sangat spesifik dan terukur (Mustafa, 2009). Indikator dan pengukurannya yang terdapat pada tabel 3.1.

(4)

25 Tabel 3.1. Definisi Operasional

Varibel

Penelitian Definisi Operasional Indikator Item

Harga (X1)

Harga merupakan sejumlah uang yang diabayarkan oleh konsumen dalam membeli sepatu imitasi yang mengandung suatu nilai-nilai, tentang keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk,

perbandaingan harga pesaingnya, dan kesesuainan harga dengan manfaatnya.

1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

3. Daya saing harga 4. Kesesuaian harga dengan manfaat

1. Harga sepatu imitasi terjangkau

2. Harga sepatu imitasi lebih murah dari original

3. Harga sepatu imitasi sesuai dengan daya beli masyarakat 4. Harga sepatu imitasi

lebih ekonomis 5. Terdapat berbagai

macam merek serta lebih terjangkau.

Persepsi Nilai (X2)

Persepsi nilai adalah anggapan konsumen yang sudah

melakukan pembelian sepatu imtasi yang mengandung sebuah penilaian tentang nlai tambah, layanan produk, kualitas produk, serta manfaat produk sepatu imitasi.

1. Nilai tambah 2. Produk/layanan

bermanfaat 3. Kesesuan kualitas

terhadap sesuai harga

4. Kualitas roduk/layanan sesuai harga

1. Membeli sepatu imitasi tetap merasa percaya diri 2. Manfaat sepatu

imitasi sama dengan original

3. Hasil produk sesuai harga

4. Kualitas sesuai harga 5. Layanan sepatu

imitasi sama dengan sepatu original Citra

Merek (X3)

Citra merek adalah persepsi konsumen tentang citra perusahaan, citra pengguna, serta citra sebuah produk tersebut. Citra merek merupakan asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu.

1. Corporate image 2. User image 3. Product image

1. Sepatu imitasi memiliki nilai reputasi baik 2. Sepatu imitasi

memberikan nilai percaya diri 3. Sepatu imitasi

memberikan pengaruh terhadap kelas sosial 4. Sepatu imitasi

memberikan kesan positif

5. Sepatu imitasi bisa bersaing dengan original

(5)

26

Varibel

Penelitian Definisi Operasional Indikator Item

Keputusan pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan oleh konsumen sebelum dan sesudah

melakukan pembelian sepatu imitasi, tindakan tersebut terdiri dari pencarian informasi sebelum melakukan pembeian, keyakinan dalam membeli sebuah produk, frekuensi dalam

merekomendasikan serta frekuensi dalam pembelian ulang.

1. Mencari informasi produk sebelum melakukan pembelian.

2. Keyakinan dalam membeli sebuah produk.

3. Frekuensi dalam merekomendasikan.

4. Frekuensi pembelian ulang.

1. Selalu mencari informasi sebelum membeli

2. Keyakin dalam membeli 3. Selalu

merekomendasikan kepada orang lain 4. Selalu melakukan pembelian ulang 5. Selalu menjadikan

sebagai produk utama

F. Jenis dan Sumber Data

Data memegang peranan penting dalam penelitian sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian. Peneliti harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi, mengumpulkan, serta mengolah data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi penelitian (Sunyoto, 2013). Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan pada responden. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur pengaruh harga, persepsi nilai, citra merek terhadap keputusan pembelian pada sepatu imitasi di Malang.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket/kuesioner. Angket/kuesioner merupakan pengumpulan data yang

(6)

27 dilakukan dengan cara menyebarkan pertanyaan telah disusun dalam satu kumpulan kepada responden.

H. Skala Pengukuran

Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert, dengan jawaban berupa skor dengan interval 1 - 5, (Sugiyono, 2016). Skor tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.2. Skala Likert

No. Pilihan

Jawaban Skor Harga Persepsi Nilai

Citra Merek

Keputusan pembelian 1 Sangat Setuju

(SS) 5 Sangat

Terjangkau

Sangat Positif

Sangat Baik

Sangat Positif

2 Setuju (S) 4 Terjangkau Positif Baik Positif

3 Netral (N) 3 Cukup Cukup Cukup Cukup

4 Tidak Setuju

(TS) 2 Tidak

Terjangkau Negatif Tidak Baik Negatif 5 Sangat Tidak

Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Terjangkau

Sangat Negatif

Sangat Tidak Baik

Sangat Negatif

I. Uji Instrumen Penelitian

Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument, dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data terdapat dalam penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa

(7)

28 test, pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuesioner (Sugiyono, 2016). Uji instrumen penelitian terdiri dari:

1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2018), uji validitas dugunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas dalam SPSS menggunakan dua alat analisis yaitu Pearson Correlation dan Coreccted Item Total Coreccted (Priyanto, 2012). Pengambilan keputusan

berdasarkan pada nilai rhitung > rtabel dengan DF = n-1 taraf signifikan 0,05 (5%), Instrumen dikatakan valid jika angka koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritik r.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018). Kuesioner dikatakan reliabel apabila hasil uji statistik Cronbach’s Alpha > 0,60 (Priyanto, 2012).

J. Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2016) bahwa untuk memperoleh hasil analisis data yang sesuai dengan syarat, maka dalam analisis regresi harus menggunakan uji asumsi klasik. Jika uji asumsi klasik valid, maka dapat dilakukan analisis regresi linear berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari:

(8)

29 1. Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data variabel dependen dalam model regresi terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal yang diperoleh apabila nilai signifikansinya adalah >0,05.

2. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2018), menyatakan bahwa uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat di lihat dari nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10, sehingga apabila:

a) Tolerance value < 0,1 atau variance inflation factor (VIF) > 10 maka terjadi multikolinearitas.

b) Tolerance value > 0,1 atau variance inflation factor (VIF) < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

(9)

30 pengamatan yang lain. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui heteroskedastisitas adalah apabila ρ hitung lebih kecil ρ tabel, atau signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

K. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala

Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai variabel yang diteliti, dengan kata lain rentang skala memiliki fungsi untuk menunjukkan kecenderungan jawaban responden tentang variabel (Umar, 2014). Variabel dalam penelitian ini adalah harga, perspsi nilai, dan citra merek sepatu imitasi. Adapun rumus rentang skala adalah sebagai berikut:

Rs =n(m − 1) m Keterangan:

Rs : Rentang skala n : Jumlah sampel

m : Jumlah alternatif jawaban tiap item

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut:

Rs =100 (5 − 1)

5 = 80

Berdasarkan perhitungan rentang skala diperoleh 80, dengan demikian skala penilaian kriteria rentang skala terdapat pada tabel 3.3.

(10)

31 Tabel 3.3. Skala Penilaian Kriteria Rentang Skala

No. Skala

Penilaian Harga Persepsi Nilai

Citra Merek

Keputusan pembelian 1 100 – 179 Sangat Tidak

Terjangkau

Sangat Negatif

Sangat

Tidak Baik Sangat Negatif 2 180 – 259 Tidak

Terjangkau Negatif Tidak Baik Negatif

3 260 – 339 Cukup Cukup Cukup Cukup

4 340 – 419 Terjangkau Positif Baik Positif

5 420 – 500 Sangat Terjangkau

Sangat

Positif Sangat Baik Sangat Positif

Tabel 3.3. menunjukan skor rentang, dimana untuk mendapatkan skor rentang diperlukan perhitungan dengan menggunakan rumus perhitungan likert sebagai berikut:

Skor Rentang = T x Pn

= {(T1 x P1) + (T2 x P2) + (T3 x P3) + (T4 x P4) + (T5 x P5)}

Keterangan:

T = Total jumlah jawaban yang memilih.

P = Pilihan angka skor likert.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis liniear berganda. Menurut Simamora (2004), analisis regresi linier berganda digunakan apabila variabel independen berjumlah dua atau lebih.

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh variabel independen harga, persepsi nilai dan citra merek,

(11)

32 terhadap keputusan pembelian. Rumus matematis dari regresi berganda yang umum menurut Rangkuti (2011) adalah sebagai berikut:

Model regresi liniear berganda Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + e Keterangan:

Y : Pembelian kembali X1 : Harga

X2 : Persepsi Nilai X3 : Citra Merek a : Konstanta

b : Koofesien regresi e : Standart error L. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Adapun untuk rumus uji t sebagai berikut:

dengan

Keterangan : = Rata-rata pada distribusi sampel 1 = Rata-rata pada distribusi sampel 2

= Nilai varian pada distribusi sampel 1

= Nilai varian pada distribusi sampel 2

(12)

33

= Jumlah individu pada sampel 1

= Jumlah individu pada sampel 2

Langkah-langkah uji hipotesis untuk koefisien regresi, yaitu:

a) Perumusan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis alternative (Ha) H0: β1 = 0

Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2 dan X3) terhadapa variabel terikat (Y).

Ha: β0 ≠ 0

Ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing varibel bebas (X1, X2 dan X3) terhadap variabel terikat (Y).

b) Penentuan harga ttabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat kebebasan

1) Taraf signifikansi = 5% (0,05) 2) Derajat kebebasan = (n-k) Kriteria pengujian

a) thitung > ttabel, H0 ditolak

Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X1, X2

dan X3) terhadap variabel terikat terikat (Y).

b) thitung < ttabel, H0 diterima

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X1, X2 dan X3) terhadap variabel terikat (Y).

(13)

34 2. Uji Signifikasi Simultan (Uji f)

Uji f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (harga, persepsi nilai dan citra merek) terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian). Untuk menguji f tes dengan rumus:

F = 𝑅2/𝑘

(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1) Keterangan:

F : Besarnya F hitung N : Jumlah Sampel K : Jumlah Variabel R2 : Koefisien determinasi

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: ᵝ1 = ᵝ2 = ᵝ3 = 0, maka variabel-variabel bebas (harga, persepsi nilai dan citra merek) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama- sama terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian).

Ha: ᵝ1 = ᵝ2 = ᵝ3 ≠ 0, maka variabel-variabel bebas (harga, persepsi nilai dan citra merek) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian).

(14)

35 Dasar pengambilan keputusannya adalah:

a) Dengan membandingkan nilai fhitung dengan ftabel. Apabila ftabel > fhitung, maka H0 diterima dan Ha ditolak, apabila ftabel < fhitung, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikasi. Apabila probabilitas signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, apabila probabilitas signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Jika fhitung > ftabel dan signifikan, maka hipotesis ANOVA dapat diterima bahwa semua variabel bebas (harga, persepsi nilai dan citra merek) layak untuk menjelaskan variabel terikat (keputusan pembelian).

3. Uji variabel Dominan

Dalam penelitian ini juga dihitung sumbangan efektif (SE) yang digunakan untuk menguji variabel bebas mana yang dominan mempengaruhi variabel terikat, adapun perhitungannya diperoleh dengan cara menguadratkan koefisien parsial.

Rumusan untuk mencari SE adalah:

SE = β x person correlation x 100%

Adapun perhitungan dan pengujian statistk dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas program aplikasi SPSS.

Gambar

Tabel 3.2. Skala Likert
Tabel  3.3.  menunjukan  skor  rentang,  dimana  untuk  mendapatkan  skor  rentang  diperlukan  perhitungan  dengan  menggunakan  rumus  perhitungan likert sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Maka untuk dapat mengetahui periksi akuisisi kepemilika rumah pada setiap tahunnya dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menilai dan memprediksi akusisi

Menurutt Rohatin (2011) sifat zeolit yang terpenting diantaranya adalah selektif, penukar ion, mempunyai sifat katalis yang tinggi. Perubahan sifat zeolit tergantung pada

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Dari perhitungan tabel tersebut di atas tampak terlihat bahwa untuk aspek kecepatan kerja ternyata perbedaan antara sarjana muda kelompok Ilmu pengetahuan sosial

Tingginya tingkat kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas transportasi di sebagian ruas Jalan Sisingamangaraja, Jalan Manek Roo, dan Jalan Gajah Mada Meulaboh –

Sebagaimana lagu menjadi media dalam proses komunikasi sebuah band Indonesia yang bernama Efek Rumah Kaca berinisiatif mengusung sebuah fenomena tentang

Novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy ini sebenarnya adalah novel yang sangat menarik untuk dikaji, diteliti, dan diulas karena sarat dengan

Jika sesuatu karya sastera, muzik atau seni (selain daripada fotograf) tidak pernah diterbitkan sebelum kematian penciptanya, maka hakcipta akan wujud hingga lima puluh