• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI

UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO

Oleh:

Liza Ovtri Nanda, Renny Risdawati, Siska Nerita

Program Studi Pendidikan Biologi, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The purpose of this research is knowing the standarisation of lesson plan that have been made by biology theachers at senior high school grades XI and XII in Sawahlunto city based on rules in IPKG-1. This research is description research that is using total sampling technique. The completing result of senior high schools lesson plan in Sawahlunto city for grades XI at present component is 48,83%, and then at grade XII at present components is 66,81%. After that the result of senior high schools lesson plan for grade XI is 66,92% with standart enough criteria, in other hand at grade XII is 71,72% with standart enough criteria.

The result can be concluded if the biologys lesson plan of senior high schools at grade XI and XII in Sawahlunto city standarisation is enough.

Key word : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN

KTSP merupakan kurikulum opera- sional yang pengembangannya diserahkan kepada daerah dan satuan pendidikan (Mulyasa, 2010: 12). Karena itu guru di- tuntut untuk membuat RPP yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah masing-masing. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk men- capai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan

dijabarkan dalam silabus (Mulyasa, 2010:

212). Dalam pengembangan RPP guru ha- rus mencantumkan karakteristik yang ha- rus dicapai oleh peserta didik.

Berdasarkan temuan penulis di lapa- ngan saat melakukan wawancara di SMAN 1 Sawahlunto dan SMAN 2 Sawahlunto, bahwa RPP jarang dijadikan sebagai pedo- man dalam proses pembelajaran, RPP ha- nya melengkapi tugas sebagai seorang gu- ru. Bahwasanya, dalam kurikulum KTSP guru diwajibkan membuat RPP sebagai pe- rencanaan pembelajaran. RPP yang telah

(2)

disusun kurang sesuai dengan standar IPKG-1 dan cara pembuatan RPP, karena RPP yang dibuat masih seperti pola lama serta guru juga kurang memahami dalam pembuatan RPP. RPP yang bisa dilaksa- nakan dalam kelas adalah RPP yang bisa membentuk karakter dan kompetensi pe- serta didik, karena RPP memberikan ara- han apa yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran, mulai dari awal sampai ak- hir pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka pe- nulis telah melakukan penelitian analisis rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkarakter biologi kelas XI dan XII SMA Negeri untuk standarisasi RPP di Kota Sawahlunto. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Standarisasi RPP yang dibuat oleh guru SMA Negeri Kelas XI dan XII Semester I dan II di Kota Sawahlunto.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah peneliti- an deskriptif dimana peneliti hanya meng- gambarkan dan menginterpretasi data se- perti apa adanya. Populasi dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas XI dan XII SMAN di Kota Sawahlunto. Tekhnik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling. Jenis data dalam penelitian adalah data primer dan data se- kunder. Prosedur yang ditempuh dalam pe- nelitian ini adalah: Mengajukan surat izin penelitian ke STKIP PGRI Sumatera Barat, Mengajukan surat izin penelitian ke dinas pendidikan Kota Sawahlunto, Penelitian pendahuluan yaitu mengumpulkan dan mengidentifikasi data sekunder terutama tentang jumlah SMA Negeri di Kota Sawahlunto. Selanjutnya akan dijadikan sebagai dasar dalam penentuan lokasi pe- nelitian, Penelusuran konsep teori tentang standar pembuatan RPP, Melakukan kon- firmasi terlebih dahulu dengan pihak seko- lah, Sebelum pelaksanaan pengumpulan data, peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan menyerahkan surat izin pene- litian dari STKIP PGRI Sumatera Barat dan Dinas Pendidikan, Melakukan wawan- cara untuk mendapatkan cara pembuatan RPP, Mengumpulkan RPP dari tiap - tiap responden, dan Menganalisa RPP meng- gunakan angket berdasarkan IPKG yang sudah di kembangkan.

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

Tabel 1. Hasil kelengkapan komponen RPP

N o

Nama Sekolah

Kelas XI Kelas XII Kelengkapan

Komponen RPP

Kelengkapan Komponen RPP Ada Tidak Ada Tidak 1 SMA N 1

Sawahlunto

36 64 56 44

2 SMA N 2 Sawahlunto

63,66 36,33 77,63 22,36 Rata-Rata 49,83 50,16 66,81 33,18

Tabel 2. Hasil analisis RPP

N o

Nama Sekolah

Kelas XI Kelas XII Kriteria Persentase Persentase

1 SMAN 1 Sawahlunto

64,20% 73,60% Cukup Standar 2 SMAN 2

Sawahlunto

69,64% 69,84% Cukup Standar Rata-Rata 66,92% 71,72% Cukup

Standar

2. Pembahasan

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa Kelengkapan komponen RPP kelas XII cukup standar dibanding dengan kelas XI, dimana rata-rata kelengkapan kompo- nen ada pada kelas XI 49,83% diantaranya adalah identitas pembelajaran, SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi ajar, Metode, dan Sumber belajar. Sedang- kan kelengkapan komponen ada kelas XII 66,81% diantaranya adalah identitas pem- belajaran, SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Metode, Me- dia, Kegiatan Inti, Kegiatan Penutup dan Sumber Belajar.

Pada kelengkapan komponen yang ti- dak ada di kelas XI rata-rata sebanyak 50,16% diantaranya adalah komponen alo- kasi waktu, media pembelajaran, dan ke- giatan pembelajaran, selanjutnya keleng- kapan komponen tidak ada kelas XII rata- rata sebanyak 33,18% diantaranya adalah komponen alokasi waktu, dan kegiatan pendahuluan. Sebaiknya dalam pembuatan komponen RPP disusun secara sistematis, mulai dari identitas pembelajaran sampai sumber belajar. Sesuai dengan permen- diknas nomor 41 tahun 2007 bahwa dida- lam RPP harus memuat komponen-kom- ponen seperti identitas pembelajaran, SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, mate- ri ajar, alokasi waktu, metode pembela- jaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi dan sumber belajar.

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil analisis RPP Kelas XI dan XII cukup standar dengan rata-rata pada kelas XI adalah 66,92% dan kelas XII ada- lah 71,72%. Namun masih ada komponen yang tidak terkait, seperti pada kelas XI dan XII rata-rata tidak menjabarkan sub variabel condition, tujuan pembelajaran sesuai dengan karakter peserta didik, alo- kasi waktu sesuai dengan proporsi materi, media dan evaluasi pembelajaran. Jika sub

(4)

variabel condition tidak dijabarkan maka tujuan pembelajaran tidak tercapai, karena condition adalah komponen tujuan pem- belajaran yang harus dijabarkan dalam pembuatan tujuan pembelajaran, sesuai dengan pendapat Sanjaya (2008: 88) bah- wa dalam merumuskan tujuan pembela- jaran,sebaiknya mengandung unsur ABCD yaitu Audience (siapa yang harus memiliki kemampuan), Behavior (perilaku yang ba- gaimana diharapkan dapat dimiliki), Con- dition (situasi dan kondisi yang bagaimana subjek dapat menunjukkan kemampuan sebagai hasil belajar yang telah diperoleh), dan Degree (kualitas atau kuantitas ting- kah laku yang diharapkan dicapai sebagai batas minimal), agar tujuan pembelajaran yang dirumuskan sesuai dengan kompe- tensi dasar. Komponen keterkaitan kese- suaian tujuan pembelajaran dengan karak- ter peserta didik tidak dapat dilihat keter- kaitannya, karena dilihat dari komponen condition, sedangkan komponen condition tidak dijabarkan dalam RPP.

Pada komponen alokasi waktu se- suai dengan proporsi materi pembelajaran tidak dijabarkannya alokasi waktu menjadi tatap muka, penugasan terstruktur, dan ke- giatan mandiri tidak terstruktur, Sehingga tidak bisa melihat kesesuaian waktu de-

ngan proporsi materi pembelajaran. Begitu juga komponen media pembelajaran tidak dijabarkan dalam RPP, sehingga tidak bisa melihat keterkaitan media dengan tujuan pembelajaran, dengan materi pembelaja- ran dan dengan karakter peserta didik. Pa- dahal media pembelajaran sangat mem- bantu guru dalam menyampaikan isi mate- ri pembelajaran, seperti menurut Jalius (2009: 73-74) media merupakan alat pe- nunjang bagi proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media suatu pesan yang akan disampaikan dapat lebih di- perjelas, dan akan meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Pada keterkaitan Evaluasi dengan tujuan pembelajaran juga tidak dijabarkan, padahal evaluasi merupakan suatu yang penting dalam proses pembelajaran, kalau tidak ada evaluasi dilaksanakan dalam proses pembelajaran guru tidak bisa me- lihat sejauh mana kemampuan peserta di- dik menguasai materi yang diajarkan. Se- suai pendapat Sukardi (2011: 4) fungsi dari evaluasi adalah sebagai alat guna un- tuk mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, untuk menge- tahui aspek-aspek kelemahan peserta di- dik, mengetahui tingkat ketercapaian sis-

(5)

wa dalam kegiatan pembelajaran, sebagai saran umpan balik bagi seorang guru.

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa RPP yang digunakan oleh SMA N di Kota Sawahlunto pada Kelas XI dan XII sudah cukup standar.

b. Saran

Adapun saran yang diberikan untuk guru SMA N di Kota Sawahlunto adalah untuk meningkatkan pemahaman guru da- lam pembuatan RPP sebaiknya diadakan Penataran dalam pembuatan RPP dan se- ring melatih para guru dalam membuat RPP yang sesuai dengan standarisasi RPP dan berdasarkan IPKG-1 yang telah di- kembangkan.

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas. 2007. Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Mene- ngah. Balai Pustaka: Jakarta.

Jalius, Ellizar. 2009. Pengembangan Pro- gram Pembelajaran. UNP Press:

Padang.

Mulyasa. E. 2010. Kurikulum Tingkat Sa- tuan Pendidikan. Remaja Rosda- karya: Bandung.

Mulyati, Risdawati, Nerita. 2013. Angket Analisis RPP. STKIP PGRI:

Padang.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembela- jaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana: Jakarta.

Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan Prin- sip dan Operasionalnya. Bumi Ak- sara: Jakarta.

Gambar

Tabel 1.  Hasil kelengkapan komponen   RPP

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemulihan komposisi vegetasi hutan produksi yang dikelola dengan sistem Silvikultur TPTJ dilihat dari struktur tegakan dan

Tujuan teoretis penelitian ini adalah menerapkan kritik sastra feminis pada objek kajian untuk mengungkap ideologi yang ada di dalamnya dalam bentuk penjabaran posisi feminisme

Pekasih. Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif kualitatif yang diwujudkan dalam bentuk telaah kajian pustaka bertujuan untuk mengetahui beberapa hal. Pertama,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok anak ayam yang tidak ditambahkan kok- sidiostat dalam makanan atau air minumnya terjadi kematian antara 19%-76% setelah

Dari hasil ini menunjukkan adanya kesamaan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Rohmah (2015) yang menyatakan citra merek berpengaruh signifikan

[r]

In 1919–1920 Cartan has shown in [ 4 ] (using mostly projective arguments and his exterior differential systems in involution and exteriorly orthogonal forms tools) that space forms