Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN………...……i
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR…………..….ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR………...….iii
KATA PENGANTAR………....…….iv
DAFTAR ISI………vi
DAFTAR GAMBAR………...…….ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………...………1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………...………3
1.2.1 Identifikasi Masalah………..……….3
1.2.2 Rumusan Masalah……….3
1.2.3 Ruang Lingkup Perancangan………3
1.3 Tujuan Perancangan………...4
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….4
1.5 Sistematika Penulisan……….5
1.6 Skema Perancangan………6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Promosi………7
2.2 Teori Komunikasi………..12
Universitas Kristen Maranatha
2.4 Definisi Segmentation, Targeting, dan Positioning Pasar……….13
2.5 Perilaku Konsumen………14
2.6 Psikologi Orang Dewasa………14
2.7 Kelas Sosial………15
2.8 Budaya………...15
2.9 Batik………...15
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta………..17
3.1.1 Lembaga Terkait………...18
3.1.2 Desa Trusmi………..19
3.1.3 Data Perusahaan………20
3.1.4. Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis………..26
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta……….29
3.2.1 STP & SWOT………...…29
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi………...33
4.2 Konsep Kreatif………...34
4.3 Konsep Media………34
Universitas Kristen Maranatha
4.3.2 Buku………..35
4.3.3 Website……….35
4.3.4 Gimmick………...36
4.4 Hasil Karya………37
4.4.1 Logo dan Tipografi………...37
4.4.2 Buku………..38
4.4.3 Print-Ad………...41
4.4.4 Umbul-umbul………45
4.4.5 Website……….46
4.4.6 Gimmick………...48
4.5 Biaya dan Budgeting………..53
4.6 TIMELINE……….55
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan………56
5.2 Saran………..56
DAFTAR PUSTAKA………..58
DAFTAR ISTILAH……….59
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3-1. Logo Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Cirebon………18
Gambar 3-2. Logo Batik Katura………20
Gambar 3-3. Kalender Katura………...21
Gambar 3-4. Koleksi Piagam………..21
Gambar 3-5. Koleksi Busana Batik………21
Gambar 3-6. Koleksi buku dan piagam……….21
Gambar 3-7. Koleksi Batik……….22
Gambar 3-8. Batik dengan pengaruh budaya Cina……….22
Gambar 3-9. Logo Batik Keris………..27
Gambar 3-10. Outlet Batik Keris di pusat perbelanjaan modern………..27
Gambar 3-11. Poster Batik Keris………...28
Gambar 3-12. Produk Batik Keris……….28
Gambar 3-13. Media Promosi Kalender Pemda Solo………..28
Gambar 4-1. Logo Trusmi………..37
Gambar 4-2. Font……….38
Gambar 4-3. Cover Buku………40
Gambar 4-4. Sampul Buku……….40
Gambar 4-5. Iklan Koran………...41
Gambar 4-6. Standing Banner………42
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4-8. Brosur……….44
Gambar 4-9. Umbul-umbul………...45
Gambar 4-10. Website………46
Gambar 4-11. Shopping Bag………..48
Gambar 4-12. Pin……….49
Gambar 4-13. Pembatas Buku………50
Gambar 4-14. Sticker………...50
Gambar 4-15. Mug & Box………...51
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I PERTANYAAN KUESIONER
LAMPIRAN II WAWANCARA
LAMPIRAN III SKETSA
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya
akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek
kehidupan, mulai dari tari-tarian, alat musik tradisional, adat istiadat, pakaian adat
hingga bangunan arsitektural yang berupa rumah adat di tiap-tiap provinsi yang ada
di Indonesia. Salah satu contoh dari kebudayaan itu yaitu batik. Di Indonesia sendiri,
batik merupakan hal yang sudah tidak asing bagi masyarakatnya. Dari segi motifnya,
batik memiliki bermacam-macam motif sesuai dengan daerah asalnya. Daya minat
masyarakat yang tinggi akan batik pada jaman sekarang ini merupakan salah satu
pendorong pelestarian budaya tersebut, tetapi itu tidak diimbangi dengan
pengetahuan dan daya beli masyarakat tentang apa arti dari batik sendiri.
Seiring dengan perubahan jaman, batik pun berkembang. Mulai dari perkembangan
motif, makna, proses pembuatan, hingga penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Batik berasal dari kata “amba” dan “titik”. Secara singkat batik dapat diartikan
sebagai suatu cara atau teknik penutupan bagian-bagian tertentu pada kain untuk
memperoleh gambar atau hiasan yang berwarna setelah melalui proses pencelupan.
Posisi batik sebagai kekayaan budaya Nusantara tersaji dalam perjalanan historis
yang memuat perkembangan batik. Dalam perkembangan dan penyebarannya, terjadi
proses saling mempengaruhi diantara batik dari berbagai daerah yang hasilnya
terdapat dalam karakter penggambaran motifnya.
Pada tahun 2009, UNESCO (United Nations Educational Scientific and Culutural
Organization) resmi menetapkan Batik Indonesia sebagai salah satu nominasi dari
kriteria Intangiable Cultural Heritage for Humanity. Hal ini sudah merupakan suatu
penghargaan tersendiri untuk bangsa Indonesia atas jerih payah dalam melestarikan
budaya-budaya milik sendiri. Adapun undang-undang yang telah dibuat pemerintah
yaitu UU no.9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan yang tertulis jelas bahwa
Universitas Kristen Maranatha
merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan
dan peningkatan kepariwisataan.Selain itu juga terdapat UU no.5 tahun 1992 dan UU
no.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Dewasa ini, salah satu sentra kerajinan batik di Jawa Barat adalah kawasan Batik
Trusmi yang berada di Kota Cirebon. Nama Trusmi sendiri mempunyai arti terus
bersemi. Kawasan ini terletak lima kilometer dari Kota Cirebon. Batik Trusmi
memiliki macam variant yang banyak sekali dari motif hingga bentuk. Tetapi
walaupun memiliki motif yang lebih variatif dibandingkan dengan daerah lainnya,
pengelolaan batik ini masih menggunakan sistem manajemen tradisional dan
kekeluargaan serta harga bahan dan pameran pun masih tergolong dibilang cukup
mahal. Sehingga kualitas dan pengelolaannya pun tergolong kalah dengan Batik
Jogja yang lebih berkembang dan terkenal khususnya di kalangan masyarakat
Indonesia sendiri. Selain itu juga sistim promosi yang kurang menjadi penghambat
utama dalam usaha perkembangan Batik Trusmi ini sehingga kurang dikenal oleh
masyarakat khususnya Kota Bandung.
Padahal dalam hal memasarkan batiknya sendiri, kawasan Trusmi sudah memiliki
banyak tempat-tempat yang menawarkan beragam pilihan dari segi jenis motif dan
batik. Tetapi hal itu tidak diimbangi dengan kesejahteraan masyarakat sekitarnya
khususnya para pengrajin batik tulis sendiri. Apalagi dengan kian maraknya batik
hasil dari pabrik tekstil yang mengancam usaha batik ini. Ini mengakibatkan
kesenjangan yang begitu besar antara pengrajin sendiri dengan pemilik usaha batik
tersebut.
Oleh karena itu yang menjadi masalahnya adalah bagaimana cara memperkenalkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan Batik Trusmi kepada masyarakat serta
mempromosikannya melalui media-media desain yang sesuai, sehingga masyarakat
menjadi lebih berminat dari segi untuk membeli serta mengetahui Batik Trusmi dan
selain itu juga dapat turut meningkatkan kesejahteraan para pengrajin batik di daerah
Universitas Kristen Maranatha 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan uraian dari Latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1.2.1 Identifikasi Masalah
1. Kurangnya kepedulian masyarakat khususnya Kota Bandung terhadap
kebudayaan khususnya Batik Trusmi .
2. Kurangnya promosi menjadi penghambat utama dalam Batik Trusmi ini,
sehingga masih banyak orang yang belum tahu keberadaannya khususnya
Jawa Barat.
1.2.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memperkenalkan dan melestarikan kerajinan Batik
Cirebon khususnya Batik Trusmi melalui promosi desain kepada generasi
penerus sebagai salah satu warisan seni dan budaya Indonesia baik untuk
sekarang maupun masa depan ?
2. Bagaimana masyarakat memperoleh pengetahuan mengenai karakteristik
dan keunggulan Batik Trusmi dibandingkan dengan batik lainnya ?
3. Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah Trusmi
khususnya para pengrajin batik sehingga dapat meningkatkan sektor
pariwisata kota Cirebon ?
1.2.3 Ruang Lingkup Perancangan
Ruang lingkup perancangan yang akan dipilih dapat dikategorikan menjadi
bagian sebagai berikut :
1. Area promosi untuk Batik Trusmi yakni berada di skala Jawa Barat.
2. Target audience pada Batik Trusmi ini adalah pria dan wanita yang
berkisar umur 23 - 50 tahun.
3. Membuat media visual yang menarik dengan menggunakan warna,
gambar, komposisi dan pilihan media promosi beragam kepada konsumen
Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Perancangan
1. Memperkenalkan dan melestarikan kerajinan Batik Cirebon khususnya Batik
Trusmi melalui promosi desain kepada generasi penerus sebagai salah satu
warisan seni dan budaya Indonesia baik untuk sekarang maupun masa depan.
2. Masyarakat memperoleh pengetahuan mengenai karakteristik dan keunggulan
Batik Trusmi dibandingkan dengan batik lainnya.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah Trusmi khususnya para
pengrajin batik sehingga dapat meningkatkan sektor pariwisata kota Cirebon.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan pengolahan data diperoleh dengan cara mengumpulkan
data dan analisa hasil pengumpulan data tersebut :
1.4.1 Observasi
Data observasi dikumpulkan melalui kunjungan ke Kawasan Batik
Trusmi, guna mencari data yang dibutuhkan dalam pengumpulan
informasi.
1.4.2 Wawancara
Penulis melakukan pengumpulan data lewat wawancara kepada beberapa
orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya khususnya dalam Batik
Trusmi ini.
1.4.3 Studi Pustaka
Pencarian data melalui studi pustaka dilakukan dengan mencari data
melalui buku, Koran, majalah maupun pada internet. Data yang didapat
dijadikan referensi bagi penulis serta membantu memahami permasalahan
yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu cara pemecahan
Universitas Kristen Maranatha
1.4.4 Kuesioner
Kuesioner ini diberikan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang
memakai batik pada salah satu hari kerjanya. Kuesioner dibagikan kepada
masyarakat lokal sekitar Kota Bandung yang berumur 23 - 50 tahun. Hal
ini dilakukan agar mengetahui lebih jelas target yang ditujukan.
Pertanyaan yang diajukan adalah sampai dimanakah masyarakat lokal
tertarik untuk mengetahui apa Batik Trusmi itu sendiri.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I berisi tentang latar belakang masalah, permasalahan dan ruang lingkup,
tujuan perancangan, sumber dan teknik pengumpulan data, skema perancangan
serta sistematika penulisan.
BAB II berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III berisi tentang data perusahaan yang terkait, sajian data-data hasil
observasi, studi pustaka, dan wawancara, tinjauan karya-karya sejenis, analisis
terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta, STP dan SWOT.
BAB IV berisi tentang konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep media, dan
hasil karya.
BAB V berisi tentang kesimpulan yang didapat dalam pengumpulan informasi
Universitas Kristen Maranatha 1.6 Skema Perancangan
Latar Belakang Masalah
Kurangnya media promosi menyebabkan Batik Trusmi dan kawasaannya kurang dikenal oleh masyarakat khususnya Kota Bandung.
Permasalahan dan Ruang Lingkup
Kurangnya kepedulian masyarakat khususnya Kota Bandung terhadap kebudayaan khususnya Batik Trusmi.
Kurangnya promosi menjadi penghambat utama dalam Batik Trusmi ini, sehingga banyak orang yang belum tahu keberadaannya.
Observasi langsung :
Kurangnya mensosialisasikan Batik Trusmi yang memiliki potensi besar.
Strategi promosi yang kurang baik menjadikan wisatawan tidak tahu akan kawasan ini.
Pemecahan Masalah :
Membuat strategi promosi yang tepat, menarik dan efisien. Serta menggunakan visual untuk menarik
minat para wisatawan. dan menerapkan desain yang eksklusif dan elegant tanpa
menghilangkan kesan tradisional
Tujuan Akhir Perancangan :
Mempromosikan Batik Trusmi yang secara tidak langsung kawasan sentra kerajinan batik ini pun menjadi terangkat
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil studi lapangan, studi literatur, pengumpulan data, dan visualisasi desain
akhir, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Promosi merupakan elemen penting dalam proses pemasaran.
Promosi juga merupakan media dalam proses pembentukan produk
yang ingin disampaikan kepada pasar.
2. Dalam proses promosi dibutuhkan proses perancangan strategi
promosi yang tepat yaitu melalui proses riset yang luas, sehingga
dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada.
3. Logo sebagai salah satu elemen di dalam pembentukan sebuah
produk, harus mampu mewakili identitasi dari sebuah produk yang
ditawarkan, sehingga citra yang ingin disampaikan dapat dipahami
oleh masyarakat.
4. Suatu promosi yang berhasil adalah promosi yang mampu
memberikan nilai bagi target market yang dituju, sehingga mampu
memberikan manfaat yang baik bagi setiap konsumen serta
berdampak pada loyalitas produk yang ditawarkan.
5.2 Saran
1. Saran untuk civitas akademi Universitas Kristen Maranatha
- Kredibilitas suatu lembaga dapat dilihat dari bagaimana lulusan yang dihasilkan
lembaga tersebut memiliki nilai dan kualitas bagi masyarakat luas. Untuk
kedepannya semoga civitas akademi Universitas Kristen Maranatha mampu
Universitas Kristen Maranatha
- Pengalaman merupakan guru yang sangat berharga, inilah yang menjadikan lulusan
yang berkualitas. Semoga ilmu yang didapat dalam proses pembelajaran dapat diikuti
dengan pengalaman-pengalaman dalam dunia nyata, sehingga mahasiswa/i mampu
mempersiapkan diri dalam mengatasi persoalan yang dihadapi dalam berkarya.
2. Saran untuk Trusmi sebagai sentra kerajinan batik di Jawa Barat
- Dibutuhkan pengetahuan dan strategi promosi yang tepat bagi kawasan Trusmi agar
lebih efektif dalam menjangkau target market yang ada. Strategi promosi yang tepat
harus sejalan dengan kondisi geografis, demografis, dan psikografis pasar yang akan
dituju.
3. Saran untuk lembaga terkait
-Dibutuhkan pengembangan daerah Trusmi agar masyarakat Indonesia lebih
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Kotler, Philip, (2001). A framework for Marketing Management. New York,
Prentice-Hall
2. Tiara Pelangi, (2008). Batik Trendy. Surabaya
3. Ariesa Pandawangi, Tesis (sm.270). Bandung : Institut Teknologi Bandung
4. http://www.wikipedia.org
5. Ani Bambang Yudhoyono, (2007). My Batik Story. Jakarta
6. Sarlito W. Sarwono, (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta