• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFT AR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... iii HIGHLIGHT BAB I PENDAHULUAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFT AR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... iii HIGHLIGHT BAB I PENDAHULUAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI..."

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ii D AF T AR IS I

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

HIGHLIGHT 2019 ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 20

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ... 20

VISI DAN MISI... 20

BUDAYA ORGANISASI ... 21

KEGIATAN UTAMA LOKA PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI KOTA DUMAI ... 22

KEGIATAN PRIORITAS LOKA PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI KOTA DUMAI .. 23

BAB II KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN ... 24

A. LINGKUNGAN EKTERNAL ... 24

B. LINGKUNGAN INTERNAL ... ...27

BAB III HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN ... 30

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK OBAT ... 30

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK OBAT TRADISIONAL DAN SUPLEMEN KESEHATAN ... 39

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK KOSMETIKA ... 41

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK PANGAN ... 43

PENGAWASAN IKLAN DAN LABEL ... 48

PENYIDIKAN DAN KASUS TINDAK PIDANA DI BIDANG OBAT DAN MAKANAN ... 50

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/KONSUMEN ... 50

BAB IV MASALAH ... 54

BAB V KESIMPULAN ... 56

BAB VI SARAN ... 57

(4)

iii DAFTAR TABEL

1. Tabel 1A Sampling dan Pengujian Rutin Obat dan Makanan 57 Tabel 1B Sampling dan Pengujian Non Rutin Obat dan Makanan 58 Tabel 1C Sampling dan Pengujian Sederhana Obat dan

Makanan Dengan Rapid Test Kit

59

2. Tabel 2A Hasil Pengujian Obat Menurut Parameter Uji 60 Tabel 2B Hasil Pengujian Obat Tradisional Menurut Parameter

Uji

61

Tabel 2C Hasil Pengujian Suplemen Kesehatan Menurut Parameter Uji

62

Tabel 2D Hasil Pengujian Kosmetik Menurut Parameter Uji 63 Tabel 2E Hasil Pengujian Pangan Menurut Parameter Uji 64 Tabel 2F Hasil Pengujian Mikrobiologi Menurut Parameter Uji 66 3. Tabel 3A Jenis Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Sampel Obat

Tradisional

68

Tabel 3B Jenis Bahan Berbahaya/Dilarang dalam Sampel Kosmetik

68

Tabel 3C Jenis Kandungan Bahan Berbahaya dalam Sampel Pangan

68

4. Tabel 4A Evaluasi Umum Prioritas Sampling Obat 69 Tabel 4B Evaluasi Umum Prioritas Sampling Obat Tradisional 73 Tabel 4C Evaluasi Umum Prioritas Sampling Suplemen

Kesehatan

73

Tabel 4D Evaluasi Umum Prioritas Sampling Kosmetik 74 Tabel 4E Evaluasi Umum Prioritas Sampling Pangan dan

kemasan pangan

75

5. Tabel 5 Hasil Pengujian Barang Bukti Kasus Di Bidang Narkotika dan Psikotropika

77

6. Tabel 6A Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat 78 Tabel 6B Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat Tradisional 79 Tabel 6C Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Suplemen

Kesehatan

80

Tabel 6D Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Kosmetik 81 Tabel 6E Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Pangan 82 7. Tabel 7A Hasil Pemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat dan

Fasilitas Pelayanan Kefarmasian

(5)

iv Tabel 7B Pemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat Tradisional,

Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan Pangan Olahan 84

8. Tabel 8 Matriks Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Yang Dilakukan Oleh Balai Besar/ Balai POM

85

9. Tabel 9 Sertifikasi Produk dan Fasilitas Produksi dan/ atau Distribusi Obat dan Makanan

87

10. Tabel 10 Pengawasan Iklan Sediaan Farmasi Dan Makanan 88 11. Tabel 11 Pengawasan Label/Penandaan Sediaan Farmasi Dan

Makanan

89

12. Tabel 12 Data Rawan Kasus 90

14. Tabel 14 Penyidikan di bidang Pengawasan Obat dan Makanan 92 15. Tabel 15A Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) 93

Tabel 15B Rincian Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Langsung Ke Masyarakat

95

16. Tabel 16A Layanan Pengaduan dan Informasi Obat dan Makanan 100 Tabel 16B Rujukan Layanan Pengaduan dan Informasi Obat dan

Makanan

102

17. Tabel 17 Penggolongan Konsumen Berdasarkan Profesi 103 18. Tabel 18 Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam

Menyampaikan Pengaduan/Pertanyaan

104

19. Tabel 19 IRTP Yang Telah Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan

105

20. Tabel 20A Data Kasus Keracunan Berdasarkan Penyebab Keracunan

106

Tabel 20B Data Kasus Keracunan Berdasarkan Kelompok Usia 107

Tabel 20C Frekuensi Kasus Keracunan 108

Tabel 20D Data Kasus Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLB KP)

109

21. Tabel 21B Intensifikasi Pengawasan Desa yang Diintervensi Keamanan Pangan

110

22. Tabel 22A Bimtek Intervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

111

Tabel 22B Pemberian Produk Informasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

112

Tabel 22C Sekolah Penerima Penghargaan Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKPKS)

(6)

v Tabel 22D Hasil Sampling dan Pengujian Intervensi Keamanan

Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

114

23. Tabel 23A Bimtek dan Pelatihan Pelaksanaan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya

115

24. Tabel 24 Keterjangkauan Pengawasan 116

25. Tabel 25 Jumlah Penduduk 117

26. Tabel 26 Sarana dan Prasarana 118

27. Tabel 27 Sumber Daya Manusia (SDM) 119 28. Tabel 28 Profil Pegawai Menurut Pendidikan dan Unit Kerja 120 29. Tabel 29 Profil Pegawai Berdasarkan Riwayat Pengembangan

Kompetensi

121

30. Tabel 30 Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji 132 31. Tabel 31 Pelatihan Uji Profisiensi 133 33. Tabel 33 Sertifikasi/Akreditasi/Penghargaan 133

34. Tabel 34 Kerja Sama 134

35 Tabel 35 Pengadaan Barang/Jasa 136

36. Tabel 36 Laporan Realisasi Anggaran 137

(7)

1

HIGHLIGHT 2019

JANUARI

RAPAT PERENCANAAN KEGIATAN LOKA POM DI KOTA DUMAI

Mengawali aktivitas tahun 2019, pada tanggal 16 Januari 2019 Loka POM di Kota Dumai mengadakan rapat Perencanaan Kegiatan 2019 dengan Dinas Perdagangan Kota Dumai untuk menyelaraskan Pengawasan Obat dan Makanan di Kota Dumai. Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan juga workshop penggunaan test kit pada uji cepat Rhodamin B, Metanil Yellow, Boraks dan Formalin. Dengan adanya rapat ini, diharapkan kerja sama dapat terjalin dengan baik sehingga pengawasan obat dan makanan di Kota Dumai dapat berjalan optimal.

KOORDINASI DAN ADVOKASI LOKA POM DI KOTA DUMAI DENGAN LINTAS SEKTOR DI KABUPATEN BENGKALIS

Serangkaian kegiatan koordinasi lintas sektor juga dilakukan di wilayah Kabupaten Bengkalis pada tanggal 22 – 24 Januari 2019. Kegiatan ini diawali dengan koordinasi dengan Polres Bengkalis. Kehadiran Loka POM di Kota Dumai disambut hangat oleh Kapolres Kabupaten Bengkalis. Dalam pertemuan ini, Kapolres Kabupaten Bengkalis menyatakan siap memberikan dukungan teknis maupun taktis kepada Loka POM di

(8)

2

Kota Dumai.

Selain itu, instansi lain seperti Kejaksaan Negeri Bengkalis, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Kabupaten Bengkalis, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bengkalis juga siap memberikan dukungan dan menjalin kerjasama yang baik dengan Loka POM di Kota Dumai.

FEBRUARI

SEMARAK HUT BADAN POM KE-18

Perayaan Hari Ulang Tahun Badan POM ke-18 yang melibatkan hingga 700 orang peserta dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2019 dan memberikan kesan yang mendalam bagi masyarakat Kota Dumai. Kegiatan yang diadakan diantaranya senam zumba dan senam CEKLIK, pelepasan balon HUT Badan POM RI, lomba mewarnai yang diikuti oleh lebih dari 100 anak TK se-Kota Dumai, talkshow mengenai “Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya”, pemeriksaan kesehatan gratis (meliputi pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol, asam urat), uji Bahan Berbahaya pada pangan dimana seluruh sampel yang diuji menunjukkan hasil negatif (tidak mengandung bahan berbahaya), serta pameran Kosmetik Ilegal Temuan Loka POM di Kota Dumai. Acara ini juga dihadiri oleh IAI Kota Dumai, PAFI Kota Dumai, Polres Kota Dumai, Dinas Perdagangan Kota Dumai, Dinas Kesehatan Kota Dumai dan Komunitas Salimah Kota Dumai.

(9)

3

FGD PERKUATAN SISTEM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN TERPADU DENGAN APARAT PENEGAK HUKUM DI KABUPATEN BENGKALIS

Loka POM di kota Dumai melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Perkuatan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan Terpadu dengan Aparat Penegak Hukum di Kabupaten Bengkalis pada tanggal 28 Februari 2019.

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Bengkalis yang diwakili oleh asisten pemerintahan Kabupaten Bengkalis, Umi Kalsum, M.Si. Kepala Loka POM di kota Dumai, Emi Amalia, S.Farm. Apt., M.Sc mengatakan bahwa pengawasan Obat dan Makanan merupakan tanggung jawab bersama antara BPOM dan aparat penegak hukum yang terlibat. Oleh karena itu, kerja sama yang baik sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sistem Pengawasan Obat dan Makanan yang menjangkau hingga ke pelosok Kabupaten Bengkalis. Kerja sama ini dapat berupa perkuatan pengawasan untuk meminimalisir kejahatan di bidang Obat dan Makanan serta bantuan teknis dan taktis pada saat turun ke lapangan.

Kegiatan FGD menghadirkan narasumber dari Balai Besar POM di Pekanbaru, Polres Bengkalis dan Kejaksaan Negeri Bengkalis. Kegiatan ini juga melibatkan 30 peserta yang terdiri dari Bea Cukai Bengkalis, Pengadilan Negeri Bengkalis, Satuan Polisi Pamong Praja Bengkalis, Polsek Kabupaten Bengkalis, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dan Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkalis. Diskusi berlangsung secara interaktif sehingga terjadi pertukaran informasi terkait obat dan makanan antara peserta dan narasumber.

(10)

4

MARET

PENINDAKAN PANGAN YANG MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA

Pada tanggal 14 Maret 2019, Loka POM di Kota Dumai melakukan penindakan tindak pidana Obat dan Makanan di sarana produksi Mie Jaya Baru, Jl. Damai RT 05/RW 06 Kel. Duri Timur Kec. Mandau Kab. Bengkalis. Dalam operasi penindakan tersebut, ditemukan barang bukti berupa 2 jenis pangan mengandung bahan berbahaya, 2 jenis bahan berbahaya, dan 1 unit mesin penggiling. Hal ini melanggar pasal 136 huruf b juncto pasal 75 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.

(11)

5

FOOD SECURITY VVIP

Pada tanggal 26 - 27 Maret 2019 Kota Dumai kedatangan tamu VVIP yaitu Presiden RI Ir. Joko Widodo. Loka POM di Kota Dumai turut berperan sebagai salah satu tim Food Security dengan melakukan screening makanan yang akan dikonsumsi oleh tamu VVIP. Screening tersebut berupa pengecekan organoleptis, uji cepat formalin, boraks, nitrat, nitrit, rhodamin B, methanil yellow, sianida, arsen, dan merkuri. Dari hasil screening yang dilakukan, ditemukan 5 jenis makanan mengandung nitrat dan nitrit yang kemudian ditarik dari hidangan yang akan disajikan kepada VVIP.

APRIL

PENYULUHAN KEMANAN PANGAN UNTUK PELAKU USAHA INDUSTRI RUMAH

TANGGA PANGAN (IRTP)

Dinas Kesehatan Kota Dumai menyelenggarakan Penyuluhan Keamanan Pangan IRTP pada tanggal 18 April 2019 di aula Dinas Kesehatan Kota Dumai dimana Kepala Loka POM di kota Dumai, Emi Amalia, S.Farm., Apt., M.Sc bertindak sebagai narasumber. Pemaparan materi mendapat sambutan yang antusias dari audiens.

(12)

6

KOORDINASI DENGAN DPPTSP (PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU) KOTA DUMAI

Pada tanggal 23 April 2019, petugas Loka POM di Kota Dumai melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan Sosialisasi Pelayanan Registrasi Pangan Olahan yang akan diadakan oleh Loka POM di Kota Dumai. Indra Gunawan dari DPMPTSP Kota Dumai membahas tentang alur registrasi pangan, dimana dalam tahapannya para pelaku usaha harus memiliki Izin Usaha Industri (IUI) melalui DPMPTSP. Dengan koordinasi ini para pelaku usaha diharapkan dapat memahami setiap proses pelaksanaan pengurusan IUI untuk mempermudah proses registrasi pangan olahan pada saat kegiatan sosialisasi nantinya. MEI

INTENSIFIKASI PENGAWASAN PANGAN RAMADHAN 1440 H

Selama bulan Ramadhan 1440 H (Mei - Juni 2019) Loka POM di Kota Dumai melakukan intensifikasi pengawasan Pangan Buka Puasa/Ta'jil. Pengawasan ini meliputi seluruh wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis dengan melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Satpol PP, Dinas Pertanian, dan Polres setempat. Pada periode tersebut, dilakukan uji cepat terhadap 219 sampel dan ditemukan 2 sampel yang tidak memenuhi syarat yaitu 1 sampel mengandung boraks dan 1 sampel mengandung Rhodamin B.

(13)

7

PENINDAKAN PANGAN ILEGAL

Pada tanggal 7 Mei 2019, dilakukan penindakan pangan ilegal di sarana Toko Gunung Agung yang beralamat Jl. S.S.Kasim No. 262 RT 009 Kel. Dumai Kota Kec. Dumai Timur dalam rangka intensifikasi pengawasan Pangan Menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Dari kegiatan tersebut, ditemukan barang bukti berupa pangan Tanpa Izin Edar sejumlah 45 jenis. Hal ini melanggar Pasal 142 juncto Pasal 91 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.

JUNI

KIE TALKSHOW

Loka POM di Kota Dumai melaksanakan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dalam bentuk talkshow di Radio CDS Dumai 104,8 FM pada tanggal 26 Juni 2019. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Kaum Millenial Waspada Kosmetik Ilegal dan Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya”. Informasi yang diberikan yaitu profil Loka POM di Kota Dumai, kosmetik aman, CEK KLIK, dan aplikasi CEK BPOM. Penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi pertanyaan via whatsapp/sms.

(14)

8

JULI

PENYULUHAN MUTU, KHASIAT, DAN KEAMANAN PANGAN PRODUK OMKABA DI KOTA DUMAI

Pada tanggal 2 Juli 2019 bertempat di Hotel Grand Zuri Dumai, Loka POM di Kota Dumai melaksanakan KIE dalam bentuk penyuluhan dengan mengundang adik-adik dari Panti Asuhan An-Nuur di Kota Dumai sekaligus memperingati Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni dan Hari Keamanan Pangan Sedunia pada tanggal 7 Juni. Narasumber penyuluhan berasal dari Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Dumai, Martalena dan Kepala Loka POM di Kota Dumai, Emi Amalia, S.Farm., Apt., M.Sc. Adik-adik peserta penyuluhan begitu serius namun tetap santai dalam mendengarkan uraian materi yang disampaikan oleh narasumber. Mereka juga senang dan antusias untuk berpartisipasi dalam acara penyuluhan ini yang ditutup dengan foto bersama.

(15)

9

TALKSHOW “KONSUMEN CERDAS, PANGAN AMAN, KELUARGA SEHAT”

Loka POM di Kota Dumai kembali melakukan KIE kepada masyarakat Kota Dumai melalui siaran radio di CDS 104,8 FM. Tema KIE yang diusung yaitu “Konsumen Cerdas, Pangan Aman, Keluarga Sehat”. Beberapa informasi yang disampaikan yaitu 5 kunci keamanan pangan, bahan berbahaya pada pangan, Public Warning BPOM, serta CEK BPOM dan BPOM Mobile. Informasi ini langsung disampaikan oleh Emi Amalia, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Kepala Loka POM di Kota Dumai.

AGUSTUS

INTERVENSI KEAMANAN PANGAN BAGI UMKM PANGAN DI KOTA DUMAI

Pada tanggal 8 Agustus 2019, Loka POM di Kota Dumai bersama dengan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Badan POM RI melaksanakan Intervensi Keamanan Pangan bagi UMKM Pangan di Kota Dumai. Acara yang diselenggarakan di Hotel Grand Zuri Dumai ini diikuti oleh 250 peserta yang berasal dari pelaku usaha pangan olahan terkemas yang tersebar di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Peserta berasal dari pelaku usaha binaan dari Loka POM Kota di Dumai dan dari dinas terkait seperti Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM Kota Dumai, Dinas Kesehatan Kota Dumai, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Dumai, serta binaan organisasi kemasyarakatan seperti Aisyah, SALIMAH, IPEMI, Muslimah Preneur Dumai, Ikatan Keluarga Sakinah, dan IWAPI. Kegiatan Intervensi Keamanan Pangan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk keberpihakan Badan POM terhadap UMKM. Peserta yang mengikuti kegiatan ini akan memperoleh Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai. Sertifikat PKP ini dapat digunakan sebagai salah satu persyaratan dalam rangka memperoleh izin edar PIRT Dinkes.

(16)

10

EDUKASI KONSUMEN CERDAS

Petugas Loka POM di Kota Dumai melakukan KIE di acara Edukasi Konsumen Cerdas yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Provinsi Riau dan Dinas Perdagangan Kota Dumai pada tanggal 8 Agustus 2019. Kegiatan berlangsung di halaman Ramayana Kota Dumai dan diikuti oleh 105 orang peserta yang berasal dari konsumen sekitar Ramayana.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Dumai dan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh 4 orang narasumber yaitu Drs. Zulkarnaen, SH, MH selaku Kepala Dinas Perdagangan Kota Dumai, Emi Amalia, S.Farm., Apt, M.Sc selaku Kepala Loka POM di Kota Dumai, Rifky Aditya, S.Ip selaku Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Provinsi Riau dan Dila Erlianti, S.Sos, M.Si selaku akademisi dari Universitas Lancang Kuning Kota Dumai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga dapat menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih produk. Pada kesempatan ini, Kepala Loka POM di Kota Dumai memberikan informasi mengenai pangan yang mengandung Bahan berbahaya serta penting melakukan CEK KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) sebelum membeli produk obat, kosmetik serta pangan. Petugas Loka POM di Kota Dumai juga menunjukkan contoh produk Tanpa Izin Edar.

(17)

11

KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI DALAM BENTUK SOSIALISASI

Loka POM di Kota Dumai ikut berpartisipasi dalam acara Penutupan Turnamen Badminton Kelurahan Tanjung Palas yang diselenggarakan oleh Persatuan Badminton Rejosari pada tanggal 27 Agustus 2019. Acara diselenggarakan di Lapangan Badminton PB. Rejosari yang diikuti oleh warga Kelurahan Tanjung Palas. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan pemberian materi mengenai Pengenalan Peran Loka POM di Kota Dumai, CEK KLIK, CEK BPOM, dan Unit Layanan Pengaduan Konsumen Loka POM di Kota Dumai. Petugas Loka POM di Kota Dumai juga melakukan pemberian informasi melalui leaflet yang dibagikan. Masyarakat terlihat sangat antusias menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan.

(18)

12

PENYERAHAN SERTIFIKAT NOMOR IZIN EDAR PANGAN OLAHAN BPOM RI MD KEPADA PELAKU USAHA

Pada tanggal 29 Agustus 2019, petugas Loka POM di Kota Dumai menyerahkan Sertifikat Nomor Izin Edar (NIE) Pangan Olahan BPOM RI MD kepada pelaku usaha Air Minum Dalam Kemasan di Kota Dumai. Berkat semangat dan kegigihan pelaku usaha serta pendampingan Petugas Loka POM di Kota Dumai, sertifikat NIE tersebut berhasil diperoleh. Petugas Loka POM di Kota Dumai membimbing pelaku usaha dari mulai proses penerbitan rekomendasi Pemeriksaan Sarana Bangunan (PSB), pemberkasan dokumen, pendaftaran akun perusahaan hingga pendaftaran produk.

SEPTEMBER

LOKA POM DI KOTA DUMAI HADIR DALAM ACARA DUMAI EXPO 2019

Pada tanggal 31 Agustus 2019 hingga 5 September 2019, Loka POM di Kota Dumai hadir di Dumai Expo untuk menyapa masyarakat Dumai. Di dalam stand, terpajang produk tanpa izin edar (TIE) hasil pengawasan di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis. Selain itu, petugas juga menjelaskan kepada masyarakat tentang cara memilih produk obat dan makanan yang baik dan layak dikonsumsi. Masyarakat harus menjadi konsumen yang cerdas, selalu ingat CEK KLIK sebelum membeli produk obat dan makanan. Dalam melakukan pengawasan obat dan makanan, Loka POM di Kota Dumai mengajak masyarakat untuk berperan aktif memberikan laporan jika menemukan produk obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat atau produk yang mencurigakan.

(19)

13

LOKA POM DI KOTA DUMAI PEDULI ASAP

Wilayah Riau mengalami kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang diperparah dengan kemarau yang berkepanjangan. Pada tanggal 17 September 2019, petugas Loka POM di Kota Dumai melakukan aksi pembagian masker gratis kepada masyarakat di Kota Dumai. Masker yang dibagikan merupakan masker yang dikirimkan oleh Badan POM RI sebagai bentuk kepedulian terhadap kejadian kabut asap yang sedang terjadi di wilayah Riau, termasuk Kota Dumai. Perempatan lampu merah menjadi lokasi yang dipilih untuk membagikan masker, seperti bundaran Sultan Syarif Kasim, Bumiayu, Tegalega, dan kantor walikota lama.

KIE RITEL “AYO CEK KLIK SEBELUM BELANJA” DI KOTA DUMAI

Pada tanggal 25 September 2019, petugas Loka POM di Kota Dumai melakukan KIE di beberapa sarana ritel yang ada di Kota Dumai. Pimpinan sarana ritel menyambut baik dan mendukung kegiatan KIE ini. Materi edukasi yang dipajang yaitu poster dan wobbler berisikan informasi CEK KLIK.

(20)

14

KOORDINASI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DI WILAYAH PERBATASAN DENGAN KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI (KPPBC) KOTA DUMAI

Pada tanggal 25 September 2019, Kasubdit Inspeksi Pangan Olahan Tertentu Direktorat Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru, Alex Sander, S.Farm., Apt, MH bersama Kepala Loka POM di Kota Dumai, Emi Amalia, S.Farm., Apt, M.Sc, melakukan koordinasi dengan KPPBC Kota Dumai. Dalam kunjungan ini dilakukan pembahasan mengenai permasalahan dan strategi dalam pengawasan produk di wilayah perbatasan, khususnya produk obat dan makanan. Diharapkan Loka POM di Kota Dumai dapat menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan KPPBC Kota Dumai dalam pengawasan produk obat dan makanan sehingga masyarakat dapat terhindar dari produk obat dan makanan yang membahayakan kesehatan.

(21)

15

PENINDAKAN OBAT TRADISIONAL ILEGAL

Penindakan terhadap obat tradisional illegal dilakukan oleh petugas Loka POM di Kota Dumai pada wilayah Duri, Kabupaten Bengkalis. Operasi penindakan dilakukan di 3 sarana yaitu Depot Jamu Nusantara di Jl. Sudirman dan 2 gudang di Jl. Nusantara 2. Dari sarana tersebut, ditemukan barang bukti pelanggaran berupa obat tradisional Tanpa Izin Edar dan obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat sejumlah 74 macam dan 1 unit sepeda motor. Hal ini melanggar Pasal 197 juncto pasal 206 ayat (1) dan Pasal 196 juncto pasal 98 ayat (2) dan (3) Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

OKTOBER

PENYERAHAN SERTIFIKAT NOMOR IZIN EDAR (NIE) PANGAN OLAHAN BPOM RI MD KEPADA PELAKU USAHA

Pada tanggal 24 Oktober 2019, pelaku usaha dari Kabupaten Bengkalis menerima Sertifikat NIE dari Loka POM di Kota Dumai. Petugas Loka POM di Kota Dumai selalu memberikan dukungan dan dorongan kepada pelaku usaha untuk tetap semangat menyelesaikan tahap demi tahap mulai dari proses pemberkasan, audit sarana dan mendapatkan surat rekomendasi PSB, hingga mendaftar ke sistem e-reg BPOM.

(22)

16

PENYERAHAN SERTIFIKAT NIE KEPADA PELAKU USAHA

Petugas Loka POM di Kota Dumai kembali menyerahkan sertifikat NIE dari Direktorat Registrasi Pangan Olahan Badan POM RI kepada pelaku usaha garam dari Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis pada tanggal 18 November 2019. Penerbitan NIE tersebut menunjukkan bahwa produk pangan olahan yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu sehingga dapat diedarkan secara legal sesuai ketentuan yang berlaku. Petugas juga menjelaskan terkait 2D barcode yang harus dicantumkan pada label yang telah didaftarkan oleh perusahaan tersebut.

KIE SINERGISITAS PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN MELALUI INTEGRATED

CRIMINAL JUSTICE SYSTEM

Pada tanggal 20 November 2019, Loka POM di Kota Dumai mengadakan kegiatan KIE Sinergisitas Pengawasan Obat dan Makanan melalui Integrated Criminal Justice System yang bertempat di Gedung Sri Bunga Tanjung Kota Dumai. Dalam kegiatan ini, petugas menjelaskan cara memilih produk yang aman dan baik untuk dikonsumsi serta menampilkan contoh produk yang ilegal dan/ atau mengandung bahan berbahaya. Selain itu, dilakukan juga kegiatan pemusnahan barang bukti hasil pengawasan Loka POM di Kota Dumai selama lebih kurang setahun dengan nilai ekonomi sebesar 1,8 M. Kegiatan tersebut mengundang lintas sektor terkait, seperti Kejaksaan Negeri Kota Dumai, Polresta Kota Dumai, Bea dan Cukai Kota Dumai, Kejaksaan Negeri Kabupaten Bengkalis, dan dinas terkait Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

(23)

17

TALKSHOW “TIPS DAN TRIK UNTUK MEMILIH KOSMETIK YANG AMAN DI ERA MILENIAL”

Loka POM di Kota Dumai melakukan kegiatan KIE “Tips dan Trik untuk Memilih Kosmetik yang Aman di Era Millenial” pada tanggal 21 November 2019.

Kegiatan KIE ini dilakukan melalui siaran radio di Kota Dumai, yaitu CDS FM 104,8 jam 11.00 hingga selesai. Narasumber yang hadir yaitu Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru, Mohamad Kashuri, S.Si, Apt, M.Farm dan Kepala Loka POM di Kota Dumai, Emi Amalia, S.Farm., Apt, M.Sc. Para pendengar begitu antusias yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang ditujukan ke narasumber.

SOSIALISASI KEGIATAN FORUM MUSYAWARAH TINGKAT DESA DI KAMPUNG KB

Kegiatan Forum Musyawarah Tingkat Desa di Kampung KB, bertempat di kelurahan STDI, kecamatan Dumai Barat dilakukan pada tanggal 22 November 2019, dimana Loka POM di Kota Dumai diundang sebagai narasumber. Kegiatan ini diadakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Dumai dengan peserta yang berasal dari pelaku usaha IRTP binaan Dinas tersebut. Peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini.

(24)

18

Pada kesempatan ini, Kepala Loka POM di Kota Dumai menyampaikan materi tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) untuk IRTP. Selain itu, beliau juga menginformasikan aplikasi „Ayo Cek BTP‟ untuk mengetahui takaran bahan tambahan pangan (BTP) yang digunakan dalam proses pengolahan pangan.

DESEMBER

KIE PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA PADA KOSMETIK DAN PENGAWASAN KOSMETIK DI KOTA DUMAI

Pada tanggal 10 Desember 2019 bertempat di Hotel The Zuri Kota Dumai, Loka POM di Kota Dumai mengadakan KIE yang dihadiri oleh 30 peserta dari pelaku usaha di bidang kosmetik di Kota Dumai. Narasumber yang hadir yaitu Emi Amalia, S.Farm., Apt, M.Sc selaku Kepala Loka POM di Kota Dumai yang membahas tentang pengawasan kosmetik di wilayah Kota Dumai dan Ully Mandasari, S.Farm., Apt dari Balai Besar POM di Pekanbaru yang membahas tentang penggunaan bahan berbahaya dalam kosmetik. Kepala Loka POM di Kota Dumai menjelaskan bahwa pengawasan kosmetik dilakukan oleh 3 pilar pengawasan yaitu pemerintah, masyarakat, dan produsen. Pemerintah dalam hal ini BPOM bersama lintas sektor terkait sebagai instansi yang menegakkan peraturan yang berlaku terkait kosmetik. Masyarakat juga ikut andil dalam pengawasan kosmetik dalam hal teliti sebelum membeli dan menggunakan kosmetik serta berperan melaporkan pelanggaran ke Loka POM di Kota Dumai.

INTENSIFIKASI PENGAWASAN PANGAN MENJELANG HARI RAYA NATAL DAN TAHUN BARU 2020

Petugas Loka POM di Kota Dumai melakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020 di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis dari tanggal 2 Desember 2019 hingga 10 Januari 2020.

Pada pengawasan ini juga melibatkan lintas sektor terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan. Dalam kegiatan ini, ditemukan produk pangan ilegal, kemasan rusak, dan pangan kedaluwarsa yang masih beredar. Untuk itu, dilakukan pembinaan dan

(25)

19

pengarahan kepada pelaku usaha distribusi pangan agar tidak menjual produk tersebut. Dari 34 sarana yang diperiksa, sebanyak 8 sarana memenuhi ketentuan dan 26 sarana tidak memenuhi ketentuan dengan jumlah temuan sebanyak 139 item senilai Rp15.522.300.

PENYERAHAN SERTIFIKAT NOMOR IZIN EDAR PANGAN OLAHAN KEPADA PELAKU USAHA DI KOTA DUMAI

Loka POM di Kota Dumai kembali menyerahkan sertifikat NIE Pangan Olahan kepada pelaku usaha UMKM Es Krim di Kota Dumai pada tanggal 13 Desember 2019. Sebelumnya, beliau mengikuti acara yang diadakan di Balai Besar POM di Pekanbaru yaitu "Pelayanan Prima e-registration Pangan Olahan" pada tanggal 11-12 Desember 2019 dan berhasil mendapatkan 5 NIE pada proses e-registration tersebut. Dengan adanya pendampingan UMKM dari Loka POM di Kota Dumai serta pelayanan prima e-registration Pangan Olahan menjadikan UMKM Es Krim ini sebagai produk es krim pertama dan satu-satunya di Kota Dumai bahkan di Provinsi Riau yang telah mendapatkan NIE Badan POM.

(26)

20

BAB I

PENDAHULUAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kota Dumai berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 29 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan mempunyai tugas melakukan inspeksi dan sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian, sertifikasi produk, pengambilan contoh (sampling), dan pengujian kimia dan mikrobiologi, intelijen dan penyidikan pada wilayah kerja masing-masing, pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, pengaduan masyarakat, dan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

VISI DAN MISI

Di dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kota Dumai mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

V I S I

Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa

M I S I

1. Meningkatkan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis resiko untuk melindungi masyarakat

2. Mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan kesehatan obat dan makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan

(27)

21

BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan untuk membangun organisasi yang efektif dan efisien. Budaya organisasi Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kota Dumai diselaraskan dengan Badan POM RI yang mempunyai nilai dasar sebagai berikut :

PROFESIONAL

Menegakkan profesionalisme dengan integritas, obyektifitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi

INTEGRITAS

Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan

KREDIBILITAS

Dapat dipercaya dan diakui masyarakat luas, nasional dan internasional CEPAT TANGGAP

Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah KERJASAMA TIM

Mengutamakan keterbukaan, saling percaya, dan komunikasi yang baik INOVATIF

Mampu melakukan pembaharuan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini

KEGIATAN UTAMA LOKA PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI KOTA DUMAI

Kegiatan utama Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kota Dumai tahun 2019 adalah melaksanakan pengawasan obat dan makanan di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis dengan prioritas pada :

1. Pengambilan contoh dan pengujian laboratorium.

2. Pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan serta pelayanan kefarmasian.

3. Penyidikan terhadap pelanggaran di bidang Obat dan Makanan. 4. Sertifikasi dan layanan informasi konsumen.

5. Melaksanakan kemitraan jejaring kerjasama dengan lintas sektor dalam rangka memperluas dan mempermudah cakupan pengawasan obat dan makanan di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

(28)

22

KEGIATAN UTAMA LOKA PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI KOTA DUMAI

Kegiatan prioritas Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kota Dumai tahun 2019 sesuai OTK lama:

1. Meningkatnya kualitas sampling dan pengujian terhadap produk Obat dan Makanan yang beredar.

2. Meningkatnya kualitas sarana produksi yang memenuhi standar. 3. Meningkatnya kualitas sarana distribusi yang memenuhi standar.

4. Meningkatnya hasil tindak lanjut penyidikan terhadap Pelanggaran Obat dan Makanan.

5. Penganggaran Sarana dan Prasarana yang terkait Pengawasan Obat dan Makanan.

6. Penyusunan Perencanaan, penganggaran, keuangan dan evaluasi yang dilaporkan tepat waktu.

Kegiatan prioritas Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kota Dumai tahun 2019 sesuai OTK baru:

1. Terwujudnya Obat dan Makanan yang aman dan bermutu di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

2. Meningkatnya kepatuhan pelaku usaha dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan manfaat dan mutu Obat dan Makanan di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

3. Meningkatnya pegetahuan masyarakat terhadap Obat dan Makanan aman di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

4. Meningkatnya efektivitas pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

5. Melaksanakan kemitraan jejaring kerjasama dengan lintas sektor dalam rangka memperluas dan mempermudah cakupan pengawasan obat dan makanan di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

KEGIATAN PRIORITAS LOKA PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI KOTA DUMAI Kegiatan prioritas Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kota Dumai tahun 2019 sesuai OTK lama:

1. Meningkatnya kualitas sampling dan pengujian terhadap produk Obat dan Makanan yang beredar.

(29)

23

3. Meningkatnya kualitas sarana distribusi yang memenuhi standar.

4. Meningkatnya hasil tindak lanjut penyidikan terhadap Pelanggaran Obat dan Makanan.

5. Penganggaran Sarana dan Prasarana yang terkait Pengawasan Obat dan Makanan.

6. Penyusunan Perencanaan, penganggaran, keuangan dan evaluasi yang dilaporkan tepat waktu.

Kegiatan prioritas Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kota Dumai tahun 2019 sesuai OTK baru:

1. Terwujudnya Obat dan Makanan yang aman dan bermutu di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

2. Meningkatnya kepatuhan pelaku usaha dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan manfaat dan mutu Obat dan Makanan di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

3. Meningkatnya pegetahuan masyarakat terhadap Obat dan Makanan aman di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

4. Meningkatnya efektivitas pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

(30)

24

BAB II

KEADAAN UMUM DAN LIN GKUNGAN

A

.

LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Data Umum Wilayah Kerja

a. Luas Wilayah Kerja

Loka POM di Kota Dumai mempunyai wilayah kerja di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis. Kota Dumai terletak pada posisi antara 1o23'00”-1o24'23” Lintang Utara dan 101o23'37”- 101o28'13” Bujur Timur. Kota Dumai mempunyai luas 1,727.38 km2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Rupat

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bathin Solapan dan Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir

(31)

25

Secara astronomis, Kabupaten Bengkalis terletak antara 2o7‟37,2”-0o55‟33,6” Lintang Utara dan 100o57‟57,6”-102o30‟25,2” Bujur Timur. Kabupaten Bengkalis mempunyai luas 8.403,28 km2 yang terdiri dari pulau-pulau dan lautan. Tercatat sebanyak 15 pulau utama disamping pulau-pulau kecil lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Bengkalis. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Bengkalis memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka

- Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka dan Kabupaten Kepulauan Meranti

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Kepulauan Meranti

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Dumai

(32)

26

Jumlah Kecamatan

Kota Dumai terdiri dari 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Medang Kampai, Kecamatan Dumai Kota, Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Barat, dan Kecamatan Dumai Selatan. Kabupaten Bengkalis terdiri dari 11 Kecamatan yang terletak di daratan dan kepulauan. Kecamatan Mandau, Kecamatan Pinggir, Kecamatan Bathin Solapan, Kecamatan Talang Muandau, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Siak Kecil, dan Kecamatan Bandar Laksamana berada di Pulau Sumatra (daratan). Kecamatan Rupat dan Kecamatan Rupat Utara berada di Pulau Rupat. Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan berada di Pulau Bengkalis.

b. Pola Transportasi di Wilayah Kerja

Transportasi yang digunakan dari Loka POM di Kota Dumai ke Wilayah Kerja Loka POM di Kota Dumai yaitu dengan Jalur Darat dan Jalur Laut ( Roro/ Kapal).

c. Lama Waktu Perjalanan ke Wilayah Kerja - Rata-rata : 3 jam - Paling lama : 10 jam - Paling singkat : 1/2 jam

Keterjangkauan pengawasan Loka POM di Kota Dumai secara rinci dapat dilihat pada Tabel 24

d. Waktu yang diperlukan di Satu Wilayah Kerja - Rata-rata : 2 hari

- Paling lama : 3 hari - Paling singkat : 1 hari

(33)

27

2. Jumlah Sasaran Pengawasan Menurut Kabupaten/kota

Jumlah sasaran pengawasan obat dan makanan di wilayah kerja Loka POM di Kota Dumai sebanyak 2.063 sarana, dengan rincian pada sebagai berikut.

Tabel. Jumlah Sasaran Pengawasan Menurut Kabupaten/Kota

B. LINGKUNGAN INTERNAL (KAPASITAS KANTOR BADAN POM DI KOTA DUMAI) 1. Luas Tanah Kantor

a. Bersertifikat :

2. Luas Bangunan Kantor : 13,5 x 14,5 m

3. Status Kepemilikan Tanah : Sewa

No Kabupaten/Kota Jenis Sarana In d u str i F a rm a si I N D U S T R I P A N G A N (M D ) IRT P PBF A p o te k T o ko Ob a t P u ske sm a s Rum a h S a kit K lin ik Gu d a n g F a rm a si Di str ibu to r K o sm e tik Di str ibu to r P a n g a n Di str ibu to r O T 1 Kabupaten Bengkalis 0 5 268 0 75 106 18 7 12 1 101 256 4 2 Kota Dumai 0 4 404 1 38 110 10 3 46 1 113 102 7 No Kabupaten/Kota Jenis Sarana F a sil ita s B a h a n B a ku IOT EBA UK OT UM OT IOT L a in - L a in 1 Kabupaten Bengkalis 0 0 0 0 0 0 0 2 Kota Dumai 0 0 0 0 0 0 0

(34)

28

4. Rumah Dinas

a. Luas Tanah Rumah Dinas : b. Luas Rumah Dinas : 5. Penerangan a. PLN : b. Generator : 1 unit 6. Sarana Komunikasi a. Nomor Telpon : (0765) 37792 b. Nomor Fax : -

c. Alamat e-mail : loka_dumai@pom.go.id

7. Sumber Air : Beli

8. Kendaraan (layak pakai)

a. Roda - 4 : 2 unit b. Roda – 2 : 0 unit 9. Sumber Daya Manusia

Pegawai Loka POM di Kota Dumai berjumlah 18 orang dan dibantu oleh 8 orang tenaga PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri). Latar belakang pendidikan pegawai Loka POM di Kota Dumai terdiri dari Apoteker sebanyak 4 orang, Sarjana Lainnya sebanyak 12 orang, D3 sebanyak 1 orang dan SMF sebanyak 1 orang.

Gambar 2.3 Jumlah Pegawai Per Bidang

Tata Usaha 17% Sertifikasi 11% Inspeksi 33% Infokom 11% Pengujian 11% Penindakan 17%

(35)

29

10. Pengembangan Kompetensi SDM

Pegawai Loka POM di Kota Dumai telah mengikuti Pelatihan, Bimbingan Teknis, Seminar, magang dan lain-lain, untuk pengembangan kompetensi SDM yang ada di Loka POM di Kota Dumai. Pengembangan Kompetensi SDM dapat dilihat di tabel 29.

11. Daftar Inventaris Kantor

Berdasarkan data dari tim inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) Loka POM di Kota Dumai, inventaris kantor Loka POM di Kota Dumai sampai dengan tahun 2019 berjumlah 112 item.

12. Perjanjian Kerja Sama

Loka POM di Kota Dumai pada tahun 2019 telah melakukan perjanjian kerja sama dengan Instansi yang ada di wilayah kerja Loka POM di Kota Dumai. Rincian perjanjian kerjasama dapat dilihat di tabel 34.

13. Anggaran

Pada tahun 2019 anggaran yang tersedia untuk kegiatan Loka POM di Kota Dumai adalah Rp 2.131.382.000- yang terdiri dari Rupiah Murni (Anggaran DIPA). Realisasi penggunaannya adalah Rp 2.087.882.374- dengan rincian Rupiah Murni Rp.2.087.882.374-. Realisasi anggaran tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel.

(36)

30

BAB III

HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN M AKANAN

PENGAWAS AN MUT U, KEAMAN AN D AN KEMANF AAT AN PRODUK OB AT A. Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi Obat

Sarana produksi obat yang terinventarisir pada tahun 2019 di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis adalah nihil.

B. Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat dan Sarana Pelayanan Kefarmasian Pada tahun 2019, terdapat 3 sarana distribusi obat dan 425 sarana pelayanan kefarmasian yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis dengan target pemeriksaan masing-masing 3 sarana (100%) dan 63 sarana (14,82%). Sarana distribusi obat yang diperiksa terdiri dari Pedagang Besar Farmasi sebanyak 1 sarana dan Gudang Farmasi Kota/Kabupaten sebanyak 2 sarana. Sarana pelayanan kefarmasian yang diperiksa terdiri dari Apotek sebanyak 20 sarana, Toko Obat sebanyak 23 sarana, Rumah Sakit Pemerintah sebanyak 3 sarana, Rumah Sakit Swasta sebanyak 6 sarana, Puskesmas sebanyak 16 sarana, dan Balai Pengobatan/ Klinik sebanyak 5 sarana. Dari 76 sarana yang diperiksa, 60 sarana (78,95%) memenuhi ketentuan dan 16 sarana (21,05%) tidak memenuhi ketentuan. Hasil pemeriksaan sarana distribusi obat dan sarana pelayanan kefarmasian dapat dilihat pada Tabel 7A.

1) Pemeriksaan Sarana Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Sarana PBF yang ada di wilayah kerja Loka POM di Kota Dumai tahun 2019 sebanyak 1 sarana dan telah diperiksa dengan hasil memenuhi ketentuan (100%). Penyimpangan yang dilakukan antara lain:

- Jumlah obat pada kartu stok tidak sesuai dengan jumlah fisik di gudang - Monitoring suhu gudang tidak dilakukan secara rutin

- Uraian tugas karyawan belum ditandatangani

- Penyimpanan obat yang mengandung Prekursor masih disatukan dengan tempat penyimpanan obat lain

- Arsip SP dan Faktur Pengadaan Prekursor belum dipisahkan dengan arsip SP dan Faktur Pengadaan obat lain

- Pada faktur ke pelanggan, tidak tercantum nomor bets dan tanggal kedaluwarsa barang

(37)

31

- Ruang penyimpanan obat tidak dilengkapi dengan alat pencatat suhu yang terkalibrasi

- Pengiriman obat tidak berdasarkan nomor bets, sehingga pengiriman obat tidak sesuai antara faktur dengan fisik obat. Sistem fakturisasi belum mengakomodir nomor bets sesuai fisik obat yang ada

- Obat yang mendekati kedaluwarsa, telah kedaluwarsa, mengalamai kerusakan kemasan, tutup yang diduga kemungkinan mengalami kontaminasi dan yang akan dimusnahkan telah disimpan terpisah dalam lemari tetapi tidak diinventarisir/dicatat - Inspeksi diri belum pernah dilakukan

- Melakukan pemusnahan sendiri namun tidak terdokumentasi dengan baik dan tidak mengirim tembusan ke Loka POM di Kota Dumai

Terhadap sarana tersebut ditindaklanjuti dengan membuat surat Peringatan dan

Corrective Action and Preventive Action (CAPA).

2) Pemeriksaan Gudang Farmasi Kota/Kabupaten (GFK )

Terdapat 2 sarana GFK yang ada di wilayah kerja Loka POM di Kota Dumai dan telah diperiksa keduanya dengan hasil memenuhi ketentuan (100%). Penyimpangan yang dilakukan antara lain:

- Terdapat LPLPO dari Puskesmas yang belum ada tandatangan kepala instalasi farmasi

- Kartu stok belum mencantumkan nomor bets dan tanggal kedaluwarsa - Terdapat ketidaksesuaian kartu stok obat dengan stok fisik

- Faktur dan SPB belum diarsipkan berurutan

- Tidak memiliki genset padahal memiliki stok vaksin

- Termometer ruang penyimpanan obat dan chiller belum dikalibrasi dan chiller belum divalidasi

- Tidak ada pencatatan monitoring suhu penyimpanan obat Cold Chain Product.

- Tempat penyimpanan obat tidak dilengkapi alat yang memberikan peringatan suhu kritis

- Terdapat obat yang tidak disimpan dengan dialasi pallet karena keterbatasan ruang penyimpanan

- Obat kedaluwarsa masih disimpan bersatu dengan obat lain yang masih memenuhi syarat

- Obat kedaluwarsa telah dipisahkan namun belum diberi penandaan

- Melakukan pemusnahan sendiri namun tidak melakukan pelaporan ke BPOM setempat

(38)

32

- SOP belum lengkap

- Tidak adanya petugas yang dapat menjamin generator otomatis berfungsi dengan baik

- Belum ada program pelatihan terutama pada petugas vaksin

- Tidak ada pencatatan obat kembalian di dalam buku penerimaan kembalian obat - Obat-Obat tertentu masih disimpan bersatu dengan obat lainnya

Terhadap sarana tersebut ditindaklanjuti dengan membuat surat Pembinaan dan

Corrective Action and Preventive Action (CAPA).

3) Pemeriksaan Sarana Apotek

Pada tahun 2019, sarana apotek yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 38 sarana dan 75 sarana dengan target pemeriksaan 18 sarana (15,93%). Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 20 apotek (111,11%) dari total sarana yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 13 sarana (65%) telah memenuhi ketentuan, sedangkan 7 sarana (35%) tidak memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang ditemukan antara lain:

- Apotek tidak memiliki apoteker penanggung jawab - Surat Izin Apotek telah habis masa berlaku

- Pada saat pemeriksaan tenaga farmasi tidak berada di tempat - SIA dan SIPA tidak dapat diperlihatkan

- Tidak ada arsip surat pesanan

- Ditemukan blangko SP kosong untuk produk obat, prekursor, psikotropika dan OOT yang sudah ditandatangani oleh APJ

- Melakukan pengadaan obat tidak dari sumber resmi (apotek lainnya) - Surat pesanan belum dilengkapi dengan nomor urut

- SP dan faktur pembelian tidak diarsipkan dengan rapi - Faktur pembelian tidak diarsipkan

- Tidak semua faktur pembelian ditandatangani oleh tenaga farmasi

- Faktur pembelian obat tidak ditandatangani oleh tenaga farmasi, namun pemilik/karyawan apotek

- Ditemukan copy faktur pembelian obat tanpa identitas.

- Ditemukan obat yang tidak dapat ditunjukkan bukti pembeliannya

- Ruangan penyimpanan obat tidak terjaga kebersihan dan kerapiannya, penyimpanan obat bercampur dengan barang lain (kardus)

- Terdapat produk obat disimpan di dalam kulkas bercampur dengan makanan

- Penyimpanan obat belum sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tercantum pada kemasan obat

(39)

33

- Kartu stok tidak rutin diisi

- Jumlah obat pada kartu stok tidak sesuai dgn jumlah stok di komputer - Tidak semua obat memiliki kartu stok

- Kartu stok obat tidak ada

- Kartu stok ada tetapi belum diisi

- Kartu stok dibawa oleh Apoteker sehingga tidak dapat dilihat

- Kartu stok tidak mencantumkan nomor bets dan tanggal kadaluarsa - Penyaluran obat tidak mampu ditelusur

- Ditemukan penjualan obat G ke toko obat

- Ditemukan penjualan obat G ke tempat yang tidak jelas (tidak dpt dipertanggungjawabkan) berdasarkan data di stok di komputer/krt stok manual

- Melakukan penyaluran obat ke klinik, bidan

- Penyimpanan vaksin/CCP dalam kulkas belum dilengkapi dengan catatan monitoring suhu dan atau tidak memiliki termometer suhu

- Tidak memiliki genset padahal memiliki produk vaksin/CCP dan atau genset ada tetapi rusak (tidak berfungsi)

- Laporan narkotika dan psikotropika tidak dapat diperlihatkan

- Ditemukan obat kedaluwarsa yang tidak disimpan terpisah dari obat layak jual lainnya - Pelaporan pemakaian obat golongan psikotropika dan narkotika belum dilakukan

setiap bulan

- Melakukan pemusnahan obat tidak sesuai ketentuan

Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan ditindaklanjuti dengan memberi surat Peringatan Keras atau Rekomendasi Penghentian Sementara Kegiatan (PSK) dan Corrective Action and Preventive Action (CAPA).

4) Pemeriksaan Sarana Toko Obat

Pada tahun 2019, sarana toko obat yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 110 sarana dan 106 sarana dengan target pemeriksaan 20 sarana (9,26%). Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 23 toko obat (115%) dari total sarana yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 19 sarana (82,61%) telah memenuhi ketentuan, sedangkan 4 sarana (17,39%) tidak memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang ditemukan antara lain:

- Izin toko obat tidak dapat diperlihatkan - Izin toko obat mati

- Tidak dapat memperlihatkan surat izin kerja penanggungjawab toko obat - Pada saat pemeriksaan tidak ada tenaga teknis farmasi

(40)

34

- Faktur tidak diarsipkan dengan baik

- Tenaga teknis farmasi belum menandatangani faktur pembelian - Tidak ada kartu stok

- Alamat pada surat izin toko obat tidak sesuai dengan alamat toko obat berada

- Melakukan pengadaan tidak dari sumber resmi (Apotek, Toko Obat lainnya dan

sales)

- Faktur pengadaan sebagian berupa faktur putih - Tidak memiliki kartu stok

- Melakukan pemusnahan obat kedaluwarsa tidak sesuai ketentuan - Ditemukan obat keras daftar G

- Ditemukan obat TIE

- Ditemukan obat kedaluwarsa bercampur dengan obat layak jual

- Pada papan nama toko obat belum dicantumkan “Toko Obar Berizin” dan tidak menerima resep dokter

- Tidak ada penanggungjawab toko obat

- Ditemukan narkotika, psikotropika dan Dekstrometorfan tablet tunggal

Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan ditindaklanjuti dengan memberi surat Peringatan Keras.

5) Pemeriksaan Sarana Rumah Sakit

Pada tahun 2019, sarana rumah sakit yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 3 sarana dan 7 sarana dengan target pemeriksaan 10 sarana (100%). Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 9 rumah sakit (90%) dari total sarana yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 6 sarana (66,67%) telah memenuhi ketentuan, sedangkan 3 sarana (33,33%) tidak memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang ditemukan antara lain

- Rumah Sakit tidak memiliki Apoteker Penanggung Jawab dan Tenaga Teknis Kefarmasian

- Melakukan peminjaman NPP ke Rumah Sakit lain tanpa menggunakan resep/dokumentasi sesuai ketentuan

- Penyimpanan obat tidak dilengkapi pallet, langit-langit bocor dan terdapat air yang menetes

- Penyimpanan obat golongan OOT masih bercampur dengan obat keras lainnya - Kulkas tempat penyimpanan obat CCP masih bercampur dengan komoditi lain

(makanan)

- Pada kartu stok ditemukan pendistribusian OKT dan Narkotika dalam jumlah besar ke Klinik yang tidak memiliki Apoteker Penanggung Jawab

(41)

35

- Terdapat selisih antara kartu stok dan fisik obat

- Melakukan peracikan Narkotika sebelum resep dikeluarkan

- Terdapat obat psikotropika yang tidak disimpan dalam lemari psikotropika dan masih bergabung dengan obat lainnya

- Obat kedaluwarsa masih disimpan bergabung dengan obat layak jual

- Obat kedaluwarsa telah tersimpan sesuai ketentuan namun tidak ada penandaan - Penyimpanan produk CCP tanpa dilengkapi thermometer dan catatan monitoring

suhu

- Terdapat obat yang disimpan pada suhu tidak sesuai dengan petunjuk penyimpanannya

Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan ditindaklanjuti dengan memberi surat Peringatan Keras dan Corrective Action and Preventive Action (CAPA).

6) Pemeriksaan Sarana Puskesmas

Pada tahun 2019, sarana puskesmas yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 10 sarana dan 18 sarana dengan target pemeriksaan 10 sarana (35,71%). Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 16 puskesmas (160%) dari total sarana yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 16 sarana (100%) telah memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang ditemukan antara lain

- Belum dilakukan pemantauan suhu di ruang penyimpanan obat

- Belum mempunyai ruang penyimpanan khusus obat ED dan rusak dikarenakan terbatasnya tempat

- Termometer chiller rusak, belum dikalibrasi dan tidak ada monitoring suhu - Resep belum diarsipkan beurutan sesuai tanggal keluar

- Resep Narkotika,Psikotropika dan Prekursor belum diarsipkan terpisah dengen resep obat lainnya

- Tidak ada genset otomatis

- Lemari khusus penyimpanan NAPZA belum dilengkapi kunci ganda - Kartu stok belum mencantumkan nomor bets dan tanggal kedaluwarsa

- Puskesmas belum mempunyai Apoteker, penanggung jawab farmasi dikelola oleh tenaga teknis kefarmasian

- Penyimpanan obat tidak sesuai dengan petunjuk penyimpanan - Penyimpanan narkotika dan psikotropika bergabung dengan obat lain - Sebagian kartu stok obat belum ada

(42)

36

- AC ruangan gudang penyimpanan obat tidak dingin dan ventilasi terbuka. Gudang tidak tertata dengan baik dan rapi

- Terdapat arsip LPLPO dan SBBK yang belum dilengkapi tandatangan dan stempel puskesmas

- Terdapat Berita Acara Penerimaan Barang belum ditandatangani penanggungjawab - Pencatatan monitoring suhu vaksin tidak rutin dilakukan

Terhadap sarana tersebut ditindaklanjuti dengan membuat surat Peringatan dan

Corrective Action and Preventive Action (CAPA).

7) Pemeriksaan Sarana Balai Pengobatan/Klinik

Pada tahun 2019, sarana balai pengobatan/klinik yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 46 sarana dan 12 sarana dengan target pemeriksaan 5 sarana (8,62%). Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 5 balai pengobatan/klinik (100%) dari total sarana yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 3 sarana (60%) telah memenuhi ketentuan, sedangkan 2 sarana (40%) tidak memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang ditemukan antara lain:

- Faktur dan SP belum diarsipkan dengan rapi dan teratur

- Faktur penerimaan tidak ditandatangani oleh tenaga farmasi dan tidak ada stempel dan No.SIK

- Tidak semua obat memiliki kartu stok

- Terdapat ketidaksesuaian kartu stok dan jumlah fisik

- Obat kedaluwarsa masih dismpan bersatu dengan obat lainnya - Pemantauan suhu penyimpanan vaksin tidak rutin dilakukan

- Ditemukan komoditi lain (makanan) di dalam lemari penyimpanan vaksin

- Pada saat pemeriksaan, ada Asisten Apoteker (STRTTK sedang dalam pengurusan) dan tidak ada

- Penyimpanan obat tidak sesuai dengan suhu penyimpanan yang dipersyaratkan. - Terdapat vaksin di lemari penyimpanan CCP, namun pencatatan monitoring suhu

tidak dilakukan 3 kali sehari secara rutin dan teratur

- Penerimaan obat dari distributor dilakukan oleh petugas yang sedang berdinas saat itu, tidak hanya oleh tenaga teknis kefarmasian

- Tidak dapat menunjukkan kartu stok Psikotropika - Kartu stok obat yang disediakan tidak diisi secara rutin - Ketidaksesuaian jumlah kartu stok dengan jumlah fisik obat - Tidak dapat menunjukkan laporan/dokumentasi stok opname - Tidak dapat menunjukkan dokumentasi pemusnahan obat

(43)

37

- Termometer lemari penyimpanan Cold Chain Product (CCP) tidak berfungsi (rusak) dan tidak dilakukan monitoring suhu serta dokumentasinya

- Pengadaan obat berasal dari sumber yang tidak sesuai jalur distribusi obat (Apotek) - Pada saat pemeriksaan tidak ada Apoteker Penanggung Jawab dan Asisten

Apoteker

- Faktur dan Surat Pemesanan NAPZA tidak terpisah dengan faktur obat biasa saat pengarsipan dan tidak disusun sesuai tanggal bulan tahun

- Tidak membuat Laporan NAPZA

- Obat kedaluwarsa sudah disimpan terpisah tapi tidak diberi penandaan dan pencatatan yang jelas

Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan ditindaklanjuti dengan memberi surat Peringatan Keras dan Corrective Action and Preventive Action (CAPA).

Gambar 3.1 Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat dan Sarana Pelayanan Kefarmasian

C. Sampling dan Pengujian Produk Obat

Target sampling tahunan untuk produk obat pada tahun 2019 adalah sebanyak 89 sampel, yang dibagi menjadi 57 sampel targeted dan 32 sampel random. Sampling yang direalisasikan adalah sebanyak 54 sampel targeted (94,74%) dan 35 sampel

random (109,38). Kurangnya capaian sampel targeted disebabkan oleh tidak adanya 1

sampel kasus dan 2 sampel ruang lingkup yang dapat di-sampling oleh Loka POM di Kota Dumai. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

PBF GFK Apotek Toko Obat Rumah

Sakit Puskesmas BP/Klinik J um la h Sa ran a Jenis Sarana

Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat dan Sarana Pelayanan Kefarmasian

MK TMK

(44)

38

Gambar 3.2 Sampling Produk Obat

Pengujian telah selesai dilakukan terhadap 89 sampel obat di laboratorium pengujian Balai Besar POM di Pekanbaru, dengan hasil uji sebanyak 54 sampel targeted (100%) memenuhi syarat dan 35 sampel random (100%) memenuhi syarat.

Gambar 3.3 Pengujian Produk Obat

PENGAWAS AN MUT U, KEAMAN AN D AN KEMANF AAT AN PRODUK OBAT 0 10 20 30 40 50 60 Targeted Random Jum lah S amp el Metode Sampling

Sampling Produk Obat

Target Realisasi 0 10 20 30 40 50 60 Targeted Random Jum lah S amp el Metode Sampling

Pengujian Produk Obat

MS TMS Tidak Diuji

(45)

39

TRAD ISION AL D AN SUPL EMEN KESEHAT AN

A.

Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sarana produksi obat tradisional dan suplemen kesehatan yang terinventarisir pada tahun 2019 di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis adalah nihil.

B.

Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Pada tahun 2019, sarana distribusi obat tradisional dan suplemen kesehatan yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 7 sarana dan 3 sarana dengan target pemeriksaan 10 sarana (100,00%). Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 11 sarana distribusi obat tradisional dan suplemen kesehatan (110,00%) dari total sarana yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 1 sarana (9,09%) telah memenuhi ketentuan, sedangkan 10 sarana (90,91%) tidak memenuhi ketentuan. Pelanggaran yang dilakukan yaitu ditemukannya obat tradisional kedaluwarsa, tanpa izin edar (TIE) dan/atau mengandung bahan kimia obat (BKO). Terhadap pelanggaran tersebut dilakukan pemusnahan di tempat oleh pemilik sarana dengan disaksikan oleh petugas, pengamanan setempat untuk di-retur oleh pemilik sarana, atau pengamanan oleh petugas Loka POM di Kota Dumai untuk dimusnahkan dan ditindaklanjuti dengan membuat surat Peringatan dan Peringatan Keras. Hasil pemeriksaan sarana distribusi obat tradisional dan suplemen kesehatan dapat dilihat pada Tabel 7B.

Gambar 3.4 Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional dan Suplemen Kesehata 0 1 2 3 4 5 6 7

Kota Dumai Kabupaten Bengkalis

Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan

MK TMK

(46)

40

C.

Sampling dan Pengujian Produk Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan

Target sampling tahunan untuk produk obat tradisional dan suplemen kesehatan pada tahun 2019 adalah sebanyak 63 sampel dan 21 sampel yang keseluruhannya merupakan sampel random. Sampling yang direalisasikan adalah sebanyak 63 sampel obat tradisional (100%) dan sebanyak 21 sampel suplemen kesehatan (100%).

Gambar 3.5 Sampling Produk Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan

Pengujian telah selesai dilakukan terhadap 63 sampel obat tradisional di laboratorium pengujian Balai Besar POM di Pekanbaru, dengan hasil uji sebanyak 60 sampel (95,24%) memenuhi syarat dan sebanyak 3 sampel (4,76%) tidak memenuhi syarat. Pengujian juga telah selesai dilakukan terhadap 21 sampel suplemen kesehatan dengan hasil uji sebanyak 21 sampel (100%) memenuhi syarat.

Gambar 3.6 Pengujian Produk Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan

0 10 20 30 40 50 60 70

Targeted Random Targeted Random

Obat Tradisional Suplemen Kesehatan

Jum

lah

S

amp

el

Sampling Produk Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan

Target Realisasi 0 10 20 30 40 50 60

Targeted Random Targeted Random Obat Tradisional Suplemen Kesehatan

Jum

lah

S

amp

el

Pengujian Produk Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan

MS TMS Tidak Diuji

(47)

41

PENGAWAS AN MUTU, KEAMAN AN D AN KEMANF AAT AN PRODUK KOSMET IK A

A.

Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika

Sarana produksi kosmetika yang terinventarisir pada tahun 2019 di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis adalah nihil.

B.

Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika

Pada tahun 2019, sarana distribusi kosmetika yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 113 sarana dan 101 sarana dengan target pemeriksaan 22 sarana (10,28%). Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 27 sarana distribusi kosmetika (122,73%) dari total sarana yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 5 sarana (18,52%) telah memenuhi ketentuan, sedangkan 22 sarana (81,48%) tidak memenuhi ketentuan. Pelanggaran yang dilakukan yaitu ditemukannya kosmetika kedaluwarsa, tanpa izin edar (TIE) dan/atau mengandung bahan berbahaya (BB).

Terhadap pelanggaran tersebut dilakukan pemusnahan di tempat oleh pemilik sarana dengan disaksikan oleh petugas, pengamanan setempat untuk di-retur oleh pemilik sarana, atau pengamanan oleh petugas Loka POM di Kota Dumai untuk dimusnahkan dan ditindaklanjuti dengan membuat surat Peringatan dan Peringatan Keras. Hasil pemeriksaan sarana distribusi kosmetika dapat dilihat pada Tabel 7B.

Gambar 3.7 Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Kota Dumai Kabupaten Bengkalis

Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika

MK TMK

(48)

42

C.

Sampling dan Pengujian Produk Kosmetika

Target sampling tahunan untuk produk suplemen kesehatan pada tahun 2019 adalah sebanyak 127 sampel yang keseluruhannya merupakan sampel random. Sampling yang direalisasikan adalah sebanyak 127 sampel random (100%).

Gambar 3.8 Sampling Produk Kosmetika

Pengujian telah selesai dilakukan terhadap 127 sampel di laboratorium pengujian Balai Besar POM di Pekanbaru, dengan hasil uji sebanyak 127 sampel (100%) memenuhi syarat.

Gambar 3.9 Pengujian Produk Kosmetika 0 20 40 60 80 100 120 140 Targeted Random Jum lah S amp el Metode Sampling

Sampling Produk Kosmetika

Target Realisasi 0 20 40 60 80 100 120 140 Targeted Random Jum lah S amp el Metode Sampling

Pengujian Produk Kosmetika

MS TMS Tidak Diuji

(49)

43

PENGAWAS AN MUT U, KEAMAN AN D AN KEMANF AAT AN PRODUK PANGAN

A.

Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan

Sarana produksi pangan yang diperiksa terdiri dari sarana produksi Pangan MD dan sarana produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Pada tahun 2019, terdapat 5 sarana produksi pangan MD dan 672 sarana produksi PIRT yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis dengan target pemeriksaan untuk sarana produksi pangan MD sebanyak 5 sarana (100,00%) dan sarana produksi PIRT sebanyak 25 sarana (3,72%). Dari 31 sarana yang diperiksa, 1 sarana (3,23%) memenuhi ketentuan dan 30 sarana (96,77%) tidak memenuhi ketentuan. Hasil pemeriksaan sarana produksi pangan dapat dilihat pada Tabel 7B.

1) Sarana Produksi Pangan MD

Pada tahun 2019, sarana produksi Pangan MD yang terinventarisir di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 2 sarana dan 3 sarana dengan target pemeriksaan 5 sarana (100%). Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 5 sarana produksi Pangan MD (100%) dari total sarana yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 1 sarana (20%) telah memenuhi ketentuan, sedangkan 4 sarana (80%) tidak memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang ditemukan antara lain :

- Tempat/wadah sampah tidak ada penutupnya

- Tidak ada fasilitas/bahan untuk pencucian seperti tisu, sabun (cair) dan pengering atau tidak ada peringatan agar karyawan mencuci tangan mereka setelah menggunakan toilet

- Peralatan toilet tidak lengkap

- Fasilitas klinik pabrik tidak digunakan untuk check-up rutin seluruh karyawan khususnya di bagian produksi

- Produk akhir tidak diberi label yang memuat : jenis produk, nama perusahaan pembuat, ukuran, tipe, grade (tingkatan mutu), tanggal kadaluarsa, berat bersih, nama bahan tambahan makanan yang dipakai, kode produksi atau persyaratan lain - Tidak ada program sanitasi yang efektif di unit pengolahan

- Kontrol sanitasi tidak efektif melindungi produk dari kontaminasi

- Tidak dilakukan pengujian mutu sebelum diolah (air baku hanya diuji jika hasil produk tidak sesuai atau tidak memenuhi ketentuan)

- Pengujian hasil akhir tidak rutin dilakukan

- Produk akhir tidak diberi nomor bets dan tanggal kedaluwarsa - Produk akhir disimpan bergabung dengan pengemas

- Tidak ada pengendalian untuk mencegah serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya dilingkungan pabrik

Gambar

Gambar 2.1 Peta Kota Dumai
Gambar 2.2 Peta Kabupaten Bengkalis
Gambar 2.3 Jumlah Pegawai Per Bidang
Gambar 3.1 Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat dan Sarana Pelayanan Kefarmasian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisa data menggunakan chi-square dan OR untuk mengetahui Hubungan Kadar Hemoglobin Dan Indeks Massa Tubuh Terhadap Preeklamsi.Berdasarkan hasil penelitian yang

Persamaan (3.5) menjadi fungsi utilitas atau yang bisa juga disebut fungsi objektif yang akan diminimumkan oleh negara penerima (domestik) setelah fungsi tersebut dikenakan

Pada gambar 10 memperlihatkan scoring pada permukaan roller, pelumas yang terbakar membuat roller yang ada tidak dilumasi dan akan saling beradu muka yang kemudian

Mufassir lain, Imam As-Syaukani memberi tafsiran, “Ayat ini merupakan dalil wajibnya hijrah dari negeri kafir menuju negeri muslim bagi yang tidak kuasa menjalankan agamanya.” Syaikh

siswa kelas XI IPA 2, dalam menata dan menghasilkan sebuah pola ritme yang indah. Melalui model pembelajaran Inovatif – Progresif, para siswa diberi kesempatan untuk bekerja. Peneliti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan strategi pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika dan self efficacy

1) Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2) Laboratorium BPOM menetapkan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2018, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan