• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON

KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

YULIA NURVITASARI A54F100006

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON

KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Yulia Nurvitasari A54F100006

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan dengan media kartu kata pada siswa kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian pelaksanaan dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dilaksanakan dua pertemuan, dilanjutkan siklus keduayang dilaksanakan dalam dua pertemuan. Berdasarkan deskripsi pelaksanaan tindakan, hasil penelitian, dan pembahasan diperoleh data adanya peningkatan keterampilan membaca permulaan dalam setiap siklus. Hasil analisis yang diperoleh yaitu rata-rata keterampilan membaca permulaan pada pra siklus 40%, setelah tindakan siklus I rata -rata prosentase keterampilan membaca permulaan menjadi 60%, ini menunjukkan mengalami peningkatan 20%. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II rata -rata prosentase keterampilan membaca permulaan menjadi 80% ini berarti meningkat 20%. Secara teoritik dan empirik bahwa keterampilan membaca permulaan dapat ditingkatkan melalui media kartu kata pada siswa kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kata kunci: keterampilan membaca permulaan, media kartu kata

Pendahuluan

Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar memiliki arti dan peranan penting bagi siswa, karena kepadanyalah mula-mula diletakkan landasan keterampilan berbahasa Indonesia. Landasan berbahasa Indonesia akan tertanam pada anak didik apabila mereka telah mampu melakukan keterampilan berbahasa. Dari masalah yang ada di kelas I terdapat satu masalah mengkhawatirkan yaitu dari 25 siswa hanya 40% yang bisa membaca. Hal itu diketahui dengan ciri-ciri yang terlihat pada saat proses pembelajaran berlangsung ciri-ciri-ciri-cirinya adalah

(4)

siswa yang tidak membaca dengan benar, tidak serius dalam belajar, suka menyontek hasil kerja teman sebangkunya.

Beberapa penyebabnya antara lain siswa tidak konsentrasi pada saat guru menjelaskan materi, siswa tidak mengulang kembali pelajaran dirumah karena kurangnya perhatian orang tua terhadap hasil belajar anak, guru suka membiarkan siswa membaca sendiri tanpa bimbingan, siswa yang masuk di Sekolah Dasar rata-rata belum mengikuti pendidikan di Taman Kanak-kanak.

Pembelajaran membaca di kelas rendah pada Sekolah Dasar cenderung menggunakan metode konvensional yang monoton, dimana guru menjelaskan nama-nama huruf, mengeja huruf menjadi kata dan menyambung kata menjadi kalimat dengan menulisnya di papan tulis. Metode tersebut kurang mengikutsertakan aktifitas siswa dalam pembelajaran membaca, akibatnya siswa menjadi jenuh dan bosan dalam pembelajaran membaca.

Untuk mengatasi kesulitan membaca pada kelas rendah, guru hendaknya mempunyai terobosan baru dalam penggunaan metode pembelajaran. Metode permainan kartu didesain untuk siswa kelas rendah, mengingat siswa kelas rendah menurut ilmu jiwa masih tergolong anak kecil sehingga cenderung menyukai permainan dan anak kecil banyak bergerak/beraktivitas.

Dari permasalahan yang terjadi di atas, peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut :

“Apakah membaca permulaan dapat ditingkatkan melalui media kartu kata pada siswa kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014?”

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui media kartu kata pada siswa kelas I SDN 1 Jatipohon Tahun Pelajaran 20013/2014 dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Manfaat penelitian ini bagi siswa diharapkan kemampuan membaca siswa dapat meningkat. Sedangkan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan proses pembelajaran menggunakan kartu kata. Serta dapat digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran bagi mata pelajaran lain dan meningkatkan prestasi sekolah.

(5)

Metode Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 1 Jatipohon yang berjumlah 25 siswa. Peneliti mengambil subyek ini karena membaca permulaan mulai diajarkan pada kelas.

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas I SDN 1 Jatipohon Tahun Pelajaran 2013/2014. Keterampilan membaca permulaan rendah sehingga berpengaruh pada prestasi siswa. Penelitian dilaksanakan pada awal bulan November 2013 sampai akhir bulan Januari 2014.

Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang pelaksanaannya disesuaikan dengan siklus PTK. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti melakukan tidakan prasiklus antara lain dengan mengamati keterampilan membaca permulaan dan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Tahap perencanaan merupakan langkah awal dari setiap kegiatan dan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Perencanaan merupakan kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Tahap perencanaan meliputi penyusunan RPP, media pembelajaran, lembar observasi siswa dan guru.

Pelaksanaan tindakan merupakan langkah kedua dalam siklus PTK. Pelaksanaan tindakan merupakan wujud implementasi dari perencanaan penelitian yang ditetapkan pada tiap siklus.

Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan, yang berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya. Kemudian hasil observasi didiskusikan dengan teman sejawat.

Tahap refleksi merupakan perenungan untuk mencermati kembali secara terperinci tentang segala sesuatu yang telah dilakukan beserta hasilnya, baik yang positif maupun negatif. Hasil yang baik dipertahankan pada siklus berikutnya, sedangkan hasil yang kurang baik digunakan sebagai dasar melakukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Teknik pengumpulan data dalam PTK ini dilaksanakan dengan dua cara yaitu observasi dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati

(6)

aktifitas anak dalam kegiatan pembelajaran dan juga untuk mengamati kemampuan siswa, dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan pembelajaran melalui foto.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti mengamati keadaan siswa bersama kolaboran lalu melaksanakan refleksi. Hasil dari pengamatan tersebut adalah: (a) siswa yang tidak membaca dengan benar; (b) tidak serius dalam belajar; (c) suka menyontek hasil kerja teman. Permasalahan di atas disebabkan oleh beberapa faktor dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain: (1) siswa tidak konsentrasi pada saat guru menjelaskan materi; (2) siswa tidak mengulang kembali pelajaran dirumah karena kurangnya perhatian orang tua terhadap hasil belajar anak; (3)guru suka membiarkan siswa membaca sendiri tanpa bimbingan; (4) siswa yang masuk di Sekolah Dasar rata-rata belum mengikuti pendidikan di Taman Kanak-kanak; (5) pembelajaran membaca di kelas rendah pada Sekolah Dasar cenderung menggunakan metode konvensional yang monoton.

Kondisi tersebut diatasi dengan menggunakan media kartu kata. Alasan penerapan media kartu kata karena kartu kata merupakan media yang mudah dijumpai dan harganya murah serta mudah penggunaannya. Disamping anak dapat belajar membaca serta dapat mengenal kata, anak juga bisa mengenal kosa kata. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan Kompetensi Dasar Melengkapi kata yang belum selesai berdasarkan gambar (tema buah-buahan). Hasil refleksi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I antara lain: (a) Siswa masih asyik dengan dunianya sendiri yaitu dunia bermain, mengingat mereka masih kelas rendah; (b) Siswa kurang begitu terampil sebanyak 40%, siswa yang terampil sebanyak 60%; (c) Siswa masih kurang begitu paham dalam menggunakan media kartu kata. Berdasarkan hasil refleksi tersebut hal-hal yang harus dibenahi antara lain: (a) guru harus lebih fokus memotivasi siswa pada saat kegiatan pembelajaran; (b) guru harus lebih menguasai dalam penggunaan media kartu kata sehingga siswa lebih paham.

(7)

Siklus II

Berdasarkan pengamatan pada siklus II, peneliti bersama kolaboran melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media kartu kata untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa.

Pada siklus II peneliti memperbaiki langkah pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif.

Hasil refleksi pada siklus II antara lain: (a) Perhatian siswa sudah terfokus dalam kegiatan pembelajaran dan penjelasan guru; (b) Keterampilan membaca permulaan siswa sudah meningkat; (c) Guru sudah mampu mengkondisikan kelas dengan baik dibandingkan pada siklus I.

Deskripsi Penelitian Siklus Siklus I

Dampak dari penerapan media kartu kata adalah meningkatnya keterampilan membaca permulaan yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan pada Siklus I

Prosentase Kriteria Jumlah Siswa

1%-20% Sangat Rendah 0

21%-40% Rendah 7

41%-60% Cukup 3

61%-80% Tinggi 11

81%-100% Sangat Tinggi 4

Pada tabel di atas menyatakan bahwa prosentase keterampilan membaca permulaan yang banyak diperoleh pada 61%-80% sebanyak 11 siswa. Selanjutnya 21%-40% sebanyak 7 siswa, 81%-100% sebanyak 4 siswa, dan 41%-60% sebanyak 3 siswa. Perolehan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut.

(8)

Gambar 1. Grafik Prosentase Keterampilan Membaca Permulaan pada Siklus I

Siklus II

Dampak dari penerapan media kartu kata adalah meningkatnya keterampilan membaca permulaan yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan pada Siklus II

Prosentase Kriteria Jumlah Siswa

1%-20% Sangat Rendah 0

21%-40% Rendah 0

41%-60% Cukup 5

61%-80% Tinggi 16

81%-100% Sangat Tinggi 4

Pada tabel di atas menyatakan bahwa prosentase keterampilan membaca permulaan yang banyak diperoleh pada 61%-80% sebanyak 16 siswa. Selanjutnya 41%-60% sebanyak 5 siswa, 81%-100% sebanyak 4 siswa. Perolehan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut.

0 2 4 6 8 10 12

Sangat Rendah 1%-20%

Rendah 21%-40%

Cukup 41%-60% Tinggi 61%-80% Sangat Tinggi 80%-100%

(9)

Gambar 2. Grafik Prosentase Keterampilan Membaca Permulaan pada Siklus II

Pembahasan

Berikut ini tabel prosentase keterampilan membaca permulaan siswa siklus I dan siklus II:

Tabel 3. Daftar Prosentase Keterampilan Membaca Pemulaan Sebelum dan Sesudah Tindakan

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Alfian Wahyu Prastyo 62 70 74

2 Andika Aga Permana 66 72 76

3 Andrean Candra Kusuma 30 42 62

4 Andrina Bulan Aura 64 68 72

5 Aprilliya Duwi Astutik 40 40 62

6 Bodro Wulan Sri Nawang 30 40 50

7 Candra Adhi Vinata 40 44 62

8 Dava Rian Saputra 30 40 62

9 Dedek Ardiansyah 70 74 80

10 Desila Eva Puspitasari 60 66 70

11 Devita Maharani 84 86 88

12 Dika Saputra 30 34 42

13 Ego Pratama 40 62 66

14 Ervina Lomban Pramudya 84 86 88

15 Gudel Sriningsih 84 86 88

16 Ida Lestari 30 34 42

17 Ilham Adi Nuryanto 30 34 42

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Sangat Rendah 1%-20%

Rendah 21%-40%

Cukup 41%-60% Tinggi 61%-80% Sangat Tinggi 81%-100%

(10)

18 Irgi Wahendri 40 46 62

19 Isfatul Rofiah 64 70 76

20 Jhon Wahyu Wibowo 40 62 70

21 Maila Alfiaturohmah 84 86 88

22 Mareno Agis Prayoga 30 34 42

23 Maulida Ayu Puspitasari 40 62 66

24 Maya Wulan Mustika 62 70 70

25 Muhammad Nenata Ainur Fadhillah

40 62 68

Jumlah siswa yang memenuhi kriteria keterampilan membaca permulaan

10 15 20

Rata-rata prosentase keterampilan membaca permulaan

40% 60% 80%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa keterampilan membaca permulaan mengalami peningkatan pada tiap siklus. Keterampilan membaca permulaan meningkat 60% pada siklus I, dan 80% pada siklus II.

Gambar 2. Grafik Prosentase Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan melalui Media Kartu Kata Sebelum dan Sesudah Tindakan

Dari grafik prosentase di atas dapat dinyatakan bahwa media kartu kata dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

(11)

Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru kelas lain dan kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan media kartu kata dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014.

Perbaikan tindakan mengajar yang dilakukan oleh guru yaitu merubah kebiasaan mengajar metode konvensional dimana anak hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru dengan metode PAIKEM sehingga anak terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar.

Daftar Pustaka

Arsyad, Azhar. 2009. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada.

Bima, Admaja. 2012. Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS di Kelas 1 SD Negeri 03 Kerangan Purun Kecamatan Sayan. Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak. Depdiknas. 2007. Persiapan Membaca dan Menulis Melalui Permainan di

Taman Kanak Kanak . Jakarta: April 2007.

Depdiknas. 2008. Pedoman Penerapan Pendekatan “Beyound Centers And

Circle Time (BCCT) “(Pendekatan Sentra Dan Lingkaran) Dalam

Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: 2008.

Isnaesturita.wordpress.com/2013/proses-membaca-dan-menulis-permulaan (Diakses pada 14 Oktober 2013 jam 15.33 WIB)

Kurniasih,Lili. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan Kartu Kata pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Kelas 1. Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak.

Malawi. Ibadullah. 2011. Penelitian Pendidikan. Madiun: IKIP PGRI Madiun Misdar. 2013. Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan melalui

Media Kartu Kata bagi Anak Lambat Belajar. (Diakses pada http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu 31 Oktober 2013 jam 21.00 wib)

(12)

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta. PT Prestasi Pustakaraya.

Rahmayati,Riani. 2012. Membaca Permulaan. Bandung: Balada Kehidupan. (Diakses pada rianirahmayatipgsdbahasa.blogspot.membaca-permulaan 22 Oktober 2013 jam 20.35 WIB)

Raihan,Rini. 2012. Pengembangan Membaca Anak Usia Dini dengan Media

Flash Card. Malang (Diakses pada

riniraihan.wordpress.com/pengembangan-membaca-anak-usia-dini-dengan-media-flash-card 22 Oktober 2013 jam 20.08 WIB)

Rizki,Anugrahaeni. 2012. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar. (Diakses pada

rizardian.blogspot.com/2012/.../karakteristik-anak-usia-sekolah-dasar.html 31 Oktober 2013 jam 21.03 WIB)

Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. (Diakses pada sakalvin.blogspot.com pada 11 November 2013 jam 23.45 WIB)

Sudjana, Nana, & Rivai, Akhmad. 2005. Media Pengajaran. Bandung. PT Sinar Baru Algesindo.

Supardi. 2006. Metodologi Penelitian. Mataram : Yayasan Cerdas Press. (Diakses pada sakalvin.blogspot.com pada 11 November 2013 jam 23.45 WIB)

www.slideshare.net/Riskesusanti/proposal-ptk-15898356 (Diakses pada 14 Oktober 2013 jam 14.36 WIB)

Zuchdi, D dan Budiasih. 1996/1997. Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta: Proyek Pengembangan PGSD Dirjen Dikti Depdikbud

Gambar

Gambar 1. Grafik Prosentase Keterampilan Membaca Permulaan pada
Tabel 3. Daftar Prosentase Keterampilan Membaca Pemulaan Sebelum
Gambar 2. Grafik Prosentase Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus dengan penerapan media karrtu huruf dan cerita bergambar pada siswa kelas I SDN 3

Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui peningkatan keterampilan membaca menggunakan media kartu kata pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 13 Sungai Ruk.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) kolaborasi. Artinya, peneliti melaksanakan penelitian tidak sendiri namun berkolaborasi

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan kepala sekolah di kelas IV SD Negeri III

Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan melalui pengamatan, pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca dengan penggunaan metode ceramah dan media papan

Bentuk dari penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan empat tahapan yaitu

Hasil yang diperoleh pada observasi aktivitas guru/peneliti dalam melakukan pembelajaran melalui kartu kata. Hal-hal yang diobservasi sebanyak 4 aspek, dilaksanakan

Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan melalui pengamatan, pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca dengan penggunaan metode ceramah dan media papan tulis sudah baik, guru