• Tidak ada hasil yang ditemukan

01 KSP M05 2016 09 01

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "01 KSP M05 2016 09 01"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Kasim, S.Pd.,M.Si.
    • Drs. Tonny K. Suhandi, M.M.
    • Drs. Yat Wahdiyat Ratna, M.Si.
  • Pengajar:
    • Dra.Garti Sri Utami, M.Ed.
    • Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
  • Sekolah: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • Mata Pelajaran: Pengembangan Sekolah
  • Topik: Modul Kepala Sekolah Pembelajar Pengembangan Sekolah
  • Tipe: modul
  • Tahun: 2016
  • Kota: Jakarta

I. PENJELASAN UMUM

Modul ini memberikan gambaran umum mengenai pengembangan sekolah, yang mencakup visi, misi, dan tujuan sekolah, serta tantangan dalam menciptakan budaya kerja dan jejaring kemitraan. Dengan memahami modul ini, kepala sekolah diharapkan dapat merumuskan visi dan misi yang sesuai dengan dinamika perubahan di lingkungan pendidikan. Hal ini penting untuk menciptakan sekolah yang berorientasi pada pembelajaran yang berkualitas.

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Bagian ini berisi kegiatan pembelajaran yang terstruktur untuk membantu kepala sekolah dalam memahami dan mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan sekolah. Kegiatan ini mencakup identifikasi konsep sekolah ideal, analisis kesenjangan, serta perumusan visi dan misi. Setiap kegiatan dirancang untuk melibatkan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan di sekolah, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

2.1. TOPIK 1: VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

Topik ini membahas pentingnya visi, misi, dan tujuan sekolah dalam pengembangan pendidikan. Kegiatan ini melibatkan identifikasi konsep sekolah ideal dan analisis kesenjangan antara kondisi riil dan ideal. Dengan memahami dan merumuskan visi dan misi, kepala sekolah dapat mengarahkan pengembangan sekolah secara efektif.

2.2. TOPIK 2: BUDAYA KERJA SEBAGAI TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

Budaya kerja di sekolah menjadi fokus utama dalam pengembangan sekolah. Kegiatan yang dilakukan meliputi refleksi terhadap budaya kerja yang ada, serta pengembangan strategi untuk menciptakan budaya kerja yang positif. Hal ini penting untuk mendukung keberhasilan pengembangan sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan.

2.3. TOPIK 3: JEJARING KEMITRAAN SEBAGAI TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

Topik ini membahas pentingnya jejaring kemitraan dalam mendukung pengembangan sekolah. Kegiatan ini mencakup identifikasi mitra kerja yang tepat dan strategi untuk membangun kemitraan yang efektif. Dengan jejaring yang kuat, sekolah dapat meningkatkan sumber daya dan dukungan dalam penyelenggaraan pendidikan.

2.4. TOPIK 4: TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SEKOLAH

Dalam topik ini, kepala sekolah belajar tentang tahapan pengembangan sekolah yang sistematis. Kegiatan ini mencakup perencanaan, implementasi, dan evaluasi program pengembangan. Dengan memahami tahapan ini, kepala sekolah dapat mengelola perubahan dan pengembangan sekolah secara lebih terarah.

III. BAHAN BACAAN

Bagian ini menyediakan referensi tambahan yang relevan untuk mendalami topik-topik yang telah dibahas. Bahan bacaan ini mencakup berbagai aspek terkait visi, misi, budaya kerja, dan pengelolaan kemitraan. Dengan mempelajari bahan bacaan ini, kepala sekolah dapat memperkaya pemahaman dan kemampuan dalam mengelola pengembangan sekolah.

IV. KESIMPULAN MODUL

Kesimpulan modul menekankan pentingnya pengembangan sekolah yang berkelanjutan melalui pemahaman visi, misi, budaya kerja, dan kemitraan. Kepala sekolah diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, sekolah dapat berfungsi sebagai komunitas pembelajar yang efektif.

Gambar

Tabel 1. Isi Modul

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan berbagai kelompok yang ada di tengah-tengah masyarakat nelayan kota Sibolga di duga menyebabkan hubungan atau pola klien, Hubungan ini bermula adanya interaksi

Agar program CSR tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat, lingkungan, tidak menimbulkan kecemburuan dan konflik antar stakeholders atau perusahaan, maka

KELUHAN DARI MASYARAKAT MERGANGSAN RW 3/ YANG MENYATAKAN BAHWA DANA REKONSTRUKSI RUSAK SEDANG YANG BARU SAJA DITERIMA /. MENDAPATKAN PEMOTONGAN

KELUHAN DARI MASYARAKAT MERGANGSAN RW 3/ YANG MENYATAKAN BAHWA DANA REKONSTRUKSI RUSAK SEDANG YANG BARU SAJA DITERIMA /. MENDAPATKAN PEMOTONGAN

Sasaran terkait peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan keagamaan yang berkualitas (TP.7) adalah meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat

bahwa guna meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dan agar semua penduduk usia sekolah mendapatkan kesempatan layanan pendidikan yang bermutu sesuai

Komite sekolah diharapkan mampu menjadi wadah aspirasi masyarakat serta dapat memberikan alternatif pemecahan masalah di sekolah agar mampu mendongkrak mutu dan kualitas

Pemanfaatan daun tanaman culan ini belum banyak digunakan oleh masyarakat setempat sehingga pelaksanaan kegiatan ini diupayakan agar mampu menjadikan petani sayuran di Kecamatan