EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
Studi Kasus pada SMKN 1 Yogyakarta
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Advionika Resy Bella Putri
132114114
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
Studi Kasus pada SMKN 1 Yogyakarta
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Advionika Resy Bella Putri
132114114
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ Sebab Aku ini mengetahui rancangan –rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN,
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
Skripsi ini dipersembahkan untuk :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Mama dan Papaku tercinta
Adikku Louisa Adella Regita
Gregorius Adhytama Krishantoro
Keluarga besar
Sahabat-sahabat
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(Studi Kasus pada SMKN 1 Yogyakarta)
Dan dimajukan untuk diuji pada 11 April 2017 adalah hasil karya saya
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat sebagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 17 Maret 2017 Yang membuat pernyataan
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Advionika Resy Bella Putri
Nomor Mahasiswa : 132114114
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (Studi Kasus SMKN 1
Yogyakarta)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalm bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 17 Maret 2017
Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, dan
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberikan berkat
yang melimpah.
2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar dan
mengembangkan kepribadian penulis.
3. Albertus Yudi Yuniarto, S,E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA selaku dosen pembimbing
skripsi dan dosen pembimbing akademik yang telah membantu dan
membimbing penulis selama pembuatan skripsi dan proses perkuliahan.
6. Mama dan Papa yang sudah membiayai penddikan selama ini serta
selalu memberikan semangat dan motivasi agar skripsi ini dapat
terselesaikan.
7. Adikku Louisa Adella Regita yang selalu mendukung dan mendoakan
viii
8. Gregorius Adhytama Krishantoro yang selalu memberikan semangat
dan motivasi kepada penulis selama mengerjakan skripsi.
9. Eyang kakung, eyang uti dan keluarga besar yang selalu mendoakan
penulis.
10. Sahabat-sahabat saya di SMP dan SMA Stece (Febi, Dhea, Lia, Olin)
yang selalu mendukung penulis.
11. Sahabat-sahabat saya di kampus (Genk Gaje, Pejuang Skripsi, Oren dan
Feli) yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
12. Teman-teman pengurus Himaks 2015 yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
13. Teman-teman Persekutuan Patriot GKJ Jatimulyo yang memberikan
penulis semangat dan mendoakan penulis agar cepat lulus.
14. Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 1 Yogyakarta yang telah
bersedia menjadi tempat penelitian skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
bermanfaat bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 17 Maret 2017
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR... vii
HALAMAN DAFTAR ISI... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xiv
ABSTRAK... xv
ABSTRACT... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... I B. Rumusan Masalah... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian... 4
F. Sistematika Penulisan... 5
BAB II LANDASAN TEORI... 7
A. Pengendalian Internal... 7
1. Pengertian Pengendalian Internal... 7
2. Komponen-komponen Pengendalian Internal... 9
3. Tujuan Pengendalian Internal... 16
x
1. Kas... 17
2. Pengeluaran Kas... 17
C. Bantuan Operasional Sekolah... 22
1. Latar Belakang Bantuan Operasional Sekolah... 22
2. Pengertian Bantuan Operasional Sekolah... 25
3. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah... 25
4. Sasaran Program dan Besar Bantuan... 26
5. Waktu Penyaluran Dana... 27
D. Sampling Atribut... 27
E. Atribut... 28
BAB III METODE PENELITIAN... 29
A. Jenis Penelitian... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 29
C. Objek dan Subjek Penelitian... 29
D. Data yang dibutuhkan... 30
E. Teknik Pengumpulan Data... 30
F. Teknik Analisis Data... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM SMKN 1 YOGYAKARTA... 36
A. Sejarah berdirinya SMKN 1 Yogyakarta... 36
B. Lokasi SMKN 1 Yogyakarta... 37
C. Visi Misi SMKN 1 Yogyakarta... 38
D. Tujuan Pendidikan SMKN 1 Yogyakarta... 38
E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 42
F. Tugas Staf Pimpinan Sekolah... 43
BAB V ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN... 59
BAB VI PENUTUP... 69
A. Kesimpulan... 69
B. Keterbatasan... 69
xi
DAFTAR PUSTAKA... 71
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Stop Or Go Sampling... 35
Tabel 3.2 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian
Kepatuhan... 35
Tabel 5.1 Hasil Penelitian Sampel... 61
Tabel 5.2 Hasil Pemeriksaan
Atribut...
61
Tabel 5.3 Atribut Sampling Table for Determining Stop or Go Sizes and Upper Precision Limit Population Accurance Rate Based on Sample
Result...
64
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar SPJ BOS Januari sampai Juni 2015... 93
Lampiran 2 Daftar SPJ BOS Juli sampai Desember 2015... 98
Lampiran 3 Buku Dana JPD Juli 2015... 101
Lampiran 4 Buku Dana JPD Agustus 2015... 108
Lampiran 5 Buku Dana JPD September 2015... 117
Lampiran 6 Buku Dana JPD Oktober 2015... 125
Lmapiran 7 Buku Dana JPD November 2015... 130
xv ABSTRAK
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
Studi kasus pada SMKN 1 Yogyakarta Advionika Resy Bella Putri
132114114
Universitas Sanata Dharma 2017
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengendalian internal pengeluaran kas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat diselewengkan oleh pengelola dana jika tidak ada sistem pengendalian internal yang baik. Oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian internal yang dapat memberikan perlindungan terhadap kas.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara dokumentasi, wawancara, observasi. Peneliti melakukan uji checklist terhadap pengendalian internal pengeluaran kas dana BOS. Teknik analisis data yang digunakan adalah stop or go sampling.
Hasil penelitian Evaluasi Pengendalian Internal menunjukkan hasil yang efektif karena seluruh dokumen yang diperiksa memiliki kelengkapan dokumen bukti kas keluar, otorisasi pengeluaran kas, kesesuaian informasi yang satu dengan dokumen lain dalam Pengendalian Internal pengeluaran kas.
xvi ABSTRACT
AN EVALUATION OF INTERNAL CONTROL ON CASH EXPENDITURE OF FUND FOR OPERATIONAL AID TO SCHOOL
PROGRAM (BOS)
A Case Study at SMKN 1 Yogyakarta Advionika Resy Bella Putri
132114114
Universitas Sanata Dharma 2017
This study was conducted to evaluate the internal control of cash expenditure of operational aid to school program. The management of the school's operational grant can be diverted by the fund manager if there is no good internal control system. Therefore, an internal control system is required to provide a protection towards cash
The type of research used is case study. The data used in this research is obtained by documentation, interview, and observation. The researchers conducted a checklist test on the internal control of cash expenditure of operational aid to school program . Data analysis technique of this research was stop or go sampling.
The result of the research shows that the internal control over the cash expenditure of school operational aid fund at SMKN 1 Yogyakarta runs effectively. The result shows that all documents examined are having complete document of cash expenditure, cash expenditure authorization, and conformity of information with each other related to internal control of cash expenditure.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (UU RI No 20 Tahun 2003). UUD 1945 pasal 31 ayat (1)
menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan dan ayat (2) menjelaskan setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pendidikan
membantu manusia untuk mengembangkan dirinya bukan saja dalam hal
ilmu pengetahuan, melainkan juga dalam hal karakter. Indonesia menjadi
negara yang masih memiliki anak-anak yang belum mendapat pendidikan
karena adanya faktor ekonomi. Mahalnya Pendidikan yang ada di
Indonesia inilah yang menjadi penyebab utama anak-anak tidak dapat
merasakan pendidikan. Pemerintah menyadari hal tersebut, maka
pemerintah membuat program Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Program BOS berfungsi untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non
personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program
wajibbelajar. BOS ini digunakan untuk mendukung keberhasilan program
non personal, meskipun dimungkinkan untuk membiayai beberapa
kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi.
Juknis (2016) menjelaskan bahwa tujuan umum program BOS adalah
meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam
rangka wajib belajar dua belas tahun . Sasaran program BOS adalah semua
siswa (peserta didik) dijenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Program BOS yang diadakan Pemerintah dapat
membantu masyarakat agar dapat memperoleh pendidikan yang baik dan
layak terutama masyarakat yang tidak mampu.
Salah satu faktor keberhasilan dari Program Pemerintah Dana BOS
ini adalah pengelolaan dana yang didukung adanya Sumber Daya
Manusia yang professional dan handal. Mulyadi (2002:185) menjelaskan
bahwa karyawan yang kompeten dan jujur akan menghasilkan laporan
keuangan yang dapat diandalkan. Pengelolaan keuangan sekolah yang baik
dapat dilakukan dengan menggunakan; 1) asas pemisahan tugas; 2)
perencanaan; 3) pembukuan setiap transaksi; 4) pelaporan dan
pengawasan. Pengelolaan Dana BOS SMK yang baik akan mampu
membantu ketercapaian tujuan dari program BOS SMK secara efektif dan
efisien. Sekolah menempati posisi penting dalam penentuan penggunaan
Dana BOS SMK, karena sekolah merupakan instansi yang terkait langsung
Pengelolaan Dana BOS. Kesalahpahaman oleh pengelola dana BOS dapat
Oleh karena itu Pemerintah mengharapkan agar sekolah dapat
menggunakan dana BOS dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan
kebutuhan sekolah masing-masing. Sistem penggunaan Dana BOS
memang sering disalahartikan oleh setiap pengelola dana BOS. Hal itu
disebabkan kurangnya petunjuk yang spesifik dari Pemerintah, namun
bukan berarti hal ini yang menjadi alasan pengelola untuk
menyelewengkan dana BOS. Pengelola Dana BOS perlu melakukan
pengendalian internal secara rutin ntuk menghindari adanya
penyelewengan. Pengendalian internal itu berfungsi untuk mengevaluasi
sistem pengeluaran kas yang dilakukan oleh pengelola dana BOS. Sumber
Daya Manusia yang jujur , handal dan profesional menjadi kunci penting
suksesnya pengendalian internal. Pemerintah juga menanggapi hal tersebut
dengan mengeluarkan buku panduan BOS agar dapat memudahkan
pemahaman dan pengendalian internal Dana BOS khususnya prosedur
sistem pengeluaran kas Dana BOS.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah pengendalian
internal pada SMKN 1 Yogyakarta terkait pengeluaran kas Dana BOS
C. Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Evaluasi terhadap pengendalian internal pengeluaran kas Dana BOS di
SMKN 1 Yogyakarta periode 2015.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas
pengendalian internal atas pengeluaran kas pada dana BOS di SMKN 1
Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi SMKN 1 Yogyakarta
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Yogyakarta dapat mengetahui
tingkat efektiitas pengendalian internal pengeluaran kas Dana BOS
yang dijalankan selama ini.
2. Bagi Universitas
Sebagai suatu karya tulis yang dapat menambah kepustakaan bagi
universitas dan sebagai bahan bacaan serta acuan dalam perkuliahaan
3. Bagi Penulis
Sebagai sarana bagi penulis untuk menerapkan teori yang telah
dipelajari dalam sebuah penelitian dan menambah pengetahuan
penulis.
F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi mengenai teori-teori yang digunakan dalam
mendukung penelitian seperti Pengendalian Internal,
Pengeluaran Kas dan BOS.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subyek dan objek penelitian, data yang
dibutuhkan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
data.
Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya, lokasi sekolah,
visi misi, tujuan pendidikan, struktur organisasi dan tugas
dari staf SMKN 1 Yogyakarta.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang penguraian dan pengolahan data yang
didapat menggunakan metode stop or go sampling.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan, batasan masalah dan
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A.Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Mulyadi (2002:180) mengungkapkan bahwa Pengendalian Internal
didefinisikan sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadahi tentang pencapaian kendala pelaporan keuangan, kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi
operasi. Diana dan Setiawati (2011:82) menjelaskan pengendalian internal
adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang
dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya,
mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut,
meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya
kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. Widjayanto Nugroho
(2001:168) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan
pengendalian internal adalah pengendalian yang memiliki dua fungsi
utama yaitu mengamankan sumber daya organisasi dari penyalahgunaan
dan mendorong efisiensi operasi organisas sehingga kebijaksanaan
ataupun tujuan yang telah digariskan dapat tercapai.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
entitas atau institusi yang memiliki tujuan untuk melindungi harta benda,
pencapaian kinerja, serta penyiapan laporan keuangan yang dapat
dipercaya agar tidak terjadi penyelewengan. Mulyadi (2002:180)
menjelaskan bahwa 3 (tiga) golongan tujuan pengendalian internal, yaitu;
(a) Keandalan pelaporan keuangan; (b) efektivitas dan efesiensi operasi;
(c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Mulyadi
(2002:180) juga menjelaskan pengendalian internal memiliki definisi
konsep, yaitu :
a. Pengendalian Internal merupakan suatu proses. Pengendalian Internal
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian
internal merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat pervasif dan
menjadi bagian tidak terpisahkan bukan hanya sebagai tambahan dari
infrastruktur entitas.
b. Pengendalian internal dijalankan oleh orang. Pengendalian internal
bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup
dewan komisaris, manajemen dan personil lain.
c. Pengendalian internal dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan
memadahi, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan
komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem
dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian
internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
d. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
2. Komponen Pengendalian Internal COSO menurut Hery (2011:90) Pengendalian Internal memiliki 5 komponen sebagai berikut :
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian berfungsi sebagai paying bagi keempat
komponen pengendalian internal lainnya (penilaian risiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi akuntansi, serta pemantauan).
Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan dan prosedur
yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur dan
pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal serta
arti pentingnya bagi entitas tersebut. Mulyadi (2002: 184) memaparkan
bahwa auditor wajib memahami dan menilai lingkungan pengendalian
internal dengan mempertimbangkan subkomponen dari lingkungan
pengendalian itu sendiri, yaitu :
1) Nilai integritas dan etika
Menjunjung tinggi nilai integritas merupakan tanggung jawab
manajemen. Nilai integritas adalah kemampuan untuk mewujudkan
menjalankan aktivitas bisnisnya, manajer dituntut untuk
mendasarkan pada nilai etika bisnis. Nilai integritas dan etika
dikomunikasikan oleh manajer melalui personal behavior dan
operational behavior. Melalui personal behavior, manajer
mengkomunikasikan nilai integritas dan etika melalui tindakan
individual. Melalui operational behavior, manajer mendesain
sistem yang digunakan untuk membentuk perilaku yang diinginkan,
yang berdasarkan nilai integritas dan nilai etika.
2) Komitmen terhadap kompetensi
Pengetahuan dan keterampilan diperlukan oleh personel disetiap
tingkat organisasi agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif.
Komitmen terhadap kompensasi mencakup pertimbangan
manajemen atas pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan,
dan paduan antara kecerdasan, pelatihan, dan pengalaman yang
dituntut dalam pengembangan kompetensi.
3) Dewan Komisaris atau Komite Audit
Dewan komisaris mewakili pemegang saham dalam mengawasi
jalannya kegiatan entitas yang dikelola oleh manajemen. Dewan
Komisaris memiliki peran penting yaitu memastikan bahwa
manajemen telah mengimplementasikan pengendalian internal
dan proses pelaporan keuangan secara layak. Dewan membentuk
manajemen. Komite audit memiliki tanggung jawab untuk
melakukan komunikasi secara berkelanjutan dengan auditor
internal maupun auditor eksternal, termasukmenyetujui jasa audit
dan non audit yang dilakukan oleh para auditor eksternal.
4) Filosofi dan gaya operasi
Manajaemen melalui prinsip dan sikapnya memberikan isyarat
tertentu bagi para karyawannya mengenai arti penting
pengendalian internal. Dengan memahami gaya pengelolaan
manajemen, auditor dapat merasakan sikap manajemen tentang
pengendalian internal.
5) Struktur Organisasi
Struktur organisasi menunjukkan tingkatan tanggung jawab dan
kewenangan yang ada dalam setiap divisi atau bagian. Auditor
dapat mempelajari perihal pengelolaan entitas dan unsur-unsur
fungsional bisnis serta melihat bagaimana pengendalian atas
pengelolaan tersebut diterapkan dengan memahami struktur
organisasi klien
6) Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab
Pembagian wewenang yang jelas akan membantu organisasi
dalam mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilikinya
jelas juga akan memudahkan pertanggungjawabkan konsumsi
sumber daya organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi.
7) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Karyawan merupakan unsur penting dalam setiap pengendalian
internal. Karyawan yang kompeten dan jujur akan membantu
perusahaan dalam mengahasilkan pertanggungjawaban keuangan
yang dapat diandalkan. Pentingnya karyawan di dalam suatu
entitas diperlukan kebijakan dari entitas seperti mengangkat,
mengevaluasi, melatih, mempromosikan dan memberi
kompensasi kepada karyawan agar karyawan tidak mudah bosan
dan selalu merasa puas atas hasil kinerjanya.
8) Kesadaran Pengendalian
Kesadaran pengendalian dapat tercermin dari reaksi yang
ditunjukkan oleh manajemen dari berbagai jenjang organisasi atas
kelemahan pengendalian internal yang ditunjuk oleh auditor intern
atau auditor independen
b.Penilaian Risiko
Penilaian risiko merupakan tindakan yang dilakukan manajemen
untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko terkait penyusunan
laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Penilaian risiko manajemen berbeda dengan penilaian
perancangan dan pelaksanaan pengendalia internal untuk memperkecil
kekeliruan serta kecurangan, sedangkan auditor menilai risiko untuk
memutuskan jenis dan cakupan bukti yang dibutuhkan dalam
pemeriksaan. Jika manajemen menilai risiko secara efektif, maka
auditor akan mengumpulkan sedikit bukti audit.
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur untuk
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk
mengatasi risiko telah diambil guna mencapai tujuan entitas. Hery
(2011: 93) menjelaskan bahwa terdapat kebijakan prosedur aktivitas
pengendalian internal, yaitu :
1) Pemisahan Tugas
Adanya pemisahan fungsi atas pembegian kinerja. Ada 2 (dua)
prinsip pemisahan tugas secara umum yaitu : a) Pekerjaan yang
berbeda seharusnya dikerjakan oleh karyawan yang berbeda. b)
Harus adanya pemisahan tugas antara karyawan yang menangani
pekerjaan pencatatan aktiva dan karyawan yang langsung menangani
aktiva secara fisik. Hasil pekerjaan seorang karyawan dapat
diperiksa silang (cross check) kebenarannya oleh karyawan lainnya.
Pemeriksaan secara silang bertujuan untuk meminimalisir adanya
2) Otorisasi yang tepat atas Transaksi
Setiap transaksi harus diotorisasi secara tepat agar pengendalian
internal berjalan dengan baik. Karakteristik yang paling penting dari
pengendalian internal adalah penetapan tanggung jawab ke
masing-masing karyawan secara spesifik. Penetapan tanggung jawab yang
dimaksud meliputi pemberian otorisasi untuk menyetujui (approve)
atas sebuah transaksi.
3) Dokumen dan catatan yang memadai
Dokumen dan catatan merupakan objek fisik atas transaksi yang
akan dicantumkan serta diikhtisarkan. Dokumen memberikan bukti
bahwa transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi telah terjadi dengan
membubuhkan tanda tangan (atau inisial) ke dalam dokumen,
sehingga orang yang bertanggung jawab atas terjadinya sebuah
transaksi atau peristiwa dapat diidentifikasi dengan mudah.
Dokumentasi atas transaksi seharusnya dibuat ketika transaksi terjadi
dan bernomor urut tercetak serta seluruh dokumen tersebut dapat
dipertanggungjawabkan.
4) Pengendalian Fisik atas Aktiva dan Catatan
Aktiva dan catatan harus dilindungi untuk menyelenggarakan
pengendalian internal yang memadai. Jika tidak diamankan aktiva
dapat dicuri, diselewengkan dan disalahgunakan. Begitu juga dengan
hilang atau dicuri. Hal tersebut dapat menggangu proses pencatatan
dan operasi normal bisnis perusahaan. Penggunaan pengendalian
fisik, mekanik dan elektronik sangatlah penting. Pengendalian fisik
terutama terkait dengan pengamanan aktiva. Pengendalian mekanik
dan elektronik juga mengamankan aktiva.
5) Pemeriksaan Independen atau Verifikasi Internal
Hampir semua sistem pengendalian internal memberikan
pengecekan independen atau verifikasi internal. Prinsip ini meliputi
peninjauan ulang, perbandingan dan pecocokan data yang telah
disiapkan oleh karyawan lainnya yang berbeda. Kebutuhan akan
pengecekan independen meningkat karena struktur pengendalian
internal cenderung berubah setiap saat kalau tidak terdapat
mekanisme penelaahan yang sering.
d. Informasi dan Komunikasi Akuntansi
Sistem informasi dan komunikasi akuntansi memiliki tujuan agar
transaksi dicatat, diproses, dan dilaporkan telah memenuhi keenam
tujuan audit umum atas transaksi yaitu; 1) Transaksi yang dicatat
memang ada; 2) transaksi yang sudah ada dicatat; 3) transaksi yang
dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar; 4) transaksi yang dicatat
diposting dan diikhtisarkan dengan benar; 5) transaksi diklasifikasi
dengan benar; 6) transaksi dicatat pada tanggal yang benar. Sistem
kelengkapan, keakuratan, posting dan pengikhtisaran, klasifikasi dan
penetapan waktu transaksi dicatat.
e. Pemantauan
Ikatan Akuntan Indonesia (2001:319.24) memaparkan pengertian
pemantauan sebagai suatu proses penentuan kualitas kinerja
pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup
penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan
yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah atau
dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Aktivitas pemantauan dapat
mencakup penggunaan informasi dari komunikasi dengan pihak luar
seperti keluhan pelanggan dan komentar dari badan pengatur yang
dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang
memerlukan perbaikan
3. Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan Pengendalian Internal menurut Zaki (2009:13), yaitu:
a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
c. Memajukan efisiensi operasi perusahaan
d. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah
B.Pengeluaran Kas
1.Kas
Gitosudarmo dan Basri (2002) mengungkapkan kas sebagai :
“Nilai uang kontan yang dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling
tinggi likuiditasnya”
Kas tidak hanya berupa uang kontan tetapi dapat disimpan di
rekening giro atau rekening lainnya yang dapat dicairkan sewaktu-waktu
pada saat dibutuhkan. Kas dapat digunakan untuk membiayai seluruh
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari; mengadakan investasi baru
dalam aktiva tetap dan dapat digunakan untuk membayar deviden, pajak,
bunga dan pembayaran lainnya. Pengeluaran kas juga dipengaruhi oleh
adanya faktor-faktor; a) Budget biaya bahan baku; b) Budget biaya
tenaga kerja langsung; c) Budget biaya pabrik lain-lain (overhead); d)
Budget biaya administrasi umum dan administrasi penjualan. e) Budget
penambahan aktiva tetap. f) Budget pengeluaran non-operating
2. Pengeluaran Kas
Soemarsono (2004:297) mengungkapkan bahwa pengeluaran kas yaitu:
“Suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi yang menyebabkan
berkurangnya kas”
Pengeluaran kas terdiri dari dua sistem pokok yaitu pengeluaran kas
menggunakan cek dan pengeluaran kas dengan uang tunai melalui
mempunyai beberapa kebaikan ditinjau dari pengendalian internal,
diantaranya :
a) Dengan digunakan cek atas nama, pengeluaran yang menggunakan
cek akan dapat diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan
yang ditulis pada formulir cek.
b) Dilibatkannya pihak luar yaitu bank, dalam pencatatan transaksi
pengeluaran kas
c) Adanya cancelled check yang merupakan tanda terima kas dari pihak
yang menerima pembayaran.
Pengeluaran kas ini terdiri dari dokumen, fungsi terkait, dan prosedut
pengeluaran kas yaitu :
1) Prosedur pengeluaran kas
Prosedur pengeluaran kas merupakan suatu urutan kegiatan yang
telah dibuat untuk menjamin penanganan tentang suatu hal yang
melibatkan catatan-catatan atas transaksi-transaksi yang
mengakibatkan berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan
yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang
maupun hasil transaksi lainnya yang menyebabkan berkurangnya
kas. Prosedur Pengeluaran kas yaitu :
Prosedur ini menguraikan mengenai permintaan pengeluaran
kas yang dilakukan dengan cek oleh bagian yang memerlukan
pengeluaran kas. Kemudian dokumen tersebut diotorisasi oleh
pihak yang berwenang dan dikirimkan ke bagian akuntansi
sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
b. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Prosedur ini menguraikan mengenai pembuatan bukti kas
keluar yang dibuat oleh bagian kas atas permintaan dari bagian
yang memerlukan kas dengan membuat cek dan mencatatnya
dalam bukti kas keluar.
c. Prosedur Pengeluaran Kas
Prosedur ini menguraikan mengenai pengeluaran kas yang
dilakukan oleh fungsi kas yang mengisi cek, meminta tanda
tangan atas cek kepada pejabat yang berwenang dan
mengirimkan kepada kreditur yang namanya tercantum pada
bukti kas keluar.
d. Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas
Prosedur ini menguraikan mengenai pencatatan yang dilakukan
oleh fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi mencatat pengeluaran
2) Dokumen pengeluaran kas yang digunakan untuk pengendalian
internal menurut Mulyadi (1993:512) :
a) Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar dapat didefinisikan sebagai suatu
tanda bukti bahwa perusahaan telah melakukan transaksi
pengeluaran kas ataupun pembayaran, seperti pembelian
dengan tunai atau cek, pembayaran gaji, pembayaran utang
ataupun pengeluaran-pengeljuaran yang lainnya. Contoh
dokumen ini kuitansi dari kreditur dan nota kontan asli.
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas
kepada Bagian Kas sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut.
b) Cek
Cek merupakan surat perintah dari pihak pemisahan
kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak yang namanya tercantum dalam cek tersebut.
c) Permintaan Cek
Permintaan cek adalah surat permintaan dari fungsi yang
memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi
3) Fungsi yang terkait
Mulyadi (1993:515) mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa fungsi yang terkait dalam pengeluaran kas :
a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Fungsi yang memerlukan kas keluar yaitu bagian di
perusahaan yang memerlukan pencairan kas untuk
kegiatan pengeluaran kas. Contoh dari fungsi
pengeluaran kas yaitu adanya pembelian barang dan
jasa, fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan
cek kepada fungsi akuntansi, yaitu harus mendapat
persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.
b. Fungsi Kas
Fungsi kas merupakan bagian di dalam perusahaan
yang mempunyai kewenangan membiayai setiap
kegiatan operasi perusahaan.
c. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi merupakan bagian yang mempunyai
kewenangan dalam hal pencatatan keseluruhan
transaksi di perusahaan terutama transaksi pengeluaran
kas. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas
dan persediaan, pencatatan transaksi pengeluaran kas
dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek dan
pembuatan bukti kas keluar yang memberikan fungsi
otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek
sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
d. Fungsi pemeriksaan internal
Fungsi pemeriksaan internal ini memiliki tugas untuk
melakukan pemeriksaan terhadap internal perusahaan,
mencakup semua kegiatan di perusahaan untuk melihat
kondisi perusahana. Fungsi ini memiliki tanggung
jawab melakukan perhitungan kas secara periodik dan
mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas
menurut catatan akuntansi.
C. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
1. Latar belakang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Undang‐undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa pendidikan
nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan
untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan
lokal,nasional, dan global. Usaha untuk memenuhi amanat
Belajar 9 (Sembilan) Tahun. Program yang telah dimulai dari
tahun 1994 tersebut berhasil dituntaskan dengan indikator
Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah Pertama
(SMP) mencapai 98,2%pada tahun 2010. Konsekuensi dari
keberhasilan program Wajib Belajar 9 (sembilan) Tahun
tersebut adalah meningkatnya jumlah siswa lulusan SMP yang
harus ditampung oleh SMK. Sementara itu, ketersediaan ruang
kelas pada jenjang pendidikan SMK belum sesuai dengan
jumlah siswa lulusan SMP atau sederajat lainnya. Akibatnya,
banyak lulusan SMP atau sederajat lainnya tidak dapat
melanjutkan ke SMK baik dikarenakan kendala daya tampung
SMK maupun ketidakmampuan membayar biaya pendidikan.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, pembangunan
pendidikan menengah difokuskan pada dua hal yaitu
meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun
ke atas dan meningkatkan relevansi lulusan pendidikan
menengah terhadap dunia kerja. Untuk itu pemerintah
menjamin akses pendidikan menengah seluas-luasnya sehingga
diharapkan dapat menaikkan rata-rata kualifikasi tenaga kerja
di Indonesia yang saat ini didominasi oleh lulusan pendidikan
dasar. Partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan
menengah meningkat cukup signifikan selama periode
Luar Biasa (SMLB) sebesar 68,92% pada tahun 2014.
Pemerintah mendorong akselerasi pembangunan pendidikan
menengah dengan menginisiasi Pendidikan Menengah
Universal (PMU) yang merupakan langkah awal menuju
dilaksanakannya wajib belajar 12 tahun. Sebagai langkah awal
wajib belajar 12 tahun, pada tahun 2016 pemerintah
mengeluarkan kebijakan BOS bagi SMK dengan satuan biaya
per siswa Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah)
per tahun. Mulai tahun 2016 penyaluran dana BOS SMK
dilakukan dengan mekanisme transfer ke provinsi yang
selanjutnya ditransfer ke rekening satuan pendidikan secara
langsung dalam bentuk hibah.
Pelaksanaan program BOS SMK diatur dengan beberapa
peraturan (Buku Panduan Juknis BOS SMK, 2-3) :
a. Peraturan Presiden yang mengatur Rincian APBN.
b. Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme
penyalurandana BOS dari pusat ke provinsi dan
pelaporannya.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur
mekanisme pengelolaan dana BOS di daerah dan
mekanisme penyaluran dari kas daerah ke satuan
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang
petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban
keuangan dana BOS SMK.
2. Pengertian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Berikut ini beberapa pengertian dasar dari Program BOS SMK
(Buku Panduan Juknis BOS SMK, 3-4) :
a. Merupakan program pemerintah untuk mendukung
pelaksanaan rintisan program Wajib Belajar 12 Tahun.
b. Merupakan program pemerintah berupa pemberian dana
langsung kepada SMK negeri dan swasta untuk membantu
memenuhi Biaya Operasional Non‐Personalia Sekolah dan
pembiayaan lainnya untuk menunjang proses pembelajaran.
c. Besaran dana BOS SMK yang diterima sekolah dihitung
berdasarkan jumlah siswa masing‐masing sekolah dan
satuan biaya bantuan.
3. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Secara umum program BOS SMK bertujuan untuk
mewujudkan layanan sekolah menengah kejuruan yang
terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat. Istilah
masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka
rintisan wajib belajar 12 tahun yang bermutu.
Secara khusus program BOS SMK bertujuan untuk:
a. Membantu biaya operasional non personalia sekolah.
b. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK.
c. Meningkatkan APK peserta didik Sekolah Menengah
Kejuruan SMK.
d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action)
bagi peserta didik miskin SMK dengan cara meringankan
biaya sekolah.
e. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity)
bagi siswa miskin SMK untuk mendapatkan layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
f. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
4. Sasaran Program dan besar bantuan
Sasaran program BOS SMK adalah semua satuan
pendidikan SMK baik negeri maupun swasta pada seluruh
provinsi di Indonesia yang sudah terdata dalam sistem Data
Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen).
dihitung berdasarkan jumlah peserta didik dengan besar satuan
biaya sebesar Rp.1.400.000 per peserta didik per tahun.
5. Waktu Penyaluran Dana
Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu
periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan
Oktober-Desember. Bagi wilayah yang secara geografis sangat
sulit (wilayah terpencil) sehingga proses pengambilan dana
BOS SMK oleh satuan pendidikan mengalami hambatan atau
memerlukan biaya pengambilan yang mahal, atas usulan
pemerintah daerah dan persetujuan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, penyaluran dana BOS SMK kepada satuan
pendidikan dilakukan setiap semester, yaitu pada awal
semester.
D. Sampling Atribut
Sawyer (2006:19) mengungkapan bahwa sampling atribut
membutuhkan jawaban ya atau tidak, benar atau salah. Sampling
atribut berkaitan dengan estimasi jumlah kesalahan atau
karakteristik lainnya dalam suatu populasi. Semakin banyak
variabel unit-unit dalam suatu populasi, maka semakin besar
E. Atribut
Atribut adalah ciri-ciri kualitatif yang dimiliki oleh suatu
obyek yang mencerminkan sifat dari obyek tersebut. Atribut juga
bisa diartikan sebagai karakteristik atau ciri yang melekat pada
sebuah dokumen dan tidak dapat dimanipulasi. Contohnya dalam
suatu dokumen terdapat atribut tanda tangan dari atasan (manajer,
kepala sekolah) yang bersangkuta, tanda tangan ini besifat mutlak
karena sebuah dokumen harus terdapat tandatangan dari pihak
29 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah studi kasus yaitu melakukan
penelitian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas
sehingga hasil kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya
berlaku bagi objek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.
Penelitian ini dilakukan secara langsung di SMKN 1 Yogakarta
dan hasil penelitian hanya berlaku untuk SMKN 1 Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian terhadap evaluasi Pengendalian Internal Pengeluaran
Kas Dana BOS dilakukan di SMKN 1 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian evaluasi Pengendalian Internal Pengeluaran Kas
Dana BOS dilaksanakan pada Desember 2016
C. Objek dan Subjek Penelitan 1. Objek Penelitian yaitu:
a. Struktur organisasi yang berkaitan dengan pengeluaran kas
b. Uraian Tugas pada masing-masing bagian yang berkaitan
dengan pengeluaran kas pada Dana BOS
c. Prosedur Pengendalian Internal terhadap pengeluaran kas
d. Dokumen sumber dan dokumen pendukung untuk
pengeluaran kas seperti kuitansi dan nota pembelian
2. Subjek Penelitian adalah Bagian Pelaksana Dana BOS
D. Data yang dibutuhkan :
a. Gambaran Umum tentang SMKN 1 Yogyakarta
b. Struktur organisasi dan uraian tugas
c. Prosedur pencatatan dan pengeluaran kas
d. Formulir, dokumen dan catatan yang digunakan di SMKN 1
Yogyakarta, terkait dengan pengeluaran kas
e. Prosedur Pengeluaran Kas, terdiri dari prosedur pencatatan
pengeluaran kas dan prosedur pengendalian internal
pengeluaran kas
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
Wawancara pribadi (personal interviewee) menurut James
(2008:152-153) adalah percakapan dua arah atas inisiatif
Dalam teknik ini, peneliti mengadakan tanya jawab
langsung dengan Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi
untuk mendapatkan data tentang gambaran umum SMKN 1
Yogyakarta dan pembagian kerja masing-masing bagian.
2. Checklist
Checklist merupakan pengumpulan data dengan cara
membubuhkan tanda check (centang) pada kolom jawaban
yang sesuai dengan jawaban (ya atau tidak). Checklist ini
berbentuk 2 (dua) kolom yaitu ya atau tidak. Tanda
checklist bentuk utamanya “v” yang kepanjangannya veritas. Veritas berarti true atau benar atau terpenuhi atau
ya. Penulis melihat dokumen pengeluaran kas yang ada lalu
memberikan tanda check kepada jawaban yang sesuai
dengan dokumen.
3. Dokumentasi
Peneliti melihat langsung dokumen arsip, catatan-catatan yang
berhubungan dengan pengeluaran kas pada dana BOS,
contohnya data keuangan, bukti pengeluaran kas, buku-buku
yang digunakan dalam pencatatan keuangan.
4. Observasi
Jogiyanto (2013:109) dalam bukunya Metodologi Penelitian
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara
mengamati langsung objek datanya”. Pendekatan ini dilakukan untuk mengamati suatu proses, kondisi, kejadian-kejadian atau
perilaku manusia.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan apakah pengendalian internal
pengeluaran kas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang
diterapkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 1 Yogyakarta
sudah efektif maka digunakan stop or go sampling. Stop or go
sampling ini dapat mencegah auditor dari pengambilan sampel
yang terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian
sedini mungkin, auditor menggunakan model ini jika yakin bahwa
kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil (Mulyadi,
2002: 254). Prosedur stop or go sampling dapat dilakukan dengan :
a. Menentukan populasi yang akan diambil yaitu Bukti Kas
Keluar SMKN 1 Yogyakarta pada Tahun 2015
b. Menentukan atribut yang akan diperiksa untuk menguji
efektivitas pengendalian internal.
Setelah menentukan populasi yang akan diambil sampelnya
kemudian ditentukan atribut yang akan diperiksa. Dalam hal
ini atribut yang dipilih adalah :
2) Otorisasi Pengeluaran Kas
3) Kesesuaian informasi yang satu dengan dokumen lain
dalam Pengendalian Internal Pengeluaran Kas.
c. Menentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) dan
reliability level (R%).
Dalam penelitian ini tingkat keandalaan 95% dan DUPL
5%, karena pengendalian internal di sekolah sudah baik tidak
perlu menggunakan tingkat keandalan kurang dari 95 % dan
DUPL 5%.
d. Menggunakan tabel besarnya pengujian kepatuhan untuk
menentukan sampel pertama yang harus diambil.
Setelah menentukan tingkat keandalan dan DUPL, angka
berikutnya adalah menentukan besarnya sampel minimum
dengan bantual tabel besarmya sampel minimum untuk
pengujian kepatuhan. Menentukan besarnya minimum sampel
dilakukan dengan mengambil titik tengah dari baris AUPL
(Acceptable Upper Precision Limit) adalah 5% dan R% adalah
95%. Berdasarkan tabel besarnya sampel minimum untuk
pengujian kepatuhan sampel pertama adalah 60.
e. Membuat Stop Or Go Decision dengan menggunakan
1) Menentukan besarnya sampel minimum.
2) Bila mernjumpai kesalahan dalam pemeriksaan anggota
sampel sama dengan nol, maka menghentiksn pengambilan
sampel dan mengambil kesimpulan bahwa Pengendalian
Internal terlah efektif. Pengambilan sampel dihentikan bila
DUPL=AUPL
3) Bila dijumpai kesalahan sama dengan satu, maka jumlah
sampel bertambah sesuai dengan confidence level factor. Pada
R=95% yaitu menjadi 96
4) Bila dijumpai kesalahan sama dengan dua, maka sampel
akan ditambah tiga puluh sehingga menjadi 126. Confidence
level factor pada kesalahan sama dengan dua adalah 6,3
sehungga AUPL dihitung dengan 6,3 :126 =5%. Jika tidak
ditemukan kesalahan lagi maka pengendalian internal sudah
efektif.
5) Bila dijumpai tiga kesalahan, maka AUPL menjadi sebesar
6,19% dengan sampel sebanyak 156. Jika tidak lagi dijumpai
kesalahan, pengambilan sampel dihentikan dan ditarik
kesimpulan bahwa pengendalian internal telah efektif.
f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel
Evaluasi ini dilakukan dengan membandingkan AUPL dan
Pengendalian Internal lebih efektif. Namun sebaliknya
AUPL>DUPL, maka pengendalian internal idak efektif.
Tabel 3.1 Stop or-Go Sampling Langkah ke Besarnya sampel
Kumulatif yang digunakan Berhenti jika Kesalahan Kumulatif sama dengan Lanjutkan ke Langkah Barikutnya Jika Kesalahan yang
Terjadi Sama Dengan
Lanjutkan ke Langkah 5 Jika
Kesalahan Paling Tidak
sebesar
1 60 0 1 4
2 96 1 2 4
3 126 2 3 4
4 156 3 4 4
Sumber : Mulyadi 2002:266
Tabel 3.2 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan AUPL Sample Size Based On Confidence Level
90% 95% 97,5%
10% 24 30 37
9% 27 34 42
8% 30 38 47
7% 35 43 53
6% 40 50 62
5% 48 60 74
4% 60 75 93
3% 80 100 124
2% 120 150 185
1% 140 300 170
PERHATIAN :Jika kepercayaan terhadap pengawasan Internal, umumnya disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 95% dan tidak menggunakan AUPL lebih besar dari 55. Oleh karena itu, dalam hampir semua pengujian kepatuhan dan besarnya sampel tidak boleh kurang dari 60.
36 BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah berdirinya SMKN 1 Yogyakarta
SMK Negeri 1 Yogyakarta didirikan pada tanggal 1 Agustus 1961
dengan nama SMEA 2 Yogyakarta, dengan lokasi di SMP Negeri 1, Jalan
Cik Ditiro, Yogyakarta. Pada saat itu jam masuk sekolah bergantian
dengan SMPN 1. Pagi hari digunakan oleh SMPN 1 dan siang hari
digunakan oleh SMKN 1 Yogyakarta. Hal tersebut berlangsung dari
Agustus 1961 sampai dengan 1975. Mulai tahun 1975 sampai dengan
tahun 1976 berlokasi di Gowongan Kidul dengan jam masuk siang/sore.
Sedangkan pagi hari untuk sekolah SMEA 1 ( sekarang SMK N 7 ). Pada
tahun ajaran baru 1976/1977 pindah lokasi ke Jalan kemetiran Kidul 47
Yogyakarta, yang sekarang menjadi nomer 35 dengan nama SMK N 1
Yogyakarta.
SMK Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu Sekolah
Menengah yang cukup tua di Indonesia dan cukup punya nama di dunia
industri maupun pemerintahan. Banyak lulusannya yang bekerja tersebar
di berbagai bidang industri maupun pemerintahan di wilayah Indonesia.
Gedungnya anggun dan berwibawa, dengan luas kurang lebih 3400 m2.
Karena merupakan peninggalan sejarah yang dahulu adalah gedung
Peraturan Menteri Nomor: PM.25/PW.007/MKP/2007 ditetapkan sebagai
cagar budaya.
Awal tahun 2014, SMK Negeri 1 Yogyakarta sebagai sebuah
lembaga pendidikan telah berhasil menorehkan pencapaian yang
membanggakan dan tentu saja pencapaian ini akan semakin meningkatkan
mutu layanan SMK negeri 1 Yogyakarta kepada semua pihak. Bulan
Januari 2014, SMK Negeri 1 Yogyakarta berhasil mempertahankan
sertifikat ISO 9001 : 2008 setelah melalui proses audit pada tanggal 17
Januari 2014 dari PT TUV Rheinland. SMK Negeri 1 Yogyakarta juga
ditetapkan sebagai juara 1 dalam kegiatan Pemetaan Kualitas SMK yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk kategori 8
Standar Nasional Pendidikan (8 SNP) setelah sebelumnya melalui proses
penilaian oleh tim penilai dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang
dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2013 yang lalu. Pada tanggal 16
Januari 2014, SMK negeri 1 Yogyakarta juga menerima hasil Akreditasi
dari BAN DIY (Badan Akreditasi Daerah Istimewa Yogyakarta) dan
mendapatkan nilai Akreditasi A untuk seluruh Kompetensi Keahlian baik
Akuntansi, Administrasi Perkantoran, maupun Pemasaran.
B. Lokasi SMKN 1 Yogyakarta
SMKN 1 Yogyakarta terletak di Jalan Kumetiran no 35 Kecamatan
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55272. Lokasi SMKN 1 terletak
di tengah kampung Sutodirjan.
C. Visi Misi SMKN 1 Yogyakarta 1. VISI :
”Menghasilkan tamatan yang mampu bersaing dalam era global,
bertaqwa dan berbudaya”
2. MISI :
a. Melaksanakan manajemen sekolah yang mengacu pada ISO
9001:2000
b. Menerapkan dan mengembangkan kurikulum SMKN 1 Yogyakarta
dengan mengacu pada profil sekolah berstandar Internasional
c. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia yang Kompetitif
d. Menanamkan nilai-nilai budaya, iman dan taqwa dalam setiap
kegiatan sekolah
D. Tujuan Pendidikan SMKN 1 Yogyakarta
1. Menciptakan struktur organisasi dan analisis tugas yang proporsional
untuk menumbuhkan etos kerja tinggi.
2. Menyiapkan peserta didik yang kompeten dan profesional untuk
memasuki lapangan kerja, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
3. Menciptakan situasi pembelajaran berbasis TIK sehingga tercipta
pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.
4. Meningkatkan kedisiplinan melalui pembiasaan tertib berlalu lintas.
5. Meningkatkan kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri yang
relevan untuk menjadi Institusi Pasangan.
6. Meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan.
7. Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan melalui kegiatan
Bisnis Center (Bussines Centre).
8. Melaksanakan kegiatan sekolah berdasarkan nilai-nilai budaya, iman,
43 F. Tugas Staf Pimpinan Sekolah
1. Wakil Kepala Sekolah (WKS) Kurikulum
a. Menjabarkan kurikulum menjadi program operasional
pembelajaran di sekolah melalui analisis kurikulum, uji publik,
sinkronisasi, penetapan kurikulum validasi
b. Menetapkan program pembelajaran, jadwal kegiatan, pembagian
tugas mengajar, jadwal pembelajaran dan bahan ajar
c. Mengorganisasikan/mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar
baik teori, maupun praktek yang terdiri dari: persiapan kegiatan
belajar mengajar, pelaksana kegiatan belajar mengajar, evaluasi
hasil belajar, analisis hasil evaluasi belajar, perbaikan dan
pengayaan.
d. Mengelola kelengkapan administrasi negara
e. Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan
pengembangan Sumber Daya Manusia.
f. Merencanakan dan mneyusun program pengembangan kurikulum
2. Wakil Kepala Sekolah (WKS) Humas dan Hubungan Instansi
a. Menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri,
b. Menyusun program kerjasama dengan Dunia Usaha atau Dunia
Industri, Instansi terkait, komite dan masyarakat
c. Mempromosikan potensi sekolah
d. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program yang berkaitan
dengan hubungan masyarakat
e. Bersama-sama Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan
menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan siswa, warga sekolah
dan masyarakat
3. Wakil Kepala Sekolah (WKS) Kesiswaan
a. Menyusun program kegiatan kesiswaan dan mengkoordinasikan
pelaksanaannya
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan siswa
c. Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan kesiswaan
d. Merencanakan dan melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB)
e. Menegakkan disiplin dan tata tertib siswa
f. Mengkoordinasi program Bimbingan Konseling (BK)
g. Melakukan Pembinaan OSIS dan Ektrakurikuler
h. Mengelola administrasi kegiatan siswa
4. Wakil Kepala Sekolah (WKS) Sarana dan Prasarana
a. Mendata kebutuhan sarana prasarana sekolah
b. Membuat rencana pengembangan sarana prasarana sekolah
bersama dengan Kepala Sekolah
c. Bersama Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua
Kompetensi Keahlian (KKK), Koordinator Mapel Normatif
Adaptif dan KTU merencanakan dan menyelenggarakan proses
pengaduan sarana prasarana sekolah
d. Mendata dan menginventarisasi sarana prasarana sekolah yang
berada dalam pengelolaan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
KKK, Koordinator Mapel Normatif Adaptif dan KTU.
e. Memelihara daftar rekaman sarana dan prasarana sekolah secara
menyeluruh
5. QMR
a. Merencanakan kegiatan pengendalian layanan standar sesuai
dengan sertifikat ISO 9001:2008
b. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan standarisasi mutu
layanan
c. Memeriksa kecukupan dokumen Pedoman Mutu pada Sistem
d. Mengesahkan dokumen Standard Operating Procedure (SOP) pada
Sistem Manajemen Mutu
e. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan program
pengembangan perpustakaan sekolah.
f. Mengelola perpustakaan sekolah
6. Ketua Kompetensi Keahlian
a. Menyusun struktur kurikulum
b. Bersama WKS Kurikulum melaksanakan pengembangan
Kurikulum Sekolah
c. Bersama-sama WKS Kurikulum melaksanakan Uji Kompetensi
Keahlian (UKK)
d. Menyampaikan usulan pembagian tugas mengajar kepada WKS
Kurikulum.
e. Membuat tata tertib penggunaan laboratorium dan peralatan
produktif.
7. Koordinator Mata Pelajaran Normatif Adaptif
a. Menyusun struktur kuirkulum
b. Bersama WKS I melaksanakan pengembangan kurikulum sekolah
c. Bersama-sama WKS I melaksanakan Ujian Kenaikan Kelas
e. Membuat tata tertib penggunaan laboratorium dan peralatan
produktif
59 BAB V
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
Pengendalian internal mengenai Bantuan Operasional Sekolah yang
merupakan rumusan masalah dalam penelitian ini akan dianalisis oleh peneliti
menggunakan atribut sampling dengan model stop or go sampling. Stop or go
sampling dipilih karena membantu peneliti untuk mendapatkan sampel yang tidak
bias serta menghindari pengambilan sampel terlalu banyak. Pengambilan sampel
secara acak memastikan bahwa setiap populasi memiliki peluang yang sama.
Hasil penelitian melalui wawancara dan dokumentasi menunjukkan bahwa tidak
terjadi penyimpangan terhadap dokumen pengeluaran kas. Dokumen
menunjukkan bahwa terdapat otorisasi dari pihak yang berwenang, terdapat
kelengkapan dokumen dan adanya kesesuaian informasi yang satu dengan yang
lainnya. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kepala sekolah selalu
mengotorisasi bukti pemgeluaran kas.
1. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya
Dalam peneitian ini, populasi yang akan diambil sampelnya adalah Bukti
Kas Keluar pada tahun 2015 yang berjumlah 100 lembar Bukti Kas Keluar
(BKK)
2. Menentukan atribut yang akan dipilih untuk diperiksa untuk menguji
efektivitas sistem pengendalian internal. Dalam hal ini, atribut yang akan
dipilih untuk diperiksa adalah :
b. Otorisasi pengeluaran kas :
1) Kepala Sekolah
2) Bendahara Pengeluaran Kas BOS
3) Penerima Uang (dari pihak penjual)
4) Penerima Barang (dari pihak sekolah )
c. Kesesuaian informasi yang satu dengan dokumen lain dalam
Pengendalian Internal Pengeluaran Kas (adanya bukti kwitansi dan
nota)
3. Menentukan DUPL dan tingkat keandalan
Dalam penelitian ini, DUPL sebesar 5% dan tingkat keandalan 95%.
4. Menentukan sampel pertama yang harus diambil
Penentuan besarnya sampel minimum dilakukan dengan mengambil titik
tengah dari baris AUPL sebesar 5% dan tingkat keandalan adalah 95%.
Berdasarkan langkah tersebut, maka besarnya sampel minimum yang
diambil adalah 60. Untuk memilih anggota sampel, maka akan dilakukan
secara acak dengan menggunakan Simple-Random Sample with Random
Table. Berdasarkan Simple-Random Sample with Random Table, maka
Tabel 5.1 Hasil Penelitian Sampel
No No Urut BKK
No No Urut BKK
No No Urut BKK
No No Urut BKK
1 20 16 12 31 5 46 34
2 14 17 30 32 16 47 6
3 60 18 99 33 40 48 36
4 83 19 89 34 3 49 50
5 41 20 38 35 76 50 54
6 63 21 25 36 18 51 95
7 1 22 43 37 2 52 90
8 10 23 66 38 45 53 7
9 93 24 67 39 4 54 47
10 85 25 81 40 21 55 69
11 19 26 26 41 48 56 8
12 100 27 72 42 51 57 22
13 75 28 17 43 56 58 23
14 42 29 15 44 70 59 33
15 27 30 11 45 77 60 78
5. Membuat tabel Stop or Go Decision
Dalam membuat tabel Stop or Go Decision, dilakukan pemeriksaan
terhadap atribut pada sampel. Hasil pemeriksaan atribut dijelaskan dalam
tabel 5.2
Tabel 5.2 Hasil Pemeriksaan Atribut
No
No Urut BKK
Atribut
1 2 3
1 20 √ √ √
2 14 √ √ √
Tabel 5.2 Hasil pemeriksaan atribut (lanjutan)
No
No Urut BKK
Atribut
1 2 3
4 83 √ √ √
5 41 √ √ √
6 63 √ √ √
7 1 √ √ √
8 10 √ √ √
9 93 √ √ √
10 85 √ √ √
11 19 √ √ √
12 100 √ √ √
13 75 √ √ √
14 42 √ √ √
15 27 √ √ √
16 12 √ √ √
17 30 √ √ √
18 99 √ √ √
19 89 √ √ √
20 38 √ √ √
21 25 √ √ √
22 43 √ √ √
23 66 √ √ √
24 67 √ √ √
25 81 √ √ √
26 26 √ √ √
27 72 √ √ √
28 17 √ √ √
29 15 √ √ √
30 11 √ √ √
31 5 √ √ √
32 16 √ √ √
33 40 √ √ √
34 3 √ √ √
35 76 √ √ √
36 18 √ √ √
37 2 √ √ √
38 45 √ √ √
Tabel 5.2 Hasil pemeriksaan atribut (lanjutan)
No No Urut BKK
Atribut
1 2 3
40 21 √ √ √
41 48 √ √ √
42 51 √ √ √
43 56 √ √ √
44 70 √ √ √
45 77 √ √ √
46 34 √ √ √
47 6 √ √ √
48 36 √ √ √
49 50 √ √ √
50 54 √ √ √
51 95 √ √ √
52 90 √ √ √
53 7 √ √ √
54 47 √ √ √
56 8 √ √ √
57 22 √ √ √
58 23 √ √ √
59 33 √ √ √
60 78 √ √ √
Keterangan :
Atribut 1 : Kelengkapan dokumen Bukti Kas Keluar (BKK)
Atribut 2 : Otorisasi pada Pengeluaran Kas
Atribut 3 : Kesesuaian informasi yang satu dengan dokumen lain
√ : Sesuai atau iya
Setelah dilakukan pngujian terhadap 60 sampel terhadap transaksi pengeluaran
kas diperoleh hasil sebagai berikut : Untuk pemeriksaan atribut 1,2,dan 3
Tabel 5.3 Atribut Sampling Table for Determining Stop or Go Sizes and Upper Precision Limit Population Accurance Rate Based on Sample Result
Number of Occurance
Confidence Level
90% 95% 97,50%
0 2,4 3,0 3,7
1 3,9 4,8 5,6
2 5,0 6,3 7,3
3 6,7 7,8 8,8
4 8,0 9,2 1,3
5 9,3 1,6 11,7
Sumber : Mulyadi 2002 :265
a. Atribut Nomor 1 (kelengkapan dokumen Bukti Kas Pengeluaran )