ARTIKEL
ARTIKEL
STRATEGI MEMBANGUN
STRATEGI MEMBANGUN BRAND IMAGE
BRAND IMAGE
(PENCITRAAN)
(PENCITRAAN)
DAERAH TUJUAN WISATA UNTUK MENINGKATKAN
(Slamet Usman Ismanto, Drs., M.Si.Slamet Usman Ismanto, Drs., M.Si., , Dian Indira, M. Hum.Dian Indira, M. Hum.,,Meilanny BudiartiMeilanny Budiarti Santoso, S.Sos., SH. memiliki sejarah yang sangat panjang. Bukti sejarah bahwa kota Bandung merupakan kota memiliki sejarah yang sangat panjang. Bukti sejarah bahwa kota Bandung merupakan kota yang potensial terlihat dari sejumlah bangunan bernilai historis warisan masa lalu sebagai yang potensial terlihat dari sejumlah bangunan bernilai historis warisan masa lalu sebagai sumber artefak. Oleh karena itu, kota Bandung dijuluki juga sebagai Museum Arsitektur sumber artefak. Oleh karena itu, kota Bandung dijuluki juga sebagai Museum Arsitektur Bangunan Kuno, belum lagi julukan-julukan lain seperti Kota Seniman, Kota Pendidikan, Bangunan Kuno, belum lagi julukan-julukan lain seperti Kota Seniman, Kota Pendidikan, Kota Wisata, Kota Jasa, Kota Wisata Kuliner, Kota Kreatif. Munculnya julukan-julukan Kota Wisata, Kota Jasa, Kota Wisata Kuliner, Kota Kreatif. Munculnya julukan-julukan tersebut bukan tanpa alasan karena memang dari kota Bandunglah telah lahir tokoh-tokoh, tersebut bukan tanpa alasan karena memang dari kota Bandunglah telah lahir tokoh-tokoh, baik dari bidang pendidikan maupun bidang seni.
baik dari bidang pendidikan maupun bidang seni.
Banyaknya potensi yang dimiliki serta beragamnya industri pariwisata yang Banyaknya potensi yang dimiliki serta beragamnya industri pariwisata yang dihasilkan kota Bandung, seharusnya kota Bandung merupakan kota yang maju di bidang dihasilkan kota Bandung, seharusnya kota Bandung merupakan kota yang maju di bidang pariwisatanya. Namun, tampaknya daya tarik yang ada belum dikelola dan dikembangkan pariwisatanya. Namun, tampaknya daya tarik yang ada belum dikelola dan dikembangkan dengan baik padahal masalah pariwisata pada masa kini sudah menjadi tumpuan harapan dengan baik padahal masalah pariwisata pada masa kini sudah menjadi tumpuan harapan pemasukan devisa yang cukup besar tidak saja bagi kota Bandung sendiri tetapi juga bagi pemasukan devisa yang cukup besar tidak saja bagi kota Bandung sendiri tetapi juga bagi negara. Pada kenyataannya pada usia yang tidak muda lagi kota Bandung telah menjadi kota negara. Pada kenyataannya pada usia yang tidak muda lagi kota Bandung telah menjadi kota yang carut marut, yang bila dibiarkan orang akan enggan datang ke kota Bandung.
yang carut marut, yang bila dibiarkan orang akan enggan datang ke kota Bandung.
Hingga saat ini, Kota Kembang atau Parisj van Java masih merupakan julukanHingga saat ini, Kota Kembang atau Parisj van Java masih merupakan julukan masyarakat luas untuk kota Bandung. Pencitraan (
masyarakat luas untuk kota Bandung. Pencitraan (image)image) positif ini sudah seharusnya tetap positif ini sudah seharusnya tetap dipertahankan karena sebagai sebuah industri, pariwisata membutuhkan upaya pemasaran dipertahankan karena sebagai sebuah industri, pariwisata membutuhkan upaya pemasaran yang di dalamnya berperan pula dimensi pencitraan (
yang di dalamnya berperan pula dimensi pencitraan (brand imagebrand image) guna memasarkan) guna memasarkan pariwisata sebagai sebuah komoditas yang akan dijual kepada para wisatawan.
pariwisata sebagai sebuah komoditas yang akan dijual kepada para wisatawan.
Seiring dengan perubahan zaman maka bergeser pula kota Bandung menjadi kota Seiring dengan perubahan zaman maka bergeser pula kota Bandung menjadi kota bertipikal modern. Menghadapi situasi seperti ini, seyogyanya instansi terkait dan warga kota bertipikal modern. Menghadapi situasi seperti ini, seyogyanya instansi terkait dan warga kota Bandung mengimbanginya dengan memiliki
Bandung mengimbanginya dengan memiliki awarenessawareness tinggi dan mempertahankan tinggi dan mempertahankan imageimage
kota Bandung sebagai kota yang memiliki roh budaya karuhun Ki Sunda, yang sesungguhnya kota Bandung sebagai kota yang memiliki roh budaya karuhun Ki Sunda, yang sesungguhnya aspek ini yang mendorong orang untuk datang ke Bandung.
Dengan berbagai masalah yang dihadapi kota Bandung mendorong tim untuk Dengan berbagai masalah yang dihadapi kota Bandung mendorong tim untuk melakukan penelitian yang fokus kajiannya tentang
melakukan penelitian yang fokus kajiannya tentang brand imagebrand image (pencitraan) kota Bandung (pencitraan) kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata. Dalam penelitian ini akan mengangkat permasalahan sebagai sebagai daerah tujuan wisata. Dalam penelitian ini akan mengangkat permasalahan sebagai berikut : proses pembentukan
berikut : proses pembentukan brand imagebrand image (pencitraan) kota Bandung sebagai daerah tujuan (pencitraan) kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata,
wisata, road map objekt road map objekt dan daya tarik yang dimiliki kota Bandung, proses menemukenalidan daya tarik yang dimiliki kota Bandung, proses menemukenali ikon kota Bandung. Dengan data-data yang diperoleh langkah selanjutnya menentukan ikon kota Bandung. Dengan data-data yang diperoleh langkah selanjutnya menentukan agenda setting untuk industri pariwisata kota Bandung dan menentukan pola marketing yang agenda setting untuk industri pariwisata kota Bandung dan menentukan pola marketing yang tepat untuk menarik wisatawan dalam dan luar negri.
tepat untuk menarik wisatawan dalam dan luar negri.
Bandung dengan Potensi Pariwisatanya Bandung dengan Potensi Pariwisatanya
Bandung
Bandung mmenyandang berbagai julukan, antara lain, The Most European City in theenyandang berbagai julukan, antara lain, The Most European City in the
East Indies, Paradise in Exile (pada tahun 1750-an, konon Bandung adalah tempat East Indies, Paradise in Exile (pada tahun 1750-an, konon Bandung adalah tempat
pembuangan), Bandung Excelcior (1856), The Sleeping Beauty (1884), De Bloem der pembuangan), Bandung Excelcior (1856), The Sleeping Beauty (1884), De Bloem der
Indische Bersteden (1896), Paris Van Java (1920), bahkan Bandung the Garden of Allah Indische Bersteden (1896), Paris Van Java (1920), bahkan Bandung the Garden of Allah
(pada 1921, Haryoto Kunto, 1984), Intectuele Center Van Indie (1923), Europe in de Tropen (pada 1921, Haryoto Kunto, 1984), Intectuele Center Van Indie (1923), Europe in de Tropen
(1930), Kota Pensiunan (1936) Kota Permai dan Ibu Kota Asia Afrika (1950-an).
(1930), Kota Pensiunan (1936) Kota Permai dan Ibu Kota Asia Afrika (1950-an). Julukan-
Julukan-julukan tersebut tidak muncul tiba-tiba karena Kota Bandung tidak saja tercatat sebagai kota julukan tersebut tidak muncul tiba-tiba karena Kota Bandung tidak saja tercatat sebagai kota
keempat terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Medan, dan Surabaya, tetapi secara geografis keempat terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Medan, dan Surabaya, tetapi secara geografis
yaitu letaknya di daerah pegunungan dan aliran sungai yang membelah Kota Bandung, yaitu letaknya di daerah pegunungan dan aliran sungai yang membelah Kota Bandung,
ditambah lagi budaya masyarakat Sunda yang selalu mengutamakan tamu dan citra-citra ditambah lagi budaya masyarakat Sunda yang selalu mengutamakan tamu dan citra-citra
lainnhya, merupakan daya tarik tersendiri bagi Kota Bandung. lainnhya, merupakan daya tarik tersendiri bagi Kota Bandung.
Namun,
Namun, dengan kenyataan saat ini apakah dengan kenyataan saat ini apakah julukan tersebut julukan tersebut masih relevan dengan masih relevan dengan
Kota Bandung? Kota Bandung?
Sejak Sheinmetz, Residen Preanger pada 1852 mengumumkan bahwa Kota Bandung Sejak Sheinmetz, Residen Preanger pada 1852 mengumumkan bahwa Kota Bandung
terbuka bagi siapa saja yang ingin menetap (Lihat album Tempo Doeloe h.8), dilanjutkan terbuka bagi siapa saja yang ingin menetap (Lihat album Tempo Doeloe h.8), dilanjutkan
dengan dibukanya jalur kereta api Batavia-Bandung pada 1884, pembangunan Kota Bandung dengan dibukanya jalur kereta api Batavia-Bandung pada 1884, pembangunan Kota Bandung
1930, E.H. Karsten dengan plan Karsten-nya, memperkirakan pada kurun waktu 25 tahun, 1930, E.H. Karsten dengan plan Karsten-nya, memperkirakan pada kurun waktu 25 tahun,
kedepan (1955)jumlah penduduk Kota Bandung hanya 750.000 orang, kini jumlah penduduk kedepan (1955)jumlah penduduk Kota Bandung hanya 750.000 orang, kini jumlah penduduk
kota Bandung telah melebihi 2,5 juta orang. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kota Bandung telah melebihi 2,5 juta orang. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa
pohon-pohon besar dan udara yang benar-benar sejuk karena kepadatan penduduknya hampir pohon-pohon besar dan udara yang benar-benar sejuk karena kepadatan penduduknya hampir
tidak dapat kita temui lagi di Bandung, kecuali di
tidak dapat kita temui lagi di Bandung, kecuali di beberapa ruas jalan, seperti Jalanbeberapa ruas jalan, seperti Jalan
Ganesha dan sekitar Taman Lalu Lintas. Ganesha dan sekitar Taman Lalu Lintas.
Meskipun demikian, Kota Bandung masih memiliki kapasitas yang dapat mendukung Meskipun demikian, Kota Bandung masih memiliki kapasitas yang dapat mendukung
industri pariwisata sbb. : industri pariwisata sbb. :
1.
1. Memiliki Memiliki SiteSite/Event/Objek – Daya Tarik Wisata yang/Event/Objek – Daya Tarik Wisata yang unik, tidak terdapat di tempat lain,unik, tidak terdapat di tempat lain,
bermuatan lokal tinggi yang sangat spesifik (
bermuatan lokal tinggi yang sangat spesifik (local spessific contentlocal spessific content). Khas kota Bandung). Khas kota Bandung
maupun Jawa Barat, mengingat posisi kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa maupun Jawa Barat, mengingat posisi kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa
Barat. Barat.
2.
2. Kemudahan aksesibilitas dan kenyamanan transportasiKemudahan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi (darat/laut/udara) (darat/laut/udara)
3.
3. Amenitas yang berkualitas tinggi, bermuatan nuansa kultur/budaya lokalAmenitas yang berkualitas tinggi, bermuatan nuansa kultur/budaya lokal
(Akomodasi/fasilitas MICE restoran/rekreasi-Hiburan/Cenderamata khas daerah) (Akomodasi/fasilitas MICE restoran/rekreasi-Hiburan/Cenderamata khas daerah)
4.
4. Lingkungan yang mendukung dan kondusif (keamanan/kesehatan/Lingkungan yang mendukung dan kondusif (keamanan/kesehatan/
kenyamanan/kondisi politik/sosio budaya) kenyamanan/kondisi politik/sosio budaya)
5.
5. SDM pariwisata profensional yang memadai secara kuantitas dan kualitas.SDM pariwisata profensional yang memadai secara kuantitas dan kualitas.
6.
6. Terpeliharanya kelestaria, stabilitas dan dinamika nilai pranata sosial budaya daerahTerpeliharanya kelestaria, stabilitas dan dinamika nilai pranata sosial budaya daerah
JawaBarat, atas dasarkeseimbangan tradisi dan inovasi. JawaBarat, atas dasarkeseimbangan tradisi dan inovasi.
7.
7. Terlindungnya dan berkembangnya Nilai Budaya, Sistem Budaya, Pola budaya danTerlindungnya dan berkembangnya Nilai Budaya, Sistem Budaya, Pola budaya dan
kesenian khas daerah Jawa Barat, atas dasar keseimbangan tradisi dan inovasi. kesenian khas daerah Jawa Barat, atas dasar keseimbangan tradisi dan inovasi.
8.
8. Terjadinya cTerjadinya cross culture positifross culture positif antar daerah regional/nasional/ internasional, ang antar daerah regional/nasional/ internasional, ang
9.
9. Tersedianya Daya Tarik Wisata Budaya dengan Tersedianya Daya Tarik Wisata Budaya dengan ‘Local Spesific Content’‘Local Spesific Content’ yang tinggi dan yang tinggi dan
unik, khas serta menarik unik, khas serta menarik
10.
10. Tersedianya bermacam-macam Event dan pertunjukan kesenian khas daerah yangTersedianya bermacam-macam Event dan pertunjukan kesenian khas daerah yang
regular, dalam kemasan yang menarik yang padat sesuai kebutuhan (misal: Durasi regular, dalam kemasan yang menarik yang padat sesuai kebutuhan (misal: Durasi
Pendek) Pendek)
Seperti
Seperti apakahapakah Brandimage Brandimage Kota Bandung ?Kota Bandung ?
Setiap daerah tujuan wisata mempunyai
Setiap daerah tujuan wisata mempunyai brandbrand imageimage tertentu, yaitu tertentu, yaitu mental mapsmental maps
seseorang terhadap suatu tujuan yang mengandung keyakinan, kesan, dan persepsi. Citra seseorang terhadap suatu tujuan yang mengandung keyakinan, kesan, dan persepsi. Citra yang terbentuk di pasar pariwisata merupakan kombinasi antara berbagai faktor yang ada yang terbentuk di pasar pariwisata merupakan kombinasi antara berbagai faktor yang ada pada destinasi yang bersangkutan (seperti cuaca, pemandangan alam, keamanan, kesehatan, pada destinasi yang bersangkutan (seperti cuaca, pemandangan alam, keamanan, kesehatan, sanitasi, keramahtamahan, dan lain sebagainya). Di satu fihak, citra memiliki pengaruh yang sanitasi, keramahtamahan, dan lain sebagainya). Di satu fihak, citra memiliki pengaruh yang besar sebagai informasi yang diterima oleh calon wisatawan dan di fihak lain citra besar sebagai informasi yang diterima oleh calon wisatawan dan di fihak lain citra merupakan fantasi dari masing-masing wisatawan yang walaupun tidak reel, namun merupakan fantasi dari masing-masing wisatawan yang walaupun tidak reel, namun keberadaannya sangat penting di dalam mempengaruhi keputusan calon wisatawan untuk keberadaannya sangat penting di dalam mempengaruhi keputusan calon wisatawan untuk berwisata ke satu daerah.
berwisata ke satu daerah. Pentingnya peranan
Pentingnya peranan brandbrandimageimage pun dapat dilihat dari pemahaman bahwa pariwisata pun dapat dilihat dari pemahaman bahwa pariwisata
adalah industri yang berbasis pencitraan, karena citra mampu membawa calon wisatawan ke adalah industri yang berbasis pencitraan, karena citra mampu membawa calon wisatawan ke
dunia simbol dan makna. Bahkan citra atau
dunia simbol dan makna. Bahkan citra atau imageimage dapat dikatakan memegang peranan lebih dapat dikatakan memegang peranan lebih
penting daripada sumberdaya pariwisata yang kasat mata. penting daripada sumberdaya pariwisata yang kasat mata.
Daya tarik alam diperkuat pula oleh beragam daya tarik kota berupa daya tarik Daya tarik alam diperkuat pula oleh beragam daya tarik kota berupa daya tarik
budaya, buatan, dan minat khusus serta daya tarik wisata eko sekitar Kota Bandung, budaya, buatan, dan minat khusus serta daya tarik wisata eko sekitar Kota Bandung,
kreativitas warga dalam mengadakan event kota, turut menumbuhkan kuatnya daya tarik kreativitas warga dalam mengadakan event kota, turut menumbuhkan kuatnya daya tarik
wisatakota bandung. wisatakota bandung.
Pemanfaatan daya tarik kota sebagai
Pemanfaatan daya tarik kota sebagai daya tarik wisata, dimana terdapat gabungandaya tarik wisata, dimana terdapat gabungan
fungsi kota yang dapat menjadi ‘kantung madu’ (
fungsi kota yang dapat menjadi ‘kantung madu’ (honeypothoneypot) bagi warga kota untuk mengambil) bagi warga kota untuk mengambil
peran serta sebagai pelaku kegiatan ekonomi kota. Masyarakat yang berbasis pariwisata; yang peran serta sebagai pelaku kegiatan ekonomi kota. Masyarakat yang berbasis pariwisata; yang
mempercepat terwujudnya suatu kota wisata pilihan. Produk wisata adalah prodduk kolektif mempercepat terwujudnya suatu kota wisata pilihan. Produk wisata adalah prodduk kolektif
seluruh warga kota, yang berwujud Pengalaman wisata dan pelayanan. Kreatfitas dan inovasi seluruh warga kota, yang berwujud Pengalaman wisata dan pelayanan. Kreatfitas dan inovasi
warga kotam pengusaha dan pemerintah akan turut pula mendorong tumbuh dan menguatnya warga kotam pengusaha dan pemerintah akan turut pula mendorong tumbuh dan menguatnya
‘benchmak’ sebagai kota wisata. ‘benchmak’ sebagai kota wisata.
Kehadiran para wisatawan dan kegiatan kepariwisataan di kota Bnadung, memang Kehadiran para wisatawan dan kegiatan kepariwisataan di kota Bnadung, memang
diperlukan untuk mengembangkan dinamika perekonomian kota melalui pertambahan mata diperlukan untuk mengembangkan dinamika perekonomian kota melalui pertambahan mata
uang beredar.hal ini telah terbukti bahwa tahun 2005 sektor pariwisata di Kota Bandungtelah uang beredar.hal ini telah terbukti bahwa tahun 2005 sektor pariwisata di Kota Bandungtelah
berada dalam posisi dominan unggul dalam mendukung perolehan Pendapataan Asli Daerah berada dalam posisi dominan unggul dalam mendukung perolehan Pendapataan Asli Daerah
(PAD) sector pajak sebesar Rp.83.708.647.669,-. Pengembangan kepariwisataan kota (PAD) sector pajak sebesar Rp.83.708.647.669,-. Pengembangan kepariwisataan kota
Bandung untuk menjadikan kota Bandung sebagai kota wisata adalah pengembangan Bandung untuk menjadikan kota Bandung sebagai kota wisata adalah pengembangan
berkelanjutan dengan indikator: meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan (wisman dan berkelanjutan dengan indikator: meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan (wisman dan
wisnus), bertambahnya lama tinggal, meningkatnya jumlah pengeluaran/belanja wisatawan, wisnus), bertambahnya lama tinggal, meningkatnya jumlah pengeluaran/belanja wisatawan,
menguatnya identitas kelokalan kota Bandung, memberdayakan masyarakat dan menguatnya identitas kelokalan kota Bandung, memberdayakan masyarakat dan
meningkakan kualitas lingkungan. meningkakan kualitas lingkungan.
Beberapa kalangan, termasuk wisatawan, juga melihat
Beberapa kalangan, termasuk wisatawan, juga melihat imageimage Bandung yang berubah. Bandung yang berubah.
Dulu
Dulu imageimage Bandung adalah kota yang dingin dan mempunyai pemandangan yang indah.Bandung adalah kota yang dingin dan mempunyai pemandangan yang indah.
Sekarang Bandung identik dengan panas, gersang, dan semrawut. Perubahan
Sekarang Bandung identik dengan panas, gersang, dan semrawut. Perubahan imageimage ini akibat ini akibat
dari pengelolaan kota yang tidak terencana dan terlaksana dengan baik. dari pengelolaan kota yang tidak terencana dan terlaksana dengan baik.
Kalangan pemerintah mengakui bahwa Kota Bandung mempunyai potensi yang Kalangan pemerintah mengakui bahwa Kota Bandung mempunyai potensi yang
banyak dan beragam. Namun yang berkembang sekarang adalah belanja dan kuliner. Dengan banyak dan beragam. Namun yang berkembang sekarang adalah belanja dan kuliner. Dengan
demikian,
demikian, imageimage Bandung sekarang adalah kota wisata belanja dan kuliner. Pandangan ini Bandung sekarang adalah kota wisata belanja dan kuliner. Pandangan ini
menandai bahwa pemerintah tidak mempunyai ketegasan dalam membangun
menandai bahwa pemerintah tidak mempunyai ketegasan dalam membangun imageimage Bandung Bandung
sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Sementara untuk Kabupaten Bandung,
sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Sementara untuk Kabupaten Bandung, imageimage yang yang
Mengenai proyeksi pariwisata Bandung ke depan, terdapat perbedaan pandangan di Mengenai proyeksi pariwisata Bandung ke depan, terdapat perbedaan pandangan di
antara beberapa kalangan. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh
antara beberapa kalangan. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh imageimage Bandung yang selama Bandung yang selama
ini dipahami oleh mereka. Menurut kalangan budayawan, akademisi, komunitas, LSM, media ini dipahami oleh mereka. Menurut kalangan budayawan, akademisi, komunitas, LSM, media
massa, dan sebagian wisatawan, proyeksi pariwisata Bandung ke depan adalah wisata sejarah, massa, dan sebagian wisatawan, proyeksi pariwisata Bandung ke depan adalah wisata sejarah,
budaya, dan industri kreatif. Ada juga yang berpendapat bahwa arah pengembangan budaya, dan industri kreatif. Ada juga yang berpendapat bahwa arah pengembangan
pariwisata Bandung ke depan adalah wisata pendidikan dan pengetahuan. pariwisata Bandung ke depan adalah wisata pendidikan dan pengetahuan.
Sementara itu, sebagian wisatawan berpandangan bahwa proyeksi pariwisata Sementara itu, sebagian wisatawan berpandangan bahwa proyeksi pariwisata
Bandung ke depan adalah wisata belanja dan kuliner. Hal ini mengingat potensi Bandung Bandung ke depan adalah wisata belanja dan kuliner. Hal ini mengingat potensi Bandung
yang besar dalam dua bidang wisata itu dan kebanyakan wisatawan datang ke Bandung yang besar dalam dua bidang wisata itu dan kebanyakan wisatawan datang ke Bandung
adalah untuk berbelanja dan mencari makanan yang enak dan unik. adalah untuk berbelanja dan mencari makanan yang enak dan unik.
Terhadap proyeksi dan
Terhadap proyeksi dan imageimage Bandung ke depan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung ke depan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Bandung menyatakan bahwa belum ada kejelasan mengenai hal itu karena masih dalam Kota Bandung menyatakan bahwa belum ada kejelasan mengenai hal itu karena masih dalam
tahap penelitian. Adapun
tahap penelitian. Adapun imageimage yang muncul sekarang, itu adalah yang muncul sekarang, itu adalah imageimage dari beberapa dari beberapa
komunitas seperti Bandung Cr
komunitas seperti Bandung Creative City Forum (BCCF). Jadi bukan eative City Forum (BCCF). Jadi bukan imageimage resmi yang resmi yang
dicanangkan oleh pemerintah. Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Bandung sebenarnya dicanangkan oleh pemerintah. Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Bandung sebenarnya
sudah mengadakan penelitian mengenai
sudah mengadakan penelitian mengenai imageimage Kota Bandung. Hasilnya berupa usulan agar Kota Bandung. Hasilnya berupa usulan agar
”B’fresh” menjadi
”B’fresh” menjadi imageimage Kota Bandung. ”B’Fresh” adalah kependekan dari ”Bandung Kota Bandung. ”B’Fresh” adalah kependekan dari ”Bandung
Fresh”. Sebutan ini diusulkan sebagai
Fresh”. Sebutan ini diusulkan sebagai imageimage Kota Bandung untuk menggambarakan udara Kota Bandung untuk menggambarakan udara
kota Bandung yang sejuk. Namun usulan ini belum direspons sehingga belum dituangkan kota Bandung yang sejuk. Namun usulan ini belum direspons sehingga belum dituangkan
dalam kebijakan formal, seperti Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Walikota (Perwal). dalam kebijakan formal, seperti Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Walikota (Perwal).
Untuk Kabupaten Bandung, proyeksi pariwisata ke depan adalah wisata alam, seni Untuk Kabupaten Bandung, proyeksi pariwisata ke depan adalah wisata alam, seni
tradisional, dan kuliner. Ketiganya dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa potensi tradisional, dan kuliner. Ketiganya dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa potensi
Kabupaten Bandung adalah dalam ketiga bidang itu. Namun pemetaan potensinya secara Kabupaten Bandung adalah dalam ketiga bidang itu. Namun pemetaan potensinya secara
tepat masih memerlukan penelitian yang lebih seksama. Rencananya penelitian ini akan tepat masih memerlukan penelitian yang lebih seksama. Rencananya penelitian ini akan
Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki proyeksi ke depan untuk mengembangkan Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki proyeksi ke depan untuk mengembangkan
pariwisata alam dan agrowisata. pariwisata alam dan agrowisata.
Simpulan Simpulan
Berdasarkan data-data yang ada dan analisis yang telah dilakukan diperoleh simpulan Berdasarkan data-data yang ada dan analisis yang telah dilakukan diperoleh simpulan
sebagai berikut. sebagai berikut.
1.
1. Kebijakan pemerintah dalam bidang pariwisata dan bidang-bidang lainKebijakan pemerintah dalam bidang pariwisata dan bidang-bidang lain terkait masih terkait masih
mempunyai kelemahan, yaitu: visi sebagai kota wisata yang dicanangkan masih belum mempunyai kelemahan, yaitu: visi sebagai kota wisata yang dicanangkan masih belum
berpijak pada kekuatan budaya lokal yang dimiliki dan mewakili aspirasi masyarakat berpijak pada kekuatan budaya lokal yang dimiliki dan mewakili aspirasi masyarakat..
Hal ini terlihat belum konsistensi dan sinkronisasi sinkronisasi antara kebijakan di Hal ini terlihat belum konsistensi dan sinkronisasi sinkronisasi antara kebijakan di
bidang pariwisata dengan bidang-bidang lain sehingga potensi-potensi Bandung di bidang pariwisata dengan bidang-bidang lain sehingga potensi-potensi Bandung di
bidang pendidikan, sejarah dan budaya belum terakomodasi. bidang pendidikan, sejarah dan budaya belum terakomodasi.
2.
2. Arah pengembangan pariwisata Kota Bandung di masa depan masih memprioritaskanArah pengembangan pariwisata Kota Bandung di masa depan masih memprioritaskan
wisata belanja dan kuliner padahal untuk Kota Bandung wisata budaya dan
wisata belanja dan kuliner padahal untuk Kota Bandung wisata budaya dan pendidikanpendidikan
sangat potensial untuk dikembangkan, sedangkan untuk Kabupaten Bandung dan sangat potensial untuk dikembangkan, sedangkan untuk Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Bandung Barat wisata alam dan seni tradisional masih menjadi titik berat. Kabupaten Bandung Barat wisata alam dan seni tradisional masih menjadi titik berat.
3.
3. Pendapat wisatawanPendapat wisatawan tentang industri pariwisata tentang industri pariwisata beragam beragam,, sebagian besar sudahsebagian besar sudah
berjalan baik dengan keunggulan wisata belanja dan kuliner.
berjalan baik dengan keunggulan wisata belanja dan kuliner. YYang lain memandangang lain memandang
bahwa wisata sejarah dan budaya masih belum digarap dengan baik
bahwa wisata sejarah dan budaya masih belum digarap dengan baik, selain itu para, selain itu para
wisatawan juga mengeluhkan Bandung yang semakin panas, semrawut, dan kumuh. wisatawan juga mengeluhkan Bandung yang semakin panas, semrawut, dan kumuh.
4.
4. Para budayawan, seniman, akademisi,Para budayawan, seniman, akademisi, LSM, dan komunitas-komunitas di BandungLSM, dan komunitas-komunitas di Bandung
menilai bahwa industri pariwisata di Bandung kondisinya memprihatinkan mengingat menilai bahwa industri pariwisata di Bandung kondisinya memprihatinkan mengingat
kebijakan pariwisata terlalu berorientasi kepada wisata belanja dan kuliner yang kebijakan pariwisata terlalu berorientasi kepada wisata belanja dan kuliner yang
5.
5. Kalangan media massa memandang bahwa selama ini sudah berada dalam posisi yangKalangan media massa memandang bahwa selama ini sudah berada dalam posisi yang
tepat karena didudukan setara tanpa harus menjalin kerja sama secara formal dengan tepat karena didudukan setara tanpa harus menjalin kerja sama secara formal dengan
pemerintah sehingga independensinya tidak terganggu. Dengan demikkian, seharusnya pemerintah sehingga independensinya tidak terganggu. Dengan demikkian, seharusnya
melalui visi dan agenda pariwisata yang jelas agar mempunyai acuan dan
melalui visi dan agenda pariwisata yang jelas agar mempunyai acuan dan entry pointentry point
dalam meliput pariwisata di Bandung. dalam meliput pariwisata di Bandung.
6.
6. Para pengelola objek wisata menilai bahwa pariwisata di Bandung sudah berjalan baikPara pengelola objek wisata menilai bahwa pariwisata di Bandung sudah berjalan baik
dan untuk mewujudkan Bandung yang nyaman dan kondusif bagi wisagtawan, maka dan untuk mewujudkan Bandung yang nyaman dan kondusif bagi wisagtawan, maka
promosi dan informasi tentang pariwisata, koordinasi antara berbagai
promosi dan informasi tentang pariwisata, koordinasi antara berbagai stakeholderstakeholder di di
bidang kepariwisataan, dan konsistensi pemerintah dalam memajukan pariwisata melalui bidang kepariwisataan, dan konsistensi pemerintah dalam memajukan pariwisata melalui
sinkronisai, konsistensi, dan ketegasan dalam melaksanakan kebijakan, perlu sinkronisai, konsistensi, dan ketegasan dalam melaksanakan kebijakan, perlu
ditingkatkan. ditingkatkan.
7.
7. Institusi pendidikan masih belum berperan optimal dalam memajukanInstitusi pendidikan masih belum berperan optimal dalam memajukan pariwisata dipariwisata di
Bandung. Di satu sisi, institusi pendidikan sudah mampu menghasilkan tenaga-tenaga Bandung. Di satu sisi, institusi pendidikan sudah mampu menghasilkan tenaga-tenaga
teknis di bidang pariwisata, menyelenggarakan kegiatan ilmiah menyangkut pariwisata, teknis di bidang pariwisata, menyelenggarakan kegiatan ilmiah menyangkut pariwisata,
dan menjadi tempat aktivitas komunitas-komunitas seni dan budaya. Namun di sisi lain, dan menjadi tempat aktivitas komunitas-komunitas seni dan budaya. Namun di sisi lain,
institusi pendidikan masih belum mampu menghasilkan pemikir-pemikir kepariwisataan institusi pendidikan masih belum mampu menghasilkan pemikir-pemikir kepariwisataan
yang kompeten. yang kompeten.
Saran Saran
Dengan memperhatikan kondisi industri pariwisata di Bandung saat ini, potensi yang Dengan memperhatikan kondisi industri pariwisata di Bandung saat ini, potensi yang
dimiliki oleh Bandung, serta makna dan kedudukan pariwisata, Penulis mengajukan saran dimiliki oleh Bandung, serta makna dan kedudukan pariwisata, Penulis mengajukan saran
sebagai berikut: sebagai berikut:
1.
1. Bidang pariwisata yang bisa menjadi Bidang pariwisata yang bisa menjadi brand imagebrand image Bandung adalah: Bandung adalah:
a.
a. Wisata budaya yang berbasis pada budaya Sunda yang mencakup:Wisata budaya yang berbasis pada budaya Sunda yang mencakup:
b.
b. Wisata pendidikan yang dilakukan antara lain dengan peningkatanWisata pendidikan yang dilakukan antara lain dengan peningkatan
kualitas keilmuan dan penelitian dari lembga-lembaga tersebut sehingga bisa menjadi kualitas keilmuan dan penelitian dari lembga-lembaga tersebut sehingga bisa menjadi
objek wisata yang menarik dan bermanfaat. objek wisata yang menarik dan bermanfaat.
c.
c. Wisata alam dengan melalukan perbaikan dalam hal diseminasiWisata alam dengan melalukan perbaikan dalam hal diseminasi
informasi , akses, dan akomodasi, terutama di tempat tujuan wisata. informasi , akses, dan akomodasi, terutama di tempat tujuan wisata.
2.
2. Kata yang bisa menjadi Kata yang bisa menjadi taglinetagline bagi pariwisata Bandung adalah “ bagi pariwisata Bandung adalah “SomeahSomeah”,”,
yang dalam Bahasa Indonesia memiliki padanan kata “ramah”. Kata ini
yang dalam Bahasa Indonesia memiliki padanan kata “ramah”. Kata ini dipilihdipilih
berdasarkan pertimbangan bahwa keramahan warga Bandung menjadi salah satu daya berdasarkan pertimbangan bahwa keramahan warga Bandung menjadi salah satu daya
tarik bagi para wisatawan. Keramahan ini harus terus dijaga dan dipertahankan agar para tarik bagi para wisatawan. Keramahan ini harus terus dijaga dan dipertahankan agar para
wisatawan merasa betah dan nyaman berwisata di Bandung. Kata “
wisatawan merasa betah dan nyaman berwisata di Bandung. Kata “someahsomeah” juga identik” juga identik
dengan peribahasa Sunda, yaitu “
dengan peribahasa Sunda, yaitu “someah hade ka semahsomeah hade ka semah” yang artinya “ramah dan baik” yang artinya “ramah dan baik