• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 202014901 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 202014901 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

12

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang diselidiki, tanpa mengadakan perhitungan atau mengolah data statistik secara mendalam dan disajikan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non-eksperimen, karena pada penelitian ini tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Penelitian ini juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenarannya. Fenomena yang diselidiki adalah kesalahan siswa yang muncul dalam mengerjakan soal materi pecahan dan faktor penyebab dibalik siswa melakukan kesalahan tersebut. Penelitian deskriptif mampu menerangkan fenomena secara lengkap dan secara menyeluruh. Penelitian dilakukan dengan tahapan mengumpulkan data siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal, menganalisis dan mengklasifikasikan data siswa yang mengalami kesalahan, menyajikan hasil analisis data dan pengolahannya. Tahap terakhir adalah menarik kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan. Objek masalah dalam penelitian ini bersifat dinamis, artinya masih bisa berkembang dan mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi dan situasi yang dikatakan oleh subjek penelitian. Subjek atau situasi penelitian tentang kejadian yang sedang berlangsung betul-betul dipahami secara lebih mendalam dan terperinci. Penelitian deskriptif tidak menguji hipotesis dan data yang dihasilkan adalah data deskriptif yang berupa argumentasi dan opini.

B.Tempat dan Waktu Penelitian

(2)

13 1. Tahap persiapan penelitian (Januari–Februari 2016)

Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrumen penelitian, kunjungan ke sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian dan permohonan izin penelitian di sekolah dengan membawa surat izin penelitian dari TU FKIP. 2. Tahap pelaksanaan penelitian (Maret–April 2016)

Tahap ini mencakup kegiatan – kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi wawancara dengan kepala sekolah, dan wawancara dengan guru pamong. Observasi dilaksanakan pada hari Sabtu 16 Maret 2016 saat kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika di kelas VIII A.

3. Tahap penyusunan laporan penelitian (Mei–Juni 2016)

[image:2.612.76.540.98.521.2]

4. Tahap pengolahan data, konsultasi dengan guru kelas dan dosen pembimbing yang diikuti dengan penyusunan laporan serta persiapan ujian.

Tabel 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu Pukul Keterangan

16 Maret 2016 08.00–09.00 Observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga 8 April 2016 08.10–11.10 Penelitian di Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga

(Tes)

22 April 2016 09.10–11.10 Penelitian di Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga (Wawancara I )

25 Mei 2016 09.30–12.00 Penelitian di Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga (Wawancara II)

Berdasarkan Tabel 3.1 observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran dilakukan pada tanggal 16 Maret 2016. Observasi dilakukan untuk mengamati suasana kegiatan belajar mengajar pada saat pembelajaran materi Teorema Pythagoras. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran matematika untuk mengetahui kendala-kendala pada saat siswa mengerjakan soal cerita Teorema Pythagoras. Penelitian ini dilakukan selama 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 8 April 2016 dan 22 April 2016 kemudian 25 Mei 2016.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi

(3)

14

2. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian menggunakan teknik penarikan Nonprobability samplingdesaign dengan menggunakan purposive sampling. Non probability sampling desaign

dengan menggunakan purposive sampling merupakan teknik penarikan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pengertian purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2009: 68).

D. Desain Penelitian

Langkah yang akan dilakukan dalam menganalisis miskonsepsi dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pemikiran dibalik kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal Teorema Pythagoras kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Bagan 2. Desain Penelitian

Perencanaan

Observasi Persiapan Membuat

soal

Konsultasi Perbaikan soal Pelaksanaan tes Jawaban

Benar Salah

Kategori kesalahan

Kesalahan karena kecerobohan

atau kurang Kesalahan

membaca

Kesalahan

memahami soal Kesalahan transformasi

Kesalahan dalam menggunakan

notasi

Kesalahan dalam ketrampilan

(4)

15 Keterangan Desain Penelitian:

1. Langkah pertama melakukan perencanaan, perencanaan dilakukan tiga tahap yaitu observasi, persiapan, dan membuat soal.

2. Langkah kedua membuat soal, membuat soal dilakukan empat tahap yaitu konsultasi, perbaikan soal, pelaksanaan tes, dan melakukan verifikasi jawaban.

3. Saat melakukan verifikasi jawaban apabila jawaban benar otomatis tidak terjadi kesalahan. Apabila ada jawaban salah maka kesalahan tersebut bisa kita golongkan menjadi enam bagian yaitu kesalahan membaca, kesalahan memahami soal, kesalahan transformasi, kesalahan ketrampilan proses,kesalahan

Notasi dan kesalahan karena ceroboh.

E. Teknik Pengumpulan Data

Semua bentuk keterangan dan data yang dibutuhkan dalam penelitian dilakukan dengan menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara untuk mendapatkan hasil yang relevan. Data yang didapat akan dideskripsikan kembali untuk dianalisis.

1. Tes

(5)

16

[image:5.612.75.546.167.726.2]

jawaban atas pertanyaan uraian, (3) guru mempunyai kesempatan untuk melihat siswanya membuat jawaban dan tidak hanya memilih jawaban yang terbaik dari empat atau lima pilihan yang ditetapkan, seperti pada tes pilihan ganda, (4) tes uraian juga lebih baik untuk tes prestasi yang kompleks berhubungan dengan aplikasi konsep, analisa permasalahan, atau evaluasi keputusan.

Tabel 3.2 Instrumen penelitian

Kompetensi

Dasar Indikator Soal Soal

Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah Memecahkan masalah pada bangun datar yang

berkaitan dengan Teorema Pythagoras

1. Pak Budi memiliki sebuah kebun. Suatu waktu pak Budi ingin mendesain kebunnya lebih menarik. Karena tanah yang ingin dibuat kebun bentuknya tidak teratur dan cukup luas, maka pak Budi mendesain kebunnya seperti gambar di bawah ini

Pak Budi ingin memagari kebun tersebut dengan tanaman hias pucuk merah. Tanaman tersebut berjarak 20 cm satu dengan yang lainnya. Berapa banyak tanaman pucuk merah yang dibutuhkan ?

2. Jordan sedang berkeliling di pasar, kemudian ia melihat banyak pedagang menawarkan sebuah layang-layang seharga Rp3.000,00. Akan tetapi karena uang yang dimiliki Jordan hanya Rp2.500,00 ia memutuskan untuk membuat layang-layangnya sendiri. Di rumah Jordan mulai mendesain kerangka layang-layang seperti gambar di bawah ini.

Jika Jordan menargetkan layang-layang tersebut memiliki luas sebesar 300 cm persegi dengan panjang sisi AC sebesar 24 cm dan panjang CB sebesar 20 cm. Tentukan panjang AD dan keliling dari layang-layang yang dibuat Jordan!

Menggunakan Teorema Pythagoras untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari

(6)

17

Instrumen penelitian ini yang kedua dapat dilihat pada tabel 4.2 yaitu menggunakan kompetensi dasar menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras dan Menggunakan Teorema Pythagoras untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari.

2. Wawancara

Pengambilan data juga menggunakan wawancara yaitu wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana wawancara ini tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, Sugiyono (2009:321). Wawancara ini dilakukan dengan siswa yang menjadi subjek penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapat berbagai informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian dan menggunakan percakapan verbal (deskripsi kata-kata) serta menggunakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan dua arah dalam suasana kesetaraan, akrab, dan informal. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memahami pandangan subyek penelitian tentang kehidupan, pengalaman, atau situasi yang dialami siswa yang diungkapkan dengan bahasanya sendiri.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan memberikan soal-soal tes pada siswa kelas VIII A terkait materi pokok teorema Pythagoras. Soal tes yang diberikan bertujuan untuk memperoleh data penelitian. Data penelitian berupa hasil jawaban atau pekerjaan soal tes yang kemudian diketagorikan menjadi dua, yaitu jawaban yang benar dan yang salah. Data penelitian yang berupa hasil jawaban siswa yang salah tersebut kemudian akan dianalisis berdasarkan kriteria kesalahan menurut Newman.

Langkah-langkah yang akan dilakukan selama analisis yakni (Mattew, 2009) :

a. Mereduksi data

(7)

18

kesalahan dan menghitung presentase kesalahan pada tiap tipe kesalahan menurut Newman.

b. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, sehingga setelah data dianalisis berdasarkan kriteria Watson, data dituliskan kembali kedalam bentuk yang lebih terorganisir sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan.

c. Penarikan kesimpulan

Data yang telah terkumpul dan diklasifikasikan, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan atau merangkum hasil data berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada reduksi dan penyajian data. Verifikasi data/penarikan kesimpulan dilakukan selama kegiatan analisis berlangsung sehingga diperoleh suatu kesimpulan final.

Gambar

Tabel 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen penelitian

Referensi

Dokumen terkait

The enamel surface hardness experienced an increased demineralization after the application of the cocoa extract because it can increase the size of hydroxyapatite crystals. The

STRATEGI BERSAING DALAM PEMASARAN MELALUI ANALISIS SWOT PADA TOKO KABAN DI PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN. Name : IIN SRI

Dalam keadaan kesehatan mental, seseorang memiliki perasaan diri (sense of self) yang utuh sebagai manusia dengan kepribadian dasar yang tunggal.. Kesehatan mental merupakan

komitmen organisasi dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata dengan menggunakan metode

Karena itu cerita tentang adat yang begitu fungsional dan dominan dalam mengatur kehidupan masyarakat pada era 1980-an dan sebelumnya tinggal menjadi cerita masa lalu bagi orang

Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan bahwa diduga Keandalan ( Reliability ), Keresponsifan ( Responsiveness ), Jaminan ( Assurance ), Empati ( Emphaty ),

This study was investigated the effects of Black cincau ( Mesona palustris BL ) effervescent powder (BCEP) on systolic blood pressure and malondialdehyde concentration in

Demikianlah Berita Acara Pembukaan (download) file II penawaran pekerjaan Survey dan Inventarisasi Kondisi Jembatan Kabupaten Muara Enim Tahun 2015 dibuat dengan