iv ABSTRAK SALMAN FUADI
110113080053
KEABSAHAN SURAT WASIAT TERHADAP PEMBAGIAN HARTA PERKAWINAN POLIGAMI DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN
KOMPILASI HUKUM ISLAM
Poligami merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW dan adakalanya seorang suami terpaksa melakukan poligami karena tidak dapat memiliki keturunan dari sang isteri. Suami harus memiliki ijin terlebih dahulu dari isteri untuk dapat berpologami. Terdapat kasus Alm. Galuh Mubarok di Bandung, beliau seorang pengusaha kaya raya yang memiliki dua orang isteri, karena perkawinan dengan isteri pertamanya tidak dapat memperoleh keturunan, kemudian setelah ia meninggal, diketahui bahwa seluruh hartanya diberikan kepada isteri kedua melalui surat wasiat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan memahami hak serta kedudukan isteri-isteri di dalam perkawinan poligami terkait perolehan pembagian harta bersama dihubungkan dengan Undang-Undang Perkawinan dan KHI serta untuk memahami keabsahan surat wasiat dalam pembagian harta perkawinan poligami dihubungkan dengan Undang-Undang Perkawinan dan KHI.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat yuridis normatif yaitu dengan mengkaji dan menguji data sekunder atau bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan perkawinan poligami dan harta bersama. Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif - analitis yaitu mendeskripsikan hak dan kedudukan para isteri dalam perkawinan poligami untuk memperoleh harta bersama yang diberikan melalui surat wasiat. Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan. Data yang terkumpul dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode yuridis kualitatif.