PENGARUH INCOME SMOOTHING (PERATAAN LABA)TERHADAP REAKSI PASAR MODAL DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI
VARIABELMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
SUCI SELVIANI
NIM 7103220060
FAKULTAS EKONOMI
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Skripsi oleh Suci Selviani, NIM 7103220060 Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal 01 April 2014 Tim Penguji
1. Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak ____________________ Pembimbing
2. Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak ____________________ Penguji
3. M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak, CA ____________________ Penguji
4. Khairunnisa Harahap, SE, M.Si ____________________ Penguji
Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal April 2014 Panitia Ujian
Dekan Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNIMED
Drs. Kustoro Budiarta, ME Drs. La Ane, M.Si
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur peneliti persembahkan kepada Allah SWT, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) Terhadap Reaksi Pasar Modal
dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja
sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri
Medan.
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak selaku Seketaris Jurusan Akuntansi Universitas
Negeri Medan serta selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan
sarannya.
6. Bapak Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan bimbingan dan saran yang membangun sebagai masukan
dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Azizul Kholis, SE, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Bapak M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji yang telah
vii
9. Ibu Khairunnisa Harahap, SE, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritik dan sarannya.
10.Teristimewa kepada orang tua peneliti Ayahanda tercinta Supardi dan Ibunda
tercinta Misinem, serta kedua abang peneliti tersayang Satria Pratama dan Prada
S.F. Yuga yang selalu menjadi motivator dan penyemangat bagi peneliti serta
senantiasa mendoakan peneliti hingga terselesainya skripsi ini.
11.Teruntuk para sahabat-sahabat tersayang yang selalu memberikan semangat dan
canda tawa dalam penyelesaian skripsi ini Fitri Afrianti Harahap (Princess), Juliani
Lubis (Nikita), dan Anggi Wulan (Barbie). Buat brother Nahri terimakasih atas
masukannya dalam berbagai hal dan buat sepupu tercinta Lina Budiartik atas
dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini hingga akhir.
12.Seluruh teman-teman tersayang yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu,
terkhusus untuk stambuk 2010 Jurusan Akuntansi, dan Bang Ricky selaku Staff
jurusan akuntansi sudah banyak membantu terima kasih atas doa dan juga
dukungannya selama ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna baik dalam
penulisan maupun isi. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif demi kesempurnaan isi skripsi ini. Akhir kata peneliti mengucapkan terima
kasih.
Medan, Maret 2014
Peneliti
Suci Selviani
ABSTRAK
SUCI SELVIANI, NIM 7103220060. Pengaruh Income Smoothing(Perataan Laba) Terhadap Reaksi Pasar Modal dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah income smoothingberpengaruh terhadap reaksi pasar modal, apakah kualitas audit sebagai variabel moderasi mempengaruhi hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, pertama, menguji pengaruhincome smoothingberpengaruh terhadap reaksi pasar modal,kedua, menguji kualitas audit sebagai variabel moderasi mempengaruhi hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal.
Sampel diambil dengan metode purposive sampling.Metode analisis data adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi moderasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, income smoothing tidak berpengaruh terhadap reaksi pasar modal.kedua,kualitas audit sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal.
Kesimpulan penelitian adalah diketahui bahwa pertama, tidak ada pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar modal, kedua, tidak ada pengaruh kualitas audit sebagai variabel moderasi terhadap hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal.
ABSTRACT
SUCI SELVIANI, NIM 7103220060. Income Smoothing Influence on Capital Market Reaction with Audit Quality as Moderating variabel inManufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Thesis, Accounting Major, Faculty of Economic, State University of Medan, 2014.
The problem in this study is whether the income smoothing effect on the reaction of the stock market, whether audit quality as a moderating variable affecting income smoothing relation to the reaction of the capital market.
This study has several objectives: first, to test the effect of income smoothing effect on the reaction of the capital market, second, to test the quality of the audit as a moderating variable affecting income smoothing relation to the reaction of the capital market.
Samples were taken by purposive sampling method. The method of data analysis is a simple regression analysis and regression analysis moderation.
The results showed that the first, income smoothing does not affect the capital market reaction. second, the audit quality as a moderating variable does not affect income smoothing relation to the reaction of the capital market.
Conclusion The study is known that first, there is no income smoothing effect on the reaction of the capital market, second, there was no effect of audit quality as a moderating variable on income smoothing relation to the capital market reaction.
viii DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN……… 1
1.1Latar Belakang Masalah……….. ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 8
1.3Pembatasan Masalah ... 9
1.4Rumusan Masalah ... 9
1.5Tujuan Penelitian………. 10
1.6Manfaat Penelitian………..…... 10
BAB II. KAJIAN PUSTAKA……….………... .. 12
2.1Kerangka Teori……..………. ... 12
ix
2.1.2 Teori Sinyal (Signaling Theory) ... 13
2.1.3 Income Smoothing ... 15
2.1.4 Reaksi Pasar Modal ... 20
2.1.5 Return dan Abnormal Return Saham ... 21
2.1.6 Kualitas Audit ... 21
2.2Penelitian Terdahulu ... 23
2.3Kerangka Berpikir ... 24
2.3.1 Hubungan Income Smoothing dengan Reaksi Pasar Modal ... 24
2.3.2 Hubungan Kualitas Audit dengan Income Smoothing dan Reaksi Pasar Modal ... 25
2.4Hipotesis ... 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… . 27
3.1Lokasi Penelitian……..………. ... 27
3.2Populasi dan Sampel ... 27
3.3Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 28
3.3.1Variabel Penelitian ... 28
3.3.2Defenisi Operasional ... 29
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.4.1Studi Pustaka ... 35
3.4.2Studi Dokumenter ... 36
3.5Teknik Analisis Data ... 36
3.5.1Uji Deskriptif ... 36
3.5.2Uji Asumsi Klasik ... 37
3.5.3Uji Hipotesis ... 39
BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… ... 42
4.1 Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 42
4.1.2Statistik Deskriptif ... 46
x
4.1.3.1Uji Normalitas ... 48
4.1.3.2Uji Multikolonearitas ... 49
4.1.3.3Uji Autokorelasi ... 50
4.1.3.4Uji Heterokedastisitas ... 50
4.1.4Pengujian Hipotesis ... 51
4.1.4.1Pengaruh Income Smoothing Terhadap Reaksi Pasar Modal ... 52
4.1.4.2Pengaruh Income Smoothing Terhadap Reaksi Pasar Modal dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderasi 53 4.2 Pembahasan ... 55
4.2.1 Pengaruh Income Smoothing Terhadap ReaksiPasar Modal ... 55
4.2.2 Pengaruh Income Smoothing Terhadap Reaksi Pasar Modal dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderasi ... 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… ... 60
5.1Kesimpulan... 60
5.2Saran ... 60
xi
DAFTAR TABEL
Hal
TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu……….. ... 23
TABEL 4.1 Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 44
TABEL 4.2 Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel ... 45
TABEL 4.3 Tahapan Pengujian Hipotesis ... 46
TABEL 4.4 Statistik Deskriptif Penelitian ... 47
TABEL 4.5 Hasil Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov ... 48
TABEL 4.6 Hasil Uji Multikolonearitas ... 49
TABEL 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 50
TABEL 4.8 Hasil Uji Glejser... 51
TABEL 4.9 Hasil Model Regresi ... 51
TABEL 4.10 Hasil Pengujian H1... 52
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal GAMBAR 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 25
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Tabulasi Data Variabel Lampiran A.1 Perhitungan Indeks Eckel
Lampiran A.2 Tanggal Publikasi Laporan Keuangan
Lampiran A.3 Perhitungan Cumulative Abnormal Return Tahun 2010
Lampiran A.4 Perhitungan Cumulative Abnormal Return Tahun 2011
Lampiran A.5 Perhitungan Cumulative Abnormal Return Tahun 2012
Lampiran A.6 Cumulative Abnormal Return
Lampiran A.7 KAP Big Four dan KAP Non Big Four
Lampiran B Hasil Uji Asumsi Klasik dan Hasil Uji Hipotesis Lampiran B.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran B.2 Hasil Uji Hipotesis
Lampiran C Berkas Administrasi Surat Pengajuan Judul Skripsi
Nota Tugas
Surat Keterangan Penelitian
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Hasil kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat
dari laporan keuangan yang diterbitkan pada periode tertentu.Informasi akuntansi
dalam bentuk laporan keuangan inilah yang menjadi suatu sarana yang dapat
memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan kepada pihak internal
maupun ekstrenal perusahaan, khususnya bagi pihak investor dalam membuat
keputusan investasi.
Informasi potensial dalam laporan keuangan ialah laba.Laba dijadikan
sebagai salah satu parameter untuk mengukur peningkatan ataupun penurunan
kinerja suatu perusahaan.Peningkatan laba dari periode sebelumnya menunjukkan
adanya indikasi bahwa kinerja perusahaan tersebut bagus dan hal ini dapat
memberi pengaruh terhadap peningkatan harga saham perusahaan.IAI dalam
PSAK No.25 (2009:2) menyatakan manfaat dari informasi laba yaitu untuk
menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat
dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada,
dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan tambahan sumber daya.
Investor cenderung hanya memusatkan perhatiannya pada informasi laba,
tanpa memperhatikan kembali prosedur yang digunakan perusahaan untuk
memperoleh informasi laba tersebut.Standar Akuntansi Keuangan (SAK),
memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi
2
yang lebih merepresentasikan keadaan perusahaan sesungguhnya. Fleksibilitas
itulah yang terkadang dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan
manajemen laba (earning management) agar perusahaannya terlihat bagus secara
finansial. Salah satu tindakan manajemen laba ialah tindakan income smoothing
(perataan laba).Tindakan perataan laba ini dilakukan guna menggambarkan
kestabilan kinerja pihak manajemen dalam mengelola perusahaannya dengan
keadaan laba yang stabil di setiap periode akuntansi.
Menurut Philips, Pincus dan Rego ( dalam Jayanto dan Kiswanto, 2009)
ada tiga motivasi utama yang mendorong perusahaan melakukan manajemen laba
yaitu: 1) menghindari penurunan laba, 2) menghindari kerugian, 3) menghindari
kegagalan peramalan yang dibuat analis. Sedangkan menurut Stice, Stice, dan
Skousen (2006) ada empat macam faktor yang memotivasi para manajer untuk
melakukan manajemen laba yang dilaporkan yaitu: 1) memenuhi target internal,
2) memenuhi harapan eksternal, 3) meratakan atau memuluskan laba (income
smoothing), 4) mendandani laporan keuangan (window dressing) untuk keperluan
penawaran saham perdana (Initial Public Offering – IPO) atau untuk memperoleh
pinjaman dari bank. Faktor pertama, terdapat kecenderungan bahwa orang yang
dievaluasi kinerjanya akan melupakan faktor-faktor ekonomi yang mendasari
pengukuran ini dan mengalihkan perhatiannya kepada angka-angka yang diukur
tersebut. Faktor kedua, para pelanggan menginginkan perusahaan tetap berjalan
dengan baik sehingga dapat bertahan dalam jangka panjang dan melaksanakan
kewajiban garansinya dan para pemasok juga menginginkan jaminan atas
3
akanmenjadi pembeli yang dapat diandalkan selama tahun-tahun ke depan. Faktor
ketiga, income smoothing yang merupakan praktek untuk menahan atau
mempercepat pengakuan terhadap beberapa jenis pendapatan dan beban serta
meratakan angka laba yang dilaporkan dari tahun ke tahun berikutnya.Faktor
keempat, window dressing yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
sedang memasuki masa dimana pelaporan laba, termasuk dalam masa itu adalah
saat perusahaan berusaha untuk membuat permohonan pinjaman atau saat
sebelum memulai penjualan saham perdana untuk umum.
Penelitian mengenai pengaruh perataan laba terhadap reaksi pasar modal
sebelumnya telah banyak dilakukan, namun masih terdapat pertentangan
mengenai hasil penelitian tersebut.Hasil penelitian Assih dan Gudono (2000) serta
Nasir, Arifin dan Susanti (2002) menunjukkan bahwa reaksi pasar atas
pengumuman laba berbeda bagi perusahaan yang melakukan perataan laba dengan
perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Harahap (2003) menyimpulkan
bahwa perataan laba berhubungan positif terhadap koefisien respon laba atau
dengan kata lain pasar merespon laba yang dihasilkan dari praktik perataan laba.
Sementara penelitian Latrini (2003) dan Salno dan Baridwan (2000) menemukan
bahwa tidak ada perbedaan reaksi pasar terhadap tindakan perataan laba.
Topik income smoothing di Indonesia merupakan hal yang penting untuk
diteliti. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ilmainir(dalam Khafid, 2002) bahwa
penelitianincome smoothing di Indonesia masih relatif penting karena dua alasan:
(1) usia pasar modal di Indonesia masih relatif muda, dan (2) perataan laba dapat
4
Rasionalitas yang mendasari studi ini adalah adanya perbedaan reaksi pasar
atas pengumuman informasi laba pada perusahaan perata dan bukan perata laba.
Jika laba dimanipulasi, maka informasi yang dihasilkan tidak menjadi akurat
untuk pengambilan keputusan.Sehingga investor bisa salah dalam mengambil
keputusan dalam berinvestasi.
Reaksi para pelaku pasar modal terhadap informasi yang dipublikasikan di
pasar modal dapat diproksikan denganCumulative Abnormal Return.Perubahan
harga saham mampu menggambarkan bentuk efisiensi pasar modal.Semakin
efisien pasar modal, maka semakin cepat informasi yang dipublikasikan tersebut
terefleksikan dalam harga saham. Suatu pasar dikatakan efisien jika tidak
seorangpun baik itu investor individu maupun investor institusi memperoleh
abnormal return dalam waktu yang lama.
Teori keagenan (Agency theory) menyatakan bahwa manajemen memiliki
informasi yanglebih banyak mengenai perusahaan dibandingkan
prinsipal.Keadaan yang demikian membuat pihak manajemen terdoronguntuk
melakukan tindakan yang dapat memaksimalkan keuntungan dirinya
sendiri(dysfunctional behaviour).Konflik kepentingan yang terjadi antara manajer
dan prinsipal diantaranya tindakan manajemen laba dapat diatasi dengan
mekanisme pengawasan, salah satunya ialah dengan melakukan audit atas laporan
keuangan.
Manajemen perusahaan memerlukan adanya jasa audit dalam rangka
meningkatkan kepercayaan pihak eksternal khususnya prinsipal. Dilain sisi pihak
5
memberi keyakinan bahwa laporan keuangan yang dilaporkan oleh pihak
manajemen perusahaan dapat dipercaya.
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. “Dari
profesi akuntan publik ini masyarakat berharap akan penilaian yang bebas dan
tidak memihak terhadap informasi yang tersaji dalam laporan keuanganyang
dilaporkan oleh pihak manajemen perusahaan” (Mulyadi, 2010:3). Pihak
manajemen menginginkan audit yang berkualitas tinggi agar para investor dan
pemakai laporan keuangan lainnya memiliki keyakinan lebih terhadap reliabilitas
angka-angka akuntansi dalam laporan keuangan.
Pemilihan auditor berkualitas tinggi dapat meningkatkan kredibilitas
laporan keuangan perusahaan.Sebaliknya, mungkin saja perusahaan memilih
auditor hanya sebagai formalitas ketentuan dari otoritas pasar modal.Sebagai
akibat dari penggunaan auditor sebagai formalitas saja, hasil audit laporan
keuangan yang diberikan oleh auditor tersebut tidak memberikan pengaruh yang
berarti terhadap kredibilitas laporan keuangan perusahaan. Teori signaling
menunjukkan adanya indikasi bahwa suatu perusahaan akan memilih auditor
berkualitas tinggi untuk menunjukkan kinerja superior mereka.
De Angelo ( dalam Siti, 2010) berargumentasi bahwa kualitas audit secara
langsung berhubungan dengan ukuran dari perusahaan audit yang diproksikan
dengan jumlah klien. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan audit
yang besar akan berusaha untuk menyajikan laporan audit yang lebih berkualitas
dibandingkan dengan perusahaan audit yang kecil. Lennox (2002) menyatakan
6
penyelewengan keuangan yang terjadi dan mengungkapkannya dalam pendapat
audit mereka. Dye (dalam Djamil, 2010) mengatakan bahwa auditor yang
mempunyai kekayaan atau aset yang lebih besar mempunyai dorongan untuk
menghasilkan laporan audit yang lebih akurat dibandingkan dengan auditor
dengan kekayaanyang lebih sedikit. Auditor yang memiliki kekayaan lebih besar
(deeper pockets) adalah audit size firms yang besar.
Perusahaan manufaktur memiliki karakteristik utama dalam mengolah
bahan mentah menjadi barang jadi melalui proses pabrikasi dan perusahaan
manufaktur juga termasuk emiten terbesar dari seluruh perusahaan yang terdaftar
di BEI, sehingga terdapat peluang besar dalam memberikan kesempatan bagi para
investor untuk berinvestasi.Pengumumanlaba perusahaan juga merupakan
informasi penting bagi para investor untuk mencerminkan nilaiperusahaan.Oleh
sebab itu peneliti berasumsi bahwa tidak menutup kemungkinan dari beberapa
perusahaan manufaktur melakukan tindakan income smoothing.Hal tersebut
dapatdilihat dari laporan laba-rugi dari beberapa perusahaan menunjukkan
besarnyalaba yang relatif stabil dari tahun ke tahun.
Tindakan income smoothing merupakan fenomena yang telah umum terjadi
sebagai salah satu usaha manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang
dilaporkan agar terlihat stabil.Namun demikian, jika tindakan income
smoothingini dilakukan dengan sengaja dapat menyebabkan pengungkapan laba
yang tidak memadai atau menyesatkan.Maka untuk menjembatani kesenjangan
7
audit atas laporan keuangannya. Namun mungkin saja perusahaan menggunakan
jasa audit hanya untuk formalitas.
Tindakan income smoothing sering dipertanyakan apakah baik atau tidak,
apakah boleh atau tidak.Income smoothingdikatakan baik jika
dalampelaksanaannya tidak melakukan fraud.Ada yang berpendapat bahwa
income smoothing bukanlah suatu masalah dalam laporan keuangan karena
memperbaikikemampuan laba untuk mencerminkan nilai ekonomi suatu
perusahaan dan agar dinilaioleh pasar efisien. Disisi lain, income smoothing
dianggap tindakan yang harus dicegah. Income smoothing merupakan sesuatu
yang rasional yang didasarkan atasasumsi dalam Agency Theory.
Hasil penelitian Syahriana (2006) didukung oleh hasil penelitian
Juniarti(2005), Suwito (2005) dan Hendra (2009).Moses (dalam Suwito dan
Herawaty, 2005) mengemukakan bahwa ukuran perusahaan yang lebih besar
memilikidorongan yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba
dibandingkandengan perusahaan yang lebih kecil, karena perusahaan yang lebih
besar menjadiobjek pemeriksaan dari pemerintah maupun dari masyarakat.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Yuliana Mawarti (2007)
yang meneliti mengenai pengaruh income smoothing (perataan laba) terhadap
earning respone (reaksi pasar) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.
Alasan peneliti melakukan replikasi adalah untuk menguji kembali apakah
terdapat perbedaan reaksi pasar antara perusahaan yang melakukan tindakan
income smoothing dan yang tidak melakukan tindakan income smoothing, serta
8
lain. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena dalam
penelitian ini menambahkan variabel moderasi yaitu kualitas audit untuk diuji
pengaruhnya terhadap hubungan antara income smoothing dan reaksi pasar modal.
Selain itu sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2012.Periode ini
digunakan untuk memperoleh gambaran terkini mengenai reaksi pasar modal atas
tindakan income smoothing.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun
skripsi dengan judul : ”Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) Terhadap
Reaksi Pasar Modal dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka
penelitimembuatidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan reaksi pasar modal.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajer suatu perusahaan melakukan
tindakan income smoothing.
3. Apakah investor hanya memperhatikan laba perusahaan pada saat
pengambilan keputusan berinvestasi?
4. Apakah peningkatan laba dari periode sebelumnya menunjukkan adanya
9
5. Apakah tindakan income smoothing yang dilakukan pihak manajemen
perusahaan memberi pengaruh terhadap reaksi pasar modal?
6. Apakah peningkatan laba dari periode sebelumnya dapat memberi
pengaruh terhadap peningkatan harga saham perusahaan?
7. Apakah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan pihak eksternal?
8. Apakah kualitas audit dapat mempengaruhi hubungan antara tindakan
income smoothing dan reaksi pasar modal?
1.3Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi di atas, peneliti membatasi
masalah dalam penelitian ini yaitu hanya berfokus pada hubungan tindakan
income smoothing terhadap reaksi pasar modal dengan kualitas audit yang dapat
memperkuat ataupun memperlemah hubungan tersebut. Untuk income smoothing
dihitung dengan menggunakan Eckel Indeks, reaksi pasar modal diproksikan
dengan Cumulative Abnormal Return (CAR), dan kualitas audit diproksikan
dengan ukuran KAP, yaitu KAP big four dan KAP non big four.Penelitian
dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010 –
2012.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai
10
1. Apakah income smoothing berpengaruh terhadap reaksi pasar modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
2. Apakah kualitas audit sebagai variabel moderasi mempengaruhi
hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar
modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Untuk mengetahui kualitas audit sebagai variabel moderasi
mempengaruhi hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
wawasan dan pengetahuan mengenai income smoothing, reaksi pasar
modal, dan kualitas audit.
2. Bagi investor dan calon investor serta para pelaku pasar modal lainnya,
hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambahan
11
3. Bagi akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Income smoothing tidak berpengaruh terhadap reaksi pasar modal.Hal ini
didukung dengan nilai probabilitas signifikansi IS sebesar 0,306 (p > 0,05).
Kualitas audit sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi hubungan
income smoothing terhadap reaksi pasar modal. Hal ini didukung dengan nilai
adjusted R2 sebesar 0,030, hal ini berarti 3% variasi CAR yang dapat dijelaskan
oleh variasi variabel independen income smoothing, kualitas audit, dan Moderat
(IS*KA). Sedangkan sisanya (100% - 3% = 97%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain
diluar model. Nilai probabilitas sebesar 0,193 dan tidak signifikan karena lebih
besar dari 0,05.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini maka saran yang diberikan
oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar menambah data laporan
keuangan dengan jumlah tahun yang lebih panjang sehingga dapat
diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan juga perlu
dikembangkannya proksi dari variabel moderasi, yaitu kualitas audit ,
sehingga akan diperoleh suatu proksi kualitas audit yang lebih tepat.
2. Untuk perusahaan yang terdaftar di BEI, diharapkan untuk memberikan
informasi keuangan yang objektif, relevan dan dapat diuji keabsahannya
61
agar para investor dapat menilai kondisi suatu perusahaan sehingga dapat
meyakinkan para investor dalam pengambilan keputusan apakah akan
membeli atau tidak saham perusahaan tersebut.
3. Untuk akademisi, diharapkan penelitian ini dapat memperkaya
62
DAFTAR PUSTAKA
Amanza, Arya Hagaganta. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010). Universitas Diponegoro.
Anthony, R. dan V. Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat.
Arga fajar Santosa dan Linda Kusumaning Wedari.2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Opini Audit Going Concern, Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 11 No. 2.
Assih, P. dan M. Gudono.2000. Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar atas Pengumuman Informasi atas Laba Perusahaan yang Terdaftar di BEJ, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 1.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2004. Accounting Theory Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Sandra, Desy dan Indra.2004. Reaksi Pasar Terhadap Tindakan Perataan Laba dengan Kualitas Auditor dan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Moderasi.
Djamil, Nasrullah. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Sektor Publik dan Beberapa Karakteristik Untuk Meningkatkannya. Jurnal on line melalui: http://www.google.com.
Dole, Card, Richard Schroeder. 2001. The Impact of Various Factors on The Personality, Job Satisfaction and Turnover Intentions of Professional Accountants. Managerial Auditing Journal.
Eko Januar dan Bambang Suryono.2007. Pengaruh Perataan Laba Terhadap Respon Pasar dengan Kualitas Auditor sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAMBSP, Vol. 3 No.2.
Erlina, Sri Mulyani. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Medan: USU Pers.
Fakultas Ekonomi.2013.Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
63
Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. PSAK No 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP di Semarang). Universitas Diponegoro.
Jayanto dan Kiswanto. 2009. Deffered Tax Expenses and Accruals dalam Memprediksi Earning Management (Penelitian Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi, Vol.12
Jogiyanto.2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta:BPFE.
Juniarti dan Carolina.2005. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan-Perusahaan Go Public.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7 No. 2.
Khafid, Muhammad. 2002. Analisis Income Smoothing (Perataan Laba): Pengaruhnya Terhadap Reaksi Pasar dan Risiko Investasi Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Universitas Diponegoro.
Latrini, M.Y. 2003. Reaksi Pasar Terhadap Tindakan Perataan Laba. Universitas Gadjah Mada.
Lennox, C.S.. 2002. Audit Quality and Auditor Switching. Working Paper, University of Bristol.
Liana, Lie.2009. Penggunaan MRA dengan SPSS Untuk Menguji Pengaruh Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Variabel Independen dan Variabel Dependen. Semarang: Universitas Srikubang Semarang.
Marbun, Hendra A.H.. 2009. Analisis Faktor-Faktor Perataan Laba dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Perusahaan : Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Yang Terdaftar di BEI. Unimed
Mawarti, Yuliana. 2007. Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) Terhadap Earning Respone (Reaksi Pasar) Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. UNNES.
64
Mudjiono.2010. Pengaruh Tindakan Perataan Laba Terhadap Reaksi Pasar dengan Kualitas Auditor dan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Pemoderasi. Eksplanasi Vol. 5 No. 2
Mulyadi.2010. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Nasir Mohammad, Arifin dan Anna Susanti. 2002. Analisis Pengaruh Perataan Laba Terhadap Risiko Pasar Saham dan Return Saham Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. KOMPAK, Edisi Mei, STIE “YO” Yogyakarta.
Nazir. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Santosa dan Ashari.2005. Analisis Statistic dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andy Offset.
Salno, dkk. 2000. Analisis Perataan Penghasilan (Income Smoothing): Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 1.
Simanjuntak, Loura. 2005. Pengaruh Praktik Perataan Laba Terhadap Koefisien Respon Laba. Universitas Katolik Soegijapranata.
Sri Mulyani, dkk. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earnings Respone Coeficient Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAAI.
Stice, Earl K., James D. Stice and K. Fred Skousen. 2006. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Salemba Empat.
Subekti, Imam. 2005. Asosiasi antara Praktik Perataan Laba dan Reaksi Pasar Modal di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VIII
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Suwito dan Herawaty.2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII Solo
65
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Wahyuning, Dwi Retno. 2007. Hubungan Praktik Manajemen Laba dengan Reaksi Pasar atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.UNDIP.