• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INCOME SMOOTHING (PERATAAN LABA) TERHADAP REAKSI PASAR MODAL DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH INCOME SMOOTHING (PERATAAN LABA) TERHADAP REAKSI PASAR MODAL DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INCOME SMOOTHING (PERATAAN LABA)TERHADAP REAKSI PASAR MODAL DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI

VARIABELMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

SUCI SELVIANI

NIM 7103220060

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Skripsi oleh Suci Selviani, NIM 7103220060 Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji

Pada Tanggal 01 April 2014 Tim Penguji

1. Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak ____________________ Pembimbing

2. Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak ____________________ Penguji

3. M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak, CA ____________________ Penguji

4. Khairunnisa Harahap, SE, M.Si ____________________ Penguji

Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal April 2014 Panitia Ujian

Dekan Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi UNIMED

Drs. Kustoro Budiarta, ME Drs. La Ane, M.Si

(4)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur peneliti persembahkan kepada Allah SWT, karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) Terhadap Reaksi Pasar Modal

dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian

persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja

sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak.

Untuk itu saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri

Medan.

5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak selaku Seketaris Jurusan Akuntansi Universitas

Negeri Medan serta selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan

sarannya.

6. Bapak Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan bimbingan dan saran yang membangun sebagai masukan

dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Azizul Kholis, SE, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Bapak M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji yang telah

(5)

vii

9. Ibu Khairunnisa Harahap, SE, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

kritik dan sarannya.

10.Teristimewa kepada orang tua peneliti Ayahanda tercinta Supardi dan Ibunda

tercinta Misinem, serta kedua abang peneliti tersayang Satria Pratama dan Prada

S.F. Yuga yang selalu menjadi motivator dan penyemangat bagi peneliti serta

senantiasa mendoakan peneliti hingga terselesainya skripsi ini.

11.Teruntuk para sahabat-sahabat tersayang yang selalu memberikan semangat dan

canda tawa dalam penyelesaian skripsi ini Fitri Afrianti Harahap (Princess), Juliani

Lubis (Nikita), dan Anggi Wulan (Barbie). Buat brother Nahri terimakasih atas

masukannya dalam berbagai hal dan buat sepupu tercinta Lina Budiartik atas

dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini hingga akhir.

12.Seluruh teman-teman tersayang yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu,

terkhusus untuk stambuk 2010 Jurusan Akuntansi, dan Bang Ricky selaku Staff

jurusan akuntansi sudah banyak membantu terima kasih atas doa dan juga

dukungannya selama ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna baik dalam

penulisan maupun isi. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

konstruktif demi kesempurnaan isi skripsi ini. Akhir kata peneliti mengucapkan terima

kasih.

Medan, Maret 2014

Peneliti

Suci Selviani

(6)

ABSTRAK

SUCI SELVIANI, NIM 7103220060. Pengaruh Income Smoothing(Perataan Laba) Terhadap Reaksi Pasar Modal dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah income smoothingberpengaruh terhadap reaksi pasar modal, apakah kualitas audit sebagai variabel moderasi mempengaruhi hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal.

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, pertama, menguji pengaruhincome smoothingberpengaruh terhadap reaksi pasar modal,kedua, menguji kualitas audit sebagai variabel moderasi mempengaruhi hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal.

Sampel diambil dengan metode purposive sampling.Metode analisis data adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi moderasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, income smoothing tidak berpengaruh terhadap reaksi pasar modal.kedua,kualitas audit sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal.

Kesimpulan penelitian adalah diketahui bahwa pertama, tidak ada pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar modal, kedua, tidak ada pengaruh kualitas audit sebagai variabel moderasi terhadap hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal.

(7)

ABSTRACT

SUCI SELVIANI, NIM 7103220060. Income Smoothing Influence on Capital Market Reaction with Audit Quality as Moderating variabel inManufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Thesis, Accounting Major, Faculty of Economic, State University of Medan, 2014.

The problem in this study is whether the income smoothing effect on the reaction of the stock market, whether audit quality as a moderating variable affecting income smoothing relation to the reaction of the capital market.

This study has several objectives: first, to test the effect of income smoothing effect on the reaction of the capital market, second, to test the quality of the audit as a moderating variable affecting income smoothing relation to the reaction of the capital market.

Samples were taken by purposive sampling method. The method of data analysis is a simple regression analysis and regression analysis moderation.

The results showed that the first, income smoothing does not affect the capital market reaction. second, the audit quality as a moderating variable does not affect income smoothing relation to the reaction of the capital market.

Conclusion The study is known that first, there is no income smoothing effect on the reaction of the capital market, second, there was no effect of audit quality as a moderating variable on income smoothing relation to the capital market reaction.

(8)

viii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN……… 1

1.1Latar Belakang Masalah……….. ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Pembatasan Masalah ... 9

1.4Rumusan Masalah ... 9

1.5Tujuan Penelitian………. 10

1.6Manfaat Penelitian………..…... 10

BAB II. KAJIAN PUSTAKA……….………... .. 12

2.1Kerangka Teori……..………. ... 12

(9)

ix

2.1.2 Teori Sinyal (Signaling Theory) ... 13

2.1.3 Income Smoothing ... 15

2.1.4 Reaksi Pasar Modal ... 20

2.1.5 Return dan Abnormal Return Saham ... 21

2.1.6 Kualitas Audit ... 21

2.2Penelitian Terdahulu ... 23

2.3Kerangka Berpikir ... 24

2.3.1 Hubungan Income Smoothing dengan Reaksi Pasar Modal ... 24

2.3.2 Hubungan Kualitas Audit dengan Income Smoothing dan Reaksi Pasar Modal ... 25

2.4Hipotesis ... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… . 27

3.1Lokasi Penelitian……..………. ... 27

3.2Populasi dan Sampel ... 27

3.3Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 28

3.3.1Variabel Penelitian ... 28

3.3.2Defenisi Operasional ... 29

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.4.1Studi Pustaka ... 35

3.4.2Studi Dokumenter ... 36

3.5Teknik Analisis Data ... 36

3.5.1Uji Deskriptif ... 36

3.5.2Uji Asumsi Klasik ... 37

3.5.3Uji Hipotesis ... 39

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 42

4.1.2Statistik Deskriptif ... 46

(10)

x

4.1.3.1Uji Normalitas ... 48

4.1.3.2Uji Multikolonearitas ... 49

4.1.3.3Uji Autokorelasi ... 50

4.1.3.4Uji Heterokedastisitas ... 50

4.1.4Pengujian Hipotesis ... 51

4.1.4.1Pengaruh Income Smoothing Terhadap Reaksi Pasar Modal ... 52

4.1.4.2Pengaruh Income Smoothing Terhadap Reaksi Pasar Modal dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderasi 53 4.2 Pembahasan ... 55

4.2.1 Pengaruh Income Smoothing Terhadap ReaksiPasar Modal ... 55

4.2.2 Pengaruh Income Smoothing Terhadap Reaksi Pasar Modal dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderasi ... 57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… ... 60

5.1Kesimpulan... 60

5.2Saran ... 60

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Hal

TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu……….. ... 23

TABEL 4.1 Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 44

TABEL 4.2 Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel ... 45

TABEL 4.3 Tahapan Pengujian Hipotesis ... 46

TABEL 4.4 Statistik Deskriptif Penelitian ... 47

TABEL 4.5 Hasil Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov ... 48

TABEL 4.6 Hasil Uji Multikolonearitas ... 49

TABEL 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 50

TABEL 4.8 Hasil Uji Glejser... 51

TABEL 4.9 Hasil Model Regresi ... 51

TABEL 4.10 Hasil Pengujian H1... 52

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Hal GAMBAR 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 25

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tabulasi Data Variabel Lampiran A.1 Perhitungan Indeks Eckel

Lampiran A.2 Tanggal Publikasi Laporan Keuangan

Lampiran A.3 Perhitungan Cumulative Abnormal Return Tahun 2010

Lampiran A.4 Perhitungan Cumulative Abnormal Return Tahun 2011

Lampiran A.5 Perhitungan Cumulative Abnormal Return Tahun 2012

Lampiran A.6 Cumulative Abnormal Return

Lampiran A.7 KAP Big Four dan KAP Non Big Four

Lampiran B Hasil Uji Asumsi Klasik dan Hasil Uji Hipotesis Lampiran B.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Lampiran B.2 Hasil Uji Hipotesis

Lampiran C Berkas Administrasi Surat Pengajuan Judul Skripsi

Nota Tugas

Surat Keterangan Penelitian

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Hasil kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat

dari laporan keuangan yang diterbitkan pada periode tertentu.Informasi akuntansi

dalam bentuk laporan keuangan inilah yang menjadi suatu sarana yang dapat

memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan kepada pihak internal

maupun ekstrenal perusahaan, khususnya bagi pihak investor dalam membuat

keputusan investasi.

Informasi potensial dalam laporan keuangan ialah laba.Laba dijadikan

sebagai salah satu parameter untuk mengukur peningkatan ataupun penurunan

kinerja suatu perusahaan.Peningkatan laba dari periode sebelumnya menunjukkan

adanya indikasi bahwa kinerja perusahaan tersebut bagus dan hal ini dapat

memberi pengaruh terhadap peningkatan harga saham perusahaan.IAI dalam

PSAK No.25 (2009:2) menyatakan manfaat dari informasi laba yaitu untuk

menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat

dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada,

dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam

memanfaatkan tambahan sumber daya.

Investor cenderung hanya memusatkan perhatiannya pada informasi laba,

tanpa memperhatikan kembali prosedur yang digunakan perusahaan untuk

memperoleh informasi laba tersebut.Standar Akuntansi Keuangan (SAK),

memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi

(15)

2

yang lebih merepresentasikan keadaan perusahaan sesungguhnya. Fleksibilitas

itulah yang terkadang dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan

manajemen laba (earning management) agar perusahaannya terlihat bagus secara

finansial. Salah satu tindakan manajemen laba ialah tindakan income smoothing

(perataan laba).Tindakan perataan laba ini dilakukan guna menggambarkan

kestabilan kinerja pihak manajemen dalam mengelola perusahaannya dengan

keadaan laba yang stabil di setiap periode akuntansi.

Menurut Philips, Pincus dan Rego ( dalam Jayanto dan Kiswanto, 2009)

ada tiga motivasi utama yang mendorong perusahaan melakukan manajemen laba

yaitu: 1) menghindari penurunan laba, 2) menghindari kerugian, 3) menghindari

kegagalan peramalan yang dibuat analis. Sedangkan menurut Stice, Stice, dan

Skousen (2006) ada empat macam faktor yang memotivasi para manajer untuk

melakukan manajemen laba yang dilaporkan yaitu: 1) memenuhi target internal,

2) memenuhi harapan eksternal, 3) meratakan atau memuluskan laba (income

smoothing), 4) mendandani laporan keuangan (window dressing) untuk keperluan

penawaran saham perdana (Initial Public Offering – IPO) atau untuk memperoleh

pinjaman dari bank. Faktor pertama, terdapat kecenderungan bahwa orang yang

dievaluasi kinerjanya akan melupakan faktor-faktor ekonomi yang mendasari

pengukuran ini dan mengalihkan perhatiannya kepada angka-angka yang diukur

tersebut. Faktor kedua, para pelanggan menginginkan perusahaan tetap berjalan

dengan baik sehingga dapat bertahan dalam jangka panjang dan melaksanakan

kewajiban garansinya dan para pemasok juga menginginkan jaminan atas

(16)

3

akanmenjadi pembeli yang dapat diandalkan selama tahun-tahun ke depan. Faktor

ketiga, income smoothing yang merupakan praktek untuk menahan atau

mempercepat pengakuan terhadap beberapa jenis pendapatan dan beban serta

meratakan angka laba yang dilaporkan dari tahun ke tahun berikutnya.Faktor

keempat, window dressing yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang

sedang memasuki masa dimana pelaporan laba, termasuk dalam masa itu adalah

saat perusahaan berusaha untuk membuat permohonan pinjaman atau saat

sebelum memulai penjualan saham perdana untuk umum.

Penelitian mengenai pengaruh perataan laba terhadap reaksi pasar modal

sebelumnya telah banyak dilakukan, namun masih terdapat pertentangan

mengenai hasil penelitian tersebut.Hasil penelitian Assih dan Gudono (2000) serta

Nasir, Arifin dan Susanti (2002) menunjukkan bahwa reaksi pasar atas

pengumuman laba berbeda bagi perusahaan yang melakukan perataan laba dengan

perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Harahap (2003) menyimpulkan

bahwa perataan laba berhubungan positif terhadap koefisien respon laba atau

dengan kata lain pasar merespon laba yang dihasilkan dari praktik perataan laba.

Sementara penelitian Latrini (2003) dan Salno dan Baridwan (2000) menemukan

bahwa tidak ada perbedaan reaksi pasar terhadap tindakan perataan laba.

Topik income smoothing di Indonesia merupakan hal yang penting untuk

diteliti. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ilmainir(dalam Khafid, 2002) bahwa

penelitianincome smoothing di Indonesia masih relatif penting karena dua alasan:

(1) usia pasar modal di Indonesia masih relatif muda, dan (2) perataan laba dapat

(17)

4

Rasionalitas yang mendasari studi ini adalah adanya perbedaan reaksi pasar

atas pengumuman informasi laba pada perusahaan perata dan bukan perata laba.

Jika laba dimanipulasi, maka informasi yang dihasilkan tidak menjadi akurat

untuk pengambilan keputusan.Sehingga investor bisa salah dalam mengambil

keputusan dalam berinvestasi.

Reaksi para pelaku pasar modal terhadap informasi yang dipublikasikan di

pasar modal dapat diproksikan denganCumulative Abnormal Return.Perubahan

harga saham mampu menggambarkan bentuk efisiensi pasar modal.Semakin

efisien pasar modal, maka semakin cepat informasi yang dipublikasikan tersebut

terefleksikan dalam harga saham. Suatu pasar dikatakan efisien jika tidak

seorangpun baik itu investor individu maupun investor institusi memperoleh

abnormal return dalam waktu yang lama.

Teori keagenan (Agency theory) menyatakan bahwa manajemen memiliki

informasi yanglebih banyak mengenai perusahaan dibandingkan

prinsipal.Keadaan yang demikian membuat pihak manajemen terdoronguntuk

melakukan tindakan yang dapat memaksimalkan keuntungan dirinya

sendiri(dysfunctional behaviour).Konflik kepentingan yang terjadi antara manajer

dan prinsipal diantaranya tindakan manajemen laba dapat diatasi dengan

mekanisme pengawasan, salah satunya ialah dengan melakukan audit atas laporan

keuangan.

Manajemen perusahaan memerlukan adanya jasa audit dalam rangka

meningkatkan kepercayaan pihak eksternal khususnya prinsipal. Dilain sisi pihak

(18)

5

memberi keyakinan bahwa laporan keuangan yang dilaporkan oleh pihak

manajemen perusahaan dapat dipercaya.

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. “Dari

profesi akuntan publik ini masyarakat berharap akan penilaian yang bebas dan

tidak memihak terhadap informasi yang tersaji dalam laporan keuanganyang

dilaporkan oleh pihak manajemen perusahaan” (Mulyadi, 2010:3). Pihak

manajemen menginginkan audit yang berkualitas tinggi agar para investor dan

pemakai laporan keuangan lainnya memiliki keyakinan lebih terhadap reliabilitas

angka-angka akuntansi dalam laporan keuangan.

Pemilihan auditor berkualitas tinggi dapat meningkatkan kredibilitas

laporan keuangan perusahaan.Sebaliknya, mungkin saja perusahaan memilih

auditor hanya sebagai formalitas ketentuan dari otoritas pasar modal.Sebagai

akibat dari penggunaan auditor sebagai formalitas saja, hasil audit laporan

keuangan yang diberikan oleh auditor tersebut tidak memberikan pengaruh yang

berarti terhadap kredibilitas laporan keuangan perusahaan. Teori signaling

menunjukkan adanya indikasi bahwa suatu perusahaan akan memilih auditor

berkualitas tinggi untuk menunjukkan kinerja superior mereka.

De Angelo ( dalam Siti, 2010) berargumentasi bahwa kualitas audit secara

langsung berhubungan dengan ukuran dari perusahaan audit yang diproksikan

dengan jumlah klien. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan audit

yang besar akan berusaha untuk menyajikan laporan audit yang lebih berkualitas

dibandingkan dengan perusahaan audit yang kecil. Lennox (2002) menyatakan

(19)

6

penyelewengan keuangan yang terjadi dan mengungkapkannya dalam pendapat

audit mereka. Dye (dalam Djamil, 2010) mengatakan bahwa auditor yang

mempunyai kekayaan atau aset yang lebih besar mempunyai dorongan untuk

menghasilkan laporan audit yang lebih akurat dibandingkan dengan auditor

dengan kekayaanyang lebih sedikit. Auditor yang memiliki kekayaan lebih besar

(deeper pockets) adalah audit size firms yang besar.

Perusahaan manufaktur memiliki karakteristik utama dalam mengolah

bahan mentah menjadi barang jadi melalui proses pabrikasi dan perusahaan

manufaktur juga termasuk emiten terbesar dari seluruh perusahaan yang terdaftar

di BEI, sehingga terdapat peluang besar dalam memberikan kesempatan bagi para

investor untuk berinvestasi.Pengumumanlaba perusahaan juga merupakan

informasi penting bagi para investor untuk mencerminkan nilaiperusahaan.Oleh

sebab itu peneliti berasumsi bahwa tidak menutup kemungkinan dari beberapa

perusahaan manufaktur melakukan tindakan income smoothing.Hal tersebut

dapatdilihat dari laporan laba-rugi dari beberapa perusahaan menunjukkan

besarnyalaba yang relatif stabil dari tahun ke tahun.

Tindakan income smoothing merupakan fenomena yang telah umum terjadi

sebagai salah satu usaha manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang

dilaporkan agar terlihat stabil.Namun demikian, jika tindakan income

smoothingini dilakukan dengan sengaja dapat menyebabkan pengungkapan laba

yang tidak memadai atau menyesatkan.Maka untuk menjembatani kesenjangan

(20)

7

audit atas laporan keuangannya. Namun mungkin saja perusahaan menggunakan

jasa audit hanya untuk formalitas.

Tindakan income smoothing sering dipertanyakan apakah baik atau tidak,

apakah boleh atau tidak.Income smoothingdikatakan baik jika

dalampelaksanaannya tidak melakukan fraud.Ada yang berpendapat bahwa

income smoothing bukanlah suatu masalah dalam laporan keuangan karena

memperbaikikemampuan laba untuk mencerminkan nilai ekonomi suatu

perusahaan dan agar dinilaioleh pasar efisien. Disisi lain, income smoothing

dianggap tindakan yang harus dicegah. Income smoothing merupakan sesuatu

yang rasional yang didasarkan atasasumsi dalam Agency Theory.

Hasil penelitian Syahriana (2006) didukung oleh hasil penelitian

Juniarti(2005), Suwito (2005) dan Hendra (2009).Moses (dalam Suwito dan

Herawaty, 2005) mengemukakan bahwa ukuran perusahaan yang lebih besar

memilikidorongan yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba

dibandingkandengan perusahaan yang lebih kecil, karena perusahaan yang lebih

besar menjadiobjek pemeriksaan dari pemerintah maupun dari masyarakat.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Yuliana Mawarti (2007)

yang meneliti mengenai pengaruh income smoothing (perataan laba) terhadap

earning respone (reaksi pasar) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Alasan peneliti melakukan replikasi adalah untuk menguji kembali apakah

terdapat perbedaan reaksi pasar antara perusahaan yang melakukan tindakan

income smoothing dan yang tidak melakukan tindakan income smoothing, serta

(21)

8

lain. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena dalam

penelitian ini menambahkan variabel moderasi yaitu kualitas audit untuk diuji

pengaruhnya terhadap hubungan antara income smoothing dan reaksi pasar modal.

Selain itu sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2012.Periode ini

digunakan untuk memperoleh gambaran terkini mengenai reaksi pasar modal atas

tindakan income smoothing.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun

skripsi dengan judul : ”Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) Terhadap

Reaksi Pasar Modal dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka

penelitimembuatidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan reaksi pasar modal.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajer suatu perusahaan melakukan

tindakan income smoothing.

3. Apakah investor hanya memperhatikan laba perusahaan pada saat

pengambilan keputusan berinvestasi?

4. Apakah peningkatan laba dari periode sebelumnya menunjukkan adanya

(22)

9

5. Apakah tindakan income smoothing yang dilakukan pihak manajemen

perusahaan memberi pengaruh terhadap reaksi pasar modal?

6. Apakah peningkatan laba dari periode sebelumnya dapat memberi

pengaruh terhadap peningkatan harga saham perusahaan?

7. Apakah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan pihak eksternal?

8. Apakah kualitas audit dapat mempengaruhi hubungan antara tindakan

income smoothing dan reaksi pasar modal?

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi di atas, peneliti membatasi

masalah dalam penelitian ini yaitu hanya berfokus pada hubungan tindakan

income smoothing terhadap reaksi pasar modal dengan kualitas audit yang dapat

memperkuat ataupun memperlemah hubungan tersebut. Untuk income smoothing

dihitung dengan menggunakan Eckel Indeks, reaksi pasar modal diproksikan

dengan Cumulative Abnormal Return (CAR), dan kualitas audit diproksikan

dengan ukuran KAP, yaitu KAP big four dan KAP non big four.Penelitian

dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010 –

2012.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai

(23)

10

1. Apakah income smoothing berpengaruh terhadap reaksi pasar modal pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

2. Apakah kualitas audit sebagai variabel moderasi mempengaruhi

hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar

modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

2. Untuk mengetahui kualitas audit sebagai variabel moderasi

mempengaruhi hubungan income smoothing terhadap reaksi pasar modal

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

wawasan dan pengetahuan mengenai income smoothing, reaksi pasar

modal, dan kualitas audit.

2. Bagi investor dan calon investor serta para pelaku pasar modal lainnya,

hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambahan

(24)

11

3. Bagi akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

(25)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Income smoothing tidak berpengaruh terhadap reaksi pasar modal.Hal ini

didukung dengan nilai probabilitas signifikansi IS sebesar 0,306 (p > 0,05).

Kualitas audit sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi hubungan

income smoothing terhadap reaksi pasar modal. Hal ini didukung dengan nilai

adjusted R2 sebesar 0,030, hal ini berarti 3% variasi CAR yang dapat dijelaskan

oleh variasi variabel independen income smoothing, kualitas audit, dan Moderat

(IS*KA). Sedangkan sisanya (100% - 3% = 97%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain

diluar model. Nilai probabilitas sebesar 0,193 dan tidak signifikan karena lebih

besar dari 0,05.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini maka saran yang diberikan

oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar menambah data laporan

keuangan dengan jumlah tahun yang lebih panjang sehingga dapat

diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan juga perlu

dikembangkannya proksi dari variabel moderasi, yaitu kualitas audit ,

sehingga akan diperoleh suatu proksi kualitas audit yang lebih tepat.

2. Untuk perusahaan yang terdaftar di BEI, diharapkan untuk memberikan

informasi keuangan yang objektif, relevan dan dapat diuji keabsahannya

(26)

61

agar para investor dapat menilai kondisi suatu perusahaan sehingga dapat

meyakinkan para investor dalam pengambilan keputusan apakah akan

membeli atau tidak saham perusahaan tersebut.

3. Untuk akademisi, diharapkan penelitian ini dapat memperkaya

(27)

62

DAFTAR PUSTAKA

Amanza, Arya Hagaganta. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010). Universitas Diponegoro.

Anthony, R. dan V. Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat.

Arga fajar Santosa dan Linda Kusumaning Wedari.2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Opini Audit Going Concern, Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 11 No. 2.

Assih, P. dan M. Gudono.2000. Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar atas Pengumuman Informasi atas Laba Perusahaan yang Terdaftar di BEJ, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 1.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2004. Accounting Theory Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Sandra, Desy dan Indra.2004. Reaksi Pasar Terhadap Tindakan Perataan Laba dengan Kualitas Auditor dan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Moderasi.

Djamil, Nasrullah. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Sektor Publik dan Beberapa Karakteristik Untuk Meningkatkannya. Jurnal on line melalui: http://www.google.com.

Dole, Card, Richard Schroeder. 2001. The Impact of Various Factors on The Personality, Job Satisfaction and Turnover Intentions of Professional Accountants. Managerial Auditing Journal.

Eko Januar dan Bambang Suryono.2007. Pengaruh Perataan Laba Terhadap Respon Pasar dengan Kualitas Auditor sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAMBSP, Vol. 3 No.2.

Erlina, Sri Mulyani. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Medan: USU Pers.

Fakultas Ekonomi.2013.Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

(28)

63

Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. PSAK No 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP di Semarang). Universitas Diponegoro.

Jayanto dan Kiswanto. 2009. Deffered Tax Expenses and Accruals dalam Memprediksi Earning Management (Penelitian Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi, Vol.12

Jogiyanto.2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta:BPFE.

Juniarti dan Carolina.2005. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan-Perusahaan Go Public.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7 No. 2.

Khafid, Muhammad. 2002. Analisis Income Smoothing (Perataan Laba): Pengaruhnya Terhadap Reaksi Pasar dan Risiko Investasi Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Universitas Diponegoro.

Latrini, M.Y. 2003. Reaksi Pasar Terhadap Tindakan Perataan Laba. Universitas Gadjah Mada.

Lennox, C.S.. 2002. Audit Quality and Auditor Switching. Working Paper, University of Bristol.

Liana, Lie.2009. Penggunaan MRA dengan SPSS Untuk Menguji Pengaruh Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Variabel Independen dan Variabel Dependen. Semarang: Universitas Srikubang Semarang.

Marbun, Hendra A.H.. 2009. Analisis Faktor-Faktor Perataan Laba dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Perusahaan : Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Yang Terdaftar di BEI. Unimed

Mawarti, Yuliana. 2007. Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) Terhadap Earning Respone (Reaksi Pasar) Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. UNNES.

(29)

64

Mudjiono.2010. Pengaruh Tindakan Perataan Laba Terhadap Reaksi Pasar dengan Kualitas Auditor dan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Pemoderasi. Eksplanasi Vol. 5 No. 2

Mulyadi.2010. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Nasir Mohammad, Arifin dan Anna Susanti. 2002. Analisis Pengaruh Perataan Laba Terhadap Risiko Pasar Saham dan Return Saham Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. KOMPAK, Edisi Mei, STIE “YO” Yogyakarta.

Nazir. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Santosa dan Ashari.2005. Analisis Statistic dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andy Offset.

Salno, dkk. 2000. Analisis Perataan Penghasilan (Income Smoothing): Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 1.

Simanjuntak, Loura. 2005. Pengaruh Praktik Perataan Laba Terhadap Koefisien Respon Laba. Universitas Katolik Soegijapranata.

Sri Mulyani, dkk. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earnings Respone Coeficient Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAAI.

Stice, Earl K., James D. Stice and K. Fred Skousen. 2006. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Salemba Empat.

Subekti, Imam. 2005. Asosiasi antara Praktik Perataan Laba dan Reaksi Pasar Modal di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VIII

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Suwito dan Herawaty.2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII Solo

(30)

65

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wahyuning, Dwi Retno. 2007. Hubungan Praktik Manajemen Laba dengan Reaksi Pasar atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.UNDIP.

Gambar

GAMBAR 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ...........................................................

Referensi

Dokumen terkait

(7) analisis data : menggunakan rumus Two Way ANOVA untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran Metode E-Learning dan Kebiasaan Belajar Terhadap prestasi Belajar

Program kreatifitas mahasiswa yang dicetuskan oleh DIKTI yang bertema (gagasan tertulis) merupakan sebuah kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk menuangkan ide

Perjanjian Kontrak Kerja adalah perjanjian antara pegawai baru dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya yang memuat hak dan kewajiban di kedua belah

Sebagai salah satu penjual sparepart motor sekaligus bengkel TMS (Trans Motor Sport) memerlukan hubungan kemitraan yang baik, sejajar dan seimbang serta hubungan tali persaudaraan

Tujuan dari penulisan ini adalah membuat situs untuk dapat mempromosikan nama Grup Musik LIMA Band yang berasal dari Dreamband 2004 agar mampu mendekatkan pada para peminat

Pembuatan Aplikasi Permainan AeroFighter ini menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME) yang merupakan bagian dari Java 2, dan baru dicobakan hanya pada emulator yang disediakan oleh

Penggabungan antara obyek material dan obyek formal sehingga merupakan pokok soal tertentu yang dibahas dalam pengetahuan ilmiah merupakan objek

Pengaruh desain produk terhadap volume penjualan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,400 dengan p= 0,001 < 0,05; H 1 diterima , yang berarti bahwa desain produk