ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRAKTIK PERATAAN LABA (
INCOME SMOOTHING
)
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Tahun 2008-2011)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sidang Sarjana Ekonomi
pada Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
Disusun Oleh :
IMAM NURACHMAN NIM. 1106064
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING)
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Tahun
2008-2011)
Oleh
Imam Nurachman
1106064
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis
© 2014 Imam Nurachman
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING)
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Tahun
2008-2011)
Telah di setujui dan disahkan oleh Pembimbing I
Dra. Silviana Agustami, M.Si., Ak NIP. 19561116 198803 2 001
Pembimbing II
Hj. Alfira Sofia, ST., MM NIP. 197330112 200212 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR HAK CIPTA ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
ABSTRACT ... v
ABSTRAK ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ...vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 8
1.4.1 Aspek Akademis ... 8
1.4.2 Aspek Praktis ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 10
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.2 Manajemen Laba ... 11
2.1.2.1 Strategi Manajemen Laba ... 13
2.1.3 Perataan Laba ... 15
2.1.3.1 Objek Perataan Laba ... 17
2.1.3.2 Tipe Perataan Laba ... 17
2.1.4 Pengukuran Perataan Laba (income smoothing) ... 19
2.1.5 Profitabilitas ... 21
2.1.5.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Praktik Perataan Laba ... 22
2.1.6 Financial Leverage ... 23
2.1.6.1 Pengaruh Financial Leverage Terhadap Praktik Perataan Laba ... 25
2.1.7 Ukuran Perusahaan ... 26
2.1.7.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba ... 26
2.1.8 Nilai Perusahaan ... 27
2.1.8.1 Pengaruh Nilai Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba ... 28
2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 29
2.2 Kerangka Pemikiran ... 34
2.3 Hipotesis ... 38
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Metode Penelitian ... 40
3.2.1 Desain Penelitian ... 41
3.2.2 Definisi & Operasionalisasi Variabel ... 42
3.2.2.1 Definisi Variabel ... 42
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 46
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47
3.2.4 Jenis dan Sumber Data ... 48
3.2.4.1 Jenis Data ... 48
3.2.4.2 Sumber Data ... 49
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.2.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 50
3.2.5.1 Teknik Analisis Data ... 50
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 55
4.1.1 Tinjauan Umum Subjek Penelitian ... 55
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 57
4.1.2.1 Praktik Perataan Laba ... 58
4.1.2.2 Profitabilitas ... 62
4.1.2.3 Financial Leverage ... 63
4.1.2.4 Ukuran Perusahaan ... 65
4.1.2.5 Nilai Perusahaan ... 67
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.3.1 Uji Multikolineritas ... 69
4.1.3.2 Menilai Kelayakan Model Regresi (goodness of fit) ... 70
4.1.3.3 Menilai Keseluruhan Model (overall model fit) ... 72
4.1.3.4 Pengujian Hipotesis ... 73
4.2 Pembahasan ... 79
4.2.1 Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur ... 79
4.2.2 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (income smoothing) ... 80
4.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Praktik Perataan Laba (income smoothing) ... 82
4.2.4 Pengaruh Financial Leverage Terhadap Praktik Perataan Laba (income smoothing) ... 83
4.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba (income smoothing) ... 84
4.2.6 Pengaruh Nilai Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba (income smoothing) ... 86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 88
5.1 Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya Sektor Manufaktur ... 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46
Tabel 3.2 Hasil Seleksi Sampel ... 48
Tabel 4.1 Gambaran Praktik Perataan Laba Perusahaan Manufaktu Yang Listing Di BEI Periode 2008-2011 ... 59
Tabel 4.2 Perusahaan Yang Melakukan Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Periode 2008-2011 ... 61
Tabel 4.3 Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011 ... 62
Tabel 4.4 Financial Leverage Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011 ... 64
Tabel 4.5 Ukuran Perusahaan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011 ... 66
Tabel 4.6 Nilai Perusahaan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011 ... 67
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Indeks Eckel Sektor Manufaktur Yang Terdaftar di BEI ... 79
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Tipe Perataan Laba ... 18
vi
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji secara empiris mengenai praktik perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini yaitu profitabilitas, financial leverage, ukuran perusahan, dan nilai perusahaan.
Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2011 dimana terdapat 67 perusahaan sampel. Indeks Eckel digunakan sebagai indikator praktik perataan laba dimana 11 perusahaan dikategorikan melakukan praktik perataan laba dan 56 perusahaan tidak melakukan praktik perataan laba. Pengujian hipotesis menggunakan regresi logistik dengan metode backward stepwise untuk menguji pengaruh profitabilitas,
financial leverage, ukuran perusahan, dan nilai perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Profitabilitas, financial leverage, dan nilai perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
Kata kunci : Perataan laba, Indeks Eckel, Profitabilitas, Financial leverage,
vi
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The aims of this study to analyze and test empirically the income smoothing practices and the factors that influence the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2008-2011. The factors examined in this study, namely
profitability, financial leverage, firm size, and firm value.
Data collection used purposive sampling conducted on manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2008-2011 in which there are 67 sample firms. Eckel index is used as an indicator of income smoothing
practices in which 11 companies are categorized perform income smoothing practices and 56 companies did not perform income smoothing practices. The hypothesis were tested using logistic regression with backward stepwise method to examined the influence of profitability, financial leverage, firm size, and firm value.
The results showed that company size influence income smoothing practices. Profitability, financial leverage, and firm value does not influence income smoothing practices.
1 Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha menuntut adanya persaingan bisnis yang
semakin ketat. Persaingan ini mendorong para manajer untuk mempertahankan
dan meningkatkan kinerja perusahaannya. Baik buruknya kinerja suatu
perusahaan akan mengakibatkan semakin banyak pula aliran dana yang akan
diterima dari investor. Gambaran kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan
keuangan perusahaan. Laporan keuangan mengandung informasi – informasi
akuntansi yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan dalam proses
pengambilan keputusan bagi investor, informasi tersebut seringkali menjadi
pedoman dalam melakukan analisis saham suatu perusahaan atau untuk
memprediksi prospek pendapatan di masa datang.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 01 (Revisi
2013) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan
dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi. Hal ini sejalan dengan Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC) No. 1 tentang Objectives of Financial Reporting by Business
2
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam
mengambil keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang
sejenis.
Salah satu yang menjadi dasar pertimbangan manajemen dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal
adalah laba. Informasi laba menjadi perhatian utama dalam menaksir kinerja atau
pertanggungjawaban manajemen. Kebanyakan investor hanya menaruh perhatian
pada informasi laba, namun tanpa memperhatikan bagaimana laba tersebut
dihasilkan. Perhatian yang besar dari investor terhadap tingkat laba perusahaan
menjadi salah satu alasan yang mendorong manajemen untuk melakukan earning
management (manajemen laba) (Budi dan Puji,2009) Hal lain yang menyebabkan
manajer melakukan earning management (manajemen laba) adalah aplikasi dari
teori keagenan. Dalam teori keagenan, manajer yang bertindak sebagai agen dan
pemilik perusahaan sebagai principal memiliki perbedaan informasi atau adanya
asimetri informasi yaitu dimana manajer yang bertindak sebagai pihak internal
perusahaan lebih mengetahui keadaan perusahaan daripada pemilik perusahaan
(pihak eksternal), sehingga celah ini yang dimanfaatkan manajer untuk melakukan
earning mangement (manajemen laba).
Secara umum para praktisi, yaitu para pelaku ekonomi, pemerintah,
asosiasi profesi, dan regulator lainnya, berargumen bahwa pada dasarnya
manajemen laba (earning management) merupakan perilaku oportunis seorang
manajer untuk mempermainkan angka-angka dalam laporan keuangan sesuai
3
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kecurangan karena secara sadar dilakukan manajemen agar stakeholder yang ingin
mengetahui kondisi ekonomi perusahaan tertipu karena memperoleh informasi
palsu. Sementara para akademisi, berargumen bahwa pada dasarnya manajemen
laba merupakan dampak dari kebebasan seorang manajer untuk memilih dan
menggunakan metode akuntansi tertentu ketika mencatat dan menyusun informasi
dalam laporan keuangan. Meski setiap pihak berusaha mengungkapkan alasan
logis, sebenarnya terdapat satu benang merah antara kedua pendapat ini, yaitu
kedua belah pihak menyepakati bahwa manajemen laba adalah upaya untuk
mengubah, menyembunyikan, dan menunda informasi keuangan (Sulistyanto,
2008: 4).
MenurutWild et al (2008:120)terdapat tiga jenis strategi manajemen laba.
(1) Manajer meningkatkan laba periode kini, (2) Manajer melakukan big bath, (3)
Manajer mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba (Income Smoothing).
Dari ketiga jenis strategi manajemen laba tersebut, perataan laba (income
smoothing) merupakan strategi yang banyak digunakan manajemen dalam
merekayasa laporan keuangannya. Perataan laba (Income Smoothing) merupakan
fenomena umum yang digunakan manajemen dengan tujuan mengurangi
variabilitas atas laba selama sejumlah periode tertentu atau dalam satu periode,
yang mengarah pada tingkat yang diharapkan atas laba yang dilaporkan. Usaha
untuk mengurangi fluktuasi laba adalah suatu bentuk manipulasi laba agar jumlah
laba suatu periode tidak terlalu berbeda dengan jumlah laba periode sebelumnya.
Oleh karena itu perataan laba meliputi penggunaan teknik-teknik tertentu untuk
4
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
laba periode sebelumnya. Namun usaha ini bukan untuk membuat laba suatu
periode sama dengan jumlah laba periode sebelumnya, karena dalam mengurangi
fluktuasi laba itu juga dipertimbangkan tingkat pertumbuhan normal yang
diharapkan pada periode tersebut (Salno dan Baridwan, 2000).
Di Indonesia kasus perataan laba bukan merupakan hal baru, karena
beberapa kasus pernah terjadi dalam beberapa tahun ke belakang. Kasus tersebut
diantaranya adalah kasus PT. Ades Alfindo. Kasus ini terungkap ketika
manajemen baru PT. Ades menemukan inkonsistensi pencatatan atas penjualan
periode 2001-2004. Sebelumnya pada Juni 2004 terjadi perubahan manajemen di
PT. Ades dengan masuknya Water Partners Bottling Co. (perusahaan patungan
The Coca Cola Company dan Nestle SA) dengan kepemilikan saham sebesar
65,07%. Pemilik baru inilah yang berhasil menemukan adanya inkonsistensi
pencatatan dalam laporan keuangan periode 2001-2004 yang dilakukan oleh
manajemen lama (Sumber: Buku Creative Accounting,2011:5).
Kemudian ada kasus PT. Agis, kasus ini bermula karena adanya fluktuasi
harga saham PT Agis periode tahun 2006 sampai dengan 2007 dimana pada
periode tersebut PT Bursa Efek Indonesia (BEJ) telah melakukan suspend atas
saham PT Agis beberapa kali karena adanya kenaikan harga saham PT Agis dan
suspend karena penurunan harga. Terjadinya fluktuasi harga saham PT Agis
tersebut tidak terlepas dari berbagai informasi yang berkembang di pasar seperti
rencana akuisisi PT Akira Indonesia dan PT TT Indonesia. Di samping itu, PT
Agis terbukti telah memberikan informasi yang secara material tidak benar terkait
5
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perusahaannya. Dalam Laporan Laba-Rugi konsolidasi PT Agis diungkapkan
pendapatan lain-lain bersih sebesar Rp. 29,4 miliar yang tidak didukung dengan
bukti-bukti kompeten. Dengan demikian pendapatan lain-lain dalam Laporan
Keuangan konsolidasi PT Agis adalah tidak wajar. (Sumber: press release
BAPEPAM 2007).
Kasus berikutnya adalah kasus PT. Waskita yang terungkap pada tahun
2009. Kasus ini terbongkar berawal dari pemeriksaan kembali neraca perusahaan
oleh direktur utama Waskita yang baru, M. Choliq yang sebelumnya menjabat
Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, menemukan pencatatan yang
tak sesuai, dimana ditemukan kelebihan pencatatan Rp 400 miliar. Direksi periode
sebelumnya diduga melakukan rekayasa keuangan sejak tahun buku 2004-2008
dengan memasukkan proyeksi pendapatan proyek multitahun ke depan sebagai
pendapatan tahun tertentu (Sumber: Tempo.com,2009)
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil studi pada perusahaan
manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Perusahaan
manufaktur merupakan emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), terbukti
jumlahnya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 adalah 139 perusahaan atau
31% dari seluruh perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut
menempatkan perusahaan manufaktur sebagai perusahaan tujuan investasi yang
menjanjikan bagi para investor yang kemudian dapat mendorong adanya suatu
praktik perataan laba (income smoothing) yang dilakukan oleh perusahaan.
Beberapa peneliti terdahulu membuktikan terdapat praktik perataan laba (income
6
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1
Penelitian mengenai praktik perataan laba (income smoothing) telah
banyak dijadikan sebagai objek penelitian dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya telah banyak diuji oleh peneliti sebelumnya. Peneliti tersebut
diantaranya adalah Salno dan Baridwan (2000), Suwito dan Herawaty (2005),
Juniarti dan Carolina (2005), Masodah (2007), Igan Budiasih (2009), Aji dan Mita
(2010), Erland Ristanto (2010), Ratih Kartika Dewi (2012) dan Amanza (2012).
Namun penelitian yang telah dilakukan menunjukkan simpulan yang beragam.
Hal ini terjadi karena antara penelitian yang satu dengan yang lain menunjukkan
hasil yang berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba
(income smoothing) yang telah diteliti sebelumnya diantaranya adalah
profitabilitas, financial leverage, operating leverage, ukuran perusahaan, umur
perusahaan, nilai perusahaan, dividend payout ratio, kepemilikan manajerial,
kepemilikan publik, kelompok usaha, dan bonus plan.
Perbedaan hasil penelitian terdahulu menjadi motivasi bagi penulis untuk
7
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
praktik perataan laba (income smoothing) dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Penulis ingin menguji kembali faktor-faktor tesebut sehingga
penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk menguji apakah terjadi
penguatan terhadap teori maupun penelitian yang ada selama ini atau sebaliknya.
Bedanya dalam penelitian ini penulis ingin mengumpulkan faktor-faktor yang
diduga mempengaruhi praktik perataan laba (income smoothing). Faktor-faktor
yang akan diteliti adalah profitabilitas, financial leverage, ukuran perusahaan, dan
nilai perusahaan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis bermaksud melakukan
penelitian dengan judul:
“Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Pada 2008-2011)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah perusahaan sektor manufaktur yang listing di BEI tahun
2008-2011 melakukan perataan laba (income smoothing).
2. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba
8
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi praktik peratan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah
adalah untuk:
1. Mengidentifikasi perusahaan yang melakukan praktik perataan laba
(income smoothing) pada sektor manufaktur yang listing di BEI tahun
2008-2011.
2. Mengetahui Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan
laba (income smoothing).
1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Aspek Akademis
Kegunaan penelitian dari aspek akademis yang ingin dicapai dari
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan untuk menambah wawasan tentang perataan laba serta referensi
untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam yang berkaitan dengan
9
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4.2 Aspek Praktis
Kegunaan praktis yang ingin dicapai dari penerapan pengetahuan yang
dihasilkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi investor dan masyarakat, untuk memberikan pengetahuan adanya
kemungkinan praktik perataan laba (income smoohing) yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, agar dapat
digunakan dalam penambilan keputusan investasi.
2. Bagi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sebagai bahan evaluasi
manajemen dalam kebijakan perataan laba (income smoothing) agar tidak
40 Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah profitabilitas, financial leverage, ukuran
perusahaan, dan nilai perusahaan. Sedangkan subjek dari penelitian ini adalah
laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2011
3.2Metode Penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan
manfaat dalam penelitian, maka diperlukan suatu metode penelitian yang
benar-benar sesuai dengan tujuan dan manfaat tersebut. Berdasarkan variabel-variabel
yang diteliti, maka penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif dan verifikatif.
Menurut Moh. Nazir (2003:54) metode deskriptif adalah sebagai berikut:
Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
41
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode verifikatif menurut Iqbal Hasan (2006:22) adalah “menguji
kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji
hipotesis yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”. Suryana
(2010:20) menambahkan bahwa “tujuan dari metode verifikatif adalah untuk
menguji teori-teori yang sudah ada guna menyusun teori baru dan menciptakan
pengetahuan-pengatahuan baru”.
Dalam penelitian ini, metode deskriftif dan verifikatif tersebut digunakan
untuk menggambarkan dan menguji pengaruh dari profitabilitas, financial
leverage, ukuran perusahaan, dan nilai perusahaan terhadap praktik perataan laba
(income smoothing) serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah
diterima atau ditolak.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Menurut Husein Umar (2008:4) menyatakan bahwa desain penelitian merupakan
suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan
dianalisis. Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal
hubungan-hubungan antar variabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar
hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
42
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lebih lanjut Husein Umar (2008:5) mengemukakan bahwa terdapat tiga
jenis desain penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Riset Eksploratif
Riset eksploratif yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui
permasalahan yang belum diketahui (kelayakan riset).
2. Riset Deskriptif
Riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk
menggambarkan sesuatu (hubungan).
3. Riset Kausal
Riset kausal yaitu menguji hubungan “sebab akibat”.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa desain
penelitian yang digunakan adalah desain kausal, karena sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui praktik perataan laba (income smoothing) pada
sektor manufaktur dan pengaruh profitabilitas, financial leverage, ukuran
perusahaan, dan nilai perusahaan terhadap praktik perataan laba (income
smoothing).
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel
Moh. Nazir (2003:123) menyatakan variabel adalah “konsep yang
mempunyai bermacam-macam nilai”. Dalam penelitian variabel-variabel yang
43
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel pengaruh, yaitu variabel yang
mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Variabel ini menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat. (Sugiyono,
2012:59). Adapun dalam penelitian ini variabel independen tersebut adalah:
1. Profitabilitas
Rasio ini diukur dengan rasio antara laba bersih dan penjualan. Laba
bersih merupakan jumlah laba setelah dikurangi pajak. Skala pengukurannya
adalah skala rasio dengan rumus:
NPM = � � � × 100%
(Lukman Syamsuddin,2007:61)
2. Financial Leverage
Dalam mempertimbangkan pengaruh risiko keuangan terhadap praktik
perataan laba yang dilakukan manajemen perusahaan, model penelitian ini
menggunakan Debt to Equity Ratio dengan rumus:
DER =
�
(Wild et al,2008:41)
3. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan logaritma natural dari
44
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ukuran perusahaan = Ln Total Akitva
(Budiasih,2009)
4. Nilai Perusahaan
Dalam beberapa penelitian, nilai perusahaan dapat didefinisikan melalui
Price per Book Value Ratio (PBV) yang dihasilkan dari rasio antara nilai pasar
ekuitas perusahaan terhadap nilai buku ekuitas perusahaan.
PBV = �� � �
�� � �
(Aji dan Mita,2010)
b. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono,
2012:59). Dalam hubungannya dengan penelitian ini, yang menjadi variabel
dependen adalah praktik perataan laba (income smoothing). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah perataan laba yang diukur dengan skala nominal.
Kelompok perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba diberi nilai 1,
sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan laba diberi nilai 0.
Eckel menggunakan Coefficient Variation (CV) variabel penghasilan dan
45
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indeks Perataan Laba = CVΔI
CVΔS
di mana:
CV ΔI = ∑(Δi−ΔI)²
−1 :ΔI dan CV ΔS =
∑(Δs−ΔS)²
−1 :ΔS
Ket:
Δi : Perubahan laba (income)
Δs : Perubahan Penjualan (sales)
ΔI : Rata-rata perubahan laba (income)
ΔS : Rata-rata perubahan penjualan (sales)
n : Banyaknya tahun yang diamati
Penggunaan indeks Eckel dalam menentukan kategori perusahaan yang
melakukan praktik perataan laba atau tidak melakukan praktik perataan laba
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Indeks Eckel ini telah digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, baik di
dalam negeri maupun luar negeri. Diantaranya Suwito dan Arleen (2005),
Juniarti dan Carolina (2007), Prabayanti (2009), dan Erland Ristanto
(2009).
2. Laba yang digunakan dalam menghitung indeks Eckel adalah laba yang
sesungguhnya terjadi.
46
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Tersedianya data penjualan dan laba sesungguhnya yang dilaporkan
perusahaan dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Pojok
Bursa, dan lain-lain sehingga memudahkan perhitungan indeks Eckel.
Langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung indeks Eckel adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan data laba bersih dan penjualan perusahaan dari tahun
2007-2011.
2. Menghitung perubahan laba bersih dan penjualan perusahaan tahun
2008-2011.
3. Menghitung koefisien variasi laba bersih (CV income) dan penjualan (CV
sales) perusahaan.
4. Menghitung Indeks Eckel.
3.2.2.2Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No. Variabel Indikator Skala
1.
X1
Profitabilitas Net Profit Margin Rasio
2. XFinancial Leverage2 Debt To Equity Ratio Rasio
3. X4
47
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. X5
Nilai Perusahaan Price Per Book Value Rasio
5. tidak melakukan perataan laba masuk kategori 0
Nominal
Sumber: Data Diolah
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono (2012:115) mendefinisikan populasi sebagai berikut: “wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan”. Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2012:115) sebagai
berikut: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2008-2011. Teknik penarikan sampel
dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu dengan
memilih sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria yang
dibutuhkan oleh peneliti. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang bergerak dalam sektor manufaktur yang terdaftar di BEI dari
tahun 2008-2011 dengan kriteria sebagai berikut:
1. Selama periode pengamatan yaitu tahun 2008-2011, perusahaan tidak
48
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan yang lengkap dari
tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
3. Tidak melibatkan perusahaan yang menggunakan mata uang asing.
4. Tidak melibatkan perusahaan yang mengalami delisting.
Berikut ini adalah Pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah
dijelaskan yang dapat dilihat pada tabel:
Tabel 3.2 Hasil Seleksi Sampel
Kriteria Sampel Jumlah
Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2008-2011 139
Pelanggaran kriteria 1 (36)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Iqbal Hasan, 2006:19).
Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif
49
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Sifat data ini adalah data silang
tempat (cross sectional), yaitu perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2008-2011.
3.2.4.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa laporan
keuangan serta informasi-informasi lainnya yang didapat dari pusat data bisnis
Universitas Indonesia dan pojok bursa Universitas YPKP.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitian, dengan data yang terkumpul untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
sumber data sekunder yang diambil dari dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas. Teknik pengumpulan data yang dilakukan guna
melengkapi data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Studi Dokumentasi
Suharsimi Arikunto (2006:206) mengemukakan bahwa “metode
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda, dan sebagainya”. Untuk penelitian ini, pengumpulan
data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang listing
di BEI tahun 2008-2011. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini
50
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
www.idx.co.id yang merupakan website/situs resmi Bursa Efek Indonesia
(BEI), dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
2. Studi Pustaka
Melalui studi pustaka, peneliti mengumpulkan data dan
mempelajari mengenai teori dan pendapat para ahli dari berbagai buku
pengetahuan dan literatur-literatur yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan diteliti sebagai landasan teori dalam menunjang
penelitian.
3.2.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.6.1 Teknik Analisis Data
Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti, langkah
selanjutnya yang dapat dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana mengalisis data
yang telah diperoleh. Langkah ini diperlukan karena tujuan dari analisis data
adalah untuk menyusun dan menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah
diperoleh (Bambang Presetyo, 2005:170).
Metode analisis yang digunakan adalah dengan statistik deskriptif.
Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari
mean, median, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini
dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan
51
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.6.2 Pengujian Hipotesis
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain
pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu apabila H0
ditolak pasti Ha diterima (Sugiyono, 2012:87). Adapun masing-masing hipotesis
tersebut adalah:
H0-1 :Tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap praktik perataan
laba (income smoothing).
Ha-1 :Terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap praktik perataan laba
(income smoothing).
H0-2 :Tidak terdapat pengaruh antara financial leverage terhadap praktik
perataan laba (income smoothing).
Ha-2 :Terdapat pengaruh antara financial leverage terhadap praktik perataan
laba (income smoothing).
H0-3 :Tidak terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap praktik
perataan laba (income smoothing)
Ha-3 :Terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap praktik perataan
laba (income smoothing).
H0-4 :Tidak terdapat pengaruh antara nilai perusahaan terhadap praktik perataan
52
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ha-4 :Terdapat pengaruh antara nilai perusahaan terhadap praktik perataan laba
(income smoothing).
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan
menggunakan regresi logistik (logistic regression) dengan menggunakan metode
stepwise. Menurut Ghozali (2006:9) regresi logistik cocok digunakan untuk
penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau
nonmetrik).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam uji koefisien regresi adalah:
1. Tingkat signifikansi α yang digunakan sebesar 5%.
2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada significant
p-value (probabilitas value). Jika p-value > α (5%), maka hipotesis
alternatif ditolak. Sebaliknya jika p-value < α (5%), maka hipotesis
alternatif diterima.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji normalitas data karena
menurut Ghozali (2006:211) regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas
pada variabel bebasnya. Kemudian Agus (2010:139) mengatakan regresi logistik
memerlukan sebuah evaluasi untuk mengetahui seberapa baik hasil regresi
logistik kita. Evaluasi hasil regresi logistik meliputi:
a) Uji Multikolonieritas
Menurut Ghazali (2006:95) Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
53
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah vriabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance lebih dari 0,10 berarti tidak ada
kolerasi antar variable independen yang nilainya lebih dari 95%. Jika nilai
Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10, maka terjadi
multikolinieritas.
b) Menilai Kelayakan Model Regresi (goodness of fit)
Perhatikan output dari Hosmer and Lemeshow dengan hipotesis:
H0 : Tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi
dengan klasifikasi yang diamati.
H1 : Ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi
dengan klasifikasi yang diamati.
Dasar pengambilan keputusan:
Perhatikan nilai goodness of fit yang diukur dengan nilai Chi-Square pada
bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow:
a. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
54
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perhatikan angka -2 Log Likelihood (LL) pada awal (block Number = 0) dan
angka -2 Log Likelihood pada block Number = 1. Jika terjadi penurunan
angka -2 Log Likelihood (block Number = 0 – block Number = 1)
menunjukkan model regresi yang baik. Log Likelihood pada logistic
regression mirip dengan pengertian sum of squared error pada model regresi
sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi yang baik.
d) Estimasi Parameter
Estimasi maksimum likehood parameter dari model dapat dilihat pada
tampilan output variable in the equation. Regresi logistik dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Ln (P/1-P) = a + b1NPM + b2DER + b3TA + b4UP + e.
Keterangan:
Ln (P/1-P) = Simbol yang menunjukkan probabilitas praktik perataan laba
a = Konstanta
NPM = Profitabilitas (Net Profit Margin)
DER = FinancialLeverage (Debt to Equity Ratio)
TA = Ukuran perusahaan (Total Asset)
PBV = Nilai Perusahaan (Price Per Book Value)
88
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu tentang analisis
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba (income
smoothing) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2011 sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil Indeks Eckel terbukti beberapa perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011 melakukan praktik
perataan laba (income smoothing). Dimana terdapat 11 perusahaan yang
melakukan praktik perataan laba (income smoothing).
2. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
tereliminasi (dikeluarkan dari model persamaan regresi) di mana variabel
tersebut tidak berpengaruh signifikan (p-value 0,349 > 0,050). Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik
perataan laba (income smoothing).
3. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel financial leverage
tereliminasi (dikeluarkan dari model persamaan regresi) di mana variabel
89
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat disimpulkan bahwa financial leverage tidak berpengaruh terhadap
praktik perataan laba (income smoothing).
4. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan
tereliminasi (dikeluarkan dari model persamaan regresi) di mana variabel
tersebut tidak berpengaruh signifikan (p-value 0,045< 0,050). Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik
perataan laba (income smoothing).
5. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan
tereliminasi (dikeluarkan dari model persamaan regresi) di mana variabel
tersebut tidak berpengaruh signifikan (p-value 0,760 > 0,050). Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik
perataan laba (income smoothing).
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat direkomendasikan penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya menggunakan Meta-analysis. Meta-analysis
memungkinkan adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan
memperhatikan ukuran sampel relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini
akurat mengingat jangkauan analisis ini yang sangat luas dan analisis yang
90
Imam Nurachman, 2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam
studi serupa.
2. Sampel pada penelitian ini hanya meliputi perusahaan sektor manufaktur,
untuk penelitian selanjutnya diharapkan cakupan sampel penelitian
ditambahkan dengan sektor perbankan, properti, atau seluruh sektor yang
terdapat di Bursa Efek Indonesia.
3. Apabila data yang diperoleh cukup lengkap, perlu dimasukkan faktor-faktor
lain seperti kepemilikan publik, umur perusahaan, operating leverage, dan