• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN SENI KARAWITAN JAWA (Studi Situs di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan 2013) Pengelolaan Kurikulum Dan Pembelajaran Seni Karawitan Jawa (Studi Situs di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan 2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN SENI KARAWITAN JAWA (Studi Situs di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan 2013) Pengelolaan Kurikulum Dan Pembelajaran Seni Karawitan Jawa (Studi Situs di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan 2013)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEM BELAJARAN SENI KARAW ITAN JAW A (Studi Situs di SDN W onosidi II Tulakan Pacitan 2013)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada

Program St udi M agist er M anajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universit as M uham madiyah Surakart a

unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna M emperoleh Gelar M agister dalam Ilmu M anajemen Pendidikan

Oleh: Suwarno Q 100 110 224

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEM BELAJARAN SENI KARAW ITAN JAW A

( Studi Situs di SDN W onosidi II Tulakan Pacitan 2013 )

Suw arno1, Bambang Sumardjoko2, M aryadi3 Program Pascasarjana

Universitas M uham madiyah Surakart a 2013

Suw arno_sn@yahoo.co.id

Abstract

The purposes of t his st udy are (1) t o know about t he preparat ion of Javanese Gamelan M usic curriculum; (2) t o describe t he implement at ion of Javanese Gamelan M usic learning; and (3) t o know about t he evaluation of Javanese Gamelan M usic curriculum at SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an. This research is basically a qualitat ive research w it h et hnography research design. Dat a analysis w as st art ed from data reduction, data display and drawing conclusion or verificat ion. Dat a validit y used credibilit y, t ransferabilit y, confirmabilit y, and dependabilit y. The result s of t he research show t hat : (1) preparat ion of Educat ion Unit Level Curriculum of Javanese Gam elan M usic was a collaborat ion of several part ies consist ing of t he principal, t eachers, commit t ee, and st akeholder of SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an. (2) Implement at ion of Javanese Gamelan M usic w as st art ed by a greet ing from t eacher, a mot ivat ion and appercept ion. The inst ructional met hods used included: (a) exposit ory met hod (explaining), (b) Quest ion and Answ er, (c) demonst rat ion, and (d) direct practice. Inst ructional inst rument used w as a set of gamelan Slendro and Pelog. (3) Evaluat ion of Javanese Gamelan Curriculum was ever done at SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an. This evaluat ion aimed at evaluating t he ext ent t o w hich learning programs have been realized. It w as done in a micro evaluat ion. Evaluation model used w as t he CIPP evaluat ion model.

Keyw ords: planning, implement at ion, evaluation, curriculum, Javanese Gam elan M usic

PENDAHULUAN

(4)

adanya Undang – undang Republik Indonesia Nom or 32 Tahun 2004 t ent ang Pem erint ah Daerah memberikan ot onomi wilayah t elah pula ikut m em berikan kesem pat an kepada set iap daerah unt uk m em unculkan ciri khasnya dalam mengisi kurikulum . Tujuannya semat a – mat a untuk mem buat kurikulum lebih kont ekst ual dan relevan dengan lingkungan pesert a didik. Hal t ersebut dilaksanakan m elalui dua jalur: (1) pengisian jam m uat an lokal dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD) dengan porsi berupa mat a pelajaran yang berdiri sendiri, dan (2) memberi kan bobot m uat an lokal ke dalam St andar Isi (SI ) No. 22 Tahun 2006 bahw a didalam Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan (KTSP) selain mem uat beberapa m ata pelajaran, juga t erdapat m at a pelajaran muat an lokal yang belum dit ent ukan jenis dan m acamnya.

M uat an lokal m erupakan kegiat an kurikuler yang berupa m at a pelajaran unt uk m engem bangkan kompet ensi yang disesuaikan dengan ciri khas, pot ensi daerah, dan prospek pengembangan daerah t erm asuk keunggulan daerah, yang mat erinya t idak dapat dikelompokkan ke dalam m at a pelajaran yang t elah ada. Subst ansi program muat an lokal dit ent ukan oleh sat uan pendidikan (Depdiknas, 2006: 6).

Salah sat u m uat an lokal yang dapat diajarkan di Sekolah Dasar di daerah Jaw a Timur adalah Seni Karawit an. M enurut M enko Kesra, HR. Agung laksono dalam “Fest ival Karawitan Jawa Tingkat SD, SM P dan SM A se-DKI Jakart a Tahun 2012”, Seni karawit an t elah m endapat kan kedudukan yang ist im ew a di

(5)

kepada anak-anak didik kit a sebagai m odal pemaham an kebersam aan. M elalui bangku pendidikan formal sepert i Sekolah M enengah Karawit an Indonesia yang saat ini sudah ada di beberapa daerah di Indonesia m enjadi contoh keseriusan pemerint ah dalam m enunjukkan upaya pelest arian budaya yang adiluhung ini.

Karawit an merupakan seperangkat inst rum en gam elan jaw a, juga sebagai pernyat aan m usikal yang berasal dari kat a raw it berart i rumit , t et api raw it dalam bahasa jaw a juga barart i halus, berliuk-liuk, cengkok dan enak di dengar. Didalam bahasa Jawa, karaw it an khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gam elan, (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya m enggunakan sist em not asi angka, w arna suara, rit me, pathet dan at uran garap dalam bentuk sajian inst rum ent alia, vokalnya di sebut w aranggono (Sinden) yang indah didengar (Erw an, 2012).

Karawit an Jaw a at au yang dikenal dengan nama Gamelan Jaw a t idak hanya berkembang di Indonesia. Dunia int ernasional juga t elah mengenal kesenian ini, bahkan sejak dahulu. Kurnia (2008) dalam blognya berjudul

M omot aro, Pesona Teat er Gamelan Jaw a-Jepang” berpendapat bahw a

GAM ELAN sebagai produk kebudayaan Jaw a, t elah mem ikat seorang profesor dari Jepang bernama Shin Nakagaw a. Ia m empelajari keunikan gam elan dari Jaw a, t epatnya Yogyakart a, sekit ar 30 t ahun yang lalu. Set elah kem bali ke Jepang, Shin Nakagawa m endirikan grup gam elan di Osaka dengan nam a M arga Sari; sebuah nam a yang khas Jawa, jauh dari idiom Jepang.

(6)

Berdasarkan lat ar belakang di at as, penulis tert arik unt uk m eneliti pengelolaan pem belajaran seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an. Judul penelitian yang diambil oleh penulis adalah “ Pengelolaan Kurikulum dan Pem belajaran Seni Karawit an Jaw a di SDN W onosidi II Tulakan Pacit an.”

Beberapa penelit ian yang sesuai dengan Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran Seni Karaw it an Jaw a ant ara lain: Penelitian yang dilakukan Okongo (2009) dengan judul Promot ing Child Development Through M usic: A Comparison Of Preschool Teachers’ Perspect ives In Kenya And Unit ed St at es. Penelit ian ini menguji persepsi guru t ent ang penggunaan m usik sebagai m edia untuk meningkat kan perkembangan di segala dom ain anak usia dini (misalnya, kognit if, komunikasi, fisik / m ot orik, sosial-em osional dan sw adaya). Hasil penelit ian menunjukkan st rat egi yang digunakan untuk mengajar m usik, peran m usik dalam kurikulum anak usia dini, st rat egi pengajaran yang digunakan t ermasuk bernyanyi dan gerakan dan penggunaan alat -alat m usik.

Penelit ian yang dilakukan oleh Waldron (2009) dengan judul How Adult Learners Learn Celt ic Traditional M usic: An Explorat ory Case St udy. Penelit ian ini

didasarkan pada w aw ancara dan pengamat an sepuluh pelajar dew asa di 2005 Goderich Celt ic College (GCC), sebuah " kamp m usim panas" Am erika Ut ara untuk orang dew asa yang ingin belajar musik t radisional Celtic (CTM ). Ada campuran jenis kelam in yang sama, Rat a-rat a usia pesert a adalah 45 t ahun, dan m asing-masing t elah belajar CTM selama 4 dan 15 t ahun. Dengan sat u pengecualian, sem ua t elah belajar untuk m emainkan alat musik di sekolah, namun t elah berhent i set elah lulus. M ereka t ert arik dengan CTM dan inst rumen musik t radisional unt uk berbagai alasan, dan belajar m elalui media " lagu," daripada lat ihan.

Penelit ian yang dilakukan oleh Longino (2008) dengan judul ” Evaluation of t he Implem ent at ion of BSc IT Curriculum at Tumaini Universit y” . Penelit ian ini

(7)

melengkapi pert umbuhan dan pem bangunan ekonomi yang sangat cepat , yang menunt ut t ingkat keahlian t inggi dan dapat diandalkan di bidang kom put asi. Pada t ahun 2006, penelitian yang dilakukan di Universit as Tumaini dengan tujuan unt uk merancang dan m enerapkan kurikulum kont ekst ual yang dapat melengkapi kebutuhan t ersebut m em permudah pembangunan dalam konteks Tanzania. Hasil penelit ian m enunjukkan bahw a im plem ent asi kurikulum mengikut i CATI ( Cont ext ualize, Apply, Transfer, and Import ) dengan m odel penekanan pada sisw a untuk m engidentifikasi harapan masyarakat pada t ahap aw al dalam proses pem belajaran, dalam hal ini lulusan berpot ensi akan mem enuhi kebutuhan keahlian m asyarakat t ent ang ICT.

Penelit ian yang dilakukan oleh Hussain (2011) dengan judul “Evaluation of Curriculum Developm ent Process” . Int i dari pencapaian tujuan kurikulum

t ergant ung pada proses evaluasi selam a pengembangan. Jika indikat or proses melibat kan tingkat sum ber produk secara kom prehensif, akan valid untuk digunakan.

Bulut (2007) dengan judul “ Curriculum Reform in Turkey: A Case of Primary School M at hemat ics Curriculum” . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis kurikulum m at em at ika sekolah dasar yang baru dikem bangkan (kelas 1 sam pai 8) dengan m em pert imbangkan sisw a kelas 5 dan pandangan guru kelas. Tem uan penelit ian menunjukkan bahw a beberapa perubahan t elah dilakukan dan t ercermin dalam pelaksanaan kelas dan pendekat an yang berpusat pada sisw a t elah dim asukkan ke dalam pem belajaran. Di sisi lain, beberapa kesulit an muncul selam a pelaksanaan karena kurangnya infrast rukt ur.

M ETODE PENELITIAN

(8)

M enurut Spradley (2007: 13), et nografi adalah suatu kebudayaan yang mempelajari kebudayaan lain.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sum ber dat a berupa hasil observasi, hasil w awancara, dan dokum ent asi. Nara sum ber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru seni karaw it an, dan sisw a di lingkungan SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an.

Teknik pengumpulan dat a yang digunakan penelit i dalam penelit i ini meliput i waw ancara mendalam , pengam at an, dan dokum ent asi. Di dalam melakukan analisis dat a peneliti m engacu kepada t ahapan yang dijelaskan M iles dan Huberman (2007: 16) yang t erdiri dari t iga t ahapan yaitu: reduksi dat a (data reduct ion), penyajian dat a (dat a display) dan penarikan kesim pulan atau verifikasi (conclusion drawing/ verivication), biasa dikenal dengan model analisis int erakt if (int eract ive model of analysis). Unt uk m enet apkan keabsahan dat a diperlukan t eknik pemeriksaan yang didasarkan at as krit eria: 1) derajat kepercayaan (credibilit y); 2) ket eralihan (t ransferabilit y); 3) ket ergant ungan (dependabilit y); 4) kepast ian (confirmabilit y).

HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN

(9)

merupakan hasil penjabaran dari program t ahunan. Dalam silabus seni t erdapat 8 aspek. Kedelapan aspek t ersebut adalah SK dan KD, mat eri, kegiat an pembelajaran, indikat or, alat penilaian, alokasi w akt u, dan sumber belajar. Dalam RPP seni karaw it an jawa t erdapat 9 komponen yang disusun oleh guru. Set iap selesai penyusunan RPP, guru mulok seni karaw it an jaw a selalu m emint a perset ujuan kepala sekolah. Penet apan KKM sesuai dengan Panduan yang dikeluarkan oleh BSNP. Nilai KKM untuk kelas 4 adalah 65, sedangkan kelas 5 sebesar 70, dan kelas 6 juga 70.

Hasil analisis ini dibandingkan dengan Penelit ian yang dilakukan oleh Bulut (2007) dengan judul “Curriculum Reform in Turkey: A Case of Primary School M at hemat ics Curriculum” . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis kurikulum m at em at ika sekolah dasar yang baru dikem bangkan (kelas 1 sam pai 8) dengan m em pert imbangkan sisw a kelas 5 dan pandangan guru kelas. Analisis kurikulum diw ujudkan dalam t iga dim ensi: (1) Pengelolaan kelas – lingkungan fisik dan em osional kelas, peran guru dan sisw a, dan int eraksi, (2) Inst ruksi - t ujuan, perencanaan, im plem ent asi, m et ode dan t eknik, m edia pembelajaran, dan pengukuran dan evaluasi, dan (3) Kekuat an (dan / at au manfaat ) dan kelem ahan (dan / at au pembat asan). M et ode st udi kasus kualitatif dipergunakan dengan part isipasi tiga guru sekolah dasar dan empat puluh t iga sisw a kelas kelima diundang. Tem uan penelitian menunjukkan bahw a beberapa perubahan t elah dilakukan dan t ercermin dalam pelaksanaan kelas dan pendekat an yang berpusat pada siswa t elah dim asukkan ke dalam pem belajaran. Di sisi lain, beberapa kesulit an muncul selam a pelaksanaan karena kurangnya infrast rukt ur.

(10)

kurikulum dan aspek apasaja yang direncanakan. Jenis kurikulum yang digunakan dalam muat an lokal Seni Karaw it an Jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an adalah Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan at au KTSP. Perencanaan Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan seni karaw it an jawa m erupakan kerjasam a dari beberapa pihak yang t erdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Komit e dan St ake Holder SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Kabupat en Pacit an dan berpedom an pada st andar isi dan st andar kompet ensi lulusan. Perencanaan kurikulum ini sesuai dengan definisi kurikulum yang disam paikan oleh Sut arno (2004: 109) dim ana perencanaan diart ikan sebagai perhitungan dan penentuan t ent ang apa yang akan dijalankan dalam rangka m encapai t ujuan t ert ent u, dimana m enyangkut t empat , oleh siapa pelaku itu at au pelaksana dan bagaim ana t at a cara m encapai itu.

Tujuan dari perencanaan kurikulum seni karaw it an adalah untuk memperkenalkan seni budaya daerah kepada sisw a agar w arisan leluhur yang sangat berart i t et ap lest ari hingga gen erasi berikutnya, m endidik sisw a t erhadap rasa keindahan, keset iakaw anan, sopan santun, disiplin dan bert anggungjaw ab, dan m em perkenalkan cara m em ainkan dan ket rampilan dalan berm ain gam elan dengan irama laras slendro dan pelog untuk bekal dalam kehidupannya.

Aspek-aspek yang direncanakan dalam kurikulum seni karaw it an jaw a meliput i program t ahunan, program sem est er, silabus, RPP, dan KKM . Program t ahuna dibuat sendiri oleh Guru M uat an Lokal Seni Karawit an Jawa yang menjelaskan jumlah alokasi w akt u yang digunakan untuk m encapai st andar kompet ensi dan kom pet ensi dasar dalam sat u t ahun. Jumlah tot al alokasi w akt u unt uk mat a pelajaran seni karawit an jaw a kelas IV sebanyak 84 jam , kelas V juga 84 jam, dan kelas VI, sebanyak 86 jam karena m et erinya lebih banyak.

(11)

SK dan KD, m at eri karaw it an jaw a, kegiat an pem belajaran, indikat or, alat penilaian, alokasi w akt u, dan sum ber belajar.

RPP Seni Karaw itan Jawa SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dipersiapkan sendiri oleh guru mulok Seni Karaw it an Jaw a. Penyusunan ini berpedoman pada Perm endiknas No 41 Tahun 2007 t ent ang St andar Proses. Dalam RPP seni karaw it an jaw a t erdapat 9 komponen yang disusun oleh guru. Set iap selesai penyusunan RPP, guru m ulok seni karaw it an jaw a selalu m em int a perset ujuan kepala sekolah.

Penet apan KKM seni karaw it an jawa sesuai dengan Panduan Penetapan yang dikeluarkan oleh BSNP yang mempert imbangkan t ingkat kemam puan rat a-rat a pesert a didik, kom pleksit as kom pet ensi dasar, sert a kemampuan sumber daya pendukung meliputi w arga sekolah, sert a sarana dan prasarana yang mendukung proses pem belajaran. Berdasarkan dokum et asi yang diperoleh peneliti, t erlihat bahw a dalam t able ket unt asan belajar besarnya nilai KKM untuk kelas 4 adalah 65, sedangkan kelas 5 sebesar 70, dan kelas 6 juga 70.

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Karaw itan Jaw a Di SDN W onosidi II Tulakan Pacitan

(12)

Hasil analisis dat a t ersebut dibandingkan dengan penelit ian yang dilakukan oleh Waldron (2009) dengan judul How Adult Learners Learn Celt ic Tradit ional M usic: An Explorat ory Case St udy. Penelit ian ini didasarkan pada w aw ancara dan pengam at an sepuluh pelajar dew asa di 2005 Goderich Celtic College (GCC), sebuah "kamp musim panas" Amerika Ut ara unt uk orang dew asa yang ingin belajar m usik t radisional Celt ic (CTM ). Ada campuran jenis kelam in yang sam a, Rat a-rat a usia pesert a adalah 45 t ahun, dan m asing-masing t elah belajar CTM selama 4 dan 15 t ahun. Dengan sat u pengecualian, sem ua t elah belajar untuk m em ainkan alat musik di sekolah, namun t elah berhent i set elah lulus. M ereka tert arik dengan CTM dan inst rum en m usik t radisional unt uk berbagai alasan, dan belajar melalui m edia " lagu," daripada latihan.

Dibandingkan dengan penelit ian t erdahulu, penelitian t ent ang Pengelolaan Kurikulum dan Pem belajaran Seni Karaw it an Jaw a lebih m em bahas t ent ang Pelaksanaan pembelajaran seni karawit an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an. Pelaksanaan pem belajaran diawali dengan kegit an pendahuluan berupa pengucapan salam oleh guru, pem berian motivasi, dan pemberian apersepsi dengan memint a sisw a unt uk m enyanyikan lagu jaw a sepert i Cublak-cublak Suweng, Suw e Ora Jamu, Soleram , dan lagu -lagu t radisional lain yang m em buat sisw a bert ambah semangat dalam mengikut i pembelajaran seni karaw it an.

(13)

M at eri seni karaw it an jaw a yang diberikan dalam pembelajaran di SDN Wonosidi II dibedakan mulai dari kelas IV sampai kelas VI. Untuk kelas IV masih berupa pengenalan gamelan, laras gamelan, sert a gendhing iram a lancaran, sedangkan kelas V lebih dit ingkat kan pada cara m em ainkan gendhing iram a Ladrang, dan kelas VI pada keterampilan untuk m em ainkan gam elan baik iram a Lancaran m aupun iram a Ladrang dengan laras Slendro maupun laras Pelog.

M et ode pembelajaran yang digunakan guru seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II sepert i: 1) m et ode ekposit ori , 2) Tanya jawab, 3) demonst rasi, dan 4) met ode prakt ek langsung. M et ode ekposit ori dengan cara mem berikan penjelasan t ent ang m ateri karaw it an kepada siswa, met ode t anya jawab dengan memberi kan beberapa pert anyaan yang berkait an dengan m at eri yang kit a pelajari, dan menggunakan m et ode dem onst rasi, jika kam i sedang melakukan prakt ek mem ainkan berbagai gendhing karaw it an.

Ada sat u guru dari luar sekolah yang dim int ai bant uan unt uk memberi kan t ambahan pembelajaran seni karaw it an jaw a Tindakan ini diambil dengan tujuan untuk m embantu kesulit an guru karaw it an dalam m em ainkan alat music yang kurang saya kuasai dan agar sisw a m em peroleh pengalaman baru yang t idak m ereka peroleh dari sekolah.

Sumber m at eri belajar yang digunakan dalam pem belajaran seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II diam bilkan dari buku-buku gendhing dan kumpulan gendhing dari berbagai sumber dan referensi dari pakar Gendhing Karaw it an Jaw a. Sumber mat eri t ersebut juga berasal dari Not asi Gendhing Lancaran ” M anyar Sew u ” , Not asi Gendhing Lancaran ” Singo Nebah ” , Not asi Gendhing Lancaran ” Ricik-ricik ” , Not asi Gendhing Lancaran ” M ajem uk” , Not asi Gendhing Ladrang ” Eling-Eling ” , Not asi Gendhing Ladrang ” M oncer ” , Not asi Gendhing Ladrang ” Asm aradana ” , Not asi Gendhing Ladrang ” Slam et ” , dan Not asi Gendhing Ladrang ” Pangkur” .

(14)

gamelan t ersebut t erdiri atas 18 alat music yaitu: 1) gam bang, 2) suling, 3) rebab, 4) sit er at au celempung, 5) bonang barung, 6) bonang, 7) penerus, 8) slenthem, 9) dem ung, 10) saron, 11) peking, 12) gender barung, 13) gender, 14) penerus, 15) gambang, 16) kem pul/ gong, 17) kenong, dan 18) kendang. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Yoki (2012), seperangkat gam elan t erdiri dari beberapa macam inst rumen ant ara lain: Kendhang, Dem ung, Saron, Peking, Gong, Bonang, Slenthem, Ket huk dan Kenong, Gender, Gambang, Rebab,

Sit er, dan Suling.

Syst em penilaian pem belajaran seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dilakukan dalam bent uk penilaian ot ent ik untuk menilai kegiat an prakt ek siswa, dan penilaian secara lisan untuk menilai pemahaman t eori sisw a. Sedangkan w akt u penilaian dilakukan set iap t iga kali at au empat kali prakt ek.

(15)

dalam kurikulum seni karawit an SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dapat mendorong akt ivit as dan m inat sisw a untuk belajar. Evaluasi kurikulum sudah sesuai dengan keadaan sisw a. Evaluasi t erhadap set iap program yang diajarkan guru di kelas sudah sesuai dengan yang dit et apkan dalam kurikulum .

Hasil analisis di at as dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Longino (2008) berjudul ” Evaluation of t he Implement at ion of BSc IT Curriculum at Tumaini Universit y” . Penelit ian ini m em bahas tent ang penget ahuan komput er

Tanzania sangat pent ing untuk m elengkapi pertumbuhan dan pem bangunan ekonomi yang sangat cepat , yang menuntut tingkat keahlian tinggi dan dapat diandalkan di bidang kom put asi. Pada t ahun 2006, penelit ian yang dilakukan di Universit as Tum aini dengan t ujuan unt uk merancang dan m enerapkan kurikulum kont ekst ual yang dapat melengkapi kebut uhan t ersebut m emperm udah pembangunan dalam kont eks Tanzania. Sebuah kurikulum kont ekst ual mengam bil keunt ungan dari enam prinsip yait u kont ekst ualisasi kurikulum, proyek, prakt is, orient asi int erdisipliner, pengakuan int ernasional dan penelit ian t erus m enerus untuk form at if dan pengembangan program . Im plem ent asi kurikulum m engikuti CATI (Cont extualize, Apply, Transfer, and Import ) dengan model penekanan pada sisw a untuk mengident ifikasi harapan masyarakat pada t ahap aw al dalam proses pembelajaran, dalam hal ini lulusan berpot ensi akan mem enuhi kebutuhan keahlian m asyarakat t ent ang ICT.

Dibandingkan dengan penelit ian t erdahulu, penelit ian ini m em bahas t ent ang evaluasi kurikulum seni karaw it an jawa di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an yang bert ujuan untuk m engevaluasi t ent ang sejauh m ana program-program pembelajaran t elah t erealisasikan. Eval uasi kurikulum seni karaw it an jawa dilakukan secara m ikro, yaitu dilakukan oleh guru m at a pelajaran seni karaw it an jaw a bersam a dengan kepala sekolah yang dilaksanakan set iap sat u t ahun sekali pada akhir t ahun pelajaran.

(16)

CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam . Alasan pem ilihan model evaluasi kurikulum ini adalah karena model ini bersifat mendasar, m enyeluruh, dan t erpadu.

Ruang lingkup evaluasi kurikulum m eliput i evaluasi t erhadap tujuan dan kompet ensi, evaluasi t erhadap pengalaman belajar yang direncanakan, evaluasi t erhadap st rat egi belajar m engajar, evaluasi t erhadap program keahlian sert a evaluasi t erhadap implem ent asi kurikulum .

Hasil evaluasi kurikulum seni karaw it an m enunjukkan bahw a t ujuan dan kompet ensi yang t ercant um dalam kurikulum seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II sudah sesuai dengan visi dan m isi sekolah. Tujuan dan kompet ensi ini juga m udah dipaham i guru, dan sudah sesuai dengan tingkat perkem bangan sisw a. Hal ini sesuai dengan penelit ian yang dilakukan oleh Hussain (2011) dengan judul “Evaluation of Curriculum Development Process” . Int i dari pencapaian tujuan kurikulum t ergant ung pada proses evaluasi selam a pengem bangan.Jika indikat or proses m elibat kan t ingkat sumber produk secara komprehensif, akan valid untuk digunakan. Pilihan Kont en mengenai pert imbangan obyekt if dan berhubungan dengan organisasi kont en agak krit is selam a proses pengem bangan kurikulum . Karena sering t idak adanya evaluasi dari kurikulum yang diimplement asikan, m aka t idak ada umpan balik yang dit erim a untuk m erevisi kurikulum. Penelitian ini m em bahas m asalah proses pengem bangan kurikulum. Hasil menunjukkan hubungan yang signifikan ant ara proses yang ada dan proses yang diinginkan unt uk pengem bangan kurikulum. Beberapa t ren baru m enunjukkan perbedaan t anda sepert i M em orandum of Underst anding, Pernyat aan Keinginan, st udi w isat a dan tingkat kognit if pesert a didik.

(17)

seni karaw it an jawa kelas IV sebanyak 84 jam , kelas V juga 84 jam, dan kelas VI karena mat erinya lebih banyak, alokasi waktunya sebanyak 86 jam .

St rat egi dan met ode pembelajaran yang t ercant um dalam kurikulum seni karawit an SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dapat m endorong akt ivit as dan minat sisw a untuk belajar. Hal ini dapat dibukt ikan dengan hasil prest asi sisw a dalam mulok seni karaw it an jaw a yang cukup m em banggakan. Sisw a SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an berhasil m enjadi juara 1 Fest ival Karaw it an Anak t ingkat Kecam at an Tulakan dan M eraih 5 Besar Penyaji Terbaik non rangking dalam Pekan Seni Kabupat en Pacit an. Bahkan sisw a SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an juga dimint a unt uk m elayani kebutuhan masyarakat (t anggapan) pada w akt u punya hajat m isalnya: pentas karaw it an pada w akt u pest a pernikahan at au Khitanan. Saat ini ada 15 siswa yang m ampu m engiringi Pagelaran W ayang Kulit dan sudah t ampil 4 kali pagelaran w ayang kulit .

Evaluasi kurikulum seni karaw it an jawa SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an t erhadap program penilaian yang ada dalam cukup baik. Penilaian sudah sesuai dengan keadaan sisw a. Guru mudah m emahami pet unjuk t eknik penilaian yang ada. Teknik penilaian yang t erdiri dari penilaian t ert ulis dan prakt ek juga relevan dengan tujuan at au kom petensi yang ingin dicapai dalam pem belajaran mulok seni karaw it an jaw a.

(18)

dengan iram a lancaran. Untuk kelas V t erdiri dari SK: 1) M em ainkan gendhing

karaw it an dengan Iram a Ladrang m enggunakan gam elan laras slendro, dan 2) M em ainkan gendhing karawit an dengan Irama Ladrang menggunakan

gamelan laras Pelog. KD: 1) M enjelaskan makna Gendhing, ladrang dan cont oh-contohnya, 2) M emainkan berbagai jenis gendhing–gendhing karaw it an dengan irama ladrangan, dan 3) M emainkan berbagai jenis gendhing–gendhing karaw it an dengan irama ladrangan. Sedangkan unt uk kelas VI m eliputi SK: 1) M emainkan gendhing karaw itan dengan Irama Ladrang, dan 2) M em ainkan gendhing karaw it an dengan irama lancaran menggunakan gam elan laras Pelog, 3) Ket ram pilan dalam berm ain gamelan, 4) Penguasaan Tekhnik dalam seni Karaw it an, 5) Penanaman m ent al dalam berm ain seni karawit an jaw a, dan 6) Pemant apan Penguasaan Panggung. KD: 1) M enjelaskan makna Gendhing ladrang dan Cont oh-contohnya, 2) M em ainkan berbagai jenis gendhing – gendhing karaw it an dengan irama lancaran, 3) M em ainkan berbagai unsur gamelan dengan not asi berjalan, cengkok dan irama im bal, 4) M enguasai t eknik menabuh unsur gamelan denga cara yang benar, 5) M enanamkan sikap dan ment al pada w akt u berm ain seni Karawit an Jaw a, dan 6) M empunyai sikap percaya diri dalam berm ain gamelan jaw a.

SIM PULAN DAN SARAN

(19)

kelas VI, karena m at erinya lebih banyak, kam i m engalokasikan w akt u sebanyak 86 jam. Program sem ester (promes) m uat an lokal seni karaw it an jaw a merupakan hasil penjabaran dari program t ahunan. Dalam silabus seni t erdapat 8 aspek. Kedelapan aspek t ersebut adalah SK dan KD, mat eri karaw it an jaw a, kegiat an pembelajaran, indikator, alat penilaian, alokasi w akt u, dan sum ber belajar. Dalam RPP seni karawit an jawa t erdapat 9 komponen yang disusun oleh guru. Set iap selesai penyusunan RPP, guru mulok seni karaw it an jaw a selalu memint a perset ujuan kepala sekolah. Penet apan KKM seni karawit an jaw a sesuai dengan Panduan Penet apan KKM yang dikeluarkan oleh BSNP. Nilai KKM unt uk kelas 4 adalah 65, sedangkan kelas 5 sebesar 70, dan kelas 6 juga 70.

Pelaksanaan pem belajaran seni karaw it an jaw a diawali dengan kegit an pendahuluan berupa pengucapan salam oleh guru, pem berian mo tivasi, dan pemberian apersepsi. Diaw al kegiat an pembelajaran, guru juga m enyam paikan t ujuan pem belajaran yang akan dicapai sert a m at eri pem belajaran yang akan disampaikan. M et ode pem belajaran yang digunakan guru seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an sepert i: 1) m et ode ekposit ori (m enerangkan), 2) Tanya jaw ab, 3) dem onst rasi, dan 4) m et ode prakt ek langsung. M edia pembelajaran seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an berupa seperangkat gam elan laras Slendro dan Laras Pelog.

(20)

yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Hasil evaluasi kurikulum seni karaw itan menunjukkan bahw a tujuan dan kompet ensi yang t ercant um dalam kurikulum seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an sudah sesuai dengan visi dan misi sekolah. Pengalam an belajar yang direncanakan sudah sesuai dengan minat sisw a sert a jum lah alokasi w akt u yang disediakan dalam kurikulum. St rat egi dan met ode pem belajaran yang t ercantum dalam kurikulum seni karaw it an SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dapat mendorong akt ivit as dan minat sisw a unt uk belajar. Evaluasi kurikulum sudah sesuai dengan keadaan sisw a. Evaluasi t erhadap set iap program yang diajarkan guru di kelas sudah sesuai dengan yang dit et apkan dalam kurikulum.

Set elah menyim pulkan hasil penelit ian, m aka saran-saran yang bisa peneliti berikan adalah sebagai berikut : 1) Bagi kepala sekolah, dengan adanya hasil penelit ian ini hendaknya dapat dijadikan bahan masukan dalam pengam bilan kebijakan t erkait dengan kurikulum seni karaw it an jaw a. 2) Bagi guru, adanya kurikulum seni karaw it an jaw a hendaknya dapat dim anfaat kan dengan opt im al sebagai panduan sehingga kualit as pembelajaran dapat dit ingkat kan. 3) Bagi peneliti yang akan dat ang, dapat menjdikan hasil penelitian ini sebagai referensi dan dapat m engem bangkan hasil penelit ian ini dengan fokus dan lokasi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Bulut, M ehm et . 2007. “Curriculum Reform in Turkey: A Case of Primary School M at hemat ics Curriculum.” Eurasia Journal of M at hemat ics, Science & Technology Educat ion, 2007, 3(3), 203-212.

Depart em en Pendidikan dan Kebudayaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengem bangan Bahasa). 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakart a: Balai Pust aka.

(21)

Hussain, Afzaal. 2011. “Evaluation of Curriculum Development Process.” International Journal of Humanit ies and Social Science. Vol. 1 No. 14; Oct ober 2011. Diakses t anggal 28 Februari 2013.

Kurnia Effendi. 2008. M omot aro, Pesona Teat er Gam elan Jawa-Jepang. ht tp:/ / sepanjangbraga.blogspot .com / 2008/ 09/ mom ot aro-pesona-t eat er-gam elan-jaw a.ht m l. Diakses t anggal 28 Februari 2013.

Longino, Joseph M . 2008. “Evaluat ion of t he Implem ent at ion of BSc IT Curriculum

at Tumaini Universit y.” Lappeenrant a Universit y of Technology

joseph.longino [at ] lut .fi.

M iles, M att ew B dan Am ichael Huberman. 2007. Analisis Data Kualit at if Buku Sumber t ent ang M et ode-M et ode Baru. Terjem ahan Tjet jep Rohendi Rohisi. Jakart a: Universit as Indonesia.

Okongo, Benson Charles Odongo. 2009. Promoting Child Development Through M usic: A Comparison Of Preschool Teachers’ Perspect ives In Kenya And Unit ed St at es. Int ernat ional Journal of Educat ion. Diakses Tanggal 21 Juli 2013.

Spradley. 2007. M et ode Etnografi. Jogjakart a: Tiara Wacana.

Sukm adinata, nana syaodih. 2007. M et ode Penelit ian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Waldron, Janice. 2009. “How Adult Learners Learn Celt ic Tradit ional M usic: An Explorat ory Case St udy.” M usic Education Research Int ernat ional, Volum e 3. Diakses t anggal 27 Februari 2013.

Referensi

Dokumen terkait