12 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan di ruang HCU Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga. Partisipan penelitian adalah 8 perawat perempuan yang
mengenakan seragam lengan panjang. Sasaran penelitian adalah pakaian
seragam khususnya bagian lengan kemeja yang dikenakan oleh perawat.
Pemeriksaan jumlah stafilokokus dilakukan dengan metode pembiakan bakteri hasil swabbing terhadap bagian lengan bawah pakaian seragam
partisipan.
Tata kerja
Swabbing dilakukan dalam dua waktu yang berbeda yakni pada
awal shift dan pada akhir shift. Dengan alat bantu cotton swab steril, teknik
swabbing diterapkan pada kedua permukaan ujung lengan seragam
perawat bagian luar seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.
[image:1.516.72.445.202.598.2]13
Cotton swab disimpan pada OXOID Amies Transport Medium
sebelum diinokulasikan pada medium agar selektif (OXOID Staphylococcus
Medium No.110) untuk menumbuhkan sel-sel bakteri stafilokokus.
Penanaman bakteri ke medium agar dilakukan dengan mengoleskan
cotton swab secara zig-zag pada medium agar. Selanjutnya medium agar
diperam dalam inkubator suhu 25°C selama 48 jam. Setelah diperam dilakukan penghitungan jumlah koloni stafilokokus yang tumbuh di
permukaan medium agar pada bekas olesan cotton swab.
Data penambahan jumlah stafilokokus pada ujung lengan seragam
perawat di akhir shift dibandingkan awal shift diolah dengan menggunakan
Microsoft Office Excel. Data ditransformasi kebentuk logaritma log(X) untuk
menyederhanakan angka yang besar. Sebaran data hasil transformasi
logaritma dikategorikan menjadi empat yaitu rendah, sedang, tinggi dan
sangat tinggi apabila penambahan jumlah koloni terhitung berturut-turut
mencapai <1,0; 1,0 – 1,5; 1,5 – 2,0; dan >2,0 (Prasetyo, komunikasi
pribadi). Jumlah koloni bakteri tidak dapat dihitung apabila jumlah koloni
sangat banyak (melebihi 300) (Madigan et al, 2009). Seragam perawat
akan diidentifikasi sebagai salah satu sumber potensial transmisi infeksi
silang apabila ditemukan peningkatan jumlah bakteri stafilokokus yang