• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra - Skpd) Kantor Kecamatan Mau Kabupaten Nias Tahun 2011-2016 Strategic Plan Of Regional Taskforce (Renstra - Skpd) Sub-district Office Mau District Nias 2011-2016 Year.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra - Skpd) Kantor Kecamatan Mau Kabupaten Nias Tahun 2011-2016 Strategic Plan Of Regional Taskforce (Renstra - Skpd) Sub-district Office Mau District Nias 2011-2016 Year."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA - SKPD) KANTOR KECAMATAN MA’U

KABUPATEN NIAS TAHUN 2011-2016

STRATEGIC PLAN OF REGIONAL TASKFORCE (RENSTRA - SKPD) SUB-DISTRICT OFFICE MA’U DISTRICT NIAS 2011-2016 YEAR

Oleh: Sentosa Waruwu NPM: 170720130007 Universitas Padjadjaran Bandung

ABSTRAK

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD Kantor Kecamatan Ma’u adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun 2011-2016. Renstra-SKPD Kantor Kecamatan Ma’u memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. Dalam artikel ini, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah permasalahan aktual/krusial yang dihadapi khususnya SKPD Kantor Kecamatan Ma’u, diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan ilmiah (teknokratik) melalui analisis data dan informasi gambaran pelayanan SKPD dalam upaya menciptakan pelayanan publik dan mencapai visi, misi kepala daerah. Perumusan isu strategis melalui analisis SWOT bertujuan untuk mengungkapkan keadaan lingkungan internal dan eksternal yang sangat mempengaruhi kinerja SKPD dalam pelayanan publik.

Kata Kunci : Rencana Strategis, SKPD, Tahun 2011-2016.

ABSTRACT

Strategic Plan for regional work units, hereinafter called the District Office Strategic Plan Ma'u - on education is on education planning document for a period of 5 ( five ) years from 2011 to 2016 . Strategic Plan District Office Ma'u -on educati-on includes the visi-on , missi-on , objectives , strategies , policies , programs , and development activities . In this article , using qualitative research methods to describe the strategic issues based on education are the duties and functions of the actual problem / facing crucial particularly on education Ma'u District Office , identified using a scientific approach (technocratic) through analysis of data and information on education services overview in an effort to create a public service and achieve the vision , mission head area . Formulation of strategic issues through a SWOT analysis aims to reveal the state of the internal and external environments that greatly affect the performance on education in the public service.

(2)

I. PENDAHULUAN

Paradigma perencanaan pembangunan yang lebih harmonis dan selaras, baik antara pusat dengan daerah, daerah dengan daerah, dan juga antar instansi dan fungsi pemerintahan, merupakan landasan utama dari diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 7 ayat (1) tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), sebagai acuan dan pegangan bagi pemerintah di tingkat pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang lebih terintegrasi, sinkron, dan sinergis baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, maupun antar fungsi pemerintahan. Salah satu konsekuensi dari ditetapkannya undang-undang tersebut adalah diwajibkannya bagi setiap perangkat kerja daerah untuk menyusun rencana kerja sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangunan, baik untuk jangka menengah (lima tahunan) maupun jangka pendek (tahunan), sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Dalam peraturan dan perundangan baru, penyusunan rencana hendaknya menggunakan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom-up dan top down process. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, dan akuntabel, konsisten dengan rencana lainnya yang relevan, juga kepemilikan rencana(sense of ownership)menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal dalam implementasinya.

(3)

Karena penyusunan dokumen Renstra SKPD sangat terkait dengan pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih yang telah dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk dipedomani, maka kualitas penyusunan Renstra SKPD akan sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD untuk menerjemahkan, mengoperasionalkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepada Daerah terpilih, tujuan, strategi, kebijakan serta capaian target program RPJMD ke dalam Renstra SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan memilih topik artikel dengan formulasi Judul : “Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) Kecamatan Ma’u Kabupaten Nias Tahun 2011-2016”. Dengan dikemukakannya pernyataan masalah (problem statement) tersebut, maka peneliti mengemukakan 3 (tiga) pertanyaan masalah (research question) yang berbunyi : 1. Kemana pelayanan SKPD akan diarahkan pengembangannya dan apa yang

hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang? 2. Bagaimana mencapai Visi dan Misi?

3. Bagaimana langkah-langkah strategis dan kebijakan apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai sesuai dengan Visi dan Misi?

II.

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Rencana Strategis

(4)

pengembangan misi dan tujuan jangka panjang, pengidentifikasian peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi”. Dalam kaitan ini Richard Vancil (1990) dalam Karhi Nisjar dan Winardi (1997:95) merumuskan konsep strategi sebagai berikut: “...Strategi sebuah organisasi, atau sub unit sebuah organisasi lebih besar yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau yang diimplikasi oleh pemimpin organisasi yang bersangkutan , berupa: “

1. Sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi tersebut; 2. Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan, yang atau ditetapkan

sendiri oleh pemimpin, atau yang diterimanya dari pihak atasannya yang membatasi skope aktivitas-aktivitas organisasi yang bersangkutan dan 3. Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek yang telah

diterapkan dengan ekspektasi akan diberikannya sumbangsih mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut.”

(5)

Menurut T. Hani Handoko (2003) mengemukakan bahwa semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahapan sebagai berikut (lihat gambar 1.1):”

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini.

Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.

Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

Gambar 1.1. Empat Tahap Dasar Perencanaan

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian yang Digunakan

Penelitian Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD) Kantor Kecamatan Ma’u Tahun 2011-2016 merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif.

3.2 Sumber dan Jenis Data

Informan kunci adalah pihak-pihak yang karena pengalaman atau intensitasnya terlibat langsung dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA- SKPD) Kantor Kecamatan Ma’u Tahun 2011-2016. Selain itu informan kunci adalah pihak-pihak yang karena jabatanya menjadikan ia sebagai pihak yang kompeten untuk memberikan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.3 Teknik Penentuan dan Pemilihan Informan

Informan ditetapkan berdasarkan kebutuhan data penelitian yaitu, informan yang dianggap kompeten, memiliki pemahaman yang komprenshif dan memadai

Tahap 1 Menetapka

n Tujuan

Tahap 3

Mengiden-tifikasi Kemudaha

n dan Hambatan Tahap 2

Merumusk an Keadaan sekarang

Tahap 4 Mengemba

ngkan serangkaia n kegiatan

T

U

J

U

A

(6)

tentang dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA- SKPD) Kantor Kecamatan Ma’u Tahun 2011-2016, sebagai informan kunci. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleha penulis dalam penelitian yaitu : Wawancara, Observasi dan Studi Kepustakaan

IV. PEMBAHASAN 4.1 Struktur Organisasi

Kantor Kecamatan Ma’u dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Nias, dipimpin oleh seorang Camat dan dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris, 3 (tiga) Kepala Seksi serta 2 (dua) Sub Bagian yang langsung dibawahi oleh Sekretaris. (Lihat Gambar. 4.1)

Susunan Organisasi Kantor Kecamatan Ma’u terdiri dari : 1. Unsur Pimpinan yaitu Camat

2. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu Sekretariat, yang terdiri dari :

 Sub Bagian Umum dan Keuangan

 Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan 3. Unsur Pelaksana yaitu :

 Seksi Tata Pemerintahan

 Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

 Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Gambar 4.2. Bagan Susunan Organisasi Kantor Kecamatan Ma’u

Sekretaris

Subbag Umum dan Kepegawaian

Subbag Program, Evaluasi & Pelaporan

Seksi Tata Pemerintahan

Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Kel./Desa CAMAT

(7)

Berdasarkan Peraturan Bupati Nias Nomor 17 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Nias, maka Kantor Kecamatan Ma’u mempunyai tugas pokok yakni “melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan olehKepalaDaerah”.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kantor Kecamatan Ma’u mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyelenggara tugas pemerintahan yang meliputi pembinaan, pelayanan umum, ketentraman dan ketertiban, perekonomian dan pembangunan serta kesejahteraan sosial.

2. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

3. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan. 4. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

4.2. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam melaksanakan pelayanan kurun waktu lima tahun kedepan, dengan mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki, Kantor Kecamatan Ma’u diharapkan mampu untuk lebih meningkatkan kinerja pelayanan publik baik di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Harapan ini tentunya diharapkan dengan melalui pelaksanaan pelayanan yang lebih responsif serta dengan meningkatkan koordinasi di seluruh lini dan elemen yang ada ditengah-tengah masyarakat termasuk pada tataran pemerintahan tingkat atas.

(8)

peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya aparatur serta peningkatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pelayanan publik.

4.3. Penentuan Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah permasalahan aktual/krusial/penting yang dihadapi SKPD, diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan ilmiah (teknokratik) melalui analisis data dan informasi gambaran pelayanan SKPD dalam upaya menciptakan pelayanan publik dan mencapai visi, misi kepala daerah. Perumusan isu strategis bertujuan untuk mengungkapkan keadaan lingkungan internal dan eksternal SKPD dengan metode SWOT (strenghts, weakneses, opportunities, threats) yang sangat mempengaruhi kinerja SKPD dalam pelayanan publik.

4.4 Analisis Lingkungan Internal a. Kekuatan (Strengths)

1). Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Nias.

2). Peraturan Bupati Nias Nomor 17 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Nias. 3). Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintah daerah kepada

pemerintah Kecamatan.

4). Adanya 9 (sembilan) desa defenitif. b. Kelemahan (Weakneses)

1). Sumber daya aparatur dilihat dari kualitas maupun kuantitas yang masih sangat terbatas.

2). Sarana dan prasarana pendukung kinerja pelayanan yang masih terbatas.

3). Kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa yang masih rendah. 4). Koordinasi pemerintahan dan pembangunan di tingkat Kecamatan

dengan desa masih lemah.

5). Tingkat swadaya masyarakat dalam membangun desa masih sangat rendah.

(9)

a. Peluang (Opportunities)

1). Peningkatan SDM aparatur melalui pendidikan dan pelatihan formal. 2). Upaya pemenuhan sumber daya aparatur kecamatan.

3). Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa melalui pembekalan. 4). Peningkatan peranserta pemerintahan desa dalam peningkatan

pelayanan.

5). Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung peningkatan kinerja pelayanan SKPD.

b. Tantangan (Threats)

1). Rendahnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan tingkat desa.

2). Perubahan kebijakan nasional yang mempengaruhi lemahnya koordinasi pemerintahan dan pembangunan di tingkat desa.

3). Kurangnya kepedulian masyarakat dalam membangun desa. 4.6 Visi dan Misi SKPD

4.6.1 Visi

Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dan misi SKPD harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik SKPD baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan.

Dengan mempedomani Visi RPJMD Kabupaten Nias Tahun 2011-2016, maka dengan penuh semangat pengharapan lima tahun kedepan, Kantor Kecamatan Ma’u menetapkan Visi Tahun 2011-2016 yakni : “Unit Kerja yang menjadi Pusat Pelayanan Masyarakat yang Bersih dan Responsif melayani dengan Semangat Tulus dan ikhlas”

(10)

Variabel Makna

Pusat Pelayanan : Menjadikan kantor Kecamatan Ma’u sebagai salah satu Unit Kerja pusat pelayanan atau fasilitator bagi masyarakat Bersih : Melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab, tertib

administrasi, tertib anggaran, bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

Responsif : Tanggap terhadap berbagai permasalahan yang ada ditengah-tengah masyarakat dan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi dengan mengedepankan prinsip keberpihakan kepada masyarakat.

Melayani dengan Tulus

: Aparatur dalam melaksanakan tugas mengedepankan prinsip tanpa pamrih sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Melayani dengan Ikhlas

: Dalam melaksanakan tugas semangat kerja yang tinggi tanpa mengedepankan imbalas jasa.

4.6.2 Misi

Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi SKPD yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD bersangkutan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi SKPD.

Untuk mencapai visi Kantor Kecamatan Ma’u sebagaimana telah dinyatakan di atas, maka beberapa misi yang akan dilaksanakan antara lain :

1. Memberikan pelayanan terbaik serta peningkatan akuntabilitas kinerja 2. Menyelenggarakan tugas pemerintahan secara baik

3. Memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat desa

4. Melakukan peningkatan kualitas penyelenggaraan tugas pemerintahan desa.

5. Menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang religius, berbudaya dan taat hukum.

4.6.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

(11)

menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan Renstra SKPD selama lima tahun.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan tujuan merefleksikan konteks pembangunan yang dihadapi SKPD dan memiliki keterkaitan dengan visi SKPD yang ingin dicapai. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Dalam menentukan tujuan tidaklah mutlak harus terukur, kuantitatif, ataupun tangible, namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dicapai dimasa mendatang.

Sementara itu, sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja.

Dengan memahami maksud dari tujuan dan sasaran tersebut diatas, maka tujuan dan sasaran yang diharapkan dari pelaksanaan beberapa Misi guna pencapaian Visi Kantor Kecamatan Ma’u dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel : 4.1.

Keterkaitan Misi, Tujuan dan Sasaran dalam rangka Pencapaian Visi SKPD Kantor Kecamatan Ma’u Tahun 2011-2016

MISI TUJUAN SASARAN

1 2 3

Membaiknya kualitas pelayanan publik

Meningkatnya akuntabilitas kinerja

profesional dan responsif

Meningkatnya sinergitas peran serta masyarakat dalam pembangunan

(12)

4.Melakukan

Tertibnya administrasi dan akuntabilitas dan taat hukum

Terwujudnya kehidupan masyarakat yang religius, berbudaya dan taat hukum

Terciptanya kerukunan hidup beragama dan kehidupan masyarakat yang berwawasan kebangsaan Terlestarikannya nilai-nilai

budaya dan kesenian masyarakat

Dari hasil rumusan tujuan dan sasaran dari beberapa misi yang dilaksanakan, maka tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan SKPD kurun waktu 5 (lima) tahun 2011-2016 dapat disajikan pada tabel 4.2. berikut ini.

Tabel : 4.2.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Tahun 2011 - 2016

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

1. Meningkatkan

 Frekuensi pelaksanaan rapat koordinasi antar kepala unit kerja dan unsur Muspika tingkat

Kecamatan

 Frekuensi pelaksanaan rapat koordinasi Pemerintahan tingkat Kecamatan

 Frekuensi pelaksanaan Musrenbang Kecamatan

 Jumlah desa yang difasilitasi dalam

pelaksanaan Musrenbang Desa

 Jumlah PKK Desa yang aktif

 Frekuensi pelaksanaan kegiatan gotong royong tingkat Kecamatan dan Desa

(13)

RASKIN

Pembekalan bagi aparatur desa dan BPD dalam pengelolaan administrasi

 Pelaksanaan Natal Bersama tingkat Kecamatan

 Pelaksanaan peringatan HUT Kemerdekaan RI

Terlestarikannya nilai-nilai budaya dan kesenian masyarakat

Keikutsertaan kecamatan dalam event pelestarian adat, budaya dan kesenian di tingkat Kabupaten 4.6.4 Strategi dan Kebijakan SKPD

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana SKPD menciptakan nilai tambah (value added) bagistakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process).

(14)

Tabel : 4.3.

Penjabaran Sasaran, Strategi dan Kebijakan dalam rangka Pencapaian Visi SKPD Kantor Kecamatan Ma’u 2011-2016

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

1 2 3

Membaiknya kualitas pelayanan publik

Peningkatan kualitas

pelayanan publik 

Penyediaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan publik  Peningkatan kualitas

penyelenggaran administrasi kependudukan dan pencatatan sipil  Peningkatan kualitas

pelayanan perizinan kinerja dan anggaran

Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja, laporan keuangan, dan tata kelola aset sesuai standar dan tepat waktu

 Pelaksanaan rapat koordinasi pemerintahan Tingkat Kecamatan dan Desa

 Pelaksanaan forum perencanaan pembangunan tingkat kecamatan yang berkualitas Meningkatnya tingkat

partisipasi dan swadaya masyarakat dalam pembangunan

Pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan

kegiatan pembangunan dan kegiatan pemberdayaan Tertibnya administrasi dan

akuntabilitas

penyelenggaraan tugas pemerintahan desa

Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa

Pelaksanaan

(15)

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Terciptanya kerukunan

hidup beragama dan kehidupan masyarakat yang berwawasan kebangsaan

Peningkatan pemahaman dan pengembangan nilai-nilai keagamaan serta kesadaran hukum masyarakat

 Fasilitasi kegiatan keagamaan tingkat kecamatan

 Fasilitasi kegiatan perayaan hari-hari besar Nasional Terlestarikannya nilai-nilai

budaya dan kesenian masyarakat

Pengembangan dan pelestarian nilai-nilai budaya ono niha dan kesenian daerah

 Pembinaan sanggar budaya dan kesenian

 Fasilitasi kegiatan kesenian dan kebudayaan daerah

V. PENUTUP

Rencana Strategi SKPD Kantor Kecamatan Ma’u Tahun 2011-2016 yang memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang dengan senantiasa mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nias Tahun 2011-2016, merupakan acuan kepada seluruh unit yang ada dilingkungan Kantor Kecamatan Ma’u dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-masing yang selanjutnya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah kurun waktu lima tahun kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko. T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Ibrahim. Amin. 2008. Pokok-Pokok Administrasi Publik dan Implementasinya. Bandung: Refika Aditama.

Johnson dan Scholes. 2002. dalam Bovaird. Tony. dan Elke. Loffer. 2003. Public Management and Governance. New York: Routledge.

Vancil. Richard. 1990. dalam Winardi dan Karhi Nisjar. 1997. Manajemen Strategik. Bandung: Mandar Maju.

Gambar

Gambar 1.1. Empat Tahap Dasar Perencanaan
Gambar 4.2. Bagan Susunan Organisasi Kantor Kecamatan Ma’u
Tabel : 4.1.
Tabel : 4.2.

Referensi

Dokumen terkait

Substansi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan pertanian menjadi perumahan dilihat dari faktor

Para calon mahasiswa yang akan mengikuti Program pendidikan Doktor ini, pada tahap awal adalah para lulusan Program 1agister bidang Ilmu Teknologi Informasi*Ilmu "omputer atau

Indikator kuantitas, karena user tidak dapat menyelesaikan jumlah pekerjaan yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu menyelesaikan tiga mobil dalam sehari dikarenakan

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Binjai sebagai penyedia jasa pelayanan pajak (khusus dalam penelitian ini adalah Pajak BPHTB)

Penetapan pemberian fasilitas, kemudahan dan/atau insentif penanaman modal diberikan berdasarkan kriteria pertimbangan bidang usaha antara lain: kegiatan

[r]

Saya adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai risiko kelelahan mata pada Air Traffic Controllerb di

Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar atau mungkin tidak benar atas suatu populasi. 10 Hipotesis merupakan jawaban sementara