PENINGKATAN HASIL BELAJAR CETAK SABLON
DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI
PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1
KUALA KABUPATEN LANGKAT
TAHUN PEMBELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
DEDI ROY J M GINTING
NIM 209351005
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Dedi Roy J M Ginting, NIM. 209351005. Skripsi Pendidikan Seni Rupa. Peningkatan Hasil Belajar Cetak Sablon Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat Tahun Pembelajaran 2013/2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mencetak sablon di kelas XI SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat dengan menerapkan metode demonstrasi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat dengan jumlah siswa seluruhnya 32 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Lembar Penilaian Siswa, Tes Unjuk Kerja, dan Lembar Observasi. Penelitian ini dilakukan dikeranakan menemukan masalah dalam diri siswa yaitu rasa bosan dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi cetak sablon. Di dalam proses pembelajaran siswa tidak dapat mengembangkan kreativitasnya, sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa tersebut sangat rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah dikarenakan guru bidang studi hanya menerapkan sistem pembelajaran yang konvensional yaitu dengan metode ceramah. Hal ini membuat proses belajar mengajar menjadi monoton dan membosankan bagi peserta didik terutama pada materi cetak sablon. Dari hasil penilaian karya siswa menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi cetak sablon. Hal ini dapat terlihat dari hasil penelitian dimana nilai rata-rata kelas pada siklus I mencapai 72,00 dengan siswa yang tuntas belajar 19 orang siswa (59,00%) dari 32 orang siswa. Pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 80,12 dengan siswa yang mengalami tuntas belajar adalah 28 orang siswa (88,00%) dari 32 orang siswa. Berdasarkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kuala pada materi cetak sablon dengan metode demonstrasi mengalami peningkatan.
DAFTAR ISI
2. Hakekat Metode Demonstrasi ... 13
1. Pengertian Metode ... 13
2. Pengertian Metode Demonstrasi ... 14
3. Langkah-langkah Metode Demonstrasi ... 17
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi ... 17
3.Materi Cetak Sablon ... 20
a. Pengertian Cetak Sablon ... 20
b. Peralatan Cetak Saring/Sablon ... 22
c. Bahan – bahan Cetak Sablon ... 25
d. Langkah-langkah Cetak Sablon ... 29
e. Prinsip – prinsip Sablon ... 36
E. Prosedur Penelitian ... 42
BAB IV : HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 51
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 83
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Ukuran Cetak Screen ... 22
Tabel 3.1. Rencana Penelitian Siklus I ... 42
Tabel 3.2. Rencana Penelitian Siklus II ... 44
Tabel 3.3. Pedoman Penilaian Lembar Kerja Siswa ... 48
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Hasil Cetak Sablon ... 49
Tabel 4.1. Hasil Belajar Siswa Sebelum Perlakuan (Pre-Tes) ... 54
Tabel 4.2. Persentase Hasil Kemampuan Awal (Pre-Tes) ... 53
Tabel 4.3. Beberapa Hasil Karya Siswa Melalui Pre-Tes ... 55
Tabel 4.4. Hasil Observasi Tindakan Pada Siklus I ... 60
Tabel 4.5. Hasil Belajar Siklus I... 62
Tabel 4.6. Persentase Hasil Belajar Siklus I ... 63
Tabel 4.7. Hasil Karya Siswa Pada Siklus I ... 66
Tabel 4.8. Hasil Observasi Tindakan Pada Siklus II ... 70
Tabel 4.9. Hasil Belajar Siklus II ... 72
Tabel 4.10. Persentase Hasil Belajar Siklus II ... 74
Tabel 4.11. Hasil Karya Siswa Pada Siklus II ... 76
Tabel 4.12. Hasil Belajar Pre-Tes, Siklus I, Siklus II ... 80
Tabel 5.1. Lembar Penilaian Skor ... 102
Tabel 5.2. Daftar Nilai Kelas XI IPA 1 ... 104
Tabel 5.3. Lembar Penilaian Skor Menjadi NIlai ... 106
Tabel 5.4. Hasil Karya Siswa Pada Siklus I ... 118
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Screen/ Talang ... 22
Gambar 2.2. Jenis Screen Untuk Mencetak ... 23
Gambar 2.3. Rakel ... 22
Gambar 2.4. Meja Cetak... 23
Gambar 2.5. Catok (Engsel Cetak ... 24
Gambar 2.6. Pengolahan Obat Afdruk ... 30
Gambar 2.7. Pemolesan/ Penyemiran bahan Peka Cahaya ( Obat Afdruk) Pada Permukaan Screen ... 31
Gambar 2.8. Pengeringan dengan Menggunakan Hair Dryer ... 32
Gambar 2.9. Penempatan Film/ Model ... 33
Gambar 2.10. Penyinaran Dengan Lampu Meja Kotak ... 34
Gambar 2.11. Proses Pencucian Untuk Menimbulkan Gambar Dilakukan Dalam Kamar Gelap ... 35
Gambar 2.12. Tursir (Penyempurnaan) ... 36
Gambar 3.1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 46
Gambar 4.1. Grafik Ketuntasan hasil Belajar... 54
Gambar 4.2. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 64
Gambar 4.3. Grafik Ketuntasan hasil Belajar Siklus II ... 74
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 86
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Siklus I ) ... 88
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Siklus I ) ... 91
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Siklus II ) ... 94
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Siklus II ) ... 97
Lampiran 6. Tes Mencetak Sablon Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Pembelajaran ... 100
Lampiran 7. Lembar Penilaian ... 102
Lampiran 8. Rata-Rata Nilai Seri Rupa Pokok Bahasan Cetak Sablon Dasar Kelas XI IPA 1 Tahun Ajaran 2012/2013 ... 104
Lampiran 9. Lembar Penilaian Skor Menjadi Nilai ... 106
Lampiran 10. Hasil Karya Siswa Pada Siklus I ... 108
Lampiran 11. Hasil Karya Siswa Pada Siklus II ... 119
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting,
peran dalam usaha membina dan membentuk manusia yang berkualitas. Pada
dasarnya peserta didik telah memiliki potensi yang baik. Untuk itu guru
seharusnya berupaya untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi–potensi
itu ke arah yang diharapkan melalui pendidikan dan pengajaran. Pemerintah dan
masyarakat yang berada dalam pendayagunaan sumber daya pendidikan juga tidak
henti–hentinya mengadakan pembenahan terhadap lembaga penentu kemajuan
pendidikan.
Suatu permasalahan dalam proses belajar mengajar yang sering ditemui
dalam kehidupan sehari-hari adalah rendahnya daya serap peserta didik yang
berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, kejenuhan siswa dalam belajar,
suasana belajar yang pasif dan situasi belajar yang berpusat pada guru.Prestasi ini
tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat Ekspositori
dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana
sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial,
proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan
tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri
SMA Negeri 1 Kuala merupakan salah satu sekolah yang juga harus
memperhatikan kualitas siswanya untuk dapat bersaing dengan sekolah lainnya di
Indonesia pada umumnya dan di Langkat khususnya. Salah satu materi pelajaran
yang diajarkan di sekolah tersebut adalah Cetak Sablon/Saring. Cetak sablon
merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis
media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan
lain-lain. Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau
logam yang dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar
maupun hasil dari suatu rancangan desain. Mata pelajaran ini merupakan salah
satu mata pelajaran yang menuntut keaktifan siswa dalam belajar oleh sebab itu
perlu diterapkan metode belajar yang efektif dan efisien agar diperoleh hasil
belajar siswa yang baik. Adapun manfaat yang dapat diperoleh siswa melalui
pembelajaran cetak sablon/saring adalah dapat menumbuhkan semangat
berwirausaha siswa dalam bidang percetakan khususnya cetak sablon yang dapat
diaplikasikan dalam berbagai bentuk produksi seperti pakaian, poster, papan iklan
dan produk-produk lainnya. Dengan menghasilkan karya seni berupa cetak sablon
tersebut, para siswa dapat menjadi seorang wirausahawan yang kelak dapat
mendirikan lapangan kerja sendiri maupun bagi orang lain sehingga siswa tersebut
dapat menggurangi tingkat pengangguran di masyarakat. Selain itu dengan adanya
keterampilan di dalam diri siswa untuk bersaing di dunia usaha maka siswa
tersebut dapat memperoleh pekerjaan setelah siswa tersebut menyelesaikan
Hasil observasi peneliti diperoleh bahwa kesalahan yang sering dilakukan
dalam proses belajar mengajar Cetak Sablon/Saring ini adalah siswa yang tidak
dihadapkan langsung pada kehidupan nyata sehari-hari, kurangnya motivasi
kepada siswa dan kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran Cetak
Sablon/Saring tersebut. Selain itu kegiatan belajar mengajar yang kurang variatif
misalnya hanya menggunakan metode ceramah saja dalam kegiatan pembelajaran,
yang menyebabkan kurangnya hasil belajar dan rendahnya aktivitas belajar siswa.
Pada pembelajaran tradisional Cetak Sablon di SMA Negeri 1 Kuala,
suasana kelas cenderung berpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa
menjadi pasif. Metode mengajar yang diterapkan oleh Guru cenderung membuat
siswa pasif dan hanya berfungsi sebagai pendengar yang baik. Keaktifan siswa
kurang dirangsang sehingga kegiatan guru dalam berceramah lebih mendominasi.
Kondisi ini membuat pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai materi Cetak
Sablon hanya pada ruang lingkup teori tanpa dapat mengaplikasikan secara
langsung mengenai materi tersebut. Meskipun demikian, guru lebih suka
menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek,
cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain.
Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas,
oleh karena itu, perlu menerapkan suatu metode belajar yang dapat membantu
siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Satu inovasi yang dapat mengubah paradigma pembelajaran yang semula
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada
berganti ke partisipatori; dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat
tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan
untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil belajar.
Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi para pendidik
khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik dan metodologi
pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan strategi,
model dan metode pembelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran akan
lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan
pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik.
Guru merupakan tokoh sentral dalam menentukan keberhasilan siswa
dalam menerima pelajaran yang disampaikan. Selama ini kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan hanya terfokus pada guru. Ketika guru mengajar hanya
menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas (konvensional) tanpa
melibatkan siswa dalam kegiatan belajar, maka siswa cenderung pasif, kemudian
siswa lebih banyak menunggu sajian yang diberikan guru.
Berdasarkan observasi lapangan yang penulis lakukan di SMA Negeri 1
Kuala, bahwa siswa kurang mampu dalam belajar cetak sablon sehingga hasil
belajar siswa rendah, nilai rata-rata cetak sablon dari 32 siswa hanya 14 orang
sekitar 37,75% yang nilainya di atas KKM 75 atau dengan kata lain masih banyak
siswa yang memiliki hasil belajar yang belum tercapai. Hal ini dibuktikan dengan
belajar Cetak Sablon kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kuala dapat dilihat pada
lampiran 8.
Anggapan sementara, salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa adalah implikasi metode pembelajaran yang tidak relevan dengan
tahap berpikir siswa dan guru hanya menggunakan metode ceramah saja. maka
perlu dilakukan metode yang baik dan tepat dalam proses belajar mengajar dengan
menerapkan metode belajar yang lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran Cetak Sablon/Saring. Untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut perlu diusahakan perbaikan
pembelajaran sebagai strategi untuk meningkatkan penalaran siswa.
Salah satu metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan di atas adalah
metode pembelajaran Demonstrasi karena dalam metode ini ada pengembangan
dan dibangun melalui kegiatan yang melibatkan siswa secara langsung dan
dipercontohkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui metode Demonstrasi, setiap
siswa dapat meningkatkan hasil belajar dengan lebih aktif dan
menumbuhkembangkan kemampuan penalaran siswa sehingga siswa akan lebih
mudah memahami materi pelajaran.
Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran bertujuan agar siswa
mampu memahami tentang apa yang dipelajari, tujuan pembelajaran dan
manfaatnya dalam kehidupan. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan metode demonstrasi adalah posisi siswa seluruhnya harus dapat
memperhatikan (mengamati) terhadap obyek yang akan didemonstrasikan.
jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proes mengatur sesuatu, proses
membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau
menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu,
membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat
kebenaran sesuatu.
Dengan memperhatikan faktor metode pembelajaran maka dapat
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berhubungan dengan uraian
di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan
Peningkatan Hasil Belajar Cetak Sablon Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat Tahun Pembelajaran 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, ada
banyak masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Sains. Masalah – masalah yang teridentifikasi mencakup:
1. Metode yang digunakan guru tidak tepat dalam menggunakan materi cetak
sablon.
2. Penggunaan metode yang benar dapat mendorong peran aktif dan guru
masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas (konvensional)
3. Metode demonstrasi salah satu metode yang dapat menambah pengetahuan
peserta didik sehingga meningkatkan peran aktif dan keseriusan siswa
dalam proses pembelajaran Cetak Sablon.
4. Pengetahuan peserta didik akan manfaat Cetak Sablon dalam kehidupan
sehari-hari(dunia nyata), sehinnga meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran Cetak Sablon.
5. Kurangnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti alat-alat dan
bahan-bahan dalam mata pelajaran Cetak Sablon yang disediakan sekolah.
6. Waktu tersdia dalam pembelajaran seni budaya sangat singkat 2 x 45
menit.
7. Materi cetak sablon yang diberikan guru kurang merangsang kreativitas
siswa.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan luasnya masalah yang terkait dengan metode pembelajaran,
hasil belajar dan aktivitas siswa, maka masalah yang diteliti dibatasi hanya pada
upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Cetak Sablon dengan
menerapkan metode Demonstrasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kuala
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam hal ini
adalah apakah dengan menerapkan metode pembelajaran Demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Cetak Sablon pada Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Kuala Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar Cetak Sablon pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kuala Tahun
Pembelajaran 2013/2014 melalui metode pembelajaran Demonstrasi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini secara praktis adalah :
1. Manfaat bagi peneliti yaitu sebagai pelajaran dalam menentukan metode
pembelajaran yang tepat
2. Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan yaitu secara teoritis
diharapkan dapat memperkuat teori maupun penelitian yang telah ada
3. Manfaat bagi para guru, staf pengajar lainnya dan kepala sekolah sebagai
alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
siswa.
4. Manfaat bagi siswa yaitu dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
metode demonstrasi pada materi cetak sablon dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada tahap observasi awal yang dilakukan oleh peneliti diperoleh bahwa
hasil belajar siswa sangat rendah, hal ini dapat terlihat dari hasil pre-tes,
dimana jumlah siswa yang tuntas atau yang mencapai nilai ≥ 75
sebanyak 6 orang siswa atau 19% dari 32 siswa. Setelah peneliti
melakukan tindakan pada siklus I, hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dimana sebanyak 19 orang siswa atau 59% dari 32 siswa.
Kemudian diberikan lagi tindakan pada siklus II dengan optimal untuk
memperoleh peningkatan yang lebih maksimal, pada tindakan siklus ini
mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar menjadi 28 orang siswa
atau sebesar 88% dari 32 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat dan layak digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mencetak sablon di
kelas XI IPA 1.
2. Penggunaan metode demonstrasi dalam materi mencetak sablon dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Metode demonstrasi pada materi mencetak sablon dapat menarik
bosan mengikuti proses belajar mengajar, dan siswa lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memaparkan
beberapa saran yang berkenaan dengan penggunaan metode demonstrasi dalam
proses belajar mengajar pada materi cetak sablon adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan belajar mengajar guru diharapkan dapat menggunakan
metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar
mengajar pada materi cetak sablon untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Kepada guru disarankan untuk menggunakan metode demonstrasi pada
pelajaran cetak sablon dan menerapkan langkah-langkah dari metode
demonstrasi, sehingga siswa dapat lebih aktif dan tidak bosan untuk
mengikuti pelajaran.
3. Disarankan agar setiap langkah-langkah yang terdapat dalam metode
demonstrasi hendaknya dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan
materi yang akan diajarkan sehingga aspek kognitif dan psikomotorik
siswa dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.
4. Bagi penulis sendiri, kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat
dijadikan suatu keterampilan dan pengetahuan untuk menambah wawasan
DAFTAR PUSTAKA
Arief. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suhardjono & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.Cipta
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hendarto, SB. 2000. Teknik Mencetak Sablon. Jakarta: Alda
Lestari, Dian. 2012. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Buah-Buahan dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di Kelas VII SMP IT AL-FITYAN School Medan”. Ringkasan Skripsi. Medan : Universitas
Negeri Medan
Sagala, Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2008. Metode pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.kam
Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya
Sugito. 2013. Model Pembelajaran Seni Budaya/Seni Rupa. Jurnal Seni Rupa
Vol.2 No.1 Maret 2013. Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri
Surabaya.
Suraidi. 1970. Pedoman Persablonan. Medan: Era Grafika
Suryosubroto,Drs,B.(1997).Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: Rineka
Syah, Muhibbin (2000). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Yani, Ahmad. 2004. Mencetak dengan Teknik Cetak Sablon/Saring. Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
http://fassaad.wordpress.com/2009/11/05 /cara-mengajar-yang-efektif/
https://www.google.com/search?q=http://ilmu-pintarku.blogspot.com/2012/09/peralatan-cetak-sablon-saring&source
http://mejasablonmania.blogspot.com/3/13 Agustus 2013
http://maubacabaewis.blogspot.com/2013/01/mengenal-peralatan-sablon-bagi-pemula