STRATEGI DAN IMPLEMENTASI
PROGRAM PAUD TERPADU
PROGRAM PAUD TERPADU
Pengertian
Tujuan
program layanan
pendidikan bagi anak
usia dini yang
menyelenggarakan lebih
dari satu program PAUD
(TK, KB, TPA, SPS) yang
dalam pembinaan,
penyelenggaraan dan
pengelolaannya
dilakukan secara terpadu
atau terkoordinasi.
Meningkatkan akses
layanan PAUD
Meningkatkan tata
kelola dan kapasitas
lembaga PAUD
Meningkatkan
efisiensi dan
efektifitas dalam
perencanaan,
pelaksanaan dan
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
didasarkan atas prinsip-prinsip :
PERSYARATAN ADMINISTRASI
1.
PAUD merupakan bagian dari
upaya pemenuhan hak anak
2.
Pelaksanaan PAUD bersifat
menyeluruh dan terpadu
3.
PAUD dilaksanakan bagi semua
anak Indonesia secara adil
4.
Anak-anak dengan kelainan fisik
dan/atau perkembangan mental
berhak memperoleh layanan PAUD
5.
PAUD menempatkan anak sebagai
individu yang memiliki kebutuhan
dan kemampuan diri untuk tumbuh
dan berkembang
6.
Pelaksanaan PAUD mengakar pada
nilai-nilai moral serta budaya lokal
dan nasional.
7.
Pelaksanaan PAUD merupakan
tanggungjawab keluarga,
masyarakat, dan pemerintah.
1.
Memiliki izin
operasional/pendirian lembaga
PAUD.
2.
Memiliki struktur organisasi
kepengurusan
3.
Memiliki minimal 2 program PAUD
(TK, KB, TPA, SPS)
4.
Memiliki peserta didik minimal 20
anak setiap jenis program
5.
Memiliki pendidik dan tenaga
kependidikan
6.
Rencana kerja dan rencana
pembelajaran sesuai program
7.
Memiliki alat permaianan
eduklatif
8.
Memiliki Rekening Bank
9.
Memiliki NPWP
STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PAUD
TERPADU
PENGELOLA PAUD
TERPADU
Petugas Tata Usaha
Kepala
...
...
Kepala
...
...
Kepala
...
...
•
Guru
•
Guru
pendamping
•
Pengasuh
•
Guru
•
Guru
pendamping
•
Pengasuh
•
Guru
•
Guru
pendamping
TPA
TPA
KB
KB
TK
TK
Tenaga Kependidikan: Guru, guru pendamping, pengasuh
Administrasi : Kelembagaan, Ketenagaan, Anak, Keuangan dan program Alokasi waktu :
1.TPA Full Day: 6 - 8 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu
2.TPA Setengah Hari: 4 - 5 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu 3.TPA non reguler: 1 - 3 jam per hari
Rombongan belajar :
1.Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 guru : 4 anak; 2.Kelompok usia 1 - <2 tahun 1 guru : 6 anak; 3.Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 guru : 8 anak; 4.Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 guru : 10anak; 5.Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 guru : 12anak; 6.Kelompok usia 5 - >6 tahun 1 guru : 15 anak.
Tenaga Kependidikan: Guru, guru pendamping, pengasuh
Administrasi : Kelembagaan, Ketenagaan, Anak, Keuangan dan program Alokasi waktu :
1.TPA Full Day: 6 - 8 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu
2.TPA Setengah Hari: 4 - 5 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu 3.TPA non reguler: 1 - 3 jam per hari
Rombongan belajar :
1.Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 guru : 4 anak; 2.Kelompok usia 1 - <2 tahun 1 guru : 6 anak; 3.Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 guru : 8 anak; 4.Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 guru : 10anak; 5.Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 guru : 12anak; 6.Kelompok usia 5 - >6 tahun 1 guru : 15 anak.
Tenaga kependidikan : Kepala sekolah, guru, guru pendamping, tenaga tata usaha, pesuruh sekolah, penjaga sekolah
Administrasi : Program Pengajaran, Anak Didik, Kepegawaian, Perlengkapan dan Barang, Keuangan, Umum
Alokasi waktu :
1.1X pertemuan 150 – 160 menit
2.Enam atau lima hari per minggu, dengan jumlah pertemuan sebanyak 900 menit (30 jam @ 30 menit)
3.17 minggu efektif per semester 4.2 semester per tahun
Rombongan Belajar :
5.Kelompok usia 4 – 5, >6 tahun mak peserta didik 20 peserta didik dengan 1 orang guru TK/RA atau guru pendamping.
6.Kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun.
Tenaga kependidikan : Kepala sekolah, guru, guru pendamping, tenaga tata usaha, pesuruh sekolah, penjaga sekolah
Administrasi : Program Pengajaran, Anak Didik, Kepegawaian, Perlengkapan dan Barang, Keuangan, Umum
Alokasi waktu :
1.1X pertemuan 150 – 160 menit
2.Enam atau lima hari per minggu, dengan jumlah pertemuan sebanyak 900 menit (30 jam @ 30 menit)
3.17 minggu efektif per semester 4.2 semester per tahun
Rombongan Belajar :
5.Kelompok usia 4 – 5, >6 tahun mak peserta didik 20 peserta didik dengan 1 orang guru TK/RA atau guru pendamping.
6.Kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun.
Tenaga Kependidikan : Guru, guru pendamping, tenaga tata usaha, pengelola Administrasi : Umum, Keuangan, Kegiatan
Alokasi waktu :
1.Usia 2-3 tahun, per-minggu min 2 kali pertemuan. Pertemuan min 2 jam dengan pertemuan ideal selama 4 jam.
2.Usia 4-6 tahun, per-minggu min 5 kali pertemuan dan maksimal 6 hari
pertemuan. Pertemuan min 2,5 jam dengan pertemuan ideal selama 6 jam. 3.Jadwal libur sekolah dalam menyambut hari-hari besar nasional keagamaan
Rombongan belajar :
1.Peserta didik usia 2-6 tahun.
2.Tiap KB minimal 10 orang peserta didik.
3.Pengelompokkan peserta didik : 2 - 3 tahun, 3 - 4 tahun, 4 - 5 tahun, dan 5 - 6 tahun.
Tenaga Kependidikan : Guru, guru pendamping, tenaga tata usaha, pengelola Administrasi : Umum, Keuangan, Kegiatan
Alokasi waktu :
1.Usia 2-3 tahun, per-minggu min 2 kali pertemuan. Pertemuan min 2 jam dengan pertemuan ideal selama 4 jam.
2.Usia 4-6 tahun, per-minggu min 5 kali pertemuan dan maksimal 6 hari
pertemuan. Pertemuan min 2,5 jam dengan pertemuan ideal selama 6 jam. 3.Jadwal libur sekolah dalam menyambut hari-hari besar nasional keagamaan
Rombongan belajar :
1.Peserta didik usia 2-6 tahun.
2.Tiap KB minimal 10 orang peserta didik.
HAKEKAT PENGEMBANGAN
ANAK USIA DINI
HOLISTIK INTEGRATIF
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam
memasukipendidikan lebih lanjut.
(UU No. 20 Th 2003 Tentang Sisdiknas)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam
PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK DAN
INTEGRATIF ADALAH PENGEMBANGAN ANAK USIA
DINI YANG DILAKUKAN BERDASARKAN PEMAHAMAN
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ESENSIAL ANAK
YANG BERAGAM DAN SALING BERKAIT SECARA
SIMULTAN DAN SISTIMATIS (BAPPENAS, 2006).
Direktorat Pembinaan PAUD (2011) :
a. Holistik artinya penanganan anak usia dini
secara utuh/menyeluruh yang mencakup
layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan
pengasuhan, dan perlindungan, untuk
mengoptimalkan semua aspek
perkembangan anak.
b. Integratif/terpadu artinya penanganan anak
usia dini dilakukan secara terpadu oleh
STIMULASI HOLISTIK (MENYELURUH)
Kementerian negara perencanaan pembangunan
(2006;3) menyatakan bahwa pengembangan anak
usia dini secara menyeluruh (holistik) mencakup :
Kesehatan Dasar,
Gizi, Dan
Bappenas (2006), ciri dari pendidikan anak
usia dini yang holistik :
memberikan pelayanan yang
komprehensif meliputi stimulasi bagi bayi,
pendidikan orangtua dan pendidikan
secara dini yang dilakukan di rumah dan
di pusat-pusat pelayanan dan pendidikan
kesehatan dan gizi,
penyediaan sanitasi yang baik dan sehat,
perlindungan hukum terhadap perlakuan
salah terhadap anak termasuk eksploitasi
dan kekerasan.
Bappenas (2006), ciri dari pendidikan anak
usia dini yang holistik :
memberikan pelayanan yang
komprehensif meliputi stimulasi bagi bayi,
pendidikan orangtua dan pendidikan
secara dini yang dilakukan di rumah dan
di pusat-pusat pelayanan dan pendidikan
kesehatan dan gizi,
penyediaan sanitasi yang baik dan sehat,
perlindungan hukum terhadap perlakuan
BAB I : KETENTUAN UMUM
Pasal 1 :
1.
Anak usia dini adalah anak sejak janin dalam kandungan sampai
dengan usia 6 (enam) tahun yang dikelompokkan atas janin
dalam kandungan sampai lahir, lahir sampai dengan usia 28 hari,
usia 1 sampai dengan 24 bulan, dan usia 2 sampai dengan 6
tahun.
2.
Pengembangan anak usia dini holistik-integratif adalah upaya
pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara
simultan, sistematis, dan terintegrasi
3. Dst.
10
ISI PERPRES NO. 60 TH 2013
TENTANG
BAB II
TUJUAN, PRINSIP DAN ARAH KEBIJAKAN
Pasal 2 : Tujuan Umum dan Khusus PAUD H-I
(1)
Tujuan Umum
:
Terselenggaranya layanan PAUD H-I menuju terwujudnya anak Indonesia
yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia
(2) Tujuan Khusus
:
a. terpenuhinya kebutuhan esensial AUD scr utuh meliputi kesehatan
dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan
pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang scr
optimal sesuai kelompok umur;
b. terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran,
perlakuan yang salah, dan eksploitasi dimanapun anak berada;
c. terselenggaranya pelayanan AUD scr terintegrasi dan selaras antar
lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah;
d. teruwudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga,
masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya
pengembangan anak usia dini holistik-integratif.
LANJUTAN BAB II ...
Pasal 3: Prinsip PAUD H-I
a. pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi; b. pelayanan yang berkesinambungan;
c. pelayanan yang non diskriminasi;
d. pelayanan yang tersedia, dapat dijangkau dan terjangkau, serta diterima oleh
kelompok masyarakat;
e. partisipasi masyarakat;
f. berbasis budaya yang konstruktif; g. tata kelola pemerintahan yang baik.
Pasal 4: Arah Kebijakan PAUD H-I
h. peningkatan akses, pemerataan dan berkesinambungan serta kelengkapan
jenis pelayanan PAUD H-I;
i. peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan PAUD H-I;
j. peningkatan koordinasi dan kerjasama lintas sektor serta kemitraan antar
institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan organisasi terkait, baik lokal, nasional, maupun internasional;
k. penguatan kelembagaan dan dasar hukum, serta pelibatan masyarakat
termasuk dunia usaha dan media massa dalam penyelenggaraan pelayanan PAUD H-I.
BAB III
STRATEGI, SASARAN, DAN PENYELENGGARAAN
Pasal 5 : Strategi PAUD H-I
a. penguatan dan penyelarasan landasan hukum;
b. peningkatan advokasi, komitmen, koordinasi dan kerjasama
antar instansi pemerintah, lembaga penyelenggaran layanan,
dunia usaha, dan organisasi terkait;
c. peningkatan kapasitas dan kompetensi kader, masyarakat,
penyelenggara, dan tenaga pelayanan;
d. penyediaan pelayanan yang merata, terjangkau, dan
berkualitas;
e. internalisasi nilai-nilai agama dan budaya;
f. pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pemahaman
dan
persiapan pra nikah calon pengantin, orang tua, keluarga, dan
suh pengganti dalam melakukan pengasuhan anak secara
Pasal 6 : Sasaran PAUD H-I
a. masyarakat, terutama orang tua dan keluarga yang
mempunyai AUD;
b. kader-kader masyarakat seperti Posyandu, BKB, PAUD,
Taman Anak
Sejahtera, PKK, dan kader-kader masyarakat yang
sejenis;
c. penyelenggara pelayanan dan tenaga pelayanan;
d. Pemerintah dan Pemerintah daerah;
e. perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, dan
organisasi keagamaan;
f. media massa;
g. LSM, dunia usaha, dan mitra pembangunan nasional dan
Pasal 7 : Penyelenggaraan
(1)
Penyelenggaraan PAUD H-I dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
(2)
Dalam penyelenggaraan PAUD H-I tsb ayat (1)
Pemerintah bertanggung jawab untuk:
-
menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK);
- melakukan bimbingan teknis (bimtek), supervisi, advokasi,
dan pelatihan
(3)
Dalam penyelenggaran PAUD H-I tsb ayat (1) Pemerintah
Provinsi
bertanggung jawab untuk:
-
melakukan bimtek, melakukan supervisi, advokasi, dan
pelatihan
(4) Dalam penyelenggaran PAUD H-I tsb ayat (1) Pemerintah
Kab/Kota bertanggung jawab untuk:
-
melaksanakan PAUD H-I;
- melakukan bimtek, supervisi, advokasi, pelatihan, evaluasi
& pelaporan
KESIMPULANNYA, PENGEMBANGAN
PAUD HOLISTIK INTEGRATIF ADALAH:
KESIMPULANNYA, PENGEMBANGAN
PAUD HOLISTIK INTEGRATIF ADALAH:
Program yang digulirkan untuk kualitas SDM yang
paripurna.
Suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan Jasmani dan rohaninya, melalui suatu
program investasi kesehatan dan pendidikan menuju
sumber daya manusia paripurna kompetitif.
Pendidikan Anak Usia Dini yang saling berkaitan antara
pendidikan maupun kesehatannya, dimana melibatkan
keluarga, sekolah, dinas pendidikan, dinas kesehatan,
organisasi masyarakat,
stakeholder
terkait.
Pelayanan pemenuhan hak –hak anak dan prinsip dasar
Anak Usia Dini.
Program yang digulirkan untuk kualitas SDM yang
paripurna.
Suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan Jasmani dan rohaninya, melalui suatu
program investasi kesehatan dan pendidikan menuju
sumber daya manusia paripurna kompetitif.
Pendidikan Anak Usia Dini yang saling berkaitan antara
pendidikan maupun kesehatannya, dimana melibatkan
keluarga, sekolah, dinas pendidikan, dinas kesehatan,
organisasi masyarakat,
stakeholder
terkait.
Pelayanan pemenuhan hak –hak anak dan prinsip dasar
Ciri-ciri Pendidikan PAUD
Holistik Integratif
1. Pelayanan Yang
Berkesinambungan
2. Pelayanan Yang Berkelanjutan Dari
Sebelum Anak Lahir Hingga Usia 8
Tahun
3. Sistem Pelayanan Harus
Terkoordinasi Dan Terintegrasi
4. Pendidikan Bagi Orangtua Dan
Pengasuh, Serta Keterlibatan
Masyarakat,
5. Kesempatan Untuk Mengakses
Program Yang Secara Budaya
Tepat
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
PAUD HOLISTIK INTEGRATIF
Prinsip-prinsip Penyelenggaraan
Pembelajaran Holistik Integratif :
1. Pelayanan yang holistik
2. Pelayanan yang berkesinambungan
3. Pelayanan yang tidak diskriminatif
4. Perluasan distribusi layanan antar
kelompok masyarakat
5. Mengembangkan program penguatan
PAUD berbasis keluarga/orangtua
LANJUTAN,,,,,,,,,,,,
7. Berbasis budaya yang konstruktif
8. Good govermance
9. Berorientasi pada kebutuhan anak
10.Belajar melalui bermain
11.Lingkungan yang kondusif
12.Menggunakan pembelajaran terpadu
13.Mengembangkan berbagai kecakapan hidup
yang dilakukan sebagai pembiasaan
14.Pemanfaatan Bahan Ajar dan Sumber Ajar
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menyamakan persepsi antara pendidik dan
orang tua tentang pendidikan yang tepat bagi
anak usia dini dapat diupayakan dengan
melibatkan orang tua di kelas sebagai peserta
didik (dapat dilakukan 6 bulan sekali) agar
terjadi kesepahaman dalam mendidik anak.
Menyamakan persepsi antara pendidik dan
orang tua tentang pendidikan yang tepat bagi
anak usia dini dapat diupayakan dengan
melibatkan orang tua di kelas sebagai peserta
didik (dapat dilakukan 6 bulan sekali) agar
terjadi kesepahaman dalam mendidik anak.
Kegiatan pembelajaran merupakan wujud dari
layanan pendidikan, yang dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masing-masing lembaga
Dalam konteks pembelajaran, sebaiknya
pendidik dan tenaga kependidikan dapat
memilih dan memilah metode, media,
sumber belajar, sarana, serta waktu
pembelajaran sesuai dengan tahapan usia
dan tumbuh kembang anak
sesuai dengan
LAYANAN KESEHATAN DAN GIZI
1) Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan
badan, dan kesehatan gigi.
Selain oleh tenaga medis, pemeriksaan kesehatan
secara sederhana dapat juga dilakukan secara
rutin oleh pendidik, misalnya pemeriksaan
kebersihan telinga, hidung, kuku, dan gigi.
2) Gizi Seimbang
Dalam pemberian asupan gizi seimbang lembaga
PAUD dapat mengoptimalkan peran orang tua
anak dalam hal frekuensi pemberiannya, sumber
dana, dan teknis pelaksananya
1) Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan
badan, dan kesehatan gigi.
Selain oleh tenaga medis, pemeriksaan kesehatan
secara sederhana dapat juga dilakukan secara
rutin oleh pendidik, misalnya pemeriksaan
kebersihan telinga, hidung, kuku, dan gigi.
2) Gizi Seimbang
Dalam pemberian asupan gizi seimbang lembaga
DETEKSI DINI TUMBUH
KEMBANG ANAK (DDTK)
untuk mengetahui sedini mungkin
penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan anak
, sehingga lebih
mudah untuk diintervensi.
Deteksi dini autis, ganggungan perhatian,
dan hiperaktif dapat dilakukan apabila
ada gejala
untuk mengetahui sedini mungkin
penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan anak
, sehingga lebih
mudah untuk diintervensi.
Deteksi dini autis, ganggungan perhatian,
dan hiperaktif dapat dilakukan apabila
ada gejala
Kegiatan yang dilakukan dalam deteksi dini meliputi :
1. Pengukuran Berat Badan,
2. Tinggi Badan,
3. Lingkar Kepala,
4. Deteksi Perkembangan Anak,
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pendidik dapat mengajarkan, memberi
teladan dan membiasakan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dalam kegiatan
sehari-hari di lingkungan lembaga PAUD
dan di rumah
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pendidik dapat mengajarkan, memberi
teladan dan membiasakan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dalam kegiatan
sehari-hari di lingkungan lembaga PAUD
dan di rumah
Perlindungan Anak.
Perlindungan terhadap anak bertujuan untuk
menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan.
Hal lain yang perlu mendapatkan perlindungan :
perlindungan dari kekerasan baik fisik maupun
mental, diskriminasi, eksploitasi,
human
trafficking
, dan tindakan asusila lainnya
Perlindungan Anak.
Perlindungan terhadap anak bertujuan untuk
menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan.
Hal lain yang perlu mendapatkan perlindungan :
perlindungan dari kekerasan baik fisik maupun
Pengasuhan dan Perawatan
(1)
hubungan kasih sayang,
(2)
kelekatan atau keeratan hubungan,
(3)
hubungan yang tidak terputus,
(4)
interaksi yang memberikan rangsangan,
(5)
hubungan dengan satu orang pengasuh, dan
Parenting
memberikan pengetahuan dan
ketrampilan kepada orang tua tentang cara
mendidik, merawat dan mengasuh anak usia
dini secara tepat.
untuk meningkatkan pemahaman tentang
proses pendidikan anak usia dini.
Kegiatan parenting dapat dilakukan melalui:
1) Kelompok pertemuan orang tua,
2) kelas orang tua,
3) Keterlibatan orang tua di kelas,
4) Keterlibatan orang tua pada kegiatan di luar kelas,
5) Kunjungan ke rumah anak didik,
6) Konsultasi dengan ahli yang terkait dengan anak usia
dini.
Penyelenggaraan kegiatan dapat
disesuaian dengan kemampuan,
PENGEMBANGAN KURIKULUM
PAUD HOLISTIK INTEGRATIF
Kurikulum adalah
seperangkat
rencana dan
pengaturan
mengenai tujuan,
isi, dan bahan ajar,
serta cara yang
digunakan sebagai
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN PAUD
HOLISTIK INTEGRATIF DAN INDIKATOR CAPAIAN
Indikator kinerja kunci keberhasilan
pengembangan PAUD HI :
1. Persentase anak yang mempunyai akte kelahiran
semakin meningkat.
2. Angka kematian bayi dan balita semakin menurun.
3. Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk semakin
menurun.
4. Angka cakupan imunisasi semakin luas.
5. Cakupan vitamin A semakin luas.
6. Cakupan ASI ekslusif semakin luas.
Indikator kinerja kunci keberhasilan
pengembangan PAUD HI :
1. Persentase anak yang mempunyai akte kelahiran
semakin meningkat.
2. Angka kematian bayi dan balita semakin menurun.
3. Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk semakin
menurun.
4. Angka cakupan imunisasi semakin luas.
5. Cakupan vitamin A semakin luas.
7. Persentase persalinan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan semakin meningkat.
8. Status gizi ibu hamil semakin baik.
9. Cakupan zat besi (FE ) pada ibu hamil
semakin tercukupi.
10. Status gizi anak usia dini semakin baik
dengan pemberian menu sehat dengan gizi
seimbang.
11. Persentase anak yang mendapat pelayanan
pendidikan AUD semakin meningkat.
12. Angka putus sekolah kelas 1,2, dan 3
jenjang SD/MI semakin menurun.
13. Pengetahuan orang tua akan tumbuh
kembang anak semakin baik.
7. Persentase persalinan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan semakin meningkat.
8. Status gizi ibu hamil semakin baik.
9. Cakupan zat besi (FE ) pada ibu hamil
semakin tercukupi.
10. Status gizi anak usia dini semakin baik
dengan pemberian menu sehat dengan gizi
seimbang.
11. Persentase anak yang mendapat pelayanan
pendidikan AUD semakin meningkat.
12. Angka putus sekolah kelas 1,2, dan 3
jenjang SD/MI semakin menurun.
14. Pengetahuan guru / pendidik akan
tumbuh kembang anak semakin
baik.
15. Meningkatnya potensi kecerdasan
anak usia dini, sebagai dampak
penggunaan bahan ajar yang
lengkap dalam mengoptimalkan
berbagai macam kecerdasan anak.
16. Meningkatnya kreativitas anak
usia dini.
17. Terwujudnya anak usia dini
Indonesia yang sehat, cerdas,
ceria, dan berakhlak mulia.
14. Pengetahuan guru / pendidik akan
tumbuh kembang anak semakin
baik.
15. Meningkatnya potensi kecerdasan
anak usia dini, sebagai dampak
penggunaan bahan ajar yang
lengkap dalam mengoptimalkan
berbagai macam kecerdasan anak.
16. Meningkatnya kreativitas anak
usia dini.
PENGERTIAN BAHAN AJAR
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
HOLISTIK INTEGRATIF
Bahan ajar PAUD adalah seperangkat informasi, bahan
dan alat yang digunakan oleh guru/
pendidik dalam kegiatan belajar/
bermain sehingga tercipta lingkungan/
suasana yang memungkinkan bagi
Jenis Bahan Ajar
Bahan cetak
(printed
):
handout, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart
,
foto/gambar, model/maket.
Bahan ajar dengar (audio):
kaset, radio,
piringan hitam, dan
compact disk audio
.
Bahan ajar pandang dengar (audio visual):
video compact disk
, film.
Bahan ajar multimedia interaktif (
interacitive
teaching material
):
Computer Assisted
Instruction (CAI), compact disk (CD)
, multimedia
pembelajaran interaktif.
Bahan Ajar Berbasis web (
web based learning
Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan
kurikulum dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik.
Menciptakan pembelajaran yang menarik.
Memudahkan anak usia dini dalam memahami
sesuatu.
Mengurangi terjadinya pembelajaran skolastik
(duduk, diam, mengerjakan lembar kerja).
Mengenalkan berbagai konsep, termasuk
konsep baca tulis dan hitung melalui bermain.
Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan
kurikulum dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik.
Menciptakan pembelajaran yang menarik.
Memudahkan anak usia dini dalam memahami
sesuatu.
Mengurangi terjadinya pembelajaran skolastik
(duduk, diam, mengerjakan lembar kerja).
Mengenalkan berbagai konsep, termasuk
Bahan Ajar Berbasis Budaya Lokal
Budaya Lokal adalah tata cara hidup, adat istiadat, kebiasaan,
tradisi, seni, pemikiran, sistem nilai, cara kerja yang khas dari
suatu masyarakat atau suku bangsa daerah tertentu.
Pentingya bahan ajar berbasis budaya lokal :
KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA
Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai budaya yang
dapat dieksplorasi sebagai wahana pembelajaran PAUD
TEORI VIGOTSKY
kontribusi budaya, interaksi sosial dan sejarah dalam
pengembangan mental/perilaku anak sangat berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak.
KONSEP DAP (
Developmentally Appropriate Practice
)
pembelajaran untuk anak usia dini hendaknya sesuai dengan
lingkungan sosial dan budaya dimana anak tersebut tinggal.
Bahan ajar berbasis budaya lokal belum optimal, bahkan
ada kecenderungan semakin ditinggalkan
Bahan Ajar Berbasis Budaya Lokal
Budaya Lokal adalah tata cara hidup, adat istiadat, kebiasaan,
tradisi, seni, pemikiran, sistem nilai, cara kerja yang khas dari
suatu masyarakat atau suku bangsa daerah tertentu.
Pentingya bahan ajar berbasis budaya lokal :
KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA
Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai budaya yang
dapat dieksplorasi sebagai wahana pembelajaran PAUD
TEORI VIGOTSKY
kontribusi budaya, interaksi sosial dan sejarah dalam
pengembangan mental/perilaku anak sangat berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak.
KONSEP DAP (
Developmentally Appropriate Practice
)
pembelajaran untuk anak usia dini hendaknya sesuai dengan
lingkungan sosial dan budaya dimana anak tersebut tinggal.