• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi PowerPoint Strategi Implementasi PAUD Terpadu PPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Presentasi PowerPoint Strategi Implementasi PAUD Terpadu PPT"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI DAN IMPLEMENTASI

PROGRAM PAUD TERPADU

(2)

PROGRAM PAUD TERPADU

Pengertian

Tujuan

program layanan

pendidikan bagi anak

usia dini yang

menyelenggarakan lebih

dari satu program PAUD

(TK, KB, TPA, SPS) yang

dalam pembinaan,

penyelenggaraan dan

pengelolaannya

dilakukan secara terpadu

atau terkoordinasi.

Meningkatkan akses

layanan PAUD

Meningkatkan tata

kelola dan kapasitas

lembaga PAUD

Meningkatkan

efisiensi dan

efektifitas dalam

perencanaan,

pelaksanaan dan

(3)

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

didasarkan atas prinsip-prinsip :

PERSYARATAN ADMINISTRASI

1.

PAUD merupakan bagian dari

upaya pemenuhan hak anak

2.

Pelaksanaan PAUD bersifat

menyeluruh dan terpadu

3.

PAUD dilaksanakan bagi semua

anak Indonesia secara adil

4.

Anak-anak dengan kelainan fisik

dan/atau perkembangan mental

berhak memperoleh layanan PAUD

5.

PAUD menempatkan anak sebagai

individu yang memiliki kebutuhan

dan kemampuan diri untuk tumbuh

dan berkembang

6.

Pelaksanaan PAUD mengakar pada

nilai-nilai moral serta budaya lokal

dan nasional.

7.

Pelaksanaan PAUD merupakan

tanggungjawab keluarga,

masyarakat, dan pemerintah.

1.

Memiliki izin

operasional/pendirian lembaga

PAUD.

2.

Memiliki struktur organisasi

kepengurusan

3.

Memiliki minimal 2 program PAUD

(TK, KB, TPA, SPS)

4.

Memiliki peserta didik minimal 20

anak setiap jenis program

5.

Memiliki pendidik dan tenaga

kependidikan

6.

Rencana kerja dan rencana

pembelajaran sesuai program

7.

Memiliki alat permaianan

eduklatif

8.

Memiliki Rekening Bank

9.

Memiliki NPWP

(4)

STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PAUD

TERPADU

PENGELOLA PAUD

TERPADU

Petugas Tata Usaha

Kepala

...

...

Kepala

...

...

Kepala

...

...

Guru

Guru

pendamping

Pengasuh

Guru

Guru

pendamping

Pengasuh

Guru

Guru

pendamping

(5)

TPA

TPA

KB

KB

TK

TK

Tenaga Kependidikan: Guru, guru pendamping, pengasuh

Administrasi : Kelembagaan, Ketenagaan, Anak, Keuangan dan program Alokasi waktu :

1.TPA Full Day: 6 - 8 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu

2.TPA Setengah Hari: 4 - 5 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu 3.TPA non reguler: 1 - 3 jam per hari

Rombongan belajar :

1.Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 guru : 4 anak; 2.Kelompok usia 1 - <2 tahun 1 guru : 6 anak; 3.Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 guru : 8 anak; 4.Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 guru : 10anak; 5.Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 guru : 12anak; 6.Kelompok usia 5 - >6 tahun 1 guru : 15 anak.

Tenaga Kependidikan: Guru, guru pendamping, pengasuh

Administrasi : Kelembagaan, Ketenagaan, Anak, Keuangan dan program Alokasi waktu :

1.TPA Full Day: 6 - 8 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu

2.TPA Setengah Hari: 4 - 5 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu 3.TPA non reguler: 1 - 3 jam per hari

Rombongan belajar :

1.Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 guru : 4 anak; 2.Kelompok usia 1 - <2 tahun 1 guru : 6 anak; 3.Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 guru : 8 anak; 4.Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 guru : 10anak; 5.Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 guru : 12anak; 6.Kelompok usia 5 - >6 tahun 1 guru : 15 anak.

Tenaga kependidikan : Kepala sekolah, guru, guru pendamping, tenaga tata usaha, pesuruh sekolah, penjaga sekolah

Administrasi : Program Pengajaran, Anak Didik, Kepegawaian, Perlengkapan dan Barang, Keuangan, Umum

Alokasi waktu :

1.1X pertemuan 150 – 160 menit

2.Enam atau lima hari per minggu, dengan jumlah pertemuan sebanyak 900 menit (30 jam @ 30 menit)

3.17 minggu efektif per semester 4.2 semester per tahun

Rombongan Belajar :

5.Kelompok usia 4 – 5, >6 tahun mak peserta didik 20 peserta didik dengan 1 orang guru TK/RA atau guru pendamping.

6.Kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun.

Tenaga kependidikan : Kepala sekolah, guru, guru pendamping, tenaga tata usaha, pesuruh sekolah, penjaga sekolah

Administrasi : Program Pengajaran, Anak Didik, Kepegawaian, Perlengkapan dan Barang, Keuangan, Umum

Alokasi waktu :

1.1X pertemuan 150 – 160 menit

2.Enam atau lima hari per minggu, dengan jumlah pertemuan sebanyak 900 menit (30 jam @ 30 menit)

3.17 minggu efektif per semester 4.2 semester per tahun

Rombongan Belajar :

5.Kelompok usia 4 – 5, >6 tahun mak peserta didik 20 peserta didik dengan 1 orang guru TK/RA atau guru pendamping.

6.Kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun.

Tenaga Kependidikan : Guru, guru pendamping, tenaga tata usaha, pengelola Administrasi : Umum, Keuangan, Kegiatan

Alokasi waktu :

1.Usia 2-3 tahun, per-minggu min 2 kali pertemuan. Pertemuan min 2 jam dengan pertemuan ideal selama 4 jam.

2.Usia 4-6 tahun, per-minggu min 5 kali pertemuan dan maksimal 6 hari

pertemuan. Pertemuan min 2,5 jam dengan pertemuan ideal selama 6 jam. 3.Jadwal libur sekolah dalam menyambut hari-hari besar nasional keagamaan

Rombongan belajar :

1.Peserta didik usia 2-6 tahun.

2.Tiap KB minimal 10 orang peserta didik.

3.Pengelompokkan peserta didik : 2 - 3 tahun, 3 - 4 tahun, 4 - 5 tahun, dan 5 - 6 tahun.

Tenaga Kependidikan : Guru, guru pendamping, tenaga tata usaha, pengelola Administrasi : Umum, Keuangan, Kegiatan

Alokasi waktu :

1.Usia 2-3 tahun, per-minggu min 2 kali pertemuan. Pertemuan min 2 jam dengan pertemuan ideal selama 4 jam.

2.Usia 4-6 tahun, per-minggu min 5 kali pertemuan dan maksimal 6 hari

pertemuan. Pertemuan min 2,5 jam dengan pertemuan ideal selama 6 jam. 3.Jadwal libur sekolah dalam menyambut hari-hari besar nasional keagamaan

Rombongan belajar :

1.Peserta didik usia 2-6 tahun.

2.Tiap KB minimal 10 orang peserta didik.

(6)

HAKEKAT PENGEMBANGAN

ANAK USIA DINI

HOLISTIK INTEGRATIF

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah

suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam

memasukipendidikan lebih lanjut.

(UU No. 20 Th 2003 Tentang Sisdiknas)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah

suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam

(7)

PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK DAN

INTEGRATIF ADALAH PENGEMBANGAN ANAK USIA

DINI YANG DILAKUKAN BERDASARKAN PEMAHAMAN

UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ESENSIAL ANAK

YANG BERAGAM DAN SALING BERKAIT SECARA

SIMULTAN DAN SISTIMATIS (BAPPENAS, 2006).

Direktorat Pembinaan PAUD (2011) :

a. Holistik artinya penanganan anak usia dini

secara utuh/menyeluruh yang mencakup

layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan

pengasuhan, dan perlindungan, untuk

mengoptimalkan semua aspek

perkembangan anak.

b. Integratif/terpadu artinya penanganan anak

usia dini dilakukan secara terpadu oleh

(8)

STIMULASI HOLISTIK (MENYELURUH)

Kementerian negara perencanaan pembangunan

(2006;3) menyatakan bahwa pengembangan anak

usia dini secara menyeluruh (holistik) mencakup :

Kesehatan Dasar,

Gizi, Dan

(9)

Bappenas (2006), ciri dari pendidikan anak

usia dini yang holistik :

memberikan pelayanan yang

komprehensif meliputi stimulasi bagi bayi,

pendidikan orangtua dan pendidikan

secara dini yang dilakukan di rumah dan

di pusat-pusat pelayanan dan pendidikan

kesehatan dan gizi,

penyediaan sanitasi yang baik dan sehat,

perlindungan hukum terhadap perlakuan

salah terhadap anak termasuk eksploitasi

dan kekerasan.

Bappenas (2006), ciri dari pendidikan anak

usia dini yang holistik :

memberikan pelayanan yang

komprehensif meliputi stimulasi bagi bayi,

pendidikan orangtua dan pendidikan

secara dini yang dilakukan di rumah dan

di pusat-pusat pelayanan dan pendidikan

kesehatan dan gizi,

penyediaan sanitasi yang baik dan sehat,

perlindungan hukum terhadap perlakuan

(10)

BAB I : KETENTUAN UMUM

Pasal 1 :

1.

Anak usia dini adalah anak sejak janin dalam kandungan sampai

dengan usia 6 (enam) tahun yang dikelompokkan atas janin

dalam kandungan sampai lahir, lahir sampai dengan usia 28 hari,

usia 1 sampai dengan 24 bulan, dan usia 2 sampai dengan 6

tahun.

2.

Pengembangan anak usia dini holistik-integratif adalah upaya

pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara

simultan, sistematis, dan terintegrasi

3. Dst.

10

ISI PERPRES NO. 60 TH 2013

TENTANG

(11)

BAB II

TUJUAN, PRINSIP DAN ARAH KEBIJAKAN

Pasal 2 : Tujuan Umum dan Khusus PAUD H-I

(1)

Tujuan Umum

:

Terselenggaranya layanan PAUD H-I menuju terwujudnya anak Indonesia

yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia

(2) Tujuan Khusus

:

a. terpenuhinya kebutuhan esensial AUD scr utuh meliputi kesehatan

dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan

pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang scr

optimal sesuai kelompok umur;

b. terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran,

perlakuan yang salah, dan eksploitasi dimanapun anak berada;

c. terselenggaranya pelayanan AUD scr terintegrasi dan selaras antar

lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah;

d. teruwudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga,

masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya

pengembangan anak usia dini holistik-integratif.

(12)

LANJUTAN BAB II ...

Pasal 3: Prinsip PAUD H-I

a. pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi; b. pelayanan yang berkesinambungan;

c. pelayanan yang non diskriminasi;

d. pelayanan yang tersedia, dapat dijangkau dan terjangkau, serta diterima oleh

kelompok masyarakat;

e. partisipasi masyarakat;

f. berbasis budaya yang konstruktif; g. tata kelola pemerintahan yang baik.

Pasal 4: Arah Kebijakan PAUD H-I

h. peningkatan akses, pemerataan dan berkesinambungan serta kelengkapan

jenis pelayanan PAUD H-I;

i. peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan PAUD H-I;

j. peningkatan koordinasi dan kerjasama lintas sektor serta kemitraan antar

institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan organisasi terkait, baik lokal, nasional, maupun internasional;

k. penguatan kelembagaan dan dasar hukum, serta pelibatan masyarakat

termasuk dunia usaha dan media massa dalam penyelenggaraan pelayanan PAUD H-I.

(13)

BAB III

STRATEGI, SASARAN, DAN PENYELENGGARAAN

Pasal 5 : Strategi PAUD H-I

a. penguatan dan penyelarasan landasan hukum;

b. peningkatan advokasi, komitmen, koordinasi dan kerjasama

antar instansi pemerintah, lembaga penyelenggaran layanan,

dunia usaha, dan organisasi terkait;

c. peningkatan kapasitas dan kompetensi kader, masyarakat,

penyelenggara, dan tenaga pelayanan;

d. penyediaan pelayanan yang merata, terjangkau, dan

berkualitas;

e. internalisasi nilai-nilai agama dan budaya;

f. pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pemahaman

dan

persiapan pra nikah calon pengantin, orang tua, keluarga, dan

suh pengganti dalam melakukan pengasuhan anak secara

(14)

Pasal 6 : Sasaran PAUD H-I

a. masyarakat, terutama orang tua dan keluarga yang

mempunyai AUD;

b. kader-kader masyarakat seperti Posyandu, BKB, PAUD,

Taman Anak

Sejahtera, PKK, dan kader-kader masyarakat yang

sejenis;

c. penyelenggara pelayanan dan tenaga pelayanan;

d. Pemerintah dan Pemerintah daerah;

e. perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi

kemasyarakatan, dan

organisasi keagamaan;

f. media massa;

g. LSM, dunia usaha, dan mitra pembangunan nasional dan

(15)

Pasal 7 : Penyelenggaraan

(1)

Penyelenggaraan PAUD H-I dilakukan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, dan masyarakat.

(2)

Dalam penyelenggaraan PAUD H-I tsb ayat (1)

Pemerintah bertanggung jawab untuk:

-

menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK);

- melakukan bimbingan teknis (bimtek), supervisi, advokasi,

dan pelatihan

(3)

Dalam penyelenggaran PAUD H-I tsb ayat (1) Pemerintah

Provinsi

bertanggung jawab untuk:

-

melakukan bimtek, melakukan supervisi, advokasi, dan

pelatihan

(4) Dalam penyelenggaran PAUD H-I tsb ayat (1) Pemerintah

Kab/Kota bertanggung jawab untuk:

-

melaksanakan PAUD H-I;

- melakukan bimtek, supervisi, advokasi, pelatihan, evaluasi

& pelaporan

(16)

KESIMPULANNYA, PENGEMBANGAN

PAUD HOLISTIK INTEGRATIF ADALAH:

KESIMPULANNYA, PENGEMBANGAN

PAUD HOLISTIK INTEGRATIF ADALAH:

Program yang digulirkan untuk kualitas SDM yang

paripurna.

Suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

lahir sampai 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan Jasmani dan rohaninya, melalui suatu

program investasi kesehatan dan pendidikan menuju

sumber daya manusia paripurna kompetitif.

Pendidikan Anak Usia Dini yang saling berkaitan antara

pendidikan maupun kesehatannya, dimana melibatkan

keluarga, sekolah, dinas pendidikan, dinas kesehatan,

organisasi masyarakat,

stakeholder

terkait.

Pelayanan pemenuhan hak –hak anak dan prinsip dasar

Anak Usia Dini.

Program yang digulirkan untuk kualitas SDM yang

paripurna.

Suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

lahir sampai 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan Jasmani dan rohaninya, melalui suatu

program investasi kesehatan dan pendidikan menuju

sumber daya manusia paripurna kompetitif.

Pendidikan Anak Usia Dini yang saling berkaitan antara

pendidikan maupun kesehatannya, dimana melibatkan

keluarga, sekolah, dinas pendidikan, dinas kesehatan,

organisasi masyarakat,

stakeholder

terkait.

Pelayanan pemenuhan hak –hak anak dan prinsip dasar

(17)

Ciri-ciri Pendidikan PAUD

Holistik Integratif

1. Pelayanan Yang

Berkesinambungan

2. Pelayanan Yang Berkelanjutan Dari

Sebelum Anak Lahir Hingga Usia 8

Tahun

3. Sistem Pelayanan Harus

Terkoordinasi Dan Terintegrasi

4. Pendidikan Bagi Orangtua Dan

Pengasuh, Serta Keterlibatan

Masyarakat,

5. Kesempatan Untuk Mengakses

Program Yang Secara Budaya

Tepat

(18)

PENYELENGGARAAN PELAYANAN

PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

Prinsip-prinsip Penyelenggaraan

Pembelajaran Holistik Integratif :

1. Pelayanan yang holistik

2. Pelayanan yang berkesinambungan

3. Pelayanan yang tidak diskriminatif

4. Perluasan distribusi layanan antar

kelompok masyarakat

5. Mengembangkan program penguatan

PAUD berbasis keluarga/orangtua

(19)

LANJUTAN,,,,,,,,,,,,

7. Berbasis budaya yang konstruktif

8. Good govermance

9. Berorientasi pada kebutuhan anak

10.Belajar melalui bermain

11.Lingkungan yang kondusif

12.Menggunakan pembelajaran terpadu

13.Mengembangkan berbagai kecakapan hidup

yang dilakukan sebagai pembiasaan

14.Pemanfaatan Bahan Ajar dan Sumber Ajar

(20)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Menyamakan persepsi antara pendidik dan

orang tua tentang pendidikan yang tepat bagi

anak usia dini dapat diupayakan dengan

melibatkan orang tua di kelas sebagai peserta

didik (dapat dilakukan 6 bulan sekali) agar

terjadi kesepahaman dalam mendidik anak.

Menyamakan persepsi antara pendidik dan

orang tua tentang pendidikan yang tepat bagi

anak usia dini dapat diupayakan dengan

melibatkan orang tua di kelas sebagai peserta

didik (dapat dilakukan 6 bulan sekali) agar

terjadi kesepahaman dalam mendidik anak.

Kegiatan pembelajaran merupakan wujud dari

layanan pendidikan, yang dalam pelaksanaannya

disesuaikan dengan situasi dan kondisi

masing-masing lembaga

Dalam konteks pembelajaran, sebaiknya

pendidik dan tenaga kependidikan dapat

memilih dan memilah metode, media,

sumber belajar, sarana, serta waktu

pembelajaran sesuai dengan tahapan usia

dan tumbuh kembang anak

sesuai dengan

(21)

LAYANAN KESEHATAN DAN GIZI

1) Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan

badan, dan kesehatan gigi.

Selain oleh tenaga medis, pemeriksaan kesehatan

secara sederhana dapat juga dilakukan secara

rutin oleh pendidik, misalnya pemeriksaan

kebersihan telinga, hidung, kuku, dan gigi.

2) Gizi Seimbang

Dalam pemberian asupan gizi seimbang lembaga

PAUD dapat mengoptimalkan peran orang tua

anak dalam hal frekuensi pemberiannya, sumber

dana, dan teknis pelaksananya

1) Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan

badan, dan kesehatan gigi.

Selain oleh tenaga medis, pemeriksaan kesehatan

secara sederhana dapat juga dilakukan secara

rutin oleh pendidik, misalnya pemeriksaan

kebersihan telinga, hidung, kuku, dan gigi.

2) Gizi Seimbang

Dalam pemberian asupan gizi seimbang lembaga

(22)

DETEKSI DINI TUMBUH

KEMBANG ANAK (DDTK)

untuk mengetahui sedini mungkin

penyimpangan pertumbuhan dan

perkembangan anak

, sehingga lebih

mudah untuk diintervensi.

Deteksi dini autis, ganggungan perhatian,

dan hiperaktif dapat dilakukan apabila

ada gejala

untuk mengetahui sedini mungkin

penyimpangan pertumbuhan dan

perkembangan anak

, sehingga lebih

mudah untuk diintervensi.

Deteksi dini autis, ganggungan perhatian,

dan hiperaktif dapat dilakukan apabila

ada gejala

Kegiatan yang dilakukan dalam deteksi dini meliputi :

1. Pengukuran Berat Badan,

2. Tinggi Badan,

3. Lingkar Kepala,

4. Deteksi Perkembangan Anak,

(23)

Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pendidik dapat mengajarkan, memberi

teladan dan membiasakan perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) dalam kegiatan

sehari-hari di lingkungan lembaga PAUD

dan di rumah

Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pendidik dapat mengajarkan, memberi

teladan dan membiasakan perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) dalam kegiatan

sehari-hari di lingkungan lembaga PAUD

dan di rumah

Perlindungan Anak.

Perlindungan terhadap anak bertujuan untuk

menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar

dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara optimal sesuai dengan

harkat dan martabat kemanusiaan.

Hal lain yang perlu mendapatkan perlindungan :

perlindungan dari kekerasan baik fisik maupun

mental, diskriminasi, eksploitasi,

human

trafficking

, dan tindakan asusila lainnya

Perlindungan Anak.

Perlindungan terhadap anak bertujuan untuk

menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar

dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara optimal sesuai dengan

harkat dan martabat kemanusiaan.

Hal lain yang perlu mendapatkan perlindungan :

perlindungan dari kekerasan baik fisik maupun

(24)

Pengasuhan dan Perawatan

(1)

hubungan kasih sayang,

(2)

kelekatan atau keeratan hubungan,

(3)

hubungan yang tidak terputus,

(4)

interaksi yang memberikan rangsangan,

(5)

hubungan dengan satu orang pengasuh, dan

(25)

Parenting

memberikan pengetahuan dan

ketrampilan kepada orang tua tentang cara

mendidik, merawat dan mengasuh anak usia

dini secara tepat.

untuk meningkatkan pemahaman tentang

proses pendidikan anak usia dini.

Kegiatan parenting dapat dilakukan melalui:

1) Kelompok pertemuan orang tua,

2) kelas orang tua,

3) Keterlibatan orang tua di kelas,

4) Keterlibatan orang tua pada kegiatan di luar kelas,

5) Kunjungan ke rumah anak didik,

6) Konsultasi dengan ahli yang terkait dengan anak usia

dini.

Penyelenggaraan kegiatan dapat

disesuaian dengan kemampuan,

(26)

PENGEMBANGAN KURIKULUM

PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

Kurikulum adalah

seperangkat

rencana dan

pengaturan

mengenai tujuan,

isi, dan bahan ajar,

serta cara yang

digunakan sebagai

pedoman

penyelenggaraan

kegiatan

(27)

RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN PAUD

HOLISTIK INTEGRATIF DAN INDIKATOR CAPAIAN

Indikator kinerja kunci keberhasilan

pengembangan PAUD HI :

1. Persentase anak yang mempunyai akte kelahiran

semakin meningkat.

2. Angka kematian bayi dan balita semakin menurun.

3. Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk semakin

menurun.

4. Angka cakupan imunisasi semakin luas.

5. Cakupan vitamin A semakin luas.

6. Cakupan ASI ekslusif semakin luas.

Indikator kinerja kunci keberhasilan

pengembangan PAUD HI :

1. Persentase anak yang mempunyai akte kelahiran

semakin meningkat.

2. Angka kematian bayi dan balita semakin menurun.

3. Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk semakin

menurun.

4. Angka cakupan imunisasi semakin luas.

5. Cakupan vitamin A semakin luas.

(28)

7. Persentase persalinan yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan semakin meningkat.

8. Status gizi ibu hamil semakin baik.

9. Cakupan zat besi (FE ) pada ibu hamil

semakin tercukupi.

10. Status gizi anak usia dini semakin baik

dengan pemberian menu sehat dengan gizi

seimbang.

11. Persentase anak yang mendapat pelayanan

pendidikan AUD semakin meningkat.

12. Angka putus sekolah kelas 1,2, dan 3

jenjang SD/MI semakin menurun.

13. Pengetahuan orang tua akan tumbuh

kembang anak semakin baik.

7. Persentase persalinan yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan semakin meningkat.

8. Status gizi ibu hamil semakin baik.

9. Cakupan zat besi (FE ) pada ibu hamil

semakin tercukupi.

10. Status gizi anak usia dini semakin baik

dengan pemberian menu sehat dengan gizi

seimbang.

11. Persentase anak yang mendapat pelayanan

pendidikan AUD semakin meningkat.

12. Angka putus sekolah kelas 1,2, dan 3

jenjang SD/MI semakin menurun.

(29)

14. Pengetahuan guru / pendidik akan

tumbuh kembang anak semakin

baik.

15. Meningkatnya potensi kecerdasan

anak usia dini, sebagai dampak

penggunaan bahan ajar yang

lengkap dalam mengoptimalkan

berbagai macam kecerdasan anak.

16. Meningkatnya kreativitas anak

usia dini.

17. Terwujudnya anak usia dini

Indonesia yang sehat, cerdas,

ceria, dan berakhlak mulia.

14. Pengetahuan guru / pendidik akan

tumbuh kembang anak semakin

baik.

15. Meningkatnya potensi kecerdasan

anak usia dini, sebagai dampak

penggunaan bahan ajar yang

lengkap dalam mengoptimalkan

berbagai macam kecerdasan anak.

16. Meningkatnya kreativitas anak

usia dini.

(30)

PENGERTIAN BAHAN AJAR

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

HOLISTIK INTEGRATIF

Bahan ajar PAUD adalah seperangkat informasi, bahan

dan alat yang digunakan oleh guru/

pendidik dalam kegiatan belajar/

bermain sehingga tercipta lingkungan/

suasana yang memungkinkan bagi

(31)

Jenis Bahan Ajar

Bahan cetak

(printed

):

handout, buku, modul,

lembar kerja siswa, brosur, leaflet,

wallchart

,

foto/gambar, model/maket.

Bahan ajar dengar (audio):

kaset, radio,

piringan hitam, dan

compact disk audio

.

Bahan ajar pandang dengar (audio visual):

video compact disk

, film.

Bahan ajar multimedia interaktif (

interacitive

teaching material

):

Computer Assisted

Instruction (CAI), compact disk (CD)

, multimedia

pembelajaran interaktif.

Bahan Ajar Berbasis web (

web based learning

(32)

Tujuan Penyusunan Bahan Ajar

 Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan

kurikulum dengan mempertimbangkan

kebutuhan peserta didik.

 Menciptakan pembelajaran yang menarik.

 Memudahkan anak usia dini dalam memahami

sesuatu.

 Mengurangi terjadinya pembelajaran skolastik

(duduk, diam, mengerjakan lembar kerja).

 Mengenalkan berbagai konsep, termasuk

konsep baca tulis dan hitung melalui bermain.

Tujuan Penyusunan Bahan Ajar

 Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan

kurikulum dengan mempertimbangkan

kebutuhan peserta didik.

 Menciptakan pembelajaran yang menarik.

 Memudahkan anak usia dini dalam memahami

sesuatu.

 Mengurangi terjadinya pembelajaran skolastik

(duduk, diam, mengerjakan lembar kerja).

 Mengenalkan berbagai konsep, termasuk

(33)

Bahan Ajar Berbasis Budaya Lokal

Budaya Lokal adalah tata cara hidup, adat istiadat, kebiasaan,

tradisi, seni, pemikiran, sistem nilai, cara kerja yang khas dari

suatu masyarakat atau suku bangsa daerah tertentu.

Pentingya bahan ajar berbasis budaya lokal :

 KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA

Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai budaya yang

dapat dieksplorasi sebagai wahana pembelajaran PAUD

 TEORI VIGOTSKY

kontribusi budaya, interaksi sosial dan sejarah dalam

pengembangan mental/perilaku anak sangat berpengaruh

terhadap tumbuh kembang anak.

 KONSEP DAP (

Developmentally Appropriate Practice

)

pembelajaran untuk anak usia dini hendaknya sesuai dengan

lingkungan sosial dan budaya dimana anak tersebut tinggal.

Bahan ajar berbasis budaya lokal belum optimal, bahkan

ada kecenderungan semakin ditinggalkan

Bahan Ajar Berbasis Budaya Lokal

Budaya Lokal adalah tata cara hidup, adat istiadat, kebiasaan,

tradisi, seni, pemikiran, sistem nilai, cara kerja yang khas dari

suatu masyarakat atau suku bangsa daerah tertentu.

Pentingya bahan ajar berbasis budaya lokal :

 KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA

Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai budaya yang

dapat dieksplorasi sebagai wahana pembelajaran PAUD

 TEORI VIGOTSKY

kontribusi budaya, interaksi sosial dan sejarah dalam

pengembangan mental/perilaku anak sangat berpengaruh

terhadap tumbuh kembang anak.

 KONSEP DAP (

Developmentally Appropriate Practice

)

pembelajaran untuk anak usia dini hendaknya sesuai dengan

lingkungan sosial dan budaya dimana anak tersebut tinggal.

(34)
(35)

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Anak Usia Dini atau singkatnya PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

“Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang.. dilakukan melalui

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan

33 Pendidikan Anak Usia Dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan