BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Usia dini merupakan masa emas perkembangan anak. Pada masa itu terjadi
lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak terjadi pada periode
berikutnya. Para ahli menyebutnya sebagai usia emas perkembangan. Untuk
melejitkan potensi perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan
gizi, perlindungan kesehatan, pengasuhan, dan ransangan pendidikan yang sesuai
dengan tahap perkembangan anak.
Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan sejak anak dilahirkan
yang dimulai dari lingkungan keluarga. Rangsangan pendidikan ini hendaknya
dilakukan secara bertahap, berulang, konsisten, dan tuntas sehingga memiliki daya
ubah (manfaat) bagi anak. Seiring bertambahnya usia, anak-anak membutuhkan rangsangan pendidikan yang lebih lengkap sehingga memerlukan tambahan
pendidikan diluar rumah yang dilakukan oleh lembaga pendidikan anak usia dini.
Menyadari hal itu, pemerintah (dalam hal ini Departemen Pendidikan
Nasional) berupaya untuk memfasilitasi, membina, dan mengarahkan masyarakat
agar memahami apa, mengapa, dan betapa pentingnya pendidikan anak usia dini
dengan membentuk sebuah layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pendidikan ataupun
pembinaan bagi seorang anak sejak ia lahir sampai dengan usia 6 tahun. PAUD
adalah pendidikan luar sekolah seperti kelompok bermain dan penitipan anak,
dipahami sebagai program persiapan untuk masuk TK sehingga PAUD dianggap
sebagai kegiatan bermain.
Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah agar kelak anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut nantinya, yang meliputi
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Pendidikan anak usia dini
berguna untuk membentuk anak yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan
yang optimal di dalam memasuki dunia sekolah serta menjalani kehidupan ketika
ia sudah dewasa.
PAUD Sekarwangi merupakan salah satu bentuk layanan PAUD yang
diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu). PAUD Sekarwangi diperuntukkan bagi masyarakat yang
belum siap mengikutsertakan anaknya dalam Taman Kanak-Kanak, baik karena alasan kerepotan mengantar, ekonomi, maupun masih rendahnya kesadaran
orangtuanya terhadap pentingnya pendidikan usia dini.
Pos PAUD Sekarwangi terdiri atas bagian pendidik (kader), pengelola
meliputi ketua, sekretaris, Pembina Pos PAUD, dan bendahara serta lembaga
penyelenggara seperti Tim Penggerak PKK, SKB/BPKB atau lembaga lainnya.
Bagian pengelola khususnya bendahara harus mampu mengelola segala
urusan yang berhubungan dengan pembiayaan kegiatan dan pemasukan Pos
PAUD untuk diserahkan laporannya kepada ketua PAUD Sekarwangi pertiga
iuran perbulan bagi orang tua, hingga pencatatan inventaris APE (Alat Peraga
Edukatif) haruslah dibuatkan laporan kasnya.
Namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala dalam pembuatan maupun
penyusunan laporan administrasi keuangan pada Pos PAUD Sekarwangi. Dalam
pembuatan laporan inventaris dan iuran orangtua masih manual dengan tulis
tangan diselembar kertas. Selain itu laporan kas masih harus diinputkan kedalam
Ms. Word dan belum terkomputerisasi. Oleh karenanya sering terjadi kehilangan
data, baik data peserta maupun data keuangan lainnya yang menyebabkan kurang
akuratnya laporan yang dihasilkan. Selain itu distribusi data belum teritegrasi
dengan baik.
Bedasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Sistem Informasi Administrasi Keuangan pada Pos PAUD Sekarwangi Kelurahan Cipageran Cimahi Utara”
Sehingga diharapkan dapat membantu mempermudah penyusunan laporan
administrasi keuangan Pos PAUD Sekarwangi.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan permasalahannya
sebagai berikut:
a. Dalam pengolahan data administrasi keuangan pada PAUD Sekarwangi
b. Masih banyak data yang hilang akibatnya kurang lengkapnya laporan yang
dihasilkan.
c. Masih sering terjadi kesalahan perhitungan keuangan
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan permasalahannya
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perancangan sistem informasi administrasi keuangan pada Pos
PAUD Sekarwangi.
b. Bagaimana membangun aplikasi perangkat lunak sistem informasi
administrasi keuangan pada Pos PAUD Sekarwangi
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi
guna membantu administrasi pendidikan anak usia dini pada Pos PAUD
Sekarwangi Kelurahan Cipageran Cimahi Utara.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagi berikut:
a. Untuk menghasilkan rancangan sistem informasi administrasi keuangan pada
Pos PAUD Sekrawangi.
b. Untuk menghasilkan aplikasi perangkat lunak sistem informasi adminstrasi
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Penelitian yang dilakukan diharapkan sistem administrasi keuangan di
PAUD Sekarwangi terintegrasi lebih baik dari sebelumnya serta pengolahan dan
pendistribusiannya lebih cepat tanpa adanya keterlambatan dan tidak
membutuhkan waktu yang lama sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kinerja pegawai setelah dilakukannya penelitian ini.
1.4.2 Kegunaan akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah karya baru yang bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperluas
wawasan tentang penggunaan teknologi dan informasi yang baik pada
umumnya dan bagaimana sistem administrasi keuangan yang baik khususnya.
Dengan penelitian ini juga diharapkan peneliti dapat menganalisis suatu
sistem administrasi keuangan yang baik.
c. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang
1.5 Batasan Masalah
1. Program laporan administrasi keuangan yang akan dibuat hanya membahas iuran bulanan, biaya pendaftaran, pembiayaan inventaris, pemberian donasi
dan kas.
2. Sistem informasi yang akan dibangun berbasis client server.
3. Dalam penelitian ini tidak membahas mengenai biaya perawatan sarana dan
prasarana, biaya operasional, biaya peningkatan keterampilan, biaya
keikutsertaan dalam kegiatan HIMPAUDI, data pengelola dan kader, catatan
perkembangan anak, rencana kegiatan, stok barang inventaris, donatur tetap,
dan buku tamu.
4. Dalam pembayaran DSP, murid hanya bisa membayar iuran pada satu bulan
saja pada bulan tertentu. Untuk biaya pendaftaran minimal Rp 15.000,-
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis mengambil objek penelitian di Pos PAUD Sekarwangi yang berlokasi
di Puri Cipageran Indah I Blok E RT 03/RW 24 Kelurahan Cipageran, Cimahi
Utara.Adapun waktu atau jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu cara mengelola pekerjaan
informasi dengan menggunakan pendekatan sistem. Sistem informasi merupakan
suatu proses sistem manusia dan mesin yang terintegrasi secara harmonis untuk
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh user untuk mendukung fungsi
operasi, manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi baik secara
manual maupun dengan kemampuan teknologi informatika (computer).
2.1.1 Pengertian Sistem
Kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis besar ada dua kelompok
pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau
kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “Suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu aturan tertentu.” Kusrini dan Andri Koniyo (2007: 5)
2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih
didefinisikan oleh Richard F. Neushl sebagai “Urutan operasi kerja
(tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam
dari transaksi bisnis yang terjadi.”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai “sekumpulan elemen yang saling
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Kusrini
dan Andri Koniyo (2007:5)
Dengan demikian dalam suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat
berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk
satu kesatuansehingga tujuan sistem terbut dapat tercapai.
2.1.1.1Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu:
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
saling bekerja sama membentuk komponen sistem atau bagian-bagian dari
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.
3. Subsistem
Bagian-bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan dengan sasaran masing-masing.
4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem yang ada diluar dari batas
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
5. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara suatu
subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan
berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. 6. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energy yang masuk ke dalam sistem, berupa
perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat berintegrasi.
7. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem yang dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
9. Sasaran Sistem (Object)
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
2.1.1.2Klasifikasi Sistem
Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang,di antaranya
sebagai berikut :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yg terjadi melalui proses alam, sedangkan
sistem buatan manusia adalah sistem yg di rancang oleh manusia. 3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara
tepat sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem denga perilaku kedepan
yang tidak dapat diprediksi.
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem yang tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan
luar atau otomatis sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi
sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila mafaatnya lebih besar
dibanding biaya untuk mendapatkannya. Kusrini dan Andri Koniyo (2007:7)
2.1.2.1Kualitas Informasi
Informasi yang berkualitas memiliki tiga kriteria,yaitu:
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan,tidak bias ataupun menyesatkan.
Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Dalam
pengambilan keputusan, informasi yangsudah usang tidak lagi bernilai. Bila
informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat
dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan..
3. Relevan (relevance)
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah
yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat
bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi pun ikut
oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.
2.1.2.2 Siklus informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu
untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan informasi.
2.1.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
2.1.3 Sistem Informasi
Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, maka dibuatlah sistem
informasi. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.Laitch dan K. Roscoe
Bavis sebagai berikut :
Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas
rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
2.1.3.1Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut:
1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer
dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh
2.2 Konsep Dasar Administrasi Keuangan dan PAUD 2.2.1 Pengertian Administrasi
Dalam buku Pengantar Ilmu Administrasi Negara Drs. Darmanto,
M.Si. Mengutip beberapa definisi administrasi antara lain :
1. Leonard D. White: Administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya
terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer,
usaha yang besar dan kecil.
2. H.A Simon: Administrasi adalah kegiatan dari kelompok yang mengadakan
kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama.
3. William H. Newman: Administrasi adalah bimbingan, kepemimpinan, dan
pengawasan atas usaha-usaha kelompok/individu, terhadap tercapainya
tujuan bersama. (Sumber: http://www.scribd.com/ 8 Maret 2011)
Dengan memperhatikan penjelasan tersebut di atas maka dapat diketahui
bahwa ciri-ciri administrasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya kelompok manusia (2 orang atau lebih)
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut
3. Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
2.2.2 Pengertian Keuangan
Keuangan adalah hal yang berkaitan dengan uang. Keuangan juga berarti masalah pembayaran dan pembiayaan untuk kebutuhan baik pribadi maupun
organisasi. (Sumber: http://www.scribd.com/ 8 Maret 2011)
2.2.3 Pengertian Administrasi Keuangan
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, dikutip oleh Martono dan Agus Harjito (1998 : 2) secara ilmu administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna. (Sumber: http://www.scribd.com/ 8 Maret 2011)
Administrasi secara sempit adalah berasal dari kata administratie
(Belanda), meliputi kegiatan catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan,
ketik mengetik, agenda yang bersifat teknis ketatausahaan.
Administrasi secara luas adalah berasal dari kata administration (inggris),
kegiatan dari pada kelompok yang mengadakan kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Administrasi secara seni adalah yang dapat mendorong, menggairahkan
dalam melaksanakan suatu aktifitas demi pencapaian tujuan. Dalam artian kita
merasa enjoy dalam pelaksanaan suatu aktivitas sebagai tanggung jawab.
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo administrasi adalah suatu
bantuan kepada seseorang yang harus menunaikan tugas, jabatan/ menjalankan
Menurut Drs. A.W. Wijaya administrasi adalah segenap proses
penyelenggaraan kegiatan usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. (Sumber: http://www.scribd.com/ 8 Maret 2011)
Jadi administrasi keuangan adalah proses pengelolaan yang melibatkan
semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, pembuatan laporan
keuangan dan pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama.
2.2.4 Definisi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Pendidikan Anak Usia Dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (Sumber : UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas).
2.3 Arsitektur Aplikasi Jaringan 2.3.1 Pengertian Jaringan
Menurut definisi, yang dimaksud jaringan komputer (computer network)
adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous.
2.3.2 Jaringan Client server
Client adalah komputer yang melakukan permintaan resource kepada server
melalui software client. Permintaan ini berupa data dalam bentuk yang dimengerti
server dan mengirimkannya melalui jaringan ke server.
Server merupakan komputer yang menyediakan informasi dan memproses
permintaan dari client, kemudian mengirimkan informasi yang sesuai dengan
permintaan client. Server dapat merespon permintaan client secara simultan dalam
jumlah yang besar.
Jaringan client-server adalah jaringan dimana komputer client bertugas
melakukan permintaan data dan server bertugas melayani permintaan tersebut.
Dalam jaringan client-server biasanya digunakan sistem operasi khusus yang
mendukung tugas komputer server, seperti Windows Server atau LINUX.
Jaringan client-server memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. User account, sistem keamanan, kontrol akses berada di komputer server
sehingga akan mempermudah dalam pengelolaan jaringan.
2. Dapat digunakan untuk menangani permintaan resource dalam jumlah besar.
2.3.3 Topologi Jaringan Komputer
2.4 Pengertian Basis Data
Secara umum database berarti koleksi data yang saling terkait. Abdul Kadir (Andi, 2008: 3).
Secara praktis, basis data dapat dianggap sebagai suatu penyusunan data yang
terstruktur yang disimpan dalam media pengingat (harddisk) yang tujuannya
adalah agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat.
2.5 Perangkat Lunak Pendukung
Dalam merancang Sistem informasi administrasi pengujian kendaraan
bermotor, penulis merasa lebih mudah dengan menggunakan menggunakan
Visual Basic 6 dengan Sistem Operasi Microsoft Windows XP/2000 dan database
yang digunakan SQL Server 2000.
2.5.1 Sekilas Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup popular dan
mudah untuk dipelajari. Kita dapat membuat program dengan menggunakan
aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan
pemakai komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan modus
2.5.2 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000
SQL Server 2000 merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman
database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan
dbase, Foxpro, FoxBase, QuickSilver dll. SQL Server kini mulai menjauhkan diri
dan melangkah jauh lebih ke depan, terutama dengan munculnya versi SQL Server
2000.
2.5.3 Sekilas Tentang Crystal Report 8.5
Crystal Reports 8.5 adalah aplikasi bisnis intelijen yang digunakan untuk
merancang dan menghasilkan laporan dari berbagai sumber data. Beberapa
aplikasi lainnya, seperti Microsoft Visual Studio, bundel versi OEM dari Crystal
Reports sebagai alat pelaporan tujuan umum. Crystal Reports menjadi de facto
penulis laporan standar saat Microsoft merilis Visual Studio dengan Laporan desainer. Crystal Reports memungkinkan pengguna untuk desain grafis dan tata
letak sambungan data laporan. Dalam Ahli Database, pengguna dapat memilih
dan link tabel dari berbagai sumber data, termasuk spreadsheet Microsoft Excel,
database Oracle, Obyek Usaha pandangan bisnis, dan informasi file sistem lokal.
Field dari tabel ini dapat ditempatkan pada permukaan desain laporan, dan juga
dapat digunakan dalam formula adat, baik menggunakan DASAR atau sintaks
Crystal sendiri, yang kemudian ditempatkan pada permukaan desain. Rumus dapat
dievaluasi pada beberapa tahap selama pembuatan laporan sebagaimana
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
1.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD Sekarwangi Kelurahan Cipageran
Cimahi Utara yang merupakan lembaga pendidikan nonformal sejenis taman
kanak-kanak yang diperuntukkan masyarakat yang belum siap mengikutsertakan
anaknya dalam layanan PAUD yang lebih intensif, baik karena alasan kerepotan
mengantar, ekonomi, maupun rendahnya kesadaran orangtuanya. Objek yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah bagian administrasi keuangan.
1.1.1 Sejarah PAUD di Indonesia
ditinjau dari sejarahnya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia mulai diperhatikan oleh pemerintah secara sungguh-sungguh dan mencakup
tentang usia 0-6 tahun sejak tahun 2002. Dengan demikian pengembangan PAUD
yang mencakup tentang usia 0-6 tahun secara nasional baru berjalan selama 7
tahun. Namun karena pamahaman dan kemauan masyarakat selama ini sudah
sangat bagus, sehingga hanya dalam kurun waktu 7 tahun Angka Partisipasi Kasar
APK-PAUD sudah mencapai 15,3 juta (53,6%).
Saat ini PAUD sudah menjadi Gerakan Masyarakat Secara Nasional
(National Public Movement). Masyarakat sehari-hari sudah terbiasa
1.1.1.1Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia
Sampai saat ini masih ada beberapa masalah yang dapat menghambat perluasan kesempatan dan pemerataan akses mengikuti PAUD serta peningkatan
mutu PAUD di Indonesia, namun semua itu kita anggap sebagai tantangan yang
menarik sehingga untuk mengatasinya diperlukan kreativitas dan inovasi yang
berkelanjutan.
Tantangan yang prioritas untuk diatasi antara lain:
1. Jumlah anak yang belum mengikuti PAUD masih cukup besar.
2. Sarana dan prasarana belajar secara kuantitatif maupun kulaitatif masih
terbatas, hal ini disebabkan oleh terbatasnya kreativitas guru PAUD untuk
menciptakan dan mengembangkan metode pembelajaran dan sumber belajar
dengan memanfaatkan potensi budaya dan alam sekitar.
3. Kompetensi sebagian besar guru PAUD masih belum memadai karena sebagian besar dari mereka tidak berasal dari latar belakang pendidikan
PAUD dan mereka belum memperoleh pelatihan yang berkaitan dengan
konsep dan ilmu praktis tentang PAUD.
4. Perbedaan Angka Partisipasi Kasar (APK) peserta PAUD di daerah
perkotaan dan pedesaan masih sangat besar.
1.1.1.2Capaian 2009 dan Target APK-PAUD Tahun 2014
Pada tahun 2004 tercatat bahwa jumlah APK-PAUD baru mencapai 12,7
juta (27%) dan tahun 2008 APK-PAUD telah mencapai 15,1 juta (50,6%) serta
kondisi tersebut pemerintah telah menetapkan rencana 5 tahun kedepan
APK-PAUD diharapkan mencapai 21,3 juta (72,6%). Secara bertahap harapan untuk mencapai jumlah APK-PAUD tersebut terlihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun 2010-2014 (Sumber: http://paud-darma.blogspot.com/ 8 Maret 2011)
1.1.1.3Penyebaran Anak Didik PAUD
Dilihat dari penyebaran jumlah peserta PAUD di Indonesia secara
kuantitatif nominal memang dipengaruhi oleh jumlah penduduk di setiap provinsi,
artinya makin besar jumlah penduduk suatu provinsi semakin besar jumlah anak
yang mengikuti PAUD. Namun apabila diliha dari persentasenya, ternyata tidak
oleh tingkat kesadaran tentang pentingnya PAUD masyrakat di provinsi tersebut.
Penyebaran peserta PAUD secara nominal dan persentasenya dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2
APK PAUD Per Provinsi Tahun 2008
Dari tabel tersebut nampak bahwa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang masing-masing jumlah penduduknya hanya 356,917 dan 580,676 (relatif kecil) dibanding penduduk di
Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, ternyata persentase (%) anak
usia dini yang mengikuti PAUD lebih besar yaitu 81,78% dan 90,04%
1.1.1.4 Jenis PAUD di Indonesia
Dibanding dengan perkembangan model dan jenis PAUD di berbagai
negara maju dan berkembang lainnya, PAUD di Indonesia memiliki keunikan
pada umumnya hanya membedakan menjadi dua macam yaitu Kindergarden atau
Play Group dan Day Care, sedang di Indonesia menjadi empat macam, yaitu: 1. Taman Kanak-Kanak (Kindergarden)
2. Kelompok Bermain (Play Group)
3. Taman Penitipan Anak (Day Care)
4. PAUD sejenis (Similar with Play Group)
1.1.1.5 Sistem Penyelenggaraan PAUD
Penyelenggaraan PAUD di negara lain semata-mata hanya menstimulasi
kecerdasan anak secara komprehensif dan pengasuhan terhadap anak, karena
aspek kecerdasan yang dikembangkan hanya meliputi kecerdasan intelektual,
emosional, estetika, dan sosial serta pengasuhan. Sedang di Indonesia potensi
kecerdasan tersebut diberikan juga pendidikan untuk mengembangkan potensi kecerdasan spiritual yang dilaksanakan melalui pendekatan olah pikir, olah rasa,
dan olahraga. Disamping itu, juga diberikan pengetahuan dan pembinaan terhadap
kondisi kesehatan dan gizi peserta didik. Oleh karena itu, pelenggara PAUD di
1.1.2 Visi dan Misi PAUD Sekarwangi
Visi: Membentuk anak yang sehat, cerdas, dan ceria serta mampu mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia
Misi: Membantu keluarga yang kurang mampu untuk mendapatkan
pendidikan anak usia dini.
1.1.3 Struktur Organisasi
Gambar 3.1
1.1.4 Deskripsi Tugas
A.Pendidik/Guru Pengajar
Pendidik Pos PAUD dapat disebut kader, guru pengajar atau sebutan lain
yang sesuai dengan kebiasaan setempat. Adapun tugas kader
dikelompokkan menjadi beberapa kader, yaitu:
1)Tugas kader kelompok usia 0-2 tahun:
a. Menyiapkan administrasi kelompok:
- Daftar Hadir
- Buku Rencana Kegiatan Anak
- Buku Catatan Perkembangan Anak
- Kartu Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)
b. Menyiapkan kegiatan anak sesuai dengan rencana hari itu
c. Menyiapkan tempat dan APE (Alat Peraga Edukatif) untuk pengasuhan bersama
d. Menyambut kedatangan anak dan orangtua
e. Mengisi daftar hadir
f. Mendampingi orangtua dalam pengasuhan bersama
g. Mencatat perkembangan anak yang terjadi pada hari itu (bila ada)
h. Melakukan deteksi dini dengan menggunakan kartu DDTK kepada anak
2)Tugas kader kelompok anak usia 2-6 tahun:
a. Menyiapkan administrasi kelompok: - Daftar Hadir Anak
- Rencana Kegiatan Anak
- Buku Catatan Perkembangan Anak
- Buku-buku Panduan Pos PAUD
- Kartu Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)
b. Menyiapkan kegiatan anak sesuai dengan rencana hari itu
c. Menata kegiatan untuk main bebas sebelum kegiatan dimulai
d. Menyambut kedatangan anak
e. Bersama kader lain memandu anak-anak dalam kegiatan pembukaan
(main gerakan kasar) di halaman
f. Mengisi Daftar Hadir anak
g. Memandu kegiatan anak dikelompok yang dibinanya
h. Mencatat perkembangan anak
i. Melakukan deteksi dini dengan menggunakan kartu DDTK kepada anak
yang saatnya dideteksi
B.Pengelola
1)Tugas Ketua
a. Memimpin Pos PAUD
c. Menandatangani surat-surat, laporan-laporan kegiatan, dan laporan
perkembangan anak
d. Mengeluarkan dan menandatangani Surat Tanda Serta Belajar untuk
anak yang akan menjutkan ke TK dan SD
2)Tugas Sekretaris
a. Mengelola administrasi Pos PAUD:
- Formulir prndaftaran
- Buku induk anak
- Buku daftar inventaris (Peralatan dan APE)
- Daftar hadir kader
b. Mengarsipkan dokumen
c. Menyiapkan surat-surat d. Menyusun laporan Pos PAUD
3)Tugas Bendahara
a. Mengelola administrasi keuangan:
- Kartu iuran orangtua
- Buku Kas Pos PAUD
- Menghimpun iuran orangtua dan sumber lain
1.2 Metode Penelitian
Gambar 3.2 Metode Penelitian M enent ukan M et ode Pengem bangan Sist em
Perumusan M asalah
M erancang Sist em dengan M enggunakan
Alat Bant u
M em bangun Perangkat Lunak
M elakukan Pengujian
M em buat Laporan validasi
Y
1.2.1 Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah menentukan masalah dari objek yang diteliti. Pada penelitian ini peneliti mengambil permasalahan pada Pos PAUD
Sekarwangi. Guna mempermudah pemahaman permasalahan peneliti
menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui sumber data primer dan
sumber data sekunder.
1.2.1.1Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi, Kuesioner)
Untuk mendapatkan data-data bagi perancangan perangkat lunak dalam
penulisan tugas akhir ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk pengumpulan data
dan informasi yaitu :
a.Studi Lapangan
Dengan mengadakan penelitian langsung pada objek yang akan dianalisa.
Adapun berbagai teknik yang dilakukan dalam studi lapangan yaitu:
1.Teknik Observasi
Yaitu penulis melakukan pengamatan langsung pada kegiatan yang akan dianalisa di Pos PAUD Sekarwangi Kelurahan Cipageran.
2.Teknik Wawancara
Yaitu tatap muka langsung dengan bagian yang terkait dengan cara
1.2.1.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk pengumpulan dokumen, yaitu :
a. Studi Pustaka
Melakukan pengumpulan data dengan cara mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir
ini dari berbagai sumber buku.
1.2.2 Menentukan Metode Pengembangan Sistem 1.2.2.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan
terstruktur. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan
teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Tujuan pendekatan
terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat
memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran
biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat. Teknik
terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan
berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan
Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan
software aplikasi sistem informasi, teknik terstruktur terbagi menjadi :
1. Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang
digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten
2. Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi teknik yang
digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki modul-modul
yang menghasilkan program komputer yang lebih kecil agar mudah untuk
diimplementasikan dan dipelihara (diubah)
3. Analisis Terstruktur Modern merupakan teknik yang berorientasi kepada
proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.
4. Pemodelan Data merupakan suatu teknik yang berorientasi kepada data dengan
menunjukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari bagaimana data tersebut
akan diproses atau digunakan untuk menghasilkan informasi.
5. Rekayasa Informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data dan proses,
juga memberikan penekanan baru terhadap pentingnya perencanaan sistem
informasi.
Ciri-ciri utama yang mendukung pendekatan terstruktur:
1. memanfaatkan alat-alat pemodelan menggunakan model untuk menjelaskan
berbagai sistem, sub sistem untuk ditelaah dan dievaluasi oleh pelanggan dan
pengembang (sebagai alat komunikasi, eksperimentasi atau prediksi)
2. merancang berdasar modul modularisasi adalah proses yang membagi suatu
3. bekerja dengan pendekatan top-down dimulai dari level atas (secara global)
kemudian diuraikan sampai ke tingkat modul (rinci) 4. Dilakukan secara iterasi
Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga
akan menurunkan hasilnya danmenunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak
dilakukan dengan baik
5. Kegiatan dilakukan secara paralel
pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara paralel, sehingga
akan memperpendek waktu pengembangan sistem
6. Menggunakan CASE (Perangkat Lunak Pendukung Proses Pengembangan)
Dengan CASE (computer aided software engineering) memungkinkan analis
dapat membangun sistem dan menghasilkan executable secara otomatis
1.2.2.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem informasi, perlu digunakan suatu
metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang
harus dikerjakan selama pengembangan ini. Dengan mengikuti metode atau
prosedur-prosedur yang diberikan suatu metodologi, maka pengembangan sistem
diharapkan akan dapat diselesaikan dengan baik.
Pengembangan sistem yang digunakan adalah pendekatan model
waterfal). Waterfall dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
Gambar 3.3 Model Waterfall
[ Sumber: Roger S. Pressman, 1997 ]
Keterangan :
1. System / Information engineering : Information engineering menyangkut
pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis
serta disain tingkat puncak, tingkat bisnis strategis maupun tingkat area bisnis. 2. Analisis sistem (analysis) : tahap ini dilakukan proses analisa pada sistem,
yang dapat berupa analisa terhadap kebutuhan data dan informasi yang harus
dipenuhi, analisa terhadap upaya pengembangan dan alternatif pemecahan
masalah untuk proses pada fase – fase berikutnya.
3. Perancangan sistem (design) : tahapan perancangan sistem berfokus pada
perancangan perangkat lunak atau program (arsitektur software) dengan
menentukan struktur data yang digunakan, detail algoritma prosedural serta
perancangan terhadap antarmuka (design interface), design dikerjakan setelah
kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
4. Pembuatan sistem (coding) : hasil perancangan harus diterjemahkan ke dalam
bentuk bahasa mesin yang dapat dibaca. Desain program diterjemahkan ke dalam kode - kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah
5. Pengujian sistem (testing) : Pengujian berfokus pada logika internal perangkat
lunak dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi
akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
Pada tahap ini juga dilakukan pengetesan terhadap pengoperasian yang
berujung pada kesiapan untuk di implementasikan.
6. Pemeliharaan : perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi
perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya karena pelanggan
membutuhkan perkembangan fungsional untuk unjuk kerja.
1.2.3 Merancang Sistem dengan Menggunakan Alat Bantu 1.2.3.1Flow Map
Flow Map atau bagian dari alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk penilaian serta
tembusannya dengan menggunakan simbol-simbol. Untuk simbol yang
digunakan dapat dilihat pada daftar simbol.
Adapun komponen yang digunakan :
a. Dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik proses secara manual
maupun komputerisasi.
b. Kegiatan Manual
Menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual contohnya
c. Proses
Menunjukkan kegiatan proses yang dilakukan oleh programmer dari operasi program komputer. Harddisk menunjukkan input dan output
dengan media penyimpanan harddisk
1.2.3.2Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar
(disebut dengan top level ) dan memecahnya menjadi bagian yang lebih terinci
(disebut dengan lower level). Untuk contohnya dapat di lihat pada daftar simbol.
1.2.3.3Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data
tersebut. Andri Kristanto (2008: 61)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau
Melalui DFD dapat diketahui asal dan tujuan mengalirnya data serta ke
mana data disimpan, yaitu ke tempat penyimpanan data, dan proses apa yang menghasilkan data. Namun dalam DFD tidak mempertimbangkan lingkungan
fisik dimana data mengalir, seperti telepon, surat dan sebagainya. Begitu juga
mengenai lingkungan fisik penyimpanan datanya, tidak dipermasalahkan dimana
data disimpan, apakah disimpan ke harddisk, CD, dan sebagainya.
Simbol-simbol dalam DFD meliputi :
1. Entitas Luar (Terminator) proses, penyimpanan data dan entitas luas. Arus data dapat berupa masukan
bagi sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Proses
Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan orang, mesin atau komputer
dari arus data yang masuk ke dalam proses dan menghasilkan arus data yang
keluar dari proses. Proses digambarkan dalam bentuk lingkaran.
4. Tempat Penyimpanan (Data Store)
1.2.3.4Kamus Data
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Struktur dari suatu arus data di Data Flow Diagram dapat dilihat secara lebih terinci di kamus
data.
Jogiyanto (2005 : 725) menyatakan bahwa : Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Oleh karena itu, dalam kamus data dapat diketahui item mengenai data
yang mengalir serta informasi yang dibutuhkan sistem informasi. Informasi
tersebut meliputi nama aliran data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan,
periode, volume, dan struktur data.
1.2.3.5Perancangan Basis Data
Pengertian basis adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Andi (2004 : 2)
Sedangkan data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek
(seperti manusia, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa atau kombinasi semuanya.
1.2.3.6Normalisasi
Normalisasi adalah sebagai suatu teknik yang menstrukturkan, memecah,
mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya
a. Bentuk-Bentuk Normalisasi
Bentuk normal tahap pertama
Bentuk normalisasi pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki
atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai
yang sama.
Bentuk normal tahap kedua
Bentuk normal tahap kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua
atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan
fungsional pada key primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi normal tahap kedua, jika ketergantungannya hanya bersifat
parsial (hanya tergantung pada sebagian dari key primer).
Bentuk normal tahap ketiga
Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel relasional
tergantung hanya pada kunci utama. Sebuah tabel berada pada bentuk
normal ketiga jika tabel sudah berada pada bentuk normal kedua dan
setiap kolom yang bukan kunci tidak tergantung secara transitif pada
kunci utamanya.
Bentuk normal boyce codd
Suatu relasi disebut sebagai bentuk normal boyce codd jika berada dalam
bentuk normal ketiga, dan semua determinannya merupakan candidate
Bentuk normal tahap keempat
Bentuk normal keempat adalah suatu relasi dalam bentuk normal boyce
codd yang mana rinci data yang ada didalamnya tidak mengalami
ketergantungan pada banyak nilai.
Bentuk normal tahap kelima
Suatu relasi berada dalam bentuk normal kelima jika kerelasian data yang
ada dalam struktur data tidak direkonstruksikan dari struktur data yang
memuat rinci data lebih sedikit. Dalam pengertian lain, jika struktur data
hanya didekomposisikan menjadi record-record yang lebih kecil, yang kesemuanya mempunyai kunci yang sama, maka struktur data tersebut
disebut sebagai bentuk normal kelima.
1.2.4 Membangun Perangkat Lunak
Membangun perangkat lunak bertujuan menerjemahkan hasil rumusan
masalah dan desain yang telah dibuat pada langkah sebelumnya kedalam
perangkat lunak. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu Visual Basic
6 dan database SQL Server 2000.
1.2.5 Pengujian Software
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Black Box untuk menguji
perangkat lunak yang akan dibuat. Black-Box Testing terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi
Black Box Testing bukanlah solusi alternatif dari White-Box Testing tapi
lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh White-Box Testing. Black-White-Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:
Fungsi yang tidak benar atau tidak ada
Kesalahan antarmuka (interface errors)
Kesalahan pada struktur data dan akses basis data
Kesalahan performansi (performance errors)
Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?
Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?
Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?
Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?
Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?
Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada
operasi sistem?
1.2.6 Membuat Laporan
Langkah terakhir dari metode penelitian yang digunakan adalah membuat
laporan akhir. Membuat laporan akhir bertujuan membuat dokumentasi dari hasil
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
proses kerja yang sedang dilakukan. Pokok-pokok yang dianalisis meliputi aliran
data, flowmap dan DFD.
4.1.1 Analisis Dokumen
1. Dokumen pendaftaran
a. Nama dokumen : Formulir Pendaftaran Pos PAUD Sekarwangi
Fungsi : mengajukan pendaftaran murid baru
Sumber : Sekretaris Pos PAUD Sekarwangi
Item : nama anak, jenis kelamin, tempat/tanggal lahir, alama &
no. telepon, no.induk, tanggal masuk, tanggal keluar, anak
ke, jumlah saudara, suku bangsa, agama, nama ibu, nama
ayah/wali, tempat & tanggal lahir ayah, alamat & no.telepon
ayah, pendidikan terkahir ayah, pekerjaan ayah, penghasilan
perbulan ayah, alamat kantor / no. tlp ayah, bangsa ayah,
suku bangsa ayah, agama ayah, nama ibu/wali, tempat &
terakhir ibu, pekerjaan ibu, penghasilan perbulan ibu,
alamat kantor / no.tlp ibu, bangsa ibu, suku bangsa ibu, agama ibu, rumah, jumlah penghuni rumah, tempat
bermain, pergaulan dengan teman, nafsu makan, makan
diantara waktu makan tersebut diatas, hubungan anak
dengan ayah, hubungan anak dengan ibu, hubungan anak
dengan saudara, kebersihan pada waktu buang air besar dan
kecil, tidur malam pukul, tidur siang pukul, masih buang air
kecil diwaktu tidur, hal-hal lain pada waktu tidur, hal-hal
yang perlu disampaikan
b. Nama dokumen : Buku Pendaftaran
Fungsi : mengetahui nama-nama murid baru yang melakukan
pendaftaran
Sumber : Sekretaris Pos PAUD
Item : no, nama anak, nama orang tua, alamat, uang pendaftaran,
c. Nama dokumen : Buku Induk Anak Didik
Fungsi : mengetahui biodata murid
Sumber : sekretaris Pos PAUD
Item : no induk, kelompok, tahun pelajaran, nama anak didik,
nama lengkap, nama panggilan, jenis kelamin, tempat dan
tanggal lahir, alamat rumah, jalan, desa/kelurahan, kecamatan, kota, provinsi, agama, kewarganegaraan, anak
keberapa, jumlah saudara kandung, jumlah saudara tiri,
jumlah saudara angkat, anak yatim/piatu/yatim piatu, bahasa
sehari-hari, golongan darah, penyakit berat yang pernah
diderita, imunisasi yang pernah diterima, ciri-ciri khusus,
nama ayah, tempat dan tanggal lahir ayah, agama ayah,
kewarganegaraan ayah, pendidikan ayah, pekerjaan ayah,
alamat dan nomor telepon ayah, nama ibu, tempat dan
tanggal lahir ibu, agama ibu, kewarganegaraan ibu,
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, alamat dan nomor telepon
d. Nama dokumen : Daftar Anak Didik Baru
Fungsi : mengetahui daftar anak didik baru
Sumber : sekretaris Pos PAUD
Item : nomor statistik PAUD, nama PAUD, status PAUD,
penyelenggara, alamat PAUD, desa/ kelurahan, kecamatan,
kab/kota, provinsi, no urut, nomor induk, nama anak didik, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat tempat tinggal,
ditempatkan dikelompok, jumlah, tanggal
e. Nama dokumen : Kwitansi Pendaftaran
Fungsi : sebagai bukti sudah membayar uang pendaftaran
Sumber : bendahara Pos PAUD
Item : no, telah terima dari, uang sejumlah, untuk pembayaran,
Rp, tanggal
2. Dokumen DSP
a. Nama dokumen : Kartu Dana Sumbangan Pendidikan Bulanan (DSP)
Sumber : Bendahara Pos PAUD Sekarwangi
Item : sekolah, nama murid, kelas, besar sumbangan, tanggal
b. Nama dokumen : Daftar Rekap Iuran Anak Pos PAUD Sekarwangi,
Fungsi : mengetahui jumlah keseluruhan uang DSP murid per
semester
Sumber : Bendahara Pos PAUD
Item : tahun pembelajaran, no, nama, besar iuran, bulan iuran,
jumlah
3. Dokumen Donasi
a. Nama dokumen : Buku Donasi
Fungsi : mengetahui daftar donatur
Sumber : Bendahara Pos PAUD Sekarwangi
b. Nama dokumen : Kwitansi Donasi
Fungsi : sebagai bukti telah memberikan sumbangan kepada Pos
PAUD Sekarwangi
Sumber : Bendahara Pos PAUD
Item : no, telah terima dari, uang sejumlah, untuk pembayaran,
Rp, tanggal
c. Nama dokumen : KTP
Fungsi : mengetahui identitas donatur
Sumber : Donatur
Item : kode, nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
RT/RW, desa/Kel, kecamatan, agama, pekerjaan, status,
berlaku hingga, kewarganegaraan
4. Dokumen Inventaris
a. Nama dokumen : Daftar Barang Rusak
Sumber : Sekretaris Pos PAUD
Item : no, nama barang rusak, jumlah, asal barang, kondisi
barang
b. Nama dokumen : List Barang Rusak
Fungsi : mengetahui barang apa saja yang rusak dan biaya
pengeluarannya
Sumber : Bendahara Pos PAUD
Item : no, nama barang rusak, jumlah, asal barang, kondisi
barang, harga barang, total biaya
c. Nama dokumen : Nota
Fungsi : mengetahui data toko dan data pembelian barang baru
Sumber : Toko
Item : no. nota, tanggal, toko, alamat, banyaknya, nama barang,
d. Nama dokumen : Buku Inventaris
Fungsi : mengetahui barang apa saja yang baru
Sumber : Bendahara Pos PAUD
Item : no, tanggal perolehan, nama barang, jumlah, asal barang,
kondisi barang, tanggal dihapuskan, keterangan
5. Dokumen Kas
a. Nama dokumen : Buku Kas
Fungsi : mengetahui seluruh total laporan
Sumber : Bendahara Pos PAUD
Item : no, tanggal perolehan, nama barang, jumlah, asal barang,
kondisi barang, tanggal dihapuskan, keterangan
4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
1. Prosedur pendaftaran murid baru pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai berikut:
a. Orang tua murid menyerahkan formulir pendaftaran yang sudah terisi
b. Sekretaris menyalin biodata murid dari formulir pendaftaran kedalam buku
induk anak
c. Sekretaris mengembalikan formulir pendaftaran yang sudah dicatat kepada
orang tua murid
d. Sekretaris membuat daftar anak didik baru
e. Sekretaris memberikan buku induk anak kepada bendahara
f. Bendahara membuat kwitansi pendaftaran dan DSP untuk diserahkan
kepada orang tua murid
g. Bendahara membuat buku pendaftaran untuk diserahkan kepada ketua Pos
PAUD Sekarwangi untuk disetujui
h. Ketua menyetujui buku pendaftaran dan mengembalikannya ke bendahara
2. Prosedur pembayaran DSP (Dana Sumbangan Perbulan) pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai berikut:
a. Orang tua murid membayar DSP disertai dengan formulir DSP yang
diberikan kepada bendahara
b. Bendahara memvalidasi pembayaran DSP
c. Bendahara mencatat pembayaran DSP di daftar rekap iuran anak
d. Bendahara mengembalikan formulir DSP yang sudah divalidasi kepada
orang tua murid
e. Bendahara memberikan daftar rekap iuran anak kepada ketua Pos PAUD
f. Ketua menyetujui daftar rekap iuran anak dan mengembalikannya kepada
bendahara
3. Prosedur pemberian donasi pada Pos PAUD Sekarwangi adalah seagai berikut:
a. Donatur memberikan sumbangan beserta KTP kepada bendahara
b. Bendahara mencatat biodata donatur dan besar sumbangan
c. Bendahara membuat kwitansi donasi
d. Bendahara memberikan kwitansi donasi dan mengembalikan KTP kepada
donatur
e. Bendahara membuat buku donasi berdasarkan dokumen donatur
f. Bendahara memberikan buku donasi kepada ketua pos PAUD Sekarwangi
g. Ketua menyetujui buku donasi dan mengembalikannya kepada bendahara
4. Prosedur data inventaris pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai berikut:
a. Sekretaris memeriksa dan mencatat data barang yang rusak
b. Sekretaris memberikan data barang yang rusak kepada ketua
c. Ketua menvalidasi data barang yang rusak
d. Ketua memberikan data barang yang rusak yang sudah divalidasi kepada
bendahara
e. Bendahara membuat daftar barang yang rusak
f. Bendahara membuat daftar barang baru yang harus dibeli berserta
biayanya
h. Bendahara memberikan daftar barang baru, daftar barang rusak dan buku
inventaris kepada ketua Pos PAUD Sekarwangi
i. Ketua menyetujui buku inventaris dan mengembalikannya kepada
bendahara
5. Prosedur data kas adalah sebagai berikut:
a. Bendahara membuat buku kas berdasarkan buku pendaftaran, daftar rekap
iuran anak, buku donasi, dan buku inventaris
1.1.2.1 Flow Map
1. Flowmap Proses Pendaftaran Murid baru yang Sedang Berjalan
Gambar 4.1
2. Flowmap Proses Pembayaran DSP Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.2
3. Flowmap Proses Pembayaran Donasi Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.3
4. Flowmap Inventaris yang Sedang Berjalan
Gambar 4.4
5. Flowmap Perhitungan Data Kas yang Berjalan
Gambar 4.5
4.1.2.2 Diagram Konteks
Gambar 4.6
4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
a. DFD Level 1
Gambar 4.7
a. DFD Level 2
1. DFD Pendaftaran Murid Baru Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.8
2. DFD Pembayaran DSP Yang Sedang berjalan
Gambar 4.9
DFD Level 2 Proses 2 Administrasi Keuangan yang Sedang Berjalan
3. DFD Pembayaran Donasi Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.10
4. DFD Inventaris Yang Berjalan
daftar barang baru, daftar barang rusak, buku inventaris
1.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No. Permasalahan Entitas Solusi
1. Proses pengolahan data administrasi keuangan masiih dilakukan dengan perhitungan
informasi yang dapat melakukan
perhitungan secara otomatis
2. Sering terjadinya kehilangan data sehingga kurang akuratnya data yang diberikan
Bendahara Membuat database yang terintegrasi
4.2. Perancangan Sistem
Tahap perancangan mengenalkan penggunaan alat-alat dan tekkode-tekkode untuk memperbaiki sistem yang berjalan.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memudahkan dalam
pencarian data siswa dan pengolahan data khususnya pengolahan data
administrasi dan keuangan pada Pos PAUD Sekarwangi.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Pada dasarnya usulan perancangan sistem dibuat untuk memperbaiki sistem
yang ada. Sistem administrasi keuangan yang dimaksudkan untuk meminimalkan
kekurangan, kelemahan, dan meningkatkan keefisienan sistem informasi yang dibutuhkan. Perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan
terletak pada pengolahan data yang telah terinterigrasi dan tersimpan dalam
sebuah database.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
1. Prosedur pendaftaran murid baru yang diusulkan pada PAUD Sekarwangi
adalah sebagai berikut:
a. Orang tua murid menyerahkan formulir pendaftaran yang sudah terisi
beserta biaya pendaftaran kepada sekretaris
c. Bendahara mencetak kwitansi pendaftaran dan kartu DSP dari sistem
untuk diserahkan kepada orang tua murid
d. Bendahara mencetak laporan pendaftaran untuk diserahkan kepada ketua
dan mengarsipkan formulir pendaftaran dari orang tua murid
2. Prosedur pembayaran DSP yang diusulkan pada Pos PAUD Sekarwangi adalah
sebagai berikut:
a. Orang tua murid menyerahkan kartu DSP dan uang DSP kepada bendahara
b. Bendahara menginputkan jumlah uang DSP
c. Bendahara menvalidasi kartu DSP dan diserahkan kembali kepada orang
tua murid
d. Bendahara mencetak laporan DSP dari sistem untuk diserahkan kepada
ketua
3. Prosedur donasi yang diusulkan pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai
berikut:
a. Donatur menyerahkan uang sumbangan beserta kartu identitas kepada
bendahara
b. Bendahara menginputkan biodata donatur beserta jumlah donasi
c. Bendahara mencetak kwitansi donasi
d. Bendahara memberikan kwitansi donasi dan mengembalikan KTP kepada
donatur
4. Prosedur inventaris yang diusulkan pada Pos PAUD Sekarwangi adalah
sebagai berikut:
a. Sekretaris memeriksa dan mencatat daftar barang yang rusak untuk
diberikan kepada ketua
b. Ketua memvalidasi daftar barang rusak
c. Ketua menyerahkan daftar barang rusak yang sudah divalidasi kepada
sekretaris
d. Sekretaris menginputkan daftar barang rusak yang sudah divalidasi
kedalam sistem
e. Bendahara menginputkan daftar barang baru beserta jumlah biayanya dari
nota yang didapat setelah membeli APE (Alat Perlengkapan Edukasi ) dari
toko
f. Bendahara mencetak laporan inventaris dan laporan kas untuk diserahkan kepada ketua
5. Prosedur data kas yang diusulkan pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai
berikut:
a. Bendahara mencetak laporan kan berdasarkan data biodata murid, data
DSP, biodata donatur, dan daftar barang baru yang terdapat di dalam
sistem
4.2.3.1 Flow Map
1. Flowmap Proses Pendaftaran yang Diusulkan
Gambar 4.12
2. Flowmap Proses Pembayaran DSP (Dana Sumbangan Perbulan) yang Diusulkan
Gambar 4.13
Flowmap Proses Pembayaran DSP yang Diusulkan
3. Flowmap Pembayaran Donasi yang Diusulkan
Gambar 4.14
4. Flowmap Pengolahan Data Inventaris yang Diusulkan
Gambar 4.15
Flowmap Proses Inventaris yang Diusulkan
5. Flowmap Perhitungan Kas yang Diusulkan
Gambar 4.16
4.2.3.2. Diagram konteks
Gambar 4.17
4.2.3.3. Data Flow Diagram a. DFD Level 1 yang diusulkan
Gambar 4.18
b. DFD Level 2 yang diusulkan
1. DFD Level 2 Proses Pendaftaran yang diusulkan
Gambar 4.19
DFD level 2 proses 1 Administrasi Keuangan yang Diusulkan
1. DFD Level 2 Proses Pembayaran DSP (Dana Sumbangan Perbulan) yang Diusulkan
Gambar 4.20
2. DFD Level 2 Proses Pembayaran Donasi yang Diusulkan
Gambar 4.21
DFD level 2 proses 3 Administrasi Keuanngan yang Diusulkan
3. DFD Level 2 Proses Inventaris yang Diusulkan
Gambar 4.22
4.2.3.4. Kamus Data
Kamus Data Level 2 Proses 1
1. Nama arus data : form. pendaftaran
tanggal lahir, jalan, desa, kecamatan, kota, provinsi,
telepon, tanggal terima, jumlah saudara kandung, jumlah
saudara tiri, jumlah saudara angkat, status murid, bahasa
sehari-hari, golongan darah, riwayat penyakit, imunisasi
diterima, ciri khusus, nama ayah, tempat lahir ayah, tanggal
lahir ayah, pendidikan terakhir ayah, pekerjaan ayah,
alamat ayah, telepon ayah, kewarganegaraan ayah, nama
ibu, tempat lahir ibu, tanggal lahir ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, alamat ibu, telepon ibu,
2. Nama arus data : data kwitansi pendaftaran
kecamatan, kota, provinsi, telepon, uang pendaftaran, kelas
3. Nama arus data : lap.pendaftaran
Kamus Data Level 2 Proses 2
Elemen data : no.induk, nama murid, kelas, bulan iuran, tgl iuran
2. Nama arus data : lap.DSP
Alias : -
Aliran data : proses 2.3 - entitas ketua
Volume : 1
Periode : setahun sekali setiap akhir tahun
Elemen data : no.induk, nama murid, kelas, bulan iuran, jumlah iuran,
Kamus Data Level 2 Proses 3
Elemen data : kode donatur, nama donatur, jenis kelamin donatur, alamat
donatur, agama donatur, pekerjaan donatur,
Aliran data : proses 3.3 - donatur
Volume : 1
Periode : setahun sekali setiap akhir tahun ajaran
Elemen data : tgl donasi, kode donatur, nama donatur, besar donasi,
total donasi
Kamus Data Level 2 Proses 4
Volume : 10
Periode : setiap terjadi pembelian barang
Elemen data : kode toko, nama toko, alamat toko, tlp toko
3. Nama arus data : lap. inventaris
Alias : -
Aliran data : proses 4.5 – entitas ketua
Volume : 1
Periode : setahun sekali setiap akhir tahun
Elemen data : kode inventaris, tanggal pembelian, nama barang, jumlah
barang, harga barang, keterangan
Kamus Data Level 2 Proses 1.5
1. Nama arus data : data keuangan
Alias : lap. kas
Aliran data : F.biodata murid – proses 5.1
Volume : 5
Periode : setahun sekali setiap akhir tahun
4.2.4. Perancangan Basis Data 4.2.4.1. Normalisasi
Unnormal : no.induk, nama murid, nama panggilan, jenis kelamin, agama, kewarganegaraan, anak ke berapa, tempat lahir,
tanggal lahir, jalan, desa, kecamatan, kota, provinsi, telepon,
tanggal terima, jumlah saudara kandung, jumlah saudara tiri,
jumlah saudara angkat, status murid, bahasa sehari-hari,
golongan darah, riwayat penyakit, imunisasi diterima, ciri
khusus, nama ayah, tempat lahir ayah, tanggal lahir ayah,
pendidikan terakhir ayah, pekerjaan ayah, alamat ayah,
telepon ayah, kewarganegaraan ayah, nama ibu, tempat lahir
ibu, tanggal lahir ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu,
alamat ibu, telepon ibu, kewarganegaraan ibu, tahun ajaran, no.induk, nama murid, tanggal terima, tahun ajaran,
kelompok, tempat lahir, tanggal lahir, jalan, desa, kecamatan,
kota, provinsi, telepon, uang pendaftaran, kelas, no.induk,
nama murid, nama ayah, alamat, uang pendaftaran, total
daftar, no.induk, nama murid, kelas, bulan iuran, tgl iuran,
no.induk, nama murid, kelas, bulan iuran, tgl iuran, no.induk,
nama murid, kelas, bulan iuran, jumlah iuran, total iuran, kode
donatur, nama, jenis kelamin donatur, alamat donatur, agama
donatur, pekerjaan donatur, kewarganegaraan donatur, tgl