• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Adminstrasi Keuangan Pada Pos Paud Sekarwangi Kelurahan Cipageran Cimahi Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Adminstrasi Keuangan Pada Pos Paud Sekarwangi Kelurahan Cipageran Cimahi Utara"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Usia dini merupakan masa emas perkembangan anak. Pada masa itu terjadi

lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak terjadi pada periode

berikutnya. Para ahli menyebutnya sebagai usia emas perkembangan. Untuk

melejitkan potensi perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan

gizi, perlindungan kesehatan, pengasuhan, dan ransangan pendidikan yang sesuai

dengan tahap perkembangan anak.

Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan sejak anak dilahirkan

yang dimulai dari lingkungan keluarga. Rangsangan pendidikan ini hendaknya

dilakukan secara bertahap, berulang, konsisten, dan tuntas sehingga memiliki daya

ubah (manfaat) bagi anak. Seiring bertambahnya usia, anak-anak membutuhkan rangsangan pendidikan yang lebih lengkap sehingga memerlukan tambahan

pendidikan diluar rumah yang dilakukan oleh lembaga pendidikan anak usia dini.

Menyadari hal itu, pemerintah (dalam hal ini Departemen Pendidikan

Nasional) berupaya untuk memfasilitasi, membina, dan mengarahkan masyarakat

agar memahami apa, mengapa, dan betapa pentingnya pendidikan anak usia dini

dengan membentuk sebuah layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pendidikan ataupun

pembinaan bagi seorang anak sejak ia lahir sampai dengan usia 6 tahun. PAUD

adalah pendidikan luar sekolah seperti kelompok bermain dan penitipan anak,

(2)

dipahami sebagai program persiapan untuk masuk TK sehingga PAUD dianggap

sebagai kegiatan bermain.

Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah agar kelak anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut nantinya, yang meliputi

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Pendidikan anak usia dini

berguna untuk membentuk anak yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan

berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan

yang optimal di dalam memasuki dunia sekolah serta menjalani kehidupan ketika

ia sudah dewasa.

PAUD Sekarwangi merupakan salah satu bentuk layanan PAUD yang

diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu). PAUD Sekarwangi diperuntukkan bagi masyarakat yang

belum siap mengikutsertakan anaknya dalam Taman Kanak-Kanak, baik karena alasan kerepotan mengantar, ekonomi, maupun masih rendahnya kesadaran

orangtuanya terhadap pentingnya pendidikan usia dini.

Pos PAUD Sekarwangi terdiri atas bagian pendidik (kader), pengelola

meliputi ketua, sekretaris, Pembina Pos PAUD, dan bendahara serta lembaga

penyelenggara seperti Tim Penggerak PKK, SKB/BPKB atau lembaga lainnya.

Bagian pengelola khususnya bendahara harus mampu mengelola segala

urusan yang berhubungan dengan pembiayaan kegiatan dan pemasukan Pos

PAUD untuk diserahkan laporannya kepada ketua PAUD Sekarwangi pertiga

(3)

iuran perbulan bagi orang tua, hingga pencatatan inventaris APE (Alat Peraga

Edukatif) haruslah dibuatkan laporan kasnya.

Namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala dalam pembuatan maupun

penyusunan laporan administrasi keuangan pada Pos PAUD Sekarwangi. Dalam

pembuatan laporan inventaris dan iuran orangtua masih manual dengan tulis

tangan diselembar kertas. Selain itu laporan kas masih harus diinputkan kedalam

Ms. Word dan belum terkomputerisasi. Oleh karenanya sering terjadi kehilangan

data, baik data peserta maupun data keuangan lainnya yang menyebabkan kurang

akuratnya laporan yang dihasilkan. Selain itu distribusi data belum teritegrasi

dengan baik.

Bedasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Sistem Informasi Administrasi Keuangan pada Pos PAUD Sekarwangi Kelurahan Cipageran Cimahi Utara”

Sehingga diharapkan dapat membantu mempermudah penyusunan laporan

administrasi keuangan Pos PAUD Sekarwangi.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan permasalahannya

sebagai berikut:

a. Dalam pengolahan data administrasi keuangan pada PAUD Sekarwangi

(4)

b. Masih banyak data yang hilang akibatnya kurang lengkapnya laporan yang

dihasilkan.

c. Masih sering terjadi kesalahan perhitungan keuangan

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan permasalahannya

adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perancangan sistem informasi administrasi keuangan pada Pos

PAUD Sekarwangi.

b. Bagaimana membangun aplikasi perangkat lunak sistem informasi

administrasi keuangan pada Pos PAUD Sekarwangi

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi

guna membantu administrasi pendidikan anak usia dini pada Pos PAUD

Sekarwangi Kelurahan Cipageran Cimahi Utara.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagi berikut:

a. Untuk menghasilkan rancangan sistem informasi administrasi keuangan pada

Pos PAUD Sekrawangi.

b. Untuk menghasilkan aplikasi perangkat lunak sistem informasi adminstrasi

(5)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian yang dilakukan diharapkan sistem administrasi keuangan di

PAUD Sekarwangi terintegrasi lebih baik dari sebelumnya serta pengolahan dan

pendistribusiannya lebih cepat tanpa adanya keterlambatan dan tidak

membutuhkan waktu yang lama sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan

efisiensi kinerja pegawai setelah dilakukannya penelitian ini.

1.4.2 Kegunaan akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah karya baru yang bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperluas

wawasan tentang penggunaan teknologi dan informasi yang baik pada

umumnya dan bagaimana sistem administrasi keuangan yang baik khususnya.

Dengan penelitian ini juga diharapkan peneliti dapat menganalisis suatu

sistem administrasi keuangan yang baik.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang

(6)

1.5 Batasan Masalah

1. Program laporan administrasi keuangan yang akan dibuat hanya membahas iuran bulanan, biaya pendaftaran, pembiayaan inventaris, pemberian donasi

dan kas.

2. Sistem informasi yang akan dibangun berbasis client server.

3. Dalam penelitian ini tidak membahas mengenai biaya perawatan sarana dan

prasarana, biaya operasional, biaya peningkatan keterampilan, biaya

keikutsertaan dalam kegiatan HIMPAUDI, data pengelola dan kader, catatan

perkembangan anak, rencana kegiatan, stok barang inventaris, donatur tetap,

dan buku tamu.

4. Dalam pembayaran DSP, murid hanya bisa membayar iuran pada satu bulan

saja pada bulan tertentu. Untuk biaya pendaftaran minimal Rp 15.000,-

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis mengambil objek penelitian di Pos PAUD Sekarwangi yang berlokasi

di Puri Cipageran Indah I Blok E RT 03/RW 24 Kelurahan Cipageran, Cimahi

Utara.Adapun waktu atau jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat

(7)
(8)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu cara mengelola pekerjaan

informasi dengan menggunakan pendekatan sistem. Sistem informasi merupakan

suatu proses sistem manusia dan mesin yang terintegrasi secara harmonis untuk

menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh user untuk mendukung fungsi

operasi, manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi baik secara

manual maupun dengan kemampuan teknologi informatika (computer).

2.1.1 Pengertian Sistem

Kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis besar ada dua kelompok

pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau

kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “Suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

suatu aturan tertentu.” Kusrini dan Andri Koniyo (2007: 5)

2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih

(9)

didefinisikan oleh Richard F. Neushl sebagai “Urutan operasi kerja

(tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam

dari transaksi bisnis yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau

komponennya mendefinisikan sistem sebagai “sekumpulan elemen yang saling

terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Kusrini

dan Andri Koniyo (2007:5)

Dengan demikian dalam suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat

berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk

satu kesatuansehingga tujuan sistem terbut dapat tercapai.

2.1.1.1Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu:

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

saling bekerja sama membentuk komponen sistem atau bagian-bagian dari

(10)

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian-bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain

untuk mencapai tujuan dengan sasaran masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem yang ada diluar dari batas

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

5. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara suatu

subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan

berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. 6. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energy yang masuk ke dalam sistem, berupa

perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan

supaya sistem tersebut dapat berintegrasi.

7. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

8. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem yang dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

(11)

9. Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.1.2Klasifikasi Sistem

Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang,di antaranya

sebagai berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yg terjadi melalui proses alam, sedangkan

sistem buatan manusia adalah sistem yg di rancang oleh manusia. 3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara

tepat sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem denga perilaku kedepan

yang tidak dapat diprediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem yang tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan

luar atau otomatis sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang

(12)

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau

mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi

sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila mafaatnya lebih besar

dibanding biaya untuk mendapatkannya. Kusrini dan Andri Koniyo (2007:7)

2.1.2.1Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas memiliki tiga kriteria,yaitu:

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan,tidak bias ataupun menyesatkan.

Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat mencerminkan

maksudnya.

2. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Dalam

pengambilan keputusan, informasi yangsudah usang tidak lagi bernilai. Bila

informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat

dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan..

3. Relevan (relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah

yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat

bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi pun ikut

(13)

oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu

informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

2.1.2.2 Siklus informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu

untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam

menghasilkan informasi.

2.1.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.1.3 Sistem Informasi

Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, maka dibuatlah sistem

informasi. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.Laitch dan K. Roscoe

Bavis sebagai berikut :

(14)

Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas

rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

2.1.3.1Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer

dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh

(15)

2.2 Konsep Dasar Administrasi Keuangan dan PAUD 2.2.1 Pengertian Administrasi

Dalam buku Pengantar Ilmu Administrasi Negara Drs. Darmanto,

M.Si. Mengutip beberapa definisi administrasi antara lain :

1. Leonard D. White: Administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya

terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer,

usaha yang besar dan kecil.

2. H.A Simon: Administrasi adalah kegiatan dari kelompok yang mengadakan

kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama.

3. William H. Newman: Administrasi adalah bimbingan, kepemimpinan, dan

pengawasan atas usaha-usaha kelompok/individu, terhadap tercapainya

tujuan bersama. (Sumber: http://www.scribd.com/ 8 Maret 2011)

Dengan memperhatikan penjelasan tersebut di atas maka dapat diketahui

bahwa ciri-ciri administrasi adalah sebagai berikut:

1. Adanya kelompok manusia (2 orang atau lebih)

2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut

3. Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan

(16)

2.2.2 Pengertian Keuangan

Keuangan adalah hal yang berkaitan dengan uang. Keuangan juga berarti masalah pembayaran dan pembiayaan untuk kebutuhan baik pribadi maupun

organisasi. (Sumber: http://www.scribd.com/ 8 Maret 2011)

2.2.3 Pengertian Administrasi Keuangan

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, dikutip oleh Martono dan Agus Harjito (1998 : 2) secara ilmu administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna. (Sumber: http://www.scribd.com/ 8 Maret 2011)

Administrasi secara sempit adalah berasal dari kata administratie

(Belanda), meliputi kegiatan catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan,

ketik mengetik, agenda yang bersifat teknis ketatausahaan.

Administrasi secara luas adalah berasal dari kata administration (inggris),

kegiatan dari pada kelompok yang mengadakan kerja sama untuk mencapai

tujuan bersama.

Administrasi secara seni adalah yang dapat mendorong, menggairahkan

dalam melaksanakan suatu aktifitas demi pencapaian tujuan. Dalam artian kita

merasa enjoy dalam pelaksanaan suatu aktivitas sebagai tanggung jawab.

Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo administrasi adalah suatu

bantuan kepada seseorang yang harus menunaikan tugas, jabatan/ menjalankan

(17)

Menurut Drs. A.W. Wijaya administrasi adalah segenap proses

penyelenggaraan kegiatan usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. (Sumber: http://www.scribd.com/ 8 Maret 2011)

Jadi administrasi keuangan adalah proses pengelolaan yang melibatkan

semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, pembuatan laporan

keuangan dan pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama.

2.2.4 Definisi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Pendidikan Anak Usia Dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (Sumber : UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas).

2.3 Arsitektur Aplikasi Jaringan 2.3.1 Pengertian Jaringan

Menurut definisi, yang dimaksud jaringan komputer (computer network)

adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous.

(18)

2.3.2 Jaringan Client server

Client adalah komputer yang melakukan permintaan resource kepada server

melalui software client. Permintaan ini berupa data dalam bentuk yang dimengerti

server dan mengirimkannya melalui jaringan ke server.

Server merupakan komputer yang menyediakan informasi dan memproses

permintaan dari client, kemudian mengirimkan informasi yang sesuai dengan

permintaan client. Server dapat merespon permintaan client secara simultan dalam

jumlah yang besar.

Jaringan client-server adalah jaringan dimana komputer client bertugas

melakukan permintaan data dan server bertugas melayani permintaan tersebut.

Dalam jaringan client-server biasanya digunakan sistem operasi khusus yang

mendukung tugas komputer server, seperti Windows Server atau LINUX.

Jaringan client-server memiliki kelebihan sebagai berikut :

1. User account, sistem keamanan, kontrol akses berada di komputer server

sehingga akan mempermudah dalam pengelolaan jaringan.

2. Dapat digunakan untuk menangani permintaan resource dalam jumlah besar.

2.3.3 Topologi Jaringan Komputer

(19)

2.4 Pengertian Basis Data

Secara umum database berarti koleksi data yang saling terkait. Abdul Kadir (Andi, 2008: 3).

Secara praktis, basis data dapat dianggap sebagai suatu penyusunan data yang

terstruktur yang disimpan dalam media pengingat (harddisk) yang tujuannya

adalah agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat.

2.5 Perangkat Lunak Pendukung

Dalam merancang Sistem informasi administrasi pengujian kendaraan

bermotor, penulis merasa lebih mudah dengan menggunakan menggunakan

Visual Basic 6 dengan Sistem Operasi Microsoft Windows XP/2000 dan database

yang digunakan SQL Server 2000.

2.5.1 Sekilas Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup popular dan

mudah untuk dipelajari. Kita dapat membuat program dengan menggunakan

aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan

pemakai komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan modus

(20)

2.5.2 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000

SQL Server 2000 merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman

database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan

dbase, Foxpro, FoxBase, QuickSilver dll. SQL Server kini mulai menjauhkan diri

dan melangkah jauh lebih ke depan, terutama dengan munculnya versi SQL Server

2000.

2.5.3 Sekilas Tentang Crystal Report 8.5

Crystal Reports 8.5 adalah aplikasi bisnis intelijen yang digunakan untuk

merancang dan menghasilkan laporan dari berbagai sumber data. Beberapa

aplikasi lainnya, seperti Microsoft Visual Studio, bundel versi OEM dari Crystal

Reports sebagai alat pelaporan tujuan umum. Crystal Reports menjadi de facto

penulis laporan standar saat Microsoft merilis Visual Studio dengan Laporan desainer. Crystal Reports memungkinkan pengguna untuk desain grafis dan tata

letak sambungan data laporan. Dalam Ahli Database, pengguna dapat memilih

dan link tabel dari berbagai sumber data, termasuk spreadsheet Microsoft Excel,

database Oracle, Obyek Usaha pandangan bisnis, dan informasi file sistem lokal.

Field dari tabel ini dapat ditempatkan pada permukaan desain laporan, dan juga

dapat digunakan dalam formula adat, baik menggunakan DASAR atau sintaks

Crystal sendiri, yang kemudian ditempatkan pada permukaan desain. Rumus dapat

dievaluasi pada beberapa tahap selama pembuatan laporan sebagaimana

(21)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD Sekarwangi Kelurahan Cipageran

Cimahi Utara yang merupakan lembaga pendidikan nonformal sejenis taman

kanak-kanak yang diperuntukkan masyarakat yang belum siap mengikutsertakan

anaknya dalam layanan PAUD yang lebih intensif, baik karena alasan kerepotan

mengantar, ekonomi, maupun rendahnya kesadaran orangtuanya. Objek yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah bagian administrasi keuangan.

1.1.1 Sejarah PAUD di Indonesia

ditinjau dari sejarahnya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia mulai diperhatikan oleh pemerintah secara sungguh-sungguh dan mencakup

tentang usia 0-6 tahun sejak tahun 2002. Dengan demikian pengembangan PAUD

yang mencakup tentang usia 0-6 tahun secara nasional baru berjalan selama 7

tahun. Namun karena pamahaman dan kemauan masyarakat selama ini sudah

sangat bagus, sehingga hanya dalam kurun waktu 7 tahun Angka Partisipasi Kasar

APK-PAUD sudah mencapai 15,3 juta (53,6%).

Saat ini PAUD sudah menjadi Gerakan Masyarakat Secara Nasional

(National Public Movement). Masyarakat sehari-hari sudah terbiasa

(22)

1.1.1.1Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia

Sampai saat ini masih ada beberapa masalah yang dapat menghambat perluasan kesempatan dan pemerataan akses mengikuti PAUD serta peningkatan

mutu PAUD di Indonesia, namun semua itu kita anggap sebagai tantangan yang

menarik sehingga untuk mengatasinya diperlukan kreativitas dan inovasi yang

berkelanjutan.

Tantangan yang prioritas untuk diatasi antara lain:

1. Jumlah anak yang belum mengikuti PAUD masih cukup besar.

2. Sarana dan prasarana belajar secara kuantitatif maupun kulaitatif masih

terbatas, hal ini disebabkan oleh terbatasnya kreativitas guru PAUD untuk

menciptakan dan mengembangkan metode pembelajaran dan sumber belajar

dengan memanfaatkan potensi budaya dan alam sekitar.

3. Kompetensi sebagian besar guru PAUD masih belum memadai karena sebagian besar dari mereka tidak berasal dari latar belakang pendidikan

PAUD dan mereka belum memperoleh pelatihan yang berkaitan dengan

konsep dan ilmu praktis tentang PAUD.

4. Perbedaan Angka Partisipasi Kasar (APK) peserta PAUD di daerah

perkotaan dan pedesaan masih sangat besar.

1.1.1.2Capaian 2009 dan Target APK-PAUD Tahun 2014

Pada tahun 2004 tercatat bahwa jumlah APK-PAUD baru mencapai 12,7

juta (27%) dan tahun 2008 APK-PAUD telah mencapai 15,1 juta (50,6%) serta

(23)

kondisi tersebut pemerintah telah menetapkan rencana 5 tahun kedepan

APK-PAUD diharapkan mencapai 21,3 juta (72,6%). Secara bertahap harapan untuk mencapai jumlah APK-PAUD tersebut terlihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1

Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun 2010-2014 (Sumber: http://paud-darma.blogspot.com/ 8 Maret 2011)

1.1.1.3Penyebaran Anak Didik PAUD

Dilihat dari penyebaran jumlah peserta PAUD di Indonesia secara

kuantitatif nominal memang dipengaruhi oleh jumlah penduduk di setiap provinsi,

artinya makin besar jumlah penduduk suatu provinsi semakin besar jumlah anak

yang mengikuti PAUD. Namun apabila diliha dari persentasenya, ternyata tidak

(24)

oleh tingkat kesadaran tentang pentingnya PAUD masyrakat di provinsi tersebut.

Penyebaran peserta PAUD secara nominal dan persentasenya dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2

APK PAUD Per Provinsi Tahun 2008

(25)

Dari tabel tersebut nampak bahwa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY) dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang masing-masing jumlah penduduknya hanya 356,917 dan 580,676 (relatif kecil) dibanding penduduk di

Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, ternyata persentase (%) anak

usia dini yang mengikuti PAUD lebih besar yaitu 81,78% dan 90,04%

1.1.1.4 Jenis PAUD di Indonesia

Dibanding dengan perkembangan model dan jenis PAUD di berbagai

negara maju dan berkembang lainnya, PAUD di Indonesia memiliki keunikan

(26)

pada umumnya hanya membedakan menjadi dua macam yaitu Kindergarden atau

Play Group dan Day Care, sedang di Indonesia menjadi empat macam, yaitu: 1. Taman Kanak-Kanak (Kindergarden)

2. Kelompok Bermain (Play Group)

3. Taman Penitipan Anak (Day Care)

4. PAUD sejenis (Similar with Play Group)

1.1.1.5 Sistem Penyelenggaraan PAUD

Penyelenggaraan PAUD di negara lain semata-mata hanya menstimulasi

kecerdasan anak secara komprehensif dan pengasuhan terhadap anak, karena

aspek kecerdasan yang dikembangkan hanya meliputi kecerdasan intelektual,

emosional, estetika, dan sosial serta pengasuhan. Sedang di Indonesia potensi

kecerdasan tersebut diberikan juga pendidikan untuk mengembangkan potensi kecerdasan spiritual yang dilaksanakan melalui pendekatan olah pikir, olah rasa,

dan olahraga. Disamping itu, juga diberikan pengetahuan dan pembinaan terhadap

kondisi kesehatan dan gizi peserta didik. Oleh karena itu, pelenggara PAUD di

(27)

1.1.2 Visi dan Misi PAUD Sekarwangi

Visi: Membentuk anak yang sehat, cerdas, dan ceria serta mampu mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia

Misi: Membantu keluarga yang kurang mampu untuk mendapatkan

pendidikan anak usia dini.

1.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1

(28)

1.1.4 Deskripsi Tugas

A.Pendidik/Guru Pengajar

Pendidik Pos PAUD dapat disebut kader, guru pengajar atau sebutan lain

yang sesuai dengan kebiasaan setempat. Adapun tugas kader

dikelompokkan menjadi beberapa kader, yaitu:

1)Tugas kader kelompok usia 0-2 tahun:

a. Menyiapkan administrasi kelompok:

- Daftar Hadir

- Buku Rencana Kegiatan Anak

- Buku Catatan Perkembangan Anak

- Kartu Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)

b. Menyiapkan kegiatan anak sesuai dengan rencana hari itu

c. Menyiapkan tempat dan APE (Alat Peraga Edukatif) untuk pengasuhan bersama

d. Menyambut kedatangan anak dan orangtua

e. Mengisi daftar hadir

f. Mendampingi orangtua dalam pengasuhan bersama

g. Mencatat perkembangan anak yang terjadi pada hari itu (bila ada)

h. Melakukan deteksi dini dengan menggunakan kartu DDTK kepada anak

(29)

2)Tugas kader kelompok anak usia 2-6 tahun:

a. Menyiapkan administrasi kelompok: - Daftar Hadir Anak

- Rencana Kegiatan Anak

- Buku Catatan Perkembangan Anak

- Buku-buku Panduan Pos PAUD

- Kartu Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)

b. Menyiapkan kegiatan anak sesuai dengan rencana hari itu

c. Menata kegiatan untuk main bebas sebelum kegiatan dimulai

d. Menyambut kedatangan anak

e. Bersama kader lain memandu anak-anak dalam kegiatan pembukaan

(main gerakan kasar) di halaman

f. Mengisi Daftar Hadir anak

g. Memandu kegiatan anak dikelompok yang dibinanya

h. Mencatat perkembangan anak

i. Melakukan deteksi dini dengan menggunakan kartu DDTK kepada anak

yang saatnya dideteksi

B.Pengelola

1)Tugas Ketua

a. Memimpin Pos PAUD

(30)

c. Menandatangani surat-surat, laporan-laporan kegiatan, dan laporan

perkembangan anak

d. Mengeluarkan dan menandatangani Surat Tanda Serta Belajar untuk

anak yang akan menjutkan ke TK dan SD

2)Tugas Sekretaris

a. Mengelola administrasi Pos PAUD:

- Formulir prndaftaran

- Buku induk anak

- Buku daftar inventaris (Peralatan dan APE)

- Daftar hadir kader

b. Mengarsipkan dokumen

c. Menyiapkan surat-surat d. Menyusun laporan Pos PAUD

3)Tugas Bendahara

a. Mengelola administrasi keuangan:

- Kartu iuran orangtua

- Buku Kas Pos PAUD

- Menghimpun iuran orangtua dan sumber lain

(31)

1.2 Metode Penelitian

Gambar 3.2 Metode Penelitian M enent ukan M et ode Pengem bangan Sist em

Perumusan M asalah

M erancang Sist em dengan M enggunakan

Alat Bant u

M em bangun Perangkat Lunak

M elakukan Pengujian

M em buat Laporan validasi

Y

(32)

1.2.1 Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah menentukan masalah dari objek yang diteliti. Pada penelitian ini peneliti mengambil permasalahan pada Pos PAUD

Sekarwangi. Guna mempermudah pemahaman permasalahan peneliti

menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui sumber data primer dan

sumber data sekunder.

1.2.1.1Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi, Kuesioner)

Untuk mendapatkan data-data bagi perancangan perangkat lunak dalam

penulisan tugas akhir ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.

Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk pengumpulan data

dan informasi yaitu :

a.Studi Lapangan

Dengan mengadakan penelitian langsung pada objek yang akan dianalisa.

Adapun berbagai teknik yang dilakukan dalam studi lapangan yaitu:

1.Teknik Observasi

Yaitu penulis melakukan pengamatan langsung pada kegiatan yang akan dianalisa di Pos PAUD Sekarwangi Kelurahan Cipageran.

2.Teknik Wawancara

Yaitu tatap muka langsung dengan bagian yang terkait dengan cara

(33)

1.2.1.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk pengumpulan dokumen, yaitu :

a. Studi Pustaka

Melakukan pengumpulan data dengan cara mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir

ini dari berbagai sumber buku.

1.2.2 Menentukan Metode Pengembangan Sistem 1.2.2.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan

terstruktur. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan

teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Tujuan pendekatan

terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat

memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran

biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat. Teknik

terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan

berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan

(34)

Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan

software aplikasi sistem informasi, teknik terstruktur terbagi menjadi :

1. Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang

digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten

2. Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi teknik yang

digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki modul-modul

yang menghasilkan program komputer yang lebih kecil agar mudah untuk

diimplementasikan dan dipelihara (diubah)

3. Analisis Terstruktur Modern merupakan teknik yang berorientasi kepada

proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.

4. Pemodelan Data merupakan suatu teknik yang berorientasi kepada data dengan

menunjukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari bagaimana data tersebut

akan diproses atau digunakan untuk menghasilkan informasi.

5. Rekayasa Informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data dan proses,

juga memberikan penekanan baru terhadap pentingnya perencanaan sistem

informasi.

Ciri-ciri utama yang mendukung pendekatan terstruktur:

1. memanfaatkan alat-alat pemodelan menggunakan model untuk menjelaskan

berbagai sistem, sub sistem untuk ditelaah dan dievaluasi oleh pelanggan dan

pengembang (sebagai alat komunikasi, eksperimentasi atau prediksi)

2. merancang berdasar modul modularisasi adalah proses yang membagi suatu

(35)

3. bekerja dengan pendekatan top-down dimulai dari level atas (secara global)

kemudian diuraikan sampai ke tingkat modul (rinci) 4. Dilakukan secara iterasi

Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga

akan menurunkan hasilnya danmenunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak

dilakukan dengan baik

5. Kegiatan dilakukan secara paralel

pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara paralel, sehingga

akan memperpendek waktu pengembangan sistem

6. Menggunakan CASE (Perangkat Lunak Pendukung Proses Pengembangan)

Dengan CASE (computer aided software engineering) memungkinkan analis

dapat membangun sistem dan menghasilkan executable secara otomatis

1.2.2.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem informasi, perlu digunakan suatu

metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang

harus dikerjakan selama pengembangan ini. Dengan mengikuti metode atau

prosedur-prosedur yang diberikan suatu metodologi, maka pengembangan sistem

diharapkan akan dapat diselesaikan dengan baik.

Pengembangan sistem yang digunakan adalah pendekatan model

waterfal). Waterfall dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

(36)

Gambar 3.3 Model Waterfall

[ Sumber: Roger S. Pressman, 1997 ]

Keterangan :

1. System / Information engineering : Information engineering menyangkut

pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis

serta disain tingkat puncak, tingkat bisnis strategis maupun tingkat area bisnis. 2. Analisis sistem (analysis) : tahap ini dilakukan proses analisa pada sistem,

yang dapat berupa analisa terhadap kebutuhan data dan informasi yang harus

dipenuhi, analisa terhadap upaya pengembangan dan alternatif pemecahan

masalah untuk proses pada fase – fase berikutnya.

3. Perancangan sistem (design) : tahapan perancangan sistem berfokus pada

perancangan perangkat lunak atau program (arsitektur software) dengan

menentukan struktur data yang digunakan, detail algoritma prosedural serta

perancangan terhadap antarmuka (design interface), design dikerjakan setelah

kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

4. Pembuatan sistem (coding) : hasil perancangan harus diterjemahkan ke dalam

bentuk bahasa mesin yang dapat dibaca. Desain program diterjemahkan ke dalam kode - kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah

(37)

5. Pengujian sistem (testing) : Pengujian berfokus pada logika internal perangkat

lunak dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi

akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

Pada tahap ini juga dilakukan pengetesan terhadap pengoperasian yang

berujung pada kesiapan untuk di implementasikan.

6. Pemeliharaan : perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi

perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya karena pelanggan

membutuhkan perkembangan fungsional untuk unjuk kerja.

1.2.3 Merancang Sistem dengan Menggunakan Alat Bantu 1.2.3.1Flow Map

Flow Map atau bagian dari alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk penilaian serta

tembusannya dengan menggunakan simbol-simbol. Untuk simbol yang

digunakan dapat dilihat pada daftar simbol.

Adapun komponen yang digunakan :

a. Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik proses secara manual

maupun komputerisasi.

b. Kegiatan Manual

Menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual contohnya

(38)

c. Proses

Menunjukkan kegiatan proses yang dilakukan oleh programmer dari operasi program komputer. Harddisk menunjukkan input dan output

dengan media penyimpanan harddisk

1.2.3.2Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar

(disebut dengan top level ) dan memecahnya menjadi bagian yang lebih terinci

(disebut dengan lower level). Untuk contohnya dapat di lihat pada daftar simbol.

1.2.3.3Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan

interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data

tersebut. Andri Kristanto (2008: 61)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

(39)

Melalui DFD dapat diketahui asal dan tujuan mengalirnya data serta ke

mana data disimpan, yaitu ke tempat penyimpanan data, dan proses apa yang menghasilkan data. Namun dalam DFD tidak mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data mengalir, seperti telepon, surat dan sebagainya. Begitu juga

mengenai lingkungan fisik penyimpanan datanya, tidak dipermasalahkan dimana

data disimpan, apakah disimpan ke harddisk, CD, dan sebagainya.

Simbol-simbol dalam DFD meliputi :

1. Entitas Luar (Terminator) proses, penyimpanan data dan entitas luas. Arus data dapat berupa masukan

bagi sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan orang, mesin atau komputer

dari arus data yang masuk ke dalam proses dan menghasilkan arus data yang

keluar dari proses. Proses digambarkan dalam bentuk lingkaran.

4. Tempat Penyimpanan (Data Store)

(40)

1.2.3.4Kamus Data

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Struktur dari suatu arus data di Data Flow Diagram dapat dilihat secara lebih terinci di kamus

data.

Jogiyanto (2005 : 725) menyatakan bahwa : Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

Oleh karena itu, dalam kamus data dapat diketahui item mengenai data

yang mengalir serta informasi yang dibutuhkan sistem informasi. Informasi

tersebut meliputi nama aliran data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan,

periode, volume, dan struktur data.

1.2.3.5Perancangan Basis Data

Pengertian basis adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Andi (2004 : 2)

Sedangkan data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek

(seperti manusia, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa atau kombinasi semuanya.

1.2.3.6Normalisasi

Normalisasi adalah sebagai suatu teknik yang menstrukturkan, memecah,

mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya

(41)

a. Bentuk-Bentuk Normalisasi

 Bentuk normal tahap pertama

Bentuk normalisasi pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki

atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai

yang sama.

 Bentuk normal tahap kedua

Bentuk normal tahap kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua

atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan

fungsional pada key primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi normal tahap kedua, jika ketergantungannya hanya bersifat

parsial (hanya tergantung pada sebagian dari key primer).

 Bentuk normal tahap ketiga

Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel relasional

tergantung hanya pada kunci utama. Sebuah tabel berada pada bentuk

normal ketiga jika tabel sudah berada pada bentuk normal kedua dan

setiap kolom yang bukan kunci tidak tergantung secara transitif pada

kunci utamanya.

 Bentuk normal boyce codd

Suatu relasi disebut sebagai bentuk normal boyce codd jika berada dalam

bentuk normal ketiga, dan semua determinannya merupakan candidate

(42)

 Bentuk normal tahap keempat

Bentuk normal keempat adalah suatu relasi dalam bentuk normal boyce

codd yang mana rinci data yang ada didalamnya tidak mengalami

ketergantungan pada banyak nilai.

 Bentuk normal tahap kelima

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kelima jika kerelasian data yang

ada dalam struktur data tidak direkonstruksikan dari struktur data yang

memuat rinci data lebih sedikit. Dalam pengertian lain, jika struktur data

hanya didekomposisikan menjadi record-record yang lebih kecil, yang kesemuanya mempunyai kunci yang sama, maka struktur data tersebut

disebut sebagai bentuk normal kelima.

1.2.4 Membangun Perangkat Lunak

Membangun perangkat lunak bertujuan menerjemahkan hasil rumusan

masalah dan desain yang telah dibuat pada langkah sebelumnya kedalam

perangkat lunak. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu Visual Basic

6 dan database SQL Server 2000.

1.2.5 Pengujian Software

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Black Box untuk menguji

perangkat lunak yang akan dibuat. Black-Box Testing terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi

(43)

Black Box Testing bukanlah solusi alternatif dari White-Box Testing tapi

lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh White-Box Testing. Black-White-Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

 Fungsi yang tidak benar atau tidak ada

 Kesalahan antarmuka (interface errors)

 Kesalahan pada struktur data dan akses basis data

 Kesalahan performansi (performance errors)

 Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

 Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?

 Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?

 Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?

 Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?

 Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?

 Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada

 operasi sistem?

1.2.6 Membuat Laporan

Langkah terakhir dari metode penelitian yang digunakan adalah membuat

laporan akhir. Membuat laporan akhir bertujuan membuat dokumentasi dari hasil

(44)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

proses kerja yang sedang dilakukan. Pokok-pokok yang dianalisis meliputi aliran

data, flowmap dan DFD.

4.1.1 Analisis Dokumen

1. Dokumen pendaftaran

a. Nama dokumen : Formulir Pendaftaran Pos PAUD Sekarwangi

Fungsi : mengajukan pendaftaran murid baru

Sumber : Sekretaris Pos PAUD Sekarwangi

Item : nama anak, jenis kelamin, tempat/tanggal lahir, alama &

no. telepon, no.induk, tanggal masuk, tanggal keluar, anak

ke, jumlah saudara, suku bangsa, agama, nama ibu, nama

ayah/wali, tempat & tanggal lahir ayah, alamat & no.telepon

ayah, pendidikan terkahir ayah, pekerjaan ayah, penghasilan

perbulan ayah, alamat kantor / no. tlp ayah, bangsa ayah,

suku bangsa ayah, agama ayah, nama ibu/wali, tempat &

(45)

terakhir ibu, pekerjaan ibu, penghasilan perbulan ibu,

alamat kantor / no.tlp ibu, bangsa ibu, suku bangsa ibu, agama ibu, rumah, jumlah penghuni rumah, tempat

bermain, pergaulan dengan teman, nafsu makan, makan

diantara waktu makan tersebut diatas, hubungan anak

dengan ayah, hubungan anak dengan ibu, hubungan anak

dengan saudara, kebersihan pada waktu buang air besar dan

kecil, tidur malam pukul, tidur siang pukul, masih buang air

kecil diwaktu tidur, hal-hal lain pada waktu tidur, hal-hal

yang perlu disampaikan

b. Nama dokumen : Buku Pendaftaran

Fungsi : mengetahui nama-nama murid baru yang melakukan

pendaftaran

Sumber : Sekretaris Pos PAUD

Item : no, nama anak, nama orang tua, alamat, uang pendaftaran,

(46)

c. Nama dokumen : Buku Induk Anak Didik

Fungsi : mengetahui biodata murid

Sumber : sekretaris Pos PAUD

Item : no induk, kelompok, tahun pelajaran, nama anak didik,

nama lengkap, nama panggilan, jenis kelamin, tempat dan

tanggal lahir, alamat rumah, jalan, desa/kelurahan, kecamatan, kota, provinsi, agama, kewarganegaraan, anak

keberapa, jumlah saudara kandung, jumlah saudara tiri,

jumlah saudara angkat, anak yatim/piatu/yatim piatu, bahasa

sehari-hari, golongan darah, penyakit berat yang pernah

diderita, imunisasi yang pernah diterima, ciri-ciri khusus,

nama ayah, tempat dan tanggal lahir ayah, agama ayah,

kewarganegaraan ayah, pendidikan ayah, pekerjaan ayah,

alamat dan nomor telepon ayah, nama ibu, tempat dan

tanggal lahir ibu, agama ibu, kewarganegaraan ibu,

pendidikan ibu, pekerjaan ibu, alamat dan nomor telepon

(47)

d. Nama dokumen : Daftar Anak Didik Baru

Fungsi : mengetahui daftar anak didik baru

Sumber : sekretaris Pos PAUD

Item : nomor statistik PAUD, nama PAUD, status PAUD,

penyelenggara, alamat PAUD, desa/ kelurahan, kecamatan,

kab/kota, provinsi, no urut, nomor induk, nama anak didik, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat tempat tinggal,

ditempatkan dikelompok, jumlah, tanggal

e. Nama dokumen : Kwitansi Pendaftaran

Fungsi : sebagai bukti sudah membayar uang pendaftaran

Sumber : bendahara Pos PAUD

Item : no, telah terima dari, uang sejumlah, untuk pembayaran,

Rp, tanggal

2. Dokumen DSP

a. Nama dokumen : Kartu Dana Sumbangan Pendidikan Bulanan (DSP)

(48)

Sumber : Bendahara Pos PAUD Sekarwangi

Item : sekolah, nama murid, kelas, besar sumbangan, tanggal

b. Nama dokumen : Daftar Rekap Iuran Anak Pos PAUD Sekarwangi,

Fungsi : mengetahui jumlah keseluruhan uang DSP murid per

semester

Sumber : Bendahara Pos PAUD

Item : tahun pembelajaran, no, nama, besar iuran, bulan iuran,

jumlah

3. Dokumen Donasi

a. Nama dokumen : Buku Donasi

Fungsi : mengetahui daftar donatur

Sumber : Bendahara Pos PAUD Sekarwangi

(49)

b. Nama dokumen : Kwitansi Donasi

Fungsi : sebagai bukti telah memberikan sumbangan kepada Pos

PAUD Sekarwangi

Sumber : Bendahara Pos PAUD

Item : no, telah terima dari, uang sejumlah, untuk pembayaran,

Rp, tanggal

c. Nama dokumen : KTP

Fungsi : mengetahui identitas donatur

Sumber : Donatur

Item : kode, nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,

RT/RW, desa/Kel, kecamatan, agama, pekerjaan, status,

berlaku hingga, kewarganegaraan

4. Dokumen Inventaris

a. Nama dokumen : Daftar Barang Rusak

(50)

Sumber : Sekretaris Pos PAUD

Item : no, nama barang rusak, jumlah, asal barang, kondisi

barang

b. Nama dokumen : List Barang Rusak

Fungsi : mengetahui barang apa saja yang rusak dan biaya

pengeluarannya

Sumber : Bendahara Pos PAUD

Item : no, nama barang rusak, jumlah, asal barang, kondisi

barang, harga barang, total biaya

c. Nama dokumen : Nota

Fungsi : mengetahui data toko dan data pembelian barang baru

Sumber : Toko

Item : no. nota, tanggal, toko, alamat, banyaknya, nama barang,

(51)

d. Nama dokumen : Buku Inventaris

Fungsi : mengetahui barang apa saja yang baru

Sumber : Bendahara Pos PAUD

Item : no, tanggal perolehan, nama barang, jumlah, asal barang,

kondisi barang, tanggal dihapuskan, keterangan

5. Dokumen Kas

a. Nama dokumen : Buku Kas

Fungsi : mengetahui seluruh total laporan

Sumber : Bendahara Pos PAUD

Item : no, tanggal perolehan, nama barang, jumlah, asal barang,

kondisi barang, tanggal dihapuskan, keterangan

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

1. Prosedur pendaftaran murid baru pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai berikut:

a. Orang tua murid menyerahkan formulir pendaftaran yang sudah terisi

(52)

b. Sekretaris menyalin biodata murid dari formulir pendaftaran kedalam buku

induk anak

c. Sekretaris mengembalikan formulir pendaftaran yang sudah dicatat kepada

orang tua murid

d. Sekretaris membuat daftar anak didik baru

e. Sekretaris memberikan buku induk anak kepada bendahara

f. Bendahara membuat kwitansi pendaftaran dan DSP untuk diserahkan

kepada orang tua murid

g. Bendahara membuat buku pendaftaran untuk diserahkan kepada ketua Pos

PAUD Sekarwangi untuk disetujui

h. Ketua menyetujui buku pendaftaran dan mengembalikannya ke bendahara

2. Prosedur pembayaran DSP (Dana Sumbangan Perbulan) pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai berikut:

a. Orang tua murid membayar DSP disertai dengan formulir DSP yang

diberikan kepada bendahara

b. Bendahara memvalidasi pembayaran DSP

c. Bendahara mencatat pembayaran DSP di daftar rekap iuran anak

d. Bendahara mengembalikan formulir DSP yang sudah divalidasi kepada

orang tua murid

e. Bendahara memberikan daftar rekap iuran anak kepada ketua Pos PAUD

(53)

f. Ketua menyetujui daftar rekap iuran anak dan mengembalikannya kepada

bendahara

3. Prosedur pemberian donasi pada Pos PAUD Sekarwangi adalah seagai berikut:

a. Donatur memberikan sumbangan beserta KTP kepada bendahara

b. Bendahara mencatat biodata donatur dan besar sumbangan

c. Bendahara membuat kwitansi donasi

d. Bendahara memberikan kwitansi donasi dan mengembalikan KTP kepada

donatur

e. Bendahara membuat buku donasi berdasarkan dokumen donatur

f. Bendahara memberikan buku donasi kepada ketua pos PAUD Sekarwangi

g. Ketua menyetujui buku donasi dan mengembalikannya kepada bendahara

4. Prosedur data inventaris pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai berikut:

a. Sekretaris memeriksa dan mencatat data barang yang rusak

b. Sekretaris memberikan data barang yang rusak kepada ketua

c. Ketua menvalidasi data barang yang rusak

d. Ketua memberikan data barang yang rusak yang sudah divalidasi kepada

bendahara

e. Bendahara membuat daftar barang yang rusak

f. Bendahara membuat daftar barang baru yang harus dibeli berserta

biayanya

(54)

h. Bendahara memberikan daftar barang baru, daftar barang rusak dan buku

inventaris kepada ketua Pos PAUD Sekarwangi

i. Ketua menyetujui buku inventaris dan mengembalikannya kepada

bendahara

5. Prosedur data kas adalah sebagai berikut:

a. Bendahara membuat buku kas berdasarkan buku pendaftaran, daftar rekap

iuran anak, buku donasi, dan buku inventaris

(55)

1.1.2.1 Flow Map

1. Flowmap Proses Pendaftaran Murid baru yang Sedang Berjalan

Gambar 4.1

(56)

2. Flowmap Proses Pembayaran DSP Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.2

(57)

3. Flowmap Proses Pembayaran Donasi Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.3

(58)

4. Flowmap Inventaris yang Sedang Berjalan

Gambar 4.4

(59)

5. Flowmap Perhitungan Data Kas yang Berjalan

Gambar 4.5

(60)

4.1.2.2 Diagram Konteks

Gambar 4.6

(61)

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

a. DFD Level 1

Gambar 4.7

(62)

a. DFD Level 2

1. DFD Pendaftaran Murid Baru Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.8

(63)

2. DFD Pembayaran DSP Yang Sedang berjalan

Gambar 4.9

DFD Level 2 Proses 2 Administrasi Keuangan yang Sedang Berjalan

3. DFD Pembayaran Donasi Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.10

(64)

4. DFD Inventaris Yang Berjalan

daftar barang baru, daftar barang rusak, buku inventaris

(65)

1.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No. Permasalahan Entitas Solusi

1. Proses pengolahan data administrasi keuangan masiih dilakukan dengan perhitungan

informasi yang dapat melakukan

perhitungan secara otomatis

2. Sering terjadinya kehilangan data sehingga kurang akuratnya data yang diberikan

Bendahara Membuat database yang terintegrasi

(66)

4.2. Perancangan Sistem

Tahap perancangan mengenalkan penggunaan alat-alat dan tekkode-tekkode untuk memperbaiki sistem yang berjalan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memudahkan dalam

pencarian data siswa dan pengolahan data khususnya pengolahan data

administrasi dan keuangan pada Pos PAUD Sekarwangi.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Pada dasarnya usulan perancangan sistem dibuat untuk memperbaiki sistem

yang ada. Sistem administrasi keuangan yang dimaksudkan untuk meminimalkan

kekurangan, kelemahan, dan meningkatkan keefisienan sistem informasi yang dibutuhkan. Perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan

terletak pada pengolahan data yang telah terinterigrasi dan tersimpan dalam

sebuah database.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

1. Prosedur pendaftaran murid baru yang diusulkan pada PAUD Sekarwangi

adalah sebagai berikut:

a. Orang tua murid menyerahkan formulir pendaftaran yang sudah terisi

beserta biaya pendaftaran kepada sekretaris

(67)

c. Bendahara mencetak kwitansi pendaftaran dan kartu DSP dari sistem

untuk diserahkan kepada orang tua murid

d. Bendahara mencetak laporan pendaftaran untuk diserahkan kepada ketua

dan mengarsipkan formulir pendaftaran dari orang tua murid

2. Prosedur pembayaran DSP yang diusulkan pada Pos PAUD Sekarwangi adalah

sebagai berikut:

a. Orang tua murid menyerahkan kartu DSP dan uang DSP kepada bendahara

b. Bendahara menginputkan jumlah uang DSP

c. Bendahara menvalidasi kartu DSP dan diserahkan kembali kepada orang

tua murid

d. Bendahara mencetak laporan DSP dari sistem untuk diserahkan kepada

ketua

3. Prosedur donasi yang diusulkan pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai

berikut:

a. Donatur menyerahkan uang sumbangan beserta kartu identitas kepada

bendahara

b. Bendahara menginputkan biodata donatur beserta jumlah donasi

c. Bendahara mencetak kwitansi donasi

d. Bendahara memberikan kwitansi donasi dan mengembalikan KTP kepada

donatur

(68)

4. Prosedur inventaris yang diusulkan pada Pos PAUD Sekarwangi adalah

sebagai berikut:

a. Sekretaris memeriksa dan mencatat daftar barang yang rusak untuk

diberikan kepada ketua

b. Ketua memvalidasi daftar barang rusak

c. Ketua menyerahkan daftar barang rusak yang sudah divalidasi kepada

sekretaris

d. Sekretaris menginputkan daftar barang rusak yang sudah divalidasi

kedalam sistem

e. Bendahara menginputkan daftar barang baru beserta jumlah biayanya dari

nota yang didapat setelah membeli APE (Alat Perlengkapan Edukasi ) dari

toko

f. Bendahara mencetak laporan inventaris dan laporan kas untuk diserahkan kepada ketua

5. Prosedur data kas yang diusulkan pada Pos PAUD Sekarwangi adalah sebagai

berikut:

a. Bendahara mencetak laporan kan berdasarkan data biodata murid, data

DSP, biodata donatur, dan daftar barang baru yang terdapat di dalam

sistem

(69)

4.2.3.1 Flow Map

1. Flowmap Proses Pendaftaran yang Diusulkan

Gambar 4.12

(70)

2. Flowmap Proses Pembayaran DSP (Dana Sumbangan Perbulan) yang Diusulkan

Gambar 4.13

Flowmap Proses Pembayaran DSP yang Diusulkan

3. Flowmap Pembayaran Donasi yang Diusulkan

Gambar 4.14

(71)

4. Flowmap Pengolahan Data Inventaris yang Diusulkan

Gambar 4.15

Flowmap Proses Inventaris yang Diusulkan

5. Flowmap Perhitungan Kas yang Diusulkan

Gambar 4.16

(72)

4.2.3.2. Diagram konteks

Gambar 4.17

(73)

4.2.3.3. Data Flow Diagram a. DFD Level 1 yang diusulkan

Gambar 4.18

(74)

b. DFD Level 2 yang diusulkan

1. DFD Level 2 Proses Pendaftaran yang diusulkan

Gambar 4.19

DFD level 2 proses 1 Administrasi Keuangan yang Diusulkan

1. DFD Level 2 Proses Pembayaran DSP (Dana Sumbangan Perbulan) yang Diusulkan

Gambar 4.20

(75)

2. DFD Level 2 Proses Pembayaran Donasi yang Diusulkan

Gambar 4.21

DFD level 2 proses 3 Administrasi Keuanngan yang Diusulkan

3. DFD Level 2 Proses Inventaris yang Diusulkan

Gambar 4.22

(76)

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus Data Level 2 Proses 1

1. Nama arus data : form. pendaftaran

tanggal lahir, jalan, desa, kecamatan, kota, provinsi,

telepon, tanggal terima, jumlah saudara kandung, jumlah

saudara tiri, jumlah saudara angkat, status murid, bahasa

sehari-hari, golongan darah, riwayat penyakit, imunisasi

diterima, ciri khusus, nama ayah, tempat lahir ayah, tanggal

lahir ayah, pendidikan terakhir ayah, pekerjaan ayah,

alamat ayah, telepon ayah, kewarganegaraan ayah, nama

ibu, tempat lahir ibu, tanggal lahir ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, alamat ibu, telepon ibu,

(77)

2. Nama arus data : data kwitansi pendaftaran

kecamatan, kota, provinsi, telepon, uang pendaftaran, kelas

3. Nama arus data : lap.pendaftaran

(78)

Kamus Data Level 2 Proses 2

Elemen data : no.induk, nama murid, kelas, bulan iuran, tgl iuran

2. Nama arus data : lap.DSP

Alias : -

Aliran data : proses 2.3 - entitas ketua

Volume : 1

Periode : setahun sekali setiap akhir tahun

Elemen data : no.induk, nama murid, kelas, bulan iuran, jumlah iuran,

(79)

Kamus Data Level 2 Proses 3

Elemen data : kode donatur, nama donatur, jenis kelamin donatur, alamat

donatur, agama donatur, pekerjaan donatur,

(80)

Aliran data : proses 3.3 - donatur

Volume : 1

Periode : setahun sekali setiap akhir tahun ajaran

Elemen data : tgl donasi, kode donatur, nama donatur, besar donasi,

total donasi

Kamus Data Level 2 Proses 4

(81)

Volume : 10

Periode : setiap terjadi pembelian barang

Elemen data : kode toko, nama toko, alamat toko, tlp toko

3. Nama arus data : lap. inventaris

Alias : -

Aliran data : proses 4.5 – entitas ketua

Volume : 1

Periode : setahun sekali setiap akhir tahun

Elemen data : kode inventaris, tanggal pembelian, nama barang, jumlah

barang, harga barang, keterangan

Kamus Data Level 2 Proses 1.5

1. Nama arus data : data keuangan

Alias : lap. kas

Aliran data : F.biodata murid – proses 5.1

Volume : 5

Periode : setahun sekali setiap akhir tahun

(82)

4.2.4. Perancangan Basis Data 4.2.4.1. Normalisasi

Unnormal : no.induk, nama murid, nama panggilan, jenis kelamin, agama, kewarganegaraan, anak ke berapa, tempat lahir,

tanggal lahir, jalan, desa, kecamatan, kota, provinsi, telepon,

tanggal terima, jumlah saudara kandung, jumlah saudara tiri,

jumlah saudara angkat, status murid, bahasa sehari-hari,

golongan darah, riwayat penyakit, imunisasi diterima, ciri

khusus, nama ayah, tempat lahir ayah, tanggal lahir ayah,

pendidikan terakhir ayah, pekerjaan ayah, alamat ayah,

telepon ayah, kewarganegaraan ayah, nama ibu, tempat lahir

ibu, tanggal lahir ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu,

alamat ibu, telepon ibu, kewarganegaraan ibu, tahun ajaran, no.induk, nama murid, tanggal terima, tahun ajaran,

kelompok, tempat lahir, tanggal lahir, jalan, desa, kecamatan,

kota, provinsi, telepon, uang pendaftaran, kelas, no.induk,

nama murid, nama ayah, alamat, uang pendaftaran, total

daftar, no.induk, nama murid, kelas, bulan iuran, tgl iuran,

no.induk, nama murid, kelas, bulan iuran, tgl iuran, no.induk,

nama murid, kelas, bulan iuran, jumlah iuran, total iuran, kode

donatur, nama, jenis kelamin donatur, alamat donatur, agama

donatur, pekerjaan donatur, kewarganegaraan donatur, tgl

Gambar

Gambar 3.2 Metode Penelitian
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja (POKJA) VII pada Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin telah membuat Berita Acara Lelang Gagal untuk paket pekerjaan sebagai berikut

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan

Director yang dipilih harus yang dianggap mampu menghidupkan ide cerita yang udah disetujui klien, yang secara style sesuai dengan tone and manner yang kita mau capai,

[r]

- Warna hijau keunguan - Tekstur agak halus - Pola tidak teratur - Biasanya terletak di.. daerah pantai dan muara

1. Harun Joko Prayitno, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.

[r]

Observasi kelas merupakan kagiatan pengamatan terhadap berbagai karakteristik, komponen pendidikan serta peraturan yang berlaku di sekolah yang nantinya akan