• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DAN

HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

DI SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA

Oleh :

Arianto Purba NIM.4103131005

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DAN

HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

DI SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA

Arianto Purba (4103131005)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun Purba dan hubungannya dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 orang. Instrumen yang digunakan adalah instrument non tes dan instrument tes. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal sedangkan instrumen non tes digunakan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru yang terdiri dari 10 indikator. Hasil analisis data kuesioner menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru kimia SMA Negeri 1 Bangun Purba dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 berada pada kualifikasi sedang atau cukup. Data kuesioner dan data hasil belajar siswa diuji normalitasnya, hasil yang diperoleh adalah sampel berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak dan untuk hasil belajar diperoleh thitung = 3,893 sedangkan ttabel = 2,0021 untuk α = 0,05 dan db = 58. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis harga t-hitung berada di daerah kritis, maka tolak Ho dan Ha diterima. Berarti terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik guru dengan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Bangun Purba. Besarnya kontribusi kompetensi pedagogik guru dapat mempengaruhi prestasi belajar siswanya sebesar 20%.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kimia Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 1 Bangun Purba”. Adapun penyusunan skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd sebagai dosen

pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran

motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, dan Bapak

Dr. Ajat Sudrajat, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan

dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini.Ucapan terima kasih kepada Ibu Dra.

Nurmalis, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan

ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Drs.Awaluddin,M.Si selaku Kepala SMA Negeri 1 Bangun Purba dan Ibu

Riris Simanjuntak, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas X IPA3 dan X

IPA1 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua

saya, yaitu ayahanda Rudolf Purba dan ibunda Nurmaya Sihite yang telah banyak

mencucurkan keringat dan rela berkorban demi menyekolahkan penulis dan

selalu mendoakan penulis sehingga dapat memperoleh gelar sarjana. Terimakasih

juga penulis sampaikan kepada kakak-kakak tercinta Kak Lia, kak Lidia, kak

(5)

v

memotivasi dan memberikan semangat. Terima kasih kepada kesayangan Agnes

Sianturi yang selalu memberikan nasehat dukungan dan selalu ada saat penulis

membutuhkan.

Terima kasih buat teman seperjuangan Lae Junior, appara David Purba,

Fenry Joegalz, dan Piter Marbun yang selalu ada dan setia membantu penulis dari

awal penyusunan sampai selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima kasih

kepada Bang Sudi Purba yang telah meluangkan waktu dan selalu memberi

nasehat kepada penulis .Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan

seperjuangan, yaitu mahasiswa Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi

warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan,

khususnya kepada sahabat-sahabat “Belapan” Agnes Sianturi, apparaku Bambang, dek Dhani, si tipis Dhea, pal ku Desii, Faraday’Jae, pra Mell yang selalu ada saat bahagia dan rela memberikan pundaknya ketika penulis dalam kesedihan.

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada saudara dan adik penulis di Kost

Sering 151 (tulang Eledon, Boy, Kriss, Irwanto, Jaholong) dan teman-teman yang

tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2014

Penulis,

(6)

vi

1.2.Identifikasi Masalah 3

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 4

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Kurikulum 7

2.1.2. Hakekat Kurikulum 2013 8

2.1.3. Alasan Pengembangan Kurikulum 2013 9

2.1.4. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 11

2.1.5. Pengertian Guru dan Peran Guru 13

2.1.6. Guru dalam Pengembangan Kurikulum 14

2.1.7. Pengertian Kompetensi 15

2.1.8. Kompetensi Pedagogik 17

2.1.9. Pengertian Belajar 18

2.1.10. Hasil Belajar Kimia 20

2.1.11. Pengukuran Hasil Belajar Kimia 21

2.2. Kerangka Berpikir 23

2.3. Hipotesis 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 25

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 25

3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian 25

3.3.1. Variabel Penelitian 25

3.3.2. Instrumen Penelitian 25

(7)

vii

3.4.1. Persiapan Penelitian 33

3.4.2. Pelaksanaan Penelitian 34

3.5. Teknik Analisis Data 34

3.5.1. Skoring 34

3.5.2. Tabulating 34

3.5.3. Analisis Deskriptif 35

3.5.4. Uji Normalitas 35

3.5.5. Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Data 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 39

4.1.2. Deskripsi Data 42

4.1.3. Uji Normalitas Data 49

4.1.4Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Data 50

4.2. Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 54

5.2. Saran 54

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas Isi Angket 27

Tabel 3.2. Nilai “r” Product Moment 36

Tabel 4.1. Data Statistik Deskriptif Kompetensi Pedagogik Guru 43

Tabel 4.2. Kategori data kompetensi pedagogik guru 43

Tabel 4.3. Kategori Data Kompetensi Pedagogik Guru Per Indikator 45

Tabel 4.4. Kategori Nilai Kompetensi Pedagogik Guru Per Indikator 46

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Skor Hasil Kuesioner Dan Hasil Belajar 50 Siswa

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Non Tes Sebelum Divalidasi 58 Lampiran 2 Instrumen Non Tes Sebelum Divalidasi 60

Lampiran 3 Silabus 64

Lampiran 4 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 77 Lampiran 5 Instrumen Tes Penelitian Sebelum Validasi 83 Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Sebelum Validasi 96 Lampiran 7 Kisi-Kisi Wawancara Guru 97 Lampiran 8 Lembar Pedoman Wawancara Guru 100 Lampiran 9 Lembar Validasi Isi Instrumen Non Tes 102 Lampiran 10 Lembar Validasi Isi Instrumen Tes 106 Lampiran 11 Perhitungan Validitas Isi Kuesioner 125 Lampiran 12 Kisi-Kisi Angket Siswa Setelah Divalidasi Secara Kualitatif 127 Lampiran 13 Angket Siswa Setelah Divalidasi Secara Kualitatif 132 Lampiran 14 Analisis Validitas Item Kuesioner 136 Lampiran 15 Tabel Validasi Item Kuesioner 138 Lampiran 16 Analisis Reliabilitas Instrumen Non Tes 139 Lampiran 17 Tabel Reliabilitas 140 Lampiran 18 Rekapitulasi Analisis Instrumen Non Tes 141 Lampiran 19 Kisi Kisi Kuesioner Siswa Setelah Validasi 143

Kuantitatif Dan Kualitatif

Lampiran 20 Angket Siswa Setelah Validasi Kualitatif Dan Kuantitatif 146 Lampiran 21 Perhitungan Validitas Isi Instrument Tes 149 Lampiran 22 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Setelah Divalidasi Secara 151

Kualitatif

Lampiran 23 Instrumen Tes Penelitian Setelah Validasi Secara Kualitatif 158 Lampiran 24 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Setelah Validasi 167

Kualitatif

Lampiran 25 Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes 168 Lampiran 26 Tabel Daya Beda 169 Lampiran 27 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 170 Lampiran 28 Tabel Tingkat Kesukaran 171 Lampiran 29 Perhitungan Distruktor 172 Lampiran 30 Tabel Distruktor 173 Lampiran 31 Perhitungan Reliabilitas Tes 174 Lampiran 32 Tabel Reliabilitas 176 Lampiran 33 Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes 177 Lampiran 34 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 178

Kualitatif Dan Kuantitatif

Lampiran 35 Instrumen Tes Penelitian Setelah Validasi Kualitatif Dan 182 Kuantitatif

(11)

xi

Lampiran 37 Hasil Wawancara Guru 192 Lampiran 38 Tabulasi Skor Instrumen Non Tes 196 Lampiran 39 Tabulasi Skor Instrumen Tes 198 Lampiran 40 Perhitungan Analisis Data Deskriptif 199 Lampiran 41 Tabel Tabulasi Skor Instrumen Kuesioner 203

Lampiran 42 Normalitas 204

Lampiran 43 Perhitungan Pengujian Hipotesis 206 Lampiran 44 Tabel Uji Hipotesis 208

Lampiran 45 Tabel t 210

Lampiran 46 Tabel r 211

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan

memperhatikan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan nasional,

serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Kurikulum yang

digunakan sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinilai

masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP dinilai belum tanggap

terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun

global (Kemendikbud, 2012). Standar penilaian KTSP dinilai belum mengarah

pada penilaian berbasis kompetensi. Hal tersebut bertentangan dengan penjelasan

pasal 35 UU nomor 20 Tahun 2003 bahwa kompetensi lulusan merupakan

kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan

sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Perubahan KTSP menjadi kurikulum 2013 mengundang berbagai

pendapat dari berbagai pihak. Pihak yang kurang sependapat dengan perubahan

kurikulum menganggap perubahan terlalu tergesa-gesa. Evaluasi penerapan

kurikulum sebelumnya (KTSP) penting lebih dahulu dilakukan agar dapat

menjadi panduan menyusun serta implementasi kurikulum baru. Fakta di sekolah

menunjukan banyak guru belum sepenuhnya mengimplementasikan KTSP,

namun sekarang harus mengimplementasikan kurikulum 2013 yang memiliki

prinsip mengintegrasi banyak materi.(Mulyasa, 2009). Guru juga dituntut untuk

tidak hanya memiliki kompetensi profesional, namun juga harus memiliki

kompetensi pedagogik, sosial, dan kepribadian. Kurikulum 2013 juga menuntut

(13)

2

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2007 tentang

guru, ada banyak kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Salah satunya adalah

kompetensi pedagogik. Berdasarkan Pasal 28 ayat 3 butir (a), Kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik

mutlak diperlukan guru untuk keberhasilan pembelajaran dan peningkatan mutu

pendidikan. Keberhasilan belajar siswa merupakan bagian dari dampak

kepemilikan kompetensi guru yang memadai dalam proses belajar mengajar.

Keberhasilan belajar siswa biasanya dilihat dari kualitas atau perubahan yang

ditunjukkan siswa setelah mengikuti pembelajaran, sehingga dapat dinilai melalui

sejauh mana kebutuhan belajar siswa dapat dipenuhi secara optimal oleh guru.

Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib peminatan bidang MIPA

dalam kurikulum 2013 pembelajaran di Kelas X SMA merupakan ilmu yang kaya

akan konsep yang bersifat abstrak. Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi

siswa, namun seringkali dijumpai siswa-siswi yang menganggap materi kimia

rumit dan sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang

mampu untuk mempelajarinya. Menurut Jurnal Ellizar (2009) menyatakan

berkembangnya anggapan pada sebagian siswa bahwa kimia itu sulit,

menyebabkan minat dan kegairahan belajar semakin rendah dalam belajar kimia.

Anggapan bahwa kimia itu sulit disebabkan karena pemahaman siswa yang

rendah terhadap konsep yang diajarkan. Penguasaan konsep yang kurang

maksimal menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang maksimal.

Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Bangun Purba

Kabupaten Deli Serdang yang sudah menerapkan kurikulum 2013, guru-guru

kimia di SMA Negeri 1 Bangun Purba mengalami kesulitan dalam mengelola dan

merancang pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Guru dalam

menerangkan hanya biasa menggunakan metode ceramah. Dengan demikian,

(14)

3

dalam pelajaran kimia. Padahal, mata pelajaran kimia membutuhkan kepemilikan

penguasaan keterampilan dan kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar yang

dituntut oleh jabatan seorang guru, agar dalam pengajaran kimia menarik sehingga

dapat meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga

peneliti memiliki asumsi bahwa guru yang memiliki kompetensi pedagogik akan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Siti Fatimah (2010)

membuktikan bahwa antara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru

dengan hasil belajar siswa mempunyai hubungan yang signifikan, semakin baik

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru maka hasil belajar siswa akan

semakin baik. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk

mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran kimia. Berdasarkan alasan-alasan yang telah diuraikan di atas maka peneliti dalam penelitian ini mengambil judul “Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kimia Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 1 Bangun Purba”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep kimia yang diajarkan

menyebabkan hasil belajar kurang maksimal.

2. Guru masih kesulitan dalam mengelola dan merancang pembelajaran

kimia.

3. Pengajaran kimia bersifat monoton, siswa merasa jenuh dan kurang

(15)

4

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini hanya membatasi masalah pada

hubungan kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan kurikulum

2013 dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas X di SMA

Negeri 1 Bangun Purba.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan

beberapa rumusan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan

kurikulum 2013 pada mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun

Purba?

2. Bagaimana hubungan antara kompetensi pedagogik guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun Purba ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan

kurikulum 2013 pada mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun

Purba.

2. Mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada

(16)

5

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman secara

langsung kepada peneliti sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang

kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013

pada mata pelajaran kimia dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1

Bangun Purba.

2. Bagi guru

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru-guru untuk

lebih meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan semaksimal mungkin.

3. Bagi lembaga pendidikan/ sekolah

Sebagai salah satu sumber informasi dan evaluasi untuk

mengetahui tahap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru.

4. Bagi Universitas Negeri Medan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi Universitas

Negeri Medan agar bisa lebih meningkatkan kualitas tenaga pengajarnya

terutama dalam kompetensi pedagogik guru menimplementasikan

kurikulum 2013 sekaligus sebagai acuan bagi lembaga tinggi lain yang

(17)

6

1.7. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka

perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :

1. Kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang disusun dengan

mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta

perkembangan individu.

2. Kurikulum tahun 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain

untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan

generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya,

berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga

negara yang demokratis, dan bertanggung jawab.

3. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran

yang terdiri dari pemahaman terhadap siswa, perencanaan, implementasi

pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengaktualisasikan segenap

potensi siswa.

4. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau

skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran.

Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa

(18)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari jawaban siswa mengenai kompetensi pedagogik guru, sebagian besar

siswa berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru kimia SMA Negeri

1 Bangun Purba berada pada kualifikasi sedang atau cukup. Dilihat pada

10 indikator dari kompetensi pedagogik guru terdapat 1 indikator yang

berada pada kategori rendah, 1 dalam kategori cukup, dan 8 kategori

termasuk dalam kategori sangat baik.

2. Terdapat korelasi positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik guru

dengan Prestasi Belajar kimia Siswa SMA Negeri 1 Bangun Purba.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Khusus tenaga pengajar diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitasnya

dalam hal kompetensi pedagogik guru.

2. Bagi kepala sekolah atau wakabid kurikulum, setelah penelitian ini

dilakukan, diharapkan pembinaan serta pengawasan terhadap kompetensi

pedagogik hendaknya terus ditingkatkan. Karena tanpa adanya

pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan

menurun.

3. Bagi mahasiswa yang lain atau peneliti selanjutnya yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut disarankan untuk meneliti kompetensi guru yang

lain seperti kompetensi profesional, kompetensi pribadi atau kompetensi

(19)

55

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. (2010). Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta: Penerbit Bestari Buana Murni

Ali, M. 1984. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa

A, Sardiman. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.

Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyanti, dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Fatimah, Siti. 2010. Hubungan Antara Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Di SMA Negeri 1 Probolinggo. Laporan hasil penelitian. Malang : Universitas Negeri Malang

Hamalik, O. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hasan, H. 2013. Informasi Kurikulum 2013. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press (GP Press).

Karsidi, R. 2005. Profesionalisme Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Otonomi Daerah. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan. Dewan Pendidikan Kabupaten. Wonogiri 23 Juli 2005.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(20)

56

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 44

Kusnandar. 2008 . Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kwartolo, Y. 2007. Mengimplementasikan KTSP dengan pembelajaran partisipatif dan tematik menuju sukacita dalam belajar (Joy in Learning).Jurnal Pendidikan Penabur 6 (9):66-80.

Lunenburg, L. C. 2011. Curriculum Development: Inductive Models. Schooling 2 (1):1-8.

Miarso, Y. 2008. Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur 7 (10):66-76.

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mustaqim, Abdul Wahid, 1991, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Mustofa. 2007. Upaya pengembangan profesionalisme guru di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 4 (1):76-88.

Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Nugroho, 2013. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung: PT.Trigenda Karya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: BSNP.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang : standar nasional pendidikan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. 45

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang : guru. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri.

Purwo, B. K. 2009. Menjadi guru pembelajar.Jurnal Pendidikan Penabur 8 (13):64-70.

Saragih, A.H. 2008. Kompetensi minimal seorang guru dalam mengajar.Jurnal Tabularasa PPS UNIMED 5 (1):23-34.

(21)

57

Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan.

Sudjana. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung.

Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, N. S. 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Citra Umbara.

Uno, H. B. 2009. Profesi Kependidikan Problema, solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta :Grasindo

(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Arianto Purba dilahirkan di Doloksanggul, pada tanggal 29 Agustus 1992.

Ayah bernama Rudolf Purba dan Ibu bernama Nurmaya Sihite dan merupakan

anak keenam dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD

Negeri 13774 Doloksanggul dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Doloksanggul dan lulus pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Doloksanggul

dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi

Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Gambar

Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas Isi Angket
Gambar 4.1. Diagram Pendapat Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik

Referensi

Dokumen terkait

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 keluarga poligami (dalam hal ini suami yang memiliki dua istri), dengan demikian subyek dalam penelitian ini terdiri dari

Some examples related to the territorial variation of language within the advertising campaign strategy can be seen on figure 2 and figure 3 below: Figure 3: SimPATI Telkomsel

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa batang sawit nonpro- duktif memiliki potensi sangat besar sebagai bahan baku bioetanol dan

Imas Kunarsih dalam Agus Wibowo (2016) mengemukakan bahwa buku saku merupakan sumber belajar berupa buku ajar (buku teks pelajaran). Pada prinsipnya membuat buku saku

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan pada bab-bab sebelumnya sebagai berikut: 1) Perkembangan kosa kata bahasa Inggris anak dalam proses

[r]

Aplikasi ini bertujuan untuk membantu mempercepat pengolahan data siswa pada Sekolah Taman Kanak-kanak Islam Wahyu agar pengelola dapat bekerja seefektif mungkin serta dapat

Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapaan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang