• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UKURAN BUTIRAN DAN KETEBALAN LAPISAN PASIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR YANG BERWARNA KUNING DAN DEBIT OUTLET PADA SARINGAN PASIR LAMBAT SEDERHANA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH UKURAN BUTIRAN DAN KETEBALAN LAPISAN PASIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR YANG BERWARNA KUNING DAN DEBIT OUTLET PADA SARINGAN PASIR LAMBAT SEDERHANA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UKURAN BUTIRAN DAN KETEBALAN LAPISAN PASI R TE RHADAP KUALITAS AIR S UMUR YANG

BERWARNA KUNING DAN DEBIT OUTLET PADA SARINGAN PASIR LAMBAT SEDERHANA

Oleh:

Fika Ariani NIM 4101240005 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunian-Nya kepada penulis sehingga penelitian yang berjudul “PENGARUH UKURAN BUTIRAN DAN KETEBALAN LAPISAN PASIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR YANG BERWARNA KUNING DAN DEBIT OUTLET PADA SARINGAN PASIR LAMBAT” ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

2. Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Abdul

Hakim, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Pintor

Simamora, M.Si selaku Ketua Program Studi Fisika FMIPA UNIMED

serta seluruh staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED.

3. Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Drs.Usler Simarmata, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik

yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran dalam

perkuliahan.

5. Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si selaku dosen penguji I, Bapak

Winsyahputra Ritonga selaku dosen penguji II dan Bapak Abdul Rais, MS

selaku dosen penguji III yang telah memberikan pengarahan, kritik, dan

saran dalam menyempurnakan hasil penulisan skripsi.

6. Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si selaku kepala Laboratorium Fisika Medan

yang telah memberikan fasilitas berupa alat dalam penelitian juga

memberikan izin penelitian dan bimbingan maupun saran kepada peneliti

sehingga penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar

(4)

vi

7. Bapak Rahmadsyah Zega, S.SOS selaku Kepala Lurah Kelurahan Sitirejo

III yang telah memberikan izin penelitian di Kelurahan Sitirejo III

tepatnya Jalan Selamat Pulau Gg. Mawar.

8. Bapak Yusuf Siregar pemilik sumur bor yang telah memberikan izin

dalam pengambilan sampel air.

9. Teristimewa kepada Ayahanda Taufik Hidayat dan Ibunda Longga Hairani

Nasution, yang telah membesarkan, mendidik, mendungkung serta

mendoakan dengan kasih sayang yang tulus, juga kepada Abanganda

Sofyan Arif Hidayat dan Ananda Ilham Habibi, yang telah memberikan

semangat, waktu dan tenaga kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

10. Kepada sahabat-sahabat penulis Rahmi, Norma, Nia, Emil, Yuni, Tyara,

Anna yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi/semangat

kepada penulis.

11. Kepada semua teman-teman seperjuangan di Fisika Non Dik 2010 yang

telah memberikan semangat kepada penulis yang tidak bisa disebutkan

satu per satu namanya. Terkhusus kepada Palma Juanta, Grace Silitonga

dan Vicky Panjaitan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitian dan skripsi penulis.

12. Kepada saudara Pily Tanjung yang telah memberikan motivasi/semangat,

waktu dan tenaga dalam membantu penulis selama perkuliahan mulai dari

semester pertama hingga akhirnya menyelesaikan skripsi.

13. Kepada para tetangga yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitian mulai dari pengayakan pasir, perakitan alat miniatur saringan

pasir lambat, hingga terselesaikan penelitian penulis berupa sampel air

yang telah diolah dan di bawa ke Laboratorium Fisika UNIMED.

14. Kepada Rinda Atika, Wati Anaqi selaku kakak yang selalu memberikan

doa, motivasi, nasihat kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi

penulis.

15. Kepada Henny Lasti Fajar dan Kinanti Pangesti selaku sahabat terbaik

penulis yang telah membantu penulis dalam mengurus surat-surat yang

(5)

vii

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan

hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan

dan penyempurnaan dimasa mendatang. Semoga karya tulis ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan informasi

selanjutnya.

Medan, September 2014

Penulis

Fika Ariani

(6)

iv

Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas Air Sumur Yang Berwarna Kuning Dan Debit Outlet Pada Saringan Pasir

Lambat Sederhana

Fika Ariani (4101240005)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran butiran dan ketebalan lapisan pasir terhadap kualitas air sumur bor salah satu warga di Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas tepatnya di Jalan Selamat Pulau Gg. Mawar dimana kondisi fisik air yang terlihat secara kasat mata pada air sumur bor tersebut melatarbelakangi digunakannya air tersebut sebagai sampel air yang perlu dilakukan pengolahan untuk memperbaiki kualitasnya. Sebagai salah satu alternatif pengolahan yang sangat sederhana yang dapat diterapkan adalah pengolahan dengan saringan pasir lambat sederhana. Penelitian ini menggunakan saringan pasir lambat sederhana dengan media pasir, kerikil dan sabut kelapa dengan variasi ukuran butiran dan ketebalan lapisan pasir. Variasi ukuran butiran 20,30,40,50,70 mesh dengan ketebalan lapisan pasir 60 cm dan variasi ketebalan lapisan pasir 20,30,40,50,60 cm dengan ukuran butiran 70 mesh. Dengan susunan lapisan sabut kelapa, kerikil, sabut kelapa, pasir dan kerikil. Analisis laboratorium, menggunakan alat ICP untuk pemeriksaan kadar Fe, alat TDS Meter untuk pemeriksaan zat padat terlarut (TDS), alat Turbidimeter untuk menguji kekeruhan, alat Konduktivitimeter untuk menguji daya hantar listrik dan alat pH meter untuk menguji pH air. Dari hasil penelitian, pada pemeriksaan kadar Fe diperoleh 2,0 mg/l, dan kelarutan zat padat (TDS) diperoleh 1932 mg/l. Berdasarkan variasi ukuran butiran dengan ketebalan lapisan pasir 60 cm dan variasi ketebalan lapisan pasir dengan ukuran butiran 70 mesh diperoleh: pada pengukuran kekeruhan yang terbaik yaitu 1,1 NTU pada ukuran butiran 70 mesh dan 0,8 NTU pada ketebalan lapisan pasir 60 cm, DHL tertinggi 915,97 µmho/cm,25°C pada ukuran butiran 20

mesh dan 909,33 µmho/cm,25°C pada ketebalan lapisan pasir 20 cm, sedangkan

DHL terendah 372,71 µmho/cm,25°C pada ukuran butiran 70 mesh dan 424,57

µmho/cm,25°C pada ketebalan lapisan pasir 60 cm, pada pengukuran pH yang

terbaik yaitu 6,9 pada ukuran butiran 70 mesh dan 6,5 pada ketebalan lapisan pasir 60 cm, hasil percobaan di lapangan perhitungan debit outlet hanya ada 2 variasi ukuran butiran yang memenuhi SNI 2008 tentang perencanaan SPL sederhana ditinjau dari persyaratan teknis berdasarkan kecepatan filtrasinya yaitu 0,2 dan 0,1 m/jam pada ukuran butiran 50, 70 mesh, sedangkan pada variasi ketebalan lapisan pasir hanya ada 3 yang memenuhi SNI 2008 tentang perencanaan SPL sederhana ditinjau dari persyaratan teknis berdasarkan kecepatan filtrasinya yaitu 0,4, 0,1, 0,1 m/jam pada ketebalan 40, 50, 60 cm.

(7)
(8)
(9)
(10)

xi

4.2.2.3 Pengukuran dan Perhitungan Daya Hantar Listrik (DHL) 59

4.2.2.3.1 Hubungan DHL Terhadap Ion Terlarut (Fe) 62

4.2.2.4 Penurunan Kekeruhan 63

4.2.2.5 Derajat Keasaman (pH) 66

4.2.2.6 Perhitungan Debit Outlet 67

(11)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat SNI 3981:2008 8

Tabel 2.2 Desain Saringan Pasir Lambat Sederhana 9

Tabel 2.3 Klasifikasi air berdasarkan Daya Hantar Listrik (DHL) 30

Tabel 3.1Jadwal Penelitian 35

Tabel 3.2 Alat Penelitian 36

Tabel 3.3. Bahan Penelitian 37

Tabel 3.4. Pemeriksaan air baku berdasarkan ukuran butiran pasir 42

Tabel 3.5 Pemeriksaan air baku berdasarkan ketebalan lapisan pasir 43

Tabel 4.1 Pengukuran Air Baku Sebelum Perlakuan/Diolah 49

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Kadar Fe 49

Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Kelarutan Zat Padat (TDS) 50

Tabel 4.4 Data Pengukuran DHL Pada Variasi Ukuran Butiran 51

Tabel 4.5 Data Pengukuran DHL Pada Variasi Ketebalan Lapisan Pasir 51

Tabel 4.6 Data Pengukuran Kekeruhan Pada Variasi Ukuran Butiran Pasir 52

Tabel 4.7 Data Pengukuran Kekeruhan Pada Variasi Ketebalan Lapisan Pasir 52

Tabel 4.8 Data Pengukuran pH Pada Variasi Ukuran Butiran 53

Tabel 4.9 Data Pengukuran pH Pada Variasi Ketebalan Lapisan Pasir 54

Tabel 4.10 Data Perhitungan Debit Outlet Pada Variasi Ukuran Butiran 54

Tabel 4.11 Data Perhitungan Debit Outlet Pada Variasi Ketebalan

Lapisan Pasir 55

Tabel 4.12 Data Pengukuran DHL 25°C Pada Variasi Ukuran Butiran 59

(12)

xiv

Tabel 4.14 Data Pengukuran DHL Rata-Rata Pada Variasi Ukuran Butiran 60

Tabel 4.15 Variasi Ketebalan Lapisan Pasir (70 mesh) DHL Rata-Rata 60

(13)

xii

Gambar 4.1 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir dengan Ukuran Butiran 70 mesh terhadap Kadar Fe (mg/L) 56

Gambar 4.2 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir dengan Ukuran Butiran 70 mesh terhadap Kelarutan Zat Padat (mg/L) 58

Gambar 4.3 Pengaruh Variasi Ukuran Butiran dengan Ketebalan Lapisan Pasir 60 cm terhadap DHL RataRrata µmho/cm,25°C 61

Gambar 4.4 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir Dengan Ukuran Butiran 70 mesh Terhadap DHL Rata-Rata (µmho/cm, 25°C) 62

Gambar 4.5 Hubungan DHL Rata-Rata Terhadap Ion Terlarut 63

Gambar 4.6 Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Dengan Ketebalan Lapisan Pasir 60 cm Terhadap Kekeruhan Rata-Rata (NTU) 64

Gambar 4.7 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir Dengan Ukuran Butiran 70 mesh Terhadap Kekeruhan Rata-Rata (NTU) 65

Gambar 4.8 Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Dengan Ketebalan Lapisan Pasir 60 cm Terhadap pH Rata-Rata 66

Gambar 4.9 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir Dengan Ukuran Butiran 70 mesh Terhadap pH Rata-Rata 67

Gambar 4.10 Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Dengan Ketebalan Lapisan Pasir 60 cm Terhadap Debit Outlet Rata-Rata (m/jam) 68

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perhitungan DHL Air Sumur Bor Pada Suhu 25°C 74

Lampiran 2 Perhitungan Debit Outlet Air 75

Lampiran 3 Standar Kualitas Air Bersih 76

Lampiran 4 Gambar Susunan Saringan Pasir Lambat Sederhana 79

Lampiran 5 Foto Alat Penelitian 80

Lampiran 6 Foto Bahan Penelitian 81

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian di Laboratorium Fisika UNIMED 84

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian di Lapangan 85

Lampiran 9 Izin Penelitian BTKL PPM 86

Lampiran 10 Surat Balasan Penelitian BTKL PPM 87

Lampiran 11 Izin Penelitian Laboratorium Fisika Unimed 88

Lampiran 12 Surat Balasan Penelitian Laboratorium Fisika Unimed 89

Lampiran 13 Surat Balasan Lokasi Penelitian 90

Lampiran 14 Surat Permohonan Dosen Pembimbing Skripsi 91

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan

oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota

untuk air minum, memasak, mencuci, dan sebagainya harus diperhatikan. Air

yang akan digunakan untuk kehidupan sehari-hari harus memenuhi syarat, baik

dari segi kualitas maupun kuantitasnya (Syahrinia, 2007).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1405/MENKES/SK/XI/1990 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

Perkantoran dan Industri terdapat pengertian air bersih yaitu air yang

dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan

kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan dapat diminum apabila dimasak. Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan

dalam PERMENKES 416/1990 terdiri atas parameter fisik, parameter kimiawi

dan parameter mikrobiologis.

Adanya kemampuan air untuk melarutkan bahan-bahan padat,

mengabsorbsi gas-gas dan bahan-bahan padat lainnya, mengakibatkan semua air

alam mengandung mineral dan zat-zat dalam larutan diperoleh dari udara, tanah

dan bukit-bukit yang dilaluinya. Kandungan bahan atau zat-zat ini dalam air

dengan konsentrasi tertentu dapat menimbulkan efek gangguan kesehatan bagi

pemakai.

Permasalahan yang mungkin timbul pada air sumur adalah tingginya

angka kandungan Total Dissolved Solids (TDS), besi (Fe), mangan (Mn) dan lain

sebagainya. Kadar maksimum yang diperbolehkan untuk zat padat terlarut

menurut PERMENKES 416/1990 untuk air bersih adalah 1500 mg/l. Sedangkan

untuk kadar maksimum yang diperbolehkan untuk kandungan zat besi (Fe) untuk

air bersih adalah 1,0 mg/l.

Masyarakat Kelurahan Sitirejo III tepatnya di Jalan Selamat Pulau Gg.

Mawar, banyak sekali warga yang mengeluh tentang sumber air mereka, apa lagi

(16)

2

masih mengandung racun dan zat-zat berbahaya lainnya, seperti misalnya besi

(Fe). Menurut Sugiharto (1985), adanya Fe akan memberikan warna coklat

kekuning-kuningan dan baunya tidak enak. Hal ini terlihat jelas pada kasus air

sumur bor Bapak Yusuf Siregar yang secara kasat mata kondisi air sumur bor nya

terlihat berwarna kuning, berbau, menimbulkan endapan pada bak tempat

penampungan air, menimbulkan warna merah karat pada peralatan rumah tangga,

menimbulkan noda-noda pada pakaian berwarna putih bila dipakai untuk mencuci

dan menyebabkan warna kuning pada dinding bak dan latai kamar mandi.

Dari pemeriksaan awal zat padat terlarut (TDS) yang terkandung dalam air

sumur bor pada kasus air sumur bor bapak Yusuf Siregar yang diperoleh tinggi

yang hasilnya melampaui kadar maksimum yang telah ditetapkan disebabkan

karena letak sumur bor dekat dengan parit busuk dimana masyarakat disana sering

membuang sampah di parit busuk tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, perlu dilakukan pengolahan

misalnya proses penjernihan, agar air sumur menjadi bersih dan berkualitas.

Tujuan utama proses penjernihan air sumur adalah mengurangi kadar/konsentrasi

bahan-bahan metal terlarut seperti Fe, Ca, Na, Mg, partikel tercampur serta

mikroorganisme patogen dan nonpatogen (Fauziah, 2011).

Sesuai dengan fakta lapangan dan studi kasus air sumur bapak Yusuf

Siregar di atas, maka perlu dilakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut, yaitu

membuat suatu alat proses penjernihan air sumur yang murah, sederhana,

teknologinya baik dan bahannya mudah didapat di pasaran untuk digunakan

meminimasi permasalahan air sumur yang kurang baik mutunya dengan

menggunakan media bahan penjernih pasir, kerikil dan sabut kelapa.

Salah satu teknologi pengolahan air adalah Saringan Pasir Lambat.

Pengolahan dengan saringan pasir lambat merupakan salah satu proses

pengolahan air yang efektif, murah dan sederhana. Efektif karena hanya dengan

satu macam pengolahan saja dapat dihasilkan pemisahan atau pengurangan

kekeruhan air sampai pada tingkat yang dapat ditoleransi untuk air bersih,

penurunan derajat warna, dan konsentrasi bakteri yang cukup tinggi, serta

(17)

3

tersebut tidak memerlukan energi dan bahan kimia, serta pembuatannya tidak

memerlukan biaya besar. Sederhana karena operasinya tidak memerlukan tenaga

khusus yang terdidik dan trampil (Suryana, 2013).

Dari hasil penelitian Rahman dan Hartono (2004), dalam penelitiannya

yang berjudul “Penyaringan Air Dengan Zeolit Alami Untuk Menurunkan Kadar Besi Dan Mangan” yakni zeolit bayah menurunkan kadar Fe sebanyak 55% dalam

air tanah yang mengandung 3,6 mg/L.

Hasil penelitian Astari dan Iqbal (2009), dalam penelitiannya saringan

pasir lambat dapat menghilangkan partikel-partikel penyebab kekeruhan hingga

mencapai efisiensi 84% pada Instalasi Margahayu dengan air baku yang

digunakan adalah air tanah.

Hasil penelitian Suryana (2013), dalam penelitiannya ada 4 sampel air

sumur yakni di Kelurahan Bulurokeng, Sudiang, Sudiang Raya, dan Pai yang

tidak memiliki pH netral dan tidak berada dalam rentang yang diisyaratkan yaitu

6,5 – 9,0 untuk standar baku mutu air.

Hasil penelitian Saparuddin (2010), dalam penelitiannya yakni

pemeriksaan kualitas air tanah yang diuji sebelum disaring maupun setelah

dilakukan penyaringan dengan variasi ketebalan pasir saringan menunjukkan

bahwa kandungan TDS yang dijadikan sumber air bersih memenuhi syarat setelah

melewati saringan dengan ketebalan pasir saringan 15 cm.

Hasil penelitian Silitonga (2014), dalam penelitiannya untuk DHL air

sumur bor yakni semua sampel air sumur bor memiliki nilai DHL yang tinggi.

Tertinggi sebesar 9500 μmhos/cm, 25°C dan terendah sebesar 743,35 μmhos/cm,

25°C.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik ingin meneliti bagaimana

kualitas air sumur bor bapak Yusuf Siregar di Jalan Selamat Pulau Gg. Mawar

Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas dengan mengangkat judul

(18)

4

1.2 Ruang Lingkup Penelitian

1. Saringan Pasir Lambat Sederhana

2. Bahan baku penelitian adalah air sumur bor salah satu warga di Kelurahan

Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas tepatnya di Jalan Selamat Pulau Gg.

Mawar yang berwarna kuning dan bau karena secara visual air tersebut

tidak layak digunakan sebagai sumber air baku untuk mandi, mencuci dan

lain-lain.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh ukuran butiran pasir pada Saringan Pasir Lambat

Sederhana terhadap kualitas air baku berdasarkan pemeriksaan kadar Fe,

TDS, kekeruhan, DHL, pH, debit outlet air?

2. Bagaimana pengaruh ketebalan lapisan pasir pada Saringan Pasir Lambat

Sederhana terhadap kualitas air baku berdasarkan pemeriksaan kadar Fe,

kekeruhan, DHL, pH, debit outlet air?

1.4 Batasan Masalah

1. Saringan yang dibuat didesain semudah mungkin untuk

mengoperasikannya dan berdasarkan SNI 2008 ditinjau dari persyaratan

teknis

2. Air baku yang digunakan adalah air sumur bor

3. Kualitas air baku yang diuji kadar Fe, TDS, kekeruhan, DHL, pH dan

debit outlet.

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran butiran pasir pada Saringan Pasir

Lambat Sederhana terhadap kualitas air baku

2. Untuk mengetahui pengaruh ketebalan lapisan pasir pada Saringan Pasir

(19)

5

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat Saringan Pasir Lambat

Sederhana

2. Sebagai masukan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian

(20)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan terhadap kualitas air sumur bor

di Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas tepatnya di Jalan Selamat

Pulau Gg. Mawar diperoleh:

1. Pengaruh ukuran butiran pasir terhadap kualitas air sumur bor dengan

parameter yang diuji DHL, kekeruhan, pH dan debit outlet pada saringan

pasir lambat sederhana mampu meningkatkan kualitas air tersebut dan

memenuhi persyaratan PERMENKES 416/1990 dan SNI 2008 tentang

perencanaan instalasi saringan pasir lambat.

2. Pengaruh ketebalan lapisan pasir terhadap kualitas air sumur bor dengan

parameter yang diuji kadar Fe, TDS, DHL, kekeruhan, pH dan debit outlet

pada saringan pasir lambat sederhana juga mampu meningkatkan kualitas

air tersebut dan memenuhi persyaratan PERMENKES 416/1990 dan SNI

2008 tentang perencanaan instalasi saringan pasir lambat kecuali kadar Fe.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan:

1. Kadar Fe masih belum memenuhi persyaratan air bersih, untuk itu perlu

ditambahkan bahan penjernih lain yang mampu menurunkan kadar Fe

yaitu penambahan zeolit.

2. Agar hasil air olahan lebih berkualitas, disarankan untuk menambah

ketebalan dari masing-masing bahan penjernih.

3. Sebaiknya dilakukan pengukuran parameter-parameter lainnya sebagai

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih., 2004. Kimia Lingkungan. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Astari, Safira dan Iqbal, Rofiq (2009), Kehandalan Saringan Pasir Lambat Dalam

Pengolahan Air., Karya Ilmiah, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,

Institut Teknologi Bandung

Badan Standardisasi nasional. 2008. Perencanaan Instalasi Saringan Pasir

Lambat. SNI – 3981.

Darsono, V. dan Sutomo, Teguh (2002), Pengaruh Diameter dan Ketebalan Pasir

Dalam Saringan Pasir Lambat Terhadap Penurunan Kadar Besi, Jurnal Teknologi Industri 4: 213-224.

Davis , S.N, dan Wiest, R.J.M, (1996), Hydrogeology, Jhon Willey dan Sons, Inc, New York

Departemen Kesehatan RI, 1990. Permenkes RI No. 416 Tahun 1990 Tentang

Syarat-Syarat Pengawasan Kualitas Air. Jakarta Depkes.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa

Program Studi Nonkependidikan (Prodi Nondik), FMIPA Unimed

Fauziah, Adelina (2011), Efektifitas Saringan Pasir Cepat Dalam Menurunkan

Kadar Mangan (Mn) Pada Air Sumur Dengan Penambahan Kalium Permanganat (KmnO4) 1%., Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Sumatera Utara, Medan

Hidayat, Acep (2013), Mekanika Fluida Dan Hidrolika Teori Debit Aliran, Fakultas FTPD, Universitas Mercu Buana

Idaman, Nusa (2010), Pengolahan Air Bersih Dengan Proses Saringan Pasir

Lambat Up Flow, Karya Ilmiah, Kelompok Teknologi Pengelolaan Air

Bersih Dan Limbah Cair, Jakarta Pusat

Juanta, Palma (2014), Pendeteksian Instrusi Air Laut Dan Analisis Kandungan

Air Pada Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik Di Daerah Belawan., Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Negeri Medan, Medan

Khairiyah, (2001), Efektivitas Saringan Pasir Sederhana Tanpa Waterfall Aerator

Dan Saringan Pasir Sederhana Dengan Waterfall Aerator Dalam Menurunkan Kadar Fe (Besi) Pada Air Sumur Gali., Skripsi, Fakultas

Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan

Longsdon, G.S., Kohne, R., Abel, S., LaBonde, S., 2002, Slow Sand Filter for

(22)

Manihar, Situmorang (2007), Kimia Lingkungan. FMIPA UNIMED. Medan.

Moersidik, Setyo (1999), Analisis Kualitas Air, Jakarta, Universits Terbuka

Nainggolan, Panitian (2008), Efektivitas Penurunan Kadar Fe Dan Mn Sumur

Gali Dengan Menggunakan Saringan Pasir Sistim Up Flow Berdasarkan Jenis Dan Ketebalan Media Saringan Di Dusun I Kikik Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2007., Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Sumatera Utara, Medan

Nayoan, C. R. (2006), Perbedaan Efektifitas Karbon Aktif Tempurung Kelapa

Dan Arang Kayu Dalam Menurunkan Tingkat Kekeruhan Pada Proses Filtrasi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu, Jurnal MKM, 1: 1-13.

Poenyaloms, (2012), http://poenyaloms-s.blogspot.com/2011/12/makalah-geografi perairan-darat-air.html-at19.30 (Diakses tanggal 14 Januari 2014)

Rahman, Abdur, dan Hartono, Budi (2004), Penyaringan Air Tanah Dengan Zeolit Alami Untuk Menurunkan Kadar Besi Dan Mangan, Jurnal Makara,

Kesehatan 8: 1-6

Ridwan, Saifudin (2007), Kombinasi Media Filter Untuk Menurunkan Kadar Besi

(Fe)., Skripsi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Surakarta

Rozi, Febriandi (2011), Analisa Tingkat Infiltrasi Dan Perlokasi Pada Jenis

Sumur Resapan Dengan Menggunakan Beberapa Alternatif., Skripsi,

Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau, Pekanbaru

Saparuddin, (2010), Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Bersih

Di Kampus Bumi Bahari Palu, Jurnal SMARTek 8: 143-152.

Soeprijanto, (2013), Pengolahan Tersier Air Limbah Industri Menggunakan

Metode Saringan Pasir Lambat., Karya Ilmiah, Fakultas Teknologi

Industri, Institut Teknologi Sepuluh November

Sugiharto. 1985. Penyediaan Air Bersih Bagi Masyarakat.Proyek Pengembangan

Suryana, Rifda (2013), Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal Di Kecamatan

Biringkanayya Kota Makassar., Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin,

Makasar

Taweel, E.G., Ali, G.H, 2000, Evaluation Of Roughing And Slow Sand Filters For

Water Treatment, Water, Air, and Soil Pollution, 120: 21–28.

Wahyuni, Sri (2014), Pengukuran Suhu Reservoir Panas Bumi Dengan

Menggunakan Geotermometer Empiris Di Desa Mardinding Julu Kabupaten Deli Serdang., Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

(23)

Yusuf, Yusindar (2011), Analisa Kandungan Air Sumur Warga RT12, 17 Dan 18

RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.,

Karya Ilmiah, Lemlitbang HAMKA

(24)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 02 Desember 1992 di Medan, Kecamatan

Medan Area, Kabupaten Medan Kota, Sumatera Utara dari keluarga Taufik

Hidayat dan Longga Hairani Nasution. Penulis merupakan anak kedua dari tiga

bersaudara.

Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri No. 060815 Jln. Halat No. 48

Medan, dan lulus pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan

sekolah mengah pertama di SMP Swasta Al-Ulum dan lulus pada tahun 2007.

Selanjutnya penulis melanjutkan ke sekolah SMA Swasta Al-Ulum dan lulus pada

tahun 2010 dan pada tahun yang sama penulis dinyatakan lulus di Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Program Studi Fisika Jurusan

Fisika di Universitas Negeri Medan (UNIMED) melalui jalur Pemanduan Minat

Gambar

Tabel 4.14 Data Pengukuran DHL Rata-Rata Pada Variasi Ukuran Butiran     60

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Usaha untuk menganalisis tersebut penulis lakukan melalui langkah-langkah berikut: (1) proses membaca secara cermat dan berulang-ulang (2) Mengidentifikasi data berupa

Kewenangan DPRD dalam menjalankan fungsi pembentukan Perda bertumpu pada tiga pengertian, yaitu prakarsa pembuatan Perda(legislative initiation); Pembahasan

Yang dimaksud dengan “pedoman” di sini adalah Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang merupakan salah satu kebijakan nasional yang mengatur pedoman

Penulisan Kajian Fiskal Regional Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 ini diharapkan dapat memberikan gambaran profil dan perkembangan kondisi fiskal pada Provinsi

misalnya: karet nitril (0,4 mm), karet kloroprene (0,5 mm), polivinilklorida (0,7 mm) dan lain-lain Catatan tambahan : Spesifikasi produk tergantung pada pengujian, dari data

[r]

Peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada ALLAH SWT karena diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul OPINI PENONTON