PENGARUH UKURAN BUTIRAN DAN KETEBALAN LAPISAN PASI R TE RHADAP KUALITAS AIR S UMUR YANG
BERWARNA KUNING DAN DEBIT OUTLET PADA SARINGAN PASIR LAMBAT SEDERHANA
Oleh:
Fika Ariani NIM 4101240005 Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunian-Nya kepada penulis sehingga penelitian yang berjudul “PENGARUH UKURAN BUTIRAN DAN KETEBALAN LAPISAN PASIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR YANG BERWARNA KUNING DAN DEBIT OUTLET PADA SARINGAN PASIR LAMBAT” ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
2. Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Abdul
Hakim, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Pintor
Simamora, M.Si selaku Ketua Program Studi Fisika FMIPA UNIMED
serta seluruh staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED.
3. Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Drs.Usler Simarmata, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik
yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran dalam
perkuliahan.
5. Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si selaku dosen penguji I, Bapak
Winsyahputra Ritonga selaku dosen penguji II dan Bapak Abdul Rais, MS
selaku dosen penguji III yang telah memberikan pengarahan, kritik, dan
saran dalam menyempurnakan hasil penulisan skripsi.
6. Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si selaku kepala Laboratorium Fisika Medan
yang telah memberikan fasilitas berupa alat dalam penelitian juga
memberikan izin penelitian dan bimbingan maupun saran kepada peneliti
sehingga penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar
vi
7. Bapak Rahmadsyah Zega, S.SOS selaku Kepala Lurah Kelurahan Sitirejo
III yang telah memberikan izin penelitian di Kelurahan Sitirejo III
tepatnya Jalan Selamat Pulau Gg. Mawar.
8. Bapak Yusuf Siregar pemilik sumur bor yang telah memberikan izin
dalam pengambilan sampel air.
9. Teristimewa kepada Ayahanda Taufik Hidayat dan Ibunda Longga Hairani
Nasution, yang telah membesarkan, mendidik, mendungkung serta
mendoakan dengan kasih sayang yang tulus, juga kepada Abanganda
Sofyan Arif Hidayat dan Ananda Ilham Habibi, yang telah memberikan
semangat, waktu dan tenaga kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
10. Kepada sahabat-sahabat penulis Rahmi, Norma, Nia, Emil, Yuni, Tyara,
Anna yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi/semangat
kepada penulis.
11. Kepada semua teman-teman seperjuangan di Fisika Non Dik 2010 yang
telah memberikan semangat kepada penulis yang tidak bisa disebutkan
satu per satu namanya. Terkhusus kepada Palma Juanta, Grace Silitonga
dan Vicky Panjaitan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian dan skripsi penulis.
12. Kepada saudara Pily Tanjung yang telah memberikan motivasi/semangat,
waktu dan tenaga dalam membantu penulis selama perkuliahan mulai dari
semester pertama hingga akhirnya menyelesaikan skripsi.
13. Kepada para tetangga yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian mulai dari pengayakan pasir, perakitan alat miniatur saringan
pasir lambat, hingga terselesaikan penelitian penulis berupa sampel air
yang telah diolah dan di bawa ke Laboratorium Fisika UNIMED.
14. Kepada Rinda Atika, Wati Anaqi selaku kakak yang selalu memberikan
doa, motivasi, nasihat kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi
penulis.
15. Kepada Henny Lasti Fajar dan Kinanti Pangesti selaku sahabat terbaik
penulis yang telah membantu penulis dalam mengurus surat-surat yang
vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan
hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan dimasa mendatang. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan informasi
selanjutnya.
Medan, September 2014
Penulis
Fika Ariani
iv
Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas Air Sumur Yang Berwarna Kuning Dan Debit Outlet Pada Saringan Pasir
Lambat Sederhana
Fika Ariani (4101240005)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran butiran dan ketebalan lapisan pasir terhadap kualitas air sumur bor salah satu warga di Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas tepatnya di Jalan Selamat Pulau Gg. Mawar dimana kondisi fisik air yang terlihat secara kasat mata pada air sumur bor tersebut melatarbelakangi digunakannya air tersebut sebagai sampel air yang perlu dilakukan pengolahan untuk memperbaiki kualitasnya. Sebagai salah satu alternatif pengolahan yang sangat sederhana yang dapat diterapkan adalah pengolahan dengan saringan pasir lambat sederhana. Penelitian ini menggunakan saringan pasir lambat sederhana dengan media pasir, kerikil dan sabut kelapa dengan variasi ukuran butiran dan ketebalan lapisan pasir. Variasi ukuran butiran 20,30,40,50,70 mesh dengan ketebalan lapisan pasir 60 cm dan variasi ketebalan lapisan pasir 20,30,40,50,60 cm dengan ukuran butiran 70 mesh. Dengan susunan lapisan sabut kelapa, kerikil, sabut kelapa, pasir dan kerikil. Analisis laboratorium, menggunakan alat ICP untuk pemeriksaan kadar Fe, alat TDS Meter untuk pemeriksaan zat padat terlarut (TDS), alat Turbidimeter untuk menguji kekeruhan, alat Konduktivitimeter untuk menguji daya hantar listrik dan alat pH meter untuk menguji pH air. Dari hasil penelitian, pada pemeriksaan kadar Fe diperoleh 2,0 mg/l, dan kelarutan zat padat (TDS) diperoleh 1932 mg/l. Berdasarkan variasi ukuran butiran dengan ketebalan lapisan pasir 60 cm dan variasi ketebalan lapisan pasir dengan ukuran butiran 70 mesh diperoleh: pada pengukuran kekeruhan yang terbaik yaitu 1,1 NTU pada ukuran butiran 70 mesh dan 0,8 NTU pada ketebalan lapisan pasir 60 cm, DHL tertinggi 915,97 µmho/cm,25°C pada ukuran butiran 20
mesh dan 909,33 µmho/cm,25°C pada ketebalan lapisan pasir 20 cm, sedangkan
DHL terendah 372,71 µmho/cm,25°C pada ukuran butiran 70 mesh dan 424,57
µmho/cm,25°C pada ketebalan lapisan pasir 60 cm, pada pengukuran pH yang
terbaik yaitu 6,9 pada ukuran butiran 70 mesh dan 6,5 pada ketebalan lapisan pasir 60 cm, hasil percobaan di lapangan perhitungan debit outlet hanya ada 2 variasi ukuran butiran yang memenuhi SNI 2008 tentang perencanaan SPL sederhana ditinjau dari persyaratan teknis berdasarkan kecepatan filtrasinya yaitu 0,2 dan 0,1 m/jam pada ukuran butiran 50, 70 mesh, sedangkan pada variasi ketebalan lapisan pasir hanya ada 3 yang memenuhi SNI 2008 tentang perencanaan SPL sederhana ditinjau dari persyaratan teknis berdasarkan kecepatan filtrasinya yaitu 0,4, 0,1, 0,1 m/jam pada ketebalan 40, 50, 60 cm.
xi
4.2.2.3 Pengukuran dan Perhitungan Daya Hantar Listrik (DHL) 59
4.2.2.3.1 Hubungan DHL Terhadap Ion Terlarut (Fe) 62
4.2.2.4 Penurunan Kekeruhan 63
4.2.2.5 Derajat Keasaman (pH) 66
4.2.2.6 Perhitungan Debit Outlet 67
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat SNI 3981:2008 8
Tabel 2.2 Desain Saringan Pasir Lambat Sederhana 9
Tabel 2.3 Klasifikasi air berdasarkan Daya Hantar Listrik (DHL) 30
Tabel 3.1Jadwal Penelitian 35
Tabel 3.2 Alat Penelitian 36
Tabel 3.3. Bahan Penelitian 37
Tabel 3.4. Pemeriksaan air baku berdasarkan ukuran butiran pasir 42
Tabel 3.5 Pemeriksaan air baku berdasarkan ketebalan lapisan pasir 43
Tabel 4.1 Pengukuran Air Baku Sebelum Perlakuan/Diolah 49
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Kadar Fe 49
Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Kelarutan Zat Padat (TDS) 50
Tabel 4.4 Data Pengukuran DHL Pada Variasi Ukuran Butiran 51
Tabel 4.5 Data Pengukuran DHL Pada Variasi Ketebalan Lapisan Pasir 51
Tabel 4.6 Data Pengukuran Kekeruhan Pada Variasi Ukuran Butiran Pasir 52
Tabel 4.7 Data Pengukuran Kekeruhan Pada Variasi Ketebalan Lapisan Pasir 52
Tabel 4.8 Data Pengukuran pH Pada Variasi Ukuran Butiran 53
Tabel 4.9 Data Pengukuran pH Pada Variasi Ketebalan Lapisan Pasir 54
Tabel 4.10 Data Perhitungan Debit Outlet Pada Variasi Ukuran Butiran 54
Tabel 4.11 Data Perhitungan Debit Outlet Pada Variasi Ketebalan
Lapisan Pasir 55
Tabel 4.12 Data Pengukuran DHL 25°C Pada Variasi Ukuran Butiran 59
xiv
Tabel 4.14 Data Pengukuran DHL Rata-Rata Pada Variasi Ukuran Butiran 60
Tabel 4.15 Variasi Ketebalan Lapisan Pasir (70 mesh) DHL Rata-Rata 60
xii
Gambar 4.1 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir dengan Ukuran Butiran 70 mesh terhadap Kadar Fe (mg/L) 56
Gambar 4.2 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir dengan Ukuran Butiran 70 mesh terhadap Kelarutan Zat Padat (mg/L) 58
Gambar 4.3 Pengaruh Variasi Ukuran Butiran dengan Ketebalan Lapisan Pasir 60 cm terhadap DHL RataRrata µmho/cm,25°C 61
Gambar 4.4 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir Dengan Ukuran Butiran 70 mesh Terhadap DHL Rata-Rata (µmho/cm, 25°C) 62
Gambar 4.5 Hubungan DHL Rata-Rata Terhadap Ion Terlarut 63
Gambar 4.6 Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Dengan Ketebalan Lapisan Pasir 60 cm Terhadap Kekeruhan Rata-Rata (NTU) 64
Gambar 4.7 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir Dengan Ukuran Butiran 70 mesh Terhadap Kekeruhan Rata-Rata (NTU) 65
Gambar 4.8 Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Dengan Ketebalan Lapisan Pasir 60 cm Terhadap pH Rata-Rata 66
Gambar 4.9 Pengaruh Variasi Ketebalan Lapisan Pasir Dengan Ukuran Butiran 70 mesh Terhadap pH Rata-Rata 67
Gambar 4.10 Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Dengan Ketebalan Lapisan Pasir 60 cm Terhadap Debit Outlet Rata-Rata (m/jam) 68
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Perhitungan DHL Air Sumur Bor Pada Suhu 25°C 74
Lampiran 2 Perhitungan Debit Outlet Air 75
Lampiran 3 Standar Kualitas Air Bersih 76
Lampiran 4 Gambar Susunan Saringan Pasir Lambat Sederhana 79
Lampiran 5 Foto Alat Penelitian 80
Lampiran 6 Foto Bahan Penelitian 81
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian di Laboratorium Fisika UNIMED 84
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian di Lapangan 85
Lampiran 9 Izin Penelitian BTKL PPM 86
Lampiran 10 Surat Balasan Penelitian BTKL PPM 87
Lampiran 11 Izin Penelitian Laboratorium Fisika Unimed 88
Lampiran 12 Surat Balasan Penelitian Laboratorium Fisika Unimed 89
Lampiran 13 Surat Balasan Lokasi Penelitian 90
Lampiran 14 Surat Permohonan Dosen Pembimbing Skripsi 91
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan
oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota
untuk air minum, memasak, mencuci, dan sebagainya harus diperhatikan. Air
yang akan digunakan untuk kehidupan sehari-hari harus memenuhi syarat, baik
dari segi kualitas maupun kuantitasnya (Syahrinia, 2007).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/1990 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri terdapat pengertian air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan dapat diminum apabila dimasak. Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan
dalam PERMENKES 416/1990 terdiri atas parameter fisik, parameter kimiawi
dan parameter mikrobiologis.
Adanya kemampuan air untuk melarutkan bahan-bahan padat,
mengabsorbsi gas-gas dan bahan-bahan padat lainnya, mengakibatkan semua air
alam mengandung mineral dan zat-zat dalam larutan diperoleh dari udara, tanah
dan bukit-bukit yang dilaluinya. Kandungan bahan atau zat-zat ini dalam air
dengan konsentrasi tertentu dapat menimbulkan efek gangguan kesehatan bagi
pemakai.
Permasalahan yang mungkin timbul pada air sumur adalah tingginya
angka kandungan Total Dissolved Solids (TDS), besi (Fe), mangan (Mn) dan lain
sebagainya. Kadar maksimum yang diperbolehkan untuk zat padat terlarut
menurut PERMENKES 416/1990 untuk air bersih adalah 1500 mg/l. Sedangkan
untuk kadar maksimum yang diperbolehkan untuk kandungan zat besi (Fe) untuk
air bersih adalah 1,0 mg/l.
Masyarakat Kelurahan Sitirejo III tepatnya di Jalan Selamat Pulau Gg.
Mawar, banyak sekali warga yang mengeluh tentang sumber air mereka, apa lagi
2
masih mengandung racun dan zat-zat berbahaya lainnya, seperti misalnya besi
(Fe). Menurut Sugiharto (1985), adanya Fe akan memberikan warna coklat
kekuning-kuningan dan baunya tidak enak. Hal ini terlihat jelas pada kasus air
sumur bor Bapak Yusuf Siregar yang secara kasat mata kondisi air sumur bor nya
terlihat berwarna kuning, berbau, menimbulkan endapan pada bak tempat
penampungan air, menimbulkan warna merah karat pada peralatan rumah tangga,
menimbulkan noda-noda pada pakaian berwarna putih bila dipakai untuk mencuci
dan menyebabkan warna kuning pada dinding bak dan latai kamar mandi.
Dari pemeriksaan awal zat padat terlarut (TDS) yang terkandung dalam air
sumur bor pada kasus air sumur bor bapak Yusuf Siregar yang diperoleh tinggi
yang hasilnya melampaui kadar maksimum yang telah ditetapkan disebabkan
karena letak sumur bor dekat dengan parit busuk dimana masyarakat disana sering
membuang sampah di parit busuk tersebut.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, perlu dilakukan pengolahan
misalnya proses penjernihan, agar air sumur menjadi bersih dan berkualitas.
Tujuan utama proses penjernihan air sumur adalah mengurangi kadar/konsentrasi
bahan-bahan metal terlarut seperti Fe, Ca, Na, Mg, partikel tercampur serta
mikroorganisme patogen dan nonpatogen (Fauziah, 2011).
Sesuai dengan fakta lapangan dan studi kasus air sumur bapak Yusuf
Siregar di atas, maka perlu dilakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut, yaitu
membuat suatu alat proses penjernihan air sumur yang murah, sederhana,
teknologinya baik dan bahannya mudah didapat di pasaran untuk digunakan
meminimasi permasalahan air sumur yang kurang baik mutunya dengan
menggunakan media bahan penjernih pasir, kerikil dan sabut kelapa.
Salah satu teknologi pengolahan air adalah Saringan Pasir Lambat.
Pengolahan dengan saringan pasir lambat merupakan salah satu proses
pengolahan air yang efektif, murah dan sederhana. Efektif karena hanya dengan
satu macam pengolahan saja dapat dihasilkan pemisahan atau pengurangan
kekeruhan air sampai pada tingkat yang dapat ditoleransi untuk air bersih,
penurunan derajat warna, dan konsentrasi bakteri yang cukup tinggi, serta
3
tersebut tidak memerlukan energi dan bahan kimia, serta pembuatannya tidak
memerlukan biaya besar. Sederhana karena operasinya tidak memerlukan tenaga
khusus yang terdidik dan trampil (Suryana, 2013).
Dari hasil penelitian Rahman dan Hartono (2004), dalam penelitiannya
yang berjudul “Penyaringan Air Dengan Zeolit Alami Untuk Menurunkan Kadar Besi Dan Mangan” yakni zeolit bayah menurunkan kadar Fe sebanyak 55% dalam
air tanah yang mengandung 3,6 mg/L.
Hasil penelitian Astari dan Iqbal (2009), dalam penelitiannya saringan
pasir lambat dapat menghilangkan partikel-partikel penyebab kekeruhan hingga
mencapai efisiensi 84% pada Instalasi Margahayu dengan air baku yang
digunakan adalah air tanah.
Hasil penelitian Suryana (2013), dalam penelitiannya ada 4 sampel air
sumur yakni di Kelurahan Bulurokeng, Sudiang, Sudiang Raya, dan Pai yang
tidak memiliki pH netral dan tidak berada dalam rentang yang diisyaratkan yaitu
6,5 – 9,0 untuk standar baku mutu air.
Hasil penelitian Saparuddin (2010), dalam penelitiannya yakni
pemeriksaan kualitas air tanah yang diuji sebelum disaring maupun setelah
dilakukan penyaringan dengan variasi ketebalan pasir saringan menunjukkan
bahwa kandungan TDS yang dijadikan sumber air bersih memenuhi syarat setelah
melewati saringan dengan ketebalan pasir saringan 15 cm.
Hasil penelitian Silitonga (2014), dalam penelitiannya untuk DHL air
sumur bor yakni semua sampel air sumur bor memiliki nilai DHL yang tinggi.
Tertinggi sebesar 9500 μmhos/cm, 25°C dan terendah sebesar 743,35 μmhos/cm,
25°C.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik ingin meneliti bagaimana
kualitas air sumur bor bapak Yusuf Siregar di Jalan Selamat Pulau Gg. Mawar
Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas dengan mengangkat judul
4
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
1. Saringan Pasir Lambat Sederhana
2. Bahan baku penelitian adalah air sumur bor salah satu warga di Kelurahan
Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas tepatnya di Jalan Selamat Pulau Gg.
Mawar yang berwarna kuning dan bau karena secara visual air tersebut
tidak layak digunakan sebagai sumber air baku untuk mandi, mencuci dan
lain-lain.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ukuran butiran pasir pada Saringan Pasir Lambat
Sederhana terhadap kualitas air baku berdasarkan pemeriksaan kadar Fe,
TDS, kekeruhan, DHL, pH, debit outlet air?
2. Bagaimana pengaruh ketebalan lapisan pasir pada Saringan Pasir Lambat
Sederhana terhadap kualitas air baku berdasarkan pemeriksaan kadar Fe,
kekeruhan, DHL, pH, debit outlet air?
1.4 Batasan Masalah
1. Saringan yang dibuat didesain semudah mungkin untuk
mengoperasikannya dan berdasarkan SNI 2008 ditinjau dari persyaratan
teknis
2. Air baku yang digunakan adalah air sumur bor
3. Kualitas air baku yang diuji kadar Fe, TDS, kekeruhan, DHL, pH dan
debit outlet.
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran butiran pasir pada Saringan Pasir
Lambat Sederhana terhadap kualitas air baku
2. Untuk mengetahui pengaruh ketebalan lapisan pasir pada Saringan Pasir
5
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat Saringan Pasir Lambat
Sederhana
2. Sebagai masukan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan terhadap kualitas air sumur bor
di Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas tepatnya di Jalan Selamat
Pulau Gg. Mawar diperoleh:
1. Pengaruh ukuran butiran pasir terhadap kualitas air sumur bor dengan
parameter yang diuji DHL, kekeruhan, pH dan debit outlet pada saringan
pasir lambat sederhana mampu meningkatkan kualitas air tersebut dan
memenuhi persyaratan PERMENKES 416/1990 dan SNI 2008 tentang
perencanaan instalasi saringan pasir lambat.
2. Pengaruh ketebalan lapisan pasir terhadap kualitas air sumur bor dengan
parameter yang diuji kadar Fe, TDS, DHL, kekeruhan, pH dan debit outlet
pada saringan pasir lambat sederhana juga mampu meningkatkan kualitas
air tersebut dan memenuhi persyaratan PERMENKES 416/1990 dan SNI
2008 tentang perencanaan instalasi saringan pasir lambat kecuali kadar Fe.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan:
1. Kadar Fe masih belum memenuhi persyaratan air bersih, untuk itu perlu
ditambahkan bahan penjernih lain yang mampu menurunkan kadar Fe
yaitu penambahan zeolit.
2. Agar hasil air olahan lebih berkualitas, disarankan untuk menambah
ketebalan dari masing-masing bahan penjernih.
3. Sebaiknya dilakukan pengukuran parameter-parameter lainnya sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih., 2004. Kimia Lingkungan. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.
Astari, Safira dan Iqbal, Rofiq (2009), Kehandalan Saringan Pasir Lambat Dalam
Pengolahan Air., Karya Ilmiah, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,
Institut Teknologi Bandung
Badan Standardisasi nasional. 2008. Perencanaan Instalasi Saringan Pasir
Lambat. SNI – 3981.
Darsono, V. dan Sutomo, Teguh (2002), Pengaruh Diameter dan Ketebalan Pasir
Dalam Saringan Pasir Lambat Terhadap Penurunan Kadar Besi, Jurnal Teknologi Industri 4: 213-224.
Davis , S.N, dan Wiest, R.J.M, (1996), Hydrogeology, Jhon Willey dan Sons, Inc, New York
Departemen Kesehatan RI, 1990. Permenkes RI No. 416 Tahun 1990 Tentang
Syarat-Syarat Pengawasan Kualitas Air. Jakarta Depkes.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Nonkependidikan (Prodi Nondik), FMIPA Unimed
Fauziah, Adelina (2011), Efektifitas Saringan Pasir Cepat Dalam Menurunkan
Kadar Mangan (Mn) Pada Air Sumur Dengan Penambahan Kalium Permanganat (KmnO4) 1%., Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Sumatera Utara, Medan
Hidayat, Acep (2013), Mekanika Fluida Dan Hidrolika Teori Debit Aliran, Fakultas FTPD, Universitas Mercu Buana
Idaman, Nusa (2010), Pengolahan Air Bersih Dengan Proses Saringan Pasir
Lambat Up Flow, Karya Ilmiah, Kelompok Teknologi Pengelolaan Air
Bersih Dan Limbah Cair, Jakarta Pusat
Juanta, Palma (2014), Pendeteksian Instrusi Air Laut Dan Analisis Kandungan
Air Pada Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik Di Daerah Belawan., Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan, Medan
Khairiyah, (2001), Efektivitas Saringan Pasir Sederhana Tanpa Waterfall Aerator
Dan Saringan Pasir Sederhana Dengan Waterfall Aerator Dalam Menurunkan Kadar Fe (Besi) Pada Air Sumur Gali., Skripsi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan
Longsdon, G.S., Kohne, R., Abel, S., LaBonde, S., 2002, Slow Sand Filter for
Manihar, Situmorang (2007), Kimia Lingkungan. FMIPA UNIMED. Medan.
Moersidik, Setyo (1999), Analisis Kualitas Air, Jakarta, Universits Terbuka
Nainggolan, Panitian (2008), Efektivitas Penurunan Kadar Fe Dan Mn Sumur
Gali Dengan Menggunakan Saringan Pasir Sistim Up Flow Berdasarkan Jenis Dan Ketebalan Media Saringan Di Dusun I Kikik Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2007., Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Sumatera Utara, Medan
Nayoan, C. R. (2006), Perbedaan Efektifitas Karbon Aktif Tempurung Kelapa
Dan Arang Kayu Dalam Menurunkan Tingkat Kekeruhan Pada Proses Filtrasi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu, Jurnal MKM, 1: 1-13.
Poenyaloms, (2012), http://poenyaloms-s.blogspot.com/2011/12/makalah-geografi perairan-darat-air.html-at19.30 (Diakses tanggal 14 Januari 2014)
Rahman, Abdur, dan Hartono, Budi (2004), Penyaringan Air Tanah Dengan Zeolit Alami Untuk Menurunkan Kadar Besi Dan Mangan, Jurnal Makara,
Kesehatan 8: 1-6
Ridwan, Saifudin (2007), Kombinasi Media Filter Untuk Menurunkan Kadar Besi
(Fe)., Skripsi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta
Rozi, Febriandi (2011), Analisa Tingkat Infiltrasi Dan Perlokasi Pada Jenis
Sumur Resapan Dengan Menggunakan Beberapa Alternatif., Skripsi,
Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau, Pekanbaru
Saparuddin, (2010), Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Bersih
Di Kampus Bumi Bahari Palu, Jurnal SMARTek 8: 143-152.
Soeprijanto, (2013), Pengolahan Tersier Air Limbah Industri Menggunakan
Metode Saringan Pasir Lambat., Karya Ilmiah, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Sepuluh November
Sugiharto. 1985. Penyediaan Air Bersih Bagi Masyarakat.Proyek Pengembangan
Suryana, Rifda (2013), Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal Di Kecamatan
Biringkanayya Kota Makassar., Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin,
Makasar
Taweel, E.G., Ali, G.H, 2000, Evaluation Of Roughing And Slow Sand Filters For
Water Treatment, Water, Air, and Soil Pollution, 120: 21–28.
Wahyuni, Sri (2014), Pengukuran Suhu Reservoir Panas Bumi Dengan
Menggunakan Geotermometer Empiris Di Desa Mardinding Julu Kabupaten Deli Serdang., Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Yusuf, Yusindar (2011), Analisa Kandungan Air Sumur Warga RT12, 17 Dan 18
RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.,
Karya Ilmiah, Lemlitbang HAMKA
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 02 Desember 1992 di Medan, Kecamatan
Medan Area, Kabupaten Medan Kota, Sumatera Utara dari keluarga Taufik
Hidayat dan Longga Hairani Nasution. Penulis merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara.
Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri No. 060815 Jln. Halat No. 48
Medan, dan lulus pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan
sekolah mengah pertama di SMP Swasta Al-Ulum dan lulus pada tahun 2007.
Selanjutnya penulis melanjutkan ke sekolah SMA Swasta Al-Ulum dan lulus pada
tahun 2010 dan pada tahun yang sama penulis dinyatakan lulus di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Program Studi Fisika Jurusan
Fisika di Universitas Negeri Medan (UNIMED) melalui jalur Pemanduan Minat