27
METODE PENELITIAN
1.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus/case study. Pengertian studi kasus didefinisikan sebagai pendekatan penelitian yang melakukan eksplorasi suatu fenomena dalam konteksnya dengan menggunakan data dari berbagai sumber (Sarosa, 2012).
1.2. Unit Analisis
1.3. Partisipan Penelitian/Sumber Data
Pemilihan sampel untuk partisipan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling mempunyai pengertian suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud atau tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Dharma, 2011). Peneliti menggunakan purposive sampling dengan alasan partisipan yang di pilih peneliti diambil tidak secara acak namun dipilih dengan kriteria tertentu. Partisipan berjumlah 11 orang dari Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu dan satu orang petugas Puskesmas Karangan.
Karakteristik partisipan dalam penelitian ini adalah : 1. Inklusi
a. Wanita dan pria di Desa Karangan b. Wanita dan pria berusia 40-70 tahun c. Mengalami hipertensi (ringan-berat) d. Mampu berkomunikasi dengan baik e. Bersedia menjadi partisipan penelitian 2. Eklusi
Partisipan diketahui memiliki riwayat hipertensi dari data petugas PTM (Penyakit Tidak Menular) Pukesmas Karangan tetapi saat menemui calon partisipan, peneliti juga melakukan pengukuran kembali untuk memastikan calon partisipan memiliki tekanan darah tinggi atau tidak.
1.4. Teknik Pengumpulan Data
1.5. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2011) proses analisis data dalam penelitian kualitatif mencakup
1.5.1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
1.5.2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dalam penelitian kualitatif sering dengan menggunakan teks yang bersifat naratif.
1.5.3. Kesimpulan/Verifikasi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap wawl, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
1.6. Uji Keabsahan Data
Keabsahan data atau validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2009). Untuk uji keabsahan peneliti menggunakan tekhnik Triangulasi sumber. Peneliti melakukan wawancara terkait dengan informasi tentang partisipan pada petugas PTM (Penyakit Tidak Menular) Puskesmas Karangan dan uji keabsahan data juga dilakukan pada anak salah satu partisipan.
1.7. Etika Penelitian
responden harus dituliskan dalam bentuk kode-kode atau inisial
b) Peneliti tidak memaksakan kehendaknya agar responden memberikan informasi kepadanya
c) Peneliti tidak mengubah informasi responden dengan pengertian yang berbeda atau bertolak belakang atau mengganti angka didalam tabulasi data yang berbeda dengan angka responden sebenarnya.
d) Informed consent