• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362009103 Lampiran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362009103 Lampiran "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran wawancara dengan Bahrudin ( Pendiri Yayasan SPPQT)

1. Apa dan Sejak kapan SPPQT dibentuk ?

-SPPQT adalah organisasi massa petani. Lahir di Salatiga 10 Agustus 1999. Waktu itu anggotanya adalah 13 Paguyuban petani di salatiga, Kab Semarang dan Kab Magelang.

Visi SPPQT yaitu terbangunya peradaban baru bangsa Indonesia berbasis kepada pertanian sehingga terbentuk masyarakat yang adil dan makmur bagi petani dan seluruh rakyat Indonesia.

Adapun Misi SPPQT yaitu mewujudkan masyarakat tani yang tangguh yang mampu mengelola dan mengontrol segala sumber daya yang tersedia beserta seluruh potensinya sesuai denga nprinsip-prinsip keadilan dan kelestarian lingkungan serta keadilan relasi laki-laki dan perempuan

Kini Anggota SPPQT sudah bertambah menjadi 55 Paguyuban Petani dan 44 Calon Paguyuban Petani. Anggota SPPQT tersebar di Kota Salatiga, Kab Semarang, Kab.Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Batang, Grobogan, Boyolali,danSragen.

2. Apa yang medasariterbentuknyaSPPQT ?

(2)

Sebelum ada serikat, namanya Paguyuban Berkah Alam. Program utamanya saatitu, pertanian organik yang terintegrasi, mulai dari benih dibuat petani, pupuk di produksi dari kandang ternak, dan membangun jaringan pemasaranya yang tidak konvensional. Barulah pada 10 Agustus 1999 didirikan SPPQT. Ketikaitu, semua petani dihadapkan dengan benih pabrikan melalui instrument kebijakan Negara termasuk pupuknya, maka tidak bisa kekuatan kecil yang melawannya, sehingga perlu yang lebih besar dengan gagasan serikat. Ketika itu SPPQT dibentuk 13 CPO / organisasi tani dari Salatiga, Magelang dan Semarang.

3. Apa tujuan dibentuknya SPPQT ?

Kami punya program pokokorganiasi, Pertama, pendidikan dan pengorganisasian petani. Ini menempati paling ataskarena kami melihat situasi saat ini, yang dirasakan petani akar masalah nyabukan di petani, ini karena ketidakberpihakan Negara pada petani. Selain itus istem kapitalisme baru, sehingga petani harus disadarkan, tahu posisi dan kepentinganya. Untuk pengorganisasian, kami focusnya pada pembangunan kekuatan petaninya, tidak bisa jika tidak dibangun strukur organisasi dari mulai sub desa, desa, kabupaten, kawasan seperti Merbabu, propinsi dan nasional. Adapun basis utamanya petani. Saya sendiri masuk kategori aktivis petani, bukan petani langsung. Namun, di SPPQT memberikan ruang untuk aktivis petani bergabung.

Program kedua, akses dan control tanah ( land reform ). Kami berkeyakinan petani masih mengalami ketimpangan agraria. Dominasi tanah hanya dikuasi institusi atau orang yang kaya, sedangkan petani dan buruh petani lahannya teratas. Penyebabnya karena UUPA tidak dijalankan, sehingga program land reform tidak berjalan. Hingga saat ini program land reform yang masuk Nawa cita - pun ketika kami Tanya kan Presiden subjeknya belum jelas.

(3)

Ketiga, program pertanian terintegrasi yang berkelanjutan. Esensi dari pertanian organic segala hal yang menjadi kaitan dengan dukungan sumber produksi, dia harus di produksi petani dan entitasnya.Tidak disediakan atau bergantung pada pihak lain, seperti Mosanto contohnya. Praktinya, kami membuat Biogas Digester untuk membuat pupuk kandang, benih kami buat sendiri dari unggul lokal, pengelolaan hama penyakitnya juga tanpa zat kimia, termasuk teknologi tepat gunanya disesuaikan dengan konteks osiologinya petani.

4. Apa yang dimaksud dengan jamaah produksi ?

Jamaah Produksi adalah kelompok usahap roduksi, yang dapat berbadan hokum koperasi yang berbasis di RT (RukunTetangga), yang harusmelibatkan semua keluarga miskin, dan yang mewakili keluarga, diprioritaskan pemuda dan perempuan di RT setempat ( satu RT satu jamaah produksi ).

Apabila gerakan tersebut dapat diperluas atau diterapkan pada seluruh desa yang memiliki kesamaan tipologi, atau dia diopsi dengan beberapa penyesuaian pada desa-desa dengan tipologi yang berbeda, maka kami meyakini gerakan ini dapat menghapuskan kemiskinan di Indonesia.Sebab, dengan gerakan ini rakyat miskin dapat memberdayakan dirinya dengan cara melakukan produksi berbasis sumber daya yang dimiliki desanya, bukan program-program yang karitatif sifatnya. Sementara itu, pendekatan kewilayahan RT diyakini akan dapat menyasar dengan tepat dan menjangkau seluruh warga miskin, karena warga miskin seluruh kabupaten / kota pada dasarnya terbagi habis dalam kewilayahan RT.

5. Bagaimana penerapan jamaah produksi di SPPQT?

(4)

6. Bagaimana hubungan antara penyuluh pertanian jamaah produksi dengan para petani binaan?

Hubungan keluarga besar SPPQT sangat kental dengan nuansa kekeluargaan. Komunikasi yang dibangun adalah komunikasi non formal dan bersifat dua arah. Artinya tidak ada garis komando dari atasan kebawahan. Semuanya mencair karena sifatnya kekeluargaan.

7. Apa saja hambatannya ?

Hambatan utama adalah pengetahuan para petani di tingkat bawah yang masih terbatas. 8. Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut ?

(5)

Hasil observasi

Hasil pengamatan yang penulis temukan pada adalah komunikasi antara kader jamaah produksi dengan petani, SPPQT mengedepankan prinsip diskusi. Dalam prosesnya para petani kemudian diberi pemahaman bagaimana konsep pertanian modern diperkenalkan dan dijalankan sehingga tercipta para petani yang mandiri dalam hal produksi hingga distribusi.

Bachrudin salah satu pendiri SPPQT paham bagaimana saat ini dunia menjadi semacam sebuah desa dimana era tekhnologi informasi yang begitu mudah diakses menjadikan masyarakat tahu akan pentingnya media. Kemudian Bachrudin beserta sejumlah kader mencoba untuk menggagas bagaiamana membangun jamaah produksi dengan memperkenalkan komunikasi modern kepada para petani tradisional. Dalam beberapakali kesempatan, Bahrudin di depan para petani di wilayah Desa Kalibening Salatiga, mengupayakan untuk para petani di wilayah tersebut sadar akan pentingnya komunikasi dan menggunakan media komunikasi untuk berserikat dan berkumpul.

Maka kemudian dimulailah membuat semacam pertemuan-pertemuan yang melibatkan para kader dengan para petani itu sendiri. Bachrudin mulai memperkenalkan konsep focus group discussion (FGD) yang merupakan salah satu dasar untuk memulai menyamakan persepsi antara petani dengan kader SPPQT. Dalam konteks komunikasi, FGD merupakan sebuah metode yang bisa dikategorikan sebagai penerapan komunikasi kelompok.FGD, bagi Bahchrudin, dianggap sebagai media yang efektif untuk mengetahui bagaimana para petani menjalani kehidupan berbasis pertanian selama ini. Di dalam FGD juga nantinya akan bisa terlihat bagaimana antusiasme para petani dalam menyambut satu wacana baru yang diperkenalkan yaitu konsep-konsep pertanian modern.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada pemodelan regresi logistik ordinal, diketahui bahwa terdapat pola hubungan antara waktu tunggu kerja alumni Statistika ITS selama

[r]

Namun masih terdapat kekurangan yang mempengaruhi konsumen untuk berobat rawat jalan di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, yaitu masalah biaya berobat yang mahal

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan hidup yang dapat membantu dan mempengaruhi hidup manusia 40. Lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang

Bersama ini menyatakan setuju untuk melepaskan dan membebaskan, dan akan mengganti kerugian dan tidak akan menuntut IBLCE, serta pemegang jabatan, para direktur, anggota

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Pemenang Pengadaan Langsung Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Penyusunan DED Pembangunan Wantilan Peyadnyan Desa Adat

According to the National Institute of Environmental Health Sciences, ˆAsthma is a chronic lung disorder of enormous public health importance that affects 10 to 12 percent of

Akuntabilitas Kinerja Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten.. Pacitan tahun 2015, telah dapat disusun sesuai dengan