• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK TERHADAP HASILBEALAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI NO. 140204 SAMBIREJO TIMUR TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK TERHADAP HASILBEALAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI NO. 140204 SAMBIREJO TIMUR TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD

NEGERI NO. 104204 SAMBIREJO TIMUR TAHUN

AJARAN 2011/2012

S KRIPS I

Diajukan Sebagai S alah Satu S yarat Untuk Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan Pada Jurusan PPS D-S1 Fakultas Ilmu Pendidikan

Oleh :

RONNY TRIMAN S ILALAHI 108313305

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang M aha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri M edan.

Skripsi ini berjudul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri No. 104204 Sambirejo Timur Tahun Ajaran 2011-2012”. Selama penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai kesulitan oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam penulisan Penelitian ini. Akan tetapi berkat bimbingan dan dorongan dari Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak M .Pd serta berbagai pihak sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M .Si selaku rektor Universitas Negeri M edan.

2. Bapak Prof. Dr. Nasrun, M S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M S, selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. A. Simaremare, M S, selaku Pembantu Dekan II, Bapak Drs. Nasrun, M S, selaku Pembantu Dekan III.

(6)

5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M .Pd selaku Ketua Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

6. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak M .Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Penguji: Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed selaku Penyelaras I, Bapak Drs. Demu Karo Karo, M .Pd selaku Penyelaras II, serta Bapak Drs. Daitin Tarigan, M . Pd selaku penyelaras III yang telah banyak memberikan saran dan perbaikan dalam skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Dosen seluruhnya yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan pendidikan dan tenaga pelayanan.

9. Bapak/Ibu Staf Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan maupun Universitas Negeri M edan yang telah memberikan informasi dan layanan.

10.Bapak Rusli S.Pdi selaku Kepala Sekolah SD Negeri No. 104204 Sambirejo Timur yang telah memberikan izin penelitian di sekolah tersebut serta Ibu Rouli Barimbing, S.Pd selaku wali kelas IVc yang memberikan waktu sarannya dalam melakukan penelitian dikelasnya.

11.Kepada yang teristimewa kedua orang tuaku yang sangat saya hormati dan sayangi, Ayahanda Robby Olman Silalahi BA, dan Ibunda Deliana Dameria Br M unthe, yang selalu memberikan doa, motivasi serta kecukupan dana hingga penulis selesai menyelesaikan studi.

(7)

M ichiko Poppy Novisca Silalahi AM .Keb yang juga telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis.

13.Kepada teman-temanku “Class G Community” seluruhnya yang saling memberikan dorongan dalam rangka penulisan skripsi ini.

14.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik isi, maupun pengetikan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini pada masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan khususnya sekolah dasar.

Medan, 23 Juli 2012

Penulis

(8)

ABS TRAK

Skripsi ini di tulis oleh Ronny Triman Silalahi, NIM : 108313305, di bawah bimbingan Dra. Eva Betty Simanjuntak M.Pd.

Skripsi ini tentang hubungan antara pola asuh orang tua dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri No. 104204 Sambirejo Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri No. 104204 Sambirejo Timur. Hipotesis yang diajukan adalah diduga bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh orang tua dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri No. 104204 Sambirejo Timur.

M etode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, yakni melihat bentuk hubungan antara variabel-variabel yang di teliti. M etode korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suatu variable dengan variabel-variabel lain.

M etode penilitian ini diharapkan dapat menemukan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti yaitu pola asuh orang tua dengan hasil belajar siswa.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVc SD Negeri No. 104204 Sambirejo Timur yang terdaftar pada tahun pelajaran 2011-2012 dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 25 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah dengan menggunakan angket (kuesioner) dalam bentuk pilihan ganda.

Pengolahan data dilakukan dengan analisis korelasi product moment. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua (X) dan hasil belajar siswa (Y).

(9)

DAFTAR IS I

ABS TRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR IS I ... v

DAFTAR TAB EL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar belakang M asalah ... 1

1.2.Identifikasi M asalah... 6

1.3.Pembatasan M asalah... 7

1.4.Rumusan M asalah... 7

1.5.Tujuan Penelitian ... 7

1.6.M anfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJ IAN PUS TAKA ... 9

2.1.Kajian Teoritis... 9

2.1.1.Hakikat Pola Asuh ... 9

2.1.2.Hakikat Hasil Belajar ... 20

2.1.3.Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ... 25

2.2.Kerangka Berpikir ... 29

2.3.Hipotesis Tindakan ... 31

BAB III METODOLOGI PEN ELIT IAN ... 32

3.1. Jenis Penelitian ... 32

(10)

3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 32

3.4. Desain Penelitian ... 32

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.6. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ... 33

3.7. Konsep dan Pengukuran Variabel ... 35

3.8. Teknik Interpretasi Data ... 40

3.9. Jadwal Penelitian ... 42

BAB IV HAS IL PEN ELIT IAN DAN PEMB AHAS AN ... 47

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

4.2. Deskripsi Data ... 49

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V PEN UTUP ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 62

(11)

DAFTAR TAB EL

Tabel hal

Tabel 1 Dimensi dan Indikator Pola Asuh Orang Tua yang Demokratis . . 36

Tabel 2 Kriteria Pola Asuh Demokratis . . . 38

Tabel 3 Nilai Hasil Belajar IPS Siswa (Contoh) . . . 39

Tabel 4 Item Angket . . . 50

Tabel 5 Pola Asuh yang Diterapkan oleh Orang Tua Siswa . . . 51

Tabel 6 Nilai Raport IPS Siswa . . . 52

Tabel 7 Skor Pola Asuh Siswa dan Nilai Raport IPS Siswa . . . 53

Tabel 8 Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y . . . 54

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar

Siswa

Lampiran 2 Daftar Skor Pola Asuh Yang Diterapkan Orang Tua Siswa

Lampiran 3 Daftar Nilai Raport IPS Siswa

Lampiran 4 Daftar Nilai r Product M oment

Lampiran 5 Surai Izin Penelitian

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua

orang dewasa yang berlainan jenis kelamin, wanita dan pria serta anak-anak yang

mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan dikemudikan oleh orang

tua. Alam mempercayakan pertumbuhan serta perkembangan anak pada mereka.

Fungsi keluarga yang utama ialah mendidik anak-anaknya.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,

karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian

bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Orang tua

dikatakan pendidik pertama karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan

untuk pertama kalinya dan dikatakan pendidik utama karena pendidikan dari

orang tua menjadi dasar bagi perkembangan dan kehidupan anak dikemudian hari.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara yang

menyatakan bahwa keluarga merupakan “pusat pendidikan” yang pertama dan

terpenting karena sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini, keluarga selalu

mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Di samping itu, orang

tua dapat menanamkan benih kebatinan yang sesuai dengan kebatinannya sendiri

ke dalam jiwa anak-anaknya. Inilah hak orang tua yang utama dan tidak bisa

dibatalkan oleh orang lain.

M asalah anak-anak dan pendidikan adalah suatu persolan yang amat

(14)

anak-anak yang membutuhkan pendidikan. M engasuh dan membesarkan anak-anak berarti

memelihara kehidupan dan kesehatannya serta mendidiknya dengan penuh

ketulusan dan cinta kasih. Secara umum tanggung jawab mengasuh anak adalah

tugas kedua orang tuanya.

Pada dasarnya orang tua mengetahui bahwa pengasuhan merupakan salah

satu kewajiban orang tua. Namun tidak semua orang tua terampil dalam mengasuh

anak. Secara sederhana pengasuhan anak dapat diartikan sebagai implementasi

serangkaian keputusan yang dilakukan orang tua atau orang dewasa kepada anak,

sehingga memungkinkan anak menjadi bertanggung jawab, menjadi anggota

masyarakat yang baik, memiliki karakter-karakter baik. Apa yang dilakukaan

orang tua agar anak memiliki ketrampilan hidup, itulah pengasuhan.

Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga.

Orang tua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan sebagai

pendidik terhadap anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan

anak-anaknya menjadi manusia yang pandai, cerdas dan berakhlak mulia. Akan tetapi

banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara mereka mendidik membuat

anak merasa tidak diperhatikan, dibatasi kebebasannya, bahkan ada yang merasa

tidak disayang oleh orang tuanya. Perasaan-perasaan itulah yang banyak

mempengaruhi sikap, perasaan, cara berpikir, bahkan kecerdasan mereka.

Orang tua berperan sebagai guru, penuntun, pengajar, serta sebagai

pemimpin pekerjaan dan pemberi contoh. Prinsip serta harapan-harapan seseorang

dalam bidang pendidikan anak beraneka ragam coraknya, ada yang menginginkan

anaknya menjalankan disiplin keras, ada yang menginginkan anaknya lebih

(15)

melindungi anak, ada yang bersikap acuh terhadap anak. Ada yang mengadakan

suatu jarak dengan anak dan ada pula yang menganggap anak sebagai teman.

Banyak orang tua yang keliru dalam menerapkan pola asuh pada anaknya.

M ereka menganggap bahwa mereka telah memberikan yang terbaik bagi anaknya,

tetapi tanpa mereka sadari, pada kenyataannya mereka telah melakukan kesalahan

dalam mengasuh anaknya. M ereka banyak menuntut anak untuk melakukan

seperti yang mereka inginkan, yang membuat anak kehilangan waktu bermainnya.

Pada saat ini banyak orang tua yang mengabaikan hak anak. Para orang tua

menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang berlebihan bahkan yang seharusnya

belum pantas mereka lakukan. Ada orang tua yang meminta anaknya untuk

bekerja baik sebelum ataupun sesudah bersekolah. Anak diminta untuk bangun

pagi, mempersiapkan segala kebutuhan keluarga untuk pagi hari seperti memasak

sarapan, menimba air, dan sebagainya. Selepas pulang sekolah mereka juga

diminta untuk bekerja seperti berjualan kue, ikut ke sawah, membersihkan rumah,

menjaga adik, dan lain-lain. M emang hal itu tak lepas juga dari faktor ekonomi

keluarga, tapi bagaimanapun keadaannya anak yang masih dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan tak boleh dieksploitasi dan dituntut secara

berlebihan.

M endidik anak dengan baik dan benar berati menumbuh kembangkan

totalitas potensi anak secara wajar. Potensi jasmaniah dan rohaniah anak

diupayakan tumbuh dan berkembang secara selaras. Namun demikian, orang tua

juga tidak boleh memaksakan anaknya secara berlebihan, seperti menuntut

anaknya untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris, kegiatan ekstra kurikuler, dan

(16)

Banyak orang tua yang memberikan ganjaran berupa hukuman jika

anak-anak mereka berperilaku buruk dan tidak seperti yang mereka harapkan. Anak

dibentak, dimarahi, bahkan tak jarang dipukul jika melakukan kesalahan.

Pandangan ini sepenuhnya keliru. Anak, seperti individu lain mempunyai

keinginan yang sama untuk merasa diterima dan perilaku mereka diarahkan untuk

memenuhi keinginan tersebut. Tanpa pemahaman dan pengetahuan tentang tujuan

masing-masing anak, adalah tidak mungkin untuk memahami dan mengubah

perilaku anak tersebut.

Bentuk pola pengasuhan orang tua pada anak juga mempengaruhi motivasi

belajar anak. Seorang psikiater anak dan remaja menyarankan agar anak dibiarkan

menentukan belajarnya sendiri setelah melalui perundingan dengan orang tuanya.

Sebab bila orang tua memaksakannya dengan bahasa otot dapat berakibat belajar

itu merupakan suatu beban yang tidak enak bagi sang remaja. M otivasi tidak

terpisahkan dari kemauan, perasaan, dan pikiran. Perasaan mendambakan

kepuasan dan pikiran mendambakan kenikmatan. Jika proses belajar merupakan

kenikmatan yang menimbulkan kepuasan, maka sang anak akan berkembang

dengan baik.

Bagaimana hubungan pola asuh orang tua dengan hasil belajar siswa?

Banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak mereka setelah diserahkan

kepada guru di sekolah maka lepaslah hak dan kewajibannya untuk memberikan

pendidikan kepada mereka. Semua tanggung jawabnya telah beralih kepada guru

di sekolah, apakah menjadi pandai atau bodoh anak tersebut, akan menjadi nakal

atau berbudi pekerti yang baik dan luhur, maka itu adalah urusan guru di sekolah.

(17)

keberhasilan belajar siswa di sekolahnya.

Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi,

faktor fisiologis dan psikologis, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor eksternal yang

antara lain adalah keluarga. Jadi orang tua mempunyai peranan yang penting

dalam keberhasilan belajar anak antara lain cara orang tua mendidik anak. Apakah

ia ikut mendorong, merangsang dan membimbing terhadap aktivitas anaknya atau

tidak. Suasana emosional di dalam rumah, dapat sangat merangsang anak belajar

dan mengembangkan kemampuan mentalnya yang sedang tumbuh. Sebaliknya,

suasana tersebut bisa memperlambat otaknya yang sedang tumbuh dan

menjemukan perasaan kreatif, yang dibawa sejak lahir. Hubungan orang tua

dengan anak, bersama-sama dengan sifat pembawaan lahir, akan banyak

menentukan bagaimana dia maju dengan belajarnya untuk sisa hidupnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Reynolds (1975), dia menyatakan

bahwa anak yang berhasil di sekolah adalah anak yang berlatar belakang dari

keluarga yang berhubungan akrab, penuh kasih sayang, dan menerapkan disiplin

berdasarkan kecintaan. Pendapat ini diperkuat oleh hasil penelitian M adison

(1989), yang menyatakan bahwa orang tua yang mempunyai harga diri tinggi

banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat keputusan secara

bebas, berkomunikasi dengan lebih baik, mendukung anak untuk memiliki

kebebasan sehingga anak mempunyai kepuasan, dan sedikit menggunakan

hukuman badan untuk mengembangkan disiplin. Selain itu, perlu adanya

hubungan yang akrab dan bentuk komunikasi yang memberikan kebebasan

kepada anak untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.

(18)

berikut :

1. Anak adalah tunas bangsa yang akan menerima tongkat estafet perjuangan

dan cita-cita bangsa, untuk itu anak memerlukan bimbingan, arahan dan

didikan dari orang tua sejak dini, sebagai persiapan untuk menghadapi

masa yang akan datang.

2. Keluarga adalah masyarakat terkecil yang paling inti, dari keluargalah

anak mulai memperoleh pendidikan sebelum memasuki pendidikan secara

formal di sekolah, oleh karena itu pola asuh orang tua dalam mendidik

anak akan mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar.

Atas dasar pemikiran di atas, peneliti merasa tertarik untuk membahas

masalah tersebut khususnya yang berkenaan dengan pola asuh dalam lingkungan

keluarga. Untuk itu peneliti mengajukan proposal dengan judul penelitian

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Terhadap Hasil Belajar S iswa Kelas IV SD Negeri No. 104204 S ambirejo Timur Tahun Ajaran 2011-2012.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang

diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Hubungan pola asuh oleh orang tua pada anak yang berdampak pada hasil

belajar anak.

b. Banyaknya anak yang merasa terbebani oleh karena penerapan pola asuh

yang keliru oleh orang tuanya.

(19)

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, cukup banyak

masalah yang perlu di teliti. Karena terbatasnya waktu, tenaga, serta sarana yang

tersedia, maka penulis membatasi permasalahan dengan meneliti hubungan antara

pola asuh orang tua dengan hasil belajar siswa kelas IVc SD Negeri No. 104204

Sambirejo Timur dengan batasan sebagai berikut :

a. Pola asuh yang diteliti adalah pola asuh demokratis, yaitu pola asuh yang

merupakan kombinasi dari pola asuh ekstrem yang bertentangan (otoriter

dan laissez faire) ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anaknya.

b. Hasil belajar IPS siswa, yaitu adalah hasil aktivitas belajar siswa yang

diaktualisasikan dalam angka atau skor yang dapat dilihat dalam buku

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

yang diteliti sebagai berikut “apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua

dengan hasil belajar siswa kelas IVc SD. Negeri No. 104204 Sambirejo Timur

Tahun Ajaran 2011/2012 ?”

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah untuk menemukan apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua pada

(20)

Timur Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat

bagi berbagai pihak antara lain :

1. Bagi anak/siswa, untuk memberikan pemahaman mengenai bentuk pola

asuh yang bisa berdampak positif bagi hasil belajarnya.

2. Bagi para pendidik baik orang tua, guru dan lingkungan masyarakat, untuk

dapat memberikan pemahaman mengenai penerapan pola asuh yang baik

bagi perilaku dan hasil belajar anak/siswa.

3. Bagi peneliti, untuk memberikan wawasan lebih mengenai bentuk pola

asuh anak dan dampak positif negatifnya.

4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan bagi penelitian yang bermaksud

(21)

BAB V

PEN UTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan interpretasi yang telah dilakukan, maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa yang diambil dari nilai raport siswa pada

mata pelajaran IPS semester II menunjukkan sembilan orang siswa

mempunyai nilai baik dengan nilai masing-masing adalah 70, 71, 74,

75. Enam belas orang siswa mempunyai nilai cukup dengan nilai

rata-rata masing-masing adalah 60, 61, 62, 64, 65, 66, 67, 68, 69. Jumlah

nilai rata-rata keseluruhan adalah 67,88. Ini menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa rata-rata berada pada taraf cukup baik.

2. Pola asuh yang diterapkan oleh masing-masing orang tua siswa

Pola asuh yang diterapkan oleh masing-masing orang tua siswa

secara umum dapat dikatakan cukup demokratis, namun tak satupun

dari orang tua siswa yang menerapkan pola asuh demokratis yang

murni.

Dalam kondisi tertentu orang tua bersikap demokratis atau cukup

demokratis, tapi pada kondisi yang lain bersikap tidak demokratis.

3. Hubungan pola asuh orang tua dengan hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh angka indeks korelasi

(22)

secara sederhana. Angka indeks korelasi yang diperoleh ternyata

terletak antara 0,40 - 0,70 dengan ini berarti terdapat korelasi yang

positif yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan hasil belajar

siswa.

Sedangkan dalam interpretasi dengan menggunakan Table Nilai ‘r’

Product M oment, ternyata ‘r’ hitung lebih besar dari pada ‘r’ table,

baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Dengan demikian

Hipotesa Alternatif (Ha) diterima atau disetujui, sedangkan Hipotesa

Nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya hasil

belajar siswa sangat bergantung pada pola asuh yang diterapkan oleh

orang tua di rumah. Semakin demokratis pola asuh yang diterapkan

oleh orang tua, maka akan semakin tinggi hasil belajar siswa.

5.2. S aran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah :

1. Untuk para orang tua hendaklah menyadari bahwa keluarga merupakan

lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan

diri sebagai makhluk sosial. Keluarga memberikan dasar pembentukan

tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan pada anak. Pengalaman

interaksi di dalam keluarga akan menentukan pula pola tingkah laku anak

terhadap orang lain dalam masyarakat. Walaupun anak telah di masukkan

ke sekolah, namun bukan berarti peran orang tua dalam mendidik anak

hilang. Bahkan cara orang tua dalam mendidik anak-anaknya itu sangat

(23)

hendaklah orang tua menerapkan pola asuh demokratis dalam mendidik

anak, karena semakin demokratis pola asuh yang diterapkan, maka akan

semakin tinggi hasil belajar yang dapat dicapai.

2. Untuk para guru, karena sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah

keluarga hendaklah memperhatikan perkembangan siswa terutama siswa

yang mempunyai hasil belajar yang rendah atau yang mempunyai

kesulitan dalam belajar.

3. Untuk para siswa janganlah merasa takut untuk berkomunikasi, baik

dengan orang tua maupun guru, ungkapkanlah masalah dan perasaan anda.

Karena para pendidiklah yang akan membimbing anak didik mereka

menuju kedewasaan. Yang lebih terpenting berusahalah terus untuk dapat

(24)

DAFTAR PUS TAKA

Balson, M aurice. 2010. Menjadi Orang Tua Yang Lebih Baik. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar M engajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Ronald. 2006. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup, Mendidik

dan Mengembangkan Moral Anak. Bandung: Yrama Widya.

Shochib, M ohammad. 2010. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Disiplin Diri. Jakarta : Rineka Cipta.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penilaian. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Yogyakarta: Pustaka Belajar

Sunarti, Euis. 2004. Mengasuh Dengan Hati, Tantangan Yang Menyenangkan. Jakarta: Elex M edia Komputindo.

Syah, M uhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Widyarini, Nilam. 2009. Relasi Orang Tua & Anak. Jakarta: Elex M edia Komputindo.

http://pangeranrajawawo.blogspot.com/2011/12/pola-asuh-orang-tua.html diakses

pada 25 januari 2012

Gambar

Tabel hal

Referensi

Dokumen terkait

s/d selesai wita bertempat di Kota Banjarmasin, di selenggarakan pembukaan dokumen penawaran untuk pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Rambu Rambu Lalu Lintas Jalan..

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul FORMULASI SALEP EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana Linn.) DENGAN VARIASI TIPE BASIS

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

Selanjutnya hasil sintesis silika gel dari bagasse tebu tersebut akan digunakan sebagai uji pendahuluan dalam pembuatan pupuk SRF sehingga akan dicari optimasi adsorpsi

(1) Menteri dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja setelah menerima permohonan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk survei atau eksplorasi

Selain lalat penghisap darah, lalat pengganggu lain yang sering ditemukan pada peternakan sapi adalah Musca domestica.. Beberapa jenis lalat juga dapat menyebabkan miasis

[r]

Selain itu juga membahas konsep dan prinsip dasar pembuatan fashion ornamen dan teknik rekayasa kain ( manipulating fabrics ), dengan berbagai teknik sulaman,