• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI

BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)

Penulisan Hukum (Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Monica Ayu Soraya Tonny Saputri

NIM. E0010232

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI

BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)

Oleh :

Monica Ayu Soraya Tonny Saputri NIM. E0010232

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing I

Handojo Leksono, S.H., M.H.

NIP. 195304291984031001

Surakarta, 19 Mei 2014

Pembimbing II

Anugrah Adiastuti, S.H., M.H.

(3)

iii

PENGESAHAN PENGUJI

Penulisan Hukum (Skripsi)

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI

BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN) Oleh :

Monica Ayu Soraya Tonny Saputri NIM. E0010232

Telah Diterima dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada :

Hari : Jumat Tanggal : 27 Juni 2014

DEWAN PENGUJI

1. Siti Muslimah, S.H., M.H. : ………

NIP. 19700926 199403 2 001 Ketua

2. Anugrah Adiastuti, S.H., M.H. : ... NIP. 19850629 200912 2 002

Sekretaris

3. Handojo Leksono, S.H., M.H. : ………

NIP. 19530429 198403 1 001 Anggota

Mengetahui Dekan,

(4)

iv

PERNYATAAN

Nama : Monica Ayu Soraya Tonny Saputri NIM : E0010232

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul : TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN) adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, 19 Mei 2014 yang membuat pernyataan

(5)

v ABSTRAK

Monica Ayu Soraya Tonny Saputri, E0010232. 2014. TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaturan dan implementasi hak lintas damai bagi kapal perang di Indonesia dan Korea Selatan beserta kekurangan dan kelebihannya dan menelaah implikasi pengaturan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) terhadap hak lintas damai bagi kapal perang di Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif dan terapan dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan komparatif. Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan teknis analisis bahan hukum menggunakan metode silogisme deduktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia dan Korea Selatan telah mengatur dan mengimplementasikan hak lintas damai kedalam peraturan nasional. Di Indonesia, hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2002, sedangkan Korea Selatan diatur didalam Territorial Sea and Contiguous Zone Act Number 10524 Tahun 2011 dan Enforcement Decree of Territorial Sea and Contiguous Zone Act Presidential Decree Number 17803 Tahun 2002. Masing-masing peraturan memiliki kekurangan dan kelebihan, terutama berkaitan dengan notifikasi kapal perang. Hak lintas damai bagi kapal perang di ALKI ditetapkan berdasarkan PP Nomor 37 Tahun 2002.

Hal ini berarti bahwa ALKI berimplikasi kepada hak navigasi lain yang harus dijamin, bukan hanya hak lintas damai tetapi juga hak lintas alur laut kepulauan dan hak lintas transit. Terkait hak lintas damai kapal perang di ALKI dapat dilaksanakan hak lintas damai sehingga hak, kewajiban, dan peraturan-peraturan hak lintas damai pada umumnya berlaku. Hak lintas damai bagi kapal perang berlaku di wilayah ALKI sehingga setiap hak, kewajiban dan aturan terkait hak tersebut mengikat kepada subjek yang ada. Kebutuhan Indonesia atas informasi terhadap kapal perang yang melintas di wilayah ALKI berkaitan dengan tipe hak lintas damai yang digunakan oleh kapal perang tersebut. Oleh karenanya, perlu adanya aturan yang jelas didalam peraturan nasional mengenai notifikasi kapal perang yang akan melintas di perairan Indonesia.

(6)

vi ABSTRACT

Monica Ayu Soraya Tonny Saputri. E0010232. 2014. LEGAL REVIEW OF REGULATION ON RIGHT OF INNOCENT PASSAGE FOR WARSHIP IN INDONESIAN ARCHIPELAGIC SEA LANES (COMPARATIVE STUDY WITH THE REGULATION ON RIGHT OF INNOCENT PASSAGE FOR WARSHIP IN SOUTH KOREA). Faculty of Law. University of Sebelas Maret Surakarta.

The purposes of this research are to describe the regulations on right of innocent passage for warship in Indonesia and South Korea including its weaknesses and benefits, also analyze the impact of regulation of Indonesian Archipelagic Sea Lanes (IASL) to right of innocent passage for warship in Indonesia.

This research is involved into normative legal research that is prescriptive implemented using statute and comparative approach. This research consists of primary and secondary law materials. The technique of collecting law materials use library research and deductive syllogism method (as technique of legal analysis).

The result shows that Indonesia and South Korea have been regulating and implementing right of innocent passage into their national regulations. Indonesia regulates it into Act Number 6 Year 1996 and Government Regulation Number 36 Year 2002, while in South Korea, it regulates into Territorial Sea and Contiguous Zone Act Number 10524 Year 2011 and Enforcement Decree of Territorial Sea and Contiguous Zone Act Presidential Decree Number 17803 Year 2002. Each regulation has weaknesses and benefits, especially related to warship notification. Right of innocent passage of warship in IASL is stated based on Government Regulation Number 37 Year 2002.

It means that IASL impacts to another navigation right that shall be provided, not only on right of innocent passage but also right of archipelagic sea-lanes passage and right of transit passage. Right of innocent passage is applicable for warship in IASL, so that any rights, obligations, and right of innocent passage are bound its subject. Indonesia needs of information upon the warship where passes through IASL related to type of right passage using by the warship. Therefore, there should be clear regulation in national provisions regarding warship notification where employs IASL.

(7)

vii MOTTO

Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau

menjadi bijak di masa depan

-Amsal 19:20-

If you want to your dreams come true, don’t sleep !

-Yiddish Proverb-

Why worry ? if you’ve done the very best you can, worrying won’t make it better

-Walt Disney-

Ini dunia bukan surga, kau tak harus terlihat sempurna

-Donald Duck-

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat

bagi orang lain

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini, dengan kerendahan hati penulis persembahkan untuk :  Tanah Air Indonesia Raya, untuk air dan lautnya, langit dan udaranya, tanah

dan daratannya, saya mencintai Indonesia sepenuhnya !!!

 Super Papa Gerardus Tonny Daniel Satriyo Sasono, S.H. dan Super Mama MC. Tri Kanti, S.E. yang selalu menjadi cahaya saat gelap, orangtua sekaligus sahabat terhebat, semoga persembahan sederhana ini membanggakan Papa dan Mama.

 Christina Tika Permatasari Tonny Saputri, S.E., kakak tersuper dan partner terbaik yang semakin cantik, terimakasih untuk kasih sayang, pengorbanan, dan semuanya.

 Arif Irawan, partner terhebat, terimakasih untuk kasih sayang, semangat, pengorbanan dan dukungan. Thankyou superman !

 Saudara-saudara KMK St. Yohanes Don Bosco Fakultas Hukum UNS, KMK Jaya !

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkatnya, sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) dengan judul “TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI

KOREA SELATAN)”. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

Penulisan Hukum (Skripsi) ini, namun Penulis berharap Penulisan Hukum (Skripsi) ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum. Penyusunan dan penyelesaian Penulisan Hukum (Skripsi) ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan baik moril maupun materiil serta doa dari semua pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

2. Ibu Sri Lestari Rahayu, S.H., M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum Internasional yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Handojo Leksono, S.H., M.H., selaku Pembimbing I Penulisan Hukum yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran, kritik dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Anugrah Adiastuti, S.H., M.H., selaku Pembimbing II Penulisan Hukum yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran, kritik, motivasi dan semangat kepada Penulis dengan penuh kesabaran.

5. Bapak Isharyanto, S.H., M.H., selaku pembimbing akademik, atas nasihat dan motivasi bagi Penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UNS.

(10)

x

7. Ketua Bagian PPH Ibu Wida Astuti, S.H., M.H., dan segenap jajaran anggota PPH, Mas Wawan, Mas Joko Susilo atas segala bantuan dalam Penyusunan Penulisan Hukum ini.

8. Papa, Mama, Kakak, keluarga besar dan Arif Irawan atas kasih sayang, doa, dukungan, semangat, motivasi dan pengorbanan yang luar biasa untuk Penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Saudara-saudara KMK St. Yohanes Don Bosco Fakultas Hukum UNS, Veve, Damai, Siska, Inno, Reza, Bernardus Bayu, Dhani, Bimo, Dek Giles, Dek Sisca, kakak-kakak dan adik-adik semua keluarga besar KMK atas doa, dukungan, kebersamaan dan kekeluargaannya.

10. Teman-teman Fakultas Hukum UNS, Andreas Febrian, Kadek Evinka, Riskyta, Amanda Pati Kawa, Bayu Nur Rochim, Toddy dan seluruh teman-teman angkatan 2010, atas dukungan, bantuan, motivasi dan kebersamaannya.

11. Teman-teman ILC (International Law Community), Monic, Eriec, teman-teman dan adik-adik semuanya, atas motivasi dan pengalaman menarik meski komunitas ini belum lama dihidupkan kembali.

12. Semua pihak yang telah mendukung Penulis dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Demikian semoga Penulisan Hukum ini bermanfaat kepada semua pihak, baik akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum.

Surakarta, 19 Mei 2014 Penulis

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iii

HALAMAN PERNYATAAN ……… iv

ABSTRAK ……… v

ABSTRACT ……… vi

HALAMAN MOTTO ……… vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……… viii

KATA PENGANTAR ……… ix

DAFTAR ISI ……… xi

DAFTAR TABEL ………. xiv

DAFTAR GAMBAR ……… xv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ……… 5

C. Tujuan Penelitian ……… 6

D. Manfaat Penelitian ……… 6

(12)

xii

F. Sistematika Penulisan Hukum ……… 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ……… 14

1. Tinjauan Umum tentang Hak Lintas Damai ……….. 14 a. Hak Lintas Damai Menurut Konferensi Kodifikasi Den Haag 1930 ………

14 b. Hak Lintas Damai Menurut Konvensi Mengenai Laut Teritorial dan Jalur Tambahan Jenewa Tahun 1958 … 15 b. Hak Lintas Damai Menurut UNCLOS 1982 ………… 18

c. Hak Lintas Damai diluar Ketentuan Konferensi Kodifikasi Den Haag Tahun 1930 dan UNCLOS 1982 ……….. 24

2. Tinjauan Umum tentang Kapal Perang ……… 26

a. Pengertian Kapal ……… 26

b. Pengertian Kapal Perang ……… 26

c. Kebangsaan dan Kekebalan Kapal Perang ……… 27

d. Fungsi Kapal Perang ……… 29

3. Tinjauan Umum tentang Negara Kepulauan dan Alur Laut Kepulauan Indonesia ……… 30 a. Negara Kepulauan ……… 30

(13)

xiii

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaturan dan Implementasi Hak Lintas Damai Bagi Kapal Perang di Indonesia dan Korea Selatan ………

46

1. Indonesia ……… 46

2. Korea Selatan ……… 52

3. Persamaan dan Perbedaan Pengaturan Hak Lintas Damai Bagi Kapal Perang di Indonesia dan Korea Selatan ……… 62 B. Kekurangan dan Kelebihan Pengaturan Hak Lintas Damai Bagi Kapal Perang di Indonesia dan Korea Selatan ……… 64 1. Kekurangan ……… 65

2. Kelebihan ……… 70

C. Implikasi Pengaturan Alur Laut Kepulauan Indonesia Terhadap Hak Lintas Damai Bagi Kapal Perang di Indonesia ……… 72

BAB IV PENUTUP A. Simpulan ……… 88

B. Saran ……… 91

DAFTAR PUSTAKA ……… 94

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Alur Laut dan Skema Pemisah Menurut PP Nomor 36 Tahun 2002 dan ALKI Menurut PP Nomor 37 Tahun 2002

………... 74

Tabel 2. Perbandingan Unsur Lintas Damai dan Lintas ALKI Berdasarkan

UNCLOS 1982

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustratif Alur Laut Kepulauan Indonesia Berdasarkan PP

Nomor 37 Tahun 2002

………

40

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

………

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Territorial Sea and Contiguous Zone Act Number 10524

Tahun 2011

……… 98

Lampiran 2. Enforcement Decree of Territorial Sea and Contiguos Zone Act Presidential Decree Number 17803 Tahun 2002

………... 102

Lampiran 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1971 tentang Wewenang Pemberian "Ijin Berlayar" Bagi Segala Kegiatan Kendaraan Air Asing Dalam Wilayah

Perairan Indonesia

……….

Referensi

Dokumen terkait

Begitu juga dengan analisis AMOS menunjukkan bahwa tidak ada satupun rasio keuangan ( Capital, Assets, Earning, Liquidity ) yang signifikan dalam memprediksi perubahan

predikat guru kelas enam SD berkelas kata yang sama, yaitu nomina. Dari kasus-kasus di atas, dapat disimpulkan untuk sementara bahwa masih banyak masalah tentang nomina

Maka dapat disimpulkan bahwa nilai moral dalam cerita rakyat Tan Nunggal dan Bujang Nadi Dare Nandong adalah nilai moral yang tidak patut dicontoh karena memiliki nilai moral

Produksi dan distribusi benih merupakan hal utama dalam konsep sistem perbenihan. Teknologi benih merupakan komponen dari suatu sistem perbenihan. Sistem perbenihan

Otomikosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur baik bersifat akut, sub akut, maupun kronik yang terjadi pada liang telinga luar (kanalis

Perlu adanya peran dari pemerintah setempat dalam hal ini dinas terkait untuk dapat mengatur sistem transportasi di lokasi penelitian yang merupakan jalur utama

Based on the results of the study, it is concluded that the implementation of PTSL through stages based on the Regulation of the Minister of Agrarian and Spatial Planning / Head

a Bintek calon usaha dagang bakso (PIK) Hargobinangun, Pakembinangun 8 orang b Bintek calon usaha dagang angkringan (PIK) Banyuraden, Trihanggo, Candibangun 3 Angkt @8 Orang c