PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI DAN KUALITAS
PRODUK TERHADAP DAYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(UMKM) DI KOTA BANDUNG
(Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Pendidikan Ekonomi
Oleh
Elsa Kusumawardani 1203825
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
i
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI DAN KUALITAS
PRODUK TERHADAP DAYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(UMKM) DI KOTA BANDUNG
(Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut)
Oleh
Elsa Kusumawardani
1203825
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi Salah Satu syarat
dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada
Program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Elsa Kusumawardani
Universitas Pendidikan Indonesia
2016
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
2
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI DAN KUALITAS
PRODUK TERHADAP DAYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(UMKM) DI KOTA BANDUNG
(Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut)
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Moch Dudih Sugiharto, M.Si
NIP. 195611281983031001
Pembimbing II
Navik Istikomah, SE, M.Si
NIP. 197511102005012002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Dr.Hj.Neti Budiwati, M.Si
3
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh
Kompetensi Pengusaha, Inovasi, Dan Kualitas Produk Terhadap Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kota Bandung (Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dan karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan
dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2016
Yang membuat pernyataan,
Elsa Kusumawardani
iv
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Elsa Kusumawardani (1203825). “Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Inovasi Dan Kualitas Produk Terhadap Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kota Bandung”(Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut) Dibawah Bimbingan
Dr. Moch Dudih Sigiharto, M.Si Dan Navik Istiqomah, M.Si.
Menurunnya daya saing pada UMKM alas kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut menjadi latar belakang dari penelitian ini. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Adapun variabel yang diduga dapat mempengaruhi daya saing yaitu Kompetensi Pengusaha, Inovasi dan Kualitas Produk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatory dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuisioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut Kota Bandung, penentuan sampel menggunakan teknik acak sederhana dan sampel penelitian sebanyak 160 orang pengusaha. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi Pengusaha di Sentra Alas Kaki Cibaduyut berada pada kategori cukup, Inovasi pada kategori cukup dan Kualitas Produk pada kategori cukup baik, masing-masing berpengaruh terhadap daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah Alas Kaki Cibaduyut di Kota Bandung.
v
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Elsa Kusumawardani (1203825). “The Influence of Entrepreneur Competence, Inovation and Product Quality Towards Competitiveness of Micro, Small and Mediun Enterprises in Bandung ”(In Case of Study on Micro,Small and Medium Enterprises Footwear Cibaduyut) Under Guidance of Dr. Moch Dudih Sigiharto, M.Si And Navik
Istiqomah, M.Si.
The decreasing of competitiveness on Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) at Footwear Center Cibaduyut is the background of this research. The aim is to analyze the factors that influence competitiveness of Micro, Small and Medium Enterprises. The variables that expected could influence competitiveness of Micro, Small and Medium Enterprises are Entrepreneur Competence, Innovation and Product Quality. The method that used in this research is explanatory survey with data collection techniques through interview and distributing questionnaires. Population on this research are all footwear entrepnereurs in Footwear Center Cibaduyut Bandung. This research use simple random sampling technique and the sample are 160 person of entrepreneurs. The data was analyzed by multiple linear regression. The result of this research found that Entrepreneur Competence of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) at Footwear Center Cibaduyut in enough category, Innovation in enough category and Product Quality in good enough category. Each of these variables is influence to competitiveness of Micro, Small and Medium Enterprises of Footwear Center Cibaduyut in Bandung.
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ...Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR...Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ...Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ...vi
DAFTAR LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang Masalah ...Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
1.3. Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
1.4. Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
1.5. Struktur Organisasi Skripsi...Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined.
2.1. Kajian Pustaka ...Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Konsep UMKM ...Error! Bookmark not defined.
2.1.1.1. Pengertian UMKM ...Error! Bookmark not defined.
2.1.1.3. Permasalahan UMKM ...Error! Bookmark not defined.
2.1.1.4. Strategi Pemberdayaan UMKM ...Error! Bookmark not defined.
2.1.2. Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.
2.1.2.1. Konsep Kemampuan Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.
2.1.2.2. Teori Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.
2.1.2.5. Faktor-Faktor Penentu Daya Saing ....Error! Bookmark not defined.
2.1.2.6. Indikator Kemampuan Daya Saing ....Error! Bookmark not defined.
2.1.3. Kompetensi Pengusaha ...Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1. Konsep Kompetensi Pengusaha ...Error! Bookmark not defined.
2.1.3.2. Pengukuran Kompetensi Pengusaha...Error! Bookmark not defined.
2.1.3.3. Pengaruh Kompetensi Pengusaha Terhadap Daya Saing ...
...Error! Bookmark not defined.
2.1.4. Inovasi ...Error! Bookmark not defined.
2.1.4.1. Konsep Inovasi ...Error! Bookmark not defined.
2.1.4.2. Pengukuran Inovasi ...Error! Bookmark not defined.
2.1.4.3. Pengaruh Inovasi Terhadap Daya Saing... Error! Bookmark not defined.
2.1.5. Kualitas Produk...Error! Bookmark not defined.
2.1.5.1. Konsep Kualitas Produk ...Error! Bookmark not defined.
2.1.5.2. Pengukuran Kualitas Produk ...Error! Bookmark not defined.
2.1.5.3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Daya Saing ... Error! Bookmark
not defined.
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ...Error! Bookmark not defined.
2.3. Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined.
BAB IIIMETODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.
3.1. Desain Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.2. Partisipan ...Error! Bookmark not defined.
3.3. Populasi dan Sampel...Error! Bookmark not defined.
3.3.1. Populasi ...Error! Bookmark not defined.
3.3.2. Sampel ...Error! Bookmark not defined.
3.4. Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.5. Prosedur Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.6. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not
defined.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4.2. Gambaran Umum Responden...Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark
not defined.
4.2.2 Penyebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... Error!
Bookmark not defined.
4.2.3 Penyebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Klasifikasi Usaha Responden ...Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Klasifikasi Usaha Responden Berdasarkan Kriteria UMKM ... Error!
Bookmark not defined.
4.3.2 Klasifikasi Usaha Responden Berdasarkan Tenaga Kerja ... Error! Bookmark not defined.
4.4.1 Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.
4.4.2 Kompetensi Pengusaha ...Error! Bookmark not defined.
4.4.3 Inovasi ...Error! Bookmark not defined.
4.4.4 Kualitas Produk ...Error! Bookmark not defined.
4.5. Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.
4.5.1. Pengujian Model Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4.5.2. Uji Asumsi Klasik ...Error! Bookmark not defined.
4.5.3 Pengujian Hipotesis...Error! Bookmark not defined.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian...Error! Bookmark not defined.
4.6.1 Pengaruh Kompetensi Pengusaha terhadap Daya Saing ... Error! Bookmark not defined.
4.6.2 Pengaruh Inovasi terhadap Daya Saing ..Error! Bookmark not defined.
4.6.3 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Daya Saing.. Error! Bookmark not
defined.
4.6.4 Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Inovasi, dan Kualitas Produk
terhadap Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not
defined.
5.1. Simpulan ...Error! Bookmark not defined.
5.2. Implikasi Pendidikan ...Error! Bookmark not defined.
5.3. Rekomendasi ...Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
1.1. Daya Saing Negara-Negara Anggota ASEAN Tahun 2014-2015... 2
1.2. Perkembangan UMKM Tahun 2008 – 2012 ... 3
1.3. Data Hasil Penjualan di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 6
2.1. Kriteria UMKM ... 11
2.2. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja ... 11
2.3. Karakteristik Utama dari Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah di Negara Sedang Berkembang ... 12
2.4. The Diamond Porter Model ... 22
2.5. The Nine Factors Model... 23
2.6. Indikator-indikator Utama Daya Saing Sebuah Perusahaan... 25
2.7. Hasil Penelitian Terdahulu... 43
3.1. Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Pengusaha ... 57
3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi ... 58
3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk ... 59
3.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 60
3.5. Operasional Variabel ... 61
4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74
4.2. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75
4.3. Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha... 76
4.4. Klasifikasi UMKM Berdasarkan Rata-rata Omzet Pertahun... 77
4.5. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja ... 79
4.6. Pangsa Pasar Perushaaan Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 79
4.7. Jawaban Responden Untuk Kemampuan Daya Saing... 84
4.8. Sebaran Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 85
4.10. Indikator Marketing Competence Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki
di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 87
4.11. Indikator Financiall Competence Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 87
4.12. Indikator Human Relation Competence Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 88
4.13. Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 88
4.14. Sebaran Variabel Inovasi di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 90
4.15. Indikator Inovasi Produk Variabel Inovasi Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 91
4.16. Indikator Inovasi Proses Variabel Inovasi Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 91
4.17. Inovasi di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 92
4.18. Sebaran Variabel Kualitas Produk di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 93
4.19. Indikator Performance Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 94
4.20. Indikator Reliability Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 95
4.21. Indikator Durability Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 95
4.22. Indikator Ashtetics Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 95
4.23. Indikator Percieved Quality Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 96
4.24. Kualitas Produk di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 96
4.25. Hasil output Eviews Regresi Linear Berganda ... 98
4.26. Model Regresi Linear Berganda ... 98
4.27. Hasil Uji Multikolinearitas (Koefisien Korelasi Antarvariabel)... 99
4.28. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Metode White) ... 101
4.30. Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji – t) ... 102
4.31. Hasil Uji Hipotesis Koefisien Simultasn (Uji – F) ... 102
vi
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
2.1. Tiga Strategi Generik ... 18
2.2. Klasifikasi dari Inovasi ... 32
2.3. Siklus Inovasi ... 33
2.4. The Nine Factors Model ... 48
2.5. Kerangka Pemikiran ... 52
3.1. Statistika Durbin Watson... 68
4.1. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74
4.2. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75
4.3. Sebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha ... 77
4.4. Klasifikasi UMKM Berdasarkan Rata-Rata Omzet Per-Tahun... 78
4.5. Pangsa Pasar di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 84
4.6. Kompetensi Pengusaha di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 89
4.7. Inovasi di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 92
1 Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara dengan sumberdaya yang begitu melimpah ternyata
belum mampu dikelola untuk menghasilkan kemakmuran yang adil dan merata bagi rakyat. Tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan ekonomi
merupakan masalah yang kian mendesak untuk segera diatasi. Sementara itu, daya
saing bangsa merupakan indikator keberhasilan suatu bangsa yang maju.
Daya saing adalah sebuah konsep yang cukup rumit. Namun demikian daya saing
adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam ekonomi, yang biasanya
merujuk kepada komitmen terhadap persaingan pasar dalam kasus
perusahaan-perusahaan dan keberhasilan dalam persaingan internasional dalam kasus
negara-negara. Dalam dua dekade terakhir seiring dengan semakin mengglobalnya perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah menjadi satu dari
konsep-konsep kunci bagi perusahaan-perusahaan, negara-negara, dan wilayah-wilayah untuk bisa berhasil dalam partisipasinya di dalam globalisasi dan
perdagangan bebas dunia.
Berbagai indikator menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain dalam pencaturan ekonomi dunia yang sudah mengarah ke era
informasi dan globalisasi. Salah satunya dalam lingkup negara-negara Asia Tenggara. Sebagaimana tergambar dalam Tabel 1.1. Berdasarkan data pada Tabel 1.1 yang
dikeluarkan World Economic Forum 2014-2015, Indonesia hanya menempati peringkat ke-35 jauh dari Malaysia yang memiliki daya saing lebih baik pada peringkat ke-20, Brunei Darussalam menempati peringkat ke-28, Thailand berada di
economy”. (WEF, 2015). Daya saing didefinisikan sebagai seperangkat institusi, kebijakan dan faktor-faktor yang menentukan tingkat produktivitas suatu negara.
Tingkat produktivitas pada gilirannya menentukan tingkat kesejahteraan yang dapat diperoleh dengan ekonomi.
Tabel 1.1
Daya Saing Negara-negara Anggota ASEAN Tahun 2014-2015
Negara Peringkat
Singapura 2
Malaysia 20
Brunei 28
Thailand 31
Indonesia 35
Philipina 52
Vietnam 68
Laos 93
Kamboja 95
Myanmar 134
Sumber : World Economic Forum 2014-2015 (Kemenkeu, 2015)
Daya saing bangsa atau daerah ditentukan oleh daya saing sektor-sektor
ekonomi, industri, perusahaan serta unit-unit kegiatan usaha yang efisien dari sektor
strategis di negara tersebut. Memiliki daya saing berupa keunggulan kompetitif, di era globalisasi ini ditandai dengan adanya produk baik dari dalam maupun luar negeri.
Kondisi ini mengharuskan pengusaha harus kompeten dalam menciptakan produk yang memiliki daya saing tinggi. Sebab dalam suatu usaha, persaingan menentukan
keberhasilan ataupun kegagalan dari perusahaan. Menurut Michael E. Porter
(2008,hlm.1), mengatakan bahwa “Persaingan adalah inti dari keberhasilan dan
kegagalan suatu perusahaan”. Oleh karena itu, di tengah persaingan yang semakin
ketat , menuntut setiap perusahaan harus memiliki daya saing agar mampu bersaing
dengan perusahaan lainnya. Melihat fenomena tersebut untuk meningkatkan daya
saing kegiatan ekonomi dan perekonomian di Indonesia diperlukan kerjasama dalam
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
mikro kecil, menengah hingga industri berskala besar. Bagi negara berkembang salah
satu penopang perekonomian adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sebab
unit usaha ini merupakan unit usaha yang tanggung menghadapi berbagai goncangan perekonomian.
Tabel 1.2
Perkembangan UMKM Tahun 2008-2012
No. Indikator 2008 2009 2010 2011 2012
3 Jumlah Tenaga Kerja
UM KM
8 Pertumbuhan Nilai Ekspor
UM KM 26.82 -8.85 8.41 6.56 11.00
Sumber: www.bps.go.id/Perk embanganUMKM
Di Indonesia Unit Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) mulai menunjukkan
eksistensinya hal ini tercermin dalam perkembangannya yang pesat dalam kontribusi
bagi perekonomian nasional. Tentunya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
merupakan solusi bagi Indonesia dan juga bagi negara berkembang lainnya apabila
dilakukan pemberdayaan dengan baik. Strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu strategi yang paling tepat untuk
dilaksanakan di Indonesia untuk saat ini (Tedjasuksmana, 2014,hlm. 190-191).
Namun dalam Tabel 1.2 tergambar terjadinya perubahan yang signifikan setiap tahunnya dalam pertumbuhan nilai ekspor UMKM di Indonesia. Artinya UMKM di
Indonesia belum mampu mempertahankan nilai ekspor ke luar negeri, dimana hal ini menunjukkan minat konsumen luar negeri terhadap produk UMKM dalam negri tidak
bergerak konstan ke arah positif tetapi berfluktuasi signifikan. Dengan demikian hal
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
produk UMKM dalam negeri belum stabil. Maka daya saing produk yang dihasilkan
UMKM belum dapat dikatakan kuat untuk bertahan ditengah gempuran persaingan
dengan negara lain. Salah satu unit UMKM di Kota Bandung adalah Unit UMKM Alas Kaki Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul Bandung merupakan unit usaha
yang bergerak dibidang industri, supplier dan perdagangan umum yang memproduksi sepatu, sandal, tas, tali pinggang, dan lain-lain. Industri Alas Kaki Cibaduyut yang
sudah berdiri sejak 1920 memiliki pangsa pasar yang cukup besar, dengan adanya
pangsa pasar yang besar maka akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik. Industri alas kaki di Indonesia saat ini menunjukkan persaingan dengan berbagai
produk impor terutama dari negara anggota ASEAN dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Seperti yang dikutip dari internasional.kompas.com
bahwa impor sepatu dari Vietnam menunjukkan angka yang luar biasa. Aprisindo
mencatat total impor alas kaki Indonesia dari ASEAN pada tahun 2012 sekitar 74,3
juta dollar AS. Dari jumlah itu, sekitar 53,9 juta dollar AS diimpor dari Vietnam. Hal
ini menunjukkan bahwa pengusaha alas kaki di Indonesia harus terus membenahi
usahanya agar dapat bersaing dengan produk impor di pasar dalam negri maupun luar
negeri.
Namun, industri alas kaki Cibaduyut tengah mengalami penurunan penjualan, dimana hal ini mengindikasikan adanya penurunan pangsa pasar pengusaha alas kaki
cibaduyut. Dimana seperti yang dikemukakan Tambunan (2008, hlm 11) bahwa salah satu indikator daya saing adalah pangsa pasar.
Tabel 1.3
Data Hasil Penjualan di Sentra Alas Kaki Cibaduyut Bandung
Tahun Jumlah Penjualan
(unit)
Persentase Pertumbuhan
(% )
2010 2.831.480 -
2011 1.624.000 -43
2012 1.587.200 -2
2013 1.406.340 -11
2014 1.280.310 -2
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Tabel 1.3 tercermin bahwa pangsa pasar usaha mikro Sentra Alas
Kaki Cibaduyut ini cenderung fluktuatif dan pada tiga tahun terakhir mengalami
penurunan. Dengan demikian terjadi penurunan daya saing UMKM alas kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut.
Porter (2008, hlm. 3) mengemukakan bahwa keunggulan bersaing pada dasarnya berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk
pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Nilai adalah apa
yang bersedia dibayar oleh pembeli, dan nilai yang unggul berasal dari tawaran harga yang lebih rendah dari pesaing untuk manfaat yang sepadan atau memberikan
manfaaat yang unik yang lebih dari sekedar mengimbangi harga yang lebih tinggi. Maka hal tersebut dapat diwujudkan melalui inovasi yang diberikan oleh produsen
terhadap barang yang dihasilkan.
Seorang pengusaha Industri fesyen yaitu alas kaki dituntut untuk dapat berpikir
kreatif dan mengembangkan ide-ide baru . Penurunan tersebut berpengaruh terhadap
penurunan kemampuan daya saing UMKM Alas Kaki Cibaduyut. Dengan demikian
berbagai faktor tersebut mengindikasikan adanya penurunan daya saing produk dari
kawasan Cibaduyut. Melihat fenomena yang terjadi pada UMKM Alas Kaki
Cibaduyut dimana daya saing industri Alas Kaki Cibaduyut akhir-akhir ini mengalami penurunan dikarenakan terjadinya penurunan jumlah penjualan setiap
tahunnya. Sedangkan jumlah penjualan menentukan pangsa pasar yang berimplikasi pada kemampuan daya saing. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis akan
mengambil sebuah judul yang akan dijadikan judul skripsi “Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Inovasi Dan Kualitas Produk Terhadap Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kota Bandung (Studi Kasus Pada Umkm Alas Kaki Cibaduyut”
1.2.Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana pengaruh kompetensi pengusaha terhadap daya saing usaha pada
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana pengaruh antara inovasi terhadap daya saing usaha pada UMKM
Alas Kaki Cibaduyut?
3. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut?
1.3.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pengusaha terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut.
2. Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap daya saing usaha pada UMKM
Alas Kaki Cibaduyut.
3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap daya saing usaha pada
UMKM Alas Kaki Cibaduyut.
1.4. Manfaat Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis berharap hasil penelitian ini akan
memberikan manfaat pada beberapa instansi sebagai berikut:
1. Bagi akademisi, dengan adanya penulisan skripsi ini mudah-mudahan dapat
memberikan sumbangsih referensi keilmuan dalam mengidentifikasi daya
saing suatu industri.
2. Bagi Dinas terkait, penulis sangat berharap skirpsi ini akan dijadikan masukan data dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik.
3. Bagi Masyarakat, penulis ingin sekali karya ini dijadikan bahan informasi
ringan untuk masyarakat yang awam sekalipun dalam kegiatan ekonomi.
1.5.Struktur Organisasi Skripsi
1. BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini berisi latar belakang penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, bab ini terdiri dari pengertian yang berkaitan
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pengusaha, konsep inovasi serta konsep kualitas produk, pengukuran daya
saing, pengukuran kompetensi pengusaha, pengukuran inovasi, pengukuran
kualitas produk, pengaruh kompetensi pengusaha terhadap daya saing, pengaruh inovasi terhadap daya saing, pengaruh kualitas produk terhadap
daya saing, hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
3. BAB III METODE PENELITIAN, bab ini meliputi desain penelitian,
partisipan, populasi, sampel, prosedur penelitian, operasional variabel, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.
4. BAB IV PEMBAHASAN, bab ini berisikan pembahasan yang merupakan inti dari penelitian. Berupa jawaban para responden dan analisis kompetensi
pengusaha, inovasi dan kualitas produk terhadap daya saing Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) pada pengusaha alas kaki Sentra Alas Kaki
Cibaduyut serta implikasi penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN, bab ini terdiri dari kesimpulan, saran dari kegiatan
51 Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatori. Survey
eksplanatori yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau
menguji hubungan antara variabel yang diuji yang termasuk kategori survei korelasional. Metode Survei ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam
penelitian ini data yang digunakan adalah data primer .
3.2.Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah Pengusaha UMKM di Sentra Alas Kaki
Cibaduyut. Pengusaha UMKM yang terdapat di Sentra Alas Kaki Cibaduyut
seluruhnya merupakan pengusaha alas kaki. Produk yang dihasilkan bergam mulai
dari bahan setengah jadi hingga bahan jadi. Jumlah pengusaha UMKM alas kaki di
Sentra ini sebanyak 265 unit UMKM. Pengusaha alas kaki di Sentra ini beragam
mulai dari laki-laki hingga perempuan. Kemudian para pengusaha ini memiliki
karakter yang berbeda beda dalam menciptakan produk alas kakinya. Selain itu background pendidikan yang dimiliki pun beragam mulai dari SD, SMP, SMA hingga Sarjana. Namun sebagian besar dari pengusaha alas kaki mendirikan usahanya
berdasarkan usaha turun temurun.
3.3.Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2009, hlm. 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UMKM yang bergerak pada industri alas kaki yang
tercatat dalam data dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) Industri Alas Kaki Cibaduyut
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
sampel acak sederhana (simple random sampling technique). Teknik ini digunakan dengan alasan agar semua pengusaha industri alas kaki yang masuk dalam kategori populasi mempunyai peluang yang sama dan bebas untuk dipilih.
3.3.2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 174) “Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud
untuk menggeneralisasikan hasil penelitan sampel”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan rumus dari taro Yamane yang dikutip oleh riduwan
(2010, hlm. 65). Adapun rumus pengambilan sampel tersebut adalah sebagai berikut :
n = dimana :
n = Ukuran sampel keseluruhan
N = Ukuran populasi sampel
D = Tingkat presisi yang diharapkan Maka,
n =
n =
n =
n = n = 159,39
n = 159
Berdasarkan perhitungan tersebut maka sampel minimal yang digunakan dalam
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3.4.Instrumen Penelitian
Penggunaan instrumen penelitian yang tepat dapat meningkatkan kualitas dari
penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen
berupa angket atau kuisioner tentang kompetensi pengusaha, inovasi, kualitas produk
dan daya saing.
Skala yang digunakan dalam instrumen ini adalah skala likert. Menurut Riduwan
(2012, hlm. 87), “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial”. Skala
likert mempunyai gradasi yang sangat positif dengan sangat negatif.
Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
1. Sangat setuju/sangat puas/selalu diberi skor 5
2. Setuju/puas/ sering diberi skor 4
3. Cukup setuju/Ragu-ragu/ kadang-kadang diberi skor 3
4. Kurang Setuju/ pernah diberi skor 2
5. Tidak setuju/ tidak pernah diberi skor 1
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan pembuatan angket, yaitu mengetahui pengaruh
kompetensi pengusaha, inovasi, kualitas produk terhadap daya saing.
2. Menjadikan objek yang menjadi responden, pengusaha UMKM alas kaki
Sentra Alas Kaki Cibaduyut
3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
4. Memperbanyak angket.
5. Menyebarkan angket.
6. Mengelola dan menganalisis hasil angket
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, perlu diperhatikan dengan pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian
ini sebagian besar adalah data ordinal. Sehingga data harus diubah menjadi data
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
“Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.” (Riduwan, 2013, hlm. 30). Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalkan dalam Angket.
2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan
(menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).
4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.
5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk
setiap kategori.
6. Tentukan nilai idensitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan tabel ordinal distribusi normal baku.
7. Hitung SV (Scale Value) = Nilai skala dengan rumus sebagai berikut:
SV=
8. Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus:
Y = SV + [1+(SVMin)] Dimana K=1+[SVMin]
Tahap selanjutnya yaitu alat ukur yang digunakan harus valid dan reliabel agar
hasil penelitian tidak bisa diragukan kebenarannya. Maka dari itu harus dilakukan 2 (dua) macam tes terhadap kuisioner atau angket yang diberikan kepada responden,
yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.
1) Uji Validitas
Untuk menghitung validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Suharsimi Arikunto, 2012, hlm. 85). Rumus tersebut dapat digambarkan seperti
dibawah ini:
selanjutnya adalah membandingkannya dengan nilai dari tabel korelasi nilai r
dengan derajat kebebasan (n-2) dan taraf signifikansi α = 0,05, dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Sehingga dapat diambil keputusan:
r hitung > r 0,05 = valid
Uji Validitas Variabel Kompetensi Pengusaha
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
No Item r Hitung r tabel Keputusan
Sumber: Data Penelitian, diolah (Lampiran C)
Uji Validitas pada variabel inovasi (X2) dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Uji Validitas Variabel Inovasi
No Item r hitung r tabel Keputusan
Sumber: Data Penelitian, data diolah (Lampiran C)
Uji Validitas pada variabel kualitas produk (X3) dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Uji Validitas Variabel Kualitas Produk No item r hitung r tabel Keputusan
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
No item r hitung r tabel Keputusan
32 0.88 Valid
33 0.80 Valid
34 0.80 Valid
35 0.88 Valid
36 0.80 Valid
37 0.99 Valid
38 0.77 Valid
39 0.99 Valid
40 0.73 Valid
41 0.99 Valid
42 0.99 Valid
43 0.80 Valid
Sumber: Data Penelitian, data diolah (Lampiran C)
Berdasarkan Tabel 3.1 Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 di atas menunjukkan bahwa seluruh hasil r hitung seluruh variabel lebih besar dari r tabel untuk α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel item pernyataan untuk variabel kompetensi pengusaha (X1), Inovasi (X2) dan kualitas produk (X3) dinyatakan valid. Jadi seluruh
data dalam penelitian ini layak untuk diikutsertakan dalam analisis.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam
mengukur apa saja yang diukurnya.” (Arief Furchan, 2007, hlm. 310). Konsep
reliabilitas erat kaitannya dengan kata “tetap” atau “ajeg”. Suharsimi Arikunto
(2012, hlm. 100-101), menyatakan bahwa “Ajeg atau tetap tidak selalu harus berarti
sama, tetapi dapat mengikuti perubahan secara ajeg. Jika A mula-mula lebih rendah
dari B, maka jika dilakukan pengukuran ulang, A akan tetap lebih rendah daripada
B.”
Untuk menghitung reliabilitas seluruh item dalam instrumen penelitian ini, maka digunakan rumus reliabilitas alpha dari Cronbach. Langkah-langkah dalam menghitung reliabilitas alpha dari Cronbach diantaranya adalah
1. Menghitung total skor item pertanyaan
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu [ ] [ ]
Dimana :
= Koefisien reliabilitas internal seluruh item
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir
= Varians Total
3. Mencari r tabel apabila diketahui signifikansi α= 0,05 dan dk = n – 2
4. Membuat keputusan membandingkan r11 dengan rtabel Ketentuan keputusan: jika r11 > rtabel maka reliabel
Jika r11 < rtabel maka tidak reliabel
Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft excel 2013. Adapun hasil uji reabilitas untuk ketiga variabel bebas dalam penelitian ini dapat
dilihat pada beberapa Tabel 4.27 di bawah ini.
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Reliabilitas R Tabel Keterangan
Kompetensi Pengusaha 0.876 0.155 Reliabel
Inovasi 0.858 0.155 Reliabel
Kualitas Produk 0.892 0.155 Reliabel
Sumber: Data Penelitian, data diolah (Lampiran C)
Berdasarkan Tabel 4.27 di atas menunjukkan bahwa seluruh hasil r hitung seluruh variabel lebih besar dari r tabel untuk α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel item pernyataan untuk variabel kompetensi pengusaha (X1), Inovasi (X2) dan kualitas produk (X3) dinyatakan reliabel. Jadi seluruh data dalam
penelitian ini layak dipercaya
3.5.Prosedur Penelitian
Analisis anggapan dasar memerlukan pengumpulan data, karena dapat
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Dalam penelitian ini data
yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh dari para
pengusaha di Sentra Alas Kaki Cibaduyut. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam
penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel di definisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator
penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas.
Operasionalisasi variabel penelitian diuraikan pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala &
No Item
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala &
No Item
lain.
6. Berkomunikasi secara efektif dengan pekerja 7. Memotivasi pekerja dan
Mengarahkan pekerja 1. Produk baru dilihat dari:
a. Keaslian model
Dapat mencipkan produk baru
Dapat membuat produk baru yang belum pernah dibuat orang lain
2. Perluasan lini dilihat dari: a. Unit produk tambahan
Memiliki berbagai merk (lebih dari satu)
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala &
No Item
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3.6.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1) Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data nya menggunakan Analisis Regresi Linear
Berganda (multiple regression). Menurut Rohmana (2010, hlm 59), “Regresi linear berganda merupakan analisis regresi linear yang variabel bebasnya lebih dari satu
buah. Sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah”. Tujuan analisis regresi linear berganda adalah untuk melihat pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel terikat.
Penelitian ini menggunakan alat bantu program Eviews-7.
Model analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara
digunakan model Persamaan Regresi Linear Berganda sebagai berikut:
Dimana:
Y = Daya Saing
Βo = Konstanta Regresi = Koefisien Regresi
= Kompetensi Pengusaha
= Koefisien Regresi
= Inovasi
= Koefisien Regresi
= Kualitas Produk
e = Faktor Penganggu
2) Pengujian Hipotesis
a.Uji t ( Uji Hipotesis Parsial)
Uji t atau pengujian secara parsial ini bertujuan untuk menguji tingkat
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
menganggap variabel lain konstan/tetap. Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah menggunakan α= 0,05 dan degree of freedom n-k.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:
Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
Y, dimana i = X1, X2.
Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel Y,
dimana i = X1, X2.
Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:
t =
; i =
,
.
Dimana merupakan nilai dari hipotesis nul.Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
�
=
(Rohmana, 2010, hlm. 74)
Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.
Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :
Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha, artinya variabel itu signifikan.
Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak Ha, artinya variabel itu tidak signifikan.
Kaidah keputusan:
Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit< t tabel.
Artinya apabila t hitung < t tabel, maka koefisien korelasi ganda yang dihitung tidak
signifikan, dan sebaliknya apabila t hitung>t tabel , maka koefisien korelasi ganda
yang dihitung adalah signifikan dan menunjukan terdapat pengaruh secara simultan.
b. Uji f (Uji Hipotesis Simultan)
Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel X
terhadap variabel terikat Y untuk diketahui berapa besar pengaruhnya. Pengujian
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 1. Mencari F hitung dengan formula sebagai berikut :
(Rohmana, 2010, hlm. 78)
2. Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya mencari F tabel berdasarkan besaran α = 0,05 dan df dimana besarannya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df untuk
denominator (n-k).
3. Bandingkan F hitung dengan F tabel, dengan kriteria Uji-F sebagai berikut:
Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat Y).
Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh positif terhadap variabel terikat Y).
c. Uji (Koefisien Determinasi)
Menurut Gujarati (2001, hlm. 98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2)
yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel
bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase
variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat
dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien
determinasi sebagai berikut: ̂
(Rohmana, 2010, hlm. 76)
Nilai berkisar antara 0 dan 1 (0 < < 1), dengan ketentuan sebagai berikut: Jika semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.
3) Uji Asumsi Klasik
a.Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti dari model regresi yang dijelaskan oleh beberapa atau semua variabel. Salah satu bentuk
pelanggaran terhadap asumsi model regresi linear klasik adalah multikolinearitas karena bisa mengakibatkan estimasi OLS memilik i:
1. Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Akibat kesalahan baku maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan
mulai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel independen
secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel independen.
3. Walaupun secara individu variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi masih
relatif tinggi.
Menurut Rohmana (2010, hlm. 143) ada beberapa cara untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinearitas dalam suatu model OLS, yaitu:
1. Nilai R2 tinggi tetapi hanya sedikit variabel independen yang signifikan.
2. Korelasi parsial antar variabel independen.
Multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien korelasi antravariabel independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat
multikolinearitas, sebaliknya apabila koefisien antarvariabel independen (X) itu koefisiennya tinggi (8.0 ─ 1), maka diduga terdapat multikolinearitas.
3. Melakukan regresi auxiliary.
Regresi jenis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
independen yang secara bersama-sama (misalnya X2 dan X3). Regresi ini
dilakukan dengan cara menjalankan beberapa regresi, masing-masing dengan
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
dependen dan variabel independen lainnya tetap diperlakukan sebagai variabel
independen. Ketentuannya jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel pada α dan
derajat kebebasan tertentu, maka model mengandung unsur multikolinearitas, dan begitupun sebaliknya.
4. Dengan Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF).
Jika suatu data terkena multikolinearitas maka ada dua cara penyembuhan, yaitu:
1. Tanpa Ada Perbaikan
Multikolinearitas hanya menyebabkan kita kesulitan memperoleh estimator dengan standard error yang kecil. Multikolinearitas terkait dengan sampel, jadi untuk penyembuhan nya cukup dengan menambah jumlah sampel maka ada kemungkinan data tersebut terbebas dari multikolinearitas.
2. Ada Perbaikan
Perbaikan dapat dilakukan apabila terdapat multikolinearitas yaitu dengan cara:
Informasi Apriori
Menghilangkan Variabel Independen.
Menggabungkan data cross section dan time series.
Transformasi variabel.
Penambahan data
b.Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik, adalah bahwa
varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai
variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan . Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskedastisitas. (Gujarati, 2001, hlm. 177).
Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang
sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut
heteroskedasitas.
Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu :
Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.
Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya
heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005, hlm. 147-161), yaitu sebagai berikut:
1) Metode , kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :
Jika mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.
Jika pada plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan ) dengan nilai-nilai taksiran variabel
pengganggu yang dikuadratkan (^ ).
3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk, diantaranya:
| ̂ | + + | ̂ | + √
4) Korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien korelasi
rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas
berdasarkan rumusan berikut :
[ ] Dimana:
= Perbedaan setiap pasangan rank n = Jumlah pasangan rank
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2hitung dan χ2tabel, apabila χ2hitung > χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2hitung < χ2tabel maka hipotesis yang
mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak. Dalam metode white selain menggunakan nilai χ2hitung, untuk memutuskan apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji white. Jika probabilitas Chi Squares < α, berarti Ho ditolak jika probabilitas Chi Squares> α, berarti Ho diterima.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji white, dengan bantuan program eviews 7.0 Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi yaitu bahwa varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tidak memiliki pola
tertentu.
c.Autokorelasi
Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan
observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS,
autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya
hubungan antara residual satu dengan residual lain (Yana Rohmana, 2010:192). Akibat adanya autokorelasi adalah:
1. Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.
2. Model regrasi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai
variable terikat dari nilai variable bebas tertentu.
3. Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga
koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model
regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui
beberapa cara dibawah ini :
1. Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi.
2. Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.
3. Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar berikut:
Gambar 3.1
Statistika d Durbin Watson
Keterangan:
dL = Durbin Tabel Lower du = Durbin Tabel Up
Ho = Tidak ada autkorelasi positif H*o = Tidak ada autkorelasi negatif
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode Breusch-Godfrey atau Lagrange Multiplier. Menurut Yana Rohmana (2010 :202-203), Apabila data mengandung autokorelasi, data harus segera diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk menghilangkan masalah autokorelasi, harus diketahui terlebih
dahulu besarnya koefisien autokorelasi, ρ. Kemudian setelah ρ diketahui, baru dapat
menghilangkan autokorelasi. Beberapa alternatif untuk menghilangkan masalah
autokorelasi adalah :
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 2. Bila struktrur autokorelasi (ρ) tidak diketahui.
Bila ρ tinggi : Metode diferensi tingkat pertama.
Estimasi ρ didasarkan pada statistik d Durbin Watson.
Estimasi ρ dengan metode dua langkah durbin.
107 Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
1.1.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan tentang
pengaruh kompetensi pengusaha, inovasi dan kualitas produk terhadap daya saing
UMKM Alas Kaki di Kota Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi pengusaha berpengaruh terhadap daya saing usaha pada UMKM
Alas Kaki di Kota Bandung.
2. Inovasi berpengaruh terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki di Kota Bandung.
3. Kualitas Produk berpengaruh terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki di Kota Bandung.
1.2.Implikasi Pendidikan
Menurut UU Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 yaitu:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan darinya masyarakat, bangsa dan negara.”
Melihat definisi tersebut maka pendidikan merupakan upaya meningkatkan
pengetahuan yang dimiliki untuk kehidupan yang lebih baik. Setiap penelitian
memberikan sumbangan teradap bidang yang dikajinya. Begitupun penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada bidang pendidikan umumnya dan bidang ekonomi khususnya.
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kompetensi pengusaha, inovasi dan kualitas produk terhadap kemampuan daya saing UMKM di Kota Bandung. Berbagai
variabel dalam penelitian ini mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kemampuan suatu perusahaan bertahan dalam persaingan pada suatu
industri. Kompetensi pengusaha menggambarkan bagaimana kompetensi yang
Elsa Kusumawardani, 2016
PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian tersebut dapat menjadi informasi baru dalam mengembangkan
pengetahuan dalam bidang ekonomi khusnya dalam memulai dan menjalankan usaha.
Hasil penelitian pada penelitian ini juga dapat memberikan kesimpulan bahwa dalam mejalankan suatu usaha diperlukan sumber daya manusia yang kompeten serta
terbuka terhadap perkembangan yang mana hal tersebut dapat tercermin dari inovasi yang dilakukan, semakin seorang individu dalam hal ini pengusaha terbuka, mampu
terus belajar tentunya dapat meningkatkan inovasi baik dalam inovasi produk
maupun inovasi proses yang dapat mengembangkan usaha yang dimiliki. Kualitas produk menunjukkan pula bahwa sumber daya manusia dalam hal ini individu
pengusaha sangat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu usaha. Meskipun kualitas produk yang dihasilkan suatu perusahaan sudah baik atau tinggi tetapi tidak
memberikan jaminan akan ketahanan perusahaan dalam persaingan.
Dengan demikian pentingnya seorang individu sebagai bagian dari sumber daya
manusia untuk bersikap terbuka, mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman
dan menganalisis sebelum melakukan sebuah usaha dapat memberikan dampak
positif bagi keberlangsungan usaha serta mepertahankan atau meningkatkan daya
saingnya dalam suatu industri.
1.3.Rekomendasi
Adapun saran yang dapat direkomendasikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pengusaha alas kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut kompetensi
pengusaha yang telah dimiliki termasuk dalam kategori sedang sehingga perlu ditingkatkan dengan melihat aspek yaitu aspek technical competence dengan penguasaan prosedur, peralatan dan teknik dalam proses produksi, aspek marketing competence dengan menggunakan teknik penjualan dalam memasarkan barang hasil produksi, aspek financial Competence dengan kemampuan mencari sumber dana dan menggunakan secara tepat,
kemampuan mengatur/mengelola keuangan secara efektif dan efisien, serta