No. Daftar FPIPS: 4307/UN.40.2.5.3/PL/2014
RISET PEMASARAN UPAYA PENGEMBANGAN PRODUK KARUPUAK SANJAI BUMBU RENDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Oleh
Risya Ladiva Bridha 1000128
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
RISET PEMASARAN UPAYA PENGEMBANGAN PRODUK KARUPUAK SANJAI BUMBU RENDANG
Oleh :
Risya Ladiva Bridha
Sebuah skripsi yang diajukan memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Risya Ladiva Bridha 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
RISET PEMASARAN UPAYA PENGEMBANGAN PRODUK KARUPUAK SANJAI BUMBU RENDANG
Skripsi disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Eeng Ahman,MS. Woro Priatini, S.Pd,M.Si.
NIP. 19611022.198603.1.002 NIP.19710309201012.2.001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Manajemen Industri Katering
Agus Sudono, SE, MM. NIP. 19820508.200812.1.002
Penanggung Jawab Yuridis
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Risya Ladiva Bridha, Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang. Pembimbing Prof. Dr. H. Eeng Ahman,
M.S dan Ibu Woro Priatini, S.Pd., M.Si.
Sumatera Barat (Sumbar) merupakan provinsi yang mempunyai makanan ciri khas dari daerahnya yang sudah dikenal umum, yaitu karupuak sanjai dan rendang. Rendang dengan cita rasa yang pedas dan gurih jika dipadukan dengan karupuak sanjai yang tawar, pasti akan memberikan cita rasa baru terhadap makanan bersejarah ini. Oleh karena itu dibuatlah suatu pengembangan produk baru dari karupuak sanjai yang sudah ada sebagai oleh-oleh khas Sumbar yaitu karupuak sanjai bumbu rendang. Kemudian karupuak sanjai bumbu rendang akan di uji terima konsumen, apakah produk baru ini bisa diterima di pasaran atau tidak.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dan uji organoleptik hedonik, uji daya terima konsumen, dan analisis gizi DKBM nya. Penelitian ini menyatakan bahwa produk karupuak sanjai bumbu rendang yang terpilih dengan berat 40 gram, produk yang terpilih dibandingkan dengan produk kontrol dengan hasil berbeda nyata, karupuak sanjai bumbu rendang memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari pada kerupuk sanjai balado; karupuak sanjai bumbu rendang dapat diterima oleh masyarakat sebagai pengembangan produk baru dari karupuak sanjai sebelumnya.
Kata Kunci: Pengembangan Produk, Daya Terima Konsumen, Kerupuk
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Risya Ladiva Bridha, Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Kerupuk Sanjai Bumbu Rendang. Preceptors Prof. Dr Eeng H. Ahman, MS and Mrs. Woro Priatini, S.Pd., M.Si.
West Sumatra is a province that has a food characteristic of the region that is already known to the public, namely karupuak sanjai and rendang. Rendang with taste spicy and savory when paired with karupuak Sanjai the bargain, will surely give a new flavor to this historic food. Therefore, they invented a new product development of existing karupuak sanjai as souvenirs of West Sumatra is karupuak Sanjai bumbu rendang. Then karupuak Sanjai bumbu rendang will in consumer acceptance test, whether this new product can be accepted in the market or not.
The method in this research using quantitative methods with experimental approaches and hedonic organoleptic test, test consumer acceptance, and his DKBM nutritional analysis. This study states that the product karupuak Sanjai rendang selected seasoning weighing 40 grams, the selected products compared with control products with significantly different results, karupuak Sanjai rendang seasoning has a higher nutritional value than at karupuak sanjai balado; karupuak sanjai bumbu rendang can be accepted by the community as the development of new products from previous karupuak sanjai.
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori ... 6
2.1.1 Konsep Produk Baru... 6
2.1.1 Proses Pengembangan Produk Baru : Sequential Model... 7
2.1.2 Rendang ... 10
2.1.3 Kerupuk Sanjai ... 24
2.1.3.1 Sejarah ... 24
2.1.3.2 Botani ... 25
2.1.4 Kualitas Produk ... 25
2.1.5 Penilaian Organoleptik ... 28
2.1.6 Uji Penerimaan ... 31
2.1.7 Pengemasan ... 34
2.1.8 Riset Pemasaran ... 36
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2 Kerangka Pemikiran ... 44
2.3 Hipotesis ... 45
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 46
3.2 Metode Penelitian ... 46
3.3 Operasional Variabel ... 46
3.4 Tahapan Penelitian ... 48
3.5 Rancangan Percobaan ... 52
3.6 Kriteria Panelis ... 56
3.7 Populasi ... 57
3.8 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ... 57
3.8.1 Teknik Pengumpulan Data ... 57
3.8.2 Alata Pengumpulan Data ... 57
3.9 Teknik Analisis Data ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 61
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 61
4.1.2 Hasil Organoleptik ... 61
4.1.2.1 Karakteristik Panelis ... 61
4.1.2.2 Karakteristik Organoleptik ... 63
4.1.3 Hasil Uji Hedonik Dua Sampel ... 71
4.1.3.1Membandingkan Karakteristik Organoleptik Konsentrat Terbaik Dengan Produk Kontrol ... 71
4.1.4 Hasil Uji Daya Terima Konsumen ... 79
4.1.4.1 Karakteristik Panelis Umum ... 79
4.1.4.2 Penilaian Kualitas Karakteristik Kerupuk Sanjai Bumbu Rendang ... 82
4.1.5 Analisis Gizi Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) ... 90
4.1.6 Harga Satuan Kerupuk Sanjai Bumbu Rendang ... 91
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2 Pembahasan ... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 99
5.2 Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Nomor Hal
1.1 Jumlah wisatawan yang berkunjung ke sumatera barat ... 2
2.1 Penggunaan bagian-bagian daging ... 11
2.2 Tabel uji hedonik ... 33
2.3 Riset untuk identifikasi dan pemecahan masalah... 37
2.4 Penelitian terdahulu ... 42
3.1 Operasional variabel kerupuk sanjai bumbu rendang ... 47
3.2 Standar resep rendang ... 49
3.3 Standar resep kerupuk sanjai ... 50
3.4 Metode rancangan formulasi kerupuk sanjai bumbu rendang ... 51
3.5 Metode perbandingan penggunaan bumbu rendang untuk 100 gr kerupuk sanjai ... 52
3.6 Uji perbandingan produk kerupuk sanjai bumbu rendang yang terpilih dengan produk kontrol ... 52
3.7 Tabel analisis varian (ANAVA) RAK ... 59
4.1 Panelis berdasarkan jenis kelamin ... 62
4.2 Panelis berdasarkan usia ... 62
4.3 Panelis berdasarkan jenis pekerjaan ... 63
4.4 Konsentrasi bumbu rendang terhadap parameter nilai kesukaan warna kerupuk sanjai bumbu rendang ... 64
4.5 Konsentrasi bumbu rendang terhadap nilai kesukaan rasa pada kerupuk sanjai bumbu rendang ... 65
4.6 Konsentrasi bumbu rendang terhadap parameter nilai kesukaan aroma kerupuk sanjai bumbu rendang ... 67
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.8 Konsentrasi bumbu rendang terhadap parameter nilai
kesukaan penampilan produk ... 70
4.9 Perbandingan nilai kesukaan warna kerupuk sanjai bumbu rendang terhadap produk kontrol ... 71
4.10 Perbandingan nilai kesukaan rasa kerupuk sanjai bumbu rendang terhadap produk kontrol ... 73
4.11 Perbandingan nilai kesukaan aroma kerupuk sanjai bumbu rendang terhadap produk kontrol ... 74
4.12 Perbandingan nilai kesukaan tekstur kerupuk sanjai bumbu rendang terhadap produk kontrol ... 76
4.13 Perbandingan nilai kesukaan penampilan produk kerupuk sanjai bumbu rendang terhadap produk kontrol ... 77
4.14 Karakteristik panelis berdasarkan jenis kelamin ... 79
4.15 Karakteristik panelis berdasarkan dari usia ... 80
4.16 Karakteristik panelis berdasarkan dari pendidikan terakhir ... 80
4.17 Karakteristik panelis berdasarkan dari pekerjaan ... 81
4.18 Karakteristik panelis berdasarkan dari penghasilan dalam sebulan ... 82
4.19 Kualitas produk berdasarkan dari parameter bentuk fisik kerupuk sanjai bumbu rendang ... 83
4.20 Kualitas produk berdasarkan dari parameter rasa kerupuk sanjai bumbu rendang ... 84
4.21 Kualitas produk berdasarkan dari parameter tekstur kerenyahan kerupuk sanjai bumbu rendang ... 86
4.22 Kualitas produk berdasarkan dari parameter warna kerupuk sanjai bumbu rendang ... 87
4.23 Kualitas produk berdasarkan dari parameter aroma kerupuk sanjai bumbu rendang ... 89
4.24 Analisis gizi kerupuk sanjai balado per sajinya ... 90
4.25 Analisis gizi kerupuk sanjai bumbu rendang per sajinya ... 91
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.27 Matrix hasil analisis... 93
4.28 Analisis gizi kerupuk sanjai bumbu rendang per sajinya ... 98
DAFTAR GAMBAR Nomor Hal 2.1 Kategori Produk Baru ... 7
2.2 Proses memasak rendang daging sapi ... 22
2.3 Kerangka pemikiran ... 44
3.1 Tahapan pembuatan bumbu rendang ... 48
3.2 Tahapan pembuatan kerupuk sanjai ... 49
4.1 Karakteristik kesukaan terhadap warna ... 64
4.2 Karakteristik kesukaan terhadap rasa ... 66
4.3 Karakteristik kesukaan terhadap aroma ... 67
4.4 Karakteristik kesukaan terhadap tekstur ... 69
4.5 Karakteristik kesukaan terhadap penampilan produk ... 70
4.6 Perbandingan warna pada karakteristik konsentrat terpilih dengan produk kontrol ... 72
4.7 Perbandingan rasa pada karakteristik konsentrat terpilih dengan produk kontrol ... 73
4.8 Perbandingan aroma pada karakteristik konsentrat terpilih dengan produk kontrol ... 75
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.10 Perbandingan penampilan produk pada karakteristik
konsentrasi terpilih dengan produk kontrol ... 78
4.11 Penilaian kualitas produk berdasarkan bentuk fisik ... 83
4.12 Penilaian kualitas produk berdasarkan rasa ... 85
4.13 Penilaian kualitas produk berdasarkan tekstur kerenyahan ... 86
4.14 Penilaian kualitas produk berdasarkan Warna ... 88
4.15 Penilaian kualitas produk berdasarkan Aroma ... 89
4.16 Standar resep kerupuk sanjai bumbu rendang ... 96
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Industri pariwisata pada masa kini sudah sangat berkembang pesat di
seluruh negara. Tidak hanya di negara yang maju, tetapi negara yang sedang
berkembang ataupun yang belum berkembang juga berlomba-lomba dalam
menunjukkan kekayaan alamnya yang bisa dijadikan sebagai tempat wisata
yang bisa dikunjungi. Menurut Undang-Undang RI No.10 (2009) “Pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
Pemerintah Daerah”. Indonesia pada saat sekarang ini dibanjiri dengan kedatangan warga negara asing yang sedang berlibur ataupun mengerjakan
suatu pekerjaan di Indonesia. Para warga negara asing tersebut terkesan dan
sangat menikmati kekayaan-kekayaan yang ada di Indonesia.
Kekayaan-kekayaan di Indonesia yang sudah ada dari zaman dahulu kini di hidupkan
kembali oleh warga negaranya. Tujuan tersebut untuk membuat dunia luar agar
lebih mengetahui bahwa masih banyak kekayaan alam, budaya dan wisata
kuliner yang di miliki oleh Negara Indonesia.
Salah satu contohnya Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), yang ber-ibu
kota di Padang. Provinsi ini sangat mempertahankan nilai-nilai kebudayaan
dari adat Minangkabau yang tercermin pada bangunannya yang mempunyai
ciri khas rumah gadang. “Kota ini terletak dipinggir pantai. Karena ini adalah
ibukota, maka semua bangunan besar pemerintahan disini dibangun dengan ciri
Minangkabau yang harus dipertahankan,yaitu atap bagonjong” (Suri, 2012,
hlm.62). Pada zaman dulunya semua bangunan di provinsi ini dibangun
menggunakan atap seperti tanduk kerbau.
Provinsi ini sering di kunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun
2
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bandara dan pelabuhan sudah memadai. Tercatat di Badan Pusat Statistik
(BPS) wisatawan yang berkunjung ke provinsi Sumbar dari tahun 2011-2013:
Tabel 1.1
Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Sumatera Barat
Sumber: BPS, 2014
Dari data BPS diatas dapat disimpulkan jumlah wisatawan yang datang
ke Sumbar mengalami peningkatan pertahunnya. Dari tahun 2011 ke tahun
2012 mengalami peningkatan sebesar 24,69%. Dan dari tahun 2012 ke tahun
2013 mengalami peningkatan 31,29%.
Provinsi Sumatera Barat ini berada dipinggir pantai, jadi untuk objek
wisatanya kebanyakan berlokasi di pantai. Beberapa pantai yang terkenal
sebagai tempat objek wisata, yaitu Pantai Padang, Pantai Air Manis, Pantai
Carolin, Pantai Bungus, Pantai Carocok, Pantai Kata Pariaman. Selain itu objek
wisata lain yang terkenal diantaranya, seperti di kota Bukittinggi ada objek
wisata Ngarai Sianok, Jam Gadang, Lobang Jepang (tempat bersejarah yang
dijadikan tempat wisata). Di Kabupaten Agam ada Danau Maninjau, di Kota
Madya Padang Panjang ada Air Terjun Lembah Anai. Di kota Payakumbuh ada
Goa Ngalau dan Dinding Batu Harau. Masih banyak tempat objek yang
tersimpan di Provinsi Sumatera Barat, kekayaan alam yang masih alami.
Kekayaan alam dan budaya Minangkabau dilengkapi oleh kelezatan
makanan khasnya. Setiap kota, daerah, kabupaten dan kota madya di Sumatera
Barat mempunyai makanan khasnya tersendiri. Dari banyaknya makanan yang
bersejarah di Sumatera Barat, ada salah satu makanan yang seluruh dunia Jumlah Wisatawan Yang Datang Ke Provinsi Sumatera Barat Dari
Tahun 2011-2013
2011 2012 2013
3
sudah mengetahuinya dan mengakui makanan tersebut adalah makanan yang
terlezat nomor satu didunia, makanan tersebut yaitu rendang. Suri (2012, hlm.
14) menyatakan bahwa saking populernya rendang, masakan ini merasuk
kedalam menu sehari-hari untuk orang-orang dari daerah lain. Di warung Tegal
kita juga bisa menjumpai makanan ini. Walau dengan beberapa penyesuaian
bumbu untuk mendapatkan kesesuaian dilidah.
Suri (2012) juga mengungkapkan, rendang adalah sebuah proses
memasak, bisa juga diartikan sebagai menggongseng atau mengaduk masakan
yang tiada henti. Maksudnya tidak terlalu lama untuk didiamkan tanpa diaduk.
Di Minangkabau sendiri, rendang biasa disebut samba. Ada beberapa
pemikiran rendang adalah makanan yang diawetkan dengan sengaja maupun
tidak. Sebenarnya bukan diawetkan dengan bahan kimia tetapi melainkan
melalui proses masaknya tersebut.
Selain rendang ada juga makanan khas dari Minang yang selalu menjadi
oleh-oleh bila berkunjung ke Sumater Barat, yaitu kerupuk Sanjai. Seperti yang
dirilis oleh Antaranews.com (2010) mengungkapkan, Kerupuk sanjai adalah
sejenis penganan kerupuk dari singkong yang diparut tipis lalu digoreng dan
diberi garam sebagai penyedapnya. Kerupuk ini amat populer sebagai makanan
oleh-oleh khas kota Bukitinggi, Padang, Sumatra Barat. Kerupuk sanjai yang
diberi bumbu balado dinamakan karupuak balado.
Kerupuk sanjai mempunyai variasi rasa; ada kerupuk sanjai original,
kerupuk sanjai balado dan kerupuk sanjai gulo saka (gula merah). Kerupuk
sanjai merupakan bahan bakunya adalah dari singkong atau yang biasa kita
kenal dengan nama ketela pohon/ubi kayu. Ubi kayu merupakan tanaman yang
sangat subur tumbuh di Negara Indonesia. Masyarakat Indonesia juga sangat
menyukai ubi kayu dan pandai mengolah ubi kayu tersebut menjadi sebuah
olahan makanan, seperti terigu dan kerupuk sanjai salah satunya. Dengan
pengolahan ubi kayu menjadi terigu, secara tidak langsung Indonesia
mengurangi import terigu.
Sanjai dan rendang sama-sama merupakan makanan khas dari ranah
4
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerupuk sanjai yang tawar, pasti akan memberikan cita rasa baru terhadap
makanan bersejarah ini. Untuk menambah variasi rasa kerupuk sanjai, maka
dibuatlah kerupuk sanjai rasa rendang. Dengan adanya variasi baru dari sanjai
ini diharapkan bisa menambah tingkat konsumen penikmat dari sanjai ini.
Daya terima dari konsumen sangat dibutuhkan untuk membuat suatu produk
baru. Sebelum produk dikeluarkan, produk tersebut akan di uji secara tampilan
dan juga rasanya terlebih dahulu. Penilaian dengan indera juga disebut
penilaian organoleptik atau penilaian sensori merupakan suatu cara penilaian
yang paling primitif. Penerapan penilaian organoleptik pada prakteknya disebut
uji organoleptik yang dilakukan dengan prosedur tertentu (Susiwi, 2009, hlm.
2).
Setyaningsih (2010, hlm. 4) mengatakan, tujuan dari analisis sensori
adalah untuk mengetahui respon atau kesan yang diperoleh pancaindra manusia
terhadap suatu rangsangan yang ditumbulkan oleh suatu produk. Analisis
sensori umumnya digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kualitas
suatu produk dan pertanyaan yang berhubungan dengan pembedaan, deskripsi,
dan kesukaan atau penerimaan (afeksi). Oleh karena itu terlebih dahulu untuk
melakukan uji organoleptik pada produk tersebut.
Riset pemasaran dibutuhkan untuk mengetahui peluang pasar untuk
menjual suatu produk. Rangkuti (2007, hlm. 1) mengatakan, hasil riset
pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut
peluang pasar.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul penelitian,
yaitu : “RISET PEMASARAN UPAYA PENGEMBANGAN PRODUK
5
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana standar resep (formula) dari produk kerupuk sanjai bumbu
rendang Sumatera Barat?
2. Bagaimana daya terima masyarakat terhadap inovasi produk baru kerupuk
sanjai bumbu rendang Sumatera Barat?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui standar resep pembuatan dari kerupuk sanjai bumbu
rendang.
2. Untuk mengetahui bagaimana daya terima dari masyarakat terhadap
produk sanjai rendang ini.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Penelitiannya sebagai berikut :
1. Secara Teoritis : diharapkan dapat memberikan masukan terhadap
perkembangan dan menambah ilmu pengetahuan khususnya pada ilmu
manajemen industri katering.
2. Secara Praktis :
a. Bagi Peneliti : Penelitian ini sangat memberikan potensi yang baik
untuk peneliti dalam menerapkan semua teori yang telah dikuasai.
b. Bagi pihak-pihak lain yang terkait : diharapkan penelitian ini
memberikan manfaat dan sebagai sumber referensi bagi pembaca
kajian ilmu pengetahuan terutama di bidang inovasi produk. Penulisan
ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
motivasi kepada para pengusaha. Para pengusaha itu adalah yang
berkecimpung dalam produk kreatif sebagai oleh-oleh khas kota
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini mencakup analisis
kualitas produk (Y1) dan daya terima konsumen (Y2) dan karupuak sanjai
bumbu rendang (X).
Sedangkan untuk subyek penelitian menggunakan 15 panelis
terlatih/ahli dibidang makanan, dan 60 untuk panelis tidak ahli sebagai uji daya
terima konsumen. Uji parameter organoleptik tentang rasa, warna, aroma,
bentuk dan tekstur dalam penelitian ini adalah panelis ahli yang tidak
mengalami gangguan dalam menentukan rasa makanan.
3.2 Metode Penelitian
Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 2) bahwa
Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode pendekatan kuantitatif, karena jenis penelitian
ini adalah penelitian eksperimen dan melakukan uji indrawi yaitu
fisik/kenampakan, warna, rasa, aroma, dan tekstur sehingga dihasilkan satu
formulasi terbaik. Serta melakukan uji daya terima konsumen terhadap inovasi
produk kerupuk sanjai bumbu rendang ini. Caranya adalah melakukan
pengujian antara produk asli dan produk baru, dan selanjutnya dilakukan
pengujian daya terima konsumen terhadap produk baru tersebut.
3.3 Operasional Variabel
Operasional variabel adalah suatu nilai dari orang, sifat, objek, atau
sebuah kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
47
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terima konsumen dan studi kelayakan bisnisnya. Berdasarkan dengan
penjelasan sebelumnya peneliti memaparkan operasional variabel pada tabel
berikut ini :
Tabel 3.1
Operasional Variabel Kerupuk Sanjai Bumbu Rendang
Variabel Konsep Teoritis Konsep
Empiris Konsep Analisis
48
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan adanya perbedaan tanpa disertai kesan senang atau tidak maka pada uji penerimaan, panelis
Tahapan penelitian dimulai dengan menentukan rancangan pembuatan
bumbu rendang. Diawali dengan pembuatan bumbu rendang, berikut tahap
pembuatan bumbu rendang :
Daging Aduk rata dan sampai
santan mendidih
Masak bumbu dan santan sampai mendidih dan mengeluarkan minyak. Setelah bumbu rendang sudah
masak dan mengeluarkan minyak, masukkan daging yang
sudah dicincang dan rempah-rempah. Aduk sampai kering.
Gambar 3.1
49
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah itu, tahapan kedua membuat kerupuk sanjai. Kerupuk sanjai
berbahan baku singkong. Berikut tahapan pembuatan kerupuk sanjai :
Setelah melalui dua proses tadi, maka kerupuk sanjai akan diaduk
bersamaan dengan bumbu rendang yang sudah dikurangi minyaknya. Adapun
standar resep dari bumbu rendang dan kerupuk sanjai:
Menu : Rendang
No Bahan Quantity
1 Daging has dalam 1000 gr
2
Santan kental 3 L (2 kelapa tua dan 1
kelapa sedang)
3 Cabe merah 300 gr
4 Bawang merah 150 gr
5 Bawang putih 20 gr
6 Jahe 15 gr
7 Lengkuas 100 gr
8 Daun salam 2 lbr
Singkong dikupas dan dibersihkan
Singkong diiris tipis
Singkong digoreng selama 4menit
Singkong yang sudah digoreng ditiriskan
Gambar 3.2
Tahapan Pembuatan Kerupuk Sanjai
Tabel 3.2
50
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9 Daun kunyit 1 lbr
10 Daun jeruk 3 lbr
11 Serai 1 btg
12 Cengkeh 40 gr
13 Peka 2 gr
14 Kapulaga 3 gr
15 Pala 2 gr
16 Ketumbar 20 gr
17 Kayu manis 20 gr
18 Garam 2 gr
19 Merica 2 gr
Sumber : Data diolah, 2014
Sumber : Data diolah, 2014
3.5 Rancangan Percobaan
Dalam penelitian eksperimen ini digunakan rancangan acak kelompok
(RAK). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan
menganalisis tiga tahap, yaitu :
1. Kitchen project
Pada tahap ini perancangan percobaannya menggunakan rancangan
acak kelompok (RAK) dengan satu perlakuan dan selanjutnya dibandingkan Menu : Kerupuk Sanjai
No Ingredients Quantity
1 Singkong 1kg
2 Minyak goreng 1 L
3 Garam 25 gr
Tabel 3.3
51
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan produk yang asli. Dibawah ini tabel rancangan percobaan formulasi
kerupuk sanjai bumbu rendang. berikut tabel rancnagan percobaan untuk
kerupuk sanjai bumbu rendang :
Resep Produk Kontrol Resep Keripik Sanjai Bumbu Rendang
Cabe merah 170 gr Daging has dalam 1000 gr
Santan 3 L
Bawang putih 20 gr Cabe merah 300 gr
Gula pasir 200 gr Bawang merah 150 gr
Garam 5 gr Bawang putih 20 gr
Minyak goreng 300 gr Jahe 15 gr
Lengkuas 100 gr
Daun salam 2 lbr
Daun kunyit 1 lbr
Daun jeruk 3 lbr
Serai 1 btg
Cengkeh 40 gr
Peka 2 gr
Kapulaga 3 gr
Tabel 3.4
52
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Data diolah, 2014
Setelah memasak rendang, langkah selanjutnya yaitu mengaduk
kerupuk sanjai dengan bumbu rendang yang sudah dibuat sebelumnya. Berikut
tabel perbandingan dalam menggunakan bumbu rendang untuk 100 gr kerupuk
sanjai.
Sumber : Data diolah 2014 Pala 2 gr
Ketumbar 20 gr
Kayu manis 20 gr
Merica 2 gr
Garam 2 gr
Formulasi
Panelis
Penggunaan Bumbu Rendang Untuk 1Kg Kerupuk Sanjai
KSBR1 (20 gr)
KSBR2 (30 gr)
KSBR3 (40 gr) 1
2 3 4 5 ... 15
Tabel 3.5
53
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan : KSBR = kerupuk sanjai bumbu rendang
Sumber : Data diolah 2014
Tahap selanjutnya adalah :
i. Uji hedonik
Untuk teknis pada metode ini adalah membagikan kuisioner, test food
kerupuk sanjai bumbu rendang kepada 15 panelis. Kriteria yang diajukan
pada kuisioner adalah penampilan fisik, rasa, warna, aroma, tekstur, dan
bentuk. Kemudian dibandingkan dengan produk terkontrol untuk
membandingkan dua sampel, satu produk eksperiment dan satu produk
terkontrol. Maka digunakan uji hedonik dua sampel turkey test (T-test).
Dengan perhitungan :
a. Mencari nilai standar (S):
Formulasi
Panelis
KSBRx Produk Kontrol
1
2
3
4
5
...
15
Tabel 3.6
54
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mencari t hitung :
Keterangan :
d = Nilai perbedaan
n = Jumlah panelis
S = Nilai standar
s = akar nilai standar
a = Rata-rata jumlah pembedaan (d)
b. Mencari nilai independent sampel T-test (T) pada tabel significant
studenized range at the 5% level, selanjutnya membandingkan nilai T
hasil perhitungan dengan nilai T tabel. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
apabila nilai T hitung lebih baik dari T tabel, maka tidak berbeda nyata
antar sampel tersebut. Sebaliknya jika nilai T hitung lebih besar dari T
tabel maka antar sampel berbeda nyata.
ii. Metode deskriptif makanan
Teknis terakhir menggunakan metode desktiptif makanan, yaitu
mendeskriptifkan perbandingan antara formulasi terbaik kerupuk sanjai
bumbu rendang dengan kerupuk sanjai balado. Kemudian data hasil
pengujian ditransformasikan kedalam bentuk grafik majemuk dengan
skala 0 – 10. Masing-masing garis pada grafik menggambarkan
himpunan parameter nilai mutu. Titik pusat menyatakan nilai mutu nol
dan ujung garis menyatakan nilai mutu tertinggi.
2. Uji Daya Terima Konsumen
Untuk uji daya terima konsumen akan dilakukan yaitu dengan cara
menyebarkan produk treatment dan kuisioner yang berisi inti dari pertanyaan
mengenai produk dari segi rasa, aroma, tekstur, penampilan fisik dan harga
kepada oranga-orang yang sudah dipilih peneliti.
3. Uji analisis gizi Dkbm
Pengujian gizi suatu produk harus dilakukan, untuk memenuhi
kebutuhan gizi makanan. Dalam penelitian ini dihitung mengikuti hasil dari
produk yang paling tinggi mutu dari penilaian sebelumnya yaitu pengujian
56
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Kriteria Panelis
Menurut Suwardi (2009, hlm. 1), panelis adalah merupakan manusia
atau instrumen yang dipakai untuk mengukur rangsangan di dalam penilaian
indra, baik yang bersifat subjektif maupun objektif.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan panelis terlatih dan tidak
terlatih. Panelis terlatih mempunyai kemampuan untuk membedakan citarasa
dan aroma dasar, sangat mengerti dalam bidang kuliner, dan mempunyai
kemampuan derajat konsentrasi, daya ingat terhadap cita rasa dan aroma
terhadap makanan tersebut. Contohnya seperti Executive Chef, Sous Chef, Chef
De Partie, pakar kuliner seperti Pak Bondan, dan pengusaha kerupuk sanjai
dan rumah makan Padang.
Sedangkan panelis tidak terlatih, tidak mempunyai cacat dalam menilai
sifat-sifat organoleptik, tidak mempunyai persepsi tertentu kepada suatu
produk yang akan diujikan, Mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan tertarik
bagi penilaian sifat-sifat organoleptik yang diujikan. Contohnya seperti
mahasiswa-mahasiswi, masyarakat minang atau non yang mengenal produk
kerupuk sanjai dan rendang.
3.7 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013,
hlm. 80). Di dalam penelitian ini tidak memakai sampling tetapi akan
menggunakan populasi, populasi untuk tahap uji organoleptik dan uji hedonik
sebanyak 15 orang yang terdiri dari panelis terlatih/ahli dalam bidang
57
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
populasi dalam uji daya terima konsumen yaitu 60 orang, sasarannya adalah
konsumen yang mengetahui bagaimana rasa dari kerupuk sanjai dan rendang.
3.8 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data 3.8.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
sumber data primer dan sumber data sekunder.
3.8.2 Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu :
1. Teknik Eksperimen
Teknik eksperimen dilakukan bertujuan untuk mengetahui proses
pembuatan inovasi kerupuk sanjai bumbu rendang.
2. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi berguna untuk mengabadikan tahap-tahap
eksperimen kerupuk sanjai bumbu rendang dari proses awal persiapan uji
produk, uji organoleptik, dan uji hedonik. dari awal persiapan uji produk,
uji organoleptik, dan uji hedonik sampai dengan pengujian pemasaran.
3. Kuisioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuisiner berisi seputar tentang kerupuk
sanjai bumbu rendang.
4. Studi Literatur
Teknik dilakuakan untuk menjadi bahan penelitian sebagai dasar
panduan penelitian eksperimen ini untuk mendapatkan hasil yang tepat .
58
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang sudah terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik
desktiptif kuantitatif. Teknik ini akan mendeskriptifkan tahapan-tahapan
sebelum melakukan proses pengolahan kerupuk sanjai bumbu rendang dan
kejadian selama proses pengolahannya.
Perhitungan Analisis Varian
Menurut kartika et al (1988, hlm. 120) dalam Uswatun (2013),
pengolahan data untuk rancangan acak kelompok adalah sebagi berikut :
Keterangan :
FK = Faktor Koreksi
JK(P) = Jumlah Kuadrat Panelis
JK(S) = Jumlah Kuadrat Sampel
JK (T) = Jumlah Kuadrat Total
JK (G) = Jumlah Kuadrat Galat
X = Jumlah Penilaian Masing-Masing Panelis Terhadap
Semua Sampel
59
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
T = Jumlah Panelis
r = Jumlah Sampel
S = Penilaian Terhadap Setiap Sampel
Dari hasil uji hedonik, selanjutnya dilakukan Analisis Varians
(ANAVA), yang dilanjutkan dengan uji least Significant Difference (LSD)
dengan selang kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.
1. Mencari standar error
2. Mencari least significant difference (LSD) pada tabel significant
studentized range at 5% level, untuk nilai pembanding adalah : standar
error x nilai least significant difference.
3. Rerata hasil perhitungan diurutkan dari mulai yang terbesar samapai
terkecil kemudian dibandingkan dengan nilai pembanding.
Tabel 3.7
Tabel Analisis Varian (ANAVA) RAK Sumber
Sumber : Kartika et al (1988, hlm.120) dalam Uswatun, 2013
60
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data yang digunakan dengan acuan dkbm, dengan standar
AKG 2000 Kkal. Langkah-langkah dalam analisis gizi produk yaitu sebagai
berikut :
a. Perhitungan nilai gizi karbohidrat, lemak dan protein dalam 100 gram.
b. Perhitungan nilai gizi karbohidrat , lemak dan protein untuk ukuran
penyajian.
c. Perhitungan nilai gizi kalori keseluruhan makro produk, dengan standar
konfersi :
Protein : kandungan gizi x 4
Lemak : kandungan gizi x 9
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil peneletian dan pembahasan yang sudah dilakukan mengenai
analisis inovasi produk dan kelayakan bisnis kerupuk sanjai bumbu rendang,
oleh karena itu dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut :
1. Konsentrat bumbu rendang yang terpilih adalah dengan berat 40 gram.
Untuk satu resep rendang dengan berat bersih setelah dimasak adalah
1.800 gr bisa menghasilkan 45 porsi/40 gram. Sedangkan untuk satu resep
kerupuk sanjai dengan berat bersih setelah dimasak adalah 800 gr bisa
menghasilkan 8 porsi/100 gram. Untuk rasa pedas dari rendang bisa
disesuaikan menurut selera masing-masing.
2. Berdasarkan dari hasil pengujian uji daya terima konsumen, tanggapan dari
para konsumen sangat positif terhadap inovasi produk baru ini. Konsumen
menilai rasa dari produk kerupuk sanjai bumbu rendang ini enak,
dikarenakan rasa dari rendang yang di padukan dengan kerupuk sanjai pas
dilidah. Konsumen juga menilai warna dari produk ini menarik, karena
rendang itu sendiri berwana coklat tua dan tidak hitam seperti rendang
pada umumnya. Untuk tekstur kerenyahan dari kerupuk sanjai bumbu
rendang ini, konsumen menilai kerupuk sanjai renyah. Aroma pada
kerupuk sanjai dinilai oleh konsumen adalah mempunyai aroma yang khas,
karena rendang menggunakan banyak bumbu dan rempah-rempahan. Dari
penampilan fisik produk kerupuk sanjai bumbu rendang ini di nilai oleh
konsumen adalah bagus. Konsumen sangat antusias terhadap inovasi
100
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa
saran untuk produk kerupuk sanjai bumbu rendang yaitu :
1) Bahan baku kerupuk sanjai yang dapat dijadikan bahan baku inovasi produk
makanan. Singkong merupakan bahan pangan lokal, hal ini berarti dapat
mengurangi menggunakan bahan baku import (terigu) dan dapat
meningkatkan penggunaan bahan pangan lokal.
2) Agar bumbu rendang yang akan digunakan harus lebih konsisten dalam
karakteristik warna, gunakan bahan baku dengan kualitas yang bagus agar
rasa, warna, aroma tetap konsisten.
3) Meningkatkan kegiatan promosi produk kerupuk sanjai bumbu rendang ini
agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
4) Kemasan yang digunakan sangat kreatif akan tetapi mempengaruhi harga
jual yang menjadi tinggi dari pada harga kerupuk sanjai yang sudah ada
seperti kerupuk sanjai balado dengan kemasan plastik.
5) Jika harga kemasan sangat mempengaruhi harga jual, alangkah lebih
baiknya dipertimbangkan lagi untuk menggunakan toples. Bisa dengan
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdussyahid, S. A. F (2013). Analisis daya terima konsumen dan kelayakan
bisnis produk mousses berdasarkan proses berbahan dasar jagung manis.
(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Adam, E. E. & Ebert, R. J. (1992). Production and Operation Management ; Concept, Models and Behavior (5th Edition). Prentice Hall.
Dewi, R. N. I. (2013). Studi Konsentrasi Tepung Tape Ketan Pada Brownies Tape
Ketan Dan Variasinya Terhadap Daya Terima Konsumen Di Kota Kuningan. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Departemen Pariwisata Dan Kebudayaan (2009). Undang-Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta : Depparbud.
Febriyanti. (2012). Riwayat rendang. [Online]. Tersedia di :
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/26/201425540/Riwayat-Rendang. Diakses 03 September 2014.
Fajriani, G. N (2013). Inovasi Produk Donat Jahe Berdasarkan Analisis
Karakteristik Kualitas Produk. (Skripsi). Universitas Pendidikan
Indonesia.
Hasanah, U. (2013). Uji banding brocoly mouse bilik dengan bahan baku tepung
gembili (dioscorea esculenta)dan tepung terigu. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung.
Hidayati, A. (2010). Kerupuk sanjai dari Bukittinggi hingga ke Arab. [Online]. Tersedia di : http://www.antaranews.com/berita/235348/kerupuk-sanjai-dari-bukittingi-hingga-ke-arab-saudi. Diakses 03 September 2014.
Marsum, W. A. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta : Andi
Priatini, W. (2011). Handout pengetahuan bahan pangan. Bandung : Tidak diterbitkan.
Rangkuti, F. (2007). Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rumayar, C.H. (2011). Handout pengolahan makanan (pengetahuan tata boga). Bandung : Tidak diterbitkan.
Sediaoetama, A.D. (2000). Ilmu Gizi Untu Mahasiswa Dan Profesi. Jakarta : Dian Rakyat
Risya Ladiva Bridha, 2014
Riset Pemasaran Upaya Pengembangan Produk Karupuak Sanjai Bumbu Rendang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sulastiyono, A. (2006). Manajemen penyelenggaraan hotel. Bandung : Alfabeta.
Suri Andam, R. (2012). Rendang traveler. Jakarta : Terrant ink.
Sosrosoedirdjo, R . S. (1992). Ketela pohon. Bogor : CV. Yasaguna.
Setyaningsih, D., Apriyanto, A., & Sari, M. P. (2010). Analisis sensori untuk
industri pangan dan agro. Bogor : IPB Press.
Tjiptono, F. (2008). Pemasaran Strategik. Yogtakarta : Andi.
Warta IPTEK. (2011). Manfaat si cantik pekak atau bunga lawang. [Online].
Tersedia di :
http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=21