ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR
JALAN TOL JAKARTA
–
CIKAMPEK
Tugas Akhir
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun oleh:
Alfi Sofyan 1002400
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR
JALAN TOL JAKARTA - CIKAMPEK
Oleh
Alfi Sofyan
Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Alfi Sofyan
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
LEMBAR PENGESAHAN
ALFI SOFYAN
ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR
JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing 1
Dr. Ir. Syahril.,MT. NIP. 196306091992031001
Pembimbing 2
Dr. H. Dian Hardijana., ST., MT. NIP. 196312291997021001
Mengetahui :
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil Ketua Program Studi Teknik Sipil
ABSTRAK
Jalan tol Jakarta - Cikampek dibuat pada tahun 1985 – 1987. Jalan tol
yang memiliki total panjang 83 km ini mulai dioperasikan oleh PT.Jasa
Marga pada tahun 1988. Jalan tol yang menghubungkan kota Jakarta dengan
Cikampek ini menjadi salah satu infrastruktur penting dan menjadi urat nadi
transportasi yang menghubungkan Jakarta dan Bekasi dengan kota – kota
lain di Pantai Utara Jawa. Jalan tol yang dikelola oleh PT.Jasa Marga ini
akan menjadi ruas yang terpadat dari jaringan jalan tol Trans Jawa.
Jalan tol ini menjadi jalan bebas hambatan yang selalu mengalami
kemacetan pada akhir pekan maupun musim liburan. Struktur perkerasan
lentur pada jalan tol ini sering mengalami kerusakan yang disebabkan oleh
tingginya tingkat pertumbuhan volume lalu lintas tahun ke tahun.
Peningkatan volume ini membuat tubuh jalan harus memikul beban yang
lebih besar. Kerusakan yang terjadi meliputi retak kecil maupun sedang,
tubuh jalan bergelombang, dan lain sebagainya.
Dalam Tugas Akhir ini, studi dilakukan dengan cara melakukan
perencanaan ulang terhadap drainase serta lapisan perkerasan lentur dengan
Metode Bina Marga. Kemudian dibandingkan dengan kondisi asli di
lapangan.
Kata Kunci : Perkerasan Lentur, Pertumbuhan Lalu Lintas, Metode Bina
ABSTRACT
The Toll of Jakarta – Cikampek be made in years 1985 – 1987. The
Toll that has a total length of the 83 Km is starting to be operating by PT.
Jasa Marga in 1988. The highway that connects Jakarta city with
Cikampek this be one of the essential infrastructure and to the pulse of
transport in the northern coast of Java.The toll that is managed by PT.
Jasa Marga will be the segment of the most populous of the road toll of
Trans Java.
The Toll be the freeway that has always be traffic jam at weekend as
well as holiday. Flexible pavement structure of the toll is often suffered
the damage caused by high levels of growth the volume of traffic over the
years. The increase in volume of this makes the way to shoulder a greater
load. Damage that happened includes cracking, body of a bumpy road
and etc.
In the thesis, study carried out by means of doing planning on
drainage and flexible pavement structure with Bina Marga method. Then
as compared to existing condition.
Keyword : Flexible Pavement, Growth The Volume of Traffic, Bina
DAFTAR ISI
2.4.3. Parameter Penunjuk Kondisi Lingkungan ………… 15
2.5.2. Data Eksisting ………... 33
4.6.2. Perhitungan Angka Ekivalen (E) ………... 74
4.6.3. Perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) ……. 74
4.6.4. Perhitungan Lintas Ekivalen Akhir (LEA) ……….... 75
4.6.5. Perhitungan Lintas Ekivalen Rencana (LER) ……… 76
4.6.6. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ……….. 76
4.7. PERENCANAAN SALURAN SAMPING ……… 78
4.7.1. Panjang Segmen Saluran ………... 78
4.7.2. Luas Daerah Layanan ……….... 78
4.7.3. Koefisien Pengaliran (C) ………... 79
4.7.4. Waktu Konsentrasi (Tc) ………. 80
4.7.5. Data Curah Hujan ……….. 82
4.7.6. Analisis Frekuensi Curah Hujan ……….... 90
4.7.7. Intensitas Curah Hujan ……….. 95
4.7.8. Debit Banjir Rencana ……… 103
4.7.9. Dimensi Saluran Samping ………. 103
BAB V PENUTUP ……….... 106
5.1. KESIMPULAN ………... 106
5.2. SARAN ……… 107
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Kondisi Perkerasan Jalan Tol Eksisting ……… 2
Gambar 1.2. Kondisi Saluran Samping Jalan Tol ……….. 2
Gambar 1.3. Peta Tol Jakarta –Cikampek ………. 3
Gambar 1.4. Peta Lokasi Pengamatan ……… 3
Gambar 2.1. Golongan Jenis Kendaraan PT. Jasa Marga ……….. 8
Gambar 2.2. Distribusi Beban pada Perkerasan Lentur …………. 10
Gambar 2.3. Struktur Lapisan Perkerasan Lentur ……….. 10
Gambar 2.4. Korelasi Nilai DDT dan Nilai CBR ………... 15
Gambar 2.5. Nomogram untuk IPt = 2,5 dan IP0≥ 4 ……….. 22
Gambar 2.6. Nomogram untuk IPt = 2,5 dan IP0 = 3,9 –3,5 …….. 23
Gambar 2.7. Nomogram untuk IPt = 2,0 dan IP0≥ 4 ……….. 24
Gambar 2.8. Nomogram untuk IPt = 2,0 dan IP0 = 3,9 –3,5 …….. 25
Gambar 2.9. Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IP0 = 3,9 – 3,5 …….. 26
Gambar 2.10. Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IP0 = 3,4 – 3,0 …….. 27
Gambar 2.11. Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IP0 = 2,9 – 2,5 …….. 28
Gambar 2.12. Nomogram untuk IPt = 1,0 dan IP0 = 2,9 – 2,5 …….. 29
Gambar 2.13. Nomogram untuk IPt = 1,0 dan IP0 ≥ 2,4 …………... 30
Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian ………. 48
Gambar 3.2. Diagram Alir Perencanaan Perkerasan dengan Metode SNI 1732-1989 ………. 52
Gambar 3.3. Diagram Alir Perencanaan Drainase ………. 53
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Distribusi Beban Sumbu ………. 9
Tabel 2.2. Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Jalur ………... 12
Tabel 2.3. Koefisien Distribusi ke Lajur Rencana ………... 12
Tabel 2.4. Korelasi antara CBR dan DDT ………... 14
Tabel 2.5. Faktor Regional ………... 16
Tabel 2.6. Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana (IP0) ……… 17
Tabel 2.7. Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IPt) ……... 18
Tabel 2.8. Kinerja Struktur Perkerasan Jalan di Akhir Umur Rencana ………... 18
Tabel 2.9. Koefisien Kekuatan Relatif ………. 20
Tabel 2.10. Tebal Minimum Lapis Perkerasan ……….. 31
Tabel 2.11. Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan (ix) …. 36
Tabel 2.12. Kemiringan Saluran Memanjang (is) ………. 32
Tabel 2.13. Nilai Koefisien Pengaliran (C) dan Nilai Faktor Limpasan ………. 34
Tabel 2.14. Nilai Koefisien Hambatan ………... 36
Tabel 2.15. Reduced Variate (Yt) ……….. 38
Tabel 2.16. Reduced Mean (Yn) ……… 39
Tabel 2.17. Reduced Standard Deviation (Sn) ……….. 40
Tabel 2.18. Koefisien Kekasaran Manning (n) ……….. 44
Tabel 2.19. Kecepatan Aliran Air yang Diijinkan ………. 46
Tabel 4.1. Data Eksisting Badan Jalan ………. 54
Tabel 4.2. Hasil Traffic Counting Pintu Tol Cikampek Tanggal 30 Januari 2015 ………. 56
Tabel 4.3. Hasil Traffic Counting Pintu Tol Cikampek Tanggal 31 Januari 2015 ………. 59
Tabel 4.4. Data Lalu Lintas Harian Rata – Rata PT. Jasa Marga …… 62
Tabel 4.6. Jumlah Kendaraan Setiap Jenisnya ………. 64
Tabel 4.7. Data Lalu Lintas ……….. 66
Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Regresi Linear ……… 67
Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Regresi Linear ……… 68
Tabel 4.10. Hasil Perhitungan LHRT ………. 69
Tabel 4.11. Menentukan Nilai Koefisien Distribusi (C) ……… 71
Tabel 4.12. Nilai Konfigurasi Sumbu dan Distribusi Beban Kendaraan ……… 73
Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Nilai Angka Ekivalen ……… 74
Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) ……. 75
Tabel 4.15. Jenis Bahan Tiap Lapisan Beserta Koefisien Kekuatan Relatif ………. 76
Tabel 4.16. Resume Hasil ITP ………... 77
Tabel 4.17. Perbandingan Nilai Eksisting dan Nilai Rencana ………... 77
Tabel 4.18. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2008 ……… 83
Tabel 4.19. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2009 ……… 84
Tabel 4.20. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2010 ……… 85
Tabel 4.21. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2011 ……… 86
Tabel 4.22. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2012 ……… 87
Tabel 4.23. Data Curah Hujan Total Bulanan ……….... 89
Tabel 4.24. Data Hari Hujan Bulanan ……….... 89
Tabel 4.25. Data Curah Hujan Maksimum ……… 90
Tabel 4.26. Periode Ulang Debit Rencana ………. 91
Tabel 4.27. Curah Hujan Maksimum Metode Gumbel ……….. 92
Tabel 4.28. Nilai Koefisien Yn ………... 93
Tabel 4.29. Nilai Koefisien Yt ………... 93
Tabel 4.30. Nilai Koefisien Sn ………... 94
Tabel 4.31. Hasil Perhitungan Tebal Hujan Maksimum Tiap Tahun … 95
Tabel 4.32. Hasil Perhitungan Intensitas Hujan ……… 96
Tabel 4.34. Harga Tetapan – Tetapan Rumus Intensitas
Curah Hujan ……….... 99 Tabel 4.35. Resume Tetapan – Tetapan Rumus Intensitas
Curah Hujan ……….... 101 Tabel 4.36. Perbandingan Kecocokan Rumus Intensitas
DAFTAR NOTASI
a1 = Koefisien kekuatan relatif lapis permukaan
a2 = Koefisien kekuatan relatif lapis pondasi
a3 = Koefisien kekuatan relatif lapis pondasi bawah
A = Luas daerah layanan
C = Koefisien pengaliran
Ci = Koefisien distribusi jenis kendaraan i
CBR = California Bearing Ratio
D1 = Tebal lapis permukaan
D2 = Tebal lapis pondasi
D3 = Tebal lapis pondasi bawah
DDT = Daya dukung tanah dasar
Ei = Angka ekivalen untuk jenis kendaraan i
Fk = Faktor limpasan
FP = Faktor penyesuaian untuk umur rencana
FR = Faktor regional
I = Intensitas hujan
i = Faktor pertumbuhan lalu lintas
IP0 = Indeks permukaan pada awal umur rencana
IPt = Indeks permukaan pada akhir umur rencana
Is = Kemiringan memanjang
ITP = Indeks tebal perkerasan
L = Panjang saluran
LEA = Lintas ekivalen di akhir umur rencana
LEP = Lintas ekivalen di awal umur rencana
LER = Lintas ekivalen rencana
Qp = Debit rencana
Sn = Reduced standard deviation
t = Waktu
Tc = Waktu konsentrasi
UR = Umur rencana
V = Kecepatan aliran
W = Lebar daerah layanan
Yn = Reduced mean
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kondisi Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta – Cikampek
Lampiran 2. Kondisi Saluran Samping Jalan Tol Jakarta – Cikampek
Lampiran 3. Kondisi Jalan Tol Jakarta – Cikampek
Lampiran 4. Surat Tugas Penunjukan Dosen Pembimbing
Lampiran 5. Surat Administrasi Pencarian Data
Lampiran 6. Berita Acara Seminar I, Seminar II dan Sidang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jalan merupakan prasarana transportasi yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan mobilitas keseharian sehingga
volume kendaraan yang melewati suatu ruas jalan mempengaruhi kapasitas
dan kemampuan dukungnya. Kekuatan dan keawetan kontruksi perkerasan
jalan sangat ditentukan oleh sifat-sifat daya dukung tanah dasar (Silvia
Sukirman, 1999).
Jalan tol Jakarta - Cikampek dibuat pada tahun 1985 – 1987. Jalan tol Jakarta – Cikampek dengan total panjang 83 km yang mulai dioperasikan oleh Jasa Marga semenjak tahun 1988. Jalan tol yang menghubungkan kota
Jakarta dengan Cikampek ini menjadi salah satu infrastruktur penting dan
menjadi urat nadi transportasi yang penting menghubungkan Jakarta dan
Bekasi dengan kota – kota lain di Pantai Utara Jawa. Jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga ini akan menjadi ruas yang terpadat dari jaringan jalan tol
Trans Jawa.
Jalan tol Jakarta – Cikampek menjadi salah satu jalan tol dengan volume lalu lintas terpadat. Jalan tol ini menjadi jalan bebas hambatan yang
selalu mengalami kemacetan pada akhir pekan maupun musim liburan.
Struktur perkerasan lentur pada jalan tol ini sering mengalami kerusakan
yang disebabkan oleh tingginya tingkat pertumbuhan volume lalu lintas
tahun ke tahun. Peningkatan volume ini membuat tubuh jalan harus
memikul beban yang lebih besar. Kerusakan yang terjadi meliputi retak
kecil maupun sedang, tubuh jalan bergelombang, dan lain sebagainya.
Kerusakan seperti pada Gambar 1.1. Selain itu pada jalan tol tempat
dilakukannya pengamatan tidak di temukan saluran samping seperti pada
2
Gambar 1.1. Kondisi Perkerasan Jalan Tol Eksisting
Gambar 1.2. Kondisi Saluran Samping Jalan Tol
3
Counting karena menuju pada satu titik yaitu pintu tol Cikampek. Selain itu,
pada Km. 68+200 – 72+200 terdapat beberapa titik kerusakan seperti retakan maupun lapisan tambah untuk menutupi lubang.
Gambar 1.3. Peta Tol Jakarta – Cikampek
(Sumber : http://cybermap.co.id/download/2011/peta-tol.pdf)
Gambar 1.4. Peta Lokasi Pengamatan (Sumber : http://cybermap.co.id/download/2011/peta-tol.pdf)
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Ada beberapa masalah yang ditemukan dari penelitian ini yaitu :
1. Kondisi jalan tol Jakarta – Cikampek jalur A banyak mengalami kerusakan seperti retak, bergelombang dan lain sebagainya.
2. Volume lalu lintas dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
3. Tidak ditemukannya saluran samping (Drainase).
Jalan Tol Jakarta - Cikampek
4
1.3 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kondisi struktur perkerasan lentur pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.
2. Berapa tebal lapisan perkerasan lentur yang sesuai dengan volume lalu
lintas saat ini.
3. Bagaimana kondisi drainase pada tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.
1.4 BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini dilakukan terhadap kinerja lapisan perkerasan lentur jalan
tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.
2. Penelitian ini dilakukan di jalan tol Cikampek – Cirebon, tepatnya pada Km. 68+200 – 72+200.
3. Penelitian ini meninjau sistem drainase yang berupa saluran samping
jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Ada beberapa tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengevaluasi kinerja struktur perkerasan pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 saat ini.
2. Merencanakan tebal lapisan perkerasan lentur yang ideal untuk kondisi
volume lalu lintas saat ini.
5
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Tugas akhir yang berjudul “Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta - Cikampek” ini dibagi menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan yang
digunakan pada laporan tugas akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan landasan teori yang mendukung penulisan dan
pengerjaan tugas akhir.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai kegiatan dan langkah – langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas ruang lingkup mengenai tugas akhir yang meliputi desain
struktur perkerasan, analisis tebal perkerasan dan desain drainase.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang ringkasan hasil yang didapat dalam penulisan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi adalah ilmu – ilmu / cara yang digunakan untuk
memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu
dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji
(KBBI).
Sedangkan metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan,
kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku disiplin ilmu dalam
suatu penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah tertentu yang memerlukan jawaban (KBBI).
Metodologi penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah
metode analisis deskriptif. Secara garis besar, metodologi penelitian dalam
48
Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian
49
Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan)
3.1 PERSIAPAN
Suatu kegiatan harus didahului dengan proses persiapan, begitu pula
dengan penelitian ini. Kegiatan persiapan pada penelitian ini mempunyai
maksud persiapan yang dilakukan agar mendapatkan data yang dibutuhkan
untuk pengerjaan penelitian ini.
Adapun kegiatan persiapan pada penelitian ini adalah :
1. Menentukan topik sebagai dasar penulisan tugas akhir. Sehingga
didapatkan topik penulisan Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur
Jalan Tol Jakarta – Cikampek.
A
Perlu Desain Ulang Perkerasan Jalan dan Drainase
Desain Ulang Perkerasan Jalan Desain Ulang Drainase
50
2. Melakukan studi pustaka tentang perancangan desain perkerasan kaku
dan drainase.
3. Menentukan data apa saja yang diperlukan baik primer maupun
sekunder.
4. Menentukan instansi mana saja yang akan dijadikan sumber data.
5. Membuat surat pengantar dari Jurusan Teknik Sipil Universitas
Pendidikan Indonesia untuk permohonan meminta data kepada instansi –
instansi terkait.
6. Melakukan survei ke lapangan yakni ke jalan to Jakarta – Cikampek pada
Km. 68+200 – 72+200.
3.2 STUDI PUSTAKA
Studi pustaka yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini adalah
melakukan suatu pembahasan yang berdasarkan pada buku - buku referensi
dengan tujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun sebagai dasar
untuk penggunaan rumus - rumus tertentu didalam menganalisis dan
mendesain perkerasan jalan dan drainase. Referensi tersebut berupa
pedoman teknis, peraturan pemerintah, undang - undang, buku, jurnal
ilmiah, dan artikel.
3.3 PENGUMPULAN DATA
Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan
dasar kajian (KBBI). Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan data yang dibutuhkan dalam proses perhitungan dan analisis.
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Data Primer merupakan data yang didapatkan dengan cara mengadakan
survei langsung di lapangan.
2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara observasi ke
51
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :
1. Data primer didapat dari hasil survey lapangan berupa pencacahan lalu
lintas melaluki proses traffic counting untuk menentukan komposisi
masing-masing kendaraan pada penggolongan jenis kendaraan menurut
PT. Jasa Marga, dan menghitung dimensi eksisting drainase sebagai
pembanding antara nilai riil di lapangan dengan hasil rencana
perhitungan yang dilakukan penulis.
2. Data sekunder yang berupa parameter-parameter perencanaan diperoleh
dari instansi yang berwenang dalam hal ini adalah PT. Jasa Marga dan
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU.
3.4 PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang dikumpulkan
yang selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan identifikasi tujuan
permasalahan sehingga diperoleh analisis pemecahan yang efektif dan
terarah. Adapun aturan yang dipakai saat pengolahan data yaitu :
1. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
2. SNI 1732-1989-F
3. Pd. T-02-2006-B
3.5 ANALISIS DAN PERENCANAAN
Analisis dan perencanaan yang dilakukan pada tugas akhir ini
didasarkan pada identifikasi tujuan permasalahan yang ditentukan saat
memilih topik tugas akhir, dan pengolahan data berlangsung sesuai dengan
ketersediaan referensi pustaka, narasumber, dan batas waktu pengerjaan
52
1. Analisis perencanaan perkerasan lentur jalan tol Jakarta – Cikampek Km.
68+200 – 72+200 jalur A dengan metode SNI 1732-1989-F. Alur
perencanaan perkerasan lentur jalan Tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200
– 72+200 dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Diagram Alir Perencanaan Perkerasan dengan Metode
53
2. Analisis perencanaan drainase jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200
– 72+200 jalur A. Alur perencanaan drainase jalan Tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 dapat dilihat pada Gambar 3.3.
3.
Gambar 3.3. Diagram Alir Perencanaan Drainase
Mulai
Pengumpulan Data Curah Hujan
Analisis Frekuensi Curah Hujan
Analisis Intensitas Curah Hujan
Analisis Debit Hujan Rencana
Analisis Hidrolis Saluran
Menentukan Dimensi Saluran
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya dalam laporan tugas akhir yang berjudul “Analisa Kinerja
Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta – Cikampek”, didapatkan
beban yang dipikul lapis permukaan pun bertambah.
2. Hasil perencanaan struktur perkerasan pada jalan tol Jakarta – Cikampek
Km. 68+200 – 72+200 untuk umur rencana 10 tahun terhitung dari tahun
2014 sebagai berikut.
Lapisan Bahan Kekuatan Eksisting Rencana
Permukaan Laston MS-744 MS-744 5 cm 15 cm
Pondasi Laston MS-590 MS-590 15 cm 15 cm
Pondasi Bawah Sirtu Kelas C CBR 30% 56 cm 56 cm
Tanah Dasar CBR 6%
Dari data diatas didapatkan kesimpulan bahwa tebal lapis permukaan
pada struktur perkerasan di jalan tol Jakarta – Cikampek harus ditambah
sebesar 10 cm agar dapat mempertahankan kinerja jalan dari tahun 2014
hingga 2024.
3. Hasil perencanaan dimensi saluran samping pada jalan tol Jakarta –
Cikampek Km. 68+200 – 72+200 didapatkan debit rencana sebesar 4,788
m3/detik dan dimensi saluran samping dengan bentuk trapesium dengan
107
5.2 SARAN
Dari analisis dan pembahasan laporan tugas akhir yang berjudul
“Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta – Cikampek”, ada beberapa saran dari penulis yaitu :
1. Untuk melakukan analisis kinerja jalan, pilih data mana yang akan
dijadikan data primer maupun sekunder.
2. Untuk pencarian data – data perencanaan, carilah pada instansi yang
terkait langsung dengan data – data tersebut.
3. Untuk data lalu lintas, cari data selengkap – lengkapnya yang
menyediakan data rincian hingga per golongan kendaraan. Jika tidak
didapatkan hingga sedetail itu, lakukan Traffic Counting pada jalan
tersebut dengan bantuan teman atau siapapun minimal 2 orang untuk
mempermudah dalam perhitungan.
4. Untuk data curah hujan, cari lokasi stasiun hujan terdekat dengan lokasi
penelitian dan sebisa mungkin cari data curah hujan 10 tahun ke belakang
atau lebih. Jika data yang didapatkan kurang dari 10 tahun, lakukan
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Dian dan Sindy Dwi Yuliani. 2013. Perancangan Peningkatan
Struktur Perkerasan Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur-Kopo
Jalur A Km 127+200 – Km 136+050. Tugas Akhir. Politeknik
Negeri Bandung
Manual Kapasitas Jalan Indonesia. 1997. Direktorat Jenderal Bina Marga
Pedoman Konstruksi dan Bangunan. 2006. Perencanaan Sistem Drainase
Jalan. Departemen Pekerjaan Umum
Sukirman, Silvia. 2010. Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur.
Bandung : Nova
Suripin. 2003. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta
: ANDI