• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN ORGANISASI INTRA KAMPUS TERHADAP AKHLAK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN ORGANISASI INTRA KAMPUS TERHADAP AKHLAK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN ORGANISASI INTRA KAMPUS TERHADAP AKHLAK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh

GANJAR EKA SUBAKTI 1205103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

▸ Baca selengkapnya: latar belakang study kampus

(2)

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN ORGANISASI INTRA

KAMPUS TERHADAP AKHLAK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh

Ganjar Eka Subakti

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

magister pendidikan pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Sekolah Pascasarjana

© Ganjar Eka Subakti 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Organisasi Intra Kampus terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh problematika akhlak remaja, baik yang berasal dari sekolah umum maupun sekolah Islami. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh latar belakang pendidikan dan organisasi intra kampus/UKM terhadap akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, pengolahan data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan bantuan software SPSS 21. Tehnik pengumpulan data menggunakan angket dengan populasi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2012. Adapun proses pengambilan sampel menggunakan multistages cluster sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa skor komponen latar belakang pendidikan memperoleh nilai t-test sebesar =1.438 lebih kecil dari t-tabel = 2,003 yang signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 (58-2). Sedangkan komponen ekstrakurikuler /UKM kampus memperoleh nilai-t sebesar = 3.320 lebih besar dari t-tabel = 1.989 yang signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 (84-2). Dari hal terebut diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan pada latar belakang pendidikan terhadap akhlak mahasiswa. Namun, tidak ada pengaruh yang signifikan pada komponen organisasi intra kampus terhadap akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

(5)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The Influence of Education Background and Organization intra Campus towards Students’ Moral Behavior Indonesia University of Education

The background of the study is a problem of students’ moral behavior

either school in general or Islamic school. Therefore, this study aims to discover whether there is influence of education background and organization intra campus

towards students’ moral behavior Indonesia University of Education. This study employed descriptive method with quantitative approach; the data processing used descriptive statistic and inferential statistic with Software SPSS 21. The technique of collecting data used questionnaire which is students Indonesia University of Education 2012. Further, the process of collecting sample used multistages cluster sampling. The results of the study showed that component score of education background got t-test score =1.438 more less than t-table= 2,003 which is significant in level 0,05 (58-2). Meanwhile, extracurricular or unit of student activity campus (or UKM) got t-score = 3.320 bigger than t-table =1.989 which is significant in level 0,05 (84-2). This showed that there is significant influence in

education background towards students’ behavior. However, nothing significant influences in organization component intra campus towards students’ behavior

Indonesia University of Education.

(6)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Tesis ... 7

BAB II KONSEP PENDIDIKAN KEAGAMAAN DAN AKHLAK ... 8

A. Pendidikan ... 8

1. Pendidikan Umum ... 8

a. Pengertian Pendidikan Umum ... 8

b. Fungsi Pendidikan Umum ... 10

c. Tujuan Pendidikan Umum ... 10

d. Jenis Pendidikan Umum ... 11

2. Pendidikan Keagamaan ... 22

a. Pengertian Pendidikan Keagamaan ... 22

b. Tujuan Pendidikan Islam ... 24

c. Objek Pendidikan Islam ... 25

(7)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Pendidikan Agama di Sekolah ... 27

B. Akhlak ... 27

1. Pengertian Akhlak ... 27

2. Ruang Lingkup Akhlak ... 28

3. Pembinaan Akhlak ... 30

4. Faktor-faktor yang Memperkuat Pembentukan Akhlak Mulia ... 32

5. Faktor-faktor yang Memperlemah Pembentukan Akhlak Mulia .. 35

6. Kegunaan Mempelajari Akhlak ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A. Pendekatan Penelitian ... 38

B. Variabel Penelitian ... 38

C. Lokasi Penelitian ... 40

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 44

F. Penyusunan Instrumen Penelitian ... 44

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 46

H. Tehnik Pengolahan Data ... 47

I. Hipotesis Penelitian ... 59

J. Paradigma Penelitian ... 60

K. Definisi Operasional ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Hasil Penelitian ... 65

1. Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa UPI ... 65

2. Organisasi Intra Kampus Mahasiswa UPI ... 72

3. Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia ... 75

4. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Organisasi Intra Kampus terhadap Akhlak Mahasiswa UPI ... 116

(8)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Uji Normalitas ... 116

2) Uji Homogenitas ... 118

3) T-test ... 120

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 125

1. Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa UPI ... 125

2. Organisasi Intra Kampus Mahasiswa UPI ... 127

3. Akhlak Mahasiswa UPI ... 129

4. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Organisasi Intra Kampus terhadap Akhlak Mahasiswa UPI ... 132

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 139

A. Kesimpulan ... 139

B. Rekomendasi ... 140

DAFTAR PUSTAKA ... 142

(9)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 : Perbedaan Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal ... 20

3.1 : Variabel Penelitian ... 40

3.2 : Rincian Sampel dan Jumlah Responden ... 44

3.3 : Kisi-kisi Instrumen untuk Mengetahui Latar Belakang Pendidikan ... 45

3.4 : Kisi-kisi Instrumen untuk Mengetahui Data Ekstrakurikuler Kampus ... 45

3.5 : Kriteria Penskoran untuk Setiap Alternatif Jawaban ... 46

3.6 : Klasifikasi Koding Latar Belakang Pendidikan ... 51

3.7 : Klasifikasi Koding Ekstrakurikuler Kampus ... 51

3.8 : Kriteria Skor Akhlak ... 52

3.9 : Penggolongan Tingkat Akhlak Mahasiswa ... 53

3.10 : Kriteria Skor Akhlak ... 53

3.11 : Uji Normalitas Data Jurusan ... 56

3.12 : Uji Normalitas Data UKM ... 57

3.13 : Uji Homogenitas Data Jurusan ... 58

3.14 : Uji Homogenitas Data UKM ... 58

4.1 : Asal Sekolah Jurusan Sosiologi ... 65

4.2 : Asal Sekolah Jurusan Fisika ... 65

4.3 : Asal Sekolah Jurusan IPAI ... 66

4.4 : Sekolah yang Diikuti Jurusan ... 66

4.5 : Akhlak Mahasiswa Jenis Kelamin Laki-laki ... 67

(10)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 : Akhlak Mahasiswa Sekolah Umum ... 70

4.8 : Akhlak Mahasiswa Sekolah Islami ... 71

4.9 : UKM yang Diikuti Jurusan Sosiologi ... 72

4.10 : UKM yang Diikuti Jurusan Fisika ... 73

4.11 : UKM yang Diikuti Jurusan IPAI ... 73

4.12 : Jumlah UKM yang Diikuti Mahasiswa ... 74

4.13 : Akhlak Mahasiswa Jurusan Sosiologi ... 75

4.14 : Kualitas Akhlak Mahasiswa Jurusan Sosiologi ... 75

4.15 : Akhlak Mahasiswa Jurusan Fisika ... 83

4.16 : Kualitas Akhlak Mahasiswa Jurusan Fisika ... 84

4.17 : Akhlak Mahasiswa Jurusan IPAI ... 91

4.18 : Kualitas Akhlak Mahasiswa Jurusan IPAI ... 92

4.19 : Akhlak Mahasiswa UKM Umum ... 98

4.20 : Kualitas Akhlak Mahasiswa UKM Umum ... 99

4.21 : Akhlak Mahasiswa UKM Islami ... 106

4.22 : Kualitas Akhlak Mahasiswa UKM Islami ... 107

4.23 : Sepuluh Item Akhlak yang Paling Tinggi ... 114

4.24 : Sepuluh Item Akhlak yang Paling Rendah ... 116

4.25 : Uji Normalitas Data Jurusan ... 117

4.26 : Uji Normalitas Data UKM ... 117

4.27 : Uji Homogenitas Data Jurusan ... 119

4.28 : Uji Homogenitas Data UKM ... 119

4.29 : Hasil Uji T-Tes Latar Belakang ... 121

4.30 : Hasil Uji T-tes Ekstrakurikuler Kampus ... 123

4.31 : Hasil Uji T-tes Kualitas Akhlak Mahasiswa UPI ... 124

4.32 : Kualitas Rerata Akhlak Berdasarkan Asal Sekolah ... 125

4.33 : Kualitas Rerata Akhlak Berdasarkan UKM yang Diikuti ... 128

(11)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan

2.1 : Jenis Lembaga Pendidikan Formal ... 15

3.1 : Variabel Penelitian ... 39

3.2 : Alur Pengambilan Sampel Jurusan ... 43

3.3 : Alur Pengambilan Sampel UKM ... 43

3.4 : Garis Kontinum Akhlak ... 55

(12)

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ... 146

LAMPIRAN I ... 147

A. Surat Permohonan Izin ... 148

B. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing ... 149

C. Surat Keputusan Perpanjangan Pembimbing ... 151

LAMPIRAN II ... 153

A. Kisi – kisi Penelitian ... 154

B. Angket Penelitian ... 155

LAMPIRAN III ... 159

A. Data Koding Akhlak ... 160

B. Rerata Akhlak Mahasiswa ... 174

C. Nilai Akhlak Mahasiswa ... 196

D. Uji Normalitas ... 198

E. Uji Homogenitas ... 199

(13)

1

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci keberhasilan setiap negara. Negara yang

memperhatikan kualitas dan kuantitas pendidikannya akan lebih maju daripada

negara yang kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Peran pendidikan

dalam hal ini adalah menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya guna bagi

bangsa dan negara yang pada akhirnya berdampak positif pada kemajuan negara

tersebut di berbagai bidang (Tim Kreatif LKM UNJ, 2011, hlm. 44).

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu cabang pelajaran yang

hendaknya dipelajari dalam sebuah pendidikan. Bahkan, pembelajarannya

diwajibkan dalam persekolahan. Sebagaimana tersurat dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 13 yang menyatakan bahwa

“Setiap peserta didik berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan

agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik seagama” (Sisdiknas, 2010,

hlm. 170).

Pendidikan keagamaan bertujuan untuk perubahan yang diinginkan, baik pada

tingkah laku individu pada kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, dan

alam sekitar maupun pada proses pendidikan dan pengajaran itu sendiri sebagai

suatu aktifitas asasi dan sebagai proporsi di antara profesi asasi dalam masyarakat

(Syaibani, 1979, hlm. 399). Begitu pun Ashraf (1989, hlm. 130) menyatakan hal

yang serupa bahwa tujuan pendidikan Islam ialah “terwujudnya penyerahan

mutlak kepada Allah SWT., pada tingkat individu, masyarakat, dan kemanusiaan

pada umumnya”. Sedangkan menurut al-Ghazali menyatakan bahwa “tujuan

umum pendidikan Islam tercermin dalam dua segi, yaitu; 1. insan purna yang

bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, 2. insan purna yang bertujuan

mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat” (Sulaiman, 1993, hlm.

(14)

2

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tercapai atau tidaknya tujuan Islam, terlihat dari akhlak perilakunya. Apakah

ia berakhlak mahmûdaħ (terpuji) ataukah mazmûmaħ (tercela). Jika ia berakhlak

mahmûdaħ, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa ia telah mencapai tujuan

Islam. Sebaliknya, jika ia berakhlak mazmûmaħ, maka dapat disimpulkan bahwa

ia belum mencapai tujuan Islam.

Pembelajaran Agama Islam di sekolah, idealnya mampu mencapai tujuan PAI

yang disebutkan di atas serta bisa diarahkan pada terbinanya seluruh bakat dan

potensi manusia sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam, sehingga dapat

melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi (Nata, 2010, hlm. 70)

maupun menjadikan manusia seorang muslim yang sempurna (Tafsir, 2012, hlm.

69-70). Sehingga seorang pelajar bukan hanya mampu memperoleh nilai besar

dalam pelajarannya di sekolah, tapi mampu mengamalkan pelajarannya dalam

kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataan tidak sama dengan harapan. Data-data

membuktikan banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para pelajar.

Hal ini membuktikan bahwa tujuan PAI belum tercapai. Rahim (2001, hlm. 37)

menyebutkan tiga permasalahan pokok tentang akhlak yang dihadapi Indonesia

sebagai berikut:

Pertama, kenyataan anak didik setelah belajar 12 tahun (SD, SLTP, dan SMU/K), umumnya tidak mampu membaca al-Quran dengan baik, tidak melakukan shalat dengan tertib, tidak melakukan puasa di bulan Ramadhan dan tidak berakhlak. Kedua, masih seringnya terjadi tawuran, juga masih banyaknya pelanggaran susila serta tingginya prosentasi pengguna obat terlarang dan minuman keras di kalangan anak sekolah. Ketiga, masih meluasnya korupsi, kolusi, dan nepotisme...

Data pertama tentang banyaknya para pelajar yang masih belum bisa

membaca al-Quran dengan baik, dikuatkan oleh Muammad Amedz (2013, hlm. 1)

yang menyatakan bahwa:

(15)

3

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data kedua tentang persoalan tawuran, dikuatkan oleh Parwito (2013, hlm. 1) yang menjelaskan tawuran antara SUPM Ma’arif dan SMKN 3 Tegal, bahwa:

... sepulang sekolah puluhan siswa SUPM Ma'arif mendatangi kerumunan siswa SMKN 3 di Jalan Wisangeni. Kemudian puluhan siswa SUPM Ma'arif mengambil inisiatif penyerangan dan langsung menyerbu. Saling lempar batu oleh kedua belah pihak tak dapat terhindarkan...

Begitu pun sekolah keagamaan (MA/santri) yang lebih mendalami ilmu agama

dan diharapkan mampu mengurangi prosentase permasalahan pelajar, tidak

terlepas dari pelanggaran-pelanggaran tersebut. Menteri Agama Suryadharma Ali

(dalam Hadi, 2011, hlm. 1) mengatakan, ‘...insiden penyerangan Pondok

Pesantren (Ponpes) Al Ma'hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di

Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, kemarin tidak dilatari motif agama. Insiden itu

murni tawuran antar santri...’.

Selain tawuran, free sex (seks bebas) ialah salah satu perbuatan yang sudah

membumi dikalangan pelajar, Sugiartoagribisnis (2010, hlm. 1) menjelaskan

bahwa :

... 32 persen remaja usia 14-18 tahun pernah berhubungan seks. 62,7 persen remaja kehilangan keperawanannya ketika SMP, dan bahkan 21,2 persen pernah melakukan aborsi. LSM (Sahara) Bandung menyebutkan antara tahun 2000-2002, remaja yang melakukan seks pra nikah, 72,9% hamil, dan 91,5% di antaranya mengaku telah melakukan aborsi lebih dari satu kali...

Sedangkan data ketiga tentang korupsi, Jaksa Agung Basrief Arief

menyatakan peningkatan data koruptor tiap tahunnya, sebagaimana dalam situs

yang ditulis Andylala Waluyo bahwa:

...Tahap penyelidikan perkara korupsi tahun 2011 hanya 699 kasus, kemudian meningkat menjadi 833 di 2012, dan 2013 menjadi 1.696 kasus. Sedangkan di tahap penyidikan, tahun 2011 terdapat 1.624 kasus, 2012 ada 1.401 kasus, dan di 2013 menjadi 1.646 kasus ...

Begitu pun peningkatan kerugian negara diungkapkan Tama S. Langkun

(16)

4

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

"...Kalau di tahun 2010 katakanlah 3 tahun silam kerugian negara Rp 2,1 trilyun. Awal Januari sampai Desember 2013 itu sampe diangka Rp 7,4 trilyun. Ini kan signifikan. Bahkan sampai di 2011 sempat sampai diangka Rp 10 trilyun lebih, karena ada kasus century. Jadi sebetulnya kalau di prospektif penanganan perkara ya baik di KPK, Kepolisian dan kejaksaan meningkat...".

Dari data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam

belum tercapai. Bahkan latar belakang pendidikan yang diemban, baik berupa

sekolah umum (SMA/SMK) maupun sekolah Islami (MA) tidak mempengaruhi

perilaku tercela yang dilakukan.

Oleh sebab itu, pemerintah serta lembaga-lembaga sekolah membuat suatu

aktifitas berupa kegiatan non formal yang biasa disebut ekstrakurikuler. Kegiatan

ini diarahkan untuk mengumpulkan para pelajar agar memanfaatkan waktu

luangnya ke arah yang lebih baik serta menyalurkan dan mengasah potensi yang

dimilikinya. Untuk mengetahui pentingnya peran intra kurikuler, akan dibuat

sebuah penelitian tentang pengaruh latar belakang pendidikan dan organisasi intra

kampus terhadap akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan

permasalahan tersebut, maka penelitian ini dibuat dengan judul “pengaruh latar

belakang pendidikan dan organisasi intra kampus terhadap akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Ada tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu latar belakang pendidikan sebagai

variabel (X1), organisasi intra kampus sebagai variabel (X2) dan akhlak sebagai

variabel (Y).

Secara operasional, masing-masing variabel didefinisikan sebagai berikut:

1. Latar belakang pendidikan adalah pendidikan terakhir yang diselesaikan

mahasiswa, baik itu meliputi sekolah umum (SMA, SMK, SMK, SMU,

SMEA, STM, dan yang sederajat dengannya) maupun sekolah Islami

(MA, SMA Islam Terpadu, SMK Islam Terpadu, SMU Islam Terpadu, dan

(17)

5

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Organisasi intra kampus adalah kegiatan pendidikan non formal yang

diikuti mahasiswa berupa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), meliputi

UKM umum (PRAMUKA, MAHACITA, KSR, Protokoler, KOPMA,

Menwa, Fotografi, UFM, Keolahragaan, dan Kesenian) maupun UKM

keIslaman (UKDM, BAQI, UPTQ, Qolam, PAQ, dan KALAM).

3. Akhlak dalam variabel ini meliputi akhlak kepada Allah dan Rasulullah,

akhlak dalam beribadah, akhlak kepada orang tua dan saudara, akhlak

kepada masyarakat, dan akhlak terhadap diri sendiri.

Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah yang telah diuraikan

di atas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah

pengaruh latar belakang pendidikan dan organisasi intra kampus terhadap akhlak

mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia”.

Hubungan yang dicari dalam pokok masalah di atas ialah hubungan sebab-akibat

(kausal). Sehingga tujuan penelitian ini ingin menyimpulkan apakah latar

belakang pendidikan dan organisasi intra kampus berpengaruh/berakibat terhadap

akhlak mahasiswa.

Dari pokok masalah tersebut, penulis uraikan ke dalam tiga pertanyaan sebagai

berikut :

1. Bagaimana latar belakang pendidikan mahasiswa Universitas Pendidikan

Indonesia.

2. Bagaimana organisasi intra kampus mahasiswa Universitas Pendidikan

Indonesia.

3. Bagaimana akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Adakah pengaruh latar belakang pendidikan dan organisasi intra kampus

terhadap akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi

(18)

6

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan dan organisasi intra kampus terhadap akhlak mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia.

Dari tujuan pokok tersebut, penulis uraikan ke dalam tiga tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui latar belakang pendidikan mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia.

2. Untuk mengetahui organisasi intra kampus mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia.

3. Untuk mengetahui akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Untuk mengetahui adakah pengaruh latar belakang pendidikan dan

organisasi intra kampus terhadap akhlak mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penulisan penelitian hendaknya mempunyai sebuah manfaat. Adapun

manfaat dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Secara teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan

sumbangan pemikiran, khususnya dalam bidang Pendidikan Agama Islam

yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, dan umumnya bagi

umat Islam.

2. Secara praktis

a. Lembaga/UPI

1) Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi guru PAI, khususnya di UPI

agar selalu meningkatkan kreatifitas mengajarnya dalam proses

pembelajaran di kelas dan mampu mengelola kelas dengan baik dan benar

agar tercipta suasana yang kondusif sehingga pada akhirnya siswa mampu

menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Sebagai tolak ukur keberhasilan para siswa.

(19)

7

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai cerminan keberhasilan pada pembelajaran PAI (Pendidikan

Agama Islam).

c. Peneliti

1) Sebagai tambahan wawasan pengetahuan.

2) Mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan dan organisasi intra

kampus terhadap akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

d. Peneliti selanjutnya

1) Sebagai rujukan agar bisa lebih baik dari peneliti sebelumnya.

2) Sebagai pembelajaran dalam penelitian karya ilmiah.

E. Struktur Organisasi Tesis

Dalam penulisan karya ilmiah ini urutan penulisannya adalah sebagai

berikut:

Bab I: Pendahuluan, yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi

tesis.

Bab II: Kajian Pustaka, yang meliputi kerangka pemikiran, dan hipotesis

penelitian.

Bab III: Metode Penelitian yang meliputi; definisi operasional, pendekatan

penelitian, tehnik pengumpulan data dan tehnik pengolahan data.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Bab V: Kesimpulan dan Saran.

(20)

139

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan

antara latar belakang pendidikan terhadap akhlak. Namun, tidak ada pengaruh

yang signifikan antara organisasi intra kampus/UKM terhadap akhlak mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia.

Adapun secara rinci, kesimpulan dari penelitian ini mengedepankan empat

sub bab sebagai berikut:

1. Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan mahasiswa yang dilihat dari asal sekolah yang

diikuti, lebih banyak yang berlatar belakang dengan asal sekolah umum

daripada sekolah Islami dengan prosentase 77.6 berbanding 22.4 %.

Adapun perbandingan akhlak, dilihat dari skor rerata akhlaki antara

sekolah umum dan sekolah Islami, lebih besar skor rerata sekolah umum

dengan nilai sebesar 9,39 berbanding 0,35 dengan sekolah Islami yang

sebesar 9,04.

2. Organisasi Intra Kampus

Organisasi Intra kampus/UKM yang diikuti mahasiswa berdasarkan

responden yang telah terpilih, lebih banyak yang mengikuti UKM umum

dengan prosentase 38%, yang mengikuti UKM Islami sebanyak 25,8% dan

yang tidak mengikuti UKM sebanyak 36,2%.

Adapun perbandingan akhlak, dilihat dari skor rerata akhlaki antara UKM

umum dan UKM Islami, lebih besar skor rerata UKM umum dengan nilai

sebesar 9,30 berbanding 0,35 dengan UKM Islami yang sebesar 8,95.

3. Akhlak Mahasiswa

Secara umum kualitas akhlak mahasiswa Universitas Pendidikan

(21)

140

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

‘tidak baik’ dan ‘tidak pula buruk’. Atau, kadang-kadang berbuat baik dan kadang-kadang berbuat buruk.

Adapun perbandingan akhlak, berdasarkan skor rerata akhlaki antara

jurusan, diketahui bahwa skor rerata jurusan Sosiologi ialah sebesar 9,24,

jurusan Fisika sebesar 9,40, dan skor rerata jurusan IPAI sebesar 9,33. Jadi

dapat disimpulkan bahwa skor rerata jurusan Fisika lebih besar daripada skor

rerata jurusan Sosiologi dan jurusan IPAI.

4. Pengaruh Latar Belakang dan Organisasi Intra Kampus terhadap Akhlak

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab iv, diketahui

bahwa skor komponen latar belakang pendidikan memperoleh nilai t-test

sebesar =1.438 lebih kecil dari t-tabel = 2,003 yang signifikan pada tingkat

signifikansi 0,05 (58-2). Sedangkan komponen organisasi intra/UKM kampus

memperoleh nilai-t sebesar = 3.320 lebih besar dari t-tabel = 1.989 yang

signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 (84-2).

Dari hal terebut diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan pada latar

belakang pendidikan terhadap akhlak mahasiswa. Namun, tidak ada pengaruh

yang signifikan pada komponen organisasi intra kampus terhadap akhlak

mahasiswa.

B. Rekomendasi

Tanpa mengabaikan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pihak-pihak

terkait, terutama dalam penanaman nilai-nilai akhlak yang dilakukan oleh

jurusan-jurusan/program studi maupun UKM-UKM, peneliti ajukan rekomendasi

berdasarkan kesimpulan di atas sebagai berikut:

1. Hendaknya pembelajaran pada jurusan-jurusan/program studi maupun

UKM-UKM, khususnya dalam pembelajaran keislaman agar tidak hanya

menekankan pada aspek teoritis. Karena pendidikan keIslaman bukan

(22)

141

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hanya terus menerus dibaca ataupun dihapal. Tetapi bagaimana pendidikan

agama menjadi pengamalan atau penghayatan terhadap nilai agama itu

sendiri. Bahkan, biasanya seorang siswa sudah merasa puas jika

memperoleh nilai tinggi, sekalipun belum tentu mampu menunjukkan

pengamalan keagamaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan yang

terpenting dalam Islam ialah bagaimana pengamalan dari pelajaran agama

yang dipelajari di sekolah. Karena jika mampu mengamalkan

pembelajaran keagamaan di sekolah/lembaga dengan baik dan benar

seperti salat, maka salat tersebut akan mencegah dari perbuatan tercela

serta akan berbuah baik atau menjadikan pelakunya berkahlakul karimah.

2. Dewasa ini Pendidikan Islam dihadapkan pada dikotomi sistem pendidikan. Dimana masyarakat menganggap bahwa pelajaran agama

terpisah dari pelajaran umum dan hal ini menyebabkan kebuntuan

pengetahuan. Walhasil tidak sedikit para koruptor yang ‘melek’ ilmu

pengetahuan, berpangkat tinggi, bergelar Magister, Doktor, Profesor

bahkan bertitle ‘haji/hajjah’ (H/Hj) masih melakukan tindakan tersebut.

Karena mereka masih memisahkan agama dengan kehidupannya. Oleh

sebab itu, hendaknya ada penyadaran bahwa agama tidak terpisah dari

kehidupan. Agama bukan hanya sebuah teori yang dibahas di sebuah

dipengajian, mesjid maupun sekolah. Melainkan sebuah aturan serta

tuntunan yang harus diamalkan. Karena agama membimbing manusia

(23)

142

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. (2010). Ideologi Pendidikan Islam. Semarang: Pustaka Pelajar.

Ahmadi, A. & Salimi, N. (2008). Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Ahmadi, A. & Uhbiyati, N. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, A. & Uhbiyati, N. (2008). MKDU Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Bumi Aksara. Jakarta.

Al-Ghazali. (t.t). Ihyâ ‘Ulûm Al-Dīn. Beirut: Dar Al-Fikr.

Ali, M. D. (2010). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Alim, M. (2011). Pendidikan Agama Islam. Bandung: Rosda.

Al-Syaibany, O. M.-T. (1979). Falsafah Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Amedz, M. (2013). Buta Huruf aAl-quran di Indonesia Sungguh Menyedihkan. [Online] Tersedia: http://m.kompasiana.com/post/read/619561/1/buta-huruf-al-quran-di-indonesia-sungguh-menyedihkan.html. [10 April 2014].

An-nahlawi, A. (1996). Prinsip-Prinsip dan Metoda Pendidikan Islam. Bandung: CV. Diponegoro.

An-nahlawi, A. (2004). Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Gema Insani Press.

Arifin, M. (2008). Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, M. (2012). Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (1995). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

(24)

143

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ashraf, A. (1989). Horison Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daniel, M. (2003). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.

Daulay, H. P. (2007). Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Depdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamas, N. (2009). Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hadi, M. S. (2011). Menteri Agama Sebut Insiden YAPI Murni Tawuran Santri. [Online]. Tersedia: http://www.tempo.co/read/news/ 2011/02/16/063313732/Menteri-Agama-Sebut-Insiden-YAPI-Murni-Tawuran-Santri. [6 April 2014].

Hadjar, I. (1999). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Ihsan, F. (2011). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Jefrianto. (2014) Independensi Organisasi Intra Kampus. [Online] Tersedia:http://mudazine.com/jefrianto/independensi-organisasi-intra-kampus/.[22 januari 2015].

Kadir, S. (1982). Perencanaan Pendidikan Non Formal. Surabaya: Usaha Nasional.

Koentjaraningrat. (1985). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

(25)

144

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Miskawaih. (1967). Tahzīb al Akhlâq Wa Tathbīr al A’râq. Kairo: Muassasat Alkhaniji.

Miskawaih. (1398). Tahzib al-Akhlaq, ed. Syekh. Hasan Tamir. Beirut: Mansyurat Dar Maktabat Al-Hayat.

Muchsin, B. & Wahid, A. (2009). Pendidikan Islam Kontemporer. Bandung: Reflika Aditama.

Mujib, A. & Mudzakkir, J. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Nata, A. (2003). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nata, A. (2003). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa.

Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Parwito. (2013). Tawuran Pelajar Di Tegal 1 Luka Parah & 12 Siswa Ditangkap. [Online]. Tersedia: http://www.merdeka.com/peristiwa/tawuran-pelajar-di-tegal-1-luka-parah-12-siswa-ditangkap.html. [6 April 6, 2014].

Prasetyo, B. & Jannah, L. M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Priyatno, D. (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Jakarta.

Purwanto, N. (2009). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: Rosda.

Rahim, H. (2001). Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos.

Rahmat, M. (2012). Filsafat Akhlak. Bandung: Value Press.

Riduwan & Kuncoro, A. E. (2012). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

Riduwan & Kuncoro, A. E. (2008). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

Sisdiknas. (2010). Undang-Undang SISDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.

Siswanto, V. A. (2011). Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

(26)

145

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiartoagribisnis. (2010). Seks Bebas di Kalangan Remaja (Pelajar dan Mahasiswa), Penyimpangan, Kenakalan atau Gaya Hidup. [Online] Tersedia: http://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/07/14/seks-bebas- di-kalangan-remaja-pelajar-dan-mahasiswa-penyimpangan-kenakalan-atau-gaya-hidup/. [14 Juli 2010].

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukardjo, M. & Komarudin, U. (2010). Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sulaiman, F. H. (1993). Aliran-Aliran Dalam Pendidikan Studi Tentang Aliran Pendidikan Menurut Al-Ghazali. Semarang : Dina Utama.

Suryabrata, S. (1995). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syahidin. (2005). Aplikasi Metode Pendidika Qurani dalam Pembelajaran Agama di Sekolah. Tasikmalaya: Pondok Pesantren Suryalaya.

Syahidin dkk. (2009). Moral dan Kognisi Islam. Alfabeta: Bandung.

Syaodih, N. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Tafsir, A. (2008). Filsafat Pendidikan Islami. Bandung: Rosda.

Tafsir, A. (2012). Ilmu Pendidikan Islami. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Taniredja, T. & Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar. Bandung: Alfabeta.

Umar, H. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Rajawali Pers.

UNJ, T. K. (2011). Restorasi Pendidikan Indonesia Menuju Masyarakat Terdidik Berbasis Budaya. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Waluyo, A. (2014). Pemberantasan Korupsi di Indonesia dalam 3 Tahun

Terakhir Meningkat. [Online] Tersedia di:

(27)

146

Ganjar Eka Subakti, 2014

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Organisasi Intra Kampus Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Witasirait. (2010). Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus. [Online] Tersedia: http://witadisha.blogspot.in/2010/10/10/organisasi-kemahasiswaan-intra-kampus.html?m=1. [22 januari 2015].

Ya’qub, H. (1983). Etika Islam. C.V. Diponegoro: Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, seperti teks naratif adalah sebuah sistem yang terkonstruksi terus-menerus (Bal, 2009). Secara lebih konkret, strategi kerja analisis tokoh kreatif dengan

Sehubungan dengan telah selesainya evaluasi dokumen kualifikasi untuk pekerjaan Penyediaan Jasa Asuransi Kendaraan Dinas Roda 4 (Lelang Ulang) Pada Bagian Umum Dan Pengadaan

Perbedaan : Penelitian diatas meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan pasien rawat jalan di rsud Maria Walanda Maramis sedangkan penelitian

Sebagai refrensi dan pendorong dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan tanggung jawab dan kepeduliannya pada lingkungan sosial. Hasil

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli dan menyerahkan rekaman/copy untuk setiap data yang telah dikirim melalui form isian elektronik aplikasi

hal ini disebabkan beberapa faktor seperti kesulitan mencari dan mendapatkan anggota koperasi yang jujur, berkarakter baik dan berintegrasi tinggi, tingginya risiko yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada anggota PMS (Perkumpulan Masyarakat Surakarta) diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan

Masjid Raya Bandung juga sebagai hasil dari renovasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah, yang lebih lanjutnya alun-alun yang berada dihadapannya berubah fungsi menjadi