• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Postur Motivasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Postur Motivasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This study aims to determine the posture of motivation on individual taxpayer compliance. This study used a sample of 36 respondents, which is a private person and has a NPWP. Data processing method used is multiple regression analysis. The results showed that the posture of motivation in the form of a variable commitment, capitulation, resistance, disengagement, and playing games together (simultaneously) affect an individual taxpayer compliance in implementing tax compliance. Partially posture of motivation in the form of capitulation variables, resistance, disengagement, and playing games do not affect the compliance of individual taxpayer in carrying out tax compliance, while a partial indicator of commitment affect an individual taxpayer compliance ini implementing tax compliance.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui postur motivasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Penelitian ini menggunakan sample sebanyak 36 responden, yang merupakan orang pribadi dan telah memiliki NPWP. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa postur motivasi berupa variabel commitment, capitulation, resistance, disengagement, dan game playing secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak. Secara parsial postur motivasi yang berupa variabel capitulation, resistance, disengagement, dan game playing tidak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak, sedangkan indikator commitment secara parsial mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN…... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN, PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 7

2.1Kajian Pustaka... 7

2.1.1 Postur Motivasi...….……….. 7

2.1.1.1 Pengertian Motivasi...………... 7

2.1.1.2 Pengertian Postur Motivasi Berkaitan dengan Pajak.…... 8

2.1.2 Perpajakan...…... 9

(4)

2.1.2.2 Fungsi Pajak... 11

2.1.2.3 Asas Pemungutan Pajak... 12

2.1.2.4 Sistem Pemungutan Pajak... 12

2.1.3 Kepatuhan Wajib Pajak... 13

2.1.3.1Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak …………... 13

2.1.3.2Jenis-Jenis Kepatuhan Wajib Pajak...…... 14

2.1.3.3Kriteria Kepatuhan Wajib Pajak...………... 16

2.1.3.4Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi...……….. 18

2.1.3.5Jenis WPOP Berdasarkan Penghasilan yang Diterima... 19

2.1.4 Pengaruh Postur Motivasi terhadap Kepatuhan WPOP... 20

2.2Kerangka Pemikiran...……….……… 23

2.3Pengembangan Hipotesis... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 25

3.1Objek Penelitian……... 25

3.2 Metode Penelitian………... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 26

3.4 Penentuan Responden... 30

3.5 Metode Analisis...………... 31

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif………..……… 31

3.5.2 Analisis Regresi Berganda...……… 31

3.6 Definisi dan Operasional Variabel... 32

(5)

3.6.2 Operasional Variabel...……….. 33

3.7 Teknik Analsis Data... 37

3.7.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen... 37

3.7.1.1 Pengujian Validitas Instrumen... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 46

4.1Uji Validitas dan Reliabilitas... 46

4.1.1 Uji Validitas... 46

4.1.2 Uji Reliabilitas... 48

4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik... 49

4.2.1 Hasil Uji Normalitas... 49

4.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas...…... 50

4.2.3 Hasil Uji Multikolinieritas... 51

4.2.4 Persamaan Regresi Linier Berganda………...………….. 51

(6)

4.2.6 Analisis Koefisien Determinasi... 54

4.2.7 Pengujian Hipotesis...………... 56

4.2.7.1 Hasil Uji Parsial (Uji t)... ... 56

4.2.7.2 Hasil Uji Simultan (Uji F)... 62

4.3 Pembahasan...………...…... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 66

5.1Kesimpulan... 66

5.2Saran……... 67

DAFTAR PUSTAKA... 68

LAMPIRAN... 70

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pembangunan di Indonesia sangatlah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan tidak akan tercapai apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, hal ini ditujukan agar pembangunan tersebut berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat dan pemerintah. Di samping itu ada hal yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan yaitu dana atau biaya untuk pembangunan itu sendiri. Salah satu sumber dana yang paling besar adalah dari sektor pajak.

Pajak merupakan aspek yang penting dalam proses pembangunan di Indonesia, karena saat ini pemerintah mengandalkan penerimaan sektor pajak untuk membiayai pembangunan nasional. Pemerintah tidak dapat hanya bergantung pada hutang atau pinjaman luar negri maupun pada penerimaan sektor migas yang semakin menurun. Jadi dapat disimpulkan tanpa penerimaan pajak yang optimal maka proses pembangunan tidak akan berjalan dengan baik. Untuk mengoptimalkan penerimaan pajak tentunya diperlukan peranan dari pemerintah maupun dari Wajib Pajak itu sendiri.

(9)

2

Bab I Pendahuluan

merupakan tugas Direktorat Jenderal Pajak. Berbagai upaya dilakukan Direktorat Jenderal Pajak agar penerimaan pajak maksimal, antara lain adalah dengan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak.

Namun berdasarkan kenyataan yang ada, Harian Jawa Pos pada 3 Mei 2013 menurukan berita bahwa pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak merasa kesulitan dalam mencapai target penerimaan pajak 2013 sebesar Rp. 1.193 triliun. Pergerakan penerimaan dari sektor pajak pada APBN 2007-2013 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Perkembangan APBN tahun 2007-2013

Penerimaan pajak (dalam triliun Rupiah)

Uraian

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013 Real Real Real Real Real APBNP Outlook APBN Penerimanan

pajak 491,0 658,7 619,9 723,3 873,9 1.016.2 1.021,8 1.193,0 Sumber: Kementrian Keuangan

(10)

3

Bab I Pendahuluan

Dalam tabel 1.2 berikut ini menginformasikan mengenai kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2011. Rasio kepatuhan wajib pajak secara total, baik wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan, tercatat hanya 52% yang artinya jumlah wajib pajak yang patuh melaporkan SPT Tahunan hanya 52% dari jumlah wajib pajak terdaftar.

Tabel 1.2

Rasio Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Tahunan

Penjelasan Wajib Pajak Badan Wajib Pajak OP Total Wajib Pajak Terdaftar

Wajib Lapor SPT

1.590.154 16.104.163 17.694.317

SPT Tahunan PPh 520.375 8.812.251 9332.626

Rasio Kepatuhan 32,72% 54,72% 52,74%

Sumber:www.ortax.com

Perilaku kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: pemahaman terhadap sistem self assessment, kualitas pelayanan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, persepsi wajib pajak terhadap sanksi perpajakan, dan motivasi.

(11)

4

Bab I Pendahuluan

Valerie Braithwaite melakukan sebuah penelitian di Australia dengan memetakan berbagai jenis postur motivasi (motivational postures). Postur motivasi pada intinya mengkelompokan perilaku individu menurut bagaimana cara mereka memposisikan diri mereka dan berpikir tentang diri mereka ketika berhadapan dengan regulator.

Dalam konteks perpajakan, teori postur motivasi tersebut digunakan untuk menggambarkan bagaimana wajib pajak melihat diri mereka manakala mereka sedang berhubungan dengan sistem perpajakan dan administrasinya. Administrasi perpajakan dimaksud adalah otoritas pajak sebagai sebuah lembaga beserta aparaturnya. Secara lebih konkret, teori tersebut menjelaskan seberapa jauh jarak sosial (social distance) yang akan mereka bangun dengan sistem perpajakan dan administrasinya tersebut. Jarak sosial inilah yang akan menentukan tingkat penerimaan (acceptance) dan penolakan (rejection) mereka terhadap sistem perpajakan dan otoritasnya yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku kepatuhan mereka. Braithwaite (2009) dalam Yenni Mangoting (2013:107) telah mengidentifikasi lima postur motivasi dalam konteks perpajakan, yaitu: commitment, capitulation, resistance, disengagement, dan game playing.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian pada masyarakat di Indonesia dengan mengambil judul “PENGARUH POSTUR MOTIVASI TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG

(12)

5

Bab I Pendahuluan

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh postur motivasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi?

1.3.Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk menguji dan menganalisis bagaimana pengaruh postur motivasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

1.4.Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain:

• Bagi Penulis

Menambah wawasan dan ilmu untuk mengetahui bagaimana pengaruh postur motivasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Juga sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

• Bagi instansi terkait

Untuk memberikan informasi kepada pihak terkait sehingga dapat melakukan evaluasi, khususnya yang berkaitan dengan kepatuhan wajib pajak.

(13)

6

Bab I Pendahuluan

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan tentang “Pengaruh Commitment (X1), Capitulation (X2), Resistance (X3), Disengagement (X4), dan Game Playing (X5) berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y)”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Commitment (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y), dengan persentase pengaruh sebesar 41,82%;

2. Capitulation (X2) berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) namun tidak signifikan, dengan persentase pengaruh sebesar 9,48%;

3. Resistance (X3) berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) namun tidak signifikan, dengan persentase pengaruh sebesar 0,47%;

4. Disengagement (X4) berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) namun tidak signifikan, dengan persentase pengaruh sebesar -4,57%;

5. Game Playing (X5) berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) namun tidak signifikan, dengan persentase pengaruh sebesar 15,54%;

(15)

67 Bab V Kesimpulan dan Saran

sebesar 62,7%, sedangkan sisanya sebesar 37,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta kesimpulan , adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sample penelitian yang lebih banyak, sehingga hasil yang akan diperoleh semakin baik.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah pertanyaan dalam kuesioner sehingga hasil yang akan diperoleh semakin memuaskan.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Anomin. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli. Artikel diakses pada 23 September 2014 dari:

http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html

Anonim. Motivasi. Artikel diakses pada 23 September 2014 dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

Anomin. Wajib Pajak. Artikel ini diakses pada 6 Oktober 2014 dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Wajib_pajak

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Handayani, I G. A. Ayu Ngr Adhi. 2009. “Pengaruh Tanggung Jawab Moral dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Denpasar Barat”. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Harahap, Hafsyah Nur Hidayat. (2013). Pengaruh Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan. Skripsi Jurusan Akuntansi. Program sarjana Universitas Pasundan, Bandung. (tidak dipublikasikan)

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. Mangonting, Yenni dan Arja Sadjiarto. (2013). Pengaruh Postur Motivasi terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15, hal 106-116.

Manurung, Rosida Tiurma. (2012). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Jendela Mas Pustaka.

Olivia. (2013). Pajak Penghasilan dan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) dan PPh pasal 21. Diakses dari http://naolivia.blogspot.com/2013/04/pajak-penghasilan-wajib-pajak-orang.htmlpada tanggal 6 Oktober 2014.

Resmi, Siti. (2009). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta.

(17)

69

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian terdahulu diketahui bahwa membran alginat yang mengandung antibiotik dapat digunakan sebagai media penyampaian obat topikal untuk luka terinfeksi,

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan respon dari sensor hall effect , sinyal kontrol motor servo , motor servo terhadap Gas Engine , sistem saat

lengkap dan gelar ijazah terakhir yang tercantum dalam SK Kepangkatan terakhir) (dicantumkan NIP berdasarkan SK Kepangkatan terakhir) (dicantumkan pangkat berdasarkan SK

Cara peningkatan tersebut adalah dengan program fast track (sarjana + magister Terpadu) yang dapat diselesaikan dalam waktu 5 tahun.. Manfaat dari program fast track

Rombongan sekitar 60 orang yang mengatasnamakan Gabungan Kekuatan Reformasi Masyarakat Riau (GKRR) yang terdiri dari unsur tokoh/pemuka masyarakat Riau, Forum Cendekiawan

4.18 Peratus penyingkiran warna, kekeruhan, pepejal terampai, 88 nitrogen ammonia dan COD bagi penentuan masa tindakbalas optimum menggunakan elektrod Al + -Fe -... 4.19

Variabel Fee audit diukur menggunakan kuesioner dengan lima pon skala likert, indikator yang digunakan untuk pengukur fee audit adalah besarnya fee audit yang diterima dalam

Bandar Lampung merupakan kota yang memiliki peran penting dalam pendistribusian barang dari Jawa menuju Sumatera ataupun sebaliknya. Khusus perjalanan dalam kota, tepatnya di Jalan