ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Analysis of Differences in Financial Ratio and Methods of
Economic Value Added (EVA) as a Measure of Financial
Performance: an Empirical Study on Companies Listed on
The Indonesian Stock Exchange
Period 2012-2014
The purpose of this research is to know the company's financial performance with using financial ratio analysis and EVA as well as knowing how the comparison
between the financial ratio analysis and application of the method of EVA as a measure of financial performance. The type of research used in this research is
descriptive using a quantitative approach. The object of the research was PT Astra International, Tbk and subsidiaries registered in BEI period 2012-2014. Results from the study explained that the results of the company's financial performance as measured by the overall financial ratio analysis can be said to be quite good, although there are still some fluktuation ratio. While the results of the methods of EVA obtained a positive result (EVA > 0) and is increasing, which means that the company has succeeded in creating economic value added. Results of the comparison of the two methods explained that there were differences caused by the waiver of cost of capital on financial ratio analysis, however on the method of EVA that takes into account the shareholder expectations, can be used to support analysis of financial ratios as both showed good results, and has the same concept.
x Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Analisis Perbedaan Antara Rasio Keuangan Dan Metode
Economic Value Added (EVA) Sebagai Pengukur Kinerja
Keuangan Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan EVA serta untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara penerapan analisis rasio keuangan dan metode EVA sebagai pengukur kinerja keuangan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Obyek penelitian adalah PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa hasil kinerja keuangan perusahaan diukur dengan analisis rasio keuangan secara keseluruhan dapat dikatakan cukup baik, walaupun masih terdapat beberapa rasio yang berfluktuatif. Sedangkan hasil dari metode EVA didapatkan hasil yang positif (EVA > 0) dan meningkat, yang berarti bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis. Hasil perbandingan kedua metode menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang diakibatkan oleh diabaikannya biaya modal pada analisis rasio keuangan, walaupun demikian pada metode EVA yang memperhitungkan harapan-harapan para shareholder, dapat digunakan untuk mendukung analisis rasio keuangan karena keduanya menunjukkan hasil yang baik, dan mempunyai konsep yang sama.
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………... i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ………. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ..………. iv
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...………. v
KATA PENGANTAR………..……….……... vi
ABSTRACT………...……… ix
ABSTRAK / INTISARI………...……… x
DAFTAR GAMBAR ………... xv
DAFTAR TABEL ………... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ………... xx
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian …...…….………..………... 1
1.2 Rumusan Masalah ………...….……… 9
1.3 Tujuan Penelitian ……….……..………... 10
1.4 Manfaat Penelitian ………...………..……... 10
BAB II LANDASAN TEORI ……… 12
2.1 Kajian Pustaka ………...……….………... 12
2.1.1 Laporan Keuangan ………... 12
2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ……….. 12
xii Universitas Kristen Maranatha
2.1.1.3 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan ……….. 13
2.1.2 Kinerja ………..………... 14
2.1.3 Kinerja Keuangan ……….………... 15
2.1.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan ……….…. 15
2.1.3.2 Pengukuran Kinerja Keuangan ………... 16
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan ……….……….... 20
2.1.4.1 Kegunaan Analisis Rasio Keuangan ……… 21
2.1.4.2 Kelemahan Analisis Rasio Keuangan …………..… 21
2.1.4.3 Analisis Rasio Keuangan atas Laporan Keuangan… 22 2.1.5 Economic Value Added (EVA)……….………….... 23
2.1.5.1 Pengertian EVA ………...…… 23
2.1.5.2 Perhitungan EVA ………...….. 27
2.1.5.2.1 Net Operating Profit After Tax (NOPAT)..………... 28
2.1.5.2.2 Invested Capital ………...….. 29
2.1.5.2.3 Weighted Average Cost of Capital (WACC)………. 29
2.1.5.3 Manfaat EVA ………..………...….. 32
2.1.5.4 Keunggulan dan Kelemahan EVA ……….….. 32
2.1.5.5 Strategi Meningkatkan EVA ………...…. 34
2.2 Kerangka Pemikiran ………….……….... 34
xiii Universitas Kristen Maranatha
3.1 Objek dan Subjek Penelitian .…….………... 38
3.2 Jenis Penelitian .…….……….……... 39
3.3 Jenis dan Sumber Data.…….………...………... 39
3.3.1 Jenis Data.…….………... 39
3.3.2 Sumber Data.…….………... 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data.…….………...………... 40
3.5 Definisi Operasional Variabel….………... 41
3.6 Langkah-langkah Penelitian.…….………. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….………. 50
4.1 Hasil Penelitian ………....………...………... 50
4.1.1 Sejarah PT Astra International Tbk ……….…..…... 50
4.1.2 Visi dan Misi PT Astra International Tbk ….………...…... 51
4.1.3 Struktur Organisasi PT Astra International Tbk …………... 52
4.2 Pembahasan ….……….…...………...………... 54
4.2.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak periode 2012-2014...……... 54
xiv Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 79
5.1 Simpulan ………..………….………...………... 79
5.2 Saran ……..………..……..…...………...………... 80
DAFTAR PUSTAKA ………... 82
LAMPIRAN ……… 85
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran …………...………...………... 37
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Penelitian dan Analisis Data ………..………... 48
Tabel 4.1 Tabel Perhitungan Current Ratio (CR)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014…………...………...………... 55
Tabel 4.2 Tabel Perhitungan Quick Ratio (QR)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014…………...………...………... 56
Tabel 4.3 Tabel Perhitungan Total Debt to Total Asset Ratio
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………... 57
Tabel 4.4 Tabel Perhitungan Total Debt to Equity Ratio
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………... 59
Tabel 4.5 Tabel Perhitungan Gross Profit Margin (GPM)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………... 60
Tabel 4.6 Tabel Perhitungan Net Profit Margin (NPM)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Halaman
Tabel 4.7 Tabel Perhitungan Return On Assets (ROA)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………... 62
Tabel 4.8 Tabel Perhitungan Return On Equity (ROE)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………... 64
Tabel 4.9 Tabel Perhitungan Total Assets Turn Over (TATO)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………... 65
Tabel 4.10 Tabel Perhitungan Fixed Assets Turn Over (FATO)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………... 66
Tabel 4.11 Tabel Perhitungan Inventory Turn Over (ITO)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………... 67
Tabel 4.12 Tabel Rekapitulasi Rasio Keuangan
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
xviii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Halaman
Tabel 4.13 Tabel Perhitungan Net Operating Profit After Tax
(NOPAT) PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………...……... 70
Tabel 4.14 Tabel Perhitungan Invested Capital
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014………...……... 71
Tabel 4.15 Tabel Perhitungan Proporsi Hutang Dalam Struktur
Modal (Wd) PT. Astra Internasional, Tbk
dan Entitas Anak Tahun 2012-2014………...………... 72
Tabel 4.16 Tabel Perhitungan Biaya Modal Hutang
(Cost of Debt atau Kd) PT. Astra Internasional, Tbk
dan Entitas Anak Tahun 2012-2014...………... 72
Tabel 4.17 Tabel Perhitungan Proporsi Ekuitas Dalam Struktur
Modal (Ws) PT. Astra Internasional, Tbk
dan Entitas Anak Tahun 2012-2014………... 73
Tabel 4.18 Tabel Perhitungan Biaya Modal Ekuitas
(Cost of Equity atau Ks) PT. Astra Internasional, Tbk
dan Entitas Anak Tahun 2012-2014………... 73
Tabel 4.19 Tabel Perhitungan Tingkat Pajak (Tax)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
xix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Halaman
Tabel 4.20 Tabel Perhitungan Weighted Average Cost of Capital
(WACC) PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014……….………... 74
Tabel 4.21 Tabel Perhitungan Capital Charges
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014.………... 75
Tabel 4.22 Tabel Perhitungan Economic Value Added (EVA)
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
Tahun 2012-2014……….………... 75
Tabel 4.23 Tabel Rekapitulasi Perhitungan Rasio Keuangan dan EVA
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
xx Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2013 dan 2012 PT Astra International Tbk
dan Entitas Anak (Aset) ………...….………... 86 Lampiran B Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2013 dan 2012 PT Astra International Tbk
dan Entitas Anak (Liabilitas dan Ekuitas) ……….……... 87
Lampiran C Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012
PT Astra International Tbk dan Entitas Anak ………... 88
Lampiran D Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2014 dan 2013 PT Astra International Tbk
dan Entitas Anak (Aset) ……….………... 89
Lampiran E Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2014 dan 2013 PT Astra International Tbk
dan Entitas Anak (Liabilitas dan Ekuitas)….……….... 90
Lampiran F Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Asean Economic Community (AEC) diberlakukan akhir 2015, Asean akan terbuka
untuk perdagangan barang, jasa, investasi, modal, dan pekerja. Indonesia harus dapat
melihat dan menyongsong AEC dengan segala peluang dan tantangan serta segera
mengambil tindakan nyata yang berdampak positif bagi Indonesia. Bila industri kita
tidak mampu bersaing di tataran Asean, maka AEC akan menjadi musibah (loss
opportunities). Sebaliknya, bila industri kita mampu bersaing dalam pasar AEC yang
terdiri dari 600 juta penduduk, maka AEC akan membawa berkah dan manfaat (land
of opportunities) yang nyata bagi perekonomian nasional (Majalah Industri edisi 2,
2013:3). Industri manufaktur menjadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian
lebih dari pemerintah pusat untuk dapat ditingkatkan kualitasnya agar mampu
bersaing dengan industri dari negara lainnya di tengah persaingan yang semakin ketat
(diakses dari http://beritadaerah.co.id pada tanggal 15 September 2015).
Industri komponen otomotif telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam
jangka waktu 4 tahun. Setidaknya dari sekitar 900 industri yang ada pada 2009
menjadi 1.400 industri hingga akhir 2012. Di tahun 2013 ini, ada sekitar 50 industri
komponen otomotif yang siap menanamkan investasinya di Indonesia. Rata-rata
setiap industri telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar US$ 12 juta, yang
artinya akan ada realisasi investasi sebesar US$ 600 juta hingga US$ 700 juta pada
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha otomotif sebagian menggunakan pola investasi joint venture atau perusahaan
patungan. Pola joint venture ini akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja
Indonesia, menggerakan perekonomian nasional, dan mengurangi defisit neraca
perdagangan akibat impor bahan baku komponen otomotif. Investasi komponen
tersebut diyakini akan memperkuat struktur industri otomotif nasional, khususnya
di sektor komponen. (diakses dari http://www.kemenperin.go.id pada tanggal 15
September 2015).
Produk Indonesia harus memiliki nilai tambah sehingga mampu bersaing
di pasar ekspor menjelang dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Pengusaha harus mengembangkan usahanya agar investasi di Indonesia terus
bertambah, serta terus meningkatkan kualitas produk. Agar produk Indonesia mampu
bertahan di pasar ekspor bahkan dapat semakin meningkat, harus mencari pasar baru
selain ke negara-negara yang selama ini menjadi andalan tujuan ekspor Indonesia.
Ke depannya nanti industri yang semakin berkembang dan memiliki peluang besar
untuk bersaing dalam pasar ekspor adalah produk otomotif serta produk berasal dari
kepala sawit. Dua jenis usaha tersebut harus dimanfaatkan para pengusaha (diakses
dari http://www.voaindonesia.com pada tanggal 15 September 2015).
Dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan, pihak manajemen harus
memperhatikan kinerja keuangan perusahaan, dimana kinerja keuangan perusahaan
menggambarkan kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan (Fabozzi, 2000:775).
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas suatu
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415). Kinerja keuangan ialah
prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan yaitu memaksimumkan nilai
perusahaan (Darsono, 2005:288). Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan
suatu perusahaan dapat dilakukan degan melakukan analisis terhadap laporan
keuangannya (Warsono, 2003:23)
Manfaat penilaian kinerja bagi manajemen adalah untuk (Mulyadi, 2001:416):
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
karyawan secara maksimum;
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,
seperti promosi, transfer, dan pemberhentian;
3. Mengidentifikasi kebutuhan perhatian dan pengembangan karyawan untuk
menyediakan keiteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan;
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka
menilai kinerja mereka;
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi pengangguran.
Rasio keuangan adalah penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk
perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan (Arthur J, 2011:74). Analisis rasio keuangan adalah analisis yang
menghubungkan perkiraan neraca dan laporan rugi laba terhdap satu dengan lainnya,
yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap
suatu perusahaan (Sundjaja dan Barlian, 2003:329)
Konsep EVA mempunyai prinsip bahwa keberhasilan manajemen diukur
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha dan Pudjiastuti, 2004:66). Definisi EVA adalah perbedaan laba usaha bersih setelah
pajak (NOPAT) dan beban modal untuk periode tersebut (yaitu produk dari biaya
modal peerusahaan dan modal yan diinvestasikan pada awal periode (Keown, Arthur
J, 2010:44). EVA adalah perbedaan antara laba operasi setelah pajak dengan biaya
modalnya (Warsono,2003:48).
Irianti (2014) melakukan penelitian dengan judul analisis perbandingan antara
rasio keuangan dan metode Economic Value Added (EVA) sebagai pengukur kinerja
keuangan perusahaan (studi kasus pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan anak
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014).
Metode penelitiannya adalah deskriptif. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa
hasil kinerja keuangan perusahaan diukur dengan analisis rasio keuangan secara
keseluruhan dapat dikatakan cukup baik, walaupun masih terdapat beberapa rasio
yang berfluktuatif. Sedangkan hasil dari metode EVA didapatkan hasil yang positif
(EVA > 0) dan meningkat setiap tahunnya, yang berarti bahwa perusahaan telah
berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis. Kesimpulan dari perbandingan kedua
metode menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang diakibatkan oleh diabaikannya
biaya modal pada analisis rasio keuangan, walaupun demikian pada metode EVA
yang memperhitungkan harapan - harapan para shareholder, dapat digunakan untuk
mendukung analisis rasio keuangan karena keduanya menujukkan hasil yang baik,
dan mempunyai konsep yang sama.
Reza dkk (2012) melakukan penelitian dengan judul pengukuran kinerja
keuangan perusahaan menggunakan analisis rasio keuangan dan metode Economic
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha Indonesia periode tahun 2009-2011). Metode penelitiannya adalah deskriptif.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja keuangan perusahaan rokok
yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011 diukur menggunakan analisis rasio
keuangan dan metode Economic Value Added (EVA). Kinerja keuangan
PT. HM Sampoerna, Tbk lebih baik dibandingkan perusahaan lain sejenis.
Berdasarkan hasil analisis Economic Value Added (EVA) pada PT. HM Sampoerna,
Tbk selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai EVA
yang selalu meningkat setiap tahunnya dan bernilai positif (EVA > 0). Nilai EVA
yang selalu positif berarti manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai
tambah ekonomis bagi perusahaan dan para pemegang saham. Kinerja keuangan
PT. Gudang Garam, Tbk sangat memuaskan. Nilai EVA yang selalu positif berarti
manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi
perusahaan dan para pemegang saham. kinerja keuangan PT. Bentoel Internasional
Investama, Tbk cukup baik. Ini berarti manajemen perusahaan telah berusaha
meningkatkan kinerjanya pada tahun 2010 dan 2011 sehingga dapat menciptakan
nilai tambah ekonomis bagi perusahaan dan para pemegang saham.
Primal Aditya (2009) melakukan penelitian dengan judul analisis
perbandingan kinerja keuangan PT. Indosat, Tbk menggunakan metode financial
ratio dan Economic Value Added (EVA). Metode penelitiannya adalah deskriptif.
Pada penelitian ini diteliti tentang perbandingan antara metode rasio keuangan yaitu
analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, dengan menggunakan metode
Economic Value Added (EVA). Dimana objek penelitian adalah PT. Indosat, Tbk
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha perhitungan dengan metode Economic Value Added (EVA) didapat hasil positif. Hal
ini menandakan bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan nilai dan
memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemiliknya. Dengan kata lain, selama periode
tahun 2004-2008, return yang diharapkan oleh pemegang saham sebagai pemilik
perusahaan telah dapat dipenuhi oleh perusahaan. Sedangkan dari hasil perbandingan
antara metode EVA dengan ROE dapat disimpulkan bahwa metode EVA dalam
perhitungan kinerja perusahaan lebih akurat dibandingkan metode rasio keuangan,
terutama parameter ROE karena pada metode EVA diperhitungkan adanya biaya
ekuitas perusahaan.
Tri Wahyuningsih (2013) melakukan penelitian dengan judul analisis
komparasi penerapan metode tradisional dan economic value added (EVA) untuk
mengukur kinerja perusahaan pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Metode
penelitiannya adalah deskriptif. Hasil dari penelitian dan pembahasan penerapan
EVA pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pada tahun 2009 sampai tahun 2011
mengalami peningkatan setiap tahun, itu terlihat dari perhitungan EVA yang
menunjuk nilai yang positif (EVA>0) sebesar Rp3.256.966.452 pada tahun 2009,
2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 3.620.198.160 dan pada tahun 2011 nilai
EVA mengalami peningkatan yang tinggi sebesar Rp 3.898.074.777 dari pada tahun
yang lain. Itu berarti harapan para penyandang dana dapat terpenuhi dengan baik.
Sehingga manajemen akan berfikir dan bertindak seperti yang dipikirkan oleh
penyandang dana untuk memaksimalkan tingkat pengembalian dan meminimalkan
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha manajer semakin sesuai dengan kepentingan pemilik modal yang memperhitungkan
biaya modal.
Cendy A.S. Kaunang (2013) melakukan penelitian dengan judul analisis
perbandingan kinerja keuangan perusahaan menggunakan rasio profitabilitas dan
economic value added pada perusahaan yang tergabung dalam LQ 45. Metode
penelitiannya adalah deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan
kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan Rasio Profitabilitas dan EVA.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif, yaitu penelitian yang
bersifat membandingkan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling, diambil sebanyak 9 perusahaan tahun 2009 – 2011. Metode analisis yang
digunakan adalah metode EVA. Hasil yang diperoleh oleh 9 perusahaan yang
tergabung dalam LQ 45 menunjukkan hasil yang positif selama periode
tahun 2009 - 2011. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan telah
berhasil menciptakan nilai dan mensejahterakan pemegang saham sebagai pemilik
perusahaan, karena return yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan. Hasil
perbandingan antara ROE dengan EVA menunjukkan bahwa perusahaan harus
menerapkan EVA sebagai alat ukur kinerja perusahaan dibandingkan dengan ROE.
EVA lebih baik karena memperhitungkan biaya ekuitas sedangkan pada ROE tidak.
Mamik dkk (2013) melakukan penelitian dengan judul penilaian kinerja
keuangan perusahaan menggunakan analisis rasio keuangan dan konsep EVA
(Economic Value Added) (studi kasus pada PT. HM Sampoerna, Tbk. yang terdaftar
di BEI periode tahun 2009-2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
BAB I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha EVA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hasil ROI dan
ROE perusahaan selama tahun penelitian mengalami kenaikan. Hasil dapat dilihat
pada tahun 2009 sebesar 28,73% kemudian tahun 2010 menjadi 31,29% dan pada
tahun 2012 kembali naik menjadi 41,62%. ROE pada tahun 2009 sebesar 48,65%,
tahun 2010 sebesar 62,88% dan pada tahun 2011 kembali mengalami kenaikan
menjadi 79,05%. Kinerja keuangan PT HM. Sampoerna, Tbk. berdasarkan konsep
EVA menunjukkan kinerja yang baik karena selama 3 tahun penelitian EVA
perusahaan menunjukkan nilai positif. Pada tahun 2009 nilai EVA sebesar
Rp 2.580.493.000.000,- kemudian tahun 2010 nilai EVA naik secara signifikan
sebesar Rp 6.609.714.000.000,- dan di tahun 2011 perusahaan kembali mampu
meningkatkan nilai EVA hingga sebesar Rp 7.201.131.000.000,- hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menciptakan nilai tambah bagi investor.
Kesimpulan dari penelitian-penelitian di atas adalah bahwa pengukuran
kinerja keuangan perusahaan menggunakan analisis rasio keuangan berbeda hasilnya
dengan metode Economic Value Added (EVA). Metode Economic Value Added
adalah metode pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan memperhitungkan
harapan - harapan para shareholder dan biaya ekuitas perusahaan. Sedangkan
analisis rasio keuangan mengabaikan biaya ekuitas tersebut. Maka dari itu, metode
EVA dalam perhitungan pengukuran kinerja keuangan lebih akurat dibandingkan
rasio keuangan. Selain itu penggunaan EVA sejalan dengan kepentingan pemilik
modal yang memperhitungkan biaya modal.
Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah perusahaan yang sudah
BAB I Pendahuluan 9
Universitas Kristen Maranatha Internasional, Tbk yang merupakan market leader dikelompoknya. Agar tetap eksis
dan mencapai tingkat kemajuan yang diharapkan maka PT. Astra Internasional, Tbk
memerlukan adanya pengevaluasian apakah sudah menggambarkan efisiensi dan
efektifitas perusahaan, sehingga dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang dapat mendorong kinerja
keuangan perusahaan agar lebih baik untuk kedepannya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Analisis Perbedaan Antara Rasio Keuangan Dan Metode Economic
Value Added (EVA) Sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Empiris
pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, permasalahan-permasalahan yang perlu
dibahas lebih lanjut terkait penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja keuangan PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
periode 2012-2014 berdasarkan analisis rasio keuangan?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak
periode 2012-2014 diukur dengan menggunakan Economic Value Added
(EVA)?
3. Bagaimana perbandingan antara penerapan metode analisis rasio keuangan
dan Economic Value Added (EVA) sebagai pengukur kinerja keuangan pada
BAB I Pendahuluan 10
Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka
penelitian ini dilakukan agar melalui informasi yang diperoleh, penulis dapat
memberikan jawaban atas masalah-masalah yang telah dikemukakan, yaitu untuk:
1. Mendeskripsikan kinerja keuangan PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas
Anak periode 2012-2014 berdasarkan analisis rasio keuangan.
2. Mendeskripsikan kinerja keuangan PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas
Anak periode 2012-2014 diukur dengan menggunakan Economic Value Added
(EVA).
3. Mengetahui perbandingan antara penerapan metode analisis rasio keuangan
dan Economic Value Added (EVA) sebagai pengukur kinerja keuangan pada
PT. Astra Internasional, Tbk dan Entitas Anak periode 2012-2014.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,
antara lain:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan dibidang
keuangan berdasar analisis rasio keuangan dan metode Economic Value Added
BAB I Pendahuluan 11
Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai
pengukuran kinerja perusahaan khususnya mengenai EVA sebagai alternatif
dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya tentang analisis perbedaan antara rasio
keuangan dan Economic Value Added (EVA) sebagai pengukur kinerja
79 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kinerja keuangan PT. Astra Internasional, Tbk periode 2012-2014 diukur dari
perhitungan analisis rasio, yang meliputi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio
aktivitas, dan rasio profitabilitas secara keseluruhan dapat dikatakan cukup baik,
walaupun terdapat beberapa rasio yang kurang baik dan terdapat beberapa rasio yang
masih dapat ditingkatkan lagi.
Rasio aktivitas PT. Astra Internasional, Tbk periode 2012-2014 kurang begitu
baik, karena mengalami keadaan yang fluktuatif dan menunjukkan bahwa
perusahaan kurang mampu untuk mengefisiensikan pencapaian laba perusahaan dan
dalam mengukur perputaran dari semua asset yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio
profitabilitas PT. Astra Internasional, Tbk periode 2012-2014 ini sebagian besar
mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan
kurang baik dan dapat membahayakan kedudukan investor maupun pemilik
perusahaan.
Kinerja keuangan PT. Astra Internasional, Tbk periode 2012-2014 diukur dari
perhitungan metode analisis Economic Value Added (EVA) ini mengalami
peningkatan. Secara keseluruhan kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA
dianggap cukup baik, karena telah berhasil mencapai nilai yang positif, sehingga
dapat disimpulkan perusahaan ini telah menghasilkan nilai tambah ekonomis selama
BAB V Simpulan dan Saran 80
Universitas Kristen Maranatha memenuhi besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para investor, baik
kreditur maupun para pemegang saham (share holder).
Dari hasil analisis secara keseluruhan antara metode analisis rasio keuangan
dan metode Economic Value Added (EVA), dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara metode analisis rasio keuangan dan metode EVA. Adanya
perbedaan ini disebabkan oleh tidak diperhitungkannya capital charges dalam
metode analisis rasio keuangan. Diperhitungkannya capital charges pada metode
EVA menjadi salah satu keunggulan dibandingkan dengan metode analisis rasio
sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan. Walaupun terdapat perbedaan,
metode EVA dapat digunakan untuk mendukung metode analisis rasio keuangan
karena sama-sama menunjukkan nilai yang cukup baik dan kedua metode tersebut
mempunyai konsep yang sama, sehingga dapat diketahui nilai tambah ekonomis
yang dihasilkan oleh perusahaan. Metode analisis rasio keuangan yang tidak
memperhitungkan capital charges, dapat didukung dengan adanya metode EVA
yang memasukkan capital charges, sehingga perusahaan dapat memperhitungkan
harapan-harapan para shareholder.
5.2 Saran
Hasil dari perhitungan analisis rasio keuangan dan Economic Value Added (EVA)
yang positif hendaknya mampu mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan khususnya pada kinerja keuangannya agar lebih maksimal di masa yang
akan datang. Untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, sebaiknya
BAB V Simpulan dan Saran 81
Universitas Kristen Maranatha saja, yang hanya menilai dari segi operasional dan financial intern. Perusahaan
sebaiknya juga menerapkan metode economic value added (EVA) sebagai penilaian
kinerja keuangan, yang juga melengkapi atau mendukung metode analisis rasio
keuangan. Metode ini dapat memberikan perhitungan yang lebih mengarah dan
akurat pada laba riil perusahaan, yang diukur dari kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan suatu nilai tambah ekonomis, sehingga dapat mempertimbangkan
82 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Brigham, Eugene F.& Joel F. Houston. 2005. Foundamentals of financial
management, Terjemahan Ali Akbar Yulianto, 2006, Edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat.
Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Keuangan Dan Tahunan. diakses dari http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan.aspx/ pada tanggal 26 sampai 31 Agustus 2015.
Buwono, A. 2014. Persaingan Industri Manufaktur Semakin Ketat. Berita Daerah. 7 Juli 2014 diakses dari http://beritadaerah.co.id/2014/07/07/
persaingan-industri-manufaktur-semakin-ketat/ pada tanggal 15 September 2015.
Gera, I. 2014. Mendag: Produk Indonesia Harus Siap Masuki MEA 2015. VOA
Indonesia, 30 Mei 2014 diakses dari
http://m.voaindonesia.com/a/mendag-produk-indonesia-harus-siap-masuki-mea-2015-/1925344.html pada tanggal 15 September 2015.
Hanafi, M. Mamduh. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kinayungan, Ragil D. 2007. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan
Metode Rasio Keuangan, Economic Value Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) (Studi Pada Perusahaan Semen Yang Go Public)”.
Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.
Krisnawuri, Handayani. 2001. Penerapan EVA dan Analisis Rasio untuk
mengklasifikasikan Kesehatan Bank Yang go Public di Bursa Efek Jakarta.
Tesis, Program Studi Manajemen, Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang.
Laurent, Novelia dan Nur Hidayati, Lina. 2011. Pengaruh ROA, EPS, EVA, NPM Dan ROE Terhadap Return Saham. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia. Vol 1 Edisi II Hal 34-56, (online), (http://journal.student.uny.ac.id/ jurnal/artikel/1219/50/205).
Daftar Pustaka 83
Universitas Kristen Maranatha Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan 1. Malang: Bayumedia Publishing.
Mukhtaruddin, Desmoon King Romalo.2007. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt To Equity Ratio (DER) dan Book Value Per Share Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ. Akuntabilitas: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi, Volume 1 No. 1 Hal. 69-77”. (online). (www.library.upnvj.ac.id/ pdf/ 5FES1AK/207112030)
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Munawir, H.S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Erlangga.
Nazir, Mochammad. 2003. Metode Penelitian. Salemba Empat: Jakarta.
Ningtias, Irianti Y; Saifi, Muhammad dan Husaini, Achmad. 2014. Analisis Perbandingan antara Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) Sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Indofood Sukses Makmur , Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi
Bisnis Indonesia Vol. 9 No. 2 April 2014, (online), (http:// administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id)
Panggabean, Raja. 2005. Analisis Perbandingan Korelasi EVA Dan ROE Terhadap Harga Saham. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya. Vol. 3 No.5. Hal 4-6, (online), (digilib.unsri.ac.id).
Pradhono &. Yulius Jogi C. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnigs dan Arus Kas Operasi Terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol.6, Nopember.
Rahmani, Zeinolabedin & Joibary, Ali Reza. 2012. Economic Value Added (EVA) and Return On Assets (ROA):An Evaluation In Tehran Stock Exchange
(TSE)”. Journal of Radix International Education And Research Consortium
(RIJS). Vol. 1, Issue 9, (online), (http://rierc.org/social/ paper58.pdf)
Redaksi. (2013). Industri Komponen Otomotif Tumbuh Signifikan, diakses dari http://www.kemenperin.go.id/artikel/5532/Industri-Komponen pada tanggal 15 September 2015.
Daftar Pustaka 84
Universitas Kristen Maranatha Resmi, Siti. 2003. Economic Value Added (EVA) sebagai Pengukur Kinerja
perusahaan; Sebuah Kenyataan. Majalah Ekonomi No. 03l TH XIII. Desember, hal 276-287.
Salvatore, Dominick, 2005. Managerial Economic Ekonomi Manajerial dalam
Perekonomian Global, Terjemahan, lchsan Setyo Budi, Buku 2 Edisi Kelima,
Salemba Empat. Jakarta.
Sari, Mila Diana. 1999. Pengukuran Kinerja Keuangan dengan Menggunakan
Analisis Economic Value Added (EVA) Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Skripsi, Program Studi Manajemen, Universitas Brawijaya, Malang.
Utomo, Lisa Linawati. 1999. Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 1 Mei.
Wahyudi, Muhammad F. 2009. Analisis Kinejra Keuangan Perusahaan dengan
Menggunakan Pendekatan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Periode Tahun 2005-2007 (Studi pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk). Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan (Keputusan Keuangan Jangka Panjang); Buku I. UMM Press Malang.
Young. S. David & Stephen, F. O'Byrne, 2001, Economic Value Added &
Manajemen Berdasarkan Nilai, Terjemahan Lusi Widjaja. PT. Salemba
Empat, Jakarta.
Zulkarnain, Ridwan. 2013. Analisis Komparatif Return On Asset (ROA) dengan
Economic Value Added (EVA) dalam Menlai Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus pada Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).