• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Generasi Cinta Tahura untuk Membantu Program Konservasi Hutan Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Generasi Cinta Tahura untuk Membantu Program Konservasi Hutan Kota Bandung."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE GERAKAN CINTA TAHURA

UNTUK MENDUKUNG PROGRAM KONSERVASI HUTAN

KOTA BANDUNG

Oleh

Nicowall Martin Djami NRP 0964125

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda memiliki latar belakang pra sejarah, dengan

ditemukannya peralatan dan tulang-tulang manusia purba dan berkaitan juga dengan sejarah

kolonial di indonesia hal ini bisa dibuktikan dengan adanya situs sejarah Goa Jepang dan

Goa Belanda, termasuk artifak-artifak kuno yang ada di sepanjang kawasan Tahura. Tahura

diresmikan menjadi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada 14 Januari 1985.

Namun saat ini kelestarian Tahura menjadi terancam karena sikap buruk dari pandatang dan

penghuni disekitar Tahura. Banyak yang membuang sampah sembarangan dan juga merusak

hutan dengan memotong pohon sembarangan, selain banyaknya yang menjual lahan mereka

ke orang luar Tahura.

Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, maka dibuat sebuah kampanye yang bertema

Gerakan Cinta Tahura. Tujuannya untuk mendukung program konservasi kelestarian Tahura

serta mengajak masyarakat Bandung dan pengunjung Tahura untuk lebih peduli terhadap

hutan kota satu-satunya di Bandung dan dapat menginspirasi bukan hanya masyarakat

bandung tapi juga masyarakat Indonesia pada umumnya untuk mengaplikasikan peduli

lingkungan ke hutan kota lainnya.

(2)

ii

ABSTRACT

DESINGING LOVE FOR TAHURA MOVEMENT TO SUPPORT

BANDUNG CITY FOREST PRESERVATION PROGRAM

Nicowall Martin Djami/0964125

Ir. H. Djuanda city forest area has a pre-historic background and the history of Dutch

colonialism in Indonesia. These can be proven by the discovery of some fossil of pre-historic

human and the existence of the Dutch Cave and Japanese Cave, plus some other ancient

artifacts throughout the area. The city forest was made official as Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda (garden forest of Ir. H. Djuanda) on 14 January 1985.

However, the preservation of this city forest is under a threat from the visitors and the local

people alike as they have a bad attitude towards the existence of the forest. People litter and

also cut down the tree, and some sold their land to the outsiders.

To solve these problems, a campaign is made with its topic: The forest love movement. The

aim of the campaign is to support the conservation program and also to engage Bandung

people and the visitors to care more about the only city forest in Bandung, and the campaign

can inspire not only Bandung people, but also Indonesian people in general to care for their

environment such as city forest.

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Identitas ... 5

2.2 Branding ... 6

2.3 Logo ... 7

2.4 Promosi ... 12

2.4.1 Definisi Promosi ... 12

2.4.2 Fungsi Promosi ... 12

2.5 Tinjauan Tentang Dewasa ... 14

2.5.1 Psikologi Perkembangan ... 14

2.5.2 Pembagian umur Dewasa menurut Hurlock ... 15

2.5.2 Pembagian Kelompok Dewasa, menurut Kasali ... 15

2.5.2 Pembagian umur Dewasa menurut Hurlock ... 15

2.6 Perbedaan minat pada dewasa awal dan masa dewasa madya ... 16

(4)

iv

2.6.2 Minat Terhadap Rekreasi ... 16

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 18

3.1 Data dan Fakta ... 18

3.1.1 Taman Hutan Raya Djuanda ... 18

3.1.2 Visi dan Misi Taman Hutan Raya Djuanda ... 19

3.1.3 Ir. Imam Santoso, M.Sc ... 19

3.1.4 Media Promosi Taman Hutan Raya Djuanda ... 20

3.1.5 Hasil Wawancara dengan Ir. Imam Santoso, M.Sc ... 21

3.1.6 Grafik Pengunjung Tahura ... 23

3.1.7 Kuisioner ... 23

3.1.8 Tinjauan Terhadap Karya Sejenis ... 30

3.2 Analisis Terhadap Data dan Fakta ... 34

3.2.1 Analisis SWOT ... 34

3.2.2 Analisis STP ... 34

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 35

4.1 Konsep Komunikasi ... 35

4.2 Konsep Kreatif ... 36

4.5.2 Media Kampanye ... 44

4.5.3 Aplikasi Media ... 49

(5)

v

DAFTAR DIAGRAM ... 35

Diagram 3.1.6 Diagram pengunjung Tahura ... 23

Diagram 3.1.7.1 Diagram Kuisioner ... 24

Diagram 3.1.7.2 Diagram Kuisioner ... 24

Diagram 3.1.7.3 Diagram Kuisioner ... 25

Diagram 3.1.7.4 Diagram Kuisioner ... 25

Diagram 3.1.7.5 Diagram Kuisioner ... 26

Diagram 3.1.7.6 Diagram Kuisioner ... 26

Diagram 3.1.7.7 Diagram Kuisioner ... 27

Diagram 3.1.7.8 Diagram Kuisioner ... 27

Diagram 3.1.7.9 Diagram Kuisioner ... 27

Diagram 3.1.7.10 Diagram Kuisioner ... 27

DAFTAR GAMBAR ... 35

Gambar 3.1 Logo Taman Hutan Raya Djuanda ... 18

Gambar 3.1.4 Web Promosi Taman Hutan Raya Djuanda ... 20

Gambar 3.1.5 Wawancara dengan Bapak Imam Santoso dan Bapak Hasan ... 21

Gambar 3.1.8.1 Poster Charitree Fun Run ... 30

Gambar 3.1.8.2 Poster twitter lomba Fotografi ... 31

Gambar 3.1.8.3 Poster Tahura Djuanda Trail Running Race ... 32

Gambar 3.1.8.4 Poster Festival Sahabat Tahura ... 33

Gambar 4.3.1.1 Sketsa logo ... 41

Gambar 4.3.1.2 Logo final yang digunakan ... 42

Gambar 4.3.2 Contoh Poster Awareness ... 43

Gambar 4.3.2 Contoh Poster Informing ... 44

Gambar 4.3.2 Contoh Pengaplikasian Baliho ... 45

Gambar 4.3.2 Contoh Pengaplikasian pada Facebook ... 45

Gambar 4.3.2 Contoh iklan kampanye Pengaplikasian di Instagram ... 46

Gambar 4.3.2 Contoh iklan lomba film Pengaplikasian diposter ... 47

Gambar 4.3.3 Contoh Pengaplikasian di koran ... 47

Gambar 4.3.3 Contoh Pengaplikasian di majalah ... 48

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi terpadu antara alam sekunder dan hutan tanaman dengan jenis Pinus (Pinus merkusil). Terletak di Sub-DAS (daerah aliran sungai) Cikapundung, DAS Citarum yang membentang mulai dari Curug Dago, Dago Pakar letaknya yang strategis di daerah cekungan Bandung sampai Maribaya yang merupakan bagian dari kelompok hutan Gunung Pulosari. Menjadikan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sangat baik sebagai lokasi pariwisata alam dan juga sebagai sarana tempat untuk pengembangan pendidikan lingkungan.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda memiliki latar belakang sejarah yang erat kaitannya dengan zaman purba hingga sekarang, bisa dibuktikan dengan adanya situs sejarah Goa Jepang dan Goa Belanda, termasuk artifak-artifak kuno yang ada di sepanjang kawasan Tahura adalah peninggalan sejarah dan prasejarah yang diresmikan menjadi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada 14 Januari 1985.

Posisi dari Tahura berada di sekitar pemukiman penduduk. Masyarakat yang tinggal di sekitar Tahura menjadi salah satu kendala yang dihadapi karena, kerjasama yang tidak berjalan baik antara balai Tahura dan masyarakat, dimana sebagian masyarakat telah menjual lahan tempat tinggal mereka kepada warga luar Bandung bahkan kepada warga negara asing. Dan juga adanya kios-kios kumuh, pedagang liar, serta ditambah lagi dengan tidak adanya dukungan pemberdayaan dari masyarakat sekitar, inilah faktor yang menyebabkan semakin sempitnya lahan Tahura, dan juga menjadi kotor karena sampah yang sering dibuang ke area Tahura oleh para masyarakat disekitar Tahura.

(7)

bisa berjalan dengan baik serta mengajak masyarakat Bandung untuk berkunjung dan juga menjaga Taman Hutan Raya Djuanda sebagai tempat untuk melihat dan mengingat perjuangan pada masa lampau, yang sangat berharga dan juga tempat rekreasi alam yang sangat indah. Hal ini didapat dari hasil survey dan juga dikemukakan oleh kepala balai pengelolaan Taman Hutan Raya Djuanda Ir. Imam Santoso, M.Sc.

Diharapkan dengan dibuatnya perencanaan kampanye dan didukung strategi promosi yang tepat sehingga identitas Tahura Djuanda akan lebih dikenal masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung dan ikut menjaga kelestarian dari Taman Hutan Raya Djuanda.

1.2 Permasalahan dan ruang lingkup

Dalam penyusunan penulisan ini, penulis mengidentifikasi masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat perancangan kampanye yang dapat membangun dan memperkenalkan Taman Hutan Raya Djuanda sebagai hutan konservasi sekaligus tempat wisata sejarah yang ada di Bandung?

2. Bagaimana agar Taman Hutan Raya Djuanda lebih dikenal oleh masyarakat lokal khususnya masyarakat Indonesia?

3. Bagaimana sistem kampanye ini dapat menggugah wisatawan untuk selalu membantu menjaga keberadaaan Taman Hutan Raya Djuanda agar tetap terjaga keadaannya

1.3Tujuan Perancangan

1. Mendesain dan membuat pola – pola perancangan kampanye Taman Hutan Raya Djuanda dengan mengaplikasikan konsep kreatif, konsep komunikasi dan konsep media yang paling tepat untuk pengkomunikasian, pengenalan, dan pemertahanan salah satu institusi sejarah nasional di Indonesia.

2. Agar masyarakat luas di Indonesia khususnya di Kota Bandung lebih mengenal Taman Hutan Raya Djuanda dan turut membantu menjaga kelestariannya.

(8)

Dalam proses pengumpulan data, digunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan studi pustaka.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara/sistem kampanye yang tepat untuk Taman Htan Raya Ir. H. Djuanda.

2. Wawancara Terstruktur

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data pendukung untuk penelitian dan pembuatan karya bagi penulis.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mendukung data penelitian penulis sehingga data yang dimiliki dapat digunakan untuk pembuatan karya Tugas Akhir.

4. Kuisioner

(9)

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan Sumber : Dokumentasi

Permasalahan

a. Identitas Taman Hutan Raya Djuanda yang belum kuat b. Sistem promosi yang masih kurang

Hipotesa awal

Masyarakat yang berkunjung ke Taman Hutan Raya(Tahura) karena menegetahui Tahura sebagai tempat rekreasi bukan hutan Konservasi

Pengumpulan data

Observasi lapangan, Kuesioner, Studi Pustaka, Wawancara

Target

Siswa dan Mahasiswa 18-25 tahun

Pemecahan Masalah

Membuat program kampanye yang tepat dan didukung dengan promosi yang lebih baik. Sehingga masyarakat khususnya anak muda bisa lebih mengenal Taman Hutan Raya lebih baik sebagai hutan konservasi dan Wisata sejarah

Hasil akhir

(10)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Indonesia memiliki banyak Taman Hutan Raya dan salah satunya adalah Taman Hutan Raya Djuanda di Kota Bandung. Taman Hutan Raya Djuanda memiliki banyak jenis tumbuhan yang sangat beragam dan sebagai salah satu penghasil udara bersih bagi kota Bandung. Selain tempatnya yang indah dan juga segar, di Tahura kita bisa mendapat banyak pengetahuan karena di Tahura juga terdapat banyak peninggalan sejarah, diantaranya adalah Goa Jepang dan Goa Belanda.

Program kampanye yang diadakan untuk Tahura agar masyarakat Bandung khususnya anak muda mau lebih peduli terhadap Tahura, bukan hanya mengunjungi melainkan bisa ikut serta mendukung program konservasi dari Tahura. Diharapkan melalui kampanye Cinta Tahura ini bisa membantu meninggkatkan program konservasi Tahura sehingga kelestarian dari Tahura bisa terus terjaga.

1.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil analisi dan pengerjaan tugas akhir yang berjudul “Perancangan Kampanye Cinta Tahura Untuk Mendukung Program

Konservasi Tahura”, maka saran yang akan diberi :

1. Pihak pengelola Tahura bisa membenahi dan lebih mengkampanyekan program konsrvasi Tahura bukan hanya ke masyarakat disekitar Tahura tapi juga di Bandung khususnya kepada anak muda.

2. Pengunjung yang datang ke Tahura bisa lebih menjaga, menghargai dan juga membantu program konservasi Tahura.

(11)

Daftar Pustaka

David Debritto. 2012 Perancangan Promosi Secco Gitar Sebagai Merek Gitar Berkualitas International. Bandung. Universitas Kristen Maranatha.

David. E. Carter. 1996 The Litle Book Creativity

Festinger, Leon. 1980 Reaserch Methods in the Behavioral Sciences

Hurlock, Elizabeth. 1999 Develop Mental Psychology

Vaughan, Tay, 2004 Multimedia : Making it Work, Sixth Edition

Suyanto, M, 2005 MULTIMEDIA alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing

Widagdo, M. Bayu, 2007 Bikin Film Indie itu Mudah

Tony Vancha. 2000. Teori tentang logo beserta elemen visualnya dan teori budaya perusahaan. Skripsi. Bandung. Universitas Informasi dan Komputer.

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan  Sumber : Dokumentasi

Referensi

Dokumen terkait

MENINGKATKAN KABIASAAN MENCUCI TANGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU MEDIA AUDIO VISUAL DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

[r]

Aplikasi Model Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Tari Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian usaha kecil Cok Ko Tengok Pematang Siantar ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, mengetahui faktor

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Rifki Rosad 2015 Universitas

Made Ossy Supaynarta, A.A Sagung Kartika Dewi, 2010, Pengaruh Insentif Finansial dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Loyalitas Karyawan, Jurnal Ekonomi No 1, Vol

Magetan/ Jawa Timur/ Rabu 20 mei 2009// Semenjak awal tahun/ hingga saat ini sudah terjadi tiga kasus jatuhnya pesawat milik militer// 6 April lalu/ Fokker 27 TNI- AU

Sahabat MQ/ Lagi lagi kita ditunjukkan dengan bukti betapa buruknya alat utama sistem persenjataan – alutsista- TNI dengan insiden jatuhnya pesawat Hercules di