SKRIPSI
PENGEMBALIAN KREDIT
DALAM HAL MENINGGALNYA DEBITUR
PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
KABA-KABA, TABANAN
GST. NGURAH ARYA DHARMA SUSILA
NIM. 1203005115
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
v
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Asung Kertha Wara Nugraha-Nya,
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya guna memenuhi
syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang hukum pada Fakultas
Hukum Universitas Udayana. Adapun judul yang dipilih dalam penulisan skripsi
ini adalah “Pengembalian Kredit Dalam Hal Meninggalnya Debitur Pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kaba-Kaba, Tabanan”.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan
bantuan secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu melalui
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum, Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Gde Made Swardhana, SH., MH., Pembatu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH., M.H., Pembatu Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
4. Bapak Dr. I Gede Yusa, SH., MH., Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH., Ketua Bagian Hukum Perdata
vi penulis ini.
6. Ibu Dr. Ni Nyoman Sukerti, SH.,MH., Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan menuntun semenjak awal kuliah di Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
7. Ibu I Gst. Ayu Puspawati, SH., MH., Pembimbing I yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam
penulisan skripsi ini.
8. Ibu Ni Putu Purwanti, SH., MH., Pembimbing II yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penulisan skripsi
ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah
memberikan pengetahuan dan bimbingan yang sangat berharga kepada
penulis.
10.Segenap Staff Tata Usaha, Perpustakaan dan Laboratorium yang
membantu dalam mengurus segala keperluan selama penulis kuliah.
11.Bapak Anak Agung Ngurah P. Suryadharma, Kepala LPD Desa
Kaba, Bapak I Wayan Jaya, pengurus bagian tata usaha LPD Desa
Kaba-Kaba dan Ibu Nunieng Suryawati, SE., Supervisor Asuransi Bumiputera
yang sudah bersedia penulis wawancarai untuk melengkapi data penelitian
yang penulis lakukan.
12.Orang Tua tercinta, Bapak I Gde Ngurah Arya Winaya, SH., MH.
dan Ibu Ni Made Pertami Susilawati, SE., MM., serta Kakak Kandung
vii
dan kasih sayangnya. Begitu pula keluarga terdekat yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
13.Sahabat-sahabat penulis, Petonk, Esbe, Shah, Yoga, Renatha, Krisna Adhi,
Moje, Ade Chrisna, Rony, Ade, Andira, Adik, Satya, Wiwin, Shinta, Dian,
Jerry, Yumer, Genta, Idon, Adel, Ai, Cida, Ciras, Diska, Noving, Dimas,
Arik, Mayun, Surya, Dewi, Gege, Riris, dan Ayu.
14.Terima kasih untuk LMFH yang telah memberikan saya banyak
pengalaman dalam berorganisasi.
15.Para senior dan junior baik regular maupun ekstensi yang tidak dapat
Penulis sebutkan satu persatu.
Semoga bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis memperoleh penghargaan yang baik dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis
menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan dalam penulisan ini. Dengan
kerendahan hati, penulis menghargai dan menerima kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik sebagai
bahan bacaan maupun untuk pengetahuan bagi yang memerlukan.
Om Santih, Santih, Santih Om.
Denpasar, 16 Agustus 2016
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... viii
DAFTAR ISI ... ix
ABSTRAK ... xii
ABSTRACT ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 4
1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 4
1.4 Orisinalitas ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.5.1 Tujuan Umum ... 7
1.5.2 Tujuan Khusus ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
1.6.1 Manfaat Teoritis ... 8
1.6.2 Manfaat Praktis ... 8
x
1.8 Metode Penelitian ... 12
1.8.1 Jenis Penelitian ... 12
1.8.2 Jenis Pendekatan ... 12
1.8.3 Sumber Data ... 13
1.8.4 Teknik Pengumpulan Data ... 14
1.8.5 Teknik Analisis ... 14
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT DAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA ... 16
2.2 Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ... 16
2.2.1 Sejarah dan landasan hukum LPD ... 16
2.2.2 Maksud dan tujuan LPD ... 21
2.1 Kredit ... 23
2.1.1 Pengertian kredit ... 23
2.1.2 Unsur-unsur dan syarat sahnya kredit ... 25
2.1.3 Tujuan, fungsi dan asas-asas kredit ... 30
2.1.4 Jenis-jenis kredit... 36
2.2.5 Kredit di LPD Kaba-Kaba ... 38
BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKMAMPUAN DEBITUR UNTUK MENGEMBALIKAN KREDIT PADA LPD DESA KABA-KABA ... 39
3.1 Kredit bermasalah ... 39
3.2 Faktor–faktor penyebab kredit bermasalah ... 43
3.3 Penyebab kredit tidak dapat dikembalikan oleh debitur LPD Desa Kaba-Kaba dan Penyelesaiannya ... 48
BAB IV PELUNASAN KREDIT OLEH ASURANSI JIWA KREDIT ... 53
4.1 Asuransi jiwa kredit ... 53
xi
4.3 Pembayaran oleh pihak asuransi jiwa kredit ... 58
BAB V PENUTUP ... 60
5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA
RINGKASAN SKRIPSI
xii ABSTRAK
Lembaga Perkreditan Desa yang selanjutnya disebut dengan LPD merupakan lembaga keuangan yang masih dapat bersaing dengan bank-bank konvesional. Pengaturan tentang LPD diatur pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 tentang LPD. Namun, karena LPD memiliki sifat yang khusus maka kebijakan-kebijakan LPD di setiap-setiap desa di Bali berbeda-beda tergantung dari peraturan di desa tempat LPD itu berada. Letaknya yang berada di desa-desa di Bali mempermudah bagi masyarakat desa tersebut, khususnya LPD Desa Kaba-Kaba, Tabanan yang berada tepat di tengah-tengah desa. Kegiatan peminjaman kredit menjadi hal yang paling sering terjadi di LPD Desa Kaba-Kaba, Tabanan. Pemberian kredit kepada debitur oleh kreditur sering kali tidak berakhir dengan baik, yaitu dengan debitur yang tidak dapat untuk mengembalikan kreditnya secara lunas beserta dengan bunganya kepada pihak kreditur. Banyak faktor yang menyebabkan suatu kredit tidak mampu dikembalikan oleh debitur. Hal yang cukup rumit ketika debitur yang masih dalam masa pelunasan kredit tiba-tiba meninggal dunia dan pihak kreditur tidak dapat menagih pelunasan kreditnya kepada debitur tersebut. Permasalahan ini perlu diatasi oleh pihak LPD Desa Kaba-Kaba. Oleh karena itu, dibuatlah skripsi dengan judul “Pengembalian Kredit dalam hal Meninggalnya Debitur pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kaba-Kaba, Tabanan”. Adapun permasalahan yang diangkat adalah apakah faktor-faktor yang menyebabkan debitur tidak mampu mengembalikan kreditnya pada LPD Desa Kaba-Kaba dan bagaimanakah pengembalian kredit pada LPD Desa Kaba-Kaba dalam hal meninggalnya debitur yang menjadi salah satu faktor dari ketidakmampuan debitur untuk mengembalikan kreditnya.
Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian hukum empiris. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (The Statute Approach), dan pendekatan fakta (The Fact Approach).
Hasil dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yang menyebabkan debitur tidak mampu untuk mengembalikan kreditnya pada LPD Desa Kaba-Kaba karena faktor debitur yang tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga kemampuan membayar kreditnya menurun, faktor usaha milik debitur yang bangkrut, faktor kesehatan debitur yang rentan akan terkena penyakit, dan faktor debitur meninggal dunia. Debitur yang meninggal dunia pada masa pengembalian kredit pada LPD Desa Kaba-Kaba pelunasan kreditnya akan dilakukan oleh pihak asuransi jiwa kredit karena debitur telah melakukan pembayaran administrasi kepada LPD Desa Kaba-Kaba pada saat realisasi permohonan kredit untuk dimasukkan ke dalam asuransi Bumiputera.
xiii ABSTRACT
Village Credit Institutions, hereinafter referred to LPD is a financial institution that is still able to compete with conventional banks. The regulation of the LPD is set on Bali Provincial Regulation No. 4 of 2012 on the Second Amendment of Bali Provincial Regulation No. 8 of 2002 on LPD. However, because LPD has special nature, the policies of LPD in every village in Bali varied depending on the regulations in the village where it is located LPD. Located in the villages in Bali, makes it easier for villagers, particularly LPD of Kaba-Kaba village, Tabanan which is located right in the middle of the village. Credit lending activities become the most common in the LPD-Kaba Kaba village, Tabanan. Provision of credit to the debtor by creditors tends to end bad, i.e. the debtor is not able to return the loan in full along with interest to the creditors. There are many factors that can cause a credit is not able to be returned by the debtor. Things are complicated when the debtor suddenly died and is still in a period of credit repayment, and the creditors can’t collect repayment of the credit to the debtor. This problem needs to be solved by the LPD of Kaba-Kaba Village. Thus made a thesis with the title "Credit Refund in the case of death of the Debtor at the Village Credit Institutions (LPD) of Kaba-Kaba, Tabanan. The issues raised are what are the factors that caused the debtor unable to repay the loan on the LPD of Kaba Kaba village and how is the loan repayment on LPD of Kaba Kaba village in the case of death of the debtor which is one factor that caused inability of the debtor to restore the credit.
The research method that is used in this thesis is empirical legal research method. The type of approach used in this research are The Statute Approach and The Fact Approach.
The results of this research are, the factors that caused the debtor to be unable to return the credits to the LPD of Kaba Kaba village are the debtors don’t have a regular job that makes the ability to pay credit weakened, debtors’ bankrupt business, debtor’s health factor which is prone to diseases, and the death of the debtors. The loan repayment of the debtors who died during the loan repayment period on LPD of Kaba Kaba village will be performed by the credit life insurers because debtors have made payments to the administration on LPD of Kaba Kaba village at the time of realization of the loan application to be included in the Bumiputera insurance.